PANDEMI COVID-19
(Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPS)
Disusun oleh:
Ananda Ryan Danendra
Daffa Risky Ramanda
Muhammad Haydarrulloh
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
D. Manfaat......................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3
A. Industri Kreatif..............................................................................................3
B. Batik Mojokerto............................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................... 5
A. Perkembangan Industri Kreatif Batik Kota Mojokerto.................................5
B. Pengaruh Covid-19 terhadap Industri Kreatif Batik Kota Mojokerto .........7
BAB IV PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajinan batik merupakan salah satu Industri Kreatif yang dapat dilakukan
di tengah masa pandemi Covid-19. Dengan membatik juga dapat melestarikan
seni batik di Indonesia agar tidak diklaim oleh negara lain. Batik mempunyai
beragam motif dan corak, selain itu juga mempunyai berbagai ukuran batik sesuai
motif dan coraknya. Seperti Batik Rengkik yang menjadi Batik Khas Kota
Mojokerto, Batik Rengkik mempunyai warna oranye yang mendominasi Batik
Mojokerto, warna oranye melambangkan warna khas Kota Mojokerto.
Batik Rengkrik juga mengandung makna yang hangat, gembira, antusias, dan
seimbang. Motif Batik Rengkrik terinspirasi dari bentuk ikan rengkrik,
menggambarkan makanan khas Mojokerto yakni ikan rengkrik yang hidup di
sungai brantas. Motif ikan rengkrik dikombinasikan dengan motif Surya
Majapahit. Gambar dan Teknik komposisi motif irama repetisi silih ganti dari
motif ikan rengkrik dan motif surya Majapahit. Ikan rengkrik diiringi daun-
daunan yang mempunyai makna bahwa ikan rengkrik harus dilestarikan sebagai
sumber makanan.
Salah satu pengrajin industri kreatif batik khas Kota Mojokerto berada di desa
Keboan, kelurahan Gunung Gedangan, kecamatan Magersari, kota Mojokerto.
Tepatnya industri tersebut bernama Sekar Arum dengan pemiliknya bernama Bu
Hindun. Menurut pemilik industri batik Sekar Arum mengatakan bahwa kondisi
pandemi Covid-19 pada saat ini berdampak pada industri batiknya. Penurunan
omset industri batik di masa pandemi Covid-19 kurang lebih mencapai 75%.
Sebenarnya usaha yang dilakukan untuk membuat batik tidak sebanding atau tidak
seimbang dengan penurunan omset industri batiknya, karena usaha yang
dilakukan untk menghasilkan kain batik yang bermotif, bercorak dan memiliki
warna yang sesuai, kurang lebih membutuhkan waktu selama 2 minggu. Dalam
proses membatik membutuhkan alat dan bahan seperti kain mori (dapat terbuat
dari kain katun maupun sutra), canting (alat pembentuk motif), gawangan (sebagai
tempat untuk menyampirkan kain), lilin (atau malam, digunakan untuk menahan
1
warna sehingga tidak masuk dalam serat pakaian), panci (untuk memanaskan
lilin), kompor kecil (untuk memanaskan lilin), dan larutan pewarna (untuk
memberi warna pada kain). Selain alat dan bahan yang sudah disebutkan diatas,
membatik juga melalui proses menggambar, pemberian malam, pemberian warna
batik tulis, proses pencelupan, pelunturan malam. Setelah melalui proses diatas,
batik baru bisa dianggap selesai jika melalui proses dengan baik dan benar. Batik
yang sudah bermotif dan bercorak (sudah jadi/sudah selesai) baru bisa dijual
secara langsung di tempat maupun melalui media sosial (online). Semua usaha
yang dilakukan untuk membatik tentunya untuk melestarikan Seni Batik dan
menunjukkan bakat dan keterampilan dengan tidak memandang situasi dan
berusaha menghasilkan yang terbaik untuk Industri Batiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Industri Kreatif Batik Kota Mojokerto pada
masa pandemi Covid-19?
2. Bagaimana pandemi Covid-19 bisa mempengaruhi Industri Kreatif Batik
Kota Mojokerto?
C. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan Industri Kreatif Batik pada masa pandemi
Covid-19.
2. Mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 pada Industri Kreatif Batik Kota
Mojokerto.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang pengaruh pandemi Covid-19 yang dapat
mempengaruhi kinerja dari Industri Kreatif Batik.
2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan Industri Kreatif Batik
pada masa pandemi Covid-19.
3. Menambah informasi tentang kondisi ekonomi dari hasil penjualan batik
pada masa Pandemi Covid-19.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Industri Kreatif
Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari
seseorang atau sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa
mengeksploitasi sumber daya alam, serta dapat dijadikan produk ekonomi yang
menghasilkan. Kreatifitas yang dihasilkan harus dapat membuka lapangan
pekerjaan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, industri ini harus dikembangkan,
sebagai salah satu penopang perekonomian Bangsa Indonesia. Mengingat semakin
menipisnya sumber daya alam. Yang ada di sekitar.
Indonesia sendiri memiliki 14 jenis industri yang bisa dikategorikan
sebagai kreatifitas yang dihasilkan untuk menumbuhkan perekonomian
masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi salah satu pilihan negara
yang berpotensi untuk menumbuhkan industri tersebut, jenis-jenis industri kreatif
antara lain: arsitektur, periklanan, film/fotografi /video, musik, kerajinan, fashion,
penerbitan, desain, permainan interaktif, web desain, seni pertunjukan, penerbitan
dan percetakan, riset dan pengembangan.
Industri kreatif dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi produk dari
masing-masing pelaku bisnis. Khususnya negara Indonesia yang memiliki banyak
tenaga kerja usia produktif. Dengan demikian, memungkinkan untuk menciptakan
ide-ide baru di kalangan mereka. Industri di bidang kreatif bisa sebagai penopang
perekonomian Indonesia. Itulah sebabnya, industri ini mulai dilirik oleh negara,
sebagai penopang perekonomian di Indonesia. Industri ini diharapkan menjadi
alternatif lain perkembangan industri saat ini.
Perkembangan industri kreatif di Indonesia semakin berkembang terlihat
dari beberapa daerah di Indonesia. Tentu ini menjadikan industri kreatif sangat
berpotensi bisa berkembang di Indonesia dengan lebih pesat lagi. Ekspor industri
kreatif di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Beberapa hal yang
sangat mempengaruhi perkembangan industri kreatif yaitu kreativitas dari para
pelakunya, media sosial, dan kemajuan teknologi,
3
B. Batik Mojokerto
Industri Batik Tulis Kota Mojokerto mempunyai spesifi kasi motif dari
kerajaan Majapahit sehingga apabila dipandang terasa sejuk temaram. Jenis yang
di produksi bermacam-macam motif sesuai pesanan. Industri ini berkembang di
sebagian wilayah Kota Mojokerto, sebagaimana hasil analisa, bahwa batik tulis
memiliki prospek industri kecil non formal yang sangat bagus karena nilai
produksinya semakin meningkat juga dengan mengandalkan tenaga kerja atau
disebut dengan karyawan yang diserap sangat besar atau banyak.
Beberapa corak atau motif yang digunakan antara lain motif
berbentuk bunga teratai yang merupakan lambang Kerajaan Majapahit, motif
berbentuk Surya Majapahit yang merupakan logo atau lambang dari Kerajaan
Majapahit, motif berbentuk buah maja yang merupakan buah khas Majapahit yang
menjadi asal kata Majapahit sendiri, tempat duduk sembilan dewa pada saat
bersemedi, tempat duduk dewa-dewi saat turun ke bumi, dan masih banyak lagi
motif dan jenis batik lainnya.
Pada masa pandemi Covid-19 banyak pengrajin batik yang kecewa, karena
hasil karya batik nya tadi menurun sampai 70%. Berbeda dengan kondisi awal
sebelum adanya Pandemi Virus Covid-19 para pengerajin batik masih bisa
menjual hampir semua krayanya tersebut. Agar usaha batiknya bisa kembali
seperti semula pengerajin batik mencari akal agar usaha batiknya tersebut bisa
kembali seperti semula yaitu dengan menjual seluruh batiknya dengan online atau
melalui media sosial.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Perkembangan batik pada saat ini membuat kita harus bangga dan
melestarikan nya agar tetap menjadi ciri khas warisan budaya Indonesia, cara
yang dilakukan seperti memakai seragam batik di hari tertentu, dan para guru juga
melakukan hal yang sama untuk memakai seragam batik di hari tertentu Selain itu
para pengrajin batik di masa kini juga patut diberi penghargaan karena tidak
semua orang bisa membatik dengan hasil yang baik dan sesuai. Salah satu
pengrajin yang ada di Kota Mojokerto yaitu Industri Batik yang bernama Sekar
Arum yang dipimpin oleh Bu Hindun. Batik yang telah dihasilkannya sudah
tersebar luas di seluruh daerah Kota Mojokerto dan telah digunakan sebagai
seragam mulai dari kalangan ASN hingga pelajar, selain itu Bu Hindun sebagai
pemimpin Batik Sekar Arum juga mengajarkan cara membatik di berbagai tempat
pendidikan dari SD hingga SMP tertentu.
Dari pernyataan diatas sudah terlihat jelas bahwa perkembangan Industri
Kreatif Batik sudah mulai berkembang dengan baik. Cara yang digunakan Bu
Hindun sebagai pemimpin sekaligus pemilik Industri Batik Sekar Arum
mengatakan bahwa Bu Hindun akan ikut untuk membantu mengembangkan
perkembangan Industri Batik di Kota Mojokerto dengan cara mengajarkan ilmu
membatiknya kepada masyarakat sekitar dan pelajar. Selain itu, Bu Hindun akan
selalu berusaha untuk berkarya yang lebih baik dan mencoba untuk membuat
motif baru untuk pembelinya agar kesannya lebih menarik karena buatan dan hasil
membatik sendiri.
Bu Hindun berharap bahwa pengrajin batik khas Kota Mojokerto bisa
bertambah banyak. Jika kita tidak mempunyai bakat membatik tetapi mau belajar
membatik maka kita bisa mengembangkan dengan bakat kita untuk mendirikan
Industri Batik di Kota Mojokerto agar bertambah banyak sekaligus juga bisa
mengembangkan warisan budaya batik khas Indonesia. Jika kita tidak mempunyai
bakat membatik dan tidak bisa menghasilkan hasil batik yang baik pada saat
mencoba setidaknya kita juga turut mengembangkan Industri Batik dengan cara
memakai hasil batik nya, hal itu sudah mencerminkan bahwa kita sudah
mengembangkan warisan budaya Indonesia dan hasil Industri Batiknya.
Perkembangan Industri Batik akan lebih pesat dan bertambah banyak jika kita
6
semua mau untuk mencoba membatik dengan baik dan bertekad untuk mendirikan
Industri Batik agar bertambah banyak di kota Mojokerto.
7
Waktu yang dibutuhkan harus melihat situasi (tergantung situasi) batik nya
banyak atau sedikit. Rata rata seluruh batik yang standart 15 hari.” Keempat,
kemanakah batik itu dijual? “Batik itu dijual di tempat (toko/rumah) secara cash
atau bisa secara online (tergantung dan harus menyesuaikan). Omset dulu dan
sekarang berbeda, sebelum pandemi 5 bulan bisa mengeluarkan 50 potong
tergantung harga jenis batik dan tenaga kerja” Kelima, apakah pada saat pandemi
seperti ini penjualan mengalami penurunan? Berapa persen penurunan
penjualannya? “Pada saat pandemi berkurang dan turun kurang lebih 75%.”
Keenam, mulai berapa harga batik yang ibu jual? “Harga tiap batik itu
tidak sama mulai dari 100K sampai tak terhingga maximal 1 juta keatas
(tergantung dan sesuai dengan jenis batik tersebut).” Ke tujuh, bagaimana strategi
yang ibu gunakan agar tetap bertahan selama masa pandemi covid-19 ini?
“Strategi agar usaha batik tetap bertahan di masa pandemi Covid-19 adalah selalu
berusaha untuk berkarya yang lebih baik dan mencoba untuk membuat motif baru
untuk pembeli agar kesan nya lebih menarik karena buatan dan hasil membatik
sendiri.” Terakhir, apakah ibu tidak merasa lelah atau sudah tidak kuat untuk
membuat batik? “Tentu tidak, saya membuat batik demi melestarikan budaya
batik di Kota Mojokerto agar tidak hilang seiring perkembangan jaman dan untuk
menarik minat masyarakat Kota Mojokerto terhadap batik yang merupakan
budaya asli dari Indonesia.”
8
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Industri kreatif batik Kota Mojokerto yang telah berkembang mengalami
kesulitan di tengah masa pandemi Covid-19. Menurut salah satu pemilik usaha
batik omsetnya menurun drastis. Agar industri batik tetap bisa berjalan maka
harus ada terobosan dalam hal motif dan strategi penjualan. Niat tersebut bukan
hanya semata-mata ingin bertahan di tengah masa pandemi, tetapi agar warisan
leluhur bisa tetap lestari dan bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga
sekitar.
Sekar Arum sebagai salah satu industri kreatif batik di Kota Mojokerto
terus berusaha beradaptasi di masa pandemi dengan mencari berbagai terobosan
baru agar bisa menarik pembeli. Terobosan tersebut dilakukan dengan menjaga
kualitas dari batik yang dihasilkan serta mengkombinasikan motif satu dengan
yang lain.
Pemilik Industri Batik Sekar Arum turut serta untuk membantu
mengembangkan perkembangan Industri Batik di Kota Mojokerto dengan cara
mengajarkan ilmu membatiknya kepada masyarakat sekitar dan pelajar. Selain itu,
Bu Hindun selaku pemilik batik Sekar Arum berkomitmen untuk terus berusaha
dan berkarya yang lebih baik dan mencoba untuk membuat motif baru untuk
pembelinya agar kesannya lebih menarik karena buatan dan hasil membatik
sendiri.
B. Saran
Industri kreatif batik Kota Mojokerto yang telah berkembang harus tetap
dijaga oleh seluh masyarakat Mojokerto. Usaha melestarikan bisa melalui
penggunaan batik tersebut sebagai seragam resmi untuk media promosi, selain itu
dengan mengadakan pameran batik yang bisa dilakukan secara online, para
pengrajin batik juga bisa menerapkan strategi berdagang melalui media online.
Selain itu, sebagai pelajar kita harus terus berusaha untuk belajar dan
menggali potensi yang dimiliki oleh Kota Mojokerto agar bisa mengenal dan
9
mengembangkannya. Karena, potensi daerah tidak akan berkembang jika generasi
penerusnya tidak mau peduli dan mengembangkan serta melestarikan. Generasi
muda harus mampu beradaptasi di segala kondisi.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/pdf/295541078.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25597/2/jiptummpp-gdl-desyyudian-36425-2-babi.pdf
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-industri-kreatif/
https://agribisnis.co.id/industri-kreatif/
http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-
2013/kota-mojokerto-2013.pdf
https://infobatik.id/17-motif-batik-kota-mojokerto-dipatenkan/
https://infobatik.id/motif-surya-majapahit-khas-mojokerto/
https://jabar.tribunnews.com/2020/11/10/ini-solusi-di-masa-pandemi-covid-19-
bagi-para-pelaku-industri-kreatif-kata-pegiat-seni-di-jabar