Anda di halaman 1dari 10

Moh.

Rusnoto Susanto, dkk: Penguatan Budaya Tenun ATBM Lurik Khas Pedan Klaten

PENGUATAN BUDAYA TENUN ATBM LURIK


KHAS PEDAN KLATEN

Moh. Rusnoto Susanto1, Rahayu Retnaningsih2 , Flora Grace Putrianti3 ,


Shafa’ Selimanorita4, Puspa Eka Ayu Febriana5
1
Prodi Pendidikan Seni Rupa UST Yogyakarta, 2Program PEP Pascasarjana UST Yogyakarta, 3Prodi
Psikologi, UST Yogyakarta, 4Prodi Ilmu Komunikasi Internasional, FISIPOL-Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, 5Prodi Ilmu Manajemen Internasional, FE-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Email:1rusnoto@ustjogja.ac.id, 2rahayu@ustjogja.ac.id, 3dgrace.p@ustjogja.ac.id,
4
shafa.s.isip@mail.umy.ac.id, 5puspafbr21@gmail.com

ABSTRAK

Sentra industri tekstil terpadu di Indonesia sangat langka dijumpai hingga saat ini, selain industri tekstil terpadu
dengan kerajinan batik Pekalongan di Jawa Tengah yang sinergis dengan pertumbuhan bisnis fashion dan menjamurnya
tailor dan fashion design. Namun landscape ini dapat ditemukan di Kecamatan Pedan Klaten yang merupakan sentra
produksi tenun ATBM yang pertumbuhan bisnisnya kian menguat menjadi kawasan terpadu. Tenun ATBM asli Pedan
Klaten sejak dulu dikenal sangat terampil dan detail dalam pengerjaannya sehingga produk yang dihasilkan sangat
halus dan bisa rapat dengan motif yang utama adalah lurik. Pendekatan partsipatoris tim pendamping dan mitra UMKM
Tenun ATBM Lurik Pedan dengan berbagai program penguatan diantaranya pelatihan desain, workshop pengembangan
teknik, regulasi HKI dan kegiatan penguatran E-Commerce lainnya. Artikel ini dimaksudkan untuk mengeksplanasikan
temuan lapangan dengan gambaran yang jelas, objektif, sistematis, dan cermat mengenai fakta-fakta yang diperoleh.
Hasil program pendampingan UMKM sealam 1 tahun memperoleh impact, bahwa; (1) Brand Lurik Pedan mendorong
rintisan kawasan industri-wisata budaya terpadu. (2) Penguatan sistem Marketing Communication (MARCOM) sebagai
upaya meningkatkan omzet penjualan dan penguatan startegi bisnis. (3) Strategi penguatan budaya Tenun ATBM
pengrajin Tenun Lurik tradisional di Pedan Klaten.

Kata kunci: Penguatan budaya, tenun ATBM, tenun lurik, Pedan.

ABSTRACT

It is very rare to find an integrated textile industry center in Indonesia until now, apart from the integrated textile
industry with Pekalongan batik in Central Java which is synergistic with the growth of the fashion business and the
proliferation of tailor and fashion design. However, this landscape can be found in Pedan Klaten District, which is
a center for ATBM weaving production whose business growth is getting stronger into an integrated area. The
original ATBM weaving of Pedan Klaten has been known to be very skilled and detailed in its workmanship so that
the resulting product is very smooth and compact, with the main motif called lurik. The participatory approach of
the colleague team and partners of the Lurik Pedan ATBM Weaving MSMEs with various strengthening programs
includes: design training, technical development workshops, IPR regulations and other E-Commerce strengthening
activities. This article is intended to explain field findings with a clear, objective, systematic, and careful description
of the facts obtained. The results of the MSME assistance program for 1 year made impacts as follows; (1) The Lurik
Pedan brand encourages the pioneering of an integrated cultural tourism industry area. (2) Strengthening the
Marketing Communication (MARCOM) system as an effort to increase sales turnover and strengthen business
strategy. (3) The strategy of strengthening the ATBM weaving culture for traditional Lurik weaving craftsmen in
Pedan Klaten

Keywords: culture strengthening, ATBM weaving, lurik weaving, Pedan.

Volume 13 No. 1 Juni 2022 19


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat pISSN: 2087-1759
eISSN: 2723-2468

PENDAHULUAN kawasan indusri lurik terpadu sebagai kawasan


wisata? Harapannya, Pedan yang memiliki sejarah
1. Analisis Situasi panjang pengrajin lur ik dapat meningkatkan
Yogyakarta dikenal sejak dulu dengan kesejahteraan masyarakat dan memiliki dampak
masyarakat ekonomi kreatif dan dikenal sebagai kota sosiokultural yang meluas sebagai kawasan wisata
wisata budaya dan pendidikan saat ini target destinasi fashion yang dilirik masyarakat dunia. Permasalahan
wisata dunia tentu banyak hal yang harus disiapkan, yang ingin diselesaikan, diantaranya; (1) Penguatan
lebih-lebih pada era industri 4.0 menuju Society 5.0. Brand Lurik Pedan sebagai rintisan kawasan industri-
Sehingga perlu pembenahan berbagai hal seputar wisata terpadu. (2) Belum maksimalnya sistem E-
SDM yang memiliki peran strategik dalam memasuki Commerce dalam penguatan sistem Marketing
era tersebut. Khususnya di Bantul sebagai gudang Communication (MARCOM) sebagai upaya
produksi kerajinan yang berorientasi ekspor tentu meningkatkan omzet penjualan dan penguatan
menjadi pilihan bagi para akademisi untuk memeroleh startegi bisnis. (3) Belum adanya perlindungan hukum
data dan pendampingan masyarakat guna untuk hak intelektual, HKI pada tiap produk unggulannya.
berkontribusi meningkatakan SDM berkuwalitas yang (4) Belum intensifnya pendampingan inovasi desain
memiliki kraetivitas tinggi sekaligus melakukan sehingga dapat berpartisipasi dalam event pameran
edukasi bagi masyarakat untuk melek teknologi. nasional dan internasional. (5) Belum kuatnya lurik
Saat ini industri kreatif cukup memiliki dilirik sebagai subjek kajian dalam publikasi ilmiah
peluang untuk melakukan transfer teknologi baik berskala internasional.
pengolahan limbah (misalnya kayu) sebagai bahan
dasar penciptaan produk fungsional berdaya saing TINJAUAN PUSTAKA
global. Misalnya pada Mitra UKM ‘Ruaya’ yang
mengeksplor kayu mindi seabagai bahan baku utama. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah
Secara khusus, rumusan masalah yang diajukan, satu daerah yang memiliki adat istiadat yang istimewa
bagaimana mengembangkan inovasi desain lurik dan didukung dengan potensi tinggi di bidang kerajinan
dalam menjawab tantangan persaingan trend fashion tekstil tradisional. Sentra industri kerajinan tenun lurik
global? Dan, bagaimana konsep lirik lurik semakin terus dilirik karena senantiasa berinovasi menyajikan
dilirik semua kalangan masyarakat tidak sekedar karyanya namun tetap mempertahankan identitas
aplikasi fungsi fashion namun terbentuknya kawasan tradisi Jawa. Kain tenun lurik ini proses pembuatannya
indusri lurik terpadu sebagai kawasan wisata? memang relatif cukup lama karena pengerjaannya
Harapannya, Pedan yang memiliki sejarah panjang cukup rumit. Motif yang dibuat oleh para pengrajin
pengrajin lurik dapat meningkatkan kuwalitas hidup tenun sangat erat dengan nilai-nilai budaya Jawa
bagi kesejahteraan masyarakat dan memiliki dampak sehingga mempunyai nilai seni budaya yang tinggi.
sosiokultural yang meluas sebagai kawasan wisata Deperindag dalam Buku Pengembangan
fashion yang dilirik masyarakat dunia. Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 (2008: 77-83)
menegaskan bahwa, Analisis kondisi pilar dan pondasi
2. Permasalahan industri kreatif, diantanya: SDM yang meliputi (1)
Secara khusus, rumusan masalah yang Jumlah Creative Workers yang masih rendah
diajukan, bagaimana mengembangkan inovasi desain dibanding sektor lain, (2) Menjadi creative Talent
lurik dalam menjawab tantangan persaingan trend yang menarik, (3) Enterpreneurship mulai tumbuh,
fashion global? Dan, bagaimana konsep lirik lurik (4) Creative Talent dan peran di dunia Internasional,
semakin dilirik semua kalangan masyarakat tidak (5) Pencipta Creative Talent masih sedikit dan
sekedar aplikasi fungsi fashion namun terbentuknya timpang pada tiap wilayah. Begitupun pada sektor

20 Volume 13 No. 1 Juni 2022


Moh. Rusnoto Susanto, dkk: Penguatan Budaya Tenun ATBM Lurik Khas Pedan Klaten

Industri yang meliputi: (1) Potensi Pasar Dalam Lurik yang diproduksi merupakan kain khas
Negeri maupun Luar Negeri, (2) Daya Tarik Industri, dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pusat
(3) Struktur Industri, (4) Lemahnya Peran Pusat pembuatan tenun lurik berada di Kawasan
Desain Indonesia dalam Industri. Ini merupakan Kecamatan Pedan, Klaten. Lurik atau “lorek” yang
analisis situasi yang dapat ditemui di lapangan saat artinya lajur atau garis layak dilirik memiliki corak
melakukan observasi pada kegiatan produksi UMKM lajur atau garis disebut lurik. Keistimewaan kain lurik
dan industri berskala nasional. terdapat pada motifnya yang berupa garis-garis yang
Saat ini industri kreatif disektor sandang sangat khas dan proses pembuatannya yang cukup
memiliki peluang bisnis yang prospektif, begitu pula rumit, mulai dari pencelupan dan pewarnaan benang
dengan bahan pakaian berbasis kain lurik. Bahan sampai penenunan kain. Kain lurik pada umumnya
tekstil yang digunakan sanat menarik karena memiliki dibuat menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin
berbagai keunikan tersendir baik dari bahan, pola (ATBM) tradisional dari kayu yang disebut gedogan.
tenun, maupun kesan tradisi yang melekat. Bahan Budaya lokal busana daerah yang meliputi
lurik memang masih memiliki esksotisme tersendiri seni kerajinan tekstil sekarang sudah mulai dianggap
di kalangan orang Jawa. Produk kain lurik yang sebelah mata oleh masyarakat. Kerajinan tekstil
produksi pada Mitra UD. Sumber Sandang Lurik Indonesia sudah mulai sulit di temui di era globalisasi
100% dikerjakan dengan ATBM dan justru dengan ini salah satunya tenun lurik. Tenun sebenarnya
kerja manual ini, bahan lurik merupakan daya tarik terdapat diseluruh pelosok negeri ini karena tenun
tersendiri. memang banyak diproduksi oleh masyarakat
Aktivitas kreatif yang menggerakkan pedesaan. Namun, kini tenun lurik sudah mulai
ekonomi kreatif saat ini menunjukan nilai kreatif dan menghilang karena kurangnya minat masyarakat
estetik yang menonjol layaknya produk kerajinan dengan tenun. Kain tradisional tenun lurik sangat unik
yang memperoleh perhatian dalam perancangan dan menarik. Dari sebuah alat tradisional yang
maupun fungsi estetiknya. Timbul Raharjo (2011), sederhana mampu membuat karya yang tiada duanya.
bahwa pada intinya jenis seni kerajinan Keunikanya sangat beraneka ragam, mulai
diklasifikasikan berdasarkan segi teknis yaitu seni ukir, dari warna hingga motif dari tenun itu sendiri. Dibalik
seni keramik, seni anyam, seni tenun, dan seni batik keunikan tenun, tersimpan makna dari setiap tenun
dan lainnya. Seperti yang dinyatakan oleh Sumanto di berbagai daerah di Indonesia. “Kain tenun
dan Sukamti (2018) bahwa produk kerajinan tangan merupakan buah karya anak bangsa yang dihasilkan
dapat dicermati berdasarkan fungsi atau pemanfaatan dengan cara tradisional namun menghasilkan kain
ada sebagian produk kerajinan yang disesuaikan tenun yang internasional” (Syukuril, 2014: 45). “Selain
dengan nama sebutannya, yaitu: (1) kerajinan tangan itu kain tradisional memiliki makna-makna tersendiri
yang dibuat dengan orientasi fungsi praktis atau dan simbol tertentu, bahkan kadang-kadang
terapan. dan (2) kerajinan tangan yang dibuat dengan mengandung unsur magis” (Abdul, 2004: 1).
fungsi utama sebagai karya seni atau benda hias Melestarikan kain tradisional merupakan kewajiban
untuk dinikmati kesan atau nilai keindahannya. Hal para generasi yang akan menjadi penerus perjuangan
ini tentu sangat mendukung potensi bisnis industri bangsa. Melestarikan tenun sangat penting karena
kreatif di Yogyakarta dan sekitarnya luar biasa pesat tenun juga merupakan salah satu kreasi anak bangsa
dan sangat terbuka luas bagi pelaku usaha khususnya yang menjadi kekayaan Indonesia akan
pelaku usaha industri kerajinan melalui kegiatan usaha keberagamannya.
yang fokus pada kreasi dan inovasi. (Susanto, 2018).

Volume 13 No. 1 Juni 2022 21


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat pISSN: 2087-1759
eISSN: 2723-2468

tradisional yang dikerjakan dengan cara menutup


motif dengan malam dikerjakan dengan tangan.
Tenun dan batik sama-sama kain tradisional
namun beda jenis dan cara pengerjaanya. Meski
seperti itu tenun dapat mempengaruhi keindahan batik
jika di modifikasi. Seperti yang terjadi pada masa kini
tenun banyak digunakan kolaborasi pada batik.
“Kolaborasi tenun dengan batik kini menjadi trenstter.
Kain tenun yang dikenal bukan merupakan bahan
busana ready to wear ternyata mampu memberikan
sentuhan yang menawan pada batik. Kain motif tenun
pada batik memberikan kesan ringan dan nyaman”
(Mahar, 2011: 1)
Pengalaman pendampingan sebelumnya pada
saat melakukan Program Iptek Bagi Produk Ekspor
(IbPE) tahun 2016, kemudian berlanjut pada
pelaksanaan Program Pengembangan Produk Ekspor
(PPE) tahun 2017 dan berakhir pada PPE tahun 2018.
Gambar 1. Aktivitas PengrajinTenun Lurik ATBN Permasalahan pada mitra PKM saat ini memiliki
di Pedan Kalten kesamaan yaitu seputar tata kelola keuangan, tata
kelola SDM, tata kelola Pelaporan Keuangan dan
Untuk itu tenun harus dilestarikan, agar Pajak, serta peningkatan kwalifikasi keterampilan
nantinya tenun dalam hal ini tenun lurik tidak diambil melalui regenerasi perajin muda, masih tingginya
alih oleh negara lain dan dapat dikenal oleh generasi problem perlindungan hak intelektual (HKI) yang
selanjutnya untuk lebih mengenal kain tradisional masih minim serta belum menjadi prioritas.
tenun dan mengembangkanya. “Melestarikan warisan Namun, yang membedakan kompleksitas
budaya (cultural heritage) itu penting. Jika suatu permasalahan yang pada pendampingan UKM saat
warisan budaya telah punah sering terjadi kesulitan ini relatif lebih sulit membagi prioritas program
untuk melacak kembali. Padahal warisan budaya kegiatannya. Mengingat waktu kegiatan yang
tersebut masih dibutuhkan oleh generasi berikutnya. dibatasi hanya 1 tahun anggaran dengan pagu
Hal itu penting mengingat warisan budaya dunia dapat anggaran yang relatif tidak mencukupi untuk
dipergunakan untuk pembelajaran generasi muda. menyelesaikan persoalan sebanyak ini.
Oleh karena itu menjaga warisan budaya merupakan
hal yang perlu diperhatikan. Jika warisan budaya itu MATERI DAN METODE
hilang, masyarakat mengalami kesulitan untuk
mengonstruksinya kembali, dan untuk itu diperlukan Penelitian ini menggunakan pendekatan
langkah-langkah yang paling mendekati” (Sutiyono, kualititaf. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk
2012: 22). memperoleh gambaran yang jelas, objektif, sistematis,
Tenun dapat dikolaborasi atau dikombinasi dan cermat mengenai fakta-fakta yang diperoleh.
dengan kain tradisional lain. Mengingat indonesia kaya Permasalahan yang ingin diselesaikan, diantaranya;
akan kebudayaan, kain tradisionalpun mempunyai (1) Melalui kegiatan kerjasama sinergis dalam
banyak variasi. Salah satu diantaranya adalah batik. melakukan penguatan Brand Lurik Pedan sebagai
Batik merupakan kain tradisional yang sudah tidak produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi. (2)
asing lagi oleh masyarakat. Batik merupakan kain Membantu pr oses transfer teknologi dengan

22 Volume 13 No. 1 Juni 2022


Moh. Rusnoto Susanto, dkk: Penguatan Budaya Tenun ATBM Lurik Khas Pedan Klaten

memperkenalkan dan memaksimalkan sistem E- pendampingan perlindungan hukum hak intelektual,


Commerce dalam penguatan sistem Marketing melalui registrasi HKI pada tiap produk unggulannya.
Communication (MARCOM) sebagai upaya (4) Melakukan pendampingan inovasi desain secara
meningkatkan omzet penjualan dan penguatan startegi intensif dalam event pameran nasional dan
bisnis. (3) Membantu melakukan sosialisai agar mitra internasional. (5) Melakukan publikasi ilmiah berskala
memiliki kesadaran perlindungan hukum hak internasional (baik seminar maupun jurnal). (6) HKI
intelektual, HKI pada tiap produk unggulannya. (4) (Hak Cipta Produk Desain), (3) Publikasi Artikel
Mengintensifkan pendampingan inovasi desain Ilmiah pada Jurnal Nasional (Terakreditasi), (4)
sehingga dapat berpartisipasi dalam event pameran Proceeding International Conference, (5) Aplikasi
nasional dan internasional. (5) Meningkatkan nilai penguatan E-Commerce pada sistem marketing, (6)
produk dengan melakukan pembinaan SDM Produksi Publikasi pada Media Massa (Harian Kedaulatan
dan kwalifikasi Tim Marketing berdaya saing tinggi, Rakyat), (7) Video Profil Mitra (Pr oses
sehingga menguatkan image Lurik Pedan. (6) pendampingan dan promosi produk unggulan), (8)
Mempromosikan melalui media online digital dan Publikasi artikel ilmiah pada Jurnal Internasional
video profil lurik sehingga Lurik tidak hanya sukses (Bereputasi).
di pasaran namun dilirik sebagai subjek kajian dalam Rencana kegiatan yang disepakati Mitra,
publikasi ilmiah berskala internasional. antara lain: (1) memberikan pengetahuan mendasar
Tahap selanjutnya, yaitu penyajian data. bahwa perlu dipertahankan tenun ATBM pada
Setelah data digolongkan sesuai dengan rumusan kelompok UMKM Tenun Lurik Pedan sebagai asset
masalah, selanjutnya data tersebut diolah dan disajikan budaya. (2) melakukan kegiatan pendampingan
untuk memperoleh jawaban yang tepat dan sesuai produksi dengan melakukan tata kelola
dengan rumusan masalah, sehingga data tersebut workshop, (3) Melakukan program workshop
dapat menjawab permasalahan yang diangkat dalam rintrisan E-Commerce melalui Marketplace. (4)
penelitian ini. Data yang direduksi akan disajikan Melakukan pendampingan proses sosialisasi dan
uraian data yang nantinya akan digambarkan secara penyuluhan melalui program regulasi dan
rinci dan jelas. Dalam penyajian data ini, data yang bimbingan teknis registrasi HKI oleh Tim Penyuluh
didapat akan dihubungkan dengan teori-teori yang HKI dari Dirjen HKI, Kemenhum HAM DIY, (6)
relevan yang nantinya akan dapat menjawab Pendampingan proses penyusunan draft HKI dan
permasalahan yang ingin dipecahkan. Langkah proses peregistrasian HKI sampai granted.
terakhir adalah penarikan simpulan. Untuk Indonesia dengan keanekaragaman
mengetahui keakuratan penelitian, penyimpulan khasanah budaya memiliki potensi besar dan begitu
sangat penting dilakukan. Penyimpulan yang melimpah denagn berbagai karakteristik adat sebagai
dilakukan harus dapat menjawab semua masalah identitas etnis yang dipresentasikan dalam berbagai
yang diangkat dalam penelitian. tata laksana busana, khususnya budaya tradisional
penanda adat sebuah komunitas masyarakat.
PEMBAHASAN Kemunculan busana adat merupakan realitas kultural
yang mencerminkan kekayaan dan kreativitas suatu
Target luaran yang ingin dicapai (1) Program masyarakat. Busana adat senantiasa ditandai dengan
penguatan Strategi Branding Lurik Pedan sebagai karakteristik tenun yang ditonjolkan sebagai bagian
rintisan kawasan industri-wisata terpadu. (2) dari manifestasi budaya dan derajat seni serta status
Maksimalisasi sistem E-Commerce dalam penguatan sosialnya. Hal ini, tentu dapat menarasikan bagaimana
sistem Marketing Communication (MARCOM) peluang industri kreatif berbasis tenun atau produk
sebagai upaya meningkatkan omzet penjualan dan tekstil lainnya menjadi sebuah potensi unggulan
penguatan startegi bisnis. (3) Sosialisasi Regulasi dan bangsa kita dari jaman ke jaman.

