Disusun oleh:
Ditia Salsa Aulia
40222100457
COVER i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Profil Usaha Wastraloka 3
B. Ruang Lingkup Bisnis 3
C. Profil Konsumen yang Dilayani 4
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Wastraloka 4
E. Pelajaran dari Keberhasilan UMKM Wastraloka 5
BAB III PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia ditopang oleh para pelaku UMKM (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah). Jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai
64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar
61,97% atau senilai 8.579,89 triliun rupiah. Ketahanan UMKM dalam
menghadapi krisis ekonomi pun tidak diragukan lagi. Seperti yang terjadi saat
krisis moneter 1998, UMKM di Indonesia terbukti mampu bertahan di tengah
badai krisis. Dengan demikian, UMKM memiliki peran yang sangat penting
bagi perekonomian Indonesia.
Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota wisata memiliki berbagai
UMKM. Mulai dari UMKM di bidang kuliner, fashion hingga kerajinan
tangan. Salah satu UMKM yang terkenal sukses di Yogyakarta adalah
Wastraloka. UMKM ini berdiri sejak 2014 dengan memproduksi berbagai
produk kerajinan dan dekorasi rumah. Produk yang dihasilkan memiliki ciri
khas tersendiri yaitu senantiasa mengaplikasikan berbagai motif batik
nusantara. Ciri khas inilah yang membawa UMKM ini mencapai titik
kesuksesan hingga mampu menembus pasar internasional. Melalui makalah
ini, kita akan mengkaji lebih lanjut mengenai keberhasilan UMKM
Wastraloka.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana profil usaha Wastraloka?
2. Bagaimana ruang lingkup bisnis Wastraloka?
3. Bagaimana profil konsumen yang dilayani Wastraloka?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan Wastraloka?
5. Apa saja pelajaran yang dapat diambil dari keberhasilan UMKM
Wastraloka?
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Profil usaha Wastraloka
2. Ruang lingkup bisnis Wastraloka
3. Profil konsumen yang dilayani Wastraloka
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan Wastraloka
5. Pelajaran yang dapat diambil dari keberhasilan UMKM Wastraloka
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tersebut didesain sedemikian rupa dengan lukisan tangan secara indah dan
detail. Setiap produknya dibanderol mulai dari Rp 200.000,- hingga jutaan
rupiah. Omset perbulan dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta dengan
kontribusi 90% dari pasar lokal dan sisanya internasional. Bisnis ini
memberdayakan kelompok masyarakat di sekitar tempat produksi yang
memiliki keterampilan melukis potensial. Wastraloka turut serta membimbing
para pengrajin lokal agar dapat menghasilkan produk yang bernilai estetika
tinggi.
4
Wastraloka sendiri. Di samping itu, produk-produk Wastraloka seringkali
ikut serta dalam berbagai event pameran, baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun swasta. Berbagai teknik pemasaran tersebut tentunya
turut serta mendongkrak omset Wastraloka hingga mencapai ratusan juta
per bulan.
2. Pemilihan Bahan Baku
Wastraloka sempat mengalami kendala kekurangan bahan baku
dan harganya yang terlalu mahal. Namun, Eni sebagai pemilik Wastraloka
mampu menyiasatinya dengan cara bekerja sama langsung dengan para
pengrajin lokal sehingga mampu mendapatkan stok bahan baku dengan
jumlah melimpah dan harga terjangkau. Dengan demikian Wastraloka
mampu memenuhi lonjakan permintaan baik dalam maupun luar negeri.
3. Akses Pelatihan
Pada tahun 2017 Wastraloka mulai mengikuti pelatihan CPNE
(Coaching Program for New Exporters) yang diselenggarakan oleh LPEI
(Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia). Program pelatihan ini
membantu memberikan strategi pemilihan jenis produk yang mana
disesuaikan dengan jumlah permintaan, akses pasar, cara menghitung
harga jual dan proses pengiriman produk ke negara tujuan. Program inilah
yang mendorong Wastraloka dalam menempus pasar internasional.
5
tinggi. Ia pun pandai berinovasi, motif batik yang awalnya identik
diaplikasikan pada kain, kini berhasil Ia aplikasikan di berbagai produk
kerajinan dan dekorasi rumah yang mana hasilnya begitu diminati
berbagai kalangan konsumen. Kreativitas dan inovasi sudah menjadi
hal yang wajib kita miliki, terutama di era yang penuh dengan berbagai
perubahan seperti saat ini. Jika tidak, tentu setiap individu akan
mengalami ketertinggalan dan kurang memiliki daya saing.
b. Memanfaatkan peluang
Selama ini motif batik identik dengan produk fashion dan
aksesoris, seperti baju, dress, rok, kain, tas, kalung dan sebagainya.
Kondisi tersebut menghadirkan peluang tersendiri bagi Wastraloka,
mengingat belum banyak para pelaku usaha yang memproduksi
berbagai produk dekorasi rumah dengan motif batik nusantara.
Kemampuan memanfaatkan peluang inilah yang patut kita contoh.
Pada dasarnya di setiap lingkungan memiliki berbagai peluang yang
dapat kita manfaatkan. Hanya saja tidak semua orang memiliki
kesadaran dan kemauan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
2. Aspek Eksternal
a. Kolaboratif
Kesuksesan Wastraloka tidak terlepas dari kolaborasinya dengan
berbagai pihak, seperti kerja sama dengan lembaga pelatihan,
kolaborasi dengan berbagai event pameran dan turut serta
memberdayakan para pengrajin di sekitar lokasi usaha. Sikap
kolaboratif inilah yang akhirnya membawa Wastraloka hinga di titik
ini. Jika diamati lebih lanjut, adanya kolaborasi akan memudahkan kita
untuk mencapai tujuan. Setiap pihak yang terlibat saling bahu-
membahu untuk mencapai target dengan kualitas yang maksimal
sehingga saling menguntungkan satu sama lain.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) memiliki peranan yang
begitu penting untuk perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM yang terus
meningkat setiap tahunnya turut serta mendorong naiknya pertumbuhan
ekonomi. Kontribusi UMKM terhadap pendapatan nasional mencapai 61,97%
sehingga pemerintah senantiasa memberikan perhatian khusus untuk sektor
ini. Saat ini banyak pelaku UMKM yang telah sukses menembus pasar lokal
dan internasional. Salah satunya adalah UMKM Wastraloka.
Wastraloka bergerak di bidang produk kerajinan dan dekorasi rumah
dengan mengusung motif batik nusantara di setiap produknya. Motif batik
yang awalnya dikenal melalui produk fashion dan aksesoris, kini mereka
aplikasikan di berbagai produk rumahan, seperti cangkir, guci dan tenong.
Keunikan dan kualitas produk tersebut menarik perhatian konsumen, baik itu
konsumen lokal maupun mancanegara. Bahkan meraup omset hingga ratusan
juta per bulan.
Keberhasilan di atas tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu
faktor internal maupun eksternal. Contohnya seperti teknik pemasaran,
pemilihan bahan baku hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui berbagai pelatihan. Jika dirincikan lebih lanjut, terdapat beberapa
pelajaran penting yang dapat kita ambil dari kesuksesan UMKM ini, yaitu (1)
Kemampuan berpikir secara kreatif dan inovatif agar memiliki daya saing
yang tinggi; (2) Sadar dan mau memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan
sekitar kita; (3) Aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai
target dengan kualitas yang optimal.
7
DAFTAR PUSTAKA