Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah. Swt, atas limpahan karunianya sehingga artikel singkat tentang OSIS

MTs. Al- Khairiyah ini dapat selesai. Materi keorganisasian dan kepemimpinan adalah ilmu dasar

yang wajib di ketahui oleh anggota osis khususnya osis di MTs. Al- khairiyah tambun selatan,

teori dan materi kepemimpinan pun sangat luas ruang lingkupnya, sehingga dalam artikel ini

pembaca akan menjumpai bagian bagian garis besarnya saja dari materi maupun teori

keorganisasian siswa intra sekolah.

Mengingat luasnya ruang lingkup materi ini, baik gagasan maupun tema bisa jadi akan sangat

umum dijumpai dalam literatur pendidikan saat ini. Penulis berupaya untuk mengingatkan

kembali bagi para kandidat pemimpin muda bangsa tentang bagian - bagian tertentu yang

terkadang suka terlupakan.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Kepala madrasah, para waka dan rekan rekan

pembina Osis di MTs dan MA. Al- khairiyah yang telah mendukung baik secara saran maupun

moril, sehingga artikel sederhana ini dapat tersusun, dan terimakasih kepada semua pihak yang

tidak bisa saya sebut satu persatu karena telah banyak mendukung.

Tambun Selatan, 01 September 2019

Penulis, Satuan Pembina

ABDUL RAHMAN, S.Pd


NIY. 199411032012047
SEJARAH SINGKAT TENTANG OSIS

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di

Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP/ MTs)

dan Sekolah Menengah Atas (SMA/ MA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang

terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing

seorang guru yang dipilih oleh pihak sekolah.

Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada.

Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

A. Latar Belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan UndangUndang Dasar

1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka

pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam

garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila,

bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan

keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal

semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia

pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa. Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa

generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan

bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan

undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara

amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang

merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya

mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan

kokurikuler dan ekstrakurikuler.

STRUKTUR ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH MTs. AL- KHAIRIYAH

Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara

satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

a. Kepala Madrasah

b. Pembina OSIS MTs. Al- Khairiyah

c. Ketua OSIS

d. Wakil Ketua

e. Sektetaris I

f. Sekretaris II

g. Bendahara I

h. Bendahara II
i. Ketua dan Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang

berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.

Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas

khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

PRINSIP DAN TEKNIS PELAKSANAAN

A. Prinsip Pelaksanaan

Pembina OSIS sebagai salah satu perangkat pembinaan kesiswaan di sekolah, diharapkan mampu

merencanakan dan melaksanakan program kegiatan baik secara manajerial maupun teknis

operasional. Pembina OSIS dalam menyusun dan melaksanakan program kegiatan perlu

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Mudah dan Bermanfaat

Pelaksanaan pembinaan kesiswaan dibuat dalam program kegiatan yang mudah dilaksanakan,

sederhana, terukur dan dapat dilakukan sesuai waktu yang telah direncanakan. Kegiatan yang

dilaksanakan harus berdampak positif (bermanfaat), yaitu dapat membawa perubahan pada

sikap, perilaku dan perbuatan siswa yang semakin cerdas secara intelektual, emosional,

spiritual dan kinestetik.

2. Normatif dan Bernilai

Pelaksanaan pembinaan kesiswaan harus didasarkan pada aturan yang berlaku baik yang

tertulis maupun tidak tertulis serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh warga sekolah.

Norma dan nilai-nilai harus menjadi ukuran dan acuan dalam penyusunan program kegiatan

kesiswaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan pelaporan.


3. Fleksibel dan Berkembang

Program kegiatan pembinaan kesiswaan dikemas dalam bentuk yang dinamis sehingga dapat

menyesuaikan dengan situasi, kondisi dan fasilitas sekolah. Program kegiatan yang telah

dirancang harus dapat dikembangkan untuk kepentingan penyaluran bakat dan minat siswa,

baik kegiatan yang bersifat situasional sampai pada tahap tertentu maupun kegiatan pada

jenjang berkelanjutan (kabupaten/kota, provinsi, nasional, internasional).

4. Tidak Diskriminatif

Pelaksanaan program kegiatan pembinaan kesiswaan harus dapat dirasakan dan dinikmati

oleh semua warga sekolah. Sekolah memberi kesempatan dan keleluasaan untuk menentukan

program kegiatan yang direncanakan.

5. Kreatif dan Menyenangkan

Setiap program kegiatan kesiswaan yang dilaksanaan sekolah menuntut peran aktif dari

pelaksana kegiatan. Program kegiatan sedapat mungkin menumbuhkan kreativitas dan

inovasi di kalangan siswa. Pelaksanaan suatu program kegiatan sesungguhnya merupakan

aspirasi siswa yang selalu diupayakan agar dapat membangkitkan keceriaan dan penuh

semangat.

6. Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa

Dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu program kegiatan harus memperhatikan potensi,

minat dan bakat siswa. Hal ini penting karena suatu program kegiatan yang disusun dan

dilaksanakan sudah merupakan hasil penelusuran potensi, minat dan bakat siswa.
7. Terprogram dan Berkelanjutan

Dalam pembinaan kesiswaan diperlukan perencanaan yang terprogram dengan baik dan

berkelanjutan agar hasil yang diharapkan setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat terukur

dan menunjang mutu pendidikan. Program kegiatan juga harus berkesinambungan.

8. Koordinatif dan Kolaboratif

Program kegiatan diselenggarakan melalui koordinasi dengan semua pelaksana kegiatan baik

dalam tahap persiapan maupun pelaksanaan. Dalam koordinasi diperlukan upaya

menggabungkan beberapa unsur yang relevan dan saling menunjang.

9. Akuntabel

Penyusunan dan pelaksanaan suatu program kegiatan kesiswaan harus dapat

dipertanggungjawabkan berdasarkan aturan dan moral, baik kepada warga sekolah maupun

pemangku kepentingan.

B. Teknis Pelaksanaan

1. Waktu dan Tempat

Pada saat penyusunan suatu program kegiatan, masalah waktu dan tempat harus dipilih

secara cermat. Pemilihan waktu, harus berpedoman pada kalender pendidikan dan kegiatan

tahunan sekolah. Untuk kepentingan pemilihan waktu dan tempat, agar dikoordinasikan

terlebih dahulu dengan para wakil kepala sekolah. Pengaturan alokasi waktu dan tempat

harus disesuaikan dengan jenis kegiatan, alokasi dana yang tersedia, akses dan mobilitas,

serta memenuhi unsur-unsur keamanan dan kenyamanan.


2. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan (panitia) baik dari unsur pimpinan, guru maupun siswa agar sejak

persiapan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan selalu diikutsertakan. Jika menginginkan

suatu kegiatan dapat terlaksana sesuai rencana, maka sejak awal pembentukan kepanitiaan,

semua memiliki komitmen yang jelas dan mampu bekerja dalam tim (team work) sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki (the right man on the right place). Wujudkan iklim yang

kondusif dalam koordinasi, komunikasi, demokrasi, dan sosialisasi serta junjung tinggi

transparansi. Para pelaksana kegiatan harus mampu menunjukkan dedikasi, loyalitas dan

pengabdian yang tinggi agar setiap program kegiatan yang dilaksanakan selalu sukses, baik

sukses dalam penyelenggaraan maupun sukses hasil.

