Puji syukur kepada Allah. Swt, atas limpahan karunianya sehingga artikel singkat tentang OSIS
MTs. Al- Khairiyah ini dapat selesai. Materi keorganisasian dan kepemimpinan adalah ilmu dasar
yang wajib di ketahui oleh anggota osis khususnya osis di MTs. Al- khairiyah tambun selatan,
teori dan materi kepemimpinan pun sangat luas ruang lingkupnya, sehingga dalam artikel ini
pembaca akan menjumpai bagian bagian garis besarnya saja dari materi maupun teori
Mengingat luasnya ruang lingkup materi ini, baik gagasan maupun tema bisa jadi akan sangat
umum dijumpai dalam literatur pendidikan saat ini. Penulis berupaya untuk mengingatkan
kembali bagi para kandidat pemimpin muda bangsa tentang bagian - bagian tertentu yang
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Kepala madrasah, para waka dan rekan rekan
pembina Osis di MTs dan MA. Al- khairiyah yang telah mendukung baik secara saran maupun
moril, sehingga artikel sederhana ini dapat tersusun, dan terimakasih kepada semua pihak yang
tidak bisa saya sebut satu persatu karena telah banyak mendukung.
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di
Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP/ MTs)
dan Sekolah Menengah Atas (SMA/ MA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang
terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada.
Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan UndangUndang Dasar
1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila,
bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan
semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa. Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa
generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan
Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara
amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang
merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya
mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan
Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara
satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:
a. Kepala Madrasah
c. Ketua OSIS
d. Wakil Ketua
e. Sektetaris I
f. Sekretaris II
g. Bendahara I
h. Bendahara II
i. Ketua dan Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang
Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas
A. Prinsip Pelaksanaan
Pembina OSIS sebagai salah satu perangkat pembinaan kesiswaan di sekolah, diharapkan mampu
merencanakan dan melaksanakan program kegiatan baik secara manajerial maupun teknis
operasional. Pembina OSIS dalam menyusun dan melaksanakan program kegiatan perlu
Pelaksanaan pembinaan kesiswaan dibuat dalam program kegiatan yang mudah dilaksanakan,
sederhana, terukur dan dapat dilakukan sesuai waktu yang telah direncanakan. Kegiatan yang
dilaksanakan harus berdampak positif (bermanfaat), yaitu dapat membawa perubahan pada
sikap, perilaku dan perbuatan siswa yang semakin cerdas secara intelektual, emosional,
Pelaksanaan pembinaan kesiswaan harus didasarkan pada aturan yang berlaku baik yang
tertulis maupun tidak tertulis serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh warga sekolah.
Norma dan nilai-nilai harus menjadi ukuran dan acuan dalam penyusunan program kegiatan
Program kegiatan pembinaan kesiswaan dikemas dalam bentuk yang dinamis sehingga dapat
menyesuaikan dengan situasi, kondisi dan fasilitas sekolah. Program kegiatan yang telah
dirancang harus dapat dikembangkan untuk kepentingan penyaluran bakat dan minat siswa,
baik kegiatan yang bersifat situasional sampai pada tahap tertentu maupun kegiatan pada
4. Tidak Diskriminatif
Pelaksanaan program kegiatan pembinaan kesiswaan harus dapat dirasakan dan dinikmati
oleh semua warga sekolah. Sekolah memberi kesempatan dan keleluasaan untuk menentukan
Setiap program kegiatan kesiswaan yang dilaksanaan sekolah menuntut peran aktif dari
aspirasi siswa yang selalu diupayakan agar dapat membangkitkan keceriaan dan penuh
semangat.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu program kegiatan harus memperhatikan potensi,
minat dan bakat siswa. Hal ini penting karena suatu program kegiatan yang disusun dan
dilaksanakan sudah merupakan hasil penelusuran potensi, minat dan bakat siswa.
7. Terprogram dan Berkelanjutan
Dalam pembinaan kesiswaan diperlukan perencanaan yang terprogram dengan baik dan
berkelanjutan agar hasil yang diharapkan setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat terukur
Program kegiatan diselenggarakan melalui koordinasi dengan semua pelaksana kegiatan baik
9. Akuntabel
dipertanggungjawabkan berdasarkan aturan dan moral, baik kepada warga sekolah maupun
pemangku kepentingan.
B. Teknis Pelaksanaan
Pada saat penyusunan suatu program kegiatan, masalah waktu dan tempat harus dipilih
secara cermat. Pemilihan waktu, harus berpedoman pada kalender pendidikan dan kegiatan
tahunan sekolah. Untuk kepentingan pemilihan waktu dan tempat, agar dikoordinasikan
terlebih dahulu dengan para wakil kepala sekolah. Pengaturan alokasi waktu dan tempat
harus disesuaikan dengan jenis kegiatan, alokasi dana yang tersedia, akses dan mobilitas,
Pelaksana kegiatan (panitia) baik dari unsur pimpinan, guru maupun siswa agar sejak
suatu kegiatan dapat terlaksana sesuai rencana, maka sejak awal pembentukan kepanitiaan,
semua memiliki komitmen yang jelas dan mampu bekerja dalam tim (team work) sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki (the right man on the right place). Wujudkan iklim yang
kondusif dalam koordinasi, komunikasi, demokrasi, dan sosialisasi serta junjung tinggi
transparansi. Para pelaksana kegiatan harus mampu menunjukkan dedikasi, loyalitas dan
pengabdian yang tinggi agar setiap program kegiatan yang dilaksanakan selalu sukses, baik
Sarana dan prasarana merupakan bentuk fisik yang menjadi pendukung dalam setiap
pelaksanaan suatu program kegiatan baik yang dilakukan di sekitar areal sekolah maupun di
luar sekolah. Betapapun suatu perencanaan kegiatan telah disusun dengan baik, namun jika
tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai maka hasilnya tidak akan optimal.
Oleh karena itu, upayakan sejak persiapan suatu kegiatan agar terlebih dahulu diinventarisir
apa yang menjadi kebutuhan pokok dan penunjang selama kegiatan berlangsung. Sebelum
kegiatan dilaksanakan, lakukan check and recheck tentang kelayakan, keamanan dan
kenyamanannya baik untuk kepentingan panitia (petugas pelaksana) maupun peserta. Perlu
dipikirkan sejak awal alternatif solusi yang dapat diambil jika dalam pelaksanaan terjadi
Masalah pendanaan merupakan salah satu unsur penting yang akan menentukan terlaksana
atau tidaknya suatu kegiatan, besar kecilnya jumlah peserta dan meriah tidaknya suatu
kegiatan berlangsung. Sebaiknya sejak awal penyusunan program kegiatan harus dengan
jelas tertulis sumber dana yang akan masuk dan rincian penggunaanya. Bila dana dari
sekolah dan komite sekolah tidak memadai perlu dikembangkan kreativitas dalam
menggalang dana untuk mencari pembiayaan alternatif. Demi baiknya pengelolaan dana,
bendahara harus orang yang memiliki komitmen tentang ketelitian, kejujuran, akuntabilitas
dan transparansi.
Lambang OSIS diciptakan oleh Idik Sulaeman. Idik menghabiskan masa kecil di daerah
kelahirannya, sampai tamat SMP di Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA.
Sejak kecil, jiwa seni sudah terlihat dalam dirinya. Tak heran bila setamat SMA Idik memilih
seni rupa sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni
rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung ITB pada 9 April 1960. Idik
Sulaeman memulai kariernya di Balai Penelitian Tekstil (1960-1964). Pada 1 Februari 1965
ia diangkat menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan Kerajinan yang saat itu dijabat
Mayjen TNI dr. Azis Saleh. Dunia seni dan tekstil harus ditinggalkan ketika Idik pindah kerja
Pengembangan dan Latihan pada 1 Desember 1967. Saat inilah, ia banyak membantu Husein
Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud). Pada 9 Maret 1977, ia mencapai posisi puncak di
Ditbinmud setelah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Generasi Muda,
Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga (Ditjen PLSOR). Tiga tahun
penuh ia benarbenar menjadi ”komandan” dalam latihan Paskibraka, yakni Paskibraka 1977,
1978 dan 1979. Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar dan
1983. Selama empat tahun itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman
kerja di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah yang kita
kenal sampai sekarang: SD putih-merah, SMP putih-biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap
dengan lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang kini selalu melekat di saku kiri seragam
sekolah.
Arti Lambang OSIS berdasarkan Kepala Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
No.206/C/Kep. E.81 :
d. Aktif yang berarti orang yang melakukan kegiatan atau suatu ivent tertentu
1. Buku terbuka
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa
2. Kunci pas
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan
bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani
mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan
logo yaitu logo Formatur OSIS MTs. Al- Khairiyah dan Logo
Formatur Osis adalah para anggota osis inti yang terdiri atas ketua, wakil, sekretaris dan
bendahara serta ketua sekretaris bidang. Adapun arti dari lambang / logo Formatur Osis adalah
sebagai berikut :
Adalah bentuk logo MTs, Al- Khairiyah yang menjadi perisai pelindung
moralitas kinerja osis di MTs. Al- Khairiyah, Osis MTs. Al- Khairiyah Percaya dengan
dasar 10 point budaya malu tersebut dapat menjadi langkah menuju kesuksesan, 2
Kuning adalah dasar warna untuk logo osis tingkat Sekolah menengah Pertama atau
Formatur sebagai pelindung dengan ketua osis sebagai pimpinan utama dalam organisasi
Dalam KBBI kata Pelopor memiliki makna “seorang yang membuka jalan” formatur osis
yang terdiri dari beberapa anggota inti diharapkan mampu membantu anggota bukan
hanya saja membimbing, namun juga membantu menemukan solusi dalam setiap
Pengurus OSIS MTs. Al- Khairiyah terdiri dari 8 sekretaris bidang dengan logo sebagai berikut :
“CEPAT-CERDAS-BERKUALITAS”
2. Warna List Hijau di luar adalah warna logo MTs. Al- Khairiyah
4. 2 tangan menadah bunga berbentuk bintang lima sudut adalah sikap / watak dan
5. Siluet Kitab Qur’an mengkiaskan dasar dalam bertindak seluruh anggota Osis MTs.
Al- Khairiyah.
6. Nama Kh. Syam’un adalah nama pendiri yayasan Pendidikan Islam Al- Khairiyah
Dalam upaya mengenal, memahami, dan mengelola Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS)
perlu kejelasan mengenai pengertian, fungsi dan tujuan serta Organisasi Siswa Intera Sekolah
(OSIS).
Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan serta struktur OSIS yang jelas, maka akan
membantu para anggota, pengurus, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai
A. PENGERTIAN OSIS
1. Secara Semantis
madrasah berbentuk Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS) dan merupakan oraganisasi
A. Oganisasi
Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk
mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan
atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai
B. Siswa
C. Intera
D. Sekolah
yang dalam hal ini sekolah menengah atas atau madrasah yang sederajat
2. Secara Organisatoris.
OSIS merupakan satu-satunya oraganisasi siswa yang resmi disekolah. Oleh karena itu
setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS), yang tidak
tida menjadi bagian/ alat dari organisasi lain yang ada diluar sekolah.
3. Secara Fungsional.
kesiswaan, arti yang terkangdung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai jalur
pembinaan kesiswaan.
4. Secara Sistemik
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini
OSIS dipandang sebagai sebuah sistem, dimana para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya menciptakan sutatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena
itu, OSIS sebagai suatu sistem ditandai dengan beberapa ciri pokok yaitu:
4) Terkoordinasi
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki sebagai macam fungsi. Demikian pula
termasuk OSIS di MTs. Al- Khairiyah sebagai suatu organisasi memiliki beberapa fungsi
dalam mencapai tujuan. Sebagai jalur pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS MTs. Al-
Khairiyah adalah:
1. Sebagai wadah
Organisasi Siswa Intera Sekolah merupakan organisasi resmi di madrasah dan sebagai
wadah kegiatan para siswa di madrasah dengan jalur pembinaan yang lain untuk
2. Sebagai Motivator
Motivator adalah pendorong lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat
dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS MTs. Al- Khairiyah
sebagai motivator berperan untuk menggali dan mengembangkan potensi siswa, yaitu
minat dan bakat siswa serta mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan OSIS dan
Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS MTs. Al- Khairiyah
dapat menggerakan sumberdaya yang ada dan secara eksternal. OSIS mampu
menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS MTs. Al-
Khairiyah ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam
maupun luar. Fungsi preventif OSIS MTs. Al- Khairiyah akan terwujud apabila fungsi
Setiap organisasi selalu memilki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS MTs.
Al- Khairiyah, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
yang tepat.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan mengahargai Hak Azasi Manusia
3. Membangun, mengembangkan wawasan kebangasaan dan rasa cinta tanah air dalam era
globalisasi.
4. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara
dan intelektual.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, memantapkan kehidupan bermasyarakat,
B. Perangkat OSIS
Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS (MPO/ MABINOS), Perwakilan Kelas (MPK),
1. Majelis Pembina OSIS (mpo/ mabinos) di MTs. Al- Khairiyah terdiri dari kumpulan dewan
b. Rincian Tugas
OSIS di madrasahnya.
b) Memberikan nasihat kepada pengurus
Madrasah
madrasah
Pembina Utama.
3. Sekretaris Mabinos
sepakati
4. Bendahara Mabinos
a) Memegang kas pemasukan SPP OSIS
A. Pengertian dan Fungsi Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) merupakan wahana untuk
Kedudukan MPK berada dibawah Pembina OSIS dan sejajar dengan Pengurus OSIS.
yang ada di ruang lingkup sekolah itu sendiri juga memberikan aspirasi kepada
c) Korektor MPK berfungsi sebagai pengkaji atau evaluator setiap kinerja OSIS bersama
Pembina, sesuai dengan aturan yang berlaku serta mengevaluasi program kerja OSIS
d) Advisor Setiap program kerja OSIS yang telah disepakati bersama, maka MPK
berfungsi sebagai pemberi arahan atau nasihat tentang pelaksanaan setiap program
1. Ketua MPK
pengurus MPK
d. Memimpin Rapat Perwakilan Kelas
dan Mufakat
d. Menggantikan posisi ketua ,apabila ketua berhalangan hadir dalam rapat maupun
sidang
ketua MPK
4. Bendahara
yang diperlukan
b. Mampu mengelola keuangan dengan baik agar kondisi kas tetap stabil
pertanggung jawaban
a. Mengawasi program kerja OSIS dari setiap sekbid yang menjadi tanggung
jawabnya
c. Mengevaluasi program kerja sekbid bersama Pembina setelah tahap tindak lanjut
kepengurusan
d. Memimpin rapat
dan mufakat
3. Sekretaris OSIS
g. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris;
4. Sekretaris II OSIS
yang diperlukan
pertanggungjawaban
melalui koordiator.
SEKBID I : Seksi Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara
lain:
1. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
2. Memperingati hari-hari besar keagamaan;
3. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
4. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
5. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;
6. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah
SEKBID II : Seksi Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain:
1. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;
2. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
3. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
4. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
5. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;
6. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan,
kedamaian dan kerindangan).
SEKBID III : Seksi Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,
antara lain:
1. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /atau hari sabtu, serta hari-hari besar
nasional;
2. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
3. Melaksanakan kegiatan kepramukaan;
4. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
5. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para
pahlawan;
6. Melaksanakan kegiatan bela negara;
7. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara;
8. Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar negara.
SEKBID IV : Seksi Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat,
antara lain:
1. Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian
2. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
3. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek);
4. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat sumber belajar;
5. Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;
6. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;
7. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
8. Membentuk klub sains, seni dan olahraga;
9. Menyelenggarakan festival dan lomba seni;
10. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.
SEKBID V : Seksi Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, antara lain:
1. Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugasnya
masing-masing;
2. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
3. kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan profesional;
4. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat;
5. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato;
6. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan; 7. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan
sekolah.
SEKBID VII : Seksi Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiversifikasi antara lain:
1. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
2. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
3. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV AIDS;
4. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
5. Melaksanakan hidup aktif;
6. Melakukan diversifikasi pangan;
7. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.
1. Tata Cara Penyusunan Program Kerja Program kerja merupakan acuan untuk melaksanakan
suatu kegiatan. Setiap aktivitas selalu didahului dengan rencana kegiatan (program kerja).
OSIS sebagai suatu organisasi juga memiliki kegiatan yang telah terprogram. Hal ini
dimaksudkan agar seluruh aktivitas OSIS dapat terarah sesuai dengan program yang telah
c. Rancangan program kerja tersebut disosialisasikan kembali kepada seluruh siswa untuk
d. OSIS kembali mengolah rancangan program tersebut dalam rapat kerja OSIS untuk
e. Program kerja tersebut kemudian disosialisasikan kepada seluruh siswa untuk kembali
dari Pembina diserahkan kepada Kesiswaan lalu diserahkan kepada Kepala Sekolah
untuk disahkan.
Pengajuan AD ART, Pengesahan AD ART Dalam sebuah organisasi khusus OSIS terdapat
AD ART.
