MATARAM
Oleh
2017
A. Pendahuluan
Pengertian Ekstrakurikuler secara etimologi berasal dari dua kata yaitu “ekstra”
yang berarti tambahan dan “kurikuler” yang berarti rencana, susunan rencana pelajaran”.
Dengan demikian secara etimologi ekstra kurikuler diartikan sebagai rencana pelajaran
yang berbentuk tambahan.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan aplikasi dari fungsi pendidikan sebagaimana
diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa: “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan (2008), kegiatan ekstrakurikuler
merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa
dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan
memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai.
Berdasarkan beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam
pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan, pengembangan, bimbingan
dan pembiasaan siswa agar memiliki kemampuan dasar penunjang, melalui kegiatan-
kegiatan yang wajib maupun pilihan di sekolah.
B. Latar Belakang Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Madrasah Ibtida’iyah
Latar belakang penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dasar adalah sebagai
berikut:
1. Pengembangan potensi peserta didik dapat diwujudkan melalui kegiatan
ekstrakulikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam kulikuler.
2. Kegiatan ekstrakulikuler adalah program kulikuler yang alokasi waktunya tidak
dapat ditetapkan dalam kurikulum.
3. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan seperangkat kegiatan kurikulum yang perlu
di susun dan dituangkan kedalam susunan kerja tahunan satuan pendidikan.
C. Tujuan Kegiatan Ekstrakulikuler
Adapun tujuan dari kegiatan ekstrakulikuler di MIN Karang Baru, antara lain:
1. Pembinaan mental siswa.
2. Menambah wawasan diluar kegiatan formal.
3. Siswa belajar mandiri melalui kegiatan ekstrakulikuler.
4. Mampu berprestasi dibidang lain.
5. Mampu beradaptasi dengan lingkungan baru
D. Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi kegiatan Ekstrakulikuler di MIN Karang Baru adalah sebagai
berikut:
a. Visi
Meningkatkan prestasi dan kualitas siswa khususnya didalam bidang kegiatan
Ekstrakulikuler.
b. Misi
Terampil
Gembira
Berprestasi
Beiman
Bertakwa
E. Kegiatan Ekstrakulikuler di MIN Karang Baru
Macam-macam kegiatan ekstrakulikuler yang ada di MIN Karang Baru adalah sebagai
berikut:
1. Qiro’ah
Qiro’ah yaitu, Keterampilan membaca yang menyajikan materi pelajaran dengan
cara lebih dulu mengutamakan membaca. Target pembelajaran keterampilan membaca
(maharah al-qiraah) ini adalah siswa siswi mampu membaca teks arab dengan fasih,
mampu menerjemahkan dan mampu memahaminya dengan baik dan lancar.
2. Tilawah
Musabaqah Tilawatil Qur’an adalah bidang lomba membaca Al-Qur’an dengan
bacaan mujawwad, yaitu bacaan Al-Qur’an yang mengandung nilai ilmu membaca
(tajwid), seni (lagu dan suara), dan etika (adab) membaca.
Siswa diharapkan mampu membaca Al- qur’an dengan baik dan benar serta
memiliki keindahan suara saat membacanya sehingga siswa yang lain juga tertarik untuk
belajar membaca Al- qur’an.
3. PMR (Palang Merah Remaja)
Kegiatan PMR merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang
memfokuskan pada materi-materi Kesehatan, Pertolongan Pertama (PP), Penanggulangan
Pada Gawan Darurat (PPGD) dan bidang sosial.
Melalui kegiatan ekstra PMR ini siswa-siswi yang memiliki hobi, cita-cita
menjadi petugas kesehatan dan berminat menjadi relawan, dapat menyalurkan minat-
bakat mereka tersebut, karena selain menerima materi, para siswa-siswi juga bisa
langsung praktek di sekolah.
4. PKM (Patroli Keamanan Madrasah)
Tugas PKM adalah mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan lingkungan
sekitar sekolah, terutama pada saat menyeberangkan siswa-siswi yang akan menuju ke
sekolah maupun yang akan meninggalkan sekolah. PKS juga dapat bertugas di tempat-
tempat lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah, umpamanya pada saat kegiatan
Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya.
Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Merupakan kegiatan
ekstrakulikuler yang paling banyak diminati oleh siswa di MIN Karang Baru baik laki-
laki maupun perempuan.
7. Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni rupa yang berkaitan dengan menulis. Berasal dari bahasa
Yunani : kallos (καλλι)yang artinya keindahan dan grafos γραφος yang artinya
"menulis" (wikipedia). Menurut Oxford Dictionaries diambil dari bahasa Yunani
Kalligraphia, dari kata kallos (beauty) dan graphein (to write). Kemudian untuk orang
yang menulis, mereka menyebutnya "kalligraphos" yang artinya : person who writes
beautifully (orang yang menulis bagus)
Mengasah kemampuan siswa yang senang menggambar dan melukis huruf
hijaiyyah.
8. Pramuka
Kegiatan ekstralulikuler di MIN Karang Baru tidak hanya dilatih oleh guru-guru
dari dalam saja, akan tetapi dibantu juga oleh tenaga pengajar dari luar yang memang
sudah ahli dan berkompeten dibidang tersebut termasuk juga mahasiswa UNRAM dan
beberapa dari kakak-kakak SMA di seputaran Mataram.
Dalam kegiatan esktrakulikuler siswa boleh mengikuti kegiatan esktrakulikuler
dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Tujuannya agar melatih kesiapan mental dan
menamankan kepribadian yang baik pada peserta didik sejak dini. Siswa juga di
perbolehkan memilih lebih dari satu kegiatan ekstrakulikuler bahkan pihak sekolah
menyarankan agar siswa memilih minimal 2 kegiatan ekstrakulikuler selama kegiatan
yang diikuti tidak bersamaan dengan jadwal kegiatan lain.
F. Peserta
Menurut guru kepala bidang kesiswaan MIN Karang Baru bahwa hampir 75%
siswa dan siswi MIN Karang Baru mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan hanya 25%
siswa yang tidak mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler disekolah.
Menurut seorang guru di MIN Karang baru, ada perbedaan yang begitu mencolok
pada siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan ekschool dalam hal prestasi dan
keseharian siswa.
Anak yang mengikuti kegiatan ekschool biasanya lebih ceria dalam kesehariannya
karena cukup pandai beradaptasi dan memiliki prestasi yang cukup baik, bahkan guru
akan memberi teguran kepada siswa yang mengikuti kegiatan ekschool namun memiliki
prestasi rendah di bidang akademis, sehingga siswa akan berusaha membagi waktunya
dengan sebaik-baiknya.
Guru-guru di MIN Karang Baru juga sering kali memberi peserta didik yang
berprestasi di bidang ekschool tertentu sebuah pujian berupa hadiah agar mereka
termotivasi dan tidak menutup kemungkinan juga memotivasi teman-temanmnya yang
tidak mengikuti kegiatan untuk mengikuti kegiatan eschool tersebut.
G. Jadwal Kegiatan Ekstrakulikuler di MIN Karang Baru
Adapun kegiatan ekstrakulikuler di MIN Karang Baru adalah sebagai berikut:
No Hari Kegiatan Jam
1 Senin PKM (Patroli Keamanan Madrasah) 16:00- 17:30
Karate
PMR (Palang Merah Remaja)
2 Selasa Qasidah 16:00- 17:30
Khot
3 Rabu Tilawah 16:00- 17:30
Kaligrafi
4 Kamis Teater 16:00- 17:30
5 Jum’at Pramuka 16:00- 17:30
6 Sabtu Marcing Band 16:00- 17:30
Tilawah
Qiro’at
7 Ahad Latihan Gabungan 16:00- 17:30
Jadwal yang dibuat merupakan jadwal yang sudah ditetapkan sekolah namun bisa
diubah sesuai dengan kebutuhan pelatih dan kesepakatan peserta ekstrakulikuler, khusus
pada hari Ahad atau Minggu siswa dibebaskan dalam hal latihan itu kembali lagi pada
kesepakatan peserta dan pelatih.
Kegiatan Ekstrakulikuler dilakukan pada sore hari, biasanya pelatih akan
mengajak siswa dan siswi yang bertempat tinggal di dekat lingkungan sekolah untuk
latihan pada malam harinya, dan itu dilaksanakan jika dipandang perlu oleh guru atau
pelatih.
H. Hambatan-Hambatan Kegiatan Ekstrakulikuler di MIN Karang Baru
Hambatan-hambatan yang dirasakan oleh guru-guru dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakulikuler di MIN Karang Baru, antara lain
1. Tidak Semua guru mendukung kegiatan esktrakulikuler, meskipun pada dasarnya
mayoritas guru mendukung kegiatan ini.
2. Kekurangan dana dikarenakan banyaknya ekschool yang ada disekolah sehingga
pendidik harus bekerja cukup keras untuk memenuhi semua kebutuhan.
3. Faktor internal dari peserta didik sendiri.
Namun hambatan-hamabatan diatas dapat diatasi dengan melakukan pola-pola
pendekatan tertentu sehingga semua siswa dapat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
dengan baik dan kondusif.
I. Prestasi
Hampir semua kegiatan lomba ekstrakuler yang diadakan baik di kancah lokal maupun
nasional MIN Karang Baru selalu mendapatkan prestasi yang cukup baik dihampir semua
bidang kegiatan ekstrakulikuler diantranya:
1. Karate :
Juara 1 Tingkat SD/MI Nasional di Bandung
Juara 1 Tingkat SD/MI Nasional di Jakarta
dll
2. Pramuka
Juara Umum Tingkat SD/MI se NTB
Piala bergilir Lomba pramuka Kementrian Agama
dll
3. Tilawah
Juara 1 Tingkat SD/MI se-NTB
Menyambet 8 piala di Festival Anak Soleh Indonesia
Dll
Prestasi yang diraih oleh siswa dan siswi MIN Karang Baru diberbagai
bidang cukup banyak, bahkan menurut pengakuan seorang guru, Piala yang
diperoleh tidak muat dilemari sehingga memperbolehkan siswa dan siswi yang
berprestasi agar membawa pulang sendiri pialanya kerumah.
J. Penutup
Kegiatan ekstrakulikuler di MIN Karang Baru didukung penuh oleh hampir
seluruh Guru, Siswa, Wali murid, Masyarakat dan seluruh element yang ada disekolah
melalui komunikasi yang baik sehingga kegiatan yang dilakukan benar-benar kondusif.
Pola yang dilakukan kepada siswa adalah pola pendekatan sehingga siswa merasa
senang dengan kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti, dimana siswa merasa berteman
dengan gurunya dalam artian yang baik dan beretika.
Dalam hal keuangan, sekolah MIN karang Baru tidak memungut biaya dari siswa
karena hal tersebut bisa menyebabkan salah persepsi wali murid dan juga terkait dengan
aturan pemerintah tentang Pungli atau Pungutan Liar. Pendanaan kegiatan ekstrakulikuler
sendiri menggunakan uang yang berasal dari komite kas dari sekolah yang diputar dan
dipergunakan sebaik-baiknya.
Namun perlu digaris bawahi bahwa sekolah tidak dapat maksimal memberikan
dana sepenuhnya dikarenakan dana yang terbatas, namun untuk mengatasi hal tersebut,
pihak sekolah melakukan kolaborasi tertentu dengan memilih dan memilah kegiatan
ekschool yang benar-benar membutuhkan dana pada waktu tersebut.
Dengan ini diharapkan kegiatan esktrakulikuler disekolah ini dapat berjalan
dengan baik dengan dukungan dan komunikasi yang baik dari sumua elemen
dilingkungan sekolah, baik guru, siswa, wali murid dan masyarakat setempat sehingga
kegiatan ekstrakulikuler dapat berjalan dengan semestinya.