3. Sarana dan Prasarana Pendukung

Sarana dan prasarana merupakan bentuk fisik yang menjadi pendukung dalam setiap

pelaksanaan suatu program kegiatan baik yang dilakukan di sekitar areal sekolah maupun di

luar sekolah. Betapapun suatu perencanaan kegiatan telah disusun dengan baik, namun jika

tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai maka hasilnya tidak akan optimal.

Oleh karena itu, upayakan sejak persiapan suatu kegiatan agar terlebih dahulu diinventarisir

apa yang menjadi kebutuhan pokok dan penunjang selama kegiatan berlangsung. Sebelum

kegiatan dilaksanakan, lakukan check and recheck tentang kelayakan, keamanan dan

kenyamanannya baik untuk kepentingan panitia (petugas pelaksana) maupun peserta. Perlu

dipikirkan sejak awal alternatif solusi yang dapat diambil jika dalam pelaksanaan terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan.


4. Pendanaan

Masalah pendanaan merupakan salah satu unsur penting yang akan menentukan terlaksana

atau tidaknya suatu kegiatan, besar kecilnya jumlah peserta dan meriah tidaknya suatu

kegiatan berlangsung. Sebaiknya sejak awal penyusunan program kegiatan harus dengan

jelas tertulis sumber dana yang akan masuk dan rincian penggunaanya. Bila dana dari

sekolah dan komite sekolah tidak memadai perlu dikembangkan kreativitas dalam

menggalang dana untuk mencari pembiayaan alternatif. Demi baiknya pengelolaan dana,

bendahara harus orang yang memiliki komitmen tentang ketelitian, kejujuran, akuntabilitas

dan transparansi.

LAMBANG OSIS UMUM

A. Pencipta Lambang OSIS

Lambang OSIS diciptakan oleh Idik Sulaeman. Idik menghabiskan masa kecil di daerah

kelahirannya, sampai tamat SMP di Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA.

Sejak kecil, jiwa seni sudah terlihat dalam dirinya. Tak heran bila setamat SMA Idik memilih

seni rupa sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni

rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung ITB pada 9 April 1960. Idik

Sulaeman memulai kariernya di Balai Penelitian Tekstil (1960-1964). Pada 1 Februari 1965

ia diangkat menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan Kerajinan yang saat itu dijabat

Mayjen TNI dr. Azis Saleh. Dunia seni dan tekstil harus ditinggalkan ketika Idik pindah kerja

ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), sebagai Kepala Dinas

Pengembangan dan Latihan pada 1 Desember 1967. Saat inilah, ia banyak membantu Husein

Mutahar dalam mewujudkan gagasannya membentuk Paskibraka. Pada 30 Juni 1975, ia


diangkat menjadi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan Kegiatan di Direktorat

Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud). Pada 9 Maret 1977, ia mencapai posisi puncak di

Ditbinmud setelah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Generasi Muda,

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga (Ditjen PLSOR). Tiga tahun

penuh ia benarbenar menjadi ”komandan” dalam latihan Paskibraka, yakni Paskibraka 1977,

1978 dan 1979. Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar dan

Menengah Dikdasmen) dan menjabat Direktur Pembinaan Kesiswaan sampai 15 November

1983. Selama empat tahun itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman

kerja di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah yang kita

kenal sampai sekarang: SD putih-merah, SMP putih-biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap

dengan lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang kini selalu melekat di saku kiri seragam

sekolah.

C. ARTI LAMBANG OSIS

Arti Lambang OSIS berdasarkan Kepala Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

No.206/C/Kep. E.81 :

1. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga.

Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan

bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa

siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya

upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar

menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima

jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun

bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal (5A).


a. Abdi yang berasal dari kata mengabdi

b. Adab yang berasal dari kata sopan dan santun

c. Ajar yang berasal dari kata mengajar

d. Aktif yang berarti orang yang melakukan kegiatan atau suatu ivent tertentu

e. Amal yang berasal dari kata beramal

1. Buku terbuka

Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa

terhadap pembangunan bangsa dan negara.

2. Kunci pas

Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan

bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani

mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan

kunci pemecahan dari segala kesulitan.

D. LAMBANG SATUAN OSIS MTs. AL- KHAIRIYAH TAMBUN SELATAN

Logo Satuan OSIS di MTs. Al- Khairiyah terdiri atas 2 jenis

logo yaitu logo Formatur OSIS MTs. Al- Khairiyah dan Logo

pengurus OSIS MTs. Al- Khairiyah.

Formatur Osis adalah para anggota osis inti yang terdiri atas ketua, wakil, sekretaris dan

bendahara serta ketua sekretaris bidang. Adapun arti dari lambang / logo Formatur Osis adalah

sebagai berikut :

1. Bentuk perisai segi lima

Adalah bentuk logo MTs, Al- Khairiyah yang menjadi perisai pelindung

2. 10 anak panah menuju 2 bintang


Mengkiaskan 10 dasar budaya malu yang ada di madrasah dan menjadi pedoman utama

moralitas kinerja osis di MTs. Al- Khairiyah, Osis MTs. Al- Khairiyah Percaya dengan

dasar 10 point budaya malu tersebut dapat menjadi langkah menuju kesuksesan, 2

bintang yaitu visi dan misi Madrasah.

3. Warna dasar kuning

Kuning adalah dasar warna untuk logo osis tingkat Sekolah menengah Pertama atau

Madrasah Tsanawiyah Al- Khairiyah sederajat.

4. Didalam perisai terdapat logo pengurus osis MTs. Al- Khairiyah

Formatur sebagai pelindung dengan ketua osis sebagai pimpinan utama dalam organisasi

bertugas melindungi dan mengayomi seluruh anggota osis

5. Kalimat PELOPOR ADIWIYATA MANDALA AL- KHAIRIYAH.

Dalam KBBI kata Pelopor memiliki makna “seorang yang membuka jalan” formatur osis

yang terdiri dari beberapa anggota inti diharapkan mampu membantu anggota bukan

hanya saja membimbing, namun juga membantu menemukan solusi dalam setiap

masalah dengan metode musyawarah sesuai ketentuan.

Pengurus OSIS MTs. Al- Khairiyah terdiri dari 8 sekretaris bidang dengan logo sebagai berikut :

1. Perisai 3 sudut mengkhiaskan kinerja osis

“CEPAT-CERDAS-BERKUALITAS”

2. Warna List Hijau di luar adalah warna logo MTs. Al- Khairiyah

3. 5 garuda adalah idiologi / dasar hukum OSIS

4. 2 tangan menadah bunga berbentuk bintang lima sudut adalah sikap / watak dan

karakter anggota osis yang gigih dalam belajar menuntut ilmu

5. Siluet Kitab Qur’an mengkiaskan dasar dalam bertindak seluruh anggota Osis MTs.
Al- Khairiyah.

6. Nama Kh. Syam’un adalah nama pendiri yayasan Pendidikan Islam Al- Khairiyah

yang juga sebagai seorang “PAHLAWAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA”

PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN, TUGAS OSIS

DAN STRUKTUR OSIS MTs. AL- KHAIRIYAH

Dalam upaya mengenal, memahami, dan mengelola Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS)

perlu kejelasan mengenai pengertian, fungsi dan tujuan serta Organisasi Siswa Intera Sekolah

(OSIS).

Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan serta struktur OSIS yang jelas, maka akan

membantu para anggota, pengurus, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai

dengan fungsi dan tujuannya.

A. PENGERTIAN OSIS

1. Secara Semantis

Didalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 tahun

2008 tentang pembinaan kesiswaan disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah/

madrasah berbentuk Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS) dan merupakan oraganisasi

resmi di sekolah/ madrasah. OSIS adalah Organisasi Siswa Intera Sekolah.

Masing-masing kata mempunyai pengertian:

A. Oganisasi

Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk

mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan
atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai

tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya kesiswaan.

B. Siswa

Adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.

C. Intera

Berarti terletak didalam. Sehingga OSIS merupakan suatu oraganisasi siswa

yang ada didalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.

D. Sekolah

Adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar,

yang dalam hal ini sekolah menengah atas atau madrasah yang sederajat

2. Secara Organisatoris.

OSIS merupakan satu-satunya oraganisasi siswa yang resmi disekolah. Oleh karena itu

setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS), yang tidak

mempunyai hubungan organisatoris dangan oraganisasi kesiswaan disekolah lainn dan

tida menjadi bagian/ alat dari organisasi lain yang ada diluar sekolah.

3. Secara Fungsional.

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya di bidang pembinaan

kesiswaan, arti yang terkangdung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai jalur

pembinaan kesiswaan.

4. Secara Sistemik

Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan

berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini

OSIS dipandang sebagai sebuah sistem, dimana para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya menciptakan sutatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena

itu, OSIS sebagai suatu sistem ditandai dengan beberapa ciri pokok yaitu:

1) Berorientasi pada tujuan

2) Memiliki susunan kehidupan berkelompok

3) Memiliki sejumlah peranan

4) Terkoordinasi

5) Berkelanjutan dalam waktu tertentu

FUNGSI OSIS MTs. AL- KHAIRIYAH SEBAGAI PEMBINAAN SISWA

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki sebagai macam fungsi. Demikian pula

termasuk OSIS di MTs. Al- Khairiyah sebagai suatu organisasi memiliki beberapa fungsi

dalam mencapai tujuan. Sebagai jalur pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS MTs. Al-

Khairiyah adalah:

1. Sebagai wadah

Organisasi Siswa Intera Sekolah merupakan organisasi resmi di madrasah dan sebagai

wadah kegiatan para siswa di madrasah dengan jalur pembinaan yang lain untuk

mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.

2. Sebagai Motivator

Motivator adalah pendorong lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat

dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS MTs. Al- Khairiyah

sebagai motivator berperan untuk menggali dan mengembangkan potensi siswa, yaitu

minat dan bakat siswa serta mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan OSIS dan

ekstrakulikuler di MTs. Al- Khairiyah


3. Sebagai Preventif

Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS MTs. Al- Khairiyah

dapat menggerakan sumberdaya yang ada dan secara eksternal. OSIS mampu

mengadaptasi dengan lingkungan, seperti membantu menyelesaikan persoalan perilaku

menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS MTs. Al-

Khairiyah ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam

maupun luar. Fungsi preventif OSIS MTs. Al- Khairiyah akan terwujud apabila fungsi

OSIS sebagai motivator lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

TUJUAN OSIS MTs. AL- KHAIRIYAH

Setiap organisasi selalu memilki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS MTs.

Al- Khairiyah, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

1. Memahami, mengahargai lingkungan hidup dan nilai-nilai dalam mengambil keputusan

yang tepat.

2. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan mengahargai Hak Azasi Manusia

(HAM) dalam konteks kemajuan budaya bangsa

3. Membangun, mengembangkan wawasan kebangasaan dan rasa cinta tanah air dalam era

globalisasi.

4. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara

mandiri, berfikir logis dan demokratis.

5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya,

dan intelektual.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, memantapkan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

7. Ikut serta merealisasikan Visi dan Misi MTs. Al- Khairiyah.

8. Berakhlak mulia dan berkarakter baik.

9. Menjaga literatur budaya kehidupan sehari- hari di MTs. Al- Khairiyah.

10. Menjadi penampung aspirasi siswa/i di MTs. Al- Khairiyah

B. Perangkat OSIS

Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS (MPO/ MABINOS), Perwakilan Kelas (MPK),

dan Pengurus OSIS.

1. Majelis Pembina OSIS (mpo/ mabinos) di MTs. Al- Khairiyah terdiri dari kumpulan dewan

guru yang diketuai oleh kepala madrasah :

a. Struktur pengurus MABINOS :

1. Ketua : Kepala Madrasah

2. Wakil ketua : Waka. Kesiswaan

3. Sekretaris : Kepala Tata Usaha

4. Bendahara : Bendahara Madrasah

5. Pembina Utama Osis : Dari dewan guru yang ditunjuk melalui SK

6. Sekbid : Sie. Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

7. Sekbid : Sie. Ketakwaan Kpd. Tuhan Yang Maha Esa

b. Rincian Tugas

1. Kepala Madrasah Sebagai ketua:

a) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan pengembangan

OSIS di madrasahnya.
b) Memberikan nasihat kepada pengurus

c) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan surat keputusan kepala

Madrasah

d) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan surat keputusan kepala

madrasah

e) Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS

f) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pengurus OSIS bersa

Pembina Utama.

2. Wakil ketua Mabinos

a) Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan pengeloaan, pembinaan dan

pengembangan OSIS di sekolahnya

b) Memberikan bimbingan dan latihan pengurus

c) Menciptakan kegiatan demi meningkatkan daya kreatifitas Siswa

d) Menumbuhkembangkan kemampuan siswa di bidangnya masing masing

e) Bersama osis membentuk program demi meningkatkan kwalitas siswa/i di

MTs. Al- Khairiyah

f) Mempertanggung jawabkan kinerjanya di hadapan kepala Madrasah

3. Sekretaris Mabinos

a) Mengurusi adm. Surat menyurat MABINOS

b) Bersama pengurus OSIS/ MPK menyusun Program kerja yang telah di

sepakati

c) Mengarsipkan berkas - berkas kegiatan OSIS dan MPK

4. Bendahara Mabinos
a) Memegang kas pemasukan SPP OSIS

b) Mengelola keuangan OSIS

c) Mengalokasikan pembiayaan yang masuk untuk kepentingan kegiatan atas

izin ketua MABINOS

d) Menerima laporan pertanggung jawaban Bendahara OSIS dan MPK.

5. Pembina UTAMA OSIS.

a) Membimbing dan mengarahkan OSIS / MPK

b) Memberi pendidikan Organisasi yang baik untuk OSIS/ MPK

c) Bersama OSIS/ MPK memusyawarahkan /merancang program kerja OSIS

d) Mengadakan kegiatan LDK OSIS/ MPK

6. Sekbid. Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

a) Membantu osis dengan memberi pengarahan di bidang kehidupan berbangsa

dan bernegara di MTs. Al- Khairiyah

b) Bersama pembina menumbuh kembangkan watak dan kepribadian yang

nasionalis dan patriotik

c) Membantu osis dalam penyusunan program kewarganegaraan

d) Membantu pembina Utama dalam pembimbingan OSIS/ MPK

7. Sekbid. Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

a) Membantu Osis dengan memberikan pengarahan di bidang kerohanian

b) Membantu pembina utama dalam mebimbing osis

c) Membantu mengarahkan OSIS sekbid 1 dalam pelaksanaan kegiatan

d) Bersama Rohis menyusun program kerja Kerohaniaan.


2. Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) MTs. Al- Khairiyah Tambun Selatan, terdiri dari para

perwakilan kelas MTs. Al- Khairiyah.