Volume 13 No. 1 Juni 2022 23


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat pISSN: 2087-1759
eISSN: 2723-2468

Sehingga dalam perkembangannya tenun melainkan semata-mata hanya mengamati perilaku


kemudian menjadi identitas masyarakat yang subjek yang bertujuan untuk memperkuat data
tersegmentasi dalam sebuah komunitas yang (Moleong, 2009). (2) Wawancara bertujuan, agar
dikembangkan sebagai penanda kawasan yang mendapatkan informasi secara langsung dari orang
sentralistik. Sentra industri tekstil terpadu di Indonesia yang lainnya (Bogdan & Biklen, 1992). Wawancara
sangat langka dijumpai hingga saat ini, selain industri dalam penelitian kualitatif dilakukan untuk
tekstil terpadu dengan kerajinan batik Pekalongan di mendapatkan sekaligus menggali pengetahuan
Jawa Tengah yang sinergis dengan pertumbuhan mengenai realitas subjektif yang dialami para seniman
bisnis fashion dan menjamurnya tailor dan fashion terkait dengan proses penciptaan karya Tenun Lurik
design. Namun landscape ini dapat ditemukan di ditinjau dari situasi emosi dan peran sosialnya. Jenis
Kecamatan Pedan Klaten yang merupakan sentra wawancara yang digunakan dalam melakukan
produksi tenun ATBM yang pertumbuhan bisnisnya kegiatan pendampingan adalah bersifat terbuka
kian menguat menjadi kawasan terpadu. Tenun dengan alur yang tidak terstruktur untuk memberikan
ATBM asli Pedan Klaten sejak dulu dikenal sangat peluang seluas-luasnya kepada subjek dalam
terampil dan detail dalam pengerjaannya sehingga mengemukakan pengalamannya dan menghindari
produk yang dihasilkan sangat halus dan bisa rapat bias dari peneliti. Cara ini akan mempermudah proses
dengan motif yang utama adalah lurik. dialog karena subjek sudah dapat bercerita dengan
Lurik akhir-akhir ini dilirik masyarakat yang leluasa mengenai pandangan-pandangan subjektif,
berorientasi pada khasanah budaya Nusantara dan perasaan-perasaan, dan pengalaman-
pecinta fashion dengan nuansa local genius memicu pengalamannya. (3) Tim melakukan koordinasi pada
pertumbuhan industri kreatif yang luar biasa peluang Mitra untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
pada pasar global. Selera fashion masyarakat generasi pendampingan sesuai dengan kebutuhan untuk
Millenial saat ini tengah menggali keunikannya yang membantu penyelesaikan perasalahan Mitra. (4) Tim
diaplikasi di berbagai trend pakaian yang terkesan melakukan program pendampingan melalui workshop
formal, casual, maupun busana penunjang citra etnik secara berkala dan senantiasa berorientasi pada
pada event-event exhibition internasional. Klaten permasalahan yang dihadapi Mitra. (5) Tim
sejak dulu dikenal sebagai penghasil lurik terbaik. melakukan workshop pelatihan inovasi desain fashion
Mitra yang bergerak di bidang ekonomi dan yang berdaya saing global. Pendampingan ini
produktif dan mengarah ke ekonomi produktif, maka diharapkan mampu membantu Mitra dalam
metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan menyelesaikan permasalahan baik teknik maupun non
pada minimal 2 (dua) bidang permasalahan yang teknis. (6) Tim dan Mitra melakukan sinergitas dalam
berbeda yang ditangani pada mitra, seperti: pelaksanaan program pendampingan yang
memberikan wawasan untuk membuka perspektif
1. Permasalahan dalam bidang produksi dan umum (Terkait Konsep Rebranding dan
metode pelaksanaan solutif Segmentasi). (7) Melakukan program penguatan
Pada pelaksanaan program kegiatan Strategi Branding Lurik Khas Pedan dengan
pendampingan diawali dengan observasi awal, mendatangkan Expert Branding Community (untuk
lanjutan dan observasi mendalam kemudian Refresh Brand Coorporation di Kedua MITRA)
mendeskripsikan lokasi yang dipelajari, aktivitas- (8) Pendampingan melalui Pelatiha Inovasi Desain
aktivitas yang berlangsung, ataupun makna kejadian Produk fashion Tenun Lurik melalui padu padan
yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat. (1) tenun lurik sebagai alternatif pengembangan inovasi
Dalam observasi, kami berinteraksi dengan mitra aplikasi fashion desgn). (9) Pendampingan dan
hanya berperan sebagai pengamat pasif, yaitu sama fasilitasi program pameran nasional atau internasional
sekali tidak berpartisipasi dalam kegiatan subjek, produk unggulan. (10) Tim bersama Expert E-

24 Volume 13 No. 1 Juni 2022


Moh. Rusnoto Susanto, dkk: Penguatan Budaya Tenun ATBM Lurik Khas Pedan Klaten

Commerce dan IT melakukan program pelatihan Hal ini dinyatakan Zahry, industri kreatif telah
sistem E-Commerce dalam proses penguatan sistem diidentifikasi sebagai mesin baru pertumbuhan yang
Marketing Communication (MARCOM) sebagai didorong oleh ketersediaan sumber daya manusia,
upaya meningkatkan omzet penjualan dan penguatan teknologi, toleransi, pendidikan, fasilitas infrastruktur,
startegi bisnis pada SDM Mitra. (11) Sosialisasi dan tata kelola adalah faktor-faktor yang
RegulasiHKI (Penyuluh HKI dari Dirjen HKI) dan dipertimbangkan dalam menemukan industri kreatif.
pendampingan penyususn draft dan peregistrasiannya Dari semua aspek tersebut yang dibutuhkan lebih
sehingga Mitra dapat memperoleh perlindungan mendesak adalah adayanya peluang, akses, regulasi,
hukum hak intelektual HKI (granted). dan dukungan pemerintahan sebagai faktor lebih
Untuk menuju industri berdaya saing tinggi dominan dan berpengaruh. Proses kreatif merupakan
perlu adanya kerjasama sinergitas semua pemangku proses berpikir yang dominan untuk menciptakan atau
kepentingan, peningkatan mutu SDM, dan kesadaran mengkreasikan sesuatu dengan kemampuan inderawi
pentingnya mengeksplorasi gagasan-gagasan kreatif yang dimiliki baik yang riil maupun yang imajinatif di
serta giat melakukan langkah inovasi secara dalamnya memainkan fantasi atau imajinasi secara
berkesinambungan. Zahry (2017 :1) pada IJCCI bebas dan berani, tanpa perlu dibatasi oleh
volume 4, issue 2, March 2017 menyatakan kekhawatiran-kekhawatiran yang sifatnya subyektif.
bahwa, creative industries have been identified (Retantoko, 2016: 377). Proses kreatif berarti
as a new engine of growth in that human capital, keleluasaan mengembangkan ide-ide dan gagasan
technology, tolerance, education, amenities and secara bebas.
infrastructure, and governance are the factors
considered in locating creative industries in a city. 2. Permasalahan dalam bidang manajemen dan
Out of these six, this study identified tolerance metode pelaksanaan solutif
and governance as being the more dominant and Sistem tata kelola telah dilakukan dan berjalan
influential faktor. Bahwa secara umum industri selama ini namun masih disana-sini masih belum
kreatif diberbagai negara memiliki dorongan yang mencukupi sehingga perlu dilakukan solusi untuk
mendasar seperti yang terjadi di Indonesia. “The menyelesaikan persoalan tersebut melalui pelatihan
Creative Economy: How People Make Money from tata kelola keuangan, tata kelola produksi, dan tata
Ideas” (2001) oleh John Howkins. kelola pelaporan keuangan dan pajak. Pedampingan
istem manajemen keuangan, marketing, dan sistem
ppelaporan pajak yang perlu ditingkatkan melalui
penguatan E-Commerce dan layanan online system
yang terpadu. Melalui pelatihan dan pendampingan
tata kelola yang baik dan profesional maka
diharapkan bisnis plan yang dirintis dan
dikembangkan tetap memiliki potensi progresifitas
yang baik.
Perkembangan teknologi simulasi digital saat
ini dipandang sebagai konstruksi cara pandang di
masyarakat yang terus menerus membuka kebutuhan
dan pola penyajian baru yang berkaitan dengan ruang
representasi dalam realitas semu. Eksplorasi ruang
Gb.2 Kegiatan produksi tenun lurik di Sumber semu dilakukan secara intensif pada hari ini melalui
sandang saat observasi dan analisis situasi MITRA E-Commerce dean sejumlah jejaring marketing
(Foto: Dokumen Tim PKM Lirik LURIK) online system. (Susanto, 2021). This technological

Volume 13 No. 1 Juni 2022 25


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat pISSN: 2087-1759
eISSN: 2723-2468

reality is able to change various social KESIMPULAN


constructions and institutionalize the mental
aspects of the most contemporary society not only UKM Mtra produksi Tenun ATBM Lurik
in the way of thinking but also the way of Pedan selama proses pendampingan dapat
behaving. (Susanto, 2019). Kemudian melalui bekerjasama dengan baik sehingga tim pendamping
paparan artikel lainnya lain Rusnoto Susanto (2019) dapat mengeksplorasi permasalahan dan memperoleh
menyatakan Nearly 80% of urban communities strategi temuan solusinya. Solusi berupa kegiatan
take advantage of social media as a medium for workshop dan pelatihan teknis inovasi desain motif
online businesses. Social media also contributes tenun dan strategi penguatan budaya. Hampir
to the development of practical, efficient, fast, sebagian besar program terlaksana dengan baik
cheap, easy, and flexible businesses. sesuai rencana yang diajukan program Program
Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, namun hanya
sebagian kecil program yang kemudian harus
disesuaikan karena kondisi lapangan pada saat
observasi dan kondisi lapangan setahun kemudian
seperti pada saat ini cukup berbeda. Misalnya
pembelian peralatan yang direncanakan kemudian
berubah menjadi maintenance saja karena kondisi
lapangan sudah tercukupi. Sehingga dapat dialihkan
ke program alternatif seperti pembenahan sistem
manajemen seni dan pameran.
Adapun yang bisa digambarkan sementara
Gambar 3. FGD Tim pendamping dan expert ini dalam pr oses pendampingan mitra yang
berpengaruh signifikan, diantaranya: (1) Mengalami
3. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan perubahan atmosfer kerja produksi yang dapat
metode pelaksanaan solutif dirasakan langsung sebagai dampak dari sistem tata
Pemasaran masih mengandalkan jejaring kelola studio dan workshop. (2) Kenyaman kerja
media sosial dan website untuk menopang pergerakan cukup meningkat yang banyak dipengaruhi oleh
bisnis E-Commerce, namun belum dilakukan secara pimpinan UKM yang menganggap para pegawai
maksimal. Hal ini karena sistem pemasaran masih sebagai mitra kerja dan tingkat kepercayaan yang
dilakukan satu orang yakni owner sekaligus founder tinggi atasan ke bawahan dan sebaliknya. (3)
itu sendiri yang dibantu satu orang untuk menempati Produktivitas meningkat meskipun daya serap pasar
posisi tim kreatif sekaligus pemasaran. Solusi lain tidak setinggi tahun-tahun kemarin serta cukup banyak
selain penguatan sistem pemasaran berbasis E- waktu produksi yang dapat digunakan untuk
Commerce serta aktif dalam mengikuti pameran lokal, melakukan eksplorasi inovasi produk dan pembinaan
nasioanl, regional, maupun pada event-event pameran pegawai khususnya tim kreatif. (4) Pihak owner dan
internasional. Meningkatan skill SDM pada sektor pegawai merasakan langsung dampak pendampingan
produksi dan melakukan penguatkan sistem tata baik dalam membangun sistem kerja, relationship,
kelola pemasaran berbasis E-Commerce melalui networking dalam merintis jaringan marketing
berbagai program pelatihan pemasaran E-Commerce. MARKOM (marketing communication) melalui
Pelatihan penguatan E-Commerce dengan refreshing, updating, maupun optimisme rintisan e-
melakukan program pendampingan penguatan sistem commerse. (5) Pihak mitra sangat antusias dengan
E-Commerce diberikan oleh expert IT dan program berikutnya yang belum kami laksanakan
manajemen pemasaran. yaitu regulasi HKI dan rencana pendataan potensi

26 Volume 13 No. 1 Juni 2022


Moh. Rusnoto Susanto, dkk: Penguatan Budaya Tenun ATBM Lurik Khas Pedan Klaten

HKI yang dapat diregitrasi ke Ditjen HKI. (6) Secara Raharjo, Timbul. (2011). Seni Kriya & Kerajinan.
social dan ekonomi UKM Mitra dapat terbantu karena Yogyakarta: Program Pascasarjana Institut
sistem pemasaran mulai dibenahi Seni Indonesia Yogyakarta.

Persembahan Retantoko Cokro. (2016). Pemanfaatan Limbah Kayu


Jati Dalam Pembuatan Karya Seni Kriya
Akhirnya kami sampaikan kepada DRPM Kayu Berbentuk Naga Eropa, Jurnal
Kemenristek Dikti Republik Indonesia, yang telah Pendidikan Seni Rupa, Volume 04 Nomor
memfasilitasi baik melaui akses pendanaan 03 Tahun 2016, 374–380 374, Pendidikan
Simlitabmas maupun dalam bentuk Dana Hibah yang Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni,
saat ini menopang sebagian besar kegiatan ini, UNESA Surabaya, p.377
sehingga kegiatan PKM yang mendukung
pengembangan UKM Industri Kreatif dapat Rohmania, Syukuril. (2014). Tenun for Hijab.
bermanfaat langsung dan tepat sasaran. Terima kasih Surabaya: TIARA AKSA.
juga kami sampaikan kepada Mitra dan Tim LP2M
UST Yogyakarta yang telah memfasilitasi kegiatan Sutiyono. 2012 Paradigma Pendidikan Seni di
ini dan tim pendamping serta mahasiswa. Indonesia. Yogyakarta: UNY Press

DAFTAR PUSTAKA Sumanto dan Sukamti. (2018). Keragaman Jenis dan


Model Produk Home Industry Kerajinan
Bogdan, R. C., Biklen, S. K., (1992). Qualitative Tangan Sebagai Sumber Belajar di Sekolah
Research for Education: An Introduction Dasar, Jurnal 2. UM, Sekolah Dasar:
to Theory and Methods, Boston: Allyn & Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, Tahun
Bacon. 26 Nomor 1, Mei 2017, http://
journal2.um.ac.id/index.php/sd/
Dul, Jan. Weerdmeester, B. (2001), Ergonomic for
Beginner, 2rd.ed New York: Harper Collins Susanto, Rusnoto, Rahayu Retnaningsih, Kusuma
Harry Praptayo. (2010). “Sifat Anatomi dan Sifat Fisik Candra Kirana, (2021). Strategi Inovasi
Kayu mindi (Melia Azedarach Linn) Dari Desain Poduk Tas Fashion Kayu Mindi di
Hutan Rakyat Yogyakarta,” jurnal Ilmu Krebet Pajangan Bantul Yogyakarta,
Kehutanan (Vol 4 no.1) Hlm 21-27. Indonesian Journal of Economic
Community Development Vol. 2 No. 1
Howkins. John. (2001). “The Creative Economy: Januari 2021: 20-32 DOI: Http://
How People Make Money from Ideas” Dx.Doi.Org/10.25105/Ijecd.V2i1.10372
Malik, Abdul Dkk. (2004). Tenun Melayu Riau.
Yogyakarta: Balai Kajian Dan Susanto, Rusnoto, Wastiwi, Sri, Putri, Wika Harisa,
Pengembangan Budaya Melayu. (2018). Revitalisasi Mutu Produk Ekspor
Melalui Pendampingan Inovasi Desain
Meleong. (2000). Penelitian Kualitatif. Bandung:
Produk Dan Hki Patung Terrazzo Di Bantul
Remanja Rosda Karya.
Yogyakarta , Jurnal Dharma Bakti-LPPM
Nabilla Tashandram, (2018). Tampil Gaya dengan Tas IST AKPRIND Yogyakarta ISSN:2614-
Kayu “, https://lifestyle.kompas.com/read/ 2929 Vol. 1 No.1 EdisiApril 2018
2018/04/29/112704720/tampil-gaya-
dengan-tas-kayu?page=all.

Volume 13 No. 1 Juni 2022 27


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat pISSN: 2087-1759
eISSN: 2723-2468

Susanto, Moh. Rusnoto, dkk (2019). Social Media Technology and Engineering (IJRTE)
Transformation in The Public Education: A ISSN: 2277-3878, Volume-8, Issue- 1C2,
Critical Review Of Social Change, May 2019
International Journal Of Scientific &
Technology Research Volume 8, Issue 07, Zahry, Soondoos M. (2017). Arts, Antiques, and Craft
July 2019 ISSN 2277-8616 Businesses Locational Choice: The Case
of George Town, Penang. International
Susanto, Moh. Rusnoto, dkk. (2019). Contemporary Journal of Cultural and Creative
Culture Transformation Through Virtual Industries (IJCCI), volume 4, issue 2,
Space: A Cyberculture Perspective, March 2017
International Journal of Recent

28 Volume 13 No. 1 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai