Anda di halaman 1dari 24

PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL BATIK

BAKARAN KABUPATEN PATI

Muhammad Haris Hidayat


16220101
LATAR BELAKANG

Pada kenyataannya industri Batik Bakaran belum dapat memberikan sumbangan secara langsung terhadap ciri khas
bagi Kabupaten Pati. Seharusnya jika potensi Batik Bakaran tersebut dimaksimalkan secara benar dan terpogram
dengan baik maka dapat meningkatkan perekonomian daerah setempat. Melihat Batik Bakaran yang bisa
berkontribusi terhadap perekonomian daerah, maka perlu dilakukan inovasi terhadap Batik Bakaran agar mampu
berdaya saing dengan produk batik-batik lainnya serta dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
Sehingga potensi komoditas Batik Bakaran tidak hanya lagi menguntungkan daerah, akan tetapi dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Inovasi yang diciptakan diharapkan mampu dilakukan secara berkelanjutan, mengingat
persaingan perekonomian terus berkembang.
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Industri kreatif batik bakaran dirasakan mampu mengembangkan perekonomian lokal


masyarakat sekitar.
2. Kesulitan memperluas pangsa pasar baru dan ancaman produk-produk luar sejenis
menjadi masalah eksternal bagi pengusaha produk lokal.
3. rendahnya kualitas pekerja batik bakaran serta keterbatasan teknologi yang membuat
produk-produk industri kreatif batik bakaran belum memiliki kualitas dan harga yang
kompetitif.
RUMUSAN MASALAH

• Apa permasalahan dalam pengembangan potensi ekonomi lokal yang dihadapi para
pelaku industri kreatif Batik Bakaran di Kabupaten Pati?
• Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam pengembangan potensi
ekonomi lokal bagi para pelaku industri Batik Bakaran di Kabupaten Pati?
• Strategi atau kebijakan apa yang diterapkan dalam pengembangan potensi ekonomi untuk
meningkatkan daya saing para pelaku industri Batik Bakaran di Kabupaten Pati?
TUJUAN PENELITIAN

• Untuk mengetahui permasalahan apa saja dalam pengembangan potensi ekonomi lokal
yang dihadapi para pelaku industri kreatif Batik Bakaran di Kabupaten Pati.
• Untuk mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam pengembangan
potensi ekonomi lokal bagi para pelaku industri kreatif Batik Bakaran di Kabupaten Pati.
• Untuk mengetahui strategi yang diterapkan dalam pengembangan potensi ekonomi lokal
untuk meningkatkan daya saing pada industri kreatif Batik Bakaran di Kabupaten Pati.
MANFAAT PENELITIAN

• Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :


• Bagi industri kreatif Batik Bakaran, diharapkan dapat mengatasi kendala serta mampu
menghadapi tantangan yang ada sehingga mampu mengembangkan daya saing usaha mereka.
• Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut
• Bagi Pemerintah, diharapkan dapat berperan serta dalam mendukung pemberdayaan usaha
batik bakaran melalui program pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pati untuk ke
depannya.
• Bagi peneliti lain dan akademik, sebagai tambahan informasi dan disiplin ilmu, menambah
khazanah ilmu pengetahuan, serta dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
di bidang yang sama.
PENELITIAN TERDAHULU
Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian
Ike Ramadhan Pengembangan Usaha Upaya pengembangan usaha industri batik tulis gedog dilakukan oleh pengusaha
(2015) Sentra Industri Kecil Batik dan pengrajin batik serta peran dari pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas
Tulis Gedog Sebagai Perekonomian dan Pariwisata antara lain: penciptaan iklim usaha yang kondusif,
Potensi Ekonomi Lokal bantuan permodalan serta peralatan membatik, pelatihan, memantapkan
Kabupaten Tuban asosiasi, mengembangkan promosi, mengembangkan kerja sama yang setara,
adanya sekolah dan kursus informal pembatikan yaitu sanggar batik, pemerintah
telah mendokumentasikan motif-motif batik, pameran, ekspor batik, pengenalan
adanya industri dan wisata batik melalui perlombaan membatik, dan yang
terakhir meningkatkan mutu batik tulis gedog, dengan adanya upaya
pengembangan yang dilakuakan industri kecil batik
PENELITIAN TERDAHULU
Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

Vinza Firqinia Fristia, Faktor Penyebab Belum didapat faktor penyebab belum berkembang ialah kurangnya
Ardy Maulidy Berkembangnya Industri Kecil kemampuan teknis kegiatan produksi, kurangnya kemampuan
Navastara (2013) Batik Desa Kenongo Kecamatan pengrajin menjadi pengusaha batik, kurangnya interaksi kegiatan
Tulungan-Sidoarjo pembatik, serta kurangnya pengetahuan pengelolaan limbah dan
aksesbilitas.

Perbedaannya yaitu pada penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik dan dalam pengumpulan data menggunakan
kuesioner selain itu juga dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Delphi.
PENELITIAN TERDAHULU
Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

Usisa Rohmah, Upaya Pemerintah Dalam Pemerintah sudah memberikan dukungan terhadap para pengrajin
Ardli Johan Peningkatan Industri Batik Bakaran Batik Bakaran untuk melakukan pengembangan melalui pelatihan
Kusuma, Fachry Di Kabupaten Pati Melalui Program SDM untuk merangsang inovasi pengrajin batik dalam hal
Rohilie (2017) Ekonomi Kreatif penciptaan motif dan warna Batik Bakara agar lebih diminati
konsumen. Namun ternyata hal tersebut belum mampu
meningkatkan daya saing Batik Bakaran di industri nasional. Solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
meningkatkan kemampuan para pelaku industri batik bakaran yang
meliputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya, (2)
kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3)
kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) kemampuan
menegakkan posisi yang menguntungkan.
Perbedaannya yaitu pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Selain itu juga dalam analisis data
hanya menggunakan trianggulasi sumber.
PENELITIAN TERDAHULU
Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

Etika Ari Susanti, Pengembangan Ekonomi Lokal Menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan
Imam Hanafi, Romula dalam Sektor Pertanian (Studi Pagelaran memberikan dampak yang positif dimana dengan adanya
Adiono (2013). pada Kecamatan Pagelaran pengembangan ekonomi lokal ini tercipta lapangan kerja baru
Kabupaten Malang sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Kata

Perbedaannya yaitu pada penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Selain itu juga Dalam
penelitian ini instrument penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri, field note.
PENELITIAN TERDAHULU
Judul Hasil Penelitian

Satria dan Ayu Strategi Pengembangan Industri Menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan
Prameswari (2011) Kreatif untuk Meningkatkan Daya Pagelaran memberikan dampak yang positif dimana dengan adanya
Saing Pelaku Ekonomi Lokal pengembangan ekonomi lokal ini tercipta lapangan kerja baru
sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
KAJIAN TEORI

Pengembangan ekonomi lokal menurut Blakely dan Bradshaw ( dalam Mulyana, dkk 2017 )
adalah proses dimana pemerintah lokal dan organisasi masyarakat terlibat untuk mendorong,
merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Pengembangan ekonomi lokal adalah suatu proses yang melibatkan pembentukan
kelembagaan baru, perkembangan industri baru, pengembangan kapasitas pekerja untuk
menghasilkan produk yang lebih bermutu, identifikasi pasar baru serta pendirian usaha-
usaha baru.
METODE PENELITIAN
a) Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
b) Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Juana Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penentuan
lokasi ini dilakukan karena Kabupaten Pati merupakan salah satu kabupaten yang
mempunyai ciri khas lokal yaitu batik bakaran dan memiliki banyak pelaku usaha kreatif.
Namun, dalam Usaha industry kreatif Batik Bakaran di Kabupaten Pati belum mampu
memberikan kontribusi langsung terhadap ciri khas lokal bagi Kabupaten Pati agar mampu
dikenal baik diluar daerah.
METODE PENELITIAN
c) Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada penelitian ini adalah pelaku usaha Batik Bakaran di Kecamatan Juana
dikarenakan peneliti berasumsi bawah Kabupaten Pati memiliki ciri khas lokal yang belum
mampu untuk bersaing dengan daerah lain padahal pada usaha Batik Bakaran tersebut
mempunyai peluang yang sangat besar untuk meningkatkan perekonomian dan identitas dari
daerah tersebut.
d) Data dan Sumber Data
i. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara secara
mendalam dengan pelaku usaha Batik Bakaran di Kabupaten Pati, selain itu juga melibatkan
Dinas terkait yang berperan dalam pengembangan usaha tersebut.
ii. Data sekunder yang diperoleh dari literatur, publikasi ilmiah yang berkaitan dengan
Pengembangan Ekonomi Lokal serta instansi yang terlibat seperti Dinas Koperasi dan UMKM,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, serta Badan Pusat Statistik (BPS).
METODE PENELITIAN
f) Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
i. Pengamatan Observasi
Datang langsung ke lokasi penelitian yaitu Desa Bakaran Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
yang merupakan setral produksi batik bakaran, sehingga peneliti dapat secara langsung
mendapatkan data-data yang diperlukan.
ii. Wawancara (interview)
Untuk memperoleh suatu informasi yang akurat dan maksimal maka dalam penelitian ini
diperlukan beberapa narasumber yaitu terdiri dari pelaku usaha batik bakaran, dan pemerintah
yang terkait dengan pengambil kebijakan.
METODE PENELITIAN
iii. Dokumentasi
Memperoleh data yang telah di dokumentasikan seperti mendapat dokumen-dokumen lain yang
berkenaan dengan gambaran dari Batik Bakaran, keadaan ekonomi dan social masyarakat, foto-
foto bentuk kegiatan di lapangan. Merekam wawancara mengenai industri kreatif Batik Bakaran
dan data lain yang berkaitan dengan penelitian..
METODE PENELITIAN
g) Keabsahan Instrumen dan Data Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas yang dilakukan dengan trianggulasi,
dalam melakukan penelitian kualitatif yang menggunakan uji kepercayaan atau uji kredibilitas
yaitu diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu, sehingga ada tiga macam triangulasi. (Sugiyono. 2016: 125-128).
i. Uji kredibilitas (Credibility)
Yaitu dari data yang diperoleh maka dikonfirmasi baik kepada individu yang bersangkutan atau
kelompok diskusi pemberi data untuk melihat mana data yang disepakati dan mana yang ditolak.
Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data diminta untuk menandatangani, supaya lenih
otentik, sehingga dapat dijadikan bukti bahwa peneliti telah melakukan member check.
ii. Dependibilitas (Dependibility)
Kriteria ini peneliti digunakan untuk menilai apakah teknik peneliti bermutu dari segi prosesnya.
Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan
dalam konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data, interpretasi temuan, dan laporan
hasil penelitian sehingga semuanya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
METODE PENELITIAN
iii. Konfirmabilitas (Confimability)
Konfirmabilitas atau kepastian diperlukan untuk mengetahui apakah data tersebut yang diperoleh
objektif atau tidak. Hal ini bergantung pada persetujuan beberapa orang dan kelengkapan data
dan pendukung lain terhadap data peneliti ini. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2013: 330) triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada
a) Triangulasi dengan sumber yaitu teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang telah diperoleh dideskripsikan, dikategorisasikan, mana
pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari data tiga sumber data tersebut. Data yang telah
dianalisis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan dan selanjutnya dimintakan kesepakatan dari sumber
data yang diperoleh.

Gambar Triangulasi sumber


Sugiyono (2013: 331)
b) Triangulasi Teknik merupakan teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dengan
wawancara, kemudian dicek dengan observasi, dokumentasi. Peneliti menggunakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam, Serta dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Gambar Triangulasi teknik


Sugiyono (2013: 331)
c) Triangulasi Waktu merupakan teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan melalui wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu
atau situasi yang berbeda.
METODE PENELITIAN
h) Teknik dan Analisis Data
Aktivitas dalam analisis data, yaitu, data collection, data reduction, data display, dan conclusion
drowing/verification (Sugiyono, 2007:246).
i. Pengumpulan Data (Data Collection)
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan
data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
ii. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi Data merupakan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data
yang diperoleh dari lapangan tersebut akan dituangkan dalam bentuk uraian yang lengkap dan
terperinci.
METODE PENELITIAN
iii. Penyajian Data/ Display
Dengan mendisplay atau menyajikan data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi selama
penelitian berlangsung. Setelah itu perlu adanya perencanaan kerja berdasarkan apa yang telah
dipahami. Dalam penyajian data selain menggunakan teks secara naratif, dan didukung oleh dokumen-
dokumen, serta foto-foto maupun gambar sejenisnya untuk diadakannya suatu kesimpulan.
iv. Penarikan Kesimpulan (Conclusions drowing/verifiying)
Verifikasi data dilakukan apabila kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara, dan akan
ada perubahan-perubahan bila tidak dibarengi dengan bukti-bukti pendukung yang kuat untuk
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan
dilakukan dengan pengambilan intisari dari rangkaian kategori hasil penelitian berdasarkan observasi
dan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai