Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PELUANG KEGIATAN USAHA

YANG MEMANFAATKAN SUMBER DAYA LOKAL


“MAMI SUKULEN”

A. MAHARANI DIZABRINA

C0220011

AKUNTANSI A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

1
2020

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga Proposal Kewirausahaan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Proposal Kewirausahaan ini disusun guna memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Kewirausahaan juga sebagai wujud dokumentasi tertulis dari kegiatan usaha
dalam pemanfaatan sumber daya lokal.
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tak lepas dari bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu tak lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Muhammad Yusran, S.Pd., M.Ak selaku Dosen pembimbing Mata
Kuliah Kewirausahaan.
2. Orang tua yang telah memberikan bantuan moril dan materiil.
3. Berbagai pihak lain yang telah mendukung dan memberikan bantuan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun menyadari terdapat masih banyak kekurangan dalam pembuatan
Proposal Kewirausahaan ini. Untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun
guna membuat penyusun jauh lebih baik lagi dalam menyusun proposal ke depannya.
Harapannya semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terlebih bagi yang
ingin mencoba berwirausaha.

Penyusun,

Makassar, 27 November 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar
Belakang......................................................................................................1
B. Visi dan
Misi.........................................................................................................2
C. Prinsip Kegiatan
Usaha.........................................................................................2
D. Tujuan Kegiatan
Usaha.........................................................................................3
E. Manfaat Kegiatan
Usaha.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................4
A. Profil Usaha..........................................................................................................4
B. Strategi Pasar........................................................................................................4
C. Analisis SWOT.....................................................................................................6
D. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)...........................................7
BAB III MANAGEMEN PRODUKSI.......................................................................8
A. Aspek Produksi.....................................................................................................8
B. Proses Produksi...................................................................................................11
BAB IV RENCANA ANGGARAN ..........................................................................12
A. Modal/Pemasukkan.............................................................................................12
B. Penentuan Harga Jual.........................................................................................12
C. Perhitungan Laba/Rugi.......................................................................................13
BAB V PENUTUP.....................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................15

3
B. Rekomendasi......................................................................................................15

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini di daerah Indonesia, khususnya di wilayah perkotaan seperti
Makassar mulai terlihat semakin berkurangnya lahan hijau akibat pembangunan
kota yang semakin pesat tanpa memperdulikan lahan hijau. Selain itu, semakin
majunya ilmu pengetahuan di bidang teknologi otomotif, berakibat semakin
banyaknya kendaraan yang dapat berlalu lalang di wilayah kota Makassar. Hal ini
mengakibatkan banyaknya polusi udara yang dapat merugikan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, kiranya perlu kesadaran diri untuk masyarakat agar dapat
membangun lahan hijaunya tersendiri.
Terkait permasalahan di atas, beberapa ibu – ibu rumah tangga di Makassar
berinisiatif untuk memelihara tanaman hias di pekarangan atau di sekitar
rumahnya masing – masing sebagai bentuk kesadaran diri terhadap pembangunan
lahan hijau di kota Makassar. Hal ini pun akhirnya menjadi marak saat ini.
Melalui hal tersebut, penyusun berinisiatif untuk membuat suatu usaha
tanaman hias sebagai bentuk salah satu peluang kegiatan kewirausahaan yang
memanfaatkan sumber daya lokal di kota Makassar.
Kewirausahaan itu sendiri merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses. Sesuatu
yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber
keunggulan untuk dijadikan peluang.
Dalam usaha ini, jenis tanaman hias yang ditawarkan adalah sukulen dan
kaktus. Jenis tanaman ini sangat beragam dan unik serta tidak terlalu
membutuhkan tempat atau lahan yang luas untuk menempatkannya di pekarangan
rumah. Selain itu tanaman jenis ini juga bagus untuk kesehatan.
Kaktus dikenal sebagai tumbuhan berduri yang berhabitat di gurun atau
daerah kering. Tanaman ini termasuk salah satu tanaman yang unik karena

1
mampu bertahan hidup di suhu panas dan tanpa air dalam waktu yang lama.
Kaktus juga dikenal sebagai sukulen, namun sukulen sendiri bukanlah nama
famili tumbuhan seperti kaktus.
Sukulen adalah sebutan untuk tumbuhan yang bersifat menyerap dan
menyimpan air pada batang sebagai sumber makanan. Selain itu, sukulen
memiliki kelopak yang berbentuk seperti daun tanpa duri. Sedangkan kaktus
menggantikan jaringan daunnya berupa duri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
semua kaktus merupakan tumbuhan sukulen, namun tidak semua sukulen
merupakan kaktus. Jadi, perlu diingat jika kaktus memiliki duri, sedangkan
sukulen tidak.

B. Visi dan Misi

⮚ Visi :

Menjadikan usaha tanaman hias “Mami Sukulen” sebagai salah satu


usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Selain itu
dapat menjadi suatu usaha yang bermanfaat untuk mengurangi polusi pada
lingkungan.

⮚ Misi :

Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, sekaligus dapat menjadi


suatu usaha yang bermanfaat untuk mengurangi polusi pada lingkungan.
Selain itu, dapat menumbuhkan minat berwirausaha terhadap masyarakat
sekitar.

C. Prinsip Kegiatan Usaha


Prinsip – prinsip usaha yang dimiliki yaitu :
1) Memegang teguh kejujuran dan percaya diri
2) Bertanggung jawab atas produk

2
3) Inovatif dan kreatif
4) Independen
D. Tujuan Kegiatan Usaha
Adapun tujuan usaha ini, yaitu :
1) Membuka lapangan pekerjaan
2) Mendorong masyarakat agar membuat lahan hijau tersendiri
3) Menyediakan kebutuhan konsumen terhadap tanaman hias
4) Mendapatkan keuntungan atau penghasilan dari penjualan produk
5) Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki pemilik di
kehidupan nyata

E. Manfaat Kegiatan usaha


Adapun manfaat dari usaha ini, yakni sebagai berikut.
1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat
2) Mengurangi polusi pada lingkungan
3) Mendapatkan keuntungan atau penghasilan dari penjualan produk
4) Mendapat pengalaman berwirausaha yang baik

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Usaha
Mami Sukulen adalah brand dari kegiatan usaha ini. Brand “Mami Sukulen”
diambil dari salah satu jenis produk tanaman hias yang ditawarkan yaitu Sukulen.
Jenis usaha ini bergerak di bidang pembudidayaan, serta menawarkan beberapa
jenis Kaktus dan Sukulen. Selain menawarkan produk yang terdiri dari tanaman
hias sukulen dan kaktus, usaha ini juga menawarkan jasa berupa perawatan dan
pembuatan taman atau dekorasi taman (decorating organizer).

B. Strategi Pasar
Dalam memulai usaha pasti harus mengetahui berbagai strategi pasar agar
dapat menjadi patokan keberhasilan usaha kedepannya. Berikut adalah macam –
macam strategi pasar yang digunakan.

1) Segmenting
Di straregi ini, telah terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu :
a) Kesenangan (hobi)
Kelompok ini merupakan orang – orang yang telah menaaruh kecintaan
yang sangat kepada tanaman hias. Biaasanya kelompok ini sangat peduli
dan memperhatikan pertumbuhan serta perkembangan tanaman hias. Tidak
peduli akan harga tanaman, asal tanaman tersebut adalah tanaman hias
yang diinginkannya. Maka ia akan berusaha mendapatkannya.
b) Penghuni rumah baru
Rata – rata kelompok ini adalah orang yang memiliki rumah baru,
akan tetapi belum memiliki atau masih kurang memiliki tanaman hias di

4
rumahnya. Maka mereka akan mencari tanaman hias untuk penambah
kelengkapan rumahnya.
c) Instansi
Untuk kelompok ini, rata – rata memesan tanaman hias dalam jumlah
banyak untuk keperluan kantor.

2) Targeting
Berdasarkan segmen di atas, maka menjadikan konsumen yang telah
mencintai tanaman hias (hobi) sebagai target utama. Alasannya adalah karena
orang yang memiliki hobi akan tanaman hias tersebut lebih mudah untuk
membeli tanaman hias dibandingkan dengan pemilik rumah baru atau instansi.

3) Positioning
Berdasarkan target pasar tersebut, baikna sebagai pemilik usaha untuk
memposisikan diri sebagai penyedia atau penjual tanaman hias yang
berkualitas bagi para konsumen.

4) Market Entry and Market Development


Untuk mencapai target tersebut, maka perlu menyusun strategi
pemasaran untuk memasuki dan membangun pasar, diantaranya :
● Melakukan promosi secara gencar melalui beberapa media seperti
selebaran untuk menarik minat konsumen.
● Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harapan konsumen
merasa puas dan kembali lagi untuk membeli tanaman, serta
memberitahukan kepada orang lain atas usaha yang dijalankan.
● Memberikan bonus atau potongan yang harga untuk pembelian tanaman
dalam jumlah banyak.

5
C. Analisis SWOT
Sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha, setiap
kegiatan untuk memulai usaha kami harus mengukur kemampuan kami terhadap
lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
1) Kekuatan (Strength)
● Menyediakan produk yang inovatif, bervariasi, dan mengikuti trend
pasaran
● Pengelolaan yang baik dari pemilik usaha terhadap produk yang
ditawarkan
● Harga produk yang ditawarkan terjangkau dan berkualitas
● Menyediakan jasa pembuatan taman atau dekorasi taman, baik di rumah
ataupun di acara.
● Lokasi pemasaran strategis (mudah di jangkau oleh masyarakat)
2) Kelemahan (Weakness)
● Biaya promosi produk yang terbatas
● Kurangnya aksesa dengan perusahaan besar
● Kurangnya jumlah karyawan
3) Peluang (Oportunity)
● Kurangnya pesaing dalam usaha jenis ini di sekitar lokasi usaha sehingga
dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi usaha ini.
● Adanya peluang kerja sama sebagai invesor tanaman di berbagai pihak
wisata atau decoration organizer.
4) Ancaman (Treath)
● Faktor cuaca yang kadang berubah - ubah dapat menjadikan beberapa
tanaman mudah rusak
● Munculnya Hama

6
D. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Setiap usaha perlu melakukan analisis mengenai dampak lingkungan agar
usaha tersebut dapat melakukan upaya menyeimbangkan dan mencegah
timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Dalam usaha “Mami Sukulen” yang bergerak di bidang pembudidayaan
tanaman hias ini dapat dikatakan tidak menghasilkan limbah karena usaha ini
tidak melakukan kegiatan – kegiatan yang menghasilkan limbah sehingga tidak
mencemarkan lingkunga sekitar.

7
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI

A. Aspek produk

⮚ Jenis produk

Produk yang akan diproduksi dan dijual berjenis sukulen dan kaktus
dalam bentuk bibit siap tanam. Untuk tanaman hias sukulen terdiri
(a)echeveria, (b)aloe haworthia, (c)jade, (d)kalanchoe, (e)sukulen bulu, dan
(f)tasbih.

(a) Gambar 1.1 (b) Gambar 1.2 (c) Gambar 1.3

(d) Gambar 1.4 (e) Gambar 1.5 (f) Gambar 1.6

8
Sedangkan untuk tanaman Kaktus terdiri dari (a)Ownroot, (b)Grafting, dan
(c)Gymno.

(a) Gambar 1.7 (b) Gambar 1.8

(c) Gambar 1.9

⮚ Jumlah produk

Jumlah produk yang akan di budidayakan setiap bulannya adalah


sebagai berikut.
Tabel 1.1 Jumlah produk

9
No. Jenis Tanaman Hias Qty

1. Sukulen (semua bentuk sukulen) 100 biji

2. Kaktus biasa (ownroot & grafting) 40 biji

3. Kaktus Gymno 20 biji

⮚ Bahan dan perlengkapan yang digunakan

- Bahan – bahannya terdiri dari :


Tabel 1.2 Bahan - bahan
No. Jenis Tanaman Hias Qty Harga Satuan Total

1. Sukulen (semua bentuk sukulen) 100 Rp. 5.000 Rp. 500.000

2. Kaktus biasa (ownroot & 40 Rp. 5.000 Rp. 200.000


grafting)

3. Kaktus Gymno 20 Rp. 10.000 Rp. 200.000

4. Media tanam 10 Rp. 10.000 Rp. 100.000

5. Pupuk npk 1 Rp. 7.500 Rp. 7.500

Total Rp. 1.007.500

- Perlengkapan :
Tabel 1.3 Perlengkapan
No. Nama Barang Qty Harga Satuan Total

1. Pot hitam 100 pcs Rp. 300 Rp. 75.000

10
2. Pot putih 60 pcs Rp. 500 Rp. 50.000

3. Kantong plastik 2 pck Rp. 8.000 Rp. 16.000

Total Rp 141.000

⮚ Biaya lain – lain :


Tabel 1.4 Biaya lain - lain
No Nama Biaya Total
1 Air Rp. 50.000
2 Listrik Rp. 80.000
3 Pamflet Rp. 15.000
Total Rp. 145.000

B. Proses Produksi
Adapun proses produksi dari pembudidayaan tanaman hias sukulen dan
kaktus, diantaranya :
1. Persiapan bibit sukulen atau kaktus yang siap tanam
Bibit yang akan ditanam sebaiknya dipilih yang berkualitas unggul
seperti batang tidak mengalami memar, mempunyai duri yang masih
sempurna, dan juga mempunyai arah tumbuh yang tegak lurus.
2. Persiapan media tanam
Tumbuhan sukulen dan kaktus hias memerlukan media tanam yang
kering dan juga tidak menahan air, sehingga akar tumbuhan kaktus tersebut
tidak terlalu lama mengikat air. Media tanam yang digunakan adalah tanah
berpasir, kompos, serta arang sekam yang dicampur menjadi satu dengan
perbandingan sekitar 1: 1: 1.
3. Pemeliharaan sukulen atau kaktus

11
Beberapa jenis sukulen atau kaktus ada yang menyukai tempat yang
lebih gelap, namun ada juga yang menyukai sinar matahari penuh. Untuk jenis
yang menyukai sinar matahari penuh, makan jangan langsung diletakkan di
bawah sinar matahari langsung. Biarkan tanaman selama 3 minggu terlebih
dahulu sebelum menempatkannya di bawah sinar matahari. Sedangkan untuk
jenis yang menyukai tempat yang gelap, maka langsung dapat ditempatkan di
tempat yang terkena sinar matahari sesekali.
4. Pemeliharaan dan perawatan tambahan
Pemeliharan tambahannya adalah penyiraman yang dilakukan setiap
seminggu sekali atau bisa juga disesuaikan dengan tingkat kekeringan media
tanam tersebut. Sementara itu, pemupukan juga harus dilakukan secara rutin
sebulan sekali atau dua minggu sekali menggunakan fosfor dan kalium tinggi.
Pemberian pupuk tersebut dilakukan sesuai takaran petunjuk.