A. Pengertian dan Fungsi Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) merupakan wahana untuk

melaksanakan demokrasi bertanggung jawab kepada Pembina utama MABINOS.

Kedudukan MPK berada dibawah Pembina OSIS dan sejajar dengan Pengurus OSIS.

Fungsi MPK adalah:

a) Aspirator Artinya MPK berfungsi sebagai wadah penampung aspirasi siswa-siswi

yang ada di ruang lingkup sekolah itu sendiri juga memberikan aspirasi kepada

Pengurus OSIS untuk dijadikan Program Kerja.

b) Supervisor Artinya MPK berfungsi sebagai peninjau secara langsung pelaksanaan

program kerja OSIS sesuai aturan yang termaktub dalam AD ART

c) Korektor MPK berfungsi sebagai pengkaji atau evaluator setiap kinerja OSIS bersama

Pembina, sesuai dengan aturan yang berlaku serta mengevaluasi program kerja OSIS

untuk dikoreksi dan ditingkatkan dikemudian hari.

d) Advisor Setiap program kerja OSIS yang telah disepakati bersama, maka MPK

berfungsi sebagai pemberi arahan atau nasihat tentang pelaksanaan setiap program

kerja agar sesuai dengan rencana dan berjalan lancar.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat MPK

1. Ketua MPK

a. Bertanggung jawab secara penuh terhadap organisasi Majelis Perwakilan Kelas

b. Memimpin organisasi MPK dengan baik dan bijaksana

c. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh rapat

pengurus MPK
d. Memimpin Rapat Perwakilan Kelas

e. Memimpin siding Pleno dan Paripurna

f. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah

dan Mufakat

g. Setia dan mentaati Kode Etik MPK

h. Mengatur Kode Etik MPK

i. menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan MPK

j. Menjaga nama baik sekolah MTs. Al- Khairiyah

k. siap bekerjasama dengan organisasi lain di MTs. Al- Khairiyah

2. Wakil Ketua MPK

a. Bertanggung jawab terhadap seluruh Komisi dalam kebijaksanaan dan Koordinasi;

b. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan

c. Memberikan saran kepada ketua dalam memberikan keputusan

d. Menggantikan posisi ketua ,apabila ketua berhalangan hadir dalam rapat maupun

sidang

e. Membantu ketua dalam rangka melaksanakan tugasnya.

f. Setia dan mentaati Kode Etik MPK

g. Bersama ketua MPK merngatur Kode Etik MPK

h. Bertanggunmg jawab terhadap kinerja MPK

i. Mengganti posisi ketua apabila diperlukan

j. Membantu ketua dalam segala hal tentang kerja organisasi MPK

k. Menjaga nama baik sekolah


3. Sekretaris

a. Memberi saran ketua dalam mengmbil keputusan

b. Mendampingi Ketua dan mengagendakan rapat dalam sidang

c. Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan

dengan pelaksanaan kegiatan

d. Menyiapkan Laporan, surat, notulen rapat, dan evaluasi kegiatan

e. Bersama ketua menandatangani setiap surat

f. Bertanggung jawab atas tata tertib Administrasi Organisasi MPK

g. Setia dan mentaati Kode Etik MPK

h. Menjalankan intruksi dari ketua MPK

i. Memberikan laporan kesekretariatan kepada ketua MPK setiap 1 bulan 1 kali

j. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pada akhir kepengurusan kepada

ketua MPK

a. Menjaga nama baik sekolah

4. Bendahara

a. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan dan pengeluaran biaya

yang diperlukan

b. Mampu mengelola keuangan dengan baik agar kondisi kas tetap stabil

c. Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan atau pengeluaran untuk

pertanggung jawaban

d. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

e. Setia dan mentaati Kode Etik MPK.


5. Komisi

a. Mengawasi program kerja OSIS dari setiap sekbid yang menjadi tanggung

jawabnya

b. Menindak lanjuti hasil pengawasan dengan melaporkan kepada wakil ketua

c. Mengevaluasi program kerja sekbid bersama Pembina setelah tahap tindak lanjut

wakil ketua untuk diluruskan , diperbaiki, dan ditingkatkan di massa depan

d. Berkoordinasi dengan wakil ketua dalm proses pelaksanaan pengawasannya;

e. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya.

C. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus OSIS

1. Ketua / MITRATAMA OSIS

a. Memimpin Organisasi dengan baik dan bijaksana

b. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan

c. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat

kepengurusan

d. Memimpin rapat

e. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah

dan mufakat

f. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.

2. Wakil Ketua/ MITRAMUDA OSIS

a. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan

b. Memberi saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan

c. Menggantikan ketua jika berhalangan

d. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya


e. Bertanggung jawab kepada ketua

f. Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi

3. Sekretaris OSIS

a. Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan;

b. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat

c. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan

dengan pelaksanaan kegiatan

d. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan

e. Bersama ketua menandatangani setiap surat

f. Bertanggungjawab atas tertib administrasi organisasi

g. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris;

4. Sekretaris II OSIS

a. Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris

b. Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan

c. Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi.

5. Bendahara I dan Bendahara II

a. Bertanggungjawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang /biaya

yang diperlukan

b. Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk

pertanggungjawaban

c. Bertanggungjawab atas inventaris dan perbendaharaan

d. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.


6. Ketua Seksi

a. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggungjawabnya;

b. Melaksanakan kegiatan seksi yang telah diprogramkan

c. Memimpin rapat seksi

d. Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan

musyawarah dan mufakat

e. Menyampaikan laporan, pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada ketua

melalui koordiator.

D. Pokok- Pokok Kegiatan Sekretaris Bidang

SEKBID I : Seksi Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara
lain:
1. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
2. Memperingati hari-hari besar keagamaan;
3. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
4. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
5. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;
6. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah

SEKBID II : Seksi Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain:
1. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;
2. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
3. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
4. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
5. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;
6. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan,
kedamaian dan kerindangan).
SEKBID III : Seksi Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,
antara lain:
1. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /atau hari sabtu, serta hari-hari besar
nasional;
2. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
3. Melaksanakan kegiatan kepramukaan;
4. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
5. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para
pahlawan;
6. Melaksanakan kegiatan bela negara;
7. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara;
8. Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar negara.

SEKBID IV : Seksi Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat,
antara lain:
1. Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian
2. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
3. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek);
4. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat sumber belajar;
5. Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;
6. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;
7. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
8. Membentuk klub sains, seni dan olahraga;
9. Menyelenggarakan festival dan lomba seni;
10. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.
SEKBID V : Seksi Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, antara lain:
1. Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugasnya
masing-masing;
2. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
3. kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan profesional;
4. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat;
5. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato;
6. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan; 7. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan
sekolah.

SEKBID VI : Seksi Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan, antara lain:


1. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi lebih
berguna;
2. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa;
3. Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produkdsi;
4. Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN)/pengalaman kerja lapangan (PKL)/praktek kerja
industri (Prakerim);
5. Meningkatkan kemampuan keterampilan siswa melalui sertifikasi kompetensi siswa
berkebutuhan khusus;

SEKBID VII : Seksi Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiversifikasi antara lain:
1. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
2. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
3. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV AIDS;
4. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
5. Melaksanakan hidup aktif;
6. Melakukan diversifikasi pangan;
7. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.

SEKBID VIII : Seksi Pembinaan sastra dan budaya, antara lain:


1. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang sastra;
2. Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya;
3. Meningkatkan daya cipta sastra
4. Meningkatkan apresiasi budaya.

MEKANISME PELAKSANAAN OSIS

1. Tata Cara Penyusunan Program Kerja Program kerja merupakan acuan untuk melaksanakan

suatu kegiatan. Setiap aktivitas selalu didahului dengan rencana kegiatan (program kerja).

OSIS sebagai suatu organisasi juga memiliki kegiatan yang telah terprogram. Hal ini

dimaksudkan agar seluruh aktivitas OSIS dapat terarah sesuai dengan program yang telah

dirumuskan. Mengawali masa kepengurusannya, OSIS akan menyusun program kerja

dengan mekanisme sebagai berikut:

a. OSIS membahas Program Kerja dengan Semua Ekstrakulikuler

b. OSIS mengolah usulan kegiatan tersebut menjadi rancangan program kerja

c. Rancangan program kerja tersebut disosialisasikan kembali kepada seluruh siswa untuk

mendapatkan masukan dan dikritisi lebih lanjut

d. OSIS kembali mengolah rancangan program tersebut dalam rapat kerja OSIS untuk

menjadi program kerja

e. Program kerja tersebut kemudian disosialisasikan kepada seluruh siswa untuk kembali

dikritisi bersama hingga menjadi program kerja yang pasti


f. Program kerja diajukan ke MPK setelah dari MPK diserahkan ke Pembina OSIS/MPK

dari Pembina diserahkan kepada Kesiswaan lalu diserahkan kepada Kepala Sekolah

untuk disahkan.

2. Tata Cara Penyusunan AD ART.

Pengajuan AD ART, Pengesahan AD ART Dalam sebuah organisasi khusus OSIS terdapat

AD ART.

AD ART adalah singkatan dari “Anggaran Dasar Aturan Rumah Tangga”, merupakan

aturan tertulis yang berisi mengenai peraturan-peraturan pokok yang terdapat dalam

organisasi. Proses penyusunan AD ART pada umumnya dilakukan pada waktu

kepengurusan terbentuk atau pada waktu akan ganti kepengurusan.

AD ART bersifat mengikat dan menyangkut kepentingan seluruh anggota. Cara

penyusunan AD ART adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Bersama AD ART harus disusun untuk kepentingan bersama atau kepentingan

organisasi itu sendiri, dalam arti bukan sekedar membuat AD ART. AD ART yang

baik isinya sesuai dengan bentuk dan kebutuhan organisasi dalam hal ini khususnya

OSIS.

2. Menggunakan Bahasa yang Jelas Penggunaan kata yang tepat menghindari terjadinya

salah tafsir pada poinpoin pasal dan ayat yang terdapat di dalam AD ART

3. Hindari Kata-kata yang Bermakna Ganda Kata-kata yang memiliki multitafsir bias

menyebabkan salah paham dan masalah tafsir setiap anggotanya. Dalam AD ART

kalimat harus memiliki satu arti atau makna yang jelas.


4. Sesuai Konteks AD ART bersifat dinamis,dalam arti harus disesuaikan dengan konteks.

Namun bukan berarti AD ART selalu harus mengalami perombakan dan bukan berarti

juga AD ART menjadi kitab suci yang tidak boleh diubah

5. Tidak Copy Paste Isi dari AD ART itu harus asli dengan keadaan organisasi itu sendiri

khusus OSIS jangan sampai meng-Copy Paste dari organisasi lain, cukup hanya

sebagai rujukan saja.


TATA PERSURATAN DAN PENGARSIPAN

OSIS MTs. AL- KHAIRIYAH TAMBUN SELATAN

A. Beberapa Pengertian

Guna memudahkan pemahaman terhadap tata persuratan dan kearsipan perlu diberikan beberapa

pengertian sebagai berikut :

1. urat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis

oleh satu pihak kepada piha lain.

2. Surat dinas adalah surat yang berisi hal penting brkenaan dengan administrasi , pemerintahan

dan pembangunan yang dibuat oleh lembaga pemerintahan.

3. Nota Dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau oleh bawahan kepada

atasan atau setingkat yang berisikan catatan singkat tentang suatu pokok persoalan

kedinasan.

4. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan

tentang pokok persoalan kedinasan.

5. Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang berisi

penjelasan singkat tentang surat dokumen dan/atau barang, bahan lain yang dikirimkan.

6. Surat kawat atau telegram adalah surat singkat dengan menggunakan kata kata biasa dan/atau

kata kata sandi mengenai suatu hal yang perlu cepat di selesaikan dan disampaikan melalui

telegraf.

7. Surat keputusan merupakan surat yang berisi keputusan tentang suatu hal yang ditetapkan

oleh pejabat yang berwenang untuk itu.

8. Surat edaran merupakan surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara pelaksanaan

suatu peraturan perundang-undangan dan/atau perintah yang tg telah ada.


9. Surat undangan merupakan surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri suatu

acara pada waktu dan tempat yang telah di tentukan.

10. Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang kepada

seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan.

11. Surat kuasa adalah surat yyang berisis kewenangan penerima kuasa untuk bertindak atau

melakukan suatu kegiatan atas naka pemberi kuasa.

12. Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal yang

ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum.

13. Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai pertanggung

jawaban atas pernyataan tersebut.

14. Surat keterangan adalah surat yang berisi keterangan mengenai suatu hal agar tidak

menimbulkan keraguan.

15. Berita acara adalah surat yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa mengenai

waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan, dan petunjuk lain sehubungan dengan kejadian

atau peristiwa tersebut.

16. Penerima surat atau pengirim surat adalah petugas yangg menerima surat masuk atau

mengirim surat keluar.

17. Pengarah surat adalah pimpinann satuan kerrja yang menangani surat menyurat dna

kearrsipan atau petugas ysng ditunjuk untuk mengarahkan surat sesuai dengan masalahnya.

18. Pengolah surat adalah petugas yang mengolah atau yang menyelesaikan isi surat.

19. Penata arsip adalah petugas yang melaksanakan penataan arsip.


B. Pengurusan Surat

Pengurusan surat merupakan bagian dari administrasi kantor sekolah dan dilaksanakan oleh

petugas tata usaha sekolah. Pengurusan surat meliputi mencatat, mengarahkan dan

mengendalikan surat baik surat masuk maupun surat keluar.

1) Pengurusan Surat Masuk Proses pengurusan surat masuk dilaksanakan oleh petugas tata

usaha sekolah. Banyaknya petugas di sesuaikan dengan kebutuhan. Urusan kerjanya:

menerima surat masuk dan mengecek kebenaran alamatnya, membubuhkan tanda tangan

atau paraf pada buku ekspedisi pengantar surat, kemudian memilah surat untuk memisahkan

surat dinas dan pribadi, memilah surat dinas atas dasar rahasia (tertutup) dengan tidak rahasia

(terbuka). Begitu juga membuka surat, surat yang tidak rahasia mengeluarkan dari

sampulnya, memilah surat surat yang penting dan tidak penting (rutin), dan menyampaikan

surat dinas yang sudah dipilah kepada petugas pencatat surat. Selanjutnya proses pengurusan

surat dilaksanakan melaui kegiatankegiatan pengurusan surat masuk biasa (rutin), penting

dan rahasia (tertuttup).

a. Pengurusan Surat Masuk Biasa (Rutin)

Pengurusan surat biasa tidak menggunakan kartu sebagai sarana pencatat surat,

melainkan menggunakan lembar pengantar surat rutin. Setiap surat yang diterima oleh

satuan kerja yang menangani surat menyurat dan kearsipan dikelompokkan

berdasarkan instansi atau satuan kerja asl surat. Selanjutnya masing masing kelompok

surat dicatat pada lembar pengantar surat berdasarkan satuan kerja pengolah surat yang

bersangkutan.
2) Prosedur pengurusan surat biasa dilaksanakan sebagai berikut :

1. Penerima surat bertugas :

a. Menerima surat masuk dan memeriksa kebenaran alamat

b. Membubuhkan paraf atau tanda tangan pada buku ekspedisi pengantar surat

c. Memilah surat antara surat dinas dan surat pribadi

d. Memilah surat dinas antara yang bersifat rahasia dan yang tidak bersifat rahasia;

e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilah antara surat biasa dan surat

penting, meneliti kelengkapan lampiran jika ada, dan membubuhkan cap/stempel

penerimaan, serta menuliskan tanggal dan nomor urut tiap bulan.

2. Pencatat surat bertugas :

a. Menerima surat dari pengirim surat

b. Mencatat surat dalam lembar pengantar surat biasa (rutin) rangkap dua

c. Menyampaikan surat beserta lembar pengantar rangkap dua kepada pengarah surat.

3. Pengarah surat bertugas :

a. Menerima surat beserta lembar pengantar surat

b. Meneliti surat apakah sesuai dengan lemvar pengantar

c. Menyampaikan surat beserta lembar pwengantar rangkap dua kepada petugas tata

usaha pengolah surat

d. Menerima kembali satu lembar pengantar asli dari petugas tata usaha pengolah

surat dan menyimpannya.

4. Petugas tata usaha pengolah surat bertugas :

a. Menerima dan meneliti surat dan lembar pengantar rangkap dua yang diterima dari

pengarah surat
b. Memaraf lembar penganraer dan mengembalikan satu lembar pengantar asli

kepada pengarah surat

c. Menyimpan lembar pengantar kedua

d. Menyampaikan surat disertai lembar disposisi rangkap dua kepada pimpinan

pengolah surat.

e. Pimpinan pengolah surat bertugas

f. Menerima surat dan lembar disposisi dari petugas tata usaha pengolah surat

g. Memberikan disposisi kepada pelaksana pengolah surat.

a. Pengurusan Surat Masuk Penting

Suatu surat diidentifikasi sebagai surat penting apabila :

1. surat yang bersangkutan terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat berakibat

terganggunya kelancaran pekerjaan

2. surat tersebut hilang atau terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat

menimbulkan kerugian yang berarti

3. surat tersebut memerlukan tindak lanjut

4. surat tersebut mempengaruhi kelanjutan hidup organisasi yang bersangkutan; dan/atau

5. surat tersebut hilang sehingga sulit memperoleh informasi tentang surat itu di tempat

lain.

Prosedur pengurusan surat penting dilaksanakan sebagai berikut:

1. Penerima surat melaksanakan tugas

a. Menerima surat masuk dan memeriksa kebenaran alamat

b. Membubuhkan paraf atau tanda tangan pada bukunekspedisi pengantar surat

c. Memilih surat antara surat dinas dan surat pribadi.


d. Memilih surat dinas yang bersifat rahasia dan yang tidak bersifat rahasia;

e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilah antara surat biasa dan surat

penting, meneliti kelengkapa lampiran jika ada, dan membubuhkan cap/stempel

penerimaan, serta menuliskan tanggal dan nomor urut tiap bulan.

2. Pencatat surat bertugas :

a. Menerima surat penting dari petugas penerima surat

b. Mencatat surat penting pada kartu kendali

c. Menyampaikan surat beserta kartu kendali rangkap tiga kepada pengarah surat.

3. Pengarahan surat bertugas :

a. Menerima surat beserta kartu kendali rangkap tiga dari pencatat surat dan meneliti

kebenaran pengisi kartu kendali

b. Menentukan kessatuan kerja dengan cara memlilih surat yang harus di arahkan,

dengan menuliskannya pada kolom pengolahan yang tercantum dalam kartu

kendali

c. Menyampaian surat beserta kartu kendali pada oetugas tata usaha penelola surat;

d. Menerima kembali kartu kendali dari petugas tata usaha pengolah lembar kartu

kesatu dan kedua

e. Menyampaikan kartu kendali lembar kedua kepada penata arsip; f. Menyimpan

kartu kendali lembar kesatu.

4. Penata arsip bertugas :

a. Menerima kartu kendali lembar kedua dari pengarah surat dan menyimpan di

dalam file kartu kendali; dan


b. Menerima kartu kendali lembar ketiga bersama surat aslinya dari unit pengolah

untuk disimpaan kalau sudah inaktif serta menyerahkan kartu kendali lembar

kedua kepada petugas tata usaha pengolah surat.

5. Petugas tata usaha pengolah surat bertugas :

a. Menerima surat beserta kartu kendali rangkap tiga dari pengarah surat

b. Memaraf kartu kendali pada kolom paraf dan mengembalikan kartu kendali lembar

kesatu dan kedua kepada pengarah surat

c. Menyimpan kartu kendali lembar ketiga

d. Menyampaikan surat kepada pimpinana pengolah surat dengan dilampiri lembar

disposisi rangakap dua.

e. Menerima kembali surat dari pimpinan pengolah surat dan meneruskannya kepada

pelaksana pengolah surat sesuai dengan isi disposisi dan

f. Menyimpan lembar disposisi kedua

6. Pimpinan pengolah surat bertugas

a. Menerima surat dari petugas tata usaha pengolah surat

b. Memberikan disposisi pada lembar disposisi surat rangkap dua dan

c. Menyampaikan suart kepada tugas tata usaha pengolah surat untuk diteruskan ke

pelaksana pengolah surat agar diproses sesuai dengan isi disposisi surat.

7. Pelaksana pengolah surat bertugas :

a. Menerima surat yang sudah dilampiri lembar disposisi pimpinan pengolah surat

b. Mempelajari dan meproses surat selanjutnya sesuai dengan disposisi pimpinan

pengolah surat; dan


c. Menyampaikan hasil pengolah surat kepada pimpinan pengolah surat melalui

petugas tata usaha pengolah surat.

Prosedur pengurusan surat rahasia dilaksanakan sebagai berikut:

1. Penerima surat melaksanakan tugas:

a. Menerima surat masuk dan memeriksa kembali alamat

b. Membubuhkan paraf atau tanda tangan pada buku ekspedisi

pengantar surat

c. Memilih surat antara surat dinas dan pribadi

d. Memilih surat dinas antara yang bersifat rahasia dan yang tidak bersifat rahasia;

e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilih antara surat biasa dan surat

penting, meneliti kelengkapab lampran jika ada, dan membubuhkan cap/stempel

penerimaan, serta menuliskan tanggal dan nomor urut tiap bulan.

2. Mencatat surat bertugas:

a. Mencatat nomor dan tanggal surat rahasia pada lembar surat rahasia rangkap

dua;

b. Menyampaikan surat dalam keadaan tertutup bersama lembar pengantar kepada

petugas tata usaha pengolah surat.

3. Pengarah surat bertugas :

a. Menerima surat dalam keadaan tertutup bersama lembar pengantarnya

b. Menyampaikan surat dalam keadaan tertutup bersama lembar pengantar pada

petugas tata usaha pengolah surat.


4. Petugas tata usaha pengolah bertugas :

a. Menerima surat dalam keadaan tertutup bersama lembar pengantar rangkap dua

dari pengarah surat

b. Memaraf lembar pengantar surat rahasia dan menyampaikan kembali satu lembar

pengantar tersebut kepada pengarah surat

c. Menyimpan satu lembar pengantar surat rahasia

d. Menyampaikan surat dala keadaan tertutup disertai lembar disposisi rangkap dua

kepada pimpinan pengolah surat

e. Menerima kembali surat yang di anggap tidak rahasia lagi dengan disposisi

pimpinan pengolah surat sesuai dengan isi disposisi.

5. Pimpinan pengolah surat bertugas:

a. Menerima surat dalam keadaan tertutup dari petugas tata usaha pengolah surat;

b. Membuka surat tersebut dan membaca isinya

c. Menyimpan surat yang bersifat rahasia

d. Memberikan disposisi kepada pelaksana pengolah surat untuk surat yang di anggap

tidak rahasia lagi

e. Menyampaikan surat dan disposisi kepada petugas tata usaha pengolah surat untuk

di teruskan kepada pelaksana petugas surat yang bersangkutan

f. Petugas tata usaha pengolah surat memproses surat tersebut sebagai surat penting

dengan menggunakan kartu kendali.

6. Pelaksana pengolah surat bertugas :

a. Menerima dan mempelajari surat dan disposisi dari pengolah/ pimpinan satuan

organisasi
b. Melaksanakan pengolahan sesuai disposisi

c. Menyampaikan hasil pengolahan kepada pengolah/pimpinan.

7. Pengurusan surat keluar :

a. Pengurusan surat keluar meliputi pencatatan pada lembar pengantar rutin untuk

surat rutin, kartu kendali untuk sarat penting, dan lembar pengantar rahasia untuk

surat rahasia.

b. Surat keluar dibagi atas tiga golongan, yaitu:

1. Surat biasa

2. Surat penting dan

3. Surat rahasia.

c. Pengurusan surat keluar dimulai sejak pembuatan konsep surat sampai dengan

pengirimannya.

d. Surat dinas keluar dibuat dengan menggunakan lembar konsep surat.

e. Surat rahasia ditangani dari awal sampai dengan pengiriman atas tanggung jawab

sepenuhnya pimpinan pengolah surat.

f. Pada dasarnya pengiriman surat keluar harus melalui satu pintu.

g. Kode surat keluar.

C. Uraian Tentang Format Pengurusan Surat

a. Pengurusan surat meliputi: mencatat, mengarahkan, dan mengendalikan surat baik surat

masuk maupun surat keluar.

b. Pengurusan Surat Masuk Urusan kerja pengurusan surat masuk, yaitu: menerima surat masuk

dan mengecekkebenaranalamatnya, membubuhkan tanda tangan/ paraf pada buku ekspedisi


peng antar surat, kemudian memilih surat untuk memisahkan surat dinas dan surat pribadi,

memilih surat dinas atas dasar rahasia (tertutup) dengan tidak rahasia (terbuka).

c. Pengurusan surat masuk dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Pengurusan surat masuk biasa (rutin) Pengurusan surat biasa tidak menggunakan

kartu sebagai sarana pencatat surat, melainkan menggunakan lembar pengantar surat

rutin. Setiap surat yang diterima oleh satuan kerja yang menangani surat menyurat

dan kearsipan dikelompokkan berdasarkan instansi atau satuan kerja asal surat.

Selanjutnya, masing-masing kelompok surat dicatat pada lembar pengantar surat

berdasarkan satuan kerja pengolah surat yang bersangkutan.

2. Pengurusan surat masuk penting Surat diidentifikasi sebagai surat penting apabila:

1. Surat terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat berakibat

terganggunya kelancaran pekerjaan

2. Surat hilang/ terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat menimbulkan

kerugian

3. Surat memerlukan tindak lanjut

4. Surat mempengaruhi kelanjutan hidup organisasi yang bersangkutan

5. Surat hilang sehingga sulit memperoleh informasi tentang surat tersebut di

tempat lain.

D. Pengelolaan Arsip Arsip Sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan sumber penelitian.

Arsip harus dikelola dengan cara:

1. Sistem penataan/penyimpanan arsip, yaitu dengan menggunakan:

a. Sistem masalah

b. System abjad
c. System tanggal

d. System wilayah

2. Arsip pasif penting dan permanen, harus dirawat dan dijaga agar terjamin keamanan

dan keutuhannya, antara lain, arsip-arsip yang menyangkut SK pengangkatan Pengurus

OSIS, dll.

3. Untuk mencegah penumpukan arsip yang tidak berguna, dilakukan

penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna dengan prosedur yang berlaku sesuai

dengan PP No.34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip.

E. Jenis Surat dan Susunannya

a. Menurut kepentingan dan pengirimnya

1. Surat pribadi, yaitu dikirimkan sesorang kepada orang lain atau kepada

organisasi/lembaga. Kalau surat ditujukan kepada teman atau keluarga, format

penulisan dan bahasa relatif bebas. Akan tetapi bila ditujukan kepada organisasi

atau lembaga maka bentuk dan bahasa yang digunakan harus resmi, misalkan

surat lamaran keja, pengaduan, pengajuan mutasi, kenaikan pangkat, dsb.

2. Surat dinas, yaitu digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan administrasi

pemerintahan.

3. Surat niaga, yaitu dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.

4. Surat sosial, yaitu digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang bersifat

nonprofit.

b. Menurut isinya Surat dapat dikelompokkan menjadi pemberitahuan, keputusan,

pemerintah, panggilan, perjanjian, laporan, pengantar, peringatan, penawaran,

pesanan, undangan dan lamaran pekerjaan.


c. Menurut sifatnya

1. Biasa yaitu isi dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.

2. Terbatas (konfidensial) yaitu isi hanya boleh diketahui oleh kalangan tertentu yang

terkait saja.

3. Rahasiayaitu isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.

d. Berdasarkan banyaknya sasaran Surat dapat dikelompokkan menjadi biasa, edaran dan

pengumuman.

e. Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya Surat terbagi atas biasa, kilat dan

kilat khusus.

f. Berdasarkan wujudnya Surat terbagi atas bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram,

teleks, faksimile, memo dan nota.

g. Berdasarkan ruang lingkup sasarannya Surat terbagi atas intern dan ekstern.

h. Susunanya.

1. Objektif

2. Sistematis

3. Singkat, Jelas masalahnya, alamat tujuan dan alamat pengirim

4. Lengkap isinya

5. Sopan

6. Wujud fisik yang menarik (kualitas kertas,bentuk surat,ketikan dan sebagainya)

7. Bahasa Surat Menggunakan bahasa yang komunikatif, dapat di mengerti artinya

oleh penulis surat

8. Bahasa baku/resmi, yakni sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia


ADMINISTRASI PERLENGKAPAN

A. Pengertian Dan Tujuan

1. Pengertian

Administrasi adalah proses mempergunakan dan mengikut sertakan semua sumber potensi yang

tersedia dan sesuai. Baik personal maupun material dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan

bersama secara efektif dan efisien. Perlengkapan adalah kegiatan yang berkenaan dengan

pengaturan sarana yang ada di sekolah agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

2. Tujuan

a. Pengadaan perlengkapan sesuai kebutuhan

b. Pendayagunaan yang ada secara optimal

c. Barang yang ada dipelihara dengan baik

d. Penghapusan barang yang rusak/hilang d. Meningkatkan kualitas pelaksanaan

program.

