Anda di halaman 1dari 14

Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

Model Pelaksanaan Strategi Promosi Dan Harga Terhadap Citra


Industri Kain Sasirangan Serta Implikasinya Pada Hasil Penjualan
(Suatu Survei Di Kalimantan Selatan)

Rofi’i
Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Banjarmasin

Hikmayanti Huwaida
Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Banjarmasin

Sri Imelda
Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Banjarmasin

Abstrak
Tujuan penelitian ini membuat Model Pelaksanaan Strategi Promosi dan
harga terhadap Citra Industri serta Implikasinya pada Hasil Penjualan Kain
Sasirangan di Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dan verifikatif, unit analisisnya adalah industri kain sasirangan dengan
pengukuran variabel menggunakan sekala likert, teknik pengumpulan data
dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, data yang terkumpul
dianalisis menggunakan SEM (Struktural Equation Model).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Strategi promosi yang
dilaksanakan oleh industri kain sasirangan di Kalimantan Selatan secara umum
sudah cukup baik; 2) Strategi harga yang dilaksanakan oleh industri kain
sasirangan di Kalimantan Selatan secara umum sudah cukup baik; 3) Citra
Industri kain sasirangan secara umum sudah cukup baik; 4) Pelaksanaan strategi
promosi dan harga secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap citra
industri kain sasirangan di Kalimantan Selatan, pengaruh terbesar diperoleh dari
strategi harga (0.38), hal ini mengindikasikan harga yang bersaing lebih dominan
menentukan citra industri Sasirangan dibandingkan dengan promosi yang
dilakukan; 5) Pelaksanaan strategi promosi dan harga secara simultan dan
parsial berpengaruh terhadap hasil penjualan kain sasirangan di Kalimantan
Selatan, pengaruh terbesar diperoleh dari strategi harga (0.57), hal ini
membuktikan bahwa hasil penjualan kain Sasirangan lebih dominan ditentukan
harga yang bersaing dibandingkan dengan promosi yang dilakukan; 6) Citra
industri berpengaruh terhadap hasil penjualan kain sasirangan di Kalimantan
Selatan sebesar (0.38), hal ini menunjukkan citra industri Sasirangan harus selalu
dijaga karena citra yang baik di mata pelanggan menunjukkan kualitas produk
yang dijual, dan secara langsung menentukan besar kecilnya hasil penjualan.

Kata Kunci : Kain sasirangan, Citra, Strategi Harga dan Promosi, Hasil
Penjualan.

LATAR BELAKANG akan hasil produksinya. Perusahaan harus


Tingginya tingkat efisiensi perusahaan memikirkan bagaimana strategi promosi dan
pada industri kecil ini sangat disayangkan jika harga suatu produk agar para pembeli
tidak diikuti oleh tingginya minat masyarakat tertarik untuk membeli barang yang akan

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 39


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

ditawarkan kepada para konsumen dan para Di Kalimantan Selatan telah berdiri
konsumen merasa terkesan dengan produk industri kecil kain sasirangan yang tersebar di
tersebut sehingga melakukan pembelian berbagai tempat, menurut data Deperindag
ulang (repeat order) secara terus-menerus Kalsel tahun 2012 jumlah industri kain
sehingga hasil penjualan meningkat. Salah sasirangan berjumlah 65 Industri. Dari 65
satu cara agar perusahaan tetap eksis adalah Industri Sasirangan yang bergabung dalam
dengan melaksanakan strategi promosi dan Koperasi Industri Kerajinan Sasirangan
harga (Price And Promotion Strategy) dengan (KOPINKRA RAJA BAYAM) Hasil penjualan
tujuan meningkatkan kepercayaan pelanggan produk kain sasirangan selama 5 tahun
kepada perusahaan yang pada gilirannya akan terakhir adalah sebagai berikut :
meningkatkan hasil penjualan serta
keuntungan perusahaan, sehingga dalam Tabel 1
jangka panjang perusahaan dapat terus Rata-rata Jumlah Hasil Penjualan Kain
Sasirangan Dari Industri yang tergabung dalam
berkembang sejalan dengan meningkatnya
KOPINKRA RAJA BAYAM selama 5 tahun terakhir
kepercayaan dari pelanggan.
Tahun Hasil penjualan produk Hasil penjualan
Industri kain sasirangan adalah kain Sasirangan produk kain
perusahaan sandang (kain tenun) yang (Rupiah) Sasirangan (m)
menjadi kebanggaan masyarakat Provinsi 2007 Rp.53.912.340.000,- 512.340
Kalimantan Selatan (KALSEL), turut 2008 Rp.50.208.500.000,- 502.210
2009 Rp.49.038.747.000,- 478.747
memberikan kontribusi terhadap 2010 Rp. 47.642.068.000,- 442.068
pertumbuhan ekonomi. Masyarakat 2011 Rp. 40.129.399.000,- 389.399
Kalimantan Selatan yang memiliki Sumber: KOPINKRA RAJA BAYAM Kalimantan
heterogenitas atau keragaman etnik, suku Selatan 2012
bangsa, budaya, adat istiadat, agama, dan
bahasa, adalah populasi penduduk yang
relatif besar dan dapat dijadikan pasar Penurunan hasil penjualan tersebut
sasaran industri kerajinan ini. Karena tradisi disinyalir disebabkan oleh berubahnya
budaya, adat istiadat setempat yang lingkungan secara makro, dan dari sisi
diwariskan secara turun temurun internal pemilik industri kain sasirangan
mengharuskan untuk memakai kain belum menerapkan strategi pemasaran kain
Sasirangan yang merupakan suatu sasirangan secara tepat dalam mengadaptasi
kebanggaan tersendiri bagi masyarakat lingkungan. Faktor lain yang dihadapi pemilik
Kalimantan Selatan. industri ini adalah permodalan usaha,
Kain Sasirangan tidak hanya digunakan banjirnya kain impor dan maraknya batik
oleh masyarakat Kalimantan Selatan dalam yang murah dan belum adanya informasi yang
upacara adat akan tetapi juga digunakan oleh jelas dan meluas tentang kain sasirangan di
masyarakat secara luas karena mempunyai Indonesia. Selain itu karena masyarakat
prestise tersendiri. Kain sasirangan Indonesia khususnya Kalimantan Selatan
merupakan suatu produk kerajinan industri belum merasakan kebutuhan dan
kecil yang memiliki kekhususan dan kekhasan ketertarikan terhadap kain sasirangan, diduga
keterampilan tangan, tidak dapat begitu saja pemilik industri kain sasirangan kurang
diolah dengan teknologi modern.Kekhasan mampu merancang strategi promosi, sehingga
tradisional tersebut merupakan potensi yang citra industri kain sasirangan belum sampai
harus dikembangkan baik untuk pasar tersosialisasi ke hadapan masyarakat.
domestik maupun untuk tujuan ekspor.Selain Citra ( Image), merupakan faktor
merupakan kebutuhan sandang, kain penting dalam program pemasaran kain
sasirangan juga merupakan suatu produk sasirangan, selain komunikasi. Menurut
yang mempunyai nilai seni yang tinggi Webster and Mc Kechnie, (2002: 906),
sehingga banyak diminati oleh masyarakat di Image Is the concept of a person,
luar Kalimantan Selatan sebagai souvenir. product, institution etc., held by the general
public, often one deliberately created or

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 40


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

modified by promotion, publicity, advertising sasirangan yang besar, industri kain


etc. sasirangan ternyata masih konservatif dalam
Citra adalah suatu konsep tentang melaksanakan strategi promosi.Belum semua
orang, produk atau lembaga dan sebagainya unsur strategi promosi dilaksanakan optimal
yang menjadi pegangan bagi publik secara dan masih sedikit industri kain sasirangan
umum dan sering dengan sengaja diciptakan yang proaktif mencanangkan program dan
melalui promosi/komunikasi, humas dan strategi promosi yang konsisten.Dari uaraian
iklan.Citra Industri Kain Sasirangan yang di atas dapat dilihat anggaran promosi yang
dikonsepkan oleh publik dapat diciptkan belum memadai.
melalui promosi. Ada hubungan yang erat rendahnya anggaran promosi yang
antara pembentukan citra dengan promosi. disediakan, menunjukkan bahwa kegiatan
Citra Industri Kain Sasirangan di Indonesia pemasaran melalui promosi masih belum
sampai saat ini belum banyak dikenal oleh efektif mencapai tujuan peningkatan
publik di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari pemasaran. Manajemen Pemasaran dapat
data kunjungan konsumen yang datang ke membantu organisasi ini untuk menghasilkan
lokasi-lokasi penjualan kain sasirangan. atau mewujudkan visi organisasinya. Dalam
Citra Industri Kain Sasirangan dapat kaitan ini manajemen pemasaran dapat
dibentuk melalui promosi/komunikasi, memberikan kontribusi dalam hal-hal sebagai
humas,publisitas dan iklan. Promosi adalah berikut:
suatu bentuk komunikasi pemasaran yang 1. Pengembangan konsep-konsep produk
berusaha menyebarkan informasi, 2. Identifikasi pasar sasaran (target
mempengaruhi/membujuk dan atau market)
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan 3. Promosi dan penawaran produk ke
dan produknya agar bersedia menerima, dalam pasar-pasar tersebut
membeli dan loyal pada produk yang 4. Menentukan harga dari produk-produk
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. yang ditawarkan tersebut
Dalam hal pemasaran Kain Sasirangan, aspek 5. Membuat keputusan dimana dan kapan
komunikasi berperan penting dalam suatu menyediakan produk-produk yang
manajemen industri kain sasirangan, sebelum ditawarkan tersebut
suatu organisasi memutuskan jenis promosi 6. Menentukan tingkat jasa service) yang
apa yang akan digunakan, image atau pesan ditawarkan
produk, jasa, pengalaman atau organisasi apa 7. lain-lain.
yang akan dipromosikan harus disetujui
terlebih dahulu. Dari Citra inilah pasar akan Lebih jauh lagi manajemen pemasaran
merespon tertarik atau menimbulkan reaksi dapat memberikan masukan bagi pemasaran
positif seperti pendapat Sharron, ( 1997: 9) dapat memberikan masukan bagi perumusan
yaitu: visi organisasi, yakni dengan cara
Promotions, publicity and public memutuskan apa yang ingin diketahui tentang
relation are all operational aspects of organisasi yang bersangkutan (arts
marketing. Althoughkthey are of immense organization), dan ditujukan kepada siapa
interest to other staff, they tend to be handled pasar sasarannya (Hughes, 1999: 3-4).
by the marketing department. Dari sistem pemasaran yang ada belum
Hal-hal tersebut di atas belum tercapai terdeteksi adanya faktor harga yang secara
pada beberapa industri kecil seperti industri langsung berkaitan dengan citra industri kain
kain sasirangan dalam pelaksanaan sasirangan dan hasil penjualannya. Harga
manajemennya, terutama manajemen di merupakan ukuran yang dapat dipertukarkan
bidang promosi.Belum efektifnya strategi agar memperoleh hak milik atau penggunaan
promosi yang dilaksanakan oleh pemilik suatu barang atau jasa. Harga merupakan satu
industri kain sasirangan, menyebabkan citra satunya unsur bauran pemasaran yang
yang belum efektif untuk menarik memberikan pemasukan atau pendapatan
konsumen.Di tengah peluang pemasaran kain bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 41


