Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN STUDY KELAYAKAN BISNIS

“BATIK TULIS SOEDJONO DALIWANGUN”

Nama Kelompok 1:

1. Shofa Tasya Nabillah (042010079)


2. Sri Puji Wahyuni (042010084)
3. Windiyatin Zulia Ningse (042010089)
4. Yunita Puspitasari (042010090)
5. Ahmad Syaiful Amin (042010094)
6. Khalimatus Sya’ Diyah (042010114)
7. Nabilla Ayu Noviana (042010125)
8. Agung Setyabudi (042010371)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2022

i
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI....................................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1Latar Belakang Proyek dan Pemrakarsa.......................................................1

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................................4

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran............................................................................4

2.2 Aspek Teknis dan Teknologi..........................................................................17

2.3 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................32

2.4 Aspek Hukum....................................................................................................37

2.5 Aspek Amdal......................................................................................................41

2.6Aspek Ekonomi dan Keuangan......................................................................43

BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................44

3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran.........................................................................44

3.2 Aspek Teknis dan Teknologi..........................................................................45

3.3 Aspek manajemen sumber daya manusia...................................................46

3.4 Aspek hukum....................................................................................................49

3.5 Aspek Amdal.....................................................................................................50

3.6 Aspek Ekonomi dan Keuangan.....................................................................50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................53

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

i
Gambar 1 Owner Batik Tulis Soedjono.................................................................53
Gambar 2 Kunjungan Penelitian Batik Tulis Soedjono.........................................53
Gambar 3 Proses Pembuatan Batik........................................................................53

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek dan Pemrakarsa


Usaha mikro kecil menengah adalah salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan daerah
Indonesia sangat memiliki peranan dalam lajunya perekonomian masyarakat.
Usaha kecil dan menengah ini juga membantu masyarakat dalam emnciptakan
lapangan kerja baru serta dapat mendukung pendapatan rumah tangga.

Ada banyak usaha kecil di Indonesia, salah satu usaha yang dilakukan
oleh masyarakat adalah dengan membuka industri pembuatan batik tulis. Batik
tulis telah resmi sebagai warisan budaya (cultural heritage) Indonesia di
pertemuan Representative List, pada sidang Intergovernmental Committee
(ICG) UNESCO di Abu Dhabi tahun 2009. Pemerintah indonesia memberi
perlindungan batik sebagai warisan budaya yang termasuk dalam industri
kreatif dengan Peraturan Pemerintah NO. 28 tahun 2008 tentang Kebijakan
Industri Nasional. Saat ini batik tulis merupakan baguan dari ekonomi kreatif
dari dunia industri di Indonesia (Pry, 2008).

Istilah batik berasal dari bahasa Jawa yakni ambathik, (amba) berarti
lebar atau luas, dan (nithik) berarti membuat titik. Dalam KBBI batik
didefinisikan sebagai kain bergambar yang pembuatannya secara khusus
dengan menuliskan atau menggunakan lilin panas (malam), kemudian
pengolahannya melalui proses tertentu.

Batik terbagi menjadi tiga yakni batik tulis, batik lukis dan batik cap.
Batik printing tidak termasuk dalam batik sebab batik harus menggunakan
lilin panas dalam prose pembuatannya, sedangkan batik cap merupakan kain
yang bermotif batik sebab di cetak menggunakan mesin.

Studi kelayakan bisnis (Heri dan Peni: 2009), merupakan penelitian


terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya

1
bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka
pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan
dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu
memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini,
pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan
dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.

Studi kelayakan bisnis bertujuan untuk mencari jalan keluar agar dapat
meminimalkan hambatan dan risiko yang mungkin timbul di masa yang
akandatang. Ketidakpastian di masa mendatang di bidang ekonomi, hukum,
politik, budaya, perilaku, dan perubahan lingkungan masyarakat.
Mengidentifikasi masalah di masa datang, sehingga dapat meminimalkan
kemungkinan melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam suatu investasi.
(Kasmir dan Jakfar,2012:4).

a. Nama dan alamat pemrakarsa proyek


Batik Tulis Soedjono merupakan UMKM yang bergerak di bidang
batik tulis custom. Menggunakan motif-motif yang luwes dan
kontemporer untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan fashion anak
muda. Sesuai dengan tagline-nya yakni “Anda Bercerita, Kami
Visualkan” menjadi keunggulan Batik Tulis Soedjono, sebab customer
dapat memesan batik sesuai kebutuhan dan keinginannya. Nama Batik
Tulis Soedjono diambil dari nama ayah pemilik UMKM ini sebagai
dedikasi terhadap ayah beliau dan nama tersebut cenderung tradisional
sehingga pemilik memutuskan untuk menggunakan nama tersebut
daripada menggunakan namanya sendiri
Pemilik usaha batik ini adalah Umbar Basuki yaitu seniman lulusan
Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya (STKW Surabaya). Dari
sekolah tinggi inilah Umbar Basuki memperoleh keterampilan seni. Usaha
Batik Tulis Soedjono bertempat di Dsn. Medali RT 002 RW 003 Ds.
Daliwangun Kec. Sugio Kab. Lamongan.
b. Jenis investasi proyek, baru atau perluasan

2
Usaha Batik Tulis Soedjono ini terbilang masih sangat muda. Rumah
produksinya baru berdiri bulan Januari tahun 2020. Walaupun usianya
terbilang sangat muda motif-motif batik ini sudah tampak matang dan
percaya diri. Produk Batik Tulis Soedjono, tak hanya batik yang
dikerjakan dengan canting tetapi ada juga shibori, yang dibuat dengan
teknik pewarnaan ala batik Jepang, pewarnaanya mirip teknik tie dye (ikat-
celup). Kain dilipat-lipat, diikat dengan pola tertentu kemudian dicelupkan
ke pewarna sehingga menghasilkan pola mirip batik abstrak.
c. Produk yang akan dihasilkan
Batik Tulis Soedjono tak hanya memproduksi batik tulis saja.
Rencanaya pada tahun 2023 industri ini akan memproduksi batik eco print,
tas batik dan juga aksesoris yang semuanya terbuat dari batik. Ada dua ciri
utama dari batik yang dinamai Batik Tulis Soedjono ini yaitu custom dan
kontemporer. Disebut batik custom karena pembeli bisa memesan apa saja.
Tidak sekedar intruksi begini begitu, pemesan bahkan bisa membawa
motif lukisan pilihannya sendiri kemudian lukisan itu diaplikasikan pada
kain dengan canting. Jadi pemesan bisa sepenuhnya mengekspresikan diri
lewat batik ini karena selera pemesan tidak selalu sesuai pakem
tradisional. Motif batik soedjono ini cenderung kontemporer bergaya
bebas, cocok buat kaum milenial bisa tampil kekinian tapi dengan nuansa
tradisional.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


Sebelum melakukan investasi pada suatu proyek atau usaha, pada
masasekarang ini sangat dibutuhkan analisis aspek pasar dan pemasaran
proyek dapat diharapkan berjalan dengan sehat jika produk yangdihasilkan
mampu mendapat tempat di pasar dengan tingkat penjualanyang
menguntungkan. Sehingga investor dapat memenangkanpersaingan dalam
merebut konsumen.

Dengan menganalisis aspek pasar dan pemasaran diharapkandiperoleh


informasi mengenai trend perkembangan permintaan produkmasa lampau,
perkiraan jumlah permintaan produk masa datang pesaing utama beserta
kekuatan dan kelemahannya, dan kebijaksanaan pemasaran khususnya
kebijakan saluran distribusi.

A. Tren perkembangan pemerintah permintaan produk pada masa yang


lampau

Merupakan jumlah tahunan produksi dalam negeri, impor dan ekspor


produk selama dua sampai lima tahun terakhir. Penilaian trend
perkembangan permintaan produk selama masa tersebut. Pembagian
jumlah permintaan tersebut di atas menurut sektor industri, golongan
penduduk, daerah regional ataupun berdasarkan pembagian/sektor
pasar/pemakai yang lain.

Catatan: Apabila produk yang direncanakan merupakan produk baru


di masyarakat, sedapat mungkin dikumpulkan substitusi atau permintaan
produk sejenis di negara lain misalnya Malaysia, Thailand, Filipina,
Korea, dan India.

Untuk memudahkan agar memperoleh gambaran kecenderungan


perkembangan permintaan efektif produk dari masa lampau hingga saat ini

4
hendaknya angka-angka jumlah produksi dalam negeri, impor, ekspor dan
perubahan sediaan produk disusun dalam satu tabel seperti tabel no 2.1

Tabel no. 2.1

Trend perkembangan permintaan produk X, Y dan Z

tahun 20X0 20X4

Dalam sebuah penyajian data yang berbentuk angka hendaknya


dicantumkan sumber data tersebut. Sering terjadi angka-angka yang
disajikan dalam tabel merupakan hasil kombinasi angka-angka yang
berbeda dari berbagai sumber macam data. Dalam hal ini hendaknya
disebutkan seluruh sumber data yang dipakai. Angka-angka jumlah
permintaan produk tersebut di atas kemudian diperinci menurut sektor
atau kelompok pasar tertentu sesuai dengan keperluan evaluasi. Penjelasan
tentang hasil penelitian atas motivasi pembelian yang mendominasi
keputusan konsumen utama dengan uraian perihal faktor-faktor khusus
yang mempengaruhi perkembangan permintaan produk, perkiraan
perkembangan faktor khusus itu sendiri di masa yang akan datang.

B. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan variabel


pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar
yang ditargetkan. Secara sederhana, bauran pemasaran adalah strategi yang
memadukan kegiatan-kegiatan pemasaran dalam satu waktu untuk
meningkatkan penjualan produk atau jasa. Konsep marketing mix ini

5
pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden yang terinspirasi dari gagasan
James Cullington pada pertengahan abad ke 20. Konsep pemasaran ini pada
awalnya memiliki 4 elemen utama yang dikenal dengan istilah konsep
marketing 4P yaitu Product, Price, Place, dan Promotion.

Namun seiring dengan perkembangan strategi pemasaran, konsep


bauran pemasaran ini diperluas sehingga menjadi 7P yaitu dengan
tambahan People, Process, Physical Evidence. Ketujuh elemen tersebut,
jika dapat diimplementasikan dengan baik maka sebuah bisnis akan
memperoleh beberapa keuntungan. Tetapi strategi pemasaran 4P seperti
kristal paling murni yang menjadi inti dari pengembangan model
pemasaran. Setiap model-P lainnya merupakan perluasan atau modifikasi
dari 4P yang asli. Karenanya, ini adalah fondasi pemasaran dalam bentuk
apapun.

- Elemen dari Strategi Pemasaran 4P

1. Product (Produk)

Produk merupakan sesuatu yang dapat dijual oleh sebuah perusahaan


baik itu berbentuk jasa, layanan, barang, atau produk digital. Ketika
mengembangkan sebuah produk, sangat diperlukan memastikan terlebih
dahulu apakah produk tersebut diinginkan atau dibutuhkan oleh pasar atau
tidak. Selain itu, produk yang dijual juga harus bisa memberi solusi untuk
masalah yang dihadapi oleh target konsumen.

2. Price (Harga)

Price atau harga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh target
konsumen untuk membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan.
Harga yang ditetapkan tergantung dari nilai produk yang dapat dirasakan
oleh konsumen. Ketika produk memiliki harga yang rendah, maka produk
dapat digunakan oleh lebih banyak konsumen, sedangkan harga yang tinggi
akan menarik pelanggan yang mencari eksklusivitas.

6
Pada dasarnya, harga yang ditetapkan harus lebih tinggi dari biaya
produksi. Hal tersebut perlu diperhatikan karena konsep price ini akan
menentukan keuntungan dan kelangsungan bisnis. Selain itu, harga yang
ditentukan juga akan mempengaruhi persepsi konsumen mengenai produk
tersebut.

3. Place (Tempat)

Place mengacu pada lokasi dimana konsumen dapat menemukan,


menggunakan, mengakses atau membeli produk yang disediakan. Selain
berbentuk lokasi fisik seperti toko, kantor, pabrik, atau gudang, saat ini
unsur place juga dapat berbentuk digital seperti media sosial, marketplace,
website, dan lain-lain. Ketika menentukan lokasi, harus memikirkan dimana
pelanggan berada. Jika menjualnya secara digital, maka pikirkan platform
apa yang sering digunakan oleh target pelanggan.

4. Promotion (Promosi)

Promotion atau promosi adalah cara untuk mempromosikan produk


agar dapat menjangkau target market sehingga menghasilkan penjualan.
Promosi dapat menggunakan katalog, papan reklame, brosur, iklan TV, dan
lain-lain. Namun karena perkembangan teknologi, banyak perusahaan yang
memilih untuk menggunakan strategi promosi digital yaitu dengan
menggunakan media sosial, website, iklan pay per-click, atau yang lain.

C. STP

STP marketing atau Segmenting Targeting Position adalah salah satu


model pemasaran yang penerapannya melibatkan tiga tahapan yaitu
melakukan segmentasi pasar, menargetkan segmen yang diyakini paling
menguntungkan dan memposisikan produk yang dijual dengan cara yang
paling bernilai.

STP marketing sendiri merupakan pendekatan atau model yang populer


diterapkan banyak perusahaan dalam merancang strategi pemasaran.
Beberapa kelebihan dari model Segmentation Targeting Positioning adalah:

7
 Mengarahkan dan memberi fokus pada strategi pemasaran seperti dalam
penerapan targeted advertising, pengembangan produk baru atau
diferensiasi brand dengan mengalokasikan sumber daya untuk segmentasi
target.

 Mengidentifikasi peluang pertumbuhan pasar dengan melihat pelanggan


baru dan penggunaan produk.

 Mencocokan sumber daya perusahaan yang efektif dan efisien untuk


menargetkan segmen pasar yang menjanjikan return on marketing
investment yang lebih besar.

 Meningkatkan posisi perusahaan menjadi lebih kompetitif.

Cara menerapkan model Segmenting Targeting Positioning

Seperti yang dijelaskan sebelumnya untuk menerapkan model STP marketing


ini kamu harus melakukan 3 langkah, yaitu:

1. Segmentasi pasar (Segmenting / Segmentation)

Tahapan segmenting atau segmentation dilakukan dengan membagi


pelanggan menjadi sekelompok orang dengan karakteristik dan kebutuhan
yang sama.

Langkah ini dilakukan agar kamu dapat menyesuaikan pendekatan untuk


memenuhi kebutuhan masing-masing kelompok dengan cara yang lebih
efektif dibanding hanya menggunakan satu pendekatan untuk semua
pelanggan. Untuk melakukan segmentasi pasar, bisa menggunakan
pendekatan, seperti:

 Demografis. Mendasarkan pada atribut pribadi audiens seperti usia, jenis


kelamin, pendidikan, pekerjaan atau status perkawinan.

 Geografis. Mendasarkan segmentasi pelanggan berdasar negara, wilayah,


kota atau lingkungan tertentu.

8
 Psikografis. Segmentasi yang didasarkan pada kepribadian, nilai-nilai, atau
gaya hidup tertentu.

 Perilaku. Mendasarkan segmen pasar dengan mengelompokkan orang


berdasarkan cara mereka menggunakan produk, loyalitas akan produk atau
manfaat yang konsumen cari.

2. Menentukan target atau sasaran (Targeting)

Tahapan kedua dalam model Segmenting Targeting Positioning adalah


menentukan segmen mana yang akan menjadi target pemasaran.

Untuk melakukan langkah ini harus mampu berpikir secara realistis.


Perusahaan harus mengevaluasi potensi dan daya tarik dari segi komersial
pada masing-masing segmen yang telah dikelompokkan tadi. Dengan begitu
perusahaan bisa melihat kesesuaian antara sumber daya yang dimiliki dengan
target segmen yang dinilai paling potensial membawa keuntungan bagi brand
dan perusahaan.

Untuk mengevaluasi dan memilih target, ada beberapa hal yang harus
kamu pertimbangkan, seperti:

 Ukuran. Seberapa besar segmentasi pasar tersebut dan potensinya untuk


bertumbuh di masa depan

 Profitabilitas. Segmen mana yang memiliki potensi untuk menghasilkan


keuntungan lebih tinggi bagi produk atau layanan dari perusahaan?
Bagaimana dengan Lifetime Value Customer di segmen tersebut?

 Aksesibilitas. Seberapa mudah atau sulit bagi perusahaan mencapai


segmen target market tersebut dengan pesan pemasaran yang perusahaan
lakukan? Pertimbangkan segala hambatan yang ada ketika harus
mengomunikasikan pesan pemasaran ke segmen pasar yang ditargetkan.

 Fokus pada manfaat. Masing-masing segmen membutuhkan manfaat


yang berbeda.

9
 Perbedaan. Harus ada perbedaan terukur antar segmen.

3. Memposisikan produk (Positioning)

Tahapan positioning dapat diartikan menentukan bagaimana produk atau


brand direpresentasikan dalam benak pelanggan potensial. Tujuannya tentu
agar produk atau brand dilihat lebih unggul dari kompetitor.

Itu sebabnya pada langkah terakhir dalam model STP marketing ini
perusahaan harus mengetahui bagaimana caranya agar dapat memposisikan
produknya untuk target segmen pasar yang paling menarik dan memiliki
potensi keuntungan yang lebih besari. Untuk merumuskan positioning,
perhatikan beberapa tips berikut:

 Tawarkan solusi. Periksa kembali kebutuhan dan potensi masalah atau


hambatan dari masing-masing segmentasi target pasar. Dengan
mengetahui hambatan atau potensi masalah yang dihadapi pun bisa
merancang pesan yang tepat tentang bagaimana produk atau layanan dapat
menyelesaikan masalah konsumen secara lebih efektif.

 Identifikasi Unique Selling Proposition (USP). Temukan jawaban yang


tepat dari pertanyaan mengapa pelanggan harus membeli dan
menggunakan produk atau layanan tersebut? Pikirkan penawaran yang
bisa kamu berikan dan tidak dapat ditemukan pada kompetitor lain.

 Kembangkan kampanye pemasaran yang spesifik pada segmentasi target


pasar. Pastikan memberi penawaran menarik yang sulit untuk mereka
tolak.

D. Perkiraan jumlah permintaan produk di masa yang akan datang

Untuk memperkirakan penggunaan produk agar dapat diproduksi dalam


jumlah yang tepat semua perusahaan perlu mengenal metode forecasting atau
peramalan penjualan.

Metode Forecasting adalah salah satu metode untuk melakukan


perencanaan serta pengendalian produksi. Selain itu, forecasting juga

10
didefinisikan sebagai alat bantu untuk melakukan perencanaan yang efektif
dan efisien. Sebagai contoh seperti meramalkan tingkat permintaan suatu
produk atau peramalan terhadap harga daging sapi di masa lebaran dan lain
sebagainya.

Heizer dan Render (2015:113) mendefinisikan peramalan (forecasting)


adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada
masa mendatang. Peramalan akan melibatkan pengambilan data historis
(penjualan tahun lalu) dan memproyeksi mereka ke masa yang akan datang
dengan model matematika. Perusahaan selalu dituntut untuk memperkirakan
atau meramalkan besarnya permintaan pelanggan akan produknya. Peramalan
permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau
sekelomok produk di masa yang akan datang dalam kendala atau kondisi
tertentu serta untuk mengurangi resiko atau ketidakpastian yang dihadapi
(Deitiana: 2011, 31).

Peramalan untuk permintaan produk adalah dasar untuk keputusan


perencanaan yang paling penting. Menurut Russell dan Taylor (2011:497),
peramalan permintaan produk menentukan seberapa banyak persediaan yang
dibutuhkan, seberapa banyak produk yang harus dibuat dan seberapa banyak
material yang harus dibeli dari supplier untuk mencapai kebutuhan pelanggan
yang sudah diramalkan. Tanpa peramalan yang tepat, persediaan dalam jumlah
dan biaya yang besar harus dipersiapkan untuk mengantisipasi ketidakpastian
permintaan oleh pelanggan.

Peramalan penjualan merupakan bagian penting dari manajemen rantai


pasokan baik pada pengecer akhir dan distributor, manufaktur dan pemasok.
Peramalan penjualan yang tepat waktu dan akurat sangat penting dalam
menjembatani kesenjangan antara pasokan dan permintaan sehingga
mengurangi biaya penyimpanan ketika menjaga kemungkinan kehabisan
persediaan (Sanwanlani & Vijayalakshmi, 2013:39)

11
Russell dan Taylor (2011:497) secara lebih lanjut menjelaskan bahwa
meskipun peramalan yang akurat tidak pernah mungkin bisa dilakukan, tetapi
peramalan dapat mengurangi ketidakpastian mengenai masa yang akan datang.

Umumnya, kegiatan forecasting ini dilakukan oleh bagian pemasaran


sehingga hasilnya sering disebut ramalan permintaan. Kemudian, hasil
tersebut yang akan digunakan sebagai informasi untuk menentukan aktivitas
perusahaan. Data dari hasil kegiatan forecasting ini biasanya digunakan untuk
memperkirakan jumlah permintaan pelanggan. Hal ini berkaitan dengan
ketepatan jumlah produk yang akan diproduksi. Efektivitas produksi berperan
sangat penting dalam menjalankan bisnis. Seorang pengusaha dapat
memperkecil pengeluaran dengan penyesuaian jumlah produksinya.

1. Jenis Forecasting

Perusahaan dapat melakukan forecasting tergantung bagaimana


kondisi pasar dan perusahaan. Ada beberapa jenis perkiraan yang
dilakukan perusahaan tergantung berdasarkan apa perkiraan dilakukan.
Jenis-jenisnya antara lain:

 Berdasarkan Waktu

Jika dilihat dari waktu penggunaannya, jenis forecasting dapat


dibedakan menjadi 3.

- Jangka Panjang

Perencanaan jangka panjang meliputi waktu yang panjang.


Biasanya waktu yang panjang lebih dari 18 bulan dan
berhubungan dengan penanaman modal, merencanakan
pembangunan sebuah fasilitas dan merencanakan penelitian dan
pengembangan.

- Jangka Menengah

Jangka menengah dalam perencanaan memakan waktu 3 sampai 18


bulan. Kegiatan yang paling umum dilakukan dalam perkiraan

12
jangka menengah adalah perkiraan untuk perencanaan penjualan,
produksi, rekrutmen tenaga kerja tidak tetap.

- Jangka Pendek

Perkiraan jangka pendek kurang dari 3 bulan. Kegiatan yang


terlibat di dalamnya pun tidak memakan waktu terlalu lama, seperti
pembelian bahan baku, membuat jadwal kerja, dan memberi tugas
luar kota kepada karyawan.

 Berdasarkan Sifat Penyusunan

Sifat penyusunan juga mempengaruhi jenis forecasting. Jika dilihat


dari penyusunan, berikut jenis-jenisnya:

- Subjektif

Perkiraan secara subjektif berdasarkan pada perasaan atas intuisi


dari orang yang menyusunnya. Jadi, pengalaman dan wawasan
seseorang mengambil peran besar dalam perkiraan ini.

- Objektif

Berbeda dengan perkiraan secara subjektif, perkiraan secara


objektif mewajibkan penggunaan data. Perkiraan objektif didasari
data yang relevan dengan teknik dan metode forecasting untuk
menganalisa data tersebut.

2. Metode Forecasting

Seperti yang dijelaskan, metode perkiraan akan mempengaruhi hasil


perkiraan. Metode ini dibagi menjadi 2, yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Kualitatif menggunakan pendapat dan analisis yang deskriptif. Sementara
kuantitatif berkaitan dengan data dan hitungan matematis.

13
 Metode Kuantitatif

Adapun yang berikut merupakan golongan metode prediksi kuantitatif


adalah:

- Time Series

Metode time series adalah metode yang menghubungkan


keterkaitan antara variabel dependen dengan variabel independen
kemudian dihubungkan dengan waktu berupa minggu, bulan, atau
tahunan. Jadi, metode ini menghasilkan variabel berupa waktu.

- Kasual (Casual Methods)

Metode selanjutnya adalah metode kausal (casual methods) atau


disebut juga dengan metode sebab akibat. Metode ini berdasarkan
keterkaitan variabel dengan variabel lain yang mempengaruhinya.
Namun, hasil dari perkiraan bukanlah dalam bentuk waktu.

 Metode Kualitatif

Metode kualitatif bersifat lebih lebih objektif karena dipengaruhi


intuisi, pengalaman, dan wawasan sehingga hasilnya pasti akan
berbeda..

- Survei pasar

Survei kepada pasar melibatkan konsumen dan akan


berpengaruh terhadap rencana pembelian pada saat periode
forecasting. Survei dilakukan dengan kuesioner online,
wawancara, dan telepon.

- Opini

Opini yang diminta bukanlah opini dari sembarang orang,


melainkan opini dari jajaran manajerial sales, production,
logistik, finance, dan teknik. Kemudian, hasil opini akan
digabungkan menjadi model statistik.

14
3. Tenaga Penjualan

Seperti namanya, metode ini menggunakan tenaga penjualan yang


dimiliki perusahaan. Tenaga penjualan tentunya sudah langsung
memahami dan mengetahui bagaimana mekanisme penjualan di pasar.
Analisis penjualan dari berbagai daerah lokasi penjualan akan
digabungkan dan dijadikan dasar bagi perusahaan untuk merencanakan
strategi.

4. Metode Delphi

Metode delphi hampir serupa dengan kuesioner pada umumnya.


Namun untuk melakukan metode ini perusahaan perlu menyebar kuesioner
dan kumpulan jawaban kuesioner disederhanakan terlebih dahulu sebelum
diserahkan kepada pihak terkait untuk diproses menjadi prediksi yang
akurat. Hasil metode ini cukup akurat dan profesional, tetapi
membutuhkan waktu yang lama.

E. Perusahaan Pesaing utama, kekuatan dan kelemahan mereka

Sebagai bahan pertimbangan, pengetahuan tentang kekuatan dan


kelemahan pesaing lahir dari tahap-tahap sebelumnya dalam analisis pesaing.
Informasi ini penting, terutama ketika dikaitkan dengan tujuan dan strategi
pesaing. Evaluasi kekuatan dan kelemahan harus memperhitungkan
kepentingan relatif dari unsur-unsur penting dari program pemasaran strategis
yang dibutuhkan untuk menggali situasi. Idealnya, perusahaan akan mengambil
keuntungan dari kelemahan pesaing dengan menggunakan kekuatannya sendiri.
Kekuatan yang dimiliki pesaing harus dipertimbangkan, mengingat mereka
dapat pulamemanfaatkan kekuatan untuk melakukan serangan balik. Sementara
itu, mengetahui kelemahan pesaing memudahkan perusahaan untuk melakukan
serangan balik identifikasi kelemahan dan kekuatan dapat dilakukan melalui
tahap-tahap sebagai berikut:

1. Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang


berhubungan dengansasaran, strategi dan kinerja pesaing.

15
2. Mencari tahu kekuatan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya
manusia, teknologiserta lobi di pasar.

3. Mengetahuimarket shareyang dikuasai pesaing serta tindakan pesaing


terhadappelanggan.
Mencari tahu kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya
manusia, teknologiserta lobi di pasar

Semua data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui riset
pemasaran baik langsung melakukan penyediaan ke perusahaan pesaing atau
melalui lembaga lain informasi tentang data pesaing juga dapat diperoleh dari
pelanggan, karyawan, atau lembagalain. Metode pengumpulan data ini dapat
dilakukan dengan pengumpulan data sekundermaupun data primer.

Setelah mengetahui informasi tentang kekuatan dan kelemahan pesaing,


strategi perusahaan selanjutnya adalah membuat daftar kelemahan dan
kekuatan masing-masing. Informasi kekuatan dan kelemahan pesaing antara
lain dalam bidang keuangan, sumber dayamanusia (SDM), produksi dan
teknologi atau dalam bidang pemasaran, serta segi produk, harga, distribusi,
maupun promosi yang mereka lakukan.

Kelengkapan produk pesaing terdekat kita bandingkan dengan produk


yang kita miliki, baik dari segi jumlah maupun kelebihan produk itu sendiri.
Perusahaan yang memiliki produk yang lengkap dan memiliki kelebihan
tertentu akan lebih unggul dibandingkan perusahaan kita, paling tidak untuk
sementara waktu. Hal itu memudahkan kita untuk menutupi kelemahan yang
kita miliki. Jumlah cabang yang dimiliki oleh pesaing (jaringan) merupakan
salah satu ukuran kemampuan pesaing alam melayani pelanggannya. Semakin
dekat pesaing dengan pelanggan, maka akan semakin berbahaya bagi kita,
terutama di daerah strategis.

Besar kecilnya harga yang ditawarkan oleh pesaing merupakan problem


bagi kita kita perlu tahu mengapa pesaing berani menawarkan harga tertentu,
murah atau mahal. Dan kita juga perlu tahu berapa lama penentuan harga yang
kompetitif tersebut diberlakukan. Dalam hal promosi yang ditawarkan

16
pesaing, misalnya kecepatan pelayanan, keramahan dalam pelayanan,
tersedianya berbagai pilihan di berbagai tempat, produkmulti fungsi, besarnya
hadiah atau diskon yang ditawarkan kepada pelanggannya atau kelebihan
lainnya perlu di analisis.

Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sangat dipengaruhi oleh


teknologi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Teknologi yang dimiliki
tersebut menyebabkan pihak pesaing menjadi unggul apabila kita tidak
menyainginya. Teknologi akan mempercepat proses transaksi yang diberikan.
Di samping kecepatan, teknologi juga memberikan keakuratan sehingga setiap
kesalahan dapat diminimalkan.

2.2 Aspek Teknis dan Teknologi


Aspek teknis dan teknologi merupakan suatu aspek yang berkenaan
dengan proses pembangunan proyek secara teknis, teknologi dan
pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. (Suad Husnan dan
Suwarsono, 1994, hal. 110). Studi kelayakan Aspek teknik dan teknologi
mulai dilakukan setelah aspek pemasaran telah dilakukan dan dinyatakan
bahwa proyek atau bisnis tersebut layak dari segi pemasaran.

Selanjutnya hal yang perlu dilakukan yaitu dengan melakukan studi


kelayakan aspek teknik dan teknologi yang meliputi strategi produksi dan
perencanaan produk, proses pemilihan teknologi untuk produksi, penentuan
kapasitas produksi yang optimal, letak pabrik dan layoutnya serta letak usaha
dan layoutnya, rencana operasional jumlah produksi, rencana pengendalian
persediaan bahan bakudan barang jadi, dan pengawasan kualitas produk baik
dalam bentuk barang ataupun jasa.

Pemilihan terhadap jenis teknologi yang digunakan juga perlu dijelaskan,


baikmengenai jenis jumlah dan ukuran bila diperlukan serta alasan-alasan
dalam pemilihan, dihubungkan dengan masalah yang dihadapi disamping
investasi lainnya. (Ibrahim, 1998, hal. 94)Tujuan studi kelayakan bisnis aspek
teknik dan teknologi adalah untuk memastikan apakah secara teknis dan
pilihan teknologi tertentu, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau

17
tidak layak, baik ada saat pembangunan proyek maupun operasional rutin.
(Herlianto, Didit dan Triani Pujiastuti, 2009, hal. 19)

A. Kapasitas produksi yang direncanakan

Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit


produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat
dari sis imasukan (input) atau keluaran (output). Contoh kapasitas dari
masukan (input), misalnya adalah kapasitas suatu perguruan tinggi dapat
dilihat dari kemampuannya untuk menampung mahasiswa; kapasitas
mesin komputer didasarkan pada jam kerja operasi per harinya. Contoh
kapasitas dari keluaran (output) misalnya, pabrik tempe di ukur dari
kemampuannya menghasilkan tempe; kapasitas perusahaan jasare krument
ditentukan dalam penyeleksian calon karyawan. (Husein Umar,
Jakarta,hal. 39)

Kapasitas produksi ekonomis adalah volume atau jumlah satuan


produk yang dihasilkan selama satuan waktu tertentu misalnya satu hari,
bulan atau tahun secara menguntungkan. Menentukan kapasitas produksi
ekonomis bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, namun penting
peranannya karena hasil yang ditentukan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi efisiensi operasi proyek yangakan didirikan. Di dalam
kegiatan ini diperlukan kerjasama yang erat antara parateknis dan ekonom.
Besar kapasitas produksi ekonomis ditentukan berdasarkan perpaduan
hasil penelitian berbagai macam komponen evaluasi yaitu perkiraan
jumlah penjualan produk di masa yang akan datang, kemungkinan
pengadaan bahan baku, pembantu dan tenaga kerja inti dan tersedianya
mesin dan peralatan di pasar (dalam atau luar negeri). (Sutojo Siswanto,
1993, hal. 50)

Ada kemungkinan besar produk yang akan dihasilkan masih


merupakan barang baru di masyarakat; oleh karenanya dibutuhkan tahap
pengenalan dan pembinaan pasar terlebih dahulu. Satu hal yang perlu
diperhatikan adalah walaupun pada tahun-tahun awal operasi belum

18
dipergunakan kapasitas optimal, hendaknya diperhitungkan agar kapasitas
produksi awal yang dipilih masih lebih besar dari perkiraan permintaan
produk selama masa tersebut. Strategi ini diperlukan agar proyek dapat
mengikuti perkembangan permintaan pasar secara cepat, yang berarti pula
dapat menjaga agar saingan baru tidak mudah memperolehkedudukan di
pasar. Untuk menjaga agar proyek tidak merugi karena strategi ini,maka
hendaknya diperhitungkan agar jumlah kelebihan kapasitas produksi
masih di bawah tingkat titik impas (break event point) proyek yang
direncanakan.

