Anda di halaman 1dari 10

1.

APA YANG MEMOTIVASI ANDA MENJADI GURU PENGGERAK

1.1 Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?

Kemajuan ilmu pengetahuan dan Teknologi serta era digital saat ini sangat pesat. Kemajuan ini
memberi pengaruh ke semua aspek kehidupan termasuk lembaga pendidikan. Pendidikan sebagai
suatu lembaga yang penting suatu kaum atau bangsa harus melakukan perubahan sesuai
perkembangan zaman. Sesuai peranan saya sebagai seorang guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum saya harus mengembangkan ilmu yang saya miliki dan saya peroleh ketika
mengikuti program guru penggerak. Karena Program guru penggerak sesuai dengan apa yang
sudah saya lakukan selama ini yang menjadikan peserta didik memiliki karakter mandiri dan
merdeka belajar. Hal tersebutlah yang menjadi motivasi saya mengikuti kegiatan guru
penggerak.
Kemudian di sekolah tempat saya bertugas Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Baktiya sudah ada
salah seorang guru yang lulus guru penggerak di angkatan 1 PP 04, beliau bernama Rina Mareta,
S.Pd. Beliau banyak membantu saya dan rekan-rekan guru yang lain dalam pengembangan diri.
Buk Rina menjadi pembimbing teman sejawat pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran baik di
sekolah. Banyak ilmu yang beliau ajarkan seperti bagaimana cara membuat video pembelajaran,
yang digunakn saat pembelajaran di masa pendemi covid 19 tahun 2020. Dari pengalaman buk
rina menjadi guru penggerak memotivasi saya untuk ikut program calon Guru Penggerak
angkatan 8 ini.
Hal yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi saya sebagi guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum adalah terus mengabgred diri, menemukan hal-hal baru, pengalaman baru dan
meningkatkan kualitas diri dalam proses belajar mengajar melalui pelatihan-pelatihan yang ada
baik secara online maupun offline dan terus mengikuti perkembangan Program Guru Penggerak
yang sedang dilaksanakan saat ini.

1.2 Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya
dan berikan contohnya!

Kelebihan yang saya miliki untuk mendukung peran sebagai guru penggerak antara lain, saya
sudah pernah mengikuti seleksi Pendididikan dan Pelatihan Calon kepala sekolah yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah (LP2KS) Solo
pada tahun 2014 dan dinyatakan lulus dengan nilai A atau predikat Terpuji. Sehingga saya
memiliki ilmu tentang 5 kompetensi kepala sekolah. Dan jika dipercaya oleh atasan atau dinas
untuk menjadi kepala sekolah maka saya sudah siap secara administrasi dan kompetensi. Dengan
Mengikuti DIKLAT Calon Kepala Sekolah selama 3 bulan atau 300 jam pertemuan saya juga
memiliki ilmu tentang 8 standar nasional pendidikan sehingga saya dapat membantu sekolah saat
akreditasi sekolah pada tahun 2019 yang lalu. Dan saya saat itu ditunjuk sebagai Koordinator
Persiapan Akreditasi Sekolah temapt saya bertugas.
Sejak tahun 2016 sampai sekarang saya diberi tugas tambahan oleh kepala sekolah sebagai wakil
kepala sekolah sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Berkaitan dengan tugas saya
tersebut saya selalu membimbing guru-guru dalam membuat persiapan mengajar di sekolah.
menjadi pembimbing teman sejawat di lingkungan sekolah, membimbing rekan-rekan dalam
membuat persiapan mengajar, membuat media ajar dan membuat instrumen penilaian.
saya juga mengikuti seleksi Guru Inti UTBK kabupaten Aceh Utara mata pelajaran Biologi dan
dinyatakan lulus. Kemudian setelah dinyatakan lulus saya di beri pelatihan selama 5 hari
selanjutnya ditugaskan untuk membimbing siswa SMA yang akan mengikuti UTBK masuk
Perguruan Tinggi Negeri. Alhamdulillah banyak siswa yang saya bimbing lulus di perguruan
tinggi negeri yang direncanakan oleh siswa tersebut.

1.3 Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal
tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya
yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat
bila ada)

Saya selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum memiliki tugas untuk membuat perencanaan
penilaian peserta didik melalui ujian atau ulangan. Sebelumnya di sekolah saya bertugas setiap
ujian sekolah yang dibuat, baik itu ulangan harian, ujian tengah semester, maupun ujian akhir
semester menggunakan kertas. Dengan menggunakan kertas membutuhkan biaya yang besar,dan
membuat sampah kertas yang banyak setelah selesai ujian. Ditambah lagi waktu yang lama bagi
guru untuk memeriksa jawaban dan menguras banyak energi. Oleh sebab sejak awal tahun 2020
saya melakukan perubahan sistem ujian dari sistem ujian memakai kertas ke sistem berbasis TIK
sampai dengan sekarang. Program ujian berbasis TIK yang saya sudah lakukan sangat didukung
oleh adanya sarana Laboratorium komputer yang ada dan tenaga laboratorium komputer yang
berkompeten. Guru-guru sangat mendukung program saya ini dan sangat antusias membuat
ujian. Hal ini dikarenakan ujian berbasis TIK sangat efektif dan efisien bagi guru. Setelah akhir
ujian guru dapat memperoleh nilai siswa langsung untuk dianalisis dalam waktu yang singkat.
Sehingga dapat memperoleh nilai akhir siswa. Siswa juga sangat antusias mengikuti ujian
dengan sistem TIK, mereka bisa melihat nilainya langsung setelah selesai ujian. Apabila nilai
siswa tersebut tidak mencukupi maka siswa langsung mengetahuinya untuk mengikuti remedial.
Pada tahun 2014 sekolah saya bertugas mengalami musibah banjir. Banjir tersebut menyebabkan
banyak komputer sekolah rusak dan data-data administrasi sekolah di komputer hilang. Setelah
musibah banjir tersebut saya berinisiatif untuk memamfaatkan aplikasi Google drive. Aplikasi
goole drive dapat digunakan untuk menyimpan data-data adminstrasi sekolah baik guru maupun
tendik. Saya juga memotivasi dan membimbing guru-guru dan tendik untuk memamfaatkan
aplikasi goggle drive dalam menyimpan data-data administrasinya. Sehingga dengan
pemamfaatan google drive dapat menyelamatkan data administrasi guru/tendik dari kerusakan
komputer atau labtob. Kemudian dengan memamfaatkan aplikasi google drive guru atau tendik
dapat mengakses data-data kapan saja dan dimana saja.

2. Berinteraksi dengan orang lain

2.1 Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Setiap sekolah maupun madrasah yang berada di wilayah Indonesia harus mengikuti proses
tertentu untuk mendapatkan akreditasi. Akreditasi sekolah merupakan penilaian secara
menyeluruh dan komperehensif pada kelayakan sebuah sekolah maupun madrasah. Pada tahun
2019 sekolah saya bertugas melakukan akreditasi sekolah. Sebelum akrditasi, sekolah membuat
persiapan dengan membentuk Tim akreditasi. Tim akreditasi terbentuk melalui musyawarah
seluruh warga sekolah dan komite sekolah. Dan saya diberi tugas menjadi ketua koordinator Tim
akreditasi sekolah. Tim akreditasi yang di-SK-kan terdiri dari beberapa orang guru dan tendik.
Ada 8 kelompok Tim Standar pendidikan, setiap tim di beri tugas sesuai dengan Standar masing-
masing.

2.2 Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi
tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah
direncanakan?

Tahapan akreditasi sekolah dimulai dari penetapan sasaran akreditasi sekolah oleh sekolah itu
sendiri yang dimulai dengan membentuk Tim persiapan Akreditasi. Saya selaku koordinator Tim
akreditasi mengevaluasi kerja setiap Tim pada akhir minggu pertama. Evaluasi ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana sudah dalam hal persiapan administrasi yang ditagih dari
Instrumen akreditasi. Kami bermusyawarah bersama, setiap anggota tim saya beri kesempatan
untuk menyampaikan semua keluh-kesahnya yang ada.
Ternyata saya mendapatkan informasi bahwa ada anggota tim yang malas dan tidak bertanggung
jawab terhadap tugas yang sudah dibebankan. Kemudian saya tanggap terhadap masalah tersebut
dan langsung saya ambil tindakan. Langkah pertama yang lakukan adalah diskusikan bersama
untuk mendapatkan solusinya melalui musyawarah. Saat musyawarah saya menampung semua
masalah yang disampaikan anggota tim, kemudian saya memberikan solusi yang
terbaik.Kemudian secara personal saya memanggil anggota tim yang bermasalah dan saya
tanyakan khusus apa kendala yang ada dan saya berikan arahan solusinya. Akhirnya dalam
waktu satu bulan yang tersedia saya dan anggota tim lainnya dapat mempersiapkan administrasi
secara maksimal. Usaha tersebut saya lakukan agar tujuan saya dan teman-teman untuk
persiapan akreditasi dapat maksimal. Sehingga kami mendapatkan nilai akreditasi sekolah yang
baik.

2.3 Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?

Ada beberapa cara yang dapat saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama dengan baik, yang pertama menentukan tujuan yang ingin dicapai bersama,
kemudian mengetahui karakter setiap anggota tim, rajin komunikasi dan mengobrol dengan
rekan satu tim, melakukan aktivitas di luar kantor bersama, menentukan aturan dalam tim,
diadakan evaluasi setiap satu atau dua minggu sekali, membikin suasana kerja yang nyaman dan
terakhir menghargai privasi setiap anggota tim.
Setelah tim terbentuk dan bersatu ditentukan tujuan bersama yang ingin dicapai. Selanjutnya
memecah visi menjadi tujuan yang lebih kecil serta dapat dikelola. Tentukan garis besar tugas,
durasi waktu tugas, dan tanggung jawab yang harus dipegang setiap anggota. dan tugas yang
lebih kecil.
Mengenali karakter setiap anggota tim merupakan hal yang sangat penting juga, karena akan
sangat memudahkan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan yang sama sehingga target kerja
yang sudah ditentukan bisa dicapai dengan mudah. Selain itu komunikasi yang lancar akan
membuat suatu masalah yang dihadapi tim bisa cepat teratasi. Komunikasi yang dimaksud di sini
bukan berarti komunikasi dalam hal pekerjaan saja. Tapi juga komunikasi dalam bentuk
informal.Kemudian supaya anggota tim tetap bersemangat sekali-kali lakukan aktivitas di luar
kantor. Seperti masak-masak dan makan bersama di rumah kawan se kantor.
Supaya tim dapat bekerja baik, maka dibuatnya aturan. aturan yang dimaksud disini bukan aturan
yang kaku. Melainkan aturan yang mudah dilakukan dan pastinya tetap menyenangkan untuk
dilakukan, tapi tetap bisa membuat suatu tim semakin kompak. Beberapa contoh aturan yang
bisa ditetapkan bersama anggota tim, yaitu: Saat berkumpul tidak boleh ada sibuk dengan
gadget,tidak mengganggu privasi anggota satu tim satu sama lain, setiap anggota diharapkan
saling mengeluarkan saran atau pendapat untuk kemajuan tim., serta jangan ragu untuk
mengemukakan keluh kesah saat rapat Agar lebih menarik kita dapat menentukan aturan ini
bersama semua anggota tim, sehingga anggota tim bisa menyepakati bersama dan berjanji untuk
mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah dengan mengadakan evaluasi kerja
setiap satu atau dua minggu sekali. Dalam agenda rutin ini, selain mengevaluasi pekerjaan satu
tim, setiap anggota tim juga bisa memberikan saran mengenai cara agar tim kerja bisa semakin
kompak ke depannya. Selain itu, setiap anggota juga diperbolehkan untuk mengeluarkan keluh
kesahnya dan kemudian dicari solusinya bersama. Momen evaluasi ini juga bisa menjadi saat
yang paling tepat untuk kamu menyampaikan tambahan pekerjaan yang mungkin ingin
diberikan.
Kunci utama yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kerjasama tim adalah membuat
suasana kerja yang nyaman. Kadang cara paling mudah yang bisa kamu lakukan adalah dengan
memberikan kebebasan berpendapat untuk setiap tim dan berikan kesempatan anggota tim untuk
belajar banyak hal.
Kemudian jangan lupa untuk tetap menghargai privasi satu sama lain walaupun kita sangat dekat
dengan teman kita. Cara paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak bertanya
kenapa dan apa yang dilakukan saat di rumah.
Hal tersebut di atas saya terapkan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama pada saat Akreditasi sekolah. Dalam persiapan akreditasi adanya musyawarah dari
awal pembentukan Tim, mulai bekerja nya sampai tercapainya tujuan yang diinginkan. Dengan
adanya musyawarah akan terjalin nya komunikasi yang baik dan akan adanya komitmen yang
sama antara anggota. Serta, dibutuhkan pendekatan dan pemahaman bersama terkait tujuan yang
akan dicapai. Memberikan pemahaman yang jelas dengan cara yang sederhana terkait sistem
kerja dan tujuan akhir.

2.4 Bagaimana hasilnya?


Tercapainya tujuan yang sudah direncanakan bersama dengan hasil yang sangat memuaskan.
Hasil tersebut kami dapat tidak lepas dari kerja sama tim yang solid dan adanya musyawarah
bersama mulai dari awal pembentukan TIM Akreditasi, masa persiapan sampai masa akreditasi
dapat berjalan lancar, walaupun di awal persiapan ada anggota Tim yang tidak sungguh-sungguh
bekerja. Namun, setelah diselesaikan melalui musyawarah, diketahui hambatan nya ada di mana,
terakhir Tim bisa bekerja baik sampai akhir kerja. Dan terakhir sekolah kami mendapatkan hasil
sebagaimana yang diinginkan yaitu lulus Akreditasi dengan predikat sangat memuaskan.

3.

3.1 Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Pada bulan Juni 2020 saya mendaftar kuliah Pasca sarjana di Institut Agama Islam
Lhokseumawe dan memilih jurusan yang sesuai dengan pekerjaan saya yaitu Jurusan
Manajemen Pendidikan. Pada awal Agustus 2020 pengumuman kelulusan dan saya diterima,
serta saya mendapatkan surat izin belajar dari dinas dengan perjanjian saya tetap menjalankan
tugas mengajar dan tanggung jawab sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kemudian pada awal bulan
September 2020 kuliah saya dimulai. Pertemuan kuliah setiap hari sabtu dan minggu penuh dari
pukul 08.00 sampai dengan pukul 18.00 Waktu Indonesia Barat. Jadi pada hari sabtu saya izin
tidak masuk kerja dari kepala sekolah dan kebetulan hari tersebut tidak ada jam mengajar.
Kemudian kuliah kami saat itu secara online karena masih wabah virus. Di awal-awal kuliah
tidak masalah, saya dapat membagi waktu antara kuliah dengan bekerja. Tetapi pada pertengahan
semester semua mata kuliah mulai memberikan tugas pribadi atau pun kelompok kepada
mahasiswa. Saat itu saya harus mengerjakan atau membuat makalah dalam waktu yang singkat.
Tapi kadang waktunya tidak cukup saya harus mengerjakan tugas kuliah saya di sekolah saat
saya mengajar. Itulah keadaan yang sangat sulit pada saat itu. Kemudian di akhir semester ada
ujian Final, saat itu juga saya jadi tidak fokus mengajar karena harus belajar sendiri untuk
mempersiapkan diri untuk ikut ujian final kuliah. Di sanalah tantangan itu terjadi pada diri saya,
dimana kedua tugas saya harus saya kerjakan secara bersama. Peran sebagai bagai mahasiswa
dan sebagai seorang pendidik yang memiliki tanggung jawab kepada peserta didik nya secara
moril.

3.2 Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk
membantu Anda menghadapinya?

Tantangan yang saya hadapi saat itu memang begitu berat. berkat motivasi dari suami, keluarga,
atasan saya yang terus memotivasi saya untuk terus melangkahkan kaki menyelesaikan kuliah
pascasarjana saya, karena pendidikan merupakan masa depan saya sebagai seorang pendidik.
Selain itu melanjutkan pendidikan merupakan bagian dari tuntutan profesi saya sebagai seorang
pendidik untuk terus mengembangkan diri agar dapat menghadapi perkembangan zaman, dengan
tidak meninggalkan tugas - tugas sebagai istri di rumah dan tugas sebagai guru di sekolah
sehingga saya sanggup mengerjakan kedua tugas tersebut secara bersamaan, sekaligus tugas
tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Dengan situasi tersebut saya mengatur waktu dengan
efisien baik di rumah, saya gunakan waktu untuk keluarga dan menyempatkan diri untuk kuliah.
Pada saat itu kuliah secara online di semester pertama. saya merasa nyaman pada saat kuliah
karena bisa dilakukan di rumah. ketika ada kendala suami ikut membantu untuk mengarahkan
sehingga semua bisa teratasi dengan baik dan benar

3.3 Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Sesuai peran saya sebagai seorang guru dan memiliki tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah , seorang mahasiswa dan ibu rumah tangga maka saya harus membuat keputusan yang
tepat dalam membagi waktu. agar tidak ada yang dirugikan dan merasa terabaikan. Tugas saya
sebagai seorang guru saya harus selalu mengajar dan membimbing dan peserta didik agar
tercapainya tujuan pendidikan , mengantarkan peserta didik saya menjadi manusia yang memiliki
karakter menuju jenjang perguruan tinggi. Dalam hal sebagai seorang mahasiswa saya harus
mengikuti kuliah dan mengerjakan semua tugas kuliah. Tugas kuliah yang diberikan oleh dosen
yang harus dikerjakan tepat waktu saya menyelesaikannya di saat malam hari atau setelah
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan peserta didik saya terselesaikan dengan tetap
menjaga kondisi kesehatan saya istirahat cukup dan mengkonsumsi makanan yang dapat
menjaga stamina tubuh. Sebagai seorang Istri dan ibu rumah tangga saya juga mengutamakan
keluarga. Agar tumbuh kembang anak - anak saya selalu mendapat perhatian dan kasih sayang
yang cukup. Tanpa harus mengabaikannya dengan karier dan kuliah saya. Perhatian itu selalu
saya curahkan kepada suami dan anak - anak saya baik di tempat kuliah maupun di tempat tugas
saya dengan cara menghubungi mereka di jam - jam tertentu. Di mana saya seharusnya sudah
berada di rumah, tapi saya masih di kampus atau di tempat kerja. Semua ini saya lakukan agar
suami dan anak - anak saya tidak merasa kehilangan pada saat saya tidak berada bersama mereka
di rumah.

3.4 Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Tindakan saya sesuai peran saya sebagai seorang guru , wakil kurikulum ,seorang mahasiswa
dan ibu rumah tangga adalah membagi waktu yang tepat, agar tidak ada yang dirugikan dan
dikorbankan. Selalu berkomunikasi dengan kepala sekolah, melaporkan segala hal yang saya
lakukan sebagai seorang guru untuk mengajar peserta didik saya. Sekaligus laporan saya sebagai
wakil kepala sekolah. Sementara peran saya sebagai mahasiswa saya juga harus menempatkan
diri agar tugas sebagai seorang mahasiswa dapat selesai tepat waktu. Begitu juga dengan
tanggung jawab terhadap keluarga, kami selalu berkomunikasi dalam segala hal, baik itu pada
saat tidak permasalahan maupun ada permasalahan segera kami bermusyawarah dalam keluarga.
Dengan membagi waktu dan mengatur peran saya semua tanggung jawab saya terselesaikan dan
mendapat hasil yang maksimal.

4.1 Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Pada bulan juni 2022 kuliah pascasarjana di jurusan Manajemen Pendidikan Institut Agama
Islam Negeri Lhokseumawe telah selesai dengan tepat waktu. Saya dapat menyelesaikan tugas
kuliah dalam waktu 1 tahun 8 bulan. Kemudian saya melaporkan kepada atasan saya yaitu kepala
sekolah mengenai kuliah saya yang sudah selesai. Kepala sekolah sangat mengapresiasi capaian
kuliah saya yang cepat di luar target 2 tahun dan mendapatkan Predikat pujian. Saat itu atasan
merefleksi saya, dengan ilmu manajemen pendidikan yang saya sudah dapatkan selama kuliah,
diharapkan saya dapat menerapkan dalam pekerjaan saya sebagai seorang guru dan wakil kepala
sekolah. Dan juga atasan saya menyarankan saya agar terus mengembangkan potensi diri sesuai
dengan peran saya sebagai seorang guru dan wakil kepala sekolah yang sudah dipercayakan.
Saya disarankan untuk dapat mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan secara berkala untuk
terus mengembang diri dan meningkatkan kompetensi diri , termasuk juga untuk mengikuti
program guru penggerak ini. yang saya rasakan setelah menerima umpan balik, saya merasa
bahagia karena motivasi dari kepala sekolah yang begitu besar, sehingga saya terus dapat
mengembangkan diri saya agar dapat menjadi seorang pendidik yang sesungguhnya dan dicintai
oleh peserta didik saya.

4.2 Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan
diri Anda?

Saya menyikapi masukan dan umpan balik dari kepala sekolah agar terus melakukan
pengembangan diri menjadi motivasi buat saya dan merasa bahagia. Sebagai rasa syukur saya,
saya akan terus belajar apa saja yang menurut saya berguna bagi profesi saya sebagai seorang
guru dan wakil kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi diri . Setiap kali saya selesai
pelatihan atau pendidikan saya selalu berbagi praktik baik kepada semua rekan sejawat saya baik
di sekolah maupun di komunitas musyawarah guru mata pelajaran biologi. Dalam hal ini saya
terus mengembangkan diri dengan dukungan penuh dari kepala sekolah untuk terus membagikan
ilmu atau kemampuan yang ada pada saya. Setiap ada undangan Seminar, Pendidikan dan
Pelatihan yang bermanfaat untuk profesi saya, maka saya akan mendaftarkan diri dengan
memperhatikan jadwal agar tidak beradu dengan jadwal mengajar dan membimbing peserta
didik saya. Sehingga saya menjadi fokus dalam mengikuti kegiatan Seminar dan pelatihan. Dan
tidak lupa setiap kegiatan yang saya ikuti mendapat surat perintah atasan saya.

4.3 Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda,
Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda?
Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda
kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Hal yang berbeda yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri misalnya saya
mengikuti pendidikan dan pelatihan secara online yang jam tatap mukanya sore dan malam hari.
Sementara pada sore dan malam hari adalah waktu saya buat keluarga dan istirahat. Hal tersebut
membuat saya tidak nyaman karena harus menggunakan waktu istirahat saya untuk mengikuti
kegiatan seminar, pendidikan dan pelatihan. Sehingga keesokan harinya saya menjadi kurang
semangat dalam mengajar karena kurang istirahat pada malam harinya. Ditambah lagi ada tugas
dari pelatihan tersebut untuk diselesaikan. Jadi saya merasa tidak sampai hati kepada anak didik
saya saat mengajar asal-asalan karena kurang persiapan. Saya akan berusaha mengajar maksimal
agar semua tujuan pembelajaran pada hari itu diserap peserta didik saya. Namun hal tersebut
harus saya jalani karena hanya sewaktu -waktu saja. Padahal kegiatan yang saya ikuti ini
bermanfaat bagi pengembang diri saya dalam hal meningkatkan mutu proses pembelajaran.

4.4 Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?

Setelah saya mengikuti pendidikan dan pelatihan - pelatihan saya merasa menjadi pribadi yang
berbeda, saya menjadi lebih percaya diri di depan peserta didik saya, rekan sejawat maupun
atasan. Banyak hal yang dapat saya berikan untuk sekolah tempat saya bekerja baik dari segi
ilmu maupun saya terlibat langsung dalam bekerja. Dengan ilmu yang saya dapatkan baik dari
perkuliahan saya di ilmu manajemen pendidikan maupun saat saya mengikuti pendidikan dan
pelatihan dengan bermacam tema tentang pendidikan dapat saya terapkan pada sekolah saya
bekerja baik sebagai peranan sebagai guru maupun sebagai wakil kepala sekolah bidang
kurikulum. Dengan adanya ilmu manajemen saya dapat, saya dapat membantu sekolah dalam
mengatur manajemen sekolah yang dimulai dari perencanaan, pengelompokan, pelaksanaan,
pengawasan dan pelaporan setiap kegiatan sekolah.
Dengan manajemen yang bagus proses pembelajaran di sekolah saya bertugas menjadi lancar,
sehingga Standar kelulusan peserta didik telah dicapai dengan baik. Banyak peserta didik
sekolah saya lulus di perguruan tinggi negeri maupun swasta dan banyak juga yang diterima
kerja. Dan yang terpenting juga peserta didik yang lulus dari sekolah saya telah memiliki
karakter yang diharapkan berguna bagi bangsa dan negara.

5.1 Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?

Pada tahun 2015 saya dan rekan - rekan guru yang berstatus pegawai negeri sipil diperintahkan
untuk membuat DUPAK tahunan. Dupak tersebut akan kami kumpulkan untuk kenaikan
pangkat. Banyak rekan-rekan guru yang belum bisa membuat DUPAK . Pada tahun sebelumnya
2014 saya telah mengikuti Pelatihan Membuat DUPAK di Tingkat Provinsi, sehingga saya dapat
membuat DUPAK sendiri. Oleh karena itu saya berkeinginan pada saat itu untuk membantu
rekan - rekan guru untuk dapat membuat DUPAK sendiri. Saya minta izin kepada atasan saya
kepala sekolah untuk membuat pelatihan bagi guru - guru yang berstatus pegawai negeri sipil
dalam rangka pembuatan DUPAK. Alhamdulillah kepala sekolah sangat setuju dan memberikan
izin ke saya untuk membuat pelatihan Pembuatan DUPAK tersebut.

5.2 Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Karena sebelumnya banyak guru Pegawai negeri sipil di Sekolah saya bekerja tidak bisa
membuat DUPAK dan terpaksa meminta bantuan orang lain untuk membuat DUPAK. maka
saya berkeinginan saat itu untuk dapat membantu rekan -rekan saya. Guru-guru sangat
mendukung program saya tersebut dan semangat untuk mengikutinya. Dengan adanya izin dari
kepala sekolah untuk saya membuat pelatihan pembuatan DUPAK bagi guru maka kegiatan saya
lakukan. Kegiatan saya mulai dari membuat perencanaan melalui musyawarah guru dan kepala
sekolah, melalui musyawarah saya membuat jadwal panitia kecil pelaksana, kemudian
merancang Skidul acara dan menentukan jadwal yang tepat . saya bersama guru menyepakati
kegiatan dilakukan siang sampai sore hari sebanyak 5 kali pertemuan. pertemuan pelatihan
dilakukan setiap minggu satu kali yaitu di hari senin. jadwal kegiatan yang saya dan guru-guru
yang akan ikut pelatihan tersebut disepakati menimbang agar jadwal tersebut tidak mengganggu
proses belajar mengajar di sekolah dan juga waktu untuk keluarga masing-masing. Akhir
pelatihan tersebut dapat berjalan lancar.

5.3 Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan
untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Saya selaku wakil kepala sekolah memberikan dukungan kepada semua guru untuk terus
melakukan pengembangan diri, tidak hanya dalam hal penyusunan DUPAK. Banyak kegiatan
lain yang dapat guru-guru ikuti jika kegiatan tersebut berguna untuk meningkatkan kompetensi
diri. Baik itu kompetensi ilmu pendidikan, sosial, kepribadian maupun profesional. Apapun
kegiatan yang kita lakukan pasti akan ada kendala nya. Begitu hal nya dalam kegiatan yang saya
lakukan saat menjadi pelatih teman sejawat pada pelaksanaan pelatihan pembuatan DUPAK
yang saya laksanakan. Salah satu kendala nya masih ada rekan guru yang belum dapat
menggunakan komputer . Sedangkan untuk praktek pembuatan DUPAK sebaiknya
menggunakan komputer, tidak dikerjakan dengan manual karena semua dikerjakan di aplikasi.
Tapi hambatan tersebut tidak membuat saya pasrah dan untuk tidak melanjutkan nya malah
menjadi tantangan untuk saya harus selesai pada saat itu . Saya terus memotivasi rekan-rekan
untuk tetap semangat mengikuti pelatihan tersebut. Saya berupaya mencari solusi dengan
mengajak guru TIK mendampingi guru-guru yang ikut pelatihan bersama saya dan guru TIK
juga ikut mau membantu. Kemudian saya terus berusaha memotivasi guru-guru dengan
memberikan pemahaman kepada mereka bahwa tidak ada yang tidak bisa dengan keyakinan dan
sungguh-sungguh. saya menceritakan pengalaman saya kepada mereka bahwa saya sebelumnya
sama seperti mereka. tapi dengan keyakinan dan sungguh-sungguh dalam belajar maka saya
telah meraih kesuksesan yang ada. kesuksesan yang ada tidak membuat kita cukup dengan apa
yang sudah kita raih, tapi menjadi motivasi untuk terus belajar agar kita berguna bagi bangsa dan
negara. khususnya berguna bagi peserta menjadikan mereka manusia yang memiliki karakter dan
berbudi pekerti luhur.

5.4 Bagaimana hasilnya?

Dengan usaha yang saya lakukan dan dibantu oleh guru TIK yang ada di sekolah saya bertugas,
serta dukungan penuh dari kepala sekolah untuk membuat pelatihan pembuatan DUPAK bagi
guru-guru yang status pegawai negeri sipil, guru-guru telah mampu membuat DUPAK sendiri.
Rekan guru juga telah mampu menentukan dan menghitung angka kredit. Dan juga tidak kalah
penting dari hasil pelatihan secara tidak langsung rekan guru telah dapat menggunakan
komputer. Sehingga setiap akhir tahun semua guru Pegawai Negeri Sipil telah membuat DUPAK
sendiri untuk kenaikan pangkat dan golongan secara berkala dari tahun 2015 sampai dengan
sekarang.

Anda mungkin juga menyukai