Anda di halaman 1dari 17

Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.

PERAN AKTOR DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI


KERAJINAN BATIK GIRILOYO KABUPATEN BANTUL

The Role of Actors in the Development of Creative Economy in Giriloyo Batik Crafts in
Bantul Regency

Oleh: Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.,


Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. yayuksetyaningsih96@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran aktor dalam pengembangan ekonomi
kreatif dan untuk mengetahui hambatan peran aktor dalam pengembangan ekonomi kreatif di
kerajinan batik Giriloyo Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan peran aktor sudah baik namun masih belum
optimal. Ada 3 peran aktor yaitu pertama, pemerintah yaitu Dinas KUMKMP dalam mendukung
ekonomi kreatif dengan memberikan fasilitas, perlindungan HKI, dan pemberdayaan UMKM. Kedua
peran pelaku bisnis yaitu UMKM kerajinan batik Giriloyo salah satunya kelompok Sekar Arum yang
memproduksi batik. Ketiga, peran cendekiawan sebagai tenaga pendidik yang mendorong generasi
muda memiliki jiwa kreatif dengan memberikan inovasi serta penyebaran dan mengimplementasikan
IPTEK. Hambatannya seperti rendahnya kemampuan SDM, kurangnya pemahaman terkait HKI, dan
permasalahan pemasaran.

Kata kunci: Peran Aktor, UMKM.

Abstract
The purpose of this research was to determine the role of the actors and to discover any
obstacles which might hinder the actors’ role in the development of the Batik industry creative
economy in Giriloyo, Bantul Regency. This research used qualitative approach and descriptive
method. The results of this research showed that the actors played a good role, but handn’t been done
optimally. The actors and their role were as follows: (1) government Officials, the Office of KUMKMP
who supported creative economy by providing facilities, intellectual property rights protection, and
MSMEs empowerment; (2) the Giriloyo MSMEs, who crafted the main product, batik; (3) the
intellectuals, who acted as educators that induced the creative spirit to young generations by making
innovations and spreading technology uses. Some of the obstacles found were low skill human
resources, lack of intellectual property rights protection and poor marketing strategies.

Keywords: the role of actor, MSME


Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

PENDAHULUAN kawasan perkotaan terutama di wilayah


Kerajinan batik Giriloyo merupakan destinasi pariwisata yakni sepanjang Pantai
salah satu potensi kreatif yang ada di Selatan. Industri kreatif Bantul didominasi
Kabupaten Bantul dan merupakan salah oleh produksi lokal dengan yangb
satu UMKM yang unggul. Dalam hal ini, berjumlah mencapi 145 jenis UMKM.
UMKM merupakan bagian dari industri Dalam kegiatan pengembangan
kreatif yang digerakkan oleh pelaku kreatif, ekonomi kreatif ada beberapa pihak yang
sedangkan industri kreatif merupakan inti memiliki peran penting sebagai aktor utama
dari ekonomi kreatif. Salah satunya mulai dari cendekiawan (intellectuals),
pengembangan ekonomi kreatif di bisnis, dan pemerintah. Teori ini pada
Kabupaten Bantul dengan memanfaatkan awalnya diperkenalkan oleh Etzkowitz &
komoditas lokal melalui UMKM. Leydersdorff sebagai metode kebijakan
Konsep ekonomi kreatif merupakan berbasis inovasi. Teori di atas diadaptasi
model pembangunan yang berkelanjutan, untuk mengembangkan ekonomi kreatif
yang ditegaskan oleh Moelyono (2010: Indonesia dikenal dengan konsep ABG
219) ekonomi kreatif sebagai wujud dari (Akademisi, Bisnis, dan Government) atau
upaya mencari model pembangunan IBG (Intellectual, Business, and
berkelanjutan sebagai iklim ekonomi yang Government) dengan tujuan pembangunan
berdaya saing dan memiliki cadangan ekonomi berkelanjutan berbasis ilmu
sumber daya terbarukan melalui eksploitasi pengetahuan (Moelyono, 2010: 297).
modal kreativitas. Penelitian ini di fokuskan pada
Potensi kreatif Kabupaten Bantul peran aktor dalam pengembangan ekonomi
yang dimanfaatkan melalui perkembangan kreatif di kerajinan batik Giriloyo. Peran
UMKM memanfaatkan komoditas lokal aktor dalam hal ini ada tiga yaitu: pertama,
sebagai daya dukung pariwisata. UMKM pemerintah, dalam hal ini Dinas KUMKMP
seperti kerajinan, perdagangan, dan kuliner dalam mendukung ekonomi kreatif dengan
berkembang dengan pesat di Kabupaten memberikan fasilitas, perlindungan HKI,
Bantul. Perkembangan UMKM didominasi dan pemberdayaan UMKM. Kedua, peran
oleh usaha yang berskala mikro yang pelaku bisnis, yaitu UMKM kerajinan batik
mencapai 91,16 persen dan kecil mencapai Giriloyo salah satunya kelompok Sekar
7,66 persen diri total usaha di Kabupaten Arum yang memproduksi batik,
Bantul (sumber: Sensus Ekonomi 2016 mengurangi angka pengangguran serta
DIY). Usaha mikro meliputi golongan peningkatan pendapatan. Ketiga, peran
usaha penyedia makanan dan minuman di cendekiawan (intellectuals) sebagai tenaga
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