B. Sumber bahan baku dan pembantu.

Persediaan barang dalam kegiatan proses jasa biasanya digunakan


untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam
ataupun untuk menghadapi kemungkinan berkurangnya suplai bahan baku
agar proses jasa tidak terganggu. Jumlah persediaan barang hendaknya
sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Untuk
mengendalikan hal seperti ini memerlukan manajemen persediaan.
Manajemen persediaan barang ada 2 macam, yaitu yang permintaannya
bersifat independen, dimana permintaan bahan tidak tergantung pada
produksi barang lain; dan yang bersifat dependen, dimana sifat permintaan
barang yang tergantung pada jumlah suatu produk yang dibuat. (Husein
Umar, Jakarta, hal. 42)

Dalam bisnis jasa bahan yang digunakan lebih sedkit dibandingkan


bisnis manufaktur, walaupun demikian, manajemen persediaan tetap
penting untuk dikaji. Hal-hal yang perlu dikaji antara lain adalah: (Husein
Umar, Jakarta, hal. 42-43)

a) Penentuan jumlah Order. Menentukan jumlah order setiap kali pesanan


secara sederhana dapat menggunakan bermacam-macam model. Seperti
model Economic Order Quantity (EOQ), serta model-model operation
research lainnya.

19
b) Safety stock. Secara sederhana, penentuan jumlah barang persediaan
untuk pengamanan ini perlu dianalisis agar ia tidak berlebih atau
kurang.

c) Inventory System. Suatu cara untuk menentukan bagaimana dan kapan


suatu pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan barang. Pada
dasarnya ada dua cara, yaitu sistem reorder point dan sistem periodic.

- Bahan baku, Pembantu dan Pendukung Lainnya

Agar dapat bekerja dengan lancar proyek membutuhkan bahan baku,


pembantu dan bahan pendukung operasi pabrik dalam jumlah tertentu. Bahan
bahan tersebut harus dapat memenuhi standar syarat teknis produksi yang
ditentukan misalnya standar mutu, serta dapat tersedia dalam jumlah yang cukup
setiap saat diperlukan. (Sutojo Siswanto, 1993, hal. 57-60)

1) Bahan baku dan pembantu

Tersedianya bahan baku dan pembantu secara konstan dengan harga


yang wajar merupakan salah satu syarat agar proyek dappat beroperasi
secara sehat di bidang teknis dan komersial.

2) Bahan pendukung operasi pabrik

Di samping bahan baku dan pembantu, semua jenis pabrik


membutuhkan berbagai macam bahan pendukung operasi sehari-hari
misalnya minyak solar, air, tenaga penggerak dan suku cadang mesin.

Pendirian Usaha atau proyek yang dekat dengan bahan baku juga
mempunyai beberapa keunggulan, antara lain supply bahan mentah dapat
menjamin kontinuitas kegiatan usaha, ongkos angkut bahan lebih murah,
dan perluasan usaha lebih mudah untuk dilakukan. Dilihat dari ongkos
angkut bahan mentah, apabila jumlah bahan mentah yang diangkut jauh
lebih besar daripada bahan jadi sebagai akibat proses produksi, lokasi
usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku lebih menguntungkan dalam
jangka panjang. (Suad Husnan dan Suwarsono, 1994, hal. 120)

20
Contoh apabila lokasi pabrik kertas yang berorientasi pada pasar,
keadaan ini bisa menyulitkan usaha/proyek tersebut dilihat dari biaya
transportasi maupun kelancaran supply bahan baku. Jumlah bahan baku
yang diangkut jauh lebih besar daripada jumlah barang jadi. Keadaan ini
telah menyebabkan ongkos angkut bahan mentah lebih besar daripada
barang jadi. Dalam waktu lama kesalahan memilih lokasi akan
mempengaruhi aktivitas perusahaan, baik sebagai akibat sulitnya
pengadaan transportasi (ongkos angkut bahan mentah yang lebih besar)
maupun jauhnya lokasi proyek/pabrik dengan bahan baku yang tidak
menjamin kelancaran supply bahan baku karena pengaruh pengangkutan
dan variabel-variabel lainnya.

Berdasarkan contoh diatas, dekat tidaknya lokasi usaha dengan pasar


atau bahan baku tergantung pada biaya pengangkutan dari bahan mentah
dan bahan jadi. Semakin kecil peranan ongkos angkut, semakin tidak
berpengaruh pula faktor pasar dan bahan baku dalam menentukan lokasi
usaha/proyek yang direncanakan.

C. Jenis teknologi yang dipilih.

Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa telah dan terus


berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi
hendaknya berdampak efisiensi yang tinggi dalam proses produksi
sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain
terdapat keuntungan-keuntungan adapula kelemahan-kelemahan dalam hal
perkembangan teknologi ini. Misalnya, perkembangan teknologi belum
tentu cocok dengan lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan
eksternalnya. (Husein Umar, Jakarta, hal. 38)

Suatu produk tertentu biasanya dapat diproses dengan lebih dari satu
cara. Dengan demikian, teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara
jelas. Patokan umum dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui
seberapa jauh mekanisasi yang di inginkan dan manfaat ekonomi yang
diharapkan. Beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan

21
yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan
tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi
terhadap teknologi lanjutan. (Husein Umar, Jakarta, hal. 38-39)

Pemilihan teknologi proses produksi berarti memilih proses


menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala
sesuatu yang berkaitan dengannya. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan,
tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas
penunjang, dan desain engineering yang diperlukan.

Pada dasarnya dikenal dua jenis teknologi proses produksi, yaitu:


(Soeharto, 2001, hal. 51)

 Proses Kontinu

Proses ini umumnya dimaksudkan untuk menghasilkan volume output yang


besar. Karena sifat operasinya yang berulang-ulang, maka dapat dicapai
optimasi dan efisiensi yang tinggi dalam peggunaan sumber daya, baik
peralatan maupun tenaga kerja. Contoh: pada perusahaan manufaktur yang
menghasilkan keperluan sehari-hari, seperti pesawat televisi, mesin cuci
dan lain-lain. Industri-industri seperti kilang minyak, pupuk juga
menerapkan proses kontinu.

 Proses Intermitten atau Batch

Proses ini digunakan bila pabrik menangani bermacam-macam proses


yang berbeda. Misalnya satu set rangkaian peralatan tertentu disusun
untuk memproses satu agregat atau batch produk tertentu, kemudian
dihentikan dan di set kembali untuk memproses jenis produk lain yang
berbeda. Peralatannya terdiri dari mesin-mesin yang berfungsi
multipurpose sehingga lebih fleksibel. yaitu dapat memenuhi lebih dari
satu variasi produk.

Ada berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis


teknologi, yaitu: (Sutojo Siswanto, 1993, hal. 52-53)

22
- Jenis teknologi yang diajukan harus dapat menghasilkan mutu produksi
yang dikehendaki pasar.

- Teknologi tersebut harus cocok dengan persyaratan yang diperlukan


untuk mencapai kapasitas produksi ekonomis yang telah ditentukan.

Pilihan jenis teknologi juga akan dipengaruhi oleh kemungkinan


pengadaan tenaga ahli, bahan baku dan pembantu yang diperlukan untuk
penerapannya. Dalam studi kelayakan proyek hendaknya diperhatikan pula
jenis dan jumlah tenaga ahli, bahan baku dan pembantu tersebut serta
kemungkinan pengadaan dan biayanya, baik untuk jangka pendek maupun
panjang.

a. Faktor pengadaan teknologi

Untuk proyek-proyek seperti ini faktor pengadaan teknologi, termasuk


tenaga ahli tidak terlalu sulit; yang perlu diperhitungkan oleh pemilik
proyek hanyalah penyediaan tenaga lokal yang akan menerima pendidikan
dari tenaga ahli produsen mesin. Dalam hal ini faktor pengadaan teknologi
berikut tenaga ahlinya harus benar-benar diperhitungkan, termasuk jumlah
biayanya.

Bila mana teknologi yang diperlukan harus diperoleh dari perusahaan


lain. perlu pula diteliti cara pengadaan mana yang paling menguntungkan.
Secara umum hak paten dapat diperoleh dengan tiga macam cara yaitu,
menyewa, membeli dan mendirikan perusahaan patungan dengan pemilik
paten. Diantara pemilik dan penyewa akan diatur hak penggunaan
teknologi dan pengalihan keahlian tertentu dengan syarat-syarat yang
disetujui kedua belah pihak. Di dalam perjanjian sewa-menyewanya akan
dicantumkan dengan jelas dan terperinci batasan teknologi yang
disewakan seperti, garansi dari pemilik, tanggung jawab penyewa, jumlah
penyewa, jumlah biaya penyewaan, jangka waktu perjanjian serta jenis
bahan, peralatan dan tenaga ahli yang diperlukan.

23
b. Pemilihan mesin dan peralatan

Pemilihan mesin dan peralatan seta jenis teknologi mempunyai


hubungan yang erat sekali. Keadaan tersebut menjadi lain bilamana
pengadaan teknologi dan mesin harus dilakukan secara terpisah. Macam-
macam faktor non teknologis yang lainnya:

 Keadaan infrastruktur dan fasilitas pengangkutan mesin dari tempat


pembongkaran pertama sampai ke lokasi proyek.

 Keadaan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan


yang ada di sekitar lokasi proyek.

 Kemungkinan memperoleh tenaga ahli yang akan mengelola mesin


dan peralatan tersebut.

D. Jenis dan jumlah harta tetap yang diperlukan.

Harta tetap atau aktiva tetap adalah aktiva suatu perusahaan yang
sifatnya tetap atau permanen yang digunakan dalam operasi-operasi
penyelenggaraan suatu perusahaan. Aktiva tetap disebut juga dengan istilah
fixed asset, yaitu aset yang dikategorikan sebagai investasi jangka panjang
dan didepresiasikan (kecuali tanah) dan dalam proses konstruksi dapat
digunakan untuk aktivitas usaha. Contoh aktiva tetap adalah barang-barang
tak bergerak seperti rumah, kendaraan, tempat usaha, dan sebagainya.

- Karakteristik Aktiva Tetap

 Adapun karakteristik aktiva tetap adalah sebagai berikut:

 Usia manfaatnya lebih dari satu tahun.

 Diperoleh dan digunakan untuk operasi perusahaan.

 Bersifat permanen.

 Tidak dimaksudkan untuk dijual belikan.

24
- Cara Memperoleh Aktiva Tetap:

 Pembelian.

 Pertukaran aktiva.

 Setoran modal.

 Sumbangan.

 Konstruksi sendiri.

 Sewa guna usaha.

 Build operate and transfer (BOT).

 Merger, penggabungan usaha.

- Jenis Aktiva Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud

Terdapat dua jenis aktiva tetap, yaitu:

1. Aktiva Tetap Berwujud

Aktiva tetap berwujud adalah adalah aktiva yang wujud fisiknya


dapat kita lihat. Contohnya adalah tanah, properti, peralatan, mesin,
dan pertambangan.

Menurut Baridwan (1989) aktiva tetap berwujud adalah aktiva


yang berwujud yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari
satu periode akuntansi. Aktiva tetap berwujud dibagi dalam dua
kategori, yaitu:

 Aktiva tetap berwujud yang tidak dapat disusutkan, yaitu tanah.

 Aktiva tetap berwujud yang dapat disusutkan, seperti gedung,


peralatan, dan mesin.

25
Contoh aktiva tetap berwujud dijelaskan sebagai berikut.

a. Tanah

Tanah sebagai aktiva tetap berwujud tidak mengalami depresiasi atau


penurunan manfaat. Harga perolehan tanah meliputi:

 Harga beli.

 Biaya komisi.

 Biaya balik nama.

 Pungutan lain yang harus dibayar pembeli.

 Biaya perataan tanah.

 Pembukaan tanah baru.

b. Gedung

Sebuah gedung dapat dimiliki dengan dua cara, yaitu membangun atau
membeli. Biaya pembangunan gedung mencakup:

 Biaya arsitek.

 Biaya izin bangunan.

 Biaya jasa kontraktor.

 Pengeluaran untuk material.

 Upah tenaga kerja.

 Biaya overhead.

Sedangkan biaya pembelian gedung mencakup:

26
 Harga beli gedung.

 Komisi perantara.

 Pajak.

 Biaya rehabilitasi dan renovasi.

 Biaya tenaga kerja.

 Biaya untuk material.

c. Mesin

Biaya memperoleh mesin mencakup:

 Harga beli dikurangi potongan- potongan jika ada.

 Biaya angkut yang dibebankan.

 Biaya asuransi selama perjalanan.

 Pajak pertambahan nilai.

 Pemasangan mesin.

 Pengeluaran sampai dengan mesin tersebut siap untuk dipakai.

2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Aktiva tetap tidak berwujud adalah bentuk kekayaan perusahaan yang


tidak memiliki bentuk fisik dan berumur lebih dari satu tahun. Aktiva tetap
tidak berwujud mencerminkan hak atau posisi yang menguntungkan
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.

Contoh aktiva tetap tidak berwujud adalah hak paten, lisensi, hak
cipta, goodwill, biaya pendahuluan, biaya pra operasional, dan lain
sebagainya. Mengutip Bahan Ajar Manajemen Keuangan, jenis-jenis
aktiva tetap tidak berwujud dijelaskan sebagai berikut.

27
a. Goodwill

Goodwill adalah aktiva tetap tidak berwujud yang tidak bisa dijual
tanpa mengalihkan atau menjual perusahaan secara total, karena
goodwill tidak dapat dipisahkan dari perusahaan pemiliknya dan hanya
dapat diidentifikasikan dengan perusahaan.

Goodwill merupakan semua perangkat atau atribut yang menjadi


tanda bagi perusahaan dan memberikan nilai tertentu bagi perusahaan,
sehingga dapat meningkatkan atau memberikan citra positif bagi
perusahaan.

b. Hak Paten

Paten adalah hak khusus yang diberikan oleh pemerintah dan


merupakan bagian dari Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Hak
paten diberikan kepada penemunya atau dibeli dari pihak lain untuk
membuat suatu produk baru guna memproduksi dan menjual suatu
barang dengan spesifikasi tertentu. Biasanya, hak paten berlaku selama
17 tahun.

c. Lisensi

Lisensi adalah perjanjian antara pemberi lisensi dengan penerima


lisensi mengenai pemberian hak untuk menjual sejumlah barang atau
jasa tertentu atau menggunakan merk dagang dalam suatu wilayah
tertentu selama waktu yang disetujui kedua pesta.

d. Hak Cipta

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara


otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

E. Lokasi yang direncanakan

28
a. Lokasi Usaha

Ada tiga faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan penentuan


lokasi yaitu: (Sutojo Siswanto, 1993, hal. 60)

1) Strategi pemerintah dalam pembangunan proyek industri.

Pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah mempunyai peranan


tertentu dalam menunjang pembangunan industri dalam negeri.Peranan
tersebut berupa dukungan, bimbingan ataupun pemberian keringanan dan
fasilitas yang kadangkala dikaitkan dengan kegiatan investasi proyek di
daerah-daerah yang ditentukan.

2) Bobot pengaruh letak daerah pemasaran produk dan sumber bahan baku
terhadap efisiensi operasi proyek.

Pusat daerah pemasaran produk dan sumber bahan baku mempunyai


pengaruh yang berlainan pada tiap jenis industri. Ada industri yang
memerlukan lokasi di dekat pusat pemasaran produk, ada jenis lain yang
perlu berdekatan dengan sumber bahan baku. Cara yang paling sederhana
dalam menentukan lokasi proyek sehubung dengan letak pasardan bahan
baku, adalah memperbandingkan kemudahan dan biaya pengangkutan
bahan baku ke pabrik dengan barang jadi dari pabrik ke pusat pemasaran.

3) Faktor lingkungan setempat.

Kondisi infrastruktur lokasi yang diteliti merupakan salah satu faktor


utama yang harus diperhatikan sebelum menentukan pilihan. Dalam
banyak hal kondisi infrastruktur juga akan mempunyai saham atas besar
kecilnya jumlah biaya yang diperlukan untuk membangun proyek secara
keseluruhan. Faktor pengadaan tenaga kerja ahli dan terlatih merupakan
aspek lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi. Di
samping infrastruktur dan lingkungan seperti yang diuraikan di atas ada
dua faktor lain yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan letak
pabrik, yaitu harga tanah serta biaya persiapan dan pematangan tanah
sehingga siap untuk ditempati.

29
Bagi bisnis jasa, letak lokasi fasilitas jasa dapat di bagi dua. Pertama :
pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa, seperti pasien datang ke tempat
praktek dokter. Kedua : penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti
mobil pemadam kebakaran mendatangi lokasi kebakaran. Penentuan lokasi
fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal, antara lain : mudah dan
dapat diakses oleh konsumen, lalu lintas orang-orang, kepadatan dan
kemacetan lalu-lintas, tempat parkir yang memadai, dapat diperluas,
lingkungan yang mendukung usaha, kesesuain dengan lokasi pesaing, dan
izin lokasi dari pihak berwenang.

b. Layout (Tata Letak)

Tujuan utama layout adalah optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas


operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi menjadi
maksimum. Berbagai pola layout seperti layout fungsional, layout
produk,layout kelompok, layout posisi tetap dapat diterapkan dalam
perusahaan. Namun yang terpenting dari penentuan layout adalah
memenuhi tujuan utama sebagaimana tersebut diatas. (Suratman, 2001,
hal. 84)

Adapun kriteria yang dapat digunakan untuk menilai layout pabrik


menurut Suad Husnan dan Swarsono sebagai berikut :

1) Adanya konsistensi dengan teknologi produksi

2) Adanya arus produk dalam proses yang lancar dari proses satu ke proses
yang lain

3) Penggunaan ruangan yang optimal

4) Terdapat kemungkinan untuk dengan mudah melakukan penyesuaian


maupun ekspansi

5) Meminimalisasi biaya produksi dan memberikan jaminan yang cukup


untuk keselamatan tenaga kerja.

30
Bagi bisnis jasa, tata letak (layout) fasilitas jasa yang tersedia akan
berpengaruh pada persepsi pelanggan atas kualitas suatu jasa. Jadi, persepsi
pelanggan terhadap suatu jasa dapat di pengaruhi oleh suasana yang dibentuk
oleh eksterior fasilitas jasa tersebut, sehingga tata letak dan lingkungan tempat
penyampaian jasa penting diperhatikan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan
dalam tata letak fasilitas jasa meliputi: (Husein Umar, Jakarta, hal. 39-40)

 Pertimbangan spasial. Maksudnya adalah aspek-aspek seperti simetri,


proporsi, tekstur, warna, dan lain-lain hendak dipertimbangkan,
dikombinasikan, dan dikembangkan untuk memancing respons intelektual
maupun emosional para pemakai atau orang yang melihatnya.

 Perencanaan ruangan. Unsur ini memiliki perancangan interior


danarsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam
ruangan, desain aliran sirkulasi, dan lain-lain.

 Perlengkapan/perabotan. Unsur ini memiliki berbagai fungsi, antara lain


sebagai tolak ukur status pemilik atau penggunanya.

 Tata cahaya. Unsur ini selain berfungsi sebagai penerang ruangan,


hendaknya juga memperhatikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan
diruangan tersebut agar sesuai dengan persepsi penyedia jasa dan
pelanggan mereka.

 Warna. Banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki bahasanya


sendiri karna dapat menggerakkan prasaan dan emosi. Dengan begitu,
pemilihan warna untuk ruangan menjadi penting.

 Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis. Aspek-aspek penting dan


saling terkait dalam undur ini adalah penampilan visual, penempatan,
pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, pencahayaan, dan pemilihan
bentuk perwajahaan lambang atau tanda yang digunakam untuk maksud
tertentu (misalnya penunjuk arah/tempat, keterangan/informasi,
dansebagainya).

31
Dalam industri jasa, desain dan tata letak fasilitas jasa erat hubungannya
dengan pembentukan persepsi pelanggan. Hal ini nantinya akan berpengaruh
terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan. Misalnya, pelanggan yang
ingin mencari kenyaman suasana dalam menikmati hidangan di restoran akan
lebih menyukai restoran yang desainnya menarik. Ada beberapa faktor utama
yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa, seperti:(Husein Umar, Jakarta,
hal. 41)

 Sifat dan tujuan perusahaan itu sendiri, karna hal ini akan menentukan
berbagai persyaratan desainnya.

 Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang dan tempat dimana jasa
akan ditawarkan.

 Fleksibilitas desain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan


spesifikasi jasa yang cepat berkembang

 Faktor estetis, penataan yang rapi dan menarik pada fasilitas jasa akan
dapat meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa.

 Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa berpengaruh terhadap


perusahaan, baik secara positif maupun negatif dilihat dari sisi perusahaan.

 Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.

2.3 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia


a) Jumlah kebutuhan tenaga kerja

Tenaga kerja adalah semua sumber daya manusia yang terlibat


dalam sebuah pekerjaan. Hal tersebut juga ditegaskan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
menyebutkan tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja berasal dari
kata tenaga dan kerja. Tenaga dapat diartikan sebagai energi yang
dikeluarkan oleh seseorang atau sesuatu, sedangkan kerja adalah kegiatan
yang dilakukan untuk mencari nafkah atau disebut juga mata pencaharian.

32
Jadi tenaga kerja adalah orang yang mengeluarkan energinya untuk
melakukan suatu kegiatan untuk mencari nafkah atau mata pencaharian.

Adapun pengertian tenaga kerja menurut Moekijat yang dikutib


oleh Sulistiyani adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik
di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau
barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun karyawan itu
adalah aset utama bagi perusahaan 22 yang menjadi perencana dan pelaku
aktif dari setiap aktivitas organisasi. Sedangkan karyawan terdiri dari
karyawan tetap dan karyawan honorarium. Yang dimaksud dengan
karyawan tetap adalah orang/pribadi yang bekerja pada pemberi kerja
(perusahaan) yang menerima atau memperoleh gaji dalam jumlah tertentu
secara berkala sedangkan karyawan honor adalah pribadi yang bekerja
pada pemberi kerja berdasarkan perjanjian waktu kerja, yang menerima
atau memperoleh gaji tertentu selama batas waktu perjanjian kerja.

Lalu untuk jumlah kebutuhan tenaga kerja yakni dimana


perusahaan akan menganalisis untuk perekrutan karyawan dan akan
mengtargetkan berapa jumlah karyawan yang diterima atau karyawan yang
harus bekerja diperusahaan tersebut. Untuk jumlah kebutuhan tenaga kerja
juga itu berkaitan dengan banyaknya permintaan yang masuk sehingga
perusahaan lebih membutuhkan karyawan lebih banyak.

b) Struktur organisasi

Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang


mendeskripsikan berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana
setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan
tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur
organisasi sendiri dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan
sebelumnya menempatkan orang-orang yang kompeten sesuai dengan
bidang dan keahliannya. Bagi HRD sendiri, dengan adanya struktur
organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-
karyawannya.

33
Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam
struktu sesuai dengan kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD
dalam menentukan jumlah gaji karyawan bersangkutan. Misalnya saja Jika
A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan penjualan, sedangkan B
sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan pemasaran, kerja
sama adalah cara paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal. Setiap
kekuatan berguna dalam sistem organisasi. Oleh sebab itu, sangat penting
bagi seseorang yang ada di dalam sebuah organisasi memiliki pengetahuan
seputar struktur, perilaku, proses, dan hasil organisasi.
Fungsi struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau
garis yang bertingkat) berisi komponen-komponen dimana pendiri dan
penyusun perusahaan kemudian menggambarkan pembagian kerja, dan
bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling
terkoordinasi. Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan
menunjukkan adanya spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan,
maupun penyampaiannya melalui sebuah laporan. Struktur organisasi
adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam sebuah
organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat
beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan di masa depan.

Berikut ini ada 4 fungsi struktur organisasi :


1. Memberi kejelasan organisasi
2. Menjelaskan kedudukan dan koordinasi masing-masing penyusun
perusahaan
3. Menjelaskan bagaimana jalur hubungan antara masing-masing hierarki
4. Memberikan uraian tugas yang dibebankan secara jelas

c) System rekrutmen, pelatihan, pengembangan dan pemutusan


hubungan pekerjaan karyawan

34
1. Menurut Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital
Universitas Kristen Petra menyatakan bahwa:

Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar


kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang
diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam
perencanaan kepegawaian.

2. Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) dalam


Nanang Nuryanta (2008)

Rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon


karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari
mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat
untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

- Tujuan Perekrutan

Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang


memenuhi syarat agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai
perusahaan untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya
karyawan yang belum lama bekerja untuk mengkoordinasikan upaya
perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan untuk memenuhi
tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja

- Sumber Perekrutan

Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal
organisasi maupun eksternal organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari
dalam biasanya dilakukan oleh organisasi/perusahaan yang telah lama
berjalan dan memiliki sistem karier yang baik. Perekrutan tenaga kerja
dari dalam memiliki keuntungan, diantaranya adalah tidak mahal,
promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas dan dedikasi pegawai,
dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama, karena sudah
terbiasa dengan suasana yang ada. Namun demikian perekrutan dari

35
dalam juga berarti terjadinya pembatasan terhadap bakat yang
sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi peluang masuknya
pemikiran baru.

1. Eksternal

a) Lembaga pendidikan
b) Teman/anggota keluarga karyawan.
c) Lamaran terdahulu yang telah masuk
d) Agen tenaga kerja
e) Karyawan perusahaan lain
f) Asosiasi profesi
g) Outsourcing

2. Internal

a) Promosi
b) Transfer / rotasi
c) Pengkaryaan karyawan kembali
d) Kelompok pekerja sementara / karyawan kontrak (temporer)

Metode perekrutan karyawan dengan sumber dari luar perusahaan, dapat


dilakukan :

1) Melalui iklan di media massa (radio, TV, koran, internet).

2) Melalui iklan atau adventensi diharapkan perusahan dapat merekrut calon


tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu.
Perekrutan melalui iklan ini biasanya disertai dengan suatu janji yang menarik,
misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik dan sebagainya.

3) Open house, untuk menjaring lebih banyak tenaga potensial secara umum,
perusahaan dapat melakukan open house di sejumlah kalangan yang
diprediksikan dapat menarik calon tenaga kerja potensial, seperti di perguruan
tinggi, even-even tertentu.

36
4) Menyewa konsultan perekrutan. Terkadang untuk mencari dan merekrut tenaga
kerja profesional dibutuhkan konsultan yang mampu mencari tenaga tersebut,
dengan demikian ada jaminan melalui konsultan perekrutan perusahaan tidak
perlu membuang waktu untuk mencari tenaga kerja yang sesuai.

- Proses Rekrutmen

Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi


syarat agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan untuk
membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama
bekerja untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi
dan pelatihan untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya
menciptakan kesempatan kerja

2.4 Aspek Hukum


a) Jenis badan hukum

Molengraaff (dalam Jimly A, 2006)

Badan hukum pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban dari para
anggotanya secara bersama-sama, dan di dalamnya terdapat harta
kekayaan bersama yang tidak dapat dibagi-bagi.

Sri Soedewi Masjchoen (dalam Salim HS, 2008)

Kumpulan orang-orang yang bersama-sama bertujuan untuk


mendirikan suatu badan, yaitu berwujud himpunan dan harta kekayaan
yang disendirikan untuk tujuan tertentu dan dikenal dengan yayasan.

Salim HS (2008)

Adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan (arah yang


ingin dicapai) tertentu, harta kekayaan, serta hak dan kewajiban.

37
- Ciri-Ciri badan hukum

Karakteristik badan usaha yang bisa menjadi subyek badan hukum adalah
sebagai berikut:

1. Mempunyai kekayaan yang menjalankan aktivitas dalam badan hukum


2. Mempunyai hak dan kewajiban yang terpisah dari orang yang
melakukan badan hukum
3. Terdaftar sebagai badan hukum
4. Cakap dalam melakukan perbuatan hukum
5. Mempunyai akte notaris pada pendiriannya.

- Bentuk-Bentuk badan hukum

Bentuk badan usaha menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Perhimpunan (Vereniging)

Suatu perkumpulan yang terbentuk dari sukarela dan sengaja dari beberapa
orang yang mempunyai tujuan untuk menguatkan kedudukan atau
kemampuan ekonomis mereka, mengurus persoalan sosial dan memelihara
kebudayaan. Seperti Perusahaan Negara, Perseroan Terbatas (PT) dan
Joint Venture.

2. Persekutuan Orang (Gemmenschap van Mensen)

Bentuk badan hukum yang terbentuk dari faktor kemasyarakatan dan


politik dalam sejarah. Seperti desa, kabupaten, provinsi dan negara.

3. Organisasi

Dibuat menurut undang-undang tetapi selain dua jenis badan hukum


diatas.

38
- Syarat badan hukum :suatu badan, perkumpulan atau suatu perikatan
hukum untuk dapat disebut sebagai badan hukum haruslah memenuhi
lima syarat berikut:

1. Harta kekayaan terpisah dari kekayaan subyek hukum yang lain


2. Mempunyai unsur tujuan ideal tertentu yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan
3. Memiliki kepentingan sendiri dalam lalu lintas hukum
4. Memiliki organisasi kepenguruasan yang bersifat teratur menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan internalnya
sendiri
5. Terdaftar sebagai badan hukum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

b) Jenis perizinan usaha

- Pengertian perizinan usaha

Pengertian Surat Izin Usaha Perdagangan atau SIUP adalah


surat izin untuk mengesahkan dan melegalkan berdirinya suatu usaha.
Surat izin ini dikeluarkan oleh badan hukum. Tidak semua jenis usaha
wajib memiliki perizinan usaha SIUP. Berdasarkan Peraturan Menteri
Perdagangan RI No.46/2009 SIUP hanya diwajibkan bagi setiap
pelaku usaha dengan kekayaan bersih di atas Rp 50 juta, tidak
termasuk tanah dan bangunan. Tetapi usaha dengan kekayaan bersih di
bawah Rp 50 juta tetap dapat mengajukan SIUP jika menghendaki.

- Jenis-jenis surat izin usaha

Ada empat jenis SIUP yang berlaku di Indonesia. Dengan


mempertimbangkan besaran modal dan tingkat kekayaan, jenis SIUP
meliputi:

1. SIUP Mikro

39
Jenis SIUP diperuntukkan bagi perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih di bawah Rp50 juta di luar lahan dan bangunan.

2. SIUP Kecil

Bagi perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih sekitar Rp50
juta sampai Rp500 juta di luar lahan dan bangunan wajib mengajukan
jenis SIUP kecil.

3. SIUP Menengah

Perusahaan dengan modal dan kekayaan bersih sekitar Rp500 juta sampai
10 Miliar di luar lahan dan bangunan dapat mengajukan SIUP menengah.

4. SIUP Besar

SIUP besar adalah jenis SIUP yang wajib dimiliki perusahaan dengan
modal dan kekayaan bersih di atas 10 Miliar di luar lahan dan bangunan.

- Syarat surat izin usaha perdagangan

Sebelum mendaftarkan perusahaan dalam SIUP, Anda harus


mempersiapkan beberapa persyaratan administrasi diantaranya:

Syarat SIUP Perusahaan Perseorangan :


Syarat-syarat yang dibutuhkan bagi perusahaan perseorangan meliputi:

 Fotokopi identitas (KTP) penanggung jawab atau pemilik perusahaan


 Fotokopi NPWP atas nama perusahaan
 Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) oleh pemerintah daerah
sesuai domisili Anda
 Neraca perusahaan
 Foto direktur utama/pemilik perusahaan/penanggung jawab sebanyak 2
lembar berukuran 4x6
 Materai Rp6.000

40
Syarat SIUP Koperasi :
Sementara itu, SIUP untuk lembaga koperasi memiliki persyaratan antara
lain:

 Fotokopi identitas berupa KTP dari Dewan Pengawas Koperasi


 Fotokopi NPWP
 Daftar susunan Dewan Pengurus serta Dewan Pengawas dari koperasi
 Fotokopi akta pendirian koperasi
 Fotokopi SITU
 Neraca koperasi
 Foto ukuran 4x6 direktur utama/penanggung jawab sebanyak 2 lembar

2.5 Aspek Amdal


a. Amdal
Amdal adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggara usaha atau kegiatan.

b. Daur Hidup Produk


Daur hidup produk adalah suatu konsep penting dari pemasaran yang
memberikan gambaran tentang dinamika kompetitif suatu produk berupa
perjalanan penjualan suatu produk dari diperkenalkan kepada pasar hingga
akhirnya hilang dari pasaran. Tiap tahapan mempunyai tantangan yang
berbeda dan dapat memberikan kontribusi laba yang berbeda. Tahapan
Daur hidup produk sebagai berikut:
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Pada tahap ini, produk mulai dipasarkan kepada masyarakat. Produk
yang dikeluarkan masih benar-benar baru dan laba produsen masih
sedikit, promosi juga dilakukan secara intensif agar masyarakat
mengenal produk. 
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Ketika berada dalam tahap ini, penjualan serta laba akan meningkat
yang disebabkan permintaan dari masyarakat sudah meningkat, karena

41
masyarakat sudah mulai mengenal produk yang dibuat oleh
perusahaan. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut
terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya permintaan
pasar. 
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap kedewasaan ditandai dengan adanya kompetitor yang mulai
berdatangan. Produsen harus lebih efisien dalam hal biaya, agar biaya
per unitnya lebih rendah. Produsen umumnya melakukan inovasi dan
gencar melakukan promosi terhadap produk.
4. Tahap Penurunan (Decline)
Di tahap ini, penjualan produk mulai menurun dan ditinggalkan oleh
konsumen untuk produk lain. Jumlah penjualan dan keuntungan yang
diperoleh produsen dan pedagang akan menurun dan akhirnya mati.
Penurunan penjualan ini disebabkan antara lain oleh perkembangan
teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya persaingan
dari dalam negeri maupun luar negeri.
c. Solusi mengenai AMDAL

1. Menerapkan Prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Replant).


Reduce yaitu mengurangi pemakian barang yang tidak
berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa
digunakan. Recycle yaitu mendaur ulang barang ataupun sampah untuk
menjadi barang yang berguna. Replant yaitu menimbun sampah
organik untuk dijadikan kompos.Dengan menggunakan prinsip
tersebut diharapkan sampah yang ada di berbagai daerah dikurangi
dengan kesadaran masing-masing masyarakat.
2. Bioremidiasi
Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah
tangga. Tapi, yang sering menyebabkan efek yang terasa adalah limbah
industri. Untuk itu suatu industri haruslah mengetahui apa itu
bioremidiasi. Terutama untuk industri yang mengeluarkan banyak
limbah berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya
mencari lingukungan saja, tapi bisa mengganggu kesehatan masyarakat

42
di daerah sekitar. Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba ataupun
tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang akan dibuang harus di
bersihkan dahulu kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini
limbah yang akan dibuang tidak menimbulkan dampak buruk bagi
lingkungan.

2.6 Aspek Ekonomi dan Keuangan


a. Modal Tetap dan Modal Kerja Awal

Modal tetap adalah segala jenis aset fisik yang riil yang
mencakup investasi aset dan modal (seperti bangunan, kendaraan, pabrik,
dan peralatan) yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan bisnis.
Aset ini dianggap tetap karena tidak dikonsumsi selama produksi barang
atau jasa karena dapat digunakan kembali.

Modal Awal adalah sejumlah modal dalam bentuk uang yang digunakan


dalam memulai suatu bisnis.

b. Struktur Permodalan
Modal Sendiri adalah adalah modal yang menanggung resiko atau disebut
dengan modal ekuiti. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Modal Pinjaman adalah modal
yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam
perusahaan. Bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut
merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Modal ini
dapat dikelompok menjadi utang jangka pendek (jangka waktunya paling
lama 1 tahun), utang jangka menengah (jangka waktunya paling lama 10
tahun) dan utang jangka panjang (jangka waktunya lebih dari 10 tahun).
Sumber-Sumber pinjaman antara lain dapat berasal dari pinjaman anggota
yang memenuhi syarat, koperasi lain yang didasari atas perjanjian
kerjasama, bank dan lembaga keuangan, penerbitan obligasi dan surat
utang berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau
sumber lain yang sah berupa pinjaman dari bukan anggota.

43
c. Perhitungan Lama Kembali Modal

Total Modal : Total Laba = Hasil.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


a) Tren perkembangan pemerintah permintaan produk pada masa yang
lampau
Untuk permintaan yang sering ditemukan pada industri Batik Tulis
Soedjono adalah permintaan batik secara custom yang lebih merujuk pada
batik yang kontemporer

b) Bauran Pemasaran
Industri ini menggunakan metode bauran pemasaran 4P yakni
-Produk : batik tulis
-Price : dengan kisaran harga mulai dari Rp. 225.000 hingga 1 juta
-Place : untuk lokasi berada di Dsn. Medali Ds. Daliwangun
Kec.Sugio Kab. Lamongan Rt.02/Rw 03
-Promotion : ada 2 metode promosi yang digunakan yakni Online
dengan memanfaatkan sosial media juga dengan membuat
website. Kemudian secara Offline mereka mempromosikan
produk dengan mengikuti pameran juga mengikuti
kompetisi
c) STP
-Segmentasi
Geografis : Usaha ini menetap di Daliwangun namun menerima pesanan
dari kota kota besar di indonesia hingga luar negri

44
Demografis : Usaha ini menyasar pada kalangan muda hingga dewasa
dengan rentan usia 19 tahun keatas
Psikografis : Batik Tulis ini ditargetkan pada kalangan menengah ke atas
-Targeting
Untuk segmen pasar yang ditargetkan oleh usaha ini tidak hanya untuk
kalangan menengah keatas namun mereka juga berupaya untuk kalangan
menengah kebawah agar dapat menggunakan Batik produksi mereka
-Positioning
Usaha ini memposisikan produk mereka sebagai penyedia kebutuhan
Fashion dengan keunggulan pada desain, kualitas juga pelayanan custom
order.
d) Perkiraan jumlah permintaan produk dimasa yang akan datang
Untuk perkiraan jumlah permintaan produk dimasa yang akan datang
dapat di analisis dari rata rata permintaan setiap bulannya dengan hasil 25
pcs per bulannya
e) Perusahaan Pesaing Utama, kekuatan dan Kelemahan mereka
Pesaing : Batik Sendang Paciran
Kekuatan : Sumber Daya Manusia yang banyak
Kelemahan : Kurangnya inovasi pada desain batik

3.2 Aspek Teknis dan Teknologi


a) Kapasitas Produksi yang Direncanakan
Sesuai dengan perkiraan permintaan dimasa yang akan datang industri ini
memproduksi batik 25 pcs per bulannya
b) Sumber bahan baku dan pembantu
Untuk bahan baku mereka mengambil dari Kota Surabaya.
Kemudian untuk bahan pembantu mereka mendapatkannya dari bantuan
modal dari Kemenristek DIKTI juga dari Desa
c) Jenis Teknologi yang dipilih
Untuk pembuatan batik ini mereka masih menggunakan tenaga manusia
secara tradisional
d) Jenis dan jumlah harta tetap yang diperlukan

45
Kompor 2
Gawangan 1
Kompor besar 1
Canting 100
Bak 6
Wajan 9
Ember 4
Kuas 15
Meja kaca 1
Lemari display 1
Meja cap 1
Wajan cap 1
Cap 1
Rak 1
e) Lokasi yang direncanakan
Untuk lokasi yang direncanakan Batik Tulis ini adalah di Kota kota besar
dan juga mereka bisa melakukan ekspor ke luar negri

3.3 Aspek manajemen sumber daya manusia


a. Jumlah kebutuhan tenaga kerja

Aktivitas bisnis dalam suatu perusahaan tidak lepas oleh peran tenaga
kerjayang memiliki pemahaman terhadap pengolahan proses kerja dalam
bisnistersebut. Dalam hal ini tenaga kerja merupakan faktor sumber daya
manusia yangmenjadi syarat utama dalam mengoperasikan kegiatan
perusahaan. Manajemensumber daya manusia menjadi faktor penting bagi
perusahaan dalam mengelola,mengatur dan memanfaatkan tenaga kerja
sehingga dapat berfungsi secara produktif guna mencapai tujuan
perusahaan.Sumber daya manusia dalam perusahaan perlu dikelola secara
profesionalagar tercipta keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan
tuntutan dankemampuan perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan
kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan
mampu bertahan dalamsuatu persaingan bisnis yang semakin ketat. Dalam

46
proses pengelolaan sumber daya manusia, setiap perusahaan berupaya
untuk menyusun format yang tepattentang proses manajemen sumber daya
manusianya yang meliputi proses perekrutan, pendidikan dan pelatihan,

Dan di dalam usaha batik tulis sodejono ini kebutuhan tenaga kerja
sangat lah di butuhkan, dari hasil study wawancara kami ke pemilik usaha
batik tulis soedjono untuk sementara ini kebutuhan tenaga kerja yang di
butuhkan oleh usaha ini adalah 10 tenaga kerja, akan tetapi usaha ini hanya
memiliki 4 tenaga kerja.

Dari hasil tersebut dapat kita ketahui bahwa usaha ini sangat lah
minim sumber daya manusia (SDM) maka dari itu sangat penting untuk
usaha ini melakukan perencanaan sumber daya manusia (SDM), sebab
sumber daya manusia merupakan factor penting bagi suatu perusahaan.
Dua alasan yang mendasari pernyataan tersebut adalah pertama, SDM
mempengaruhi efesiensi dan efektivitas organisasi. SDM merancang dan
memproduksi barang dan jasa, mengawasi kualitas, memasarkan produk,
mengalokasikan sumber daya finansial, serta menentukan seluruh tujuan
dan strategi organisasi.

b. Stuktur organisasi

LAKI-
NO NAMA UMUR LAKI/ JABATAN
WANITA
Umbar Basuki Laki-Laki Owner & Bagian
1. 28
Produksi
Duwi Merisa Wanita Managemen dan
2. 22
Pemasaran
3. Amir Lukman 23 Laki-Laki Produksi
4. Yati 48 Perempuan Produksi
5. Nur Khayati 46 Perempuan Produksi

47
c. System rekrutmen, pelatihan, pengembangan, dan pemutusan hubungan
karyawan

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber


Daya Manusia, adalah mendapatkan orang-orang yang tepat untuk mengisi
posisi atau jabatan dalam organisasi. Kegiatan ini dinamakan rekrutmen,
penarikan atau penerimaan pegawai. Yang biasa menangani tugas ini
adalah Departemen SDM (HRD = Human Resources
Department/Division) dan yang juga melibatkan bagian-bagian lain yang
terkait (terutama pada organisasi yang besar). Pada organisasi yang kecil
pemimpin/pemilik sendiri secara langsung melakukan perekrutan tanpa
bantuan orang lain atau para ahli.

Tahap-tahap Proses Rekrutmen dan Seleksi merupakan proses


pencarian calon karyawan untuk ditempatkan dalam suatu jabatan tertentu
dalam suatu perusahaan atau organisasi, pada umumnya meliputi proses
rekrutmen (pencarian calon karyawan) serta seleksi (pemilihan calon
karyawan).

Dan Adapun proses rekrutmen yang di lakukan oleh usaha ini


adalah dengan membuka lowongan secara terbuka, dalam artian bagi siapa
saja yang berminat dan mau belajar itu di perbolehkan untuk menjadi
karyawan dalam usaha batik tulis soedjono ini.

Dan usaha batik tulis soedjono ini juga sudah melakukan beberapa
kali pelatihan terhadap karyawan nya, yang mana pelatihan ini di tujukan
untuk pengembangan karyawan tersebut. Dan dalam proses
pengembangan karyawan, usaha batik tulis soedjono ini ada step by step
proses pengembangan antara lain :

1. Membuat batik seukuran sapu tangan (40 x 40 cm)

2. Membuat batik seukuran 1 m2 persegi

3. Membuat batik seukuran 2 meter x 1,15 meter

48
4. Kemudian di evaluasi, yang mana di dalam evaluasi ini di nilai dari
kerapian cantingan dan komposisi warna

Sedangkan untuk pemutusan hubungnan kerja karyawan, usaha batik


tulis soedjono ini tidak ada pemutusan kerja. Dalam artian sampai
kapanpun karyawan tersebut bekerja itu di perbolehkan.

3.4 Aspek hukum


a. jenis badan hukum

Definisi Badan usaha adalah seluruh badan usaha berbentuk badan


hukum atau tidak berbentuk badan hukum yang didirikan di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melakukan usaha dan/atau
kegiatan pada bidang tertentu.

Dan di dalam suatu usaha atau bisnis, maka status legalitas bentuk-
bentuk badan usaha adalah hal yang paling penting dimiliki untuk
memastikan keberlangsungan bisnis secara berkelanjutan. Ada beberapa
jenis-jenis badan usaha di Indonesia karena setiap bentuk-bentuk badan
usaha tersebut memiliki pengertian dan proses kegiatan bisnis yang
berbeda.

Adapun jenis badan hukum yang di miliki oleh usaha batik tulis
soedjono ini belum ada, dan hasil dari wawancara dengan pemilik usaha
ini, di jelaskan bahwa untuk jenis badan hukum masih di dalam proses atau
masih dalam tahap perencanaan.

b. jenis perizinan usaha

Ada banyak jenis perizinan usaha yang ada di Indonesia. Mulai dari
Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Keterangan Domisili Perusahaan
(SKDP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Izin Mendirikan Bangunan

49
(IMB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Izin Usaha Industri
(SIUI), Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), dan masih banyak lagi.

Tiap Izin Usaha tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, dan


beberapa diantaranya diperuntukkan bagi perusahaan dengan bidang usaha
tertentu sesuai dengan ketentuannya.

Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada pemilik usaha


batik tulis soedjono ini di jelasakan bahwa usaha ini sudah memiliki
perizinan usaha NIB (nomor induk berusahan) dan perizinan merek.

3.5 Aspek Amdal


A. AMDAL DAN ANDAL
Aspek lingkungan dalam usaha memang perlu di analisis karena
untuk mengetahui apakah usaha-usaha yang dijalankan itu menghasilkan
limbah yang berbahaya atau tidak bagi lingkungan.
Usaha batik tulis soedjono lamongan ini juga menghasilkan limbah dari
pewarna batik yang digunakan.
B. Siklus Hidup Produk

 Perkembangan

Dimulai sejak tahun 2020 Umbar mengenalkan batik tulis soedjono kepada
masyarakat yang kesehariannya lebih dekat dengan dunia pertanian. Oleh
karena itu mayoritas pembuat batik tulis soedjono adalah masyarakat
sekitar sendiri. Seiring berjalannya waktu batik tulis soedjono juga
memiliki ciri khas berupa motif batik Daliwangun. Nama motif ini diambil
dari cerita rakyat yang kini diangkat menjadi nama sebutan untuk desa
tempat Umbar dilahirkan.
C. Solusi mengenai AMDAL
Limbah yang dihasilkan dari pewarna batik yang digunakan bisa di
atasi dengan mendaur ulang menjadi cat tembok. Dan untuk kedepannya
ingin berinovasi dengan pewarna alam untuk mencegah kerusakan
lingkungan.

50
3.6 Aspek Ekonomi dan Keuangan
A. Jumlah Kebutuhan Dana Modal Tetap dan Modal Kerja Awal yang
Diperlukan

1. Pembelian Aktiva tetap


a. Biaya pembelian peralatan
 Canting batik Rp. 1.000.000,-
 Kompor batik Rp. 2.000.000,-

 Cap batik Rp. 1.600.000,-

 Loyang cap Rp. 1.400.000,-

Total Rp. 6.000.000,-


b. Biaya Operasional
 Kain Rp. 2.000.000,-
 Lilin batik Rp. 300.000,-

 Pewarna Rp. 1.400.000,-

 Water glass Rp. 300.000,-

Total Rp. 4.000.000,-


Total keseluruhan Rp. 10.000.000,-
Table 1.5 Jumlah Kebutuhan Dana Modal Tetap dan Modal Kerja Awal

Jumlah dana yang dibutuhkan pada usaha batik tulis soedjono ini sebesar
Rp. 10.000.000,-.

B. Struktur Permodalan
Modal yang digunakan adalah modal sendiri dari danah hibah dan bantuan
usaha dari desa. Total dana yang didapat adalah Rp. 10.000.000,-. Pemilik
usaha batik tulis ini tidak meminjam pada BANK.
C. Perhitungan Lama Kembali Modal Yang Telah Berjalan
Perhitungan pengembalian modal adalah rasio yang digunakan dalam
bidang keuangan, penilaian dan akuntansi. Rasio diperkirakan dengan
membagi laba usaha. Tiap-tiap investor beserta dengan pengusaha kerap

51
kali menggunakan istilah pengembalian modal ini guna menentukan
pengembalian keputusan investasi.

Total Modal Rp. 10.000.000


= = 2X Produksi Modal Kembali
Total Laba Rp. 15.500.000

- Penggajian Karyawan

No Nama Karyawan Jenis Pekerjaan Gaji Per Bulan

1 Umbar Basuki Owner & Produksi Rp. 1.500.000

2 Duwi Merisa Manajemen & Pemasaran Rp. 1.000.000

3 Amir Lukman Produksi (Memindah Pola) Rp. 500.000

4 Yati Produksi (Nyanting) Rp. 1.000.000

5 Nur Khayati Produksi (Pewarnaan) Rp. 500.000

Total Biaya Penggajian Rp. 4.500.000

- Total Pendapatan
Total pendapatan satu bulan
= 25 (Potong) x 500.000 (Harga Barang)
= Rp. 12.500.000

- Total Beban

Jenis Beban Nominal

Gaji Karyawan Rp. 4.500.000

52
Produksi Rp. 2.500.000

Total Beban Rp. 7.000.000

- Total Laba
Pendapatan 1 Bulan : Rp. 12.500.000
Beban : Rp. 17.000.000
_
Rp. 5.500.000
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Batik Tulis Soedjono merupakan UMKM yang bergerak di bidang batik
tulis custom. Menggunakan motif-motif yang luwes dan kontemporer untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan fashion anak muda. Usaha Batik Tulis
Soedjono ini terbilang masih sangat muda. Rumah produksinya baru berdiri
bulan Januari tahun 2020. Batik Tulis Soedjono tak hanya memproduksi batik
tulis saja. Rencanaya pada tahun 2023 industri ini akan memproduksi batik
eco print, tas batik dan juga aksesoris yang semuanya terbuat dari batik. Ada
dua ciri utama dari batik yang dinamai Batik Tulis Soedjono ini yaitu custom
dan kontemporer.
Dalam upaya pemasaran produk, terdapat beberapa aspek yang harus
dipenuhi yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, asapek
manajemen sumber daya manusia, aspek hukum, aspek amdal, dan aspek
ekonomi dan keuangan.
B. Saran
Pelestarian batik di Indonesia harus dipertahankan sesuai dengan nilai-
nilai yang telah tertanam sesuai tujuan pembuatan batik. Dalam pemasaran
juga harus memenuhi beberapa target seperti yang dijelaskan pada
pembahasan diatas.

53
Bagi penulis sebaiknya memahami aspek yang ada dalam studi kelayakan
bisnis ini dan lebih mendalami dalam proses pengumpulan informasi.

Gambar 1 Owner Batik Tulis Soedjono

Gambar 2 Kunjungan Penelitian Batik Tulis Soedjono

54
DAFTAR PUSTAKA

Nurwidyaningrum, Dyah. 2010. Karakteristik Pencahayaan Buatan untuk Ruang


Membatik Batik Tulis. FT UI
https://eprints.umm.ac.id/42465/2/BAB%20I.pdf diakses 04 November 2022
http://repository.polimdo.ac.id/160/1/Cindry%20Risay%20Tendean.pdf diakses
04 november 2022
https://www.gramedia.com/literasi/struktur-organisasi/ diakses 05 november
2022
https://insanperforma.co.id/2016/01/rekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-
dan-sistem-rekrutmen/ diakses 5 november 2022
https://kamus.tokopedia.com/b/badan-hukum/ diakses 05 november 2022
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/03/30/surat-izin-usaha diakses tanggal
05 november 2022
https://dlh.blitarkab.go.id/amdal/ diakses tanggal 05 november 2022
https://kamus.tokopedia.com/d/daur-hidup-produk/ diakses tanggal 05 november
2022
https://www.gramedia.com/literasi/modal/ diakses tanggal 05 november 2022
https://blog.skillacademy.com/cara-menghitung-modal diakses tanggal 05
november 2022
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-faktor-teori-struktur-modal-perusahaan/
diakses tanggal 05 november 2022

55
56

Anda mungkin juga menyukai