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

bauran pemasaran lain menyebabkan 4 Mengetahui pengaruh pelaksanaan


timbulnya bianya. strategi promosi dan harga kain
Kebijakan harga (price policy) adalah sasirangan secara simultan dan parsial
suatu langkah penetapan harga untuk terhadap citra industri kain sasirangan di
pertama kali ketika perusahaan kalimantan selatan.
mengembangkan produk baru, ketika 5 Mengetahui pengaruh pelaksanaan
perusahaan memperkenalkan produk strategi promosi dan harga kain
regulernya ke pasar (Kotler, 2003: 472). Bagi sasirangan secara simultan dan parsial
produk-produk di industri kain sasirangan, terhadap hasil penjualan kain sasirangan
kebijakan harga ini tepat dilakukan karena kain sasirangan di kalimantan selatan.
kain sasirangan ini merupakan produk baru 6 Mengetahui pengaruh citra industri kain
dari sisi motifnya, hasil kreatif yang selalu sasirangan terhadap hasil penjualan kain
baru walaupun ada modifikasi atau imitasi sasirangan kain sasirangan di kalimantan
akan tetapi selalu mencari corak yang terbaru selatan.
tabel kisaran daftar harga kain sasirangan.
Berdasarkan uraian di atas bahwa hasil TINJAUAN PUSTAKA
penjualan kain sasirangan di Kalsel dari tahun Sebelum mengembangkan rencana
2007-2011 menunjukkan penurunan atau pemasaran (promosi) industri kain
berfluktuasi. Apabila hal ini tidak segera sasirangan harus mengenal strategi
diantisipasi kemungkinan-kemungkinan pemasaran yang dalam definisinya adalah
penyebabnya seperti citra industri kain sebuah rangkaian aktivitas yang dilakukan
sasirangan yang belum dikenal sebagai akibat untuk mencapai perubahan yang diinginkan
kurang tepatnya pelaksanaan strategi yang dapat membantu organisasi untuk
promosi atau komunikasi pemasaran dan mencapai tujuannya.Tujuan pemasaran
kebijakan strategi harga yang dilakukan dan adalah meningkatkan pangsa pasar, volume
sebagainya, maka industri kain sasirangan penjualan, pertumbuhan, kemampulabaan,
sebagai penunjang ekonomi daerah tidak dan kepuasan serta loyalitas
akan berperan. Oleh karena itu perlu pelanggan.(Kotler, 2006, Alexandra 2001,
diadakan penelitian mengenai ”Model Sharron, 1997).
Pelaksanaan Strategi Promosi dan harga samping itu industri kain sasirangan
terhadap Citra Industri Kain Sasirangan serta penting memiliki image (citra). Pentingnya
Implikasinya pada Hasil Penjualan Kain sebuah citra, komunikasi dan promosi
Sasirangan di Kalimantan Selatan (Suatu merupakan focus utama dalam program
Survei di Kalimantan Selatan)”. Hasil manajemen pemasaran. Komunikasi
penelitian ini diharapkan akan meningkatkan pemasaran yang efektif dan tepat melalui
industri kain sasirangan sebagai kain khas strategi promosi akan meningkatkan citra
Kalimantan Selatan sebagai prioritas strategis industri sasirangan dan meningkatkan hasil
bagi pengembangan ekonomi dan lapangan penjualan. Selain produk, fasilitas dan
kerja serta bergerak menuju globalisasi. pelayanan (Clow and Baack, 2002, Robert L.
1988, Herbert 1997).
TUJUAN PENELITIAN Citra (image) merupakan persepsi
Tujuan dalam penelitian ini adalah: keseluruhan yang dibentuk oleh personality
1 Mengetahui pelaksanaan strategi dan positioning, dibentuk oleh persepsi
promosi yang dilakukan oleh industri konsumen, dengan perkataan lain citra adalah
kain sasirangan di kalimantan selatan. reputasi atau seperangkat asosiasi yang
2 Mengetahui pelaksanaan strategi harga dirangkai dalam bentuk yang bermakna,
yang dilakukan oleh industri kain citrakain sasirangan yang baik akan
sasirangan di kalimantan selatan. meningkatkan hasil penjualan. (Aaker 1991:
3 Mengetahui citra industri kain sasirangan 109, Kapenterer 1992: 37, Zeithaml 1996:
di kalimantan selatan. 114, Shimp 2000: 8).

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 42


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

Setelah promosi, strategi penetapan digunakan perusahaan untuk mencapai


harga harus direncanakan agar penetapan tujuan perusahaan. Salah satu tujuan
harga dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan adalah untuk meningkatkan hasil
volume penjualan.Peningkatan volume penjualan. Hasil penjualan merupakan salah
penjualan akan berakibat penurunan biaya satu bentuk ukuran bagi kinerja pemasaran.
per unit dan peningkatan keuntungan jangka Pihak manajemen berharap bahwa
panjang, melalui hasil penjualan. Penentuan penggunaan strategi promosi dapat
harga merupakan titik kritis dalam bauran meningkatkan penjualan produk atau jasa
pemasaran karena harga menentukan mereka dimana penjualan diperlukan ujtuk
pendapatan dari suatu/bisnis. (Kotler, 2003: menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
473, Fandy Tjiptono, 2000: 20) Perilaku pembelian dan pembelian ulang
Promosi adalah proses komunikasi tergantung pada respons audiens terhadap
oleh pemasar yang menginformasikan, strategi promosi yang dilakukan oleh
mempengaruhi dan mengingatkan kepada perusahaan. Respons audiens merupakan
calon pembeli potensial akan produk- faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
produknya dalam rangka mempengaruhi perusahaan, namun faktor ini dapat
opini dan tanggapan sehingga membentuk dipengaruhi oleh strategi promosi
image dari calon pembeli (Lamb, Hair and Mc perusahaan yang merupakan faktor yang
Daniel, 2004: 466; Peter Steidl& Robert dapat dikendalikan oleh perusahaan itu
Hughes, 1999: 118). sendiri. Sehingga dengan semakin baik
Dengan demikian semakin baik penanganan strategi promosi yang dilakukan
penanganan strategi promosi yang dilakukan perusahaan maka hal tersebut akan
industri kain sasirangan maka hal tersebut berdampak positif terhadap proses keputusan
akan berdampak positif terhadap proses pembelian konsumen terutama dalam aspek
keputusan pembelian konsumen terutama purchase dan repeat purchase. Semakin
dalam aspek purchase dan repeat purchase. meningkatnya purchase dan repeat purchase
Semakin meningkatnya purchase dan repeat maka akan meningkatkan hasil penjualan.
purchase maka akan meningkatkan volume Sebelum mengembangkan rencana
hasil. Agar strategi promosi yang dilakukan pemasaran perusahaan harus mengenal
oleh perusahaan efektif maka ada beberapa pemasaran yang dalam definisinya adalah
keputusan dalam merumuskan strategi sebuah rangkaian aktivitas yang dilakukan
promosi yaitu: (1) audiens sasaran (2) tujuan untuk mencapai perubahan yang diinginkan
komunikasi (3) pesan (4) saluran (5) serta dapat membantu organisasi mencapai
anggaran (6) bauran promosi (7) Pengukuran tujuannya. Tujuan pemasaran adalah
efektifitas promosi. (Engel, 1994:86; Kotler meningkatkan pangsa pasar, volume
2006:384:607; Burnet 1993: 30; Cravens & penjualan, pertumbuhan, kemampulabaan
Piercy 2003: 91). dan kepuasan serta loyalitas pelanggan
Implementasi dari alat bauran (Kotler, 2006). Pentingnya sebuah citra,
pemasaran secara tepat dan sesuai dengan komunikasi dan promosi merupakan faktor
pasar sasaran akan mendekatkan organisasi utama dalam program manajemen
menuju tujuannya. Selain unsur bauran pemasaran. Komunikasi pemasaran yang
produk, unsur bauran harga dan promosi efektif dan tepat melalui strategi promosi
merupakan unsur bauran pemasaran yang akan meningkatkan keberhasilan perusahaan
sangat penting dalam meningkatkan volume melalui hasil penjualan. Selain produk,
penjualan. Ketiga unsur bauran pemasaran fasilitas dan pelayanan (Clow and Baack:
tersebut memiliki bobot pengaruh yang lebih 2002).
dominan pada pemasaran barang (Kotler, Semakin baik penanganan strategi
2006:119). promosi yang dilakukan perusahaan maka hal
Strategi unsur promosi dan strategi tersebut akan berdampak positif terhadap
unsur harga merupakan bagian dari strategi proses keputusan pembelian konsumen
pemasaran, salah satu alat yang dapat terutama dalam aspek purchase dan repeat

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 43


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

purchase. Semakin meningkatnya purchase Oleh karena itu, perancangan strategi


dan repeat purchase maka akan meningkatkan promosi dan harga sangat penting dilakukan
volume hasil. Agar strategi promosi yang dalam upaya meningkatkan citra kain
dilakukan oleh perusahaan efektif maka ada sasirangan dan hasil penjualan. Dari uraian di
beberapa keputusan dalam merumuskan atas dapat digambarkan kerangka pemikiran
strategi promosi yaitu: (1) audiens sasaran sebagai seperti pada gambar 1.
(2) tujuan komunikasi (3) pesan (4) saluran
(5) anggaran (money) (6) bauran promosi (7) Hipotesis Penelitian
Pengukuran efektifitas promosi (Burnet 1998: Dari kerangka pemikiran di atas dapat
30). diambil hipotesis sebagai berikut:
Penetapan harga untuk meningkatkan
Hipotesis 1
pertumbuhan volume penjualan. Peningkatan
Pelaksanaan strategi promosi dan strategi
volume penjualan akan berakibat penurunan
harga secara simultan dan parsial
biaya per unit dan peningkatan keuntungan
berpengaruh terhadap citra industri kain
jangka panjang, melalui hasil penjualan.
sasirangan
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam
bauran pemasaran karena harga menentukan Hipotesis 2
pendapatan dari suatu/bisnis. (Kotler, 2006 Pelaksanaan strategi promosi dan strategi
dan (Shimp 1993:8). harga secara simultan dan parsial
Citra (image) merupakan persepsi berpengaruh terhadap hasil penjualan kain
keseluruhan yang dibentuk oleh personality sasirangan
dan positioning, dibentuk oleh persepsi
Hipotesis 3
konsumen, dengan perkataan lain citra adalah
Citra industri kain sasirangan berpengaruh
reputasi atau seperangkat asosiasi yang
terhadap hasil penjualan kain sasirangan
dirangkai dalam bentuk yang bermakna, citra
kain sasirangan yang baik akan meningkatkan
METODE PENELITIAN
hasil penjualan. (Aaker 1991: 109, Kapenterer
Penelitian ini bersifat deskriptif
1992: 37, Zeithaml 1996: 114).
analitik dan verifikatif dengan pendekatan
Selanjutnya berkaitan dengan
kuantitatif.Unit analisis dalam penelitian ini
pengaruh citra terhadap hasil penjualan,
adalah industri kain sasirangan yang berada
Gummesson dalam Brown, et al (1991:6),
di Kal-Sel. Oleh karena penelitian dilakukan
mengemukakan bahwa dengan memberikan
dalam kurun waktu satu tahun, maka metode
perbaikan kualitas akan memperbaiki citra
cross-section digunakan dimana sampelnya
perusahaan, yang kemudian dapat
adalah pemilik (owner) atau manajer pada
meningkatkan hasil penjualan, pertumubuhan
industri kain sasirangan di Kal-Sel yang akan
perusahaan dan menurunkan persaingan.
menilai strategi promosi, dan strategi harga
kain sasirangan, dan kemudian sampel
pelanggan kain sasirangan pada industri kain
sasirangan Kal-Sel untuk menilai Citra
Industri Kain Sasirangan, yang selanjutnya
akan menguji pengaruh strategi promosi dan
strategi harga terhadap Citra Industri Kain
Sasirangan dan Hasil Penjualan Kain
Sasirangan.

Gambar 1.
Paradigma Penelitian Model Pelaksanaan Strategi
Promosi dan Harga Terhadap Citra Industri Kain
Sasirangan dan Hasil Penjualan Kain Sasirangan

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 44


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pelaksanaan Strategi Promosi
Variabel Strategi Promosi (X1)
mencakup: (1) audiens sasaran; (2) tujuan
komunikasi; (3) pesan; (4) saluran; (5)
anggaran (money); (6) bauran promosi; dan
(7) pengukuran efektifitas promosi, diukur
berdasarkan 25 item pernyataan. Hasil
analisis data terhadap variabel tersebut
menunjukkan nilai: skor rata-rata 91,60; skor
maksimum 122; skor minimum 66; dan lebar
Gambar 2. kelas interval 12. Berdasarkan lebar kelas
Diagram Fishbone Model Pelaksanaan Strategi interval diperoleh pedoman interpretasi
Promosi dan Harga terhadap Citra Industri Kain variabel Strategi Promosi (X1) seperti pada
Sasirangan dan Hasil Penjaualan Kain Sasirangan Tabel 2.

Tabel 2.
Pedoman Interpretasi Variabel Strategi Promosi
No Rentang Skor Kategori
1 66-77 Sangat Rendah
2 78-89 Rendah
3 90-101 Cukup Tinggi
4 102-113 Tinggi
5 114-125 Sangat Tinggi

Selanjutnya data dianalisis dengan


persentase (%) dan frekuensi (f) skor variabel
Strategi Promosi (X1) seperti pada Tabel 3.