pendidik yang mendorong generasi muda tetapi kualitas kampuan sumber daya
memiliki jiwa kreatif dengan memberikan manusia yang masih rendah. Para pelaku
inovasi serta mendorong penyebaran dan kreatif di kerajinan batik Giriloyo belum
mengimplantasikan IPTEK. mampu menggunakan teknologi seperti
Penelitian terdahulu juga membahas penggunaan komputer.
terkait dengan UMKM yang memiliki kerja Permasalahan lain dalam
sama dengan pihak pemerintah, bank, dan pengembangan ekonomi kreatif adalah
universitas dalam memajukan industri kurangnya pemahaman para pelaku kreatif
kreatif. Untuk mendukung UMKM agar terkait dengan pentingnya mempunyai hak
mampu bersaing serta meningkatkan cipta dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
pengembangan bisnis melalui Di samping itu permasalahan pemasaran
mengembangkan program dukungan yang masih dipengaruhi oleh perekonomian
kepada masyarakat. Hasil menggambarkan global, sehingga solusi alternatif yang
upaya kelompok dengan langkah-langkah dalam penelitian ini perlunya sinergitas
yang lebih baik kinerja penjualan, antar aktor melalui koordinasi, kerja sama,
pekerjaan, paten, dan penggalangan dana pelatihan dan pemberdayaan.
untuk perusahaan yang bermitra dengan Berdasarkan uraian di atas, maka
universitas dan pemerintah daripada mereka penelitian ini penting dilakukan guna
yang tidak bermitra (Reni & Nova, 2015). mengkaji peran aktor dan hambatan dalam
Pengembangan ekonomi kreatif pengembangan ekonomi kreatif di kerajinan
Kabupaten Bantul khususnya di UMKM batik Giriloyo Kabupaten Bantul. Dalam
kerajinan batik Giriloyo teramasuk dalam penelitian ini menggunakan teori menurut
ekonomi kreatif sektor kriya dan fashion. Moelyono (2010: 248-258), yang terdiri
Kerajinan merupakan salah satu potensi dari peran pemerintah, peran bisnis dan
kreatif yang memanfaatkan kreatifitas. peran cendekiawan (intellectuals).
Komuditas lokal yang unggul di Kabupaten METODE
Bantul, salah satunya kerajianan batik Jenis Penelitian
Giriloyo sebagai sentra industri batik tulis Penelitian ini merupakan
dengan kualitas baik serta mampu penelitian deskriptif dengan pendekatan
memanfaatkan bahan baku lokal dalam kualitatif.
industrinya. Di samping itu, pemberdyaan Tempat dan Waktu Penelitian
masyarakat melalui proses membatik yang Penelitian ini mengambil lokasi di
didominasi oleh kaum perempuan. Kerajin wilayah Kabupaten Bantul. Karena
batik Giriloyo semakin berkembang, akan Kabupaten Bantul menjadi salah satu
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

kabupaten kreatif di Indonesia dengan Untuk mendukung pengumpulan data


potensi kreatif dari komoditas lokal seperti primer peneliti juga menggunakan alat
kriya, kuliner, minuman dan yang lainnya. perekam, kamera sebagai dokumentasi dari
Komoditas lokal di Bantul termasuk instansi yang terkait.
industri kreatif di mana dalam Sumber dan Jenis Data
perkembangannya terus didorong oleh Penelitian ini, menggunakan dua
pemerintah Kabupaten Bantul, sehingga jenis data, yaitu sumber data primer dan
mampu bersaing, berkualitas, ramah sumber data sekunder Data Primer
lingkungan dan berkelanjutan salah satunya diperoleh melalui wawancara dan observasi
di sentra kerajinan batik Giriloyo. Waktu di lapangan, sedangkan data sekunder
penelitian ini di mulai dari 7 Januari sampai diperoleh dari data dokumen dari subjek
dengan 13 Maret 2019. penelitian baik secara langsung maupun
Subjek Penelitian tidak langsung.
Subjek penelitian ini meliputi: 1) Teknik Pengumpulan Data
staf analis produk bidang produk industri 1. Wawancara
dinas KUMKMP Kabupaten Bantul, 2) Wawancara menurut Moleong (2008:
Kepala Departemen Pengembangan 186) adalah percakapan dengan maksud
UMKM Bank Indonesia, 3) Dosen UNY, 4) tertentu. Dalam penelitian ini,
Head Business Development & Marketing menggunakan jenis wawancara semi
Shopee, 5) Ketua Paguyuban Batik Tulis terstruktur. Selain itu, penelitian ini
Giriloyo, 6) Pelaku UMKM batik tulis menggunakan teknik purposive sampel.
Kelompok Sekar Arum, Giriloyo. 2. Observasi
Instrumen Penelitian Observasi atau pengamatan
Peneliti merupakan instrumen merupakan salah satu alat penting untuk
kunci di mana para peneliti mencari dan pengumpulan data dalam penelitian
mengumpulkan data penelitian yang kualitatif (Creswell, 2015: 231). Penelitian
diperlukan melalui observasi, wawancara, ini, melakukan pengamatan langsung
dan dokumentasi (Creswell, 2016: 248). dengan menggunakan pancaindra dengan
Instrumen utama di dalam penelitian ini melihat, mendengar, dan dirasakan dalam
adalah peneliti sendiri yang melakukan penelitian. Observasi dalam penelitian ini
perencana, pelaksanaan, pengumpulan data terkait dengan aktivitas peran aktor dalam
melalui wawancara dan observasi, analisis, pengembangan ekonomi kreatif di kerajinan
penafsiran data, dan di akhir penelitian batik Giriloyo Kabupaten Bantul.
harus melaporkan hasil penelitiannya.
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