B. Perencanaan perlengkapan

1. Barang yang habis dipakai

a. Menyusun daftar perlengkapan

b. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan

c. Menyusun rencana pengadaan barang.

2. Barang yang tidak habis dipakai

a. Menganalisis dan menyusun rencana

b. Memperkirakan biaya

c. Menetapkan skalaprioritas.
C. Pengelolaan perlengkapan

a. Pembelian barang

b. Membuat sendiri

c. Hibah/bantuan

d. Penyewaan

e. Pinjaman

f. Memanfaatkan barang bekas

D. Penyimpanan dan penyaluran perlengkapan

1. Menerima, mencatat, menyimpan, mengatur, menjaga secara tertib dan aman

2. Menyelengarakan dan perhitungan barang secara berkala

3. Membuat laporan.

E. Penataan perlengkapan

1. Perbandingan luas lantai dengan perabot

2. Kelonggaran jarak dan dinding kiri/kanan

3. Jarak satu perabot dengan perabot lain

4. Jarak deret perabot paling belakang dengan tembok belakang

5. Arah menghadapnya perabot dan Kesesuaian dan keseimbangan.

F. Pemeliharaan Perlengkapan

Tujuan : Barang tetap dan siap pakai

Pelaksanaan : Perawatan/pencegahan

Kerusakan : Perawatan ringan, genting bocor, meja/kursi patah.


G. Penginventarisan

a. Inventaris : kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan,

pencatatan barang.

b. Pelaksanaan

1. Kartu Inventaris Ruang (Format 2)

2. Kartu Invnentaris Barang (Format 3-1/2-4) 3) Buku Inventaris (Format4)

pelaksanaan ; Kepala Sekolah

H. Penghapusan Inventaris Meniadakan barang karena tidak berfungsi

1. Karena Hilang

2. Karena Mati (hewan)

3. Karena berlebih/tidak diperlukan.

Prosedur : Sekretaris melaporkan daftar penghapusan ke Pembina lalu nanti

Pembina ke Kesiswaan Bagian Sarana untuk di proses.

Pemeriksaan : Untuk menjamin pengelolaan barang (Format1)

Perlengkapan : Denah Ruang OSIS, kalender pendidikan, Struktur Organisasi,

Rencana kerja Tahunan dan RAPBO, daftar Pembina, gambar Presiden

dan Wakil, Bendera Merah Putih, Lambang Negara/Teks Pancasila.


ADMINISTRASI KEUANGAN OSIS

A. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja OSIS

1. Pembinaan

a. Meningkatkan proses pembinaan dan pengembangan siswa yang terpadu dan terarah

dengan melakukan kerjasama secara lintas program dengan Ekskul dan instasi lain

melalui Penyelengaraan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan kesiswaan.

b. Penyegaran dan pembinaan bagi siswa yang dilakukan guna menambah wawasan dan

pengetahuan, khususnya dalam bidang kegiatan alam terbuka ( out bound ) dan kemah

c. Mengirimkan kegiatan lomba siswa di tingkat kecamatan-nasional

2. Administrasi

a. Pengembangan tertib pelaksanaan tugas pembinaan tenaga manusia dan pengelolaan

material.

b. Menghimpuna keanggotaan secara menyeluruh dan bertahap yang dilakukan setiap

semester.

c. Melaksanakan , menerbitkan kartu pelajar, dan kelas danosis.

3. Dana sarana dan prasarana

a. Dana

1. Memaksimalkan penggunaan secara efektif dan efisien baik segi

pengadministrasian ataupun penggunaan.

2. Menyusun renncana pendapatan dab Belanja OSIS secara transfaran.

3. Intensifikasi penggunaan dana rutin yang bersumber dari iuran anggota dan

sumber lain.
4. Merealisasikan kebutuhan anggaran Perpos anggaran yang disesuaikan dengan

anggaran yang tersedia.

b. Sarana dan prasarana

1. Merealisasikan pembenahan dan perbaikan sarana ruangan/ sekretariat dan

Inventaris lainnya yang mendukung proses pembinaan dan pengembangan.

2. Meningkatkan perangkat ruangan/Kesekretariatan yang lebih memadai dan sesuai

kebutuhan.

3. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan segala prasarana yang dimiliki

khususnya Ruangan/Sekretariat secara tertib dan aman.

FORUM ORGANISASI

1. Rapat-rapat.

a. Rapat Pleno Perwakilan Kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan

kelas. Rapat ini diadakan untuk :

1. Pemilihan pimpinan rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua,

seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris

2. Pencalonan pengurus

3. Memimpin pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS

4. Penilaian laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa

jabatannya

5. Acara, waktu, dan tempat rapat dikonsultasikan dengan Ketua Pembina.


b. Rapat Pengurus

1. Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pengurus OSIS,

untuk membahas :

a. penyusunan program kerja tahunan OSIS

b. penilaian pelaksanaan program kerja pengurus OSIS tengah tahunan dan

tahunan

c. membahas laporan pertanggungjawaban OSIS pada akhir masa jabatan.

2. Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua,

wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil-wakil sekretaris, bendahara dan wakil

bendahara, untuk membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan

sehari-hari.

3. Rapat koordinasi terdiri dari : Rapat yang dihadiri oleh Ketua, wakil ketua ,

Sekretaris, wakil sekretaris Bendahara dan wakil Bendahara serta seksi-seksi

4. Rapat seksi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua seksi

5. Rapat luar biasa dapat diadakan dalam keadaan yang mendesak atas usul

pengurus OSIS atau perwakilan kelas, setelah terlebih dahulu dikunsultasikan

dan disetujui pembina OSIS.

Anggaran Dasar OSIS Secara Struktural Anggaran Dasar OSIS, terdiri dari 7 (tujuh) Bab

1. Bab I. Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan

2. Bab II. Asas, Tujuan, dan Sifat

3. Bab III. Keanggotaan dan Keuangan

4. Bab IV. Hak dan Kewajiban Anggota

5. Bab V. Perangkat OSIS.


6. Bab VI. Masa Jabatan

7. Bab VII. Penutup.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Keberhasilan kegiatan OSIS di madrasah dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain:

1. Adanya ruang OSIS yang di dalamnya terdapat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS,

program kerja, sarana dan prasarana yang memadai serta berbagai macam piagam

penghargaan yang diperoleh sebagai hasil prestasi yang dicapai.

2. Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan

masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar nasional, macam-macam kegaiatan lomba,

kegiatan sosial, seni budaya, dan sebagainya.

3. Terselenggarakannya pelatihan kepemimpinan bagi para pengurus, perwakilan kelas, dan

anggota, baik di lingkungan sekolah maupun kabupaten/provinsi.

4. Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam kegiatan olah

raga, seni, pramuka, dan sebagainya.

5. Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum ilmiah di tingkat sekolah maupun antar

sekolah.

6. Terbinanya dengan baik pelatihan upacara bendera di sekolah.

7. Terselenggaranya latihan/lomba baris-berbaris pada hari-hari tertentu secara terencana dan

terus menerus.

8. Dilaksanakannya materi dan jenis kegiatan pembinaan kesiswaan secara terencana dan

berkelanjutan.
9. Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sesama siswa, antar pejabat, hubungan

dengan guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat.

10. Terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala

Anda mungkin juga menyukai