Disusun oleh :
BAB I : PENDAHULUAN
D. Pemasaran ......................................................................................................
A. Simpulan ........................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Wassalamualaikum WR.Wb.
Bojonegoro, 09 Desember
2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
D. Prosedur Karyawan
Dalam usaha batik tulis giriloyo menerapkan 2 motode dalam pembagian kerja atau
partnership, yaitu warga asli penduduk desa giriloyo khususnya perempuan dan warga
pendang atau menikah dengan laki-laki warga kampong tersebut.
Bagi warga asli produk desa giriloyo khusus perempuan dianjurkan cara membuat batik,
dimana proses membatik tersebut pada awalnya dianjurkan oleh abdi dalem keraton
yang kemudian berkembang dan dibentuklah kelompok usaha dibahawah nuangan
paguyupan batik giriloyo. Dengan terbentuknya kelompok batik giriloyo ini ternyata
mendapat respon positif dari LSM social dan pemerintah, khusunya balai besar
kerajinan dan batik di giriloyo. Salah satu bentuk perhatian LSM dan pemerintah adalah
diberikannya pelatihan dan pendampingan kepada kelmpok batik terkait dengan
keterampilan pembuatan batik mulai tahap awal hingga akhir. Selain itu pengrajin batik
giriloyo juga diberikan pelatihan terkait dengan stategi pemasaran batik, sehingga
menjadi pengrajin yang madiri tidak lagi tergantung pada tenglukan batik.
Sedamhkan bagi warga pendatang atau menikah dengan laki laki warga kampong
tersebut, mereka diajarkan cara membuat kerjainan tangan seperti tas rajut dan membuat
bunga dari kain percaan batik.
E. Pemasaran
Pada awal promosinya batik tulis giriloyo diikut sertakan dalam pemeran oleh
pemkab bantul ke Jakarta. Selain promosi melalui pameran, cara lain yang dilakukan
para pengrajin adalah dengan menitipkan batik giriloyo ke galeri maupun took batik di
kota yogjakarta.
Setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak antara lain LSM dan pemerintah para
pengrajin mulai bangkit dan berkembang. Proses pemasarannya pun mulai meluas, hal
ini dapat dilihat dari adanya website tempat berjualan secara online. Selainitu cara yang
digunakan untuk memperluas pemasarannya ialah dengan menggaet agen traveldan
bekerjasama dengann wartawan serta media
masa.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Batik tulis giriloyo merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki daerah Yogyakarta
khususnya masyarakat didesa giriloyo. Batik ini berkembang sekitar tahun 1654 / abad
ke-17 dimana batik giriloyo merupakan warisan dari kerajaan mataram yang saat itu
dipimpin oleh Sultan Agung.
Dalam katalog batik khas Yogyakarta terbitan proyek pengembangan industry kecil
dan menengah pronvinsi daerah Yogyakarta (1996), menyebutkan bahwa di daerah
Yogyakarta paling tidak memiliki lebih dari 400 motif batik, batik motif klasik maupun
modern. Usaha batik giriloyo ini seluruhnya dilakukan oleh kaum perempuan baik tua
maupun muda. Dimana mereka dibentuk secara berkelompok yang nantinnya kelompok
tersebut berada dibawah naungan paguyuban batik giriloyo.
Proses pembuatan batik giriloyo sebagai berikut :
a. Sebelum kain mori dibatik, biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan
digemplong, yaitu kain mori digulung kemudian diletakkan ditempat yang datar
dan dipukuli dengan alu yang terbuat dari alu.
b. Setelah kain lemas, maka tahap berikutnya adalah mola yaitu membuat pola pada
mori dengan menggunakan malam.
c. Setelah pola terbentuk, tahap selanjutnya adalah nglowong yakni menggambar
disebalik mori dengan pola
d. Setelah itu nembok yang prosesnya hamper sama dengan nglowong tetapi
menggunakan malam yang lebih kuat. Maksudnya adalah untuk menahan
rembesan zat warna biru atau coklat
e. Tahap selanjutnya adalah medel atau nyelup untuk memberi warna biru supaya
hasilnya sesuai dengan yang diinginkan
f. Selanjutnya ngerok yaitu menghilangkan lilin klowongan agar jika disoga
bekasnya berwarna coklat alatnya dinamakan cawuk
g. Setelah dikerok kemudian dilanjutkan dengan mbironi. Dalam proses ini bagian
yang tetap berwarna biru dan putih ditutup malam dengan menggunakan canting
khusus agar ketika disoga tidak kemasukan warna coklat
h. Setelah itu dilanjutkan dengan nyoga yakni memberi warna coklat dengan
ramuan kulit kayu soga,tingi,tegeran,dll.
i. Proses selanjutnya yaitu tahap akhir adalah mbabar/ ngolorot, yaitu
membersihkan malam.
Proses promosi batik tulis giriloyo ialah dengan cara diikut sertakan dalam pameran
oleh pemkab bantul Jakarta. Selain promosi melalui pameran, cara lain yang dilakukan
para pengrajin adalah menitipkan batik tersebut digaleri maupun took batik di kota
Yogyakarta. Dan dengan perkembangan teknologi yang semkain canggih batik giriloyo
saat ini dipasarkan melalui wepsite atau online.
B. Saran
Dalam pembuatan laporan kunjungan industry ini tidak terlepas dari kesalahan, maka
dari itu kami membutuhkan saran dari pembaca agar dapat menyempurnakan laporan
kunjungan industry ini.
Lampiran