AD ART adalah singkatan dari “Anggaran Dasar Aturan Rumah Tangga”, merupakan
aturan tertulis yang berisi mengenai peraturan-peraturan pokok yang terdapat dalam
1. Tujuan Bersama AD ART harus disusun untuk kepentingan bersama atau kepentingan
organisasi itu sendiri, dalam arti bukan sekedar membuat AD ART. AD ART yang
baik isinya sesuai dengan bentuk dan kebutuhan organisasi dalam hal ini khususnya
OSIS.
2. Menggunakan Bahasa yang Jelas Penggunaan kata yang tepat menghindari terjadinya
salah tafsir pada poinpoin pasal dan ayat yang terdapat di dalam AD ART
3. Hindari Kata-kata yang Bermakna Ganda Kata-kata yang memiliki multitafsir bias
menyebabkan salah paham dan masalah tafsir setiap anggotanya. Dalam AD ART
Namun bukan berarti AD ART selalu harus mengalami perombakan dan bukan berarti
5. Tidak Copy Paste Isi dari AD ART itu harus asli dengan keadaan organisasi itu sendiri
khusus OSIS jangan sampai meng-Copy Paste dari organisasi lain, cukup hanya
A. Beberapa Pengertian
Guna memudahkan pemahaman terhadap tata persuratan dan kearsipan perlu diberikan beberapa
1. urat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis
2. Surat dinas adalah surat yang berisi hal penting brkenaan dengan administrasi , pemerintahan
3. Nota Dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau oleh bawahan kepada
atasan atau setingkat yang berisikan catatan singkat tentang suatu pokok persoalan
kedinasan.
4. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan
5. Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang berisi
penjelasan singkat tentang surat dokumen dan/atau barang, bahan lain yang dikirimkan.
6. Surat kawat atau telegram adalah surat singkat dengan menggunakan kata kata biasa dan/atau
kata kata sandi mengenai suatu hal yang perlu cepat di selesaikan dan disampaikan melalui
telegraf.
7. Surat keputusan merupakan surat yang berisi keputusan tentang suatu hal yang ditetapkan
8. Surat edaran merupakan surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara pelaksanaan
10. Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang kepada
11. Surat kuasa adalah surat yyang berisis kewenangan penerima kuasa untuk bertindak atau
12. Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal yang
13. Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai pertanggung
14. Surat keterangan adalah surat yang berisi keterangan mengenai suatu hal agar tidak
menimbulkan keraguan.
15. Berita acara adalah surat yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa mengenai
waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan, dan petunjuk lain sehubungan dengan kejadian
16. Penerima surat atau pengirim surat adalah petugas yangg menerima surat masuk atau
17. Pengarah surat adalah pimpinann satuan kerrja yang menangani surat menyurat dna
kearrsipan atau petugas ysng ditunjuk untuk mengarahkan surat sesuai dengan masalahnya.
18. Pengolah surat adalah petugas yang mengolah atau yang menyelesaikan isi surat.
Pengurusan surat merupakan bagian dari administrasi kantor sekolah dan dilaksanakan oleh
petugas tata usaha sekolah. Pengurusan surat meliputi mencatat, mengarahkan dan
1) Pengurusan Surat Masuk Proses pengurusan surat masuk dilaksanakan oleh petugas tata
menerima surat masuk dan mengecek kebenaran alamatnya, membubuhkan tanda tangan
atau paraf pada buku ekspedisi pengantar surat, kemudian memilah surat untuk memisahkan
surat dinas dan pribadi, memilah surat dinas atas dasar rahasia (tertutup) dengan tidak rahasia
(terbuka). Begitu juga membuka surat, surat yang tidak rahasia mengeluarkan dari
sampulnya, memilah surat surat yang penting dan tidak penting (rutin), dan menyampaikan
surat dinas yang sudah dipilah kepada petugas pencatat surat. Selanjutnya proses pengurusan
surat dilaksanakan melaui kegiatankegiatan pengurusan surat masuk biasa (rutin), penting
Pengurusan surat biasa tidak menggunakan kartu sebagai sarana pencatat surat,
melainkan menggunakan lembar pengantar surat rutin. Setiap surat yang diterima oleh
berdasarkan instansi atau satuan kerja asl surat. Selanjutnya masing masing kelompok
surat dicatat pada lembar pengantar surat berdasarkan satuan kerja pengolah surat yang
bersangkutan.
2) Prosedur pengurusan surat biasa dilaksanakan sebagai berikut :
b. Membubuhkan paraf atau tanda tangan pada buku ekspedisi pengantar surat
d. Memilah surat dinas antara yang bersifat rahasia dan yang tidak bersifat rahasia;
e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilah antara surat biasa dan surat
b. Mencatat surat dalam lembar pengantar surat biasa (rutin) rangkap dua
c. Menyampaikan surat beserta lembar pengantar rangkap dua kepada pengarah surat.
c. Menyampaikan surat beserta lembar pwengantar rangkap dua kepada petugas tata
d. Menerima kembali satu lembar pengantar asli dari petugas tata usaha pengolah
a. Menerima dan meneliti surat dan lembar pengantar rangkap dua yang diterima dari
pengarah surat
b. Memaraf lembar penganraer dan mengembalikan satu lembar pengantar asli
pengolah surat.
f. Menerima surat dan lembar disposisi dari petugas tata usaha pengolah surat
1. surat yang bersangkutan terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat berakibat
2. surat tersebut hilang atau terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat
5. surat tersebut hilang sehingga sulit memperoleh informasi tentang surat itu di tempat
lain.
e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilah antara surat biasa dan surat
c. Menyampaikan surat beserta kartu kendali rangkap tiga kepada pengarah surat.
a. Menerima surat beserta kartu kendali rangkap tiga dari pencatat surat dan meneliti
b. Menentukan kessatuan kerja dengan cara memlilih surat yang harus di arahkan,
kendali
c. Menyampaian surat beserta kartu kendali pada oetugas tata usaha penelola surat;
d. Menerima kembali kartu kendali dari petugas tata usaha pengolah lembar kartu
a. Menerima kartu kendali lembar kedua dari pengarah surat dan menyimpan di
untuk disimpaan kalau sudah inaktif serta menyerahkan kartu kendali lembar
a. Menerima surat beserta kartu kendali rangkap tiga dari pengarah surat
b. Memaraf kartu kendali pada kolom paraf dan mengembalikan kartu kendali lembar
e. Menerima kembali surat dari pimpinan pengolah surat dan meneruskannya kepada
c. Menyampaikan suart kepada tugas tata usaha pengolah surat untuk diteruskan ke
pelaksana pengolah surat agar diproses sesuai dengan isi disposisi surat.
a. Menerima surat yang sudah dilampiri lembar disposisi pimpinan pengolah surat
pengantar surat
d. Memilih surat dinas antara yang bersifat rahasia dan yang tidak bersifat rahasia;
e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilih antara surat biasa dan surat
a. Mencatat nomor dan tanggal surat rahasia pada lembar surat rahasia rangkap
dua;
a. Menerima surat dalam keadaan tertutup bersama lembar pengantar rangkap dua
b. Memaraf lembar pengantar surat rahasia dan menyampaikan kembali satu lembar
d. Menyampaikan surat dala keadaan tertutup disertai lembar disposisi rangkap dua
e. Menerima kembali surat yang di anggap tidak rahasia lagi dengan disposisi
a. Menerima surat dalam keadaan tertutup dari petugas tata usaha pengolah surat;
d. Memberikan disposisi kepada pelaksana pengolah surat untuk surat yang di anggap
e. Menyampaikan surat dan disposisi kepada petugas tata usaha pengolah surat untuk
f. Petugas tata usaha pengolah surat memproses surat tersebut sebagai surat penting
a. Menerima dan mempelajari surat dan disposisi dari pengolah/ pimpinan satuan
organisasi
b. Melaksanakan pengolahan sesuai disposisi
a. Pengurusan surat keluar meliputi pencatatan pada lembar pengantar rutin untuk
surat rutin, kartu kendali untuk sarat penting, dan lembar pengantar rahasia untuk
surat rahasia.
1. Surat biasa
3. Surat rahasia.
c. Pengurusan surat keluar dimulai sejak pembuatan konsep surat sampai dengan
pengirimannya.
e. Surat rahasia ditangani dari awal sampai dengan pengiriman atas tanggung jawab
a. Pengurusan surat meliputi: mencatat, mengarahkan, dan mengendalikan surat baik surat
b. Pengurusan Surat Masuk Urusan kerja pengurusan surat masuk, yaitu: menerima surat masuk
memilih surat dinas atas dasar rahasia (tertutup) dengan tidak rahasia (terbuka).
1. Pengurusan surat masuk biasa (rutin) Pengurusan surat biasa tidak menggunakan
kartu sebagai sarana pencatat surat, melainkan menggunakan lembar pengantar surat
rutin. Setiap surat yang diterima oleh satuan kerja yang menangani surat menyurat
dan kearsipan dikelompokkan berdasarkan instansi atau satuan kerja asal surat.
2. Pengurusan surat masuk penting Surat diidentifikasi sebagai surat penting apabila:
kerugian
tempat lain.
D. Pengelolaan Arsip Arsip Sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan sumber penelitian.
a. Sistem masalah
b. System abjad
c. System tanggal
d. System wilayah
2. Arsip pasif penting dan permanen, harus dirawat dan dijaga agar terjamin keamanan
OSIS, dll.
penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna dengan prosedur yang berlaku sesuai
1. Surat pribadi, yaitu dikirimkan sesorang kepada orang lain atau kepada
penulisan dan bahasa relatif bebas. Akan tetapi bila ditujukan kepada organisasi
atau lembaga maka bentuk dan bahasa yang digunakan harus resmi, misalkan
pemerintahan.
nonprofit.
1. Biasa yaitu isi dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.
2. Terbatas (konfidensial) yaitu isi hanya boleh diketahui oleh kalangan tertentu yang
terkait saja.
d. Berdasarkan banyaknya sasaran Surat dapat dikelompokkan menjadi biasa, edaran dan
pengumuman.
e. Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya Surat terbagi atas biasa, kilat dan
kilat khusus.
f. Berdasarkan wujudnya Surat terbagi atas bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram,
g. Berdasarkan ruang lingkup sasarannya Surat terbagi atas intern dan ekstern.
h. Susunanya.
1. Objektif
2. Sistematis
4. Lengkap isinya
5. Sopan
1. Pengertian
Administrasi adalah proses mempergunakan dan mengikut sertakan semua sumber potensi yang
tersedia dan sesuai. Baik personal maupun material dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan
bersama secara efektif dan efisien. Perlengkapan adalah kegiatan yang berkenaan dengan
pengaturan sarana yang ada di sekolah agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
2. Tujuan
program.
B. Perencanaan perlengkapan
b. Memperkirakan biaya
c. Menetapkan skalaprioritas.
C. Pengelolaan perlengkapan
a. Pembelian barang
b. Membuat sendiri
c. Hibah/bantuan
d. Penyewaan
e. Pinjaman
3. Membuat laporan.
E. Penataan perlengkapan
F. Pemeliharaan Perlengkapan
Pelaksanaan : Perawatan/pencegahan
pencatatan barang.
b. Pelaksanaan
1. Karena Hilang
1. Pembinaan
a. Meningkatkan proses pembinaan dan pengembangan siswa yang terpadu dan terarah
dengan melakukan kerjasama secara lintas program dengan Ekskul dan instasi lain
b. Penyegaran dan pembinaan bagi siswa yang dilakukan guna menambah wawasan dan
pengetahuan, khususnya dalam bidang kegiatan alam terbuka ( out bound ) dan kemah
2. Administrasi
material.
semester.
a. Dana
3. Intensifikasi penggunaan dana rutin yang bersumber dari iuran anggota dan
sumber lain.
4. Merealisasikan kebutuhan anggaran Perpos anggaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
FORUM ORGANISASI
1. Rapat-rapat.
a. Rapat Pleno Perwakilan Kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan
1. Pemilihan pimpinan rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua,
2. Pencalonan pengurus
jabatannya
1. Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pengurus OSIS,
untuk membahas :
tahunan
2. Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua,
sehari-hari.
3. Rapat koordinasi terdiri dari : Rapat yang dihadiri oleh Ketua, wakil ketua ,
5. Rapat luar biasa dapat diadakan dalam keadaan yang mendesak atas usul
Anggaran Dasar OSIS Secara Struktural Anggaran Dasar OSIS, terdiri dari 7 (tujuh) Bab
INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan kegiatan OSIS di madrasah dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain:
1. Adanya ruang OSIS yang di dalamnya terdapat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS,
program kerja, sarana dan prasarana yang memadai serta berbagai macam piagam
2. Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan
4. Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam kegiatan olah
sekolah.
terus menerus.
8. Dilaksanakannya materi dan jenis kegiatan pembinaan kesiswaan secara terencana dan
berkelanjutan.
9. Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sesama siswa, antar pejabat, hubungan