Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita ST., MT.
Disusun Oleh :
Maxwell Silaen (200401185)
Disusun oleh:
Maxwell Silaen (200401185)
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
Diketahui Oleh :
Ketua Departemen Teknik Mesin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
LaporanPelaksanaan Kerja Praktek ini.
Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di
Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara. Laporan kerja praktek ini
disusun sebagai bukti telah melaksanakan kerja praktek.
Pada penulisan laporan ini, penulis berterimah kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga, yang menjadi inspirasi terbesar saya dalam
menyelesaikan laporan ini.
2. Bapak Dr.Ir. M.Sabri, MT.; selaku ketua jurusan Departemen
Teknik MesinUniversitas Sumatera Utara.
3. Bapak Suprianto, ST. MT, Ph.D selaku Sekretaris Departemen
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita ST.MT Selaku Dosen
Pembimbing yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Bapak Herwin Pasaribu dan Bapak Ardiansyah Harahap, selaku
pembimbing di PT. PLN Nusantara Power UPDK Belawan.
6. Seluruh staf dan karyawan PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan
7. Teman – teman mahasiswa stambuk 2020 yang selalu membantu dalam
memberikan masukan dan semangat dalam penyelesaian laporan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan sebagai motivasi dalam rangka
pengembangan diri menjadi lebih baik. Semoga laporan kerja praktek ini
memberikan manfaat bagi kita semua.
Medan, November 2023
Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
unit 1 mulai beroperasi pada tanggal 30 Mei 1984 dan 21 energi dengan 21
energi Medan, dan kemudian disusun dengan PLTU unit 2 yang mulai beroperasi
pada tanggal 14 November 1984. Dimana dalam perjalanan operasi mengalami
gangguan- gangguan serius, sehingga unit PLTU unit 2 stop untuk perbaikan dan
perawatan (overhaul). Karena kerusakan mesin yang ditemui tidak memungkinkan
untuk diperbaiki, maka disusulkan rehabilitas total, sehingga sejak tanggal 17
September 1988 PLTU harus di operasikan walaupun kondisinya tidak handal
dengan kemampuan beban maksimum 26 MW.
Pada tanggal 11 Juni 1991 ditandatangani kontrak untuk pekerjaan
rehabilitas PLTU unit 1 dan 2 dengan surat perjanjian No. 018 / PJPN / 92201 / M
/ sebagai awal dinilainya pelaksanaan rehabilitas pada tanggal 2 Agustus 1991
karena masih diperlukan untuk membantu sistem Medan.
Pada pembangunan PLTU Blok II yang terdiri dari 2 unit instalasi gas
Turbin (GT 2.1 dan GT 2.2) dan satu unit instalasi tenaga (ST 2.0) mulai
dilaksanakan pada pertengahan tahun 1994. Pada tanggal 11 Oktober 1994, PLTG
unit 2.1 (GT 2.1) mulai dioperasikan dalam siklus terbuka (open cycle) dan
kemudian tanggal 8 Desember 1994 PLTG unit 2.2 (GT 2.2) mulai dioperasikan
sementara pembangunan terus dilakukan untuk instalasi tenaga uap (ST 2.0).
Pembangkit tenaga kombinasi PLTG Blok II dinyatakan bekerja dalam siklus
tertutup (close cycle) mulai tanggal 8 Agustus 1995.
Dan selanjutnya dapat dilihat data-data mulai beroperasinya mesin-mesin
pembangkit:
1. PLTU Unit 1 (65 MW) beroperasi : 30 Mei 1984
2. PLTU Unit 2 (65 MW) beroperasi : 14 November 1984
3. PLTU Unit 3 (65 MW) beroperasi : 06 Juli 1988
4. PLTU Unit 4 (65 MW) beroperasi : 08 September 1989
5. PLTG Unit 1.1 (117,5 MW) beroperasi : 06 Juli 1988
6. PLTG Unit 1.2 (128,8 MW) beroperasi : 25 November 1992
7. PLTG Unit 2.1 (130 MW) beroperasi : 11 Oktober 1994
8. PLTG Unit 2.2 (130 MW) beroperasi : 08 Desember 1994
9. ST 1.0 (149 MW) beroperasi : 05 November 1993
7
2.2 Visi, Misi dan Motto PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan
Adapun visi, misi, dan motto yang ada di PT PLN Nusantara Power UPDK
Belawan yaitu:
2.2.1 Visi PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan
Adapun Visi dari PT PLN Nusantara power UPDK Belawan yaitu:
“Menjadikan Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tengggara dan salah
satu Pilihan Pelanggan Untuk Solusi Energi.”
2.2.2 Misi PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan
1 Menjalan bisnis Kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.2.3 Motto PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan
Adapun Motto PT PLN Nusantara power UPDK Belawan yaitu:
“perusahaan adalah Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity
for a Better Life)”
2.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelaspemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam menjalankan perusahan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
efesian di perlukan mekanisme lalu lintas yang baik, Untuk itu di perlukan struktur
organisasi yang di tetapkan oleh PT PLN Nusantaraa Power UPDK Belawan yang
dipimpin oleh seorang manager yang di bantu oleh beberapa staf.
dalam pelaksanaan tugasnya segenap karyawan mempunyai komitmen
memberikan produktivitas, efisiensi, laba dan pertumbuhan yang tinggi untuk PT
PLN Nusantaraa Power UPDK Belawan.
8
1. Engineering
2. Operator
3. Pemeliharaan Mesin PLTU
4. Pemeliharaan Mesin PLTU
5. Pemeliharaan Mesin PLTGU
6. SDM dan Keuangan
Fungsi masing-masing struktur organisasi perusahaan yaitu:
a. Manager
Manager mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah sesuai
dengan apa yang tealah direncanakan. Apakah perlu ada perbaikan dan lain
sebagainya. Dalam melaksanakan tugas yang cakupannya luas itu Manager dibantu
oleh beberapakepala bagian keuangan.
b. Managemen Resiko
Fungsi managemen resiko berkaitan dengan kegiatan keamanan yang
bertujuan menjaga harta benda dan personal perusahaan terhadap kerugian dan
semua gangguan sosial yang mungkin membahayakan kehidupan dan
perkembangan perusahaan.
c. Managemen Pengendalian Kontrak
Berfungsi untuk mengawasi dan melakukan perjanjian kontrak dengan para
kontraktor.
d. Managemen Bahan Bakar
Berfungsi mengawasi dan menyediakan bahan bakar
e. Asisten Manager
Tujuan jabatan ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi
danmengevaluasi pekerjaan dibidangnya.
f. Team Leader
Tujuan jabatan team leader merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi
dan mengevaluasi pekerjaan dengan dibantu oleh staff-staff bawahannya.
10
BAB III
LANDASAN TEORI
Super Heater untuk mendapatkan uap kering. Uap tersebut nantinya akan
digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin uap HP dan sisa uap dari
turbin uap HP akan dialirkan ke turbin uap LP.
h. Generator yang digerakkan oleh turbin uap (LP dan HP) menghasilkan energi
listrik.
i. Uap dari LP Drum akan dialirkan ke LP Steam Turbin guna menggerakkan
sudu-sudu turbin uap LP. Uap dari HP Drum kemudian akan dialirkan ke
Super Heater untuk mendapatkan uap kering. Uap tersebut nantinya akan
digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin uap HP dan sisa uap dari
turbin uap HP akan dialirkan ke turbin uap LP.
j. Generator yang digerakkan oleh turbin uap (LP dan HP) menghasilkan energi
listrik. Pada saat mesin beroperasi maka akan ada terjadi panas Akibat panas
pada komponen maka akan terjadi kerusakan pada komponen tertentu
bahakan dapat berakibat fatal sehingga dapat merusak semua komponen.
Maka untuk mencegah hal tersebut maka perlu digunakan pendinginan pada
bagian atau komponen untuk dapat memperpanjang usia pakai dari komponen
tersebut. Berikut ini jenis-jenis pendingin yang sering digunakan.
3.3 Komponen Utama pada PLTGU
PLTGU terdiri dari bagian (komponen) utama dan alat bantunya yang
meliputi :
1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan. Kompresor
bekerja dengan cara menghisap udara, mengkompres, lalu melepaskannya pada
tekanan yang lebih tinggi. Udara bertekanan ini kemudian ditampung dalam
tabung penyimpanan dan akan digunakan untuk keperluan tertentu.
Pada PLTU, kompresor memiliki dua fungsi utama, yaitu:
• Menyediakan udara bertekanan untuk menggerakkan peralatan
instrumen/kontrol yang menggunakan sistem pneumatic.
• Menyediakan udara bertekanan untuk kebutuhan umum, seperti:
menyemprot filter, menyemprot part – part peralatan dan kebutuhan
lainnya untuk menunjang maintenance.
16
2 Turbin Gas
Turbin gas berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi mekanik.
Turbin terdiri dari nozzle, wheel dan buckets yang merupakan sarana untuk
konversitekanan gas panasyang dihasilkan dari kompresor dan ruang bakar menjadi
energimekanik.
Adapun prinsip kerja turbin gas sebagai berikut:
• Energi untuk memutar turbin diperoleh dari gas hasil pembakaran.
• Gas panas berekspansi dalam turbin sehingga mencapai tekanan disisi
exhaust sedikit diatas tekanan atmosfir.
• Sudu tetap tingkat pertama merupakan nozzle yang berfungsi untuk
meningkatkan kecepatan aliran gas panas hasil pembakaran atau
mengubah energi panas menjadi kinetik.
• Energi kinetik ini digunakan untuk memutar turbin.
• Sudu jalan berfungsi untuk mengubah energi kinetik yang dihasilkan oleh
sudu tetap menjadi energi mekanik.
• Banyak energi terbuang terbawa oleh gas bekas pembakaran
keluarcerobong.
3. Combustion Chamber (ruang pembakaran)
Ruang pembakaran merupakan ruang dimana udara dan bahan bakar
bercampur dan terjadi pembakaran. Ruang bakar memiliki beberapa komponen
seperti
Casing ruang bakar pada turbin gas berfungsi utama sebagai dinding
yangmembatasi proses bertekanan tinggi yang ada di dalam ruang bakar,
dengan udara yang bertekanan atmosfer. Casing ini tidak terlalu terekspos
dengan temperatur tinggi karena di sisi dalamnya merupakan tempat udara
mengalir sebelum masuk ke dalam ruang bakar yang sebenarnya.
4. Generator
Generator adalah komponen pada PLTG yang berfungsi untuk mengubah
energi gerak dari turbin, yang digerakkan oleh uap panas dari pembakaran menjadi
energi listrik melalui proses elektromagnetik.
17
Components
Quantity 2 x 100 %
Operating Data
Materials
Casing 1.4408
Impeller 1.4408
Shaft 1.4462
Construction Data
Sealing PTFE
Bearings Ball
Air Cooler
Quantity 2 x 50 %
24
Flow rate
-inlet 41,0 °C
-outlet 34,5 °C
Expansion Tank
Quantity 1
Operating temperature 45 °C
pompa ini. Desain yang dimilikinya cukup unik karena memiliki bentuk seperti
diffuser dengan impeller pompa yang mengelilinginya. Untuk diffuser ini kerap
dikenal dengan volute casing.
Fungsi dari diffuser ini sendiri adalah untuk menurunkan kecepatan aliran
dari fluida yang akan masuk ke dalam pompa. Dengan sisi outlet pompa, bentuk
dari volute casing ini cukup unik yaitu corong dengan fungsi mengkonversikan
sebuah energi kinetik menjadi sebuah tekanan.
Tekanan tersebut bisa diturunkan kecepatannya maupun tekanannya yang
dinaikkan. Dengan begitu akan membantu proses penyeimbangan pada tekanan
hidrolik yang ada di shaft pompa. Berikut gambar dari volute casing.
2. Impeller
impeler digunakan untuk mempercepat dan/atau memberi tekanan pada
suatu fluida. Lebih khusus lagi, impeler mengubah energi mekanik putaran suatu
penggerak (misalnya motor, dll.) menjadi energi kinetik (aliran) dan energi
potensial (tekanan) dari fluida yang bekerja. Impeler digunakan di berbagai jenis
peralatan, termasuk pompa, pancaran air, tangki pengaduk, mesin cuci, dan
penyedot debu, dan masih banyak lagi.
Impeler dirancang untuk memungkinkan pompa, dll., mencapai
karakteristik kinerja tertentu, seperti laju aliran massa tertentu, rasio tekanan,
dan/atau efisiensi. Kinerja perangkat pada akhirnya merupakan fungsi dari kondisi
pengoperasian (misalnya, tekanan masuk, suhu, kepadatan fluida, dll.) serta
parameter geometris impeler (misalnya, diameter hub, geometri sudu, dll.).
26
Bilah impeler sering kali memiliki geometri bilah yang sangat kompleks
yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan efisiensi hidrodinamik atau memenuhi
kriteria desain lainnya. Selain itu, struktur bilah impeler dapat bervariasi secara
dramatis sesuai dengan fungsi aplikasi yang dimaksudkan. Misalnya, bilah baling-
baling pesawat terbang atau bilah pengaduk. Bilah-bilah ini cenderung memiliki
bentang yang relatif panjang dan panjang tali busur yang pendek. yang memiliki
baling-baling heliks tunggal yang menunjukkan tingkat lilitan yang signifikan di
sekeliling hub pusat. Bilah tipe sekrup ini memiliki bentang yang relatif pendek dan
panjang tali busur yang panjang. (J. Michael Shifflette, 2007)
3. Shaft/Poros
Shaft/Poros adalah salah satu Elemen Mesin yang berbentuk
silindrismemanjang dengan penampang yang biasanya berbentuk lingkaran
yangmemiliki fungsi sebagai penyalur daya atau tenaga melalui putaransehingga
poros ikut berputar. Jadi, poros bisa dikatakan transmisi ataupenghubung dari
sebuah elemen mesin yang bergerak ke sebuah elemenmesin yang akan digerakan.
Poros yang berfungsi meneruskan daya yang disuplai dari satu komponen ke
komponen lainnya selalu terjadi gerak rotasi. (Paryanto, 2020)
4. Bearing
Bearing berfungsi sebagai penahan (constraint) pada posisi rotor relatif
pada stator disebut sebagai bearing. Namun, untuk posisinya sendiri akan
disesuaikan dengan jenis bearing yang digunakan. Fungsi yang dimilikinya adalah
menjaga poros agar selalu berputar pada sumbu porosnya atau menjaga komponen
agar selalu pada porosnya.
Bearing merupakan suatu bantalan termasuk suatu lintasan dalam berbentuk
lingkaran yang dibentuk secara langsung pada pinggiran luar suatu poros putar,
sejumlah bola bantalan yang ditahan di antara lintasan dalam dan suatu lintasan luar
yang dibentuk pada pinggiran luar dari suatu cincin luar, suatu penahan untuk
menahan bola-bola tersebut.
Bantalan dapat dirancang sebagai tipe baris ganda dengan menyediakan
sepasang cincin luar yang masing-masing mempunyai jalur balap dalam dan
surpassing jalur balap luar yang dibentuk pada poros putter. Cincin bagian dalam
dapat ditiadakan sehingga bantalan dapat disederhanakan dalam desain dan
meningkatkan sifat menahan beban. (Hirotaka Yajima, Mar. 7, 1989)
6. Gland Packing
Fungsi gland packing yaitu untuk memisahkan atau membatasi area
bertekanan pada poros (bergerak) dengan area tidak bertekanan (terbuka) Gland
Packing bertindak sebagai selongsong pelindung di atas kabel atau untuk perpipaan
dalam aplikasi di mana tekanan atau faktor lain menjadi ancaman.
Gland packing sering digunakan sebagai pengganti segel mekanis karena
packingnya hemat biaya, mudah dipasang dan dapat digunakan pada berbagai jenis
produk.
7. Shaft sleeve
Fungsi dasar shaft sleeve adalah untuk melindungi poros dari keausan
packing pada kotak isian. shaft sleeve membantu melindungi permukaan segel
poros atau permukaan yang bersentuhan dari kerusakan atau keausan abrasif.
Kekerasan bahan yang digunakan untuk membuat poros harus cukup; jika tidak, hal
ini dapat menyebabkan shaft sleeve rusak.
BAB IV
TUGAS KHUSUS
Dalam produksi suatu pabrik atau industri sangat diperlukan kualitas yany
tetap optimal atau dalam keadaan baik saat beroperasi. Begitu juga dengan
perawatan pada pompa CCWG (close cooling water generator) harus dilakukan
perawatan dengan baik dan benar, karena pompa CCWG berperan penting untuk
menjaga suhu generator agar tetap dalam keadaan optimal. Jika generator
mengalami overheating maka energi mekanik tidak akan dapat diubah menjadi
energi listrik.
4.1 Permasalahan pada pompa CCWG
Adapun Permasalahan yang terjadi pada pompa CCWG GT 1.2 no.1 yaitu:
1. Terjadi tren kenaikan pada vibrasi pada bearing dari tanggal 22 November
2022 sampai 03 Mei 2023
2. Dari hasil pengamatan dilapangan terdapat suara kasar pada pompa.
4.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pemeliharaan (maintenance)
pada pompa sentrifugal yaitu:
4.2.1 Alat
Tabel 4.1 Alat digunakan dalam pemeliharaan
NAMA ALAT JUMLAH
1. Kunci shock 41 1 pcs
2. Kunci pas ring 12, 13,14,19, 24, 30, 27 1 pcs
3. Kunci L 1 set 1 set
4. Kunci F 1 pcs
5. Dial indikator + stand 2 pcs
6. Feeler gauge 1 pcs
7. Tracker 1 pcs
8. Kunci inggris 1 pcs
9. Palu besi 1 pcs
10. Palu tembaga 1 pcs
11. Pipa 1 pcs
33
Velocity (mm/s)
➢ Rigid <15 KW
Tabel 5. 3 Nilai vibrasi berdasarkan jangka waktu pakai
Keterangan Nilai
Hijau 0 – 1.4
Kuning 1.4 – 2.8
Orange 2.8 – 4.5
Merah 4.5 - 11
42
Sumber : https://images.app.goo.gl/rruheH7nqzv5UZEe8
4.5 Grafik Pembahasan Sebelum Penggantian Bearing
4.5.1 Grafik Bearing 3
Grafik 4.1 Bearing 3 Horizontal
Bearing 3 Horizontal
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.2
0
19/09/2022 22/11/2022 20/12/2022 2/3/2023 18/04/2023
43
Bearing 3 Vertical
2
1.8 1.8
1.6
1.5
1.4 1.4
1.2
1
0.8
0.6 0.6
0.4 0.4
0.2
0
19/09/2022 22/11/2022 20/12/2022 2/3/2023 18/04/2023
Bearing 3 Aksial
0.9
0.7
0.6 0.6
0.5 0.5
0.4
0.3 0.3
0.2
0.1
0
19/09/2022 22/11/2022 20/12/2022 2/3/2023 18/04/2023
44
Bearing 4 Horizontal
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.4
0.3 0.3
0.2
0
19/09/2022 22/11/2022 20/12/2022 2/3/2023 18/04/2023
Bearing 4 Vertical
2
1.8 1.8
1.6
1.4
1.2 1.25
1.2
0.8
0.6
0.4 0.4
0.3
0.2
0
19/09/2022 22/11/2022 20/12/2022 2/3/2023 18/04/2023
45
Bearing 4 Aksial
1.8
1.7
1.6
1.5
1.4
1.2
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.4 0.4
0.2
0
19/09/2022 22/11/2022 20/12/2022 2/3/2023 18/04/2023
0.48 0.48
0.46
0.44
0.43
0.42
0.4
0.38
Horizontal Vertical Aksial
46
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Horizontal Vertical Aksial
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTARPUSTAKA
Lampiran