3. Dokumentasi itu, dalam penelitian ini menggunakan teori


Dokumentasi merupakan cara yang membandingkan teori dengan
pengumpulan data dengan mengambil data- kenyataan di lapangan.
data dari catatan, dokumentasi, administrasi Teknik Analisis Data
yang sesuai dengan masalah yang diteliti Dalam teknik analisis menurut
(Taufan, 2016: 104). Miles dan Huberman (1986 dalam
Dokumentasi dalam penelitian ini Moleong, 2008: 307-308) sebagai proses
menggunakan data eksternal dan internal analisis yang dilakukan bersamaan dengan
yang berkaitan dengan peran aktor dalam proses pengumpulan data. Proses analisis
pengembangan ekonomi kreatif di kerajinan data yang digunakan ada empat tahap,
batik Giriloyo Kabupaten Bantul. Data yaitu: 1) Tahapan pengumpulan data, 2)
internal dalam penelitian ini berupa profil Tahapan reduksi data, 3) Tahapan penyajian
dan foto-foto kegiatan paguyuban kerajinan data, dan 4) Tahapan penarikan
batik tulis giriloyo, sedangkan data kesimpulan.
eksternal berupa buku dan sumber dari HASIL PENELITIAN DAN
media massa yang meliputi dokumen resmi PEMABAHASAN
profil Dinas Koperasi, UMKM, dan Penelitian ini menggunakan teori
Perindustrian Kabupaten Bantul, profil menurut Moelyono (2010: 248-258), terkait
sejarah paguyuban batik tulis Giriloyo, dengan peran aktor dalam pengembangan
dokumen resmi terkait dengan UMKM di ekonomi kreatif dengan penjelasan di
Kabupaten Bantul, dan jurnal terkait bawah ini:
dengan peran aktor dalam pengembangan Dalam pengembangan ekonomi
ekonomi kreatif. kreatif terdapat peran pemerintah yang,
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data meliputi katalisator, fasilitator dan advokasi
Teknik triangulasi menurut yang memberikan rangsangan, regulator,
Moleong (2008: 330) adalah teknik yang konsumen, investor, entrepreneur dan
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data urban planner
itu untuk keperluan pengecekan atau Peran bisnis dalam pengembangan
sebagai pembanding terhadap data itu ekonomi kreatif sebagai pencipta dari
sendiri. Dalam penelitian ini melakukan produk, jasa kreatif, dan menciptakan
teknik triangulasi sumber dengan cara lapangan pekerjaan bagi individu-individu
membandingkan data wawancara atau kreatif serta dapat menyerap produk dan
informasi yang didapat dari informan jasa yang dihasilkan. Selain itu, membentuk
penelitian satu dengan yang lainnya. Selain komunitas dan entrepreneur kreatif sebagai
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

ruang publik untuk sharing pemikiran, Pertama, Peran pemerintah menurut


mentoring, motivasi, dan business coaching Moelyono (2010: 248-258), sebagai
atau pelatihan manajemen pengelolaan regulator pihak yang menghasilkan
bisnis. kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
Peran cendekiawan (intellectuals) masyarakat, industri, institusi, intermediasi,
dalam pengembangan ekonomi kreatif sumber daya dan teknologi harus dapat
diperlukan peran cendekiawan sebagai agen mempercepat proses perkembangan
yang menyebarkan dan industri kreatif yang memiliki iklim bisnis
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, kondusif. Untuk mendukung
seni dan teknologi, serta sebagai agen yang pengembangan ekonomi kreