Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok

MANAJEMEN EVENT

PROPOSAL
FESTIVAL
BATIK SERUMPUN
MELAYU
2022

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,


Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Dinas Komunikasi dan Informatika,
Dinas Pemberdayaan Perempuan
Provinsi Riau

Erawati - Galih - Felicitas


Mardani - Raehan - Rahma - Shofi
Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional
Pranata Humas Tingkat Keahlian
Angkatan VII Tahun 2022
RANCANGAN PROPOSAL EVENT

Melalui proses pelestarian, penggalian, dan proses pengembangan budaya


Melayu-Riau dapat bertahan dan berkelanjutan. Agar budaya Melayu tetap
ada maka diperlukan informasi dan komunikasi antar generasi masyarakat
Melayu melalui berbagai cara. Salah satunya melalui produk unggulan
berupa batik Melayu. Kadang kala pengembangan batik dapat
menimbulkan persoalan diantara pengusaha bila tidak diimbangi saling
toleransi dan saling memiliki. Adanya klaim-mengeklaim karya orang lain
yang diakui miliknya menjadinya kurang harmonis diantara pengusaha,
daerah, provinsi, hingga antar negara. Seperti kasus yang ramai
dibicarakan di media sosial adanya delapan motif batik yang diyakini
berasal dari Provinsi Riau yang dipatenkan oleh pengusaha konveksi di
Jawa Barat.

Mengapa antar kelompok, antar daerah, dan antar negara terjadi


emosional hanya masalah hak milik orang lain. Untuk menyatukan dua
kelompok, dua daerah, atau dua negara atau lebih yang memiliki sifat
egosentris yang diluluhkan menjadi sifat humanis diperlukan media yang
dapat diterima oleh kedua belak pihak. Perlu diplomatik yang baik antara
kedua kelompok yang bersitegang tersebut salah satunya menggunakan
media yang bernafaskan budaya serumpun Melayu. Media yang dimaksud
berupa karya batik hasil eksplorasi dari artefak-artefak hasil budaya Melayu
ke dalam motif dan corak batik Melayu.

Batik sebagai salah satu komoditi produk unggulan di Riau dan menempati
salah satu posisi teratas sebagai penyumbang PAD (Pendapatan Asli
Daerah) kategori UMKM, pemerintah daerah dalam hal ini adalah Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas
Komunikasi dan Informatika, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Anak berkolaborasi untuk mengadakan Festival Batik Serumpun Melayu.
Karena produk UMKM lokal seperti batik Serumpun Melayu membuat
destinasi wisata mempunyai makna lebih dari sekadar dilihat tetapi
menjadi diingat.

Sebagaimana kita ketahui, di Indonesia fesyen dan kerajinan merupakan


subsektor yang dominan dalam memberikan kontribusi ekonomi. Dengan
kata lain, adanya industri kreatif dan salah satunya batik, berarti produk-
produk budaya bisa dikembangkan dengan kreasi dan inovasi sehingga
memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Terdapat delapan motif batik yang diyakini berasal dari Provinsi Riau yang
dipatenkan:

1. Siku-Siku Kelopak Bersusun;


2. Matahari Kaluk Berlapis;
3. Bunga Bintang Hias Bersiku;
4. Kembang Semangat Tajuk Bidadari;
5. Lebah Bergayut;
6. Awan Berarak;
7. Itik Pulang Petang;
8. Bunga Kundur Putri Bangsawan
RISET
Pemetaan Khalayak atau Stakeholders Sasaran
Identitas klaim corak batik dari masing-masing daerah yang mempunyai
corak dan warna sendiri-sendiri yang sangat beragam sehingga
menambah kekayaan budaya Penilaian terhadap batik selama ini, identik
sama di seluruh daerah. Batik Riau memiliki ciri khas tersendiri dalam hal
corak, seperti batik pada daerah lainnya yang masing-masing memiliki ciri
khas dari corak dan warna.

Pemetaan Citra Lembaga Terkini


Menggunakan teknik media monitoring media, batik Riau dinilai :
Citra Eksternal : Corak Batik Melayu masih belum banyak dikenal oleh
masyarakat
Citra Internal : Kebijakan internal lembaga untuk menggunakan
pakaian batik khas pada hari Rabu dan Kamis

Secara Eksternal Pemerintah harus memahami apa yang diperlukan


pencipta dan perajin batik tersebut. Namun secara internal batik Melayu
Riau belum seluruhnya dipatenkan karena keterbatasan dana.

Identifikasi kondisi event sebelumnya/inovasi ke depan


Hasil evaluasi dan pengamatan dari event sebelumnya :
Kelemahan:
Pameran batik diselenggarakan di mall, promosi kurang / sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat masih kurang, hanya dilaksanakan oleh satu
instansi, minimnya variasi acara kegiatan, kurang mencapai target sasaran
audiens/peserta event
Kekuatan:
Batik riau masih banyak diminati oleh berbagai kalangan, batik riau
mempunyai ciri khas tersendiri sehingga mempunyai nilai budaya yang
tinggi, elegant.
Inovasi yang sedang dikembangkan: pameran dengan rangkaian seminar
dan workshop, peragaan busana, perlombaan desain pakaian dengan
menggunakan batik Riau, kerjasama dengan UMKM untuk pengembangan
batik juga aksesoris dan pernak pernik lain khas Riau, meng HAKI kan batik
Riau.
STRATEGI
Riset Kebutuhan Event

Target khalayak dan segmentasi :


Demografis,
Jenis Kelamin : laki – laki dan perempuan
Usia : 16 – 34 tahun
Pendidikan : semua jenjang pendidikan
Pekerjaan : semua jenis
Psikografis,
Kelas Sosial : semua Kelas Masyarakat
Gaya Hidup : up to date pada perkembangan sosial
Sosiografis : banyak terkait dengan seni dan budaya Melayu

Target Market : masyarakat di Provinsi Riau


Target Audience : wisatawan (lokal dan mancanegara)

B2B
Perusahaan bahan baku batik, perusahaan travel, totel di Riau (untuk
memudahkan promosi / publikasi, menghemat anggaran sekaligus
menambah sponsorship)
B2C
Peserta UMKM pada lokasi pameran, kolaborasi dengan desainer tersohor
(untuk menambah point of interest dan meningkatkan kepercayaan
publik atas kualitas Batik Melayu Riau)

Tujuan Event
1. Memperkenalkan keragaman batik Melayu yang ada di Provinsi Riau
2. Menunjukkan ciri khas batik Melayu khas Riau yang berbeda dengan
batik Melayu lainnya (termasuk yang ada di Malaysia)
3. Memperluas pasar UMKM perajin batik Melayu Provinsi Riau
4. Mencitrakan bahwa batik juga bisa modis dipakai anak muda (tidak
terkesan kuno dan identik dipakai hanya oleh orang tua)
5. Mendukung program Bangga Buatan Indonesia yang sedang
digaungkan oleh presiden
STRATEGI

Konsep dan Kemasan Event


Festival Batik Serumpun Melayu ini diselenggarakan selama tiga hari
menyambut HUT Provinsi Riau dengan kegiatan utama adalah pameran. Acara
ini diselenggarakan juga bisa diikuti secara live streaming.

Risiko
Pengunjung yang hadir akan melebihi target, pendaftaran peserta lomba
juga akan melebihi target, sehingga menimbulkan risiko pelanggaran
protokol kesehatan.

Indikator Kinerja Utama


1. Media sosial
2. Press conference
3. Kepuasan pengunjung
4. mengukur hasil dari event dan biaya event
5. pengelolaan event
RANCANGAN
Nama Event
Festival Batik Serumpun Melayu 2022

Dasar Pemikiran (Pendahuluan)


Kebudayaan membatik di Sumatra, khususnya di Riau sudah ada pada
masa kerajaan Daik Lingga dan Kerajaan Siak, saat itu dikenal suatu
kerajinan di kalangan bangsawan istana dalam bentuk kerajinan “Batik Cap”.
Dimana bahan cap terbuat dari perunggu yang berisi motif-motif. Setiap
cap memiliki motif yang berbeda satu sama lain. Untuk mendapatkan hasil
batik cap ini terlebih dahulu bahan cap dicecahkan kepada bahan pewarna
dan kemudian dicapkan kepada bahan dasar kain sehingga motif yang
sudah ada bahan pewarna akan pindah kepada kain. Zat pewarna berwarna
kuning atau perak sedangkan kain dasar yang dipergunakan adalah bahan
sutra atau bahan halus lainnya yang biasanya berwarna hitam (gelap).

Tujuan Kegiatan
1. Memperkenalkan keragaman batik Melayu yang ada di Provinsi Riau
2. Menunjukkan ciri khas batik Melayu khas Riau yang berbeda dengan batik
Melayu lainnya (termasuk yang ada di Malaysia)
3. Memperluas pasar UMKM perajin batik Melayu Provinsi Riau
4. Mencitrakan bahwa batik juga bisa modis dipakai anak muda (tidak
terkesan kuno dan identik dipakai hanya oleh orang tua)
5. Mendukung program Bangga Buatan Indonesia yang sedang
digaungkan oleh presiden

Rancangan Acara
Khalayak Sasaran/Peserta Kegiatan
Khalayak sasaran event
1. Masyarakat / wisatawan nusantara maupun mancanegara,
2. Perajin / UMKM produk batik Melayu khas Riau
3. Masyarakat Pelaku Wisata,
4. Stakeholder Wisata

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : 5-7 Agustus 2022
Tempat Pelaksanaan : Gedung Bandar Serai (Seni Raja Ali Haji)
RANCANGAN

Kepanitiaan/Pelaksana Kegiatan
Penasihat : Gubernur Provinsi Riau
Penanggung Jawab : Sekda Provinsi Riau
Pelaksana :
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Dinas Komunikasi dan Informatika,
Dinas Pemberdayaan Perempuan

Sumber Dana dan Rencana Anggaran Kegiatan


DIPA Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
DIPA Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau;
DIPA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Riau;
DIPA Dinas Komunikasi, informatika dan statistik Provinsi Riau;
5.DIPA Pemerintah Daerah Provinsi Riau.

Rencana Anggaran dan Biaya (RBA) kegiatan


PROMOSI

MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI


1. Media sosial ( Instagram, Facebook, Tweeter, Youtube).
2. Media cetak (Surat kabar, Tabloid, Majalah), brosur, leaflet dan pamflet.
3. Website (Web Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Web Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau, Web
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Riau, Web Pemerintah Provinsi
Riau).
4. Live Streaming IG dan Youtube.
5. Televisi.
6. Liputan Khusus

EVALUASI
Mekanisme evaluasi yang digunakan
1. Meeting Evaluasi
2. Survey
3. Menyiapkan Google Form untuk diisi pengunjung (Quisioner)
4. Pemantauan Respon media lokal, nasional, dan international
5. Liputan Khusus

Anda mungkin juga menyukai