Tabel 3
Gambar 3. Distribusi Skor Strategi Promosi
Diagram Jalur Model Pelaksanaan Strategi Promosi
Rentang Frekuensi
dan Harga Terhadap Citra Industri Kain Sasirangan No
Skor F % Kumulatif
dan Hasil Penjaualan Kain Sasirangan 1 66-77 19 12.34 12.3
Pengukuran Variabel 2 78-89 37 24.03 36.37
3 90-101 75 48.70 85.07
Skala pengukuran menggunakan skala 4 102-113 21 13.64 98.71
Likert. Dengan demikian jenis data pada 5 114-125 2 1.30 100.00
penelitian ini merupakan data dengan skala Jumlah 123 100,00
interval sebagaimana dinyatakan bahwa skala
likert dapat menghasilkan data interval Berdasarkan Tabel 3.menunjukkan
(Sekaran, 2006). bahwa dari 154 responden yang berada
dalam interval skor: 66 s.d. 77 sebanyak 19
Teknik Analisis Data responden (12.34%); skor 78 s.d. 89
Teknik analisis data dalam penelitian sebanyak 37 responden (24.03%); skor 90
ini menggunakan alat analisis Model s.d. 101 sebanyak 75 responden (48.70%);
Persamaan Struktural (SEM). Model skor 102 s.d. 113 sebanyak 21 responden
Persamaan Struktural merupakan (13.64%); dan skor 114 s.d. 125 sebanyak 2
sekumpulan teknik-teknik statistikal yang responden (1.3%). Sehingga nilai persentase
memungkinkan pengujian sebuah rangkaian terbesar atau paling dominan yang diperoleh
hubungan yang rumit secara simultan. dari variabel strategi promosi adalah 48.70%
yang berada pada rentang skor 90 s.d. 101.
SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 45
Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

Berdasarkan tabel 3. rentang skor 90 s.d. Berdasarkan Tabel 5. menunjukkan


101 termasuk dalam kategori cukup tinggi. bahwa dari 154 responden yang berada
Distribusi skor strategi promosi lebih dalam interval skor: 46 s.d. 58 sebanyak 4
jelas dapat dilihat pada gambar 4. responden (2.60%); skor 59 s.d. 72 sebanyak
5 responden (3.25%); skor 73 s.d. 86
48,70 sebanyak 69 responden (44.81%); skor 87
50,00 12,3424,03 13,641,30 s.d. 100 sebanyak 36 responden (23.38%);
0,00 dan skor 101 s.d. 114 sebanyak 40 responden
(25.97%). Sehingga nilai persentase terbesar
atau paling dominan yang diperoleh dari
variabel strategi harga adalah 44.81% yang
berada pada rentang skor 73 s.d. 86.
Berdasarkan tabel 5.4. rentang skor 73 s.d.
Gambar 4.
Distribusi Skor Strategi Promosi 86 termasuk dalam kategori cukup tinggi.
Distribusi skor strategi harga lebih
Pelaksanaan Strategi Harga jelas dapat dilihat pada gambar 5. berikut.
Variabel Strategi Harga (X2) mencakup:
(1) penetapan harga perdana; (2) 44,81
50,00 23,3825,97
penyesuaian harga; (3) perubahan harga, 2,60 3,25
diukur berdasarkan 25 item pernyataan. Hasil 0,00
analisis data terhadap variabel tersebut
menunjukkan nilai: skor rata-rata 89,14; skor
maksimum 114; skor minimum 46; dan lebar
kelas interval 14. Berdasarkan lebar kelas
interval diperoleh pedoman interpretasi
variabel Strategi Harga (X2) seperti pada Gambar 5.
Distribusi Skor Strategi Harga
tabel 4.
Tabel 4
Pedoman Interpretasi Variabel Strategi Harga Citra Industri Kain Sasirangan
Variabel Citra Industri Kain Sasirangan
No Rentang Skor Kategori (X3) mencakup: (1) tingkat kepercayaan; (2)
1 46-58 Sangat Rendah tingkat keyakinan; (3) daya ingat; (4) kesan,
2 59-72 Rendah diukur berdasarkan 16 item pernyataan. Hasil
3 73-86 Cukup Tinggi
analisis data terhadap variabel tersebut
4 87-100 Tinggi
menunjukkan nilai: skor rata-rata 54,23; skor
5 101-114 Sangat Tinggi
maksimum 80; skor minimum 31; dan lebar
kelas interval 10. Berdasarkan lebar kelas
Selanjutnya data dianalisis dengan
interval diperoleh pedoman interpretasi
persentase (%) dan frekuensi (f) skor variabel
variabel Citra Industri Kain Sasirangan (X3)
Strategi Harga (X2) seperti pada Tabel 5.
seperti pada tabel 6.
Tabel 5
Distribusi Skor Strategi Harga Tabel 6
No Rentang Frekuensi Pedoman Interpretasi Variabel Citra Industri Kain
Skor f % Kumulatif Sasirangan
1 46-58 4 2.60 2.60 No Rentang Skor Kategori
2 59-72 5 3.25 5.85 1 31-40 Sangat Rendah
3 73-86 69 44.81 50.66 2 41-50 Rendah
4 87-100 36 23.38 74.04 3 51-60 Cukup Tinggi
5 101-114 40 25.97 100.00 4 61-70 Tinggi
Jumlah 123 100,00 5 71-80 Sangat Tinggi

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 46


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

Selanjutnya data dianalisis dengan 2. Menyusun Diagram Alur (Path Diagram)


persentase (%) dan frekuensi (f) skor 3. Persamaan Struktural dan Model
variabel Citra Industri Kain Sasirangan (X3) Pengukuran
seperti pada Tabel 7. 4. Memilih Matrik Input dan Teknik
Estimasi
Tabel 7 5. Menilai Problem Identifikasi
Distribusi Skor Citra Industri Kain Sasirangan 6. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
No Rentang Frekuensi 7. Interprestasi dan Modifikasi Model
Skor F % Kumulatif
1 31-40 7 4.55 4.55 Confirmatory Factor Analysis Konstruk
2 41-50 53 34.42 38.97
3 51-60 58 37.66 76.63
Eksogen
4 61-70 30 19.48 96.11 Model pengukuran untuk analisis
5 71-80 6 3.90 100 faktor konfirmatori konstruk eksogen
Jumlah 123 100,00 meliputi strategi promosi, strategi harga, dan
Citra Industri Kain Sasirangan.
Berdasarkan Tabel 7. menunjukkan
bahwa dari 154 responden yang berada Confirmatory Factor Analysis Konstruk
dalam interval skor: 31 s.d. 40 sebanyak 7 Strategi Promosi
responden (4.55%); skor 41 s.d. 50 sebanyak Berikut ini disajikan hasil analisis
53 responden (34.42%); skor 51 s.d. 60 faktor konfirmatori variabel Strategi
sebanyak 58 responden (37.66%); skor 61 Promosi.
s.d. 70 sebanyak 30 responden (19.48%); dan
skor 71 s.d. 80 sebanyak 6 responden (3.9%).
Sehingga nilai persentase terbesar atau paling
dominan yang diperoleh dari variabel Citra
Industri Kain Sasirangan 37.66% yang
berada pada rentang skor 51 s.d. 60.
Berdasarkan tabel 5.5. rentang skor 51 s.d. Gambar 7
60 termasuk dalam kategori cukup tinggi. Confirmatory Factor Analysis Konstruk Strategi
Promosi
Distribusi skor Citra Industri Kain
Sasirangan lebih jelas dapat dilihat pada
gambar 6. berikut. Dari hasil uji terlihat bahwa model
pengukuran konstruk Strategi Promosi tidak
fit dengan data karena terdapat nilai dibawah
34,4237,6619,48 standart yang diajukan (nilai P< 0.05;
50,00 4,55 3,90
RMSEA> 0.08). Untuk memperbaiki kinerja
0,00
model, maka koefisien bobot faktor untuk
indikator atau variabel manifest yang kurang
dari 0,5 yaitu X3, X4,X7 dikeluarkan dari
model.
Gambar 6. Berikut adalah gambar Confirmatory
Distribusi Skor Citra Industri Kain Sasirangan Factor Analysis Konstruk Strategi Promosi
setelah ditrimming.
Proses Analisis Data dan Pengujian Model
Penelitian
Proses analisis data dan pengujian model
penelitian akan mengikuti tujuh langkah
dalam pengunaan Structural Equation Model
(SEM) sebagai berikut (Ferdinand, 2006).
1. Pengembangan Model Berdasarkan Gambar 8.
Teori Confirmatory Factor Analysis Konstruk
Strategi Promosi Pasca Trimming
SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 47
Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

Dari gambar di atas dapat dilihat


bahwa indikator X6 atau bauran promosi
memiliki loding faktor yang paling besar
dibandingkan indikator lainnya artinya
bauran promosi itu menjadi faktor yang Gambar 10.
dominan dalam strategi promosi yang mana Confirmatory Factor Analysis Konstruk Citra
merupakan salah satu variabel dalam strategi
promosi. Sedangkan X5 atau anggaran Dari gambar di atas dapat dilihat
(money) memiliki loding faktor yang paling bahwa indikator Y1 atau tingkat kepercayaan
rendah diantara indikator-indikator lainnya. terhadap Sasirangan memiliki loding faktor
Hasil uji menunjukkan model yang paling besar dibandingkan indikator
pengukuran konstruk periklanan fit dengan lainnya artinya tingkat kepercayaan itu
data (nilai P ≥ 0.05; RMSEA ≤ 0.08). menjadi faktor yang dominan dalam
pencitraan. Sedangkan Y4 atau kesan
Confirmatory Factor Analysis Konstruk memiliki loding faktor yang paling rendah
Strategi Harga diantara indikator-indikator lainnya.
Berikut ini disajikan hasil analisis Hasil uji menunjukkan model
faktor konfirmatori variabel Strategi Harga. pengukuran konstruk periklanan fit dengan
data (nilai P ≥ 0.05; RMSEA ≤ 0.08).

Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang harus dipenuhi
dalam pemodelan ini adalah minimum
berjumlah 100. Pada penelitian ini jumlah
Gambar 9. sampel 154 sampel.
Confirmatory Factor Analysis Konstruk Strategi
Harga Pengujian Hipotesis
1. Pelaksanaan strategi promosi dan
Dari gambar di atas dapat dilihat strategi harga secara simultan dan
bahwa indikator X9 atau penyesuaian harga parsial berpengaruh terhadap Citra
memiliki loding faktor yang paling besar Industri Kain Sasirangan
dibandingkan indikator lainnya artinya
penyesuaian harga itu menjadi faktor yang Dari hasil pengolahan data dengan
dominan dalam strategi harga. Sedangkan X8 menggunakan SEM, dapat diperoleh hasil
atau penetapan harga perdana Sasirangan sebagaimana pada tabel berikut:
memiliki loding faktor yang paling rendah
diantara indikator-indikator lainnya. Tabel 8
Pengaruh Strategi promosi dan Harga terhadap
Hasil uji menunjukkan model
Citra Industri Kain Sasirangan
pengukuran konstruk periklanan fit dengan
Endogen
data (nilai P ≥ 0.05; RMSEA ≤ 0.08). Eksogen thit Ket
Citra (X3)
Strategi Tidak
Confirmatory Factor Analysis Konstruk 0.04 0.42
Promosi (X1) Signifikan
Citra Strategi
0.38 11.19 Signifikan
Berikut ini disajikan hasil analisis Harga (X2)
faktor konfirmatori variabel citra.
Berdasarkan nilai-nilai pada Tabel 8,
diketahui bahwa besar koefisien jalur Strategi
Promosi terhadap Citra Industri Kain
Sasirangan sebesar 0.04 dengan arah positif,
artinya semakin baik kinerja Strategi Promosi
SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 48
Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

pada Industri Kain Sasirangan akan membuat Untuk lebih jelasnya diagram jalur
Citra Industri Kain Sasirangan semakin pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga
meningkat. terhadap Citra Industri Kain Sasirangan dapat
Besar pengaruh secara langsung dilihat pada gambar 11.
Strategi Promosi terhadap Citra Industri Kain
Sasirangan sebesar (0.04)2=0.0016, jadi 2. Pelaksanaan strategi promosi dan
berdasarkan hasil penelitian diketahui 0.16% strategi harga secara simultan dan
pengaruh yang terjadi pada Citra Industri parsial berpengaruh terhadap Hasil
Kain Sasirangan secara langsung disebabkan Penjualan Kain Sasirangan
oleh adanya perubahan pada kinerja promosi.
Sementara secara tidak langsung pengaruh Dari hasil pengolahan data dengan
Strategi Promosi terhadap Citra Industri Kain menggunakan SEM, dapat diperoleh hasil
Sasirangan karena hubungannya dengan sebagaimana pada tabel berikut:
Strategi Harga sebesar (0.04 x 0.63 x 0.38) =
0.0096 atau 0.96%. Jadi secara total pengaruh Tabel 9.
Strategi Promosi terhadap Citra Industri Kain Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga
Sasirangan sebesar 1.12%. terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan
Berdasarkan nilai-nilai pada Tabel 9,
Endogen
diketahui bahwa besar koefisien jalur Strategi Hasil
Harga terhadap Citra Industri Kain Sasirangan Eksogen t Kesimpulan
Penjualan
sebesar 0.38 dengan arah positif, artinya (X4)
semakin baik kinerja Strategi Harga pada Strategi
0.38 11.19 Signifikan
Industri Kain Sasirangan akan membuat Citra Promosi (X1)
Strategi
Industri Kain Sasirangan semakin meningkat. 0.57 16.94 Signifikan
Harga (X2)
Besar pengaruh secara langsung
Strategi Harga terhadap Citra Industri Kain
Berdasarkan nilai-nilai pada Tabel 9,
Sasirangan sebesar (0.38)2=0.1444, jadi
diketahui bahwa besar koefisien jalur Strategi
berdasarkan hasil penelitian diketahui
Promosi terhadap Hasil Penjualan Kain
14.44% pengaruh yang terjadi pada Citra
Sasirangan 0.38 dengan arah positif, artinya
Industri Kain Sasirangan secara langsung
semakin baik kinerja Strategi Promosi pada
disebabkan oleh adanya perubahan pada
Industri Kain Sasirangan akan membuat Hasil
kinerja Strategi Harga. Sementara secara tidak
Penjualan Kain Sasirangan semakin
langsung pengaruh Strategi Harga terhadap
meningkat.
Citra Industri Kain Sasirangan karena
Besar pengaruh secara langsung
hubungannya dengan Strategi Promosi
Strategi Promosi terhadap Hasil Penjualan
sebesar (0.38 x 0. 63 x 0.04)=0.0096 atau
Kain Sasirangan (0.38)2=0.1444, jadi
0.96%. Jadi secara total pengaruh Strategi
berdasarkan hasil penelitian diketahui
Harga terhadap Citra Industri Kain
14.44% pengaruh yang terjadi pada Hasil
Sasirangan sebesar 15.4%.
Penjualan Kain Sasirangan secara langsung
disebabkan oleh adanya perubahan pada
kinerja Strategi Promosi. Sementara secara
tidak langsung pengaruh Strategi Promosi
terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan
karena hubungannya dengan Strategi Harga
sebesar (0.38 x 0. 63 x 0.57)=0.1365 atau
Gambar 11.
13.65% dan pengaruh Strategi Promosi
Diagram Jalur Pengaruh Strategi Promosi dan terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan
Strategi Harga terhadap Citra Industri Kain karena hubungannya dengan Citra Industri
Sasirangan Kain Sasirangan sebesar (0.38 x 0.04 x
0.38)=0.0058 atau 0.58%. Jadi secara total

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 49


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

pengaruh Strategi Promosi terhadap Hasil


Penjualan Kain Sasirangan sebesar 28.78%. Tabel 10.
Berdasarkan nilai-nilai pada Tabel 9, Pengaruh Citra terhadap Hasil Penjualan Kain
diketahui bahwa besar koefisien jalur Strategi Sasirangan
Endogen
Harga terhadap Hasil Penjualan Kain
Hasil Penjualan
Sasirangan 0.57 dengan arah positif, artinya Eksogen
Kain Sasirangan
t Kesimpulan
semakin baik kinerja Strategi Harga pada (X4)
Industri Kain Sasirangan akan membuat Hasil Citra (X3) 0.38 14.4 Signifikan
Penjualan Kain Sasirangan semakin
meningkat. Berdasarkan nilai-nilai pada Tabel 10,
Besar pengaruh secara langsung diketahui bahwa besar koefisien jalur Citra
Strategi Harga terhadap Hasil Penjualan Kain terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan
Sasirangan (0.57)2=0.3249, jadi berdasarkan 0.38 dengan arah positif, artinya semakin baik
hasil penelitian diketahui 32.49% pengaruh Citra pada Industri Kain Sasirangan akan
yang terjadi pada Hasil Penjualan Kain membuat Hasil Penjualan Kain Sasirangan
Sasirangan secara langsung disebabkan oleh Industri Kain Sasirangan semakin meningkat.
adanya perubahan pada kinerja Strategi Besar pengaruh secara langsung Citra
Harga. Sementara secara tidak langsung Industri terhadap Hasil Penjualan Kain
pengaruh Strategi Harga terhadap Hasil Sasirangan sebesar (0.38)2=0.1444, jadi
Penjualan Kain Sasirangan karena berdasarkan hasil penelitian diketahui
hubungannya dengan Strategi Promosi 14.44% pengaruh yang terjadi pada Hasil
sebesar (0.57 x 0. 63 x 0.38)=0.1365 atau Penjualan Kain Sasirangan Industri Kain
13.65% dan pengaruh Strategi Harga Sasirangan secara langsung disebabkan oleh
terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan adanya perubahan pada Citra. Sementara
karena hubungannya dengan Citra Industri secara tidak langsung pengaruh Citra
Kain Sasirangan sebesar (0.57 x 0.03 x Industri terhadap Hasil Penjualan Kain
0.38)=0.0065 atau 0.65%. Jadi secara total Sasirangan karena hubungannya dengan
pengaruh Strategi Harga terhadap Hasil Strategi Promosi sebesar (0.38 x 0.04 x
Penjualan Kain Sasirangan sebesar 46.79%. 0.38)=0.0058 atau 0.58% dan pengaruh Citra
Untuk lebih jelasnya diagram jalur Industri terhadap Hasil Penjualan Kain
pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Sasirangan karena hubungannya dengan
terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan Strategi Harga sebesar (0.38 x 0.03 x
dapat dilihat pada gambar berikut ini. 0.57)=0.0065 atau 0.65%. Jadi secara total
pengaruh Citra Industri Kain Sasirangan
terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan
sebesar 15.67%.
Untuk lebih jelasnya diagram jalur
pengaruh Citra Industri Kain Sasirangan
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 12.
Diagram Jalur Ppengaruh Strategi Promosi dan
Strategi Harga terhadap Hasil Penjualan Kain Gambar 13.
Sasirangan Diagram Jalur Pengaruh Citra Industri Kain
Sasirangan terhadap Hasil Penjualan Kain
3. Citra Industri Kain Sasirangan Sasirangan
berpengaruh terhadap Hasil
Penjualan Kain Sasirangan Selanjutnya dari kedua hipotesis yang
Dari hasil pengolahan data dengan telah diajukan dan diuji sebelumnya diperoleh
menggunakan SEM, dapat diperoleh hasil hasil untuk model secara keseluruhan yang
sebagaimana pada tabel berikut: tampak dalam gambar berikut ini.
SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 50
Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

Gambar 14. Gambar 15.


Pengaruh Strategi Promosi,Harga dan Citra Model Akhir Penelitian
Industri Kain Sasirangan terhadap Hasil Penjualan
Kain Sasirangan. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
Dari hasil olah statistik dengan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka
program Lisrel dalam penelitian dapat dapat disimpulkan bahwa:
diambil kesimpulan hasil pengujian hipotesis 1. Strategi promosi yang dilaksanakan oleh
menunjukkan pelaksanaan strategi promosi industri kain sasirangan di Kalimantan
dan strategi harga berpengaruh terhadap Selatan secara umum sudah cukup tinggi.
Citra Industri Kain Sasirangan dan hasil 2. Strategi harga yang dilaksanakan oleh
penjualan kain Sasirangan. Pengaruh industri kain sasirangan di Kalimantan
pelaksanaan strategi harga terhadap Citra Selatan secara umum sudah cukup tinggi
Industri Kain Sasirangan dan hasil penjualan 3. Citra Industri kain sasirangan di
kain Sasirangan lebih besar dibandingkan Kalimantan Selatan secara umum sudah
dengan pengaruh strategi promosi terhadap cukup tinggi
Citra Industri Kain Sasirangan dan Hasil 4. Pengaruh Strategi Promosi terhadap
Penjualan kain Sasirangan. Citra Industri Kain Sasirangan
Hasil analisis uji hipotesis secara Sasirangan sebesar 1.12%.
keseluruhan dapat dikemukakan sebagai 5. Pengaruh Strategi Harga terhadap Citra
berikut: Industri Kain Sasirangan Sasirangan
1. Pengaruh Strategi Promosi terhadap sebesar 15.4%.
Citra Industri Kain Sasirangan sebesar 6. Pengaruh Strategi Promosi, dan Strategi
1.12%. Harga secara bersama-sama terhadap
2. Pengaruh Strategi Harga terhadap Citra Citra Industri Kain Sasirangan
Industri Kain Sasirangan sebesar 15.4%. Sasirangan sebesar 16.42%.
3. Pengaruh Strategi Promosi, dan Strategi 7. Pengaruh Strategi Promosi terhadap
Harga secara bersama-sama terhadap Hasil Penjualan Kain Sasirangan sebesar
Citra Industri Kain Sasirangan sebesar 28.78%.
16.42%. 8. Pengaruh Strategi Harga terhadap Hasil
4. Pengaruh Strategi Promosi terhadap Penjualan Kain Sasirangan sebesar
Hasil Penjualan Kain Sasirangan sebesar 46.79%.
28.78%. 9. Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi
5. Pengaruh Strategi Harga terhadap Hasil Harga secara bersama-sama terhadap
Penjualan Kain Sasirangan sebesar Hasil Penjualan Kain Sasirangan sebesar
46.79%. 75.57%.
6. Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi 10. Pengaruh Citra Industri Kain Sasirangan
Harga secara bersama-sama terhadap terhadap Hasil Penjualan Kain
Hasil Penjualan Kain Sasirangan sebesar Sasirangan sebesar 15.67%.
75.57%.
7. Pengaruh Citra Industri Kain Sasirangan 1. SARAN-SARAN
terhadap Hasil Penjualan Kain Agar pelaksanaan strategi promosi dan
Sasirangan sebesar 15.67%. harga terhadap Citra Industri Kain Sasirangan
serta implikasinya pada Hasil Penjualan Kain

SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 51


Rofi’i, Hikmayanti Huwaida, Sri Imelda ISSN : 1693-4474

Sasirangan di Kalimantan Selatan Sekaran, Uma. 2003. Research methods for


mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Business, A Skill-Building Approach, USA:
1. Pelaksanaan Strategi Promosi perlu Third Edition, Jhon Wiley & Son, Inc.
ditingkatkan lagi agar Citra Industri Kain
Sharron, Dickman. 1997. Art Marketing The
Sasirangan dapat lebih meningkat dan
Pocket Guide, Australian Council Australia.
mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen sehingga hasil penjualan Shimp, Terence A. 2000. Advertising
meningkat. Promotion Suplemental Aspect of
2. Melaksanakan strategi harga secara Integrated Marketing Communication. Fifth
efektif dan efisien sehingga pencitraan Edition, USA: The Dryden Press Harcourt
terhadap Sasirangan semakin baik dan College Publishers.
mempengaruhi keputusan pembelian
Zeithaml, Valerie A, Bitner, Mary jo. 2003.
konsumen sehingga hasil penjualan
Service Marketing, Third Edition, North
meningkat.
Amerika: Mc Graw-Hill.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity,
Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data, New York.
Alexandria. 1999. Marketing The Art.
Australian Council. Australia.
Burnett, John J.1993, Promotion Management,
Houghton Miflin Co., USA.
Clow, E.,Kenneth, Baack, Donald. 2002.
Integrated Advertising, Promotion on
Banking Marketing Communication.
Prentice Hall, New Jersey.
Cravens, David W. 2000. Strategic marketing.
Sixth Edition International Edition. USA:
Mc Graw-Hill/Irwin.
Engel, James F. Blackwell, Roger D. Miniard,
Paul W. 1994. Consumer Behavior 8th
Edition The Dryden Press Harcout Brace
Collage Publisher.
Fandy Tjiptono. 2001. Strategi Pemasaran.
Cetakan keliam. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Hughes, Robert.Et. Al,. 1999, Marketing
Strategies For Art Organizations,
Australian Council Australia.
Kapferer, Jean-Noel, 1992, Strategic Brand
Management, Division of Macmillan, Inc.
New York.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management.
Eleventh Edition. New Jersey: Prentice
Hall.
SMART – Study & Management Research | Vol XI, No. 1 - 2014 52

Anda mungkin juga menyukai