Dosen Pengampu :
Nama Anggota:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pandemi covid-19 ini menyebabkan adanya pergeseran dan perubahan pola pembelian
konsumen.Biasanya meskipun sudah ada penjualan online, namun konsumen tetap banyak
yang membeli produk secara langsung ke toko atau pusat perbelanjaan.Namun sekarang ini,
karena ada pembatasan dan peraturan pemerintah untuk tidak keluar rumah, maka otomatis
konsumen tidak memungkinkan untuk berlama-lama di luar rumah. Pelaku UMKM juga harus
menyesuaikan diri dan mengkondisikan penjualan produk dan jasanya (Hardilawati, 2020).
Dalam khazanah kebudayaan Indonesia, Batik adalah salah satu bentuk seni kuno yang
bermutu tinggi. Kata Batik berasal dari Bahasa Jawa yaitu “amba” yang artinya tulis dan “nitik”
yang berarti titik. Maksud dari gabungan kedua kata tersebut adalah menulis dengan lilin.
Proses pembuatan batik diatas kain menggunakan canting yg ujungnya berukuran kecil
memberikan kesan “orang sedang menulis titik-titik”. Di samping itu batik memiliki pengertian
yang berhubungan dalam membuat titik atau meneteskan lilin atau malam pada kain mori
(Trixie, 2020).
Ketertarikan konsumen untuk memiliki suatu produk ditentukan oleh beberapa faktor,
diantaranya, kualitas, produk, spesifikasi, dan harga. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi, maka konsumen sangat dimudahkan adanya internet
yang mampu menyediakan segala kebutuhan manusia terkait dengan produk yang mereka
inginkan (Rosmadi, 2021).
Banyak orang yang mengetahui tentang batik di era milenial saat ini, salah satunya
dalam acara pernikahan ataupun formal yang lainnya. Sebelumnya sangat jarang ditemukan
orang yang menggunakan batik saat mengunjungi tamu besar. Tetapi saat ini pemerintah
bahkan pejabat memakai batik disetiap kegiatan atau kunjungan ke suatu daerah yang ada di
Indonesia bahkan diluar negeri. Salah satu kebanggaan kita juga yaitu warisan budaya
Indonesia adalah Batik. Manfaat lainnya untuk membangun perekonomian bagi masyarakat
terutama UMKM dalam kegiatan produksi pembuatan batik.
Lalu batik juga tidak hanya sebagai dipakai acara resmi, tetapi batik juga biasanya
dipakai orang ketika bepergian dan bersosialisasi. Ketika orang ingin berkunjung maka
alternatif pakaian yang cocok dan formal yaitu memakai batik
Alamat : Jl. Waringin Lintas Gang Rajawali No 44 RT. 02, Puncak Kemuning,
No telepon : 0813-6712-0636
Visi UMKM
Menjadikan produk batik yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh berkembang
dengan sehat serta dikenal oleh masyarakat dalam negeri dan luar negeri.
Misi UMKM
Batik Durian telah menjadi ciri khas Kota Lubuk Linggau sejak awal tahun 2019 lalu.
Beberapa tahun setelahnya, lahir Batik Gelitik yang dapat menjadi pilihan buah tangan
kerajinan dari Lubuk Linggau. Batik Gelitik merupakan salah satu merk yang memproduksi
Batik Durian Khas Lubuk Linggau yang resmi dilaunching pada Senin, 25 Maret 2019 di
Rumah Kreatif Membatik yang beralamat di Jl. Waringin Lintas Gang Rajawali No. 44 RT. 02
Puncak Kemuning, Lubuk Linggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan 31618,
Indonesia. Rumah Kreatif membatik ini memiliki akun Instagram dengan nama @batik.gelitik.
Rumah Kreasi batik gelitik ini juga menjawab tantangan kota Lubuk Linggau yang
menginginkan icon fashion di Lubuk Linggau. Nama Batik Gelitik dipilih karena memiliki
akhiran bunyi yang sama yaitu batik tik gelitik selain itu juga singkatan dari nama ini yaitu BG
yang dimana dalam bahasa Lubuk Linggau memiliki arti bagus, keren atau kece. Batik Gelitik
memiliki motif yang beragam dan tidak pasaran sehingga membuat orang yang memakainya
merasa bangga dan terlihat elegant karena motif yang dipakai juga limited edition. Untuk harga
yang ditawarkan pada batik disini yaitu sekitar 300 ribu - 2 juta-an. Batik Gelitik memiliki 3
orang karyawan yang dimana dua karyawannya tersebut diambil dari siswa SLB (Sekolah Luar
Biasa) yang ada di Kota Lubuk Linggau. Selain menjalankan bisnis, rumah kreasi ini juga
memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu pembuatan kerajinan batik ini.
1. Segmentasi
a. Segmentasi Perilaku
Masyarakat sudah mulai mengetahui dan membeli produk batik gelitik serta memberikan
apresiasi karena produk Batik Gelitik dikatakan sangat berkualitas.
b. Segmentasi Demografis
Pada segmentasi demografis lebih kepada orang tua maupun dewasa serta kalangan anak muda
yang menyukai batik.
c. Segmentasi Psikografis
d. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memilih daerah yang cukup strategis yaitu ditempat yang sering dilalui
masyarakat seperti di tengah kota dan tempat terjangkau dari yang lainnya.
2. Targeting
Penjual atau owner menargetkan seluruh masyarakat di Lubuk Linggau dan beberapa daerah
Sumatera Selatan, mulai dari usia remaja hingga dewasa. Produk Batik Gelitik bisa diberikan
kepada orang terdekat seperti sahabat, pacar, keluarga dan lain-lain. Tidak hanya itu, produk
Batik Gelitik bisa dijadikan baju khas dalam tradisi ataupun acara tertentu.
3. Positioning
Penjual atau owner memposisikan diri sebagai target pasar yang tidak akan kalah dengan
produk batik yang lain. Produk Batik Gelitik pun dijual dengan harga yang cukup terjangkau
sesuai jenis dan tingkat kerumitan prosesnya. Batik gelitik juga selalu melayani konsumen dan
memberikan pelayanan yang terbaik sehingga konsumen puas dan loyalitas terhadap produk di
Batik Gelitik.
Tujuan :
1. Untuk memudahkan perencanaan usaha yang terjadi pada UMKM Batik Gelitik
2. Untuk menghindari resiko kerugian yang terjadi pada UMKM Batik Gelitik
3. Untuk memudahkan pelaksanaan usaha yang terjadi pada UMKM Batik Gelitik
4. Untuk memudahkan pengawasan yang terjadi pada UMKM Batik Gelitik
Manfaat :
Manfaat Teoritis
Secara teoritis, laporan penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk pengembangan
ilmu pengetahuan bisnis dalam bidang pengelolaan data.
Manfaat Praktis
PEMBAHASAN
TABEL PRODUKSI
MAX
MIN
RATA-
RATA
TABEL PENJUALAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Dokumentasi
Hardilawati, W. laura. (2020). Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Akuntansi Dan Ekonomika, 10(1), 89–98. https://doi.org/10.37859/jae.v10i1.1934
Rosmadi, M. L. N. (2021). Penerapan Strategi Bisnis di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal IKRA-
ITH Ekonomika, 4(1), 122–127.
Sarfiah, S., Atmaja, H., & Verawati, D. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi
Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 4(2), 1–189.
https://doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952
Trixie, A. A. (2020). FILOSOFI MOTIF BATIK SEBAGAI IDENTITAS BANGSA
INDONESIA. Folio, Vol 1 No 1, 1–9.
https://journal.uc.ac.id/index.php/FOLIO/article/view/1380