BAB 1V
RENCANA ANGGARAN

A. Modal/ Pemasukkan
Modal yang di keluarkan dalam produksi selama 1 bulan adalah sebagai
berikut.
Total Biaya = Bahan + Perlengkapan + Biaya lain-lain
= Rp. 1.007.500 + Rp. 141.000 + Rp. 145.000
= Rp. 1.293.500

⮚ Tanaman Sukulen (Semua Bentuk Sukulen)

Total Biaya = Bahan + Perlengkapan + Biaya lain-lain


= Rp. 591.375 + Rp. 88.600 + Rp. 123.250

12
= Rp. 803.225

⮚ Tanaman Kaktus biasa (ownroot & grafting)

Total Biaya = Bahan + Perlengkapan + Biaya lain-lain


= Rp. 210.750 + Rp. 21.600 + Rp. 14.500
= Rp. 246.850

⮚ Tanaman Kaktus Gymno

Total Biaya = Bahan + Perlengkapan + Biaya lain-lain


= Rp. 205.375 + Rp. 10.800 + Rp. 7.250
= Rp. 223.425

B. Penentuan Harga Jual

⮚ Tanaman Sukulen (semua bentuk sukulen)

Harga Pokok Produksi = Total Biaya/Hasil Produksi


= Rp. 803.225/100
= Rp. 8.032,25
Harga Jual = Harga Pokok + Laba yang diinginkan
= Rp. 8.032 + Rp. 1.468
= Rp. 9.500
Jadi harga jualnya yaitu Rp. 9.500

⮚ Tanaman Kaktus biasa (ownroot & grafting)

Harga Pokok Produksi = Total Biaya/Hasil Produksi


= Rp. 246.850/40
= Rp. 6.171,25

13
Harga Jual = Harga Pokok + Laba yang diinginkan
= Rp. 6.171 + Rp. 1.829
= Rp. 8.000
Jadi harga jualnya yaitu Rp. 8.000

⮚ Tanaman Kaktus Gymno

Harga Pokok Produksi = Total Biaya/Hasil Produksi


= Rp. 223.425/20
= Rp. 11.171,25
Harga Jual = Harga Pokok + Laba yang diinginkan
= Rp. 11.171 + Rp. 2.829
= Rp. 13.000
Jadi harga jualnya yaitu Rp. 13.000

C. Perhitungan Laba/Rugi

⮚ Tanaman Sukulen (semua bentuk sukulen)

Laba = (Hasil produksi x Harga jual)-Modal


= (100 x Rp. 9.500) - Rp. 803.225
= Rp. 147.775
Persentase Laba = Laba / Modal x 100%
= 147.775 / 803.225 x 100%
= 0,18%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 0.18%

⮚ Tanaman Kaktus biasa (ownroot & grafting)

14
Laba = (Hasil produksi x Harga jual)-Modal
= (40 x Rp. 8.000) - Rp. 246.850
= Rp. 73.150
Persentase Laba = Laba / Modal x 100%
= 73.150 / 246.850 x 100%
= 0,29%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 0.29%

⮚ Tanaman Kaktus Gymno

Laba = (Hasil produksi x Harga jual)-Modal


= (20 x Rp. 13.000) – Rp. 223.425
= Rp. 36.575
Persentase Laba = Laba / Modal x 100%
= 36.575 / 223.425 x 100%
= 0,16%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 0.16%

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

15
Mami Sukulen merupakan brand produk yang dicitpakan sebagai salah satu
peluang usaha kegiatan yang memanfaatkan sumber daya lokal yang di dalamnya
terdapat pembudidayaan tuanaman sukulen dan kaktus. Produk ang ditawarkan
sangat unik dan mudah disukai di kalangan masyarakat. Selain itu, produk yang
ditawarkan juga memiliki manfaat yang baik untuk mengurangi polusi pada
lingkungan. Hal ini membuat usaha “Mami Sukulen” layak untuk di jalankan.

B. Rekomendasi
Berdasarkan pemaran di atas terkait usaha “Mami Sukulen” ini dinyatakan
laak untuk di jalankan dan direkomendasikan. Penyusun pun akin bahwa usaha ini
laak untuk direalisasikan di tengah perkembangan dunia bisnis dan era globalisasi
seperti sekarang ini.

16

Anda mungkin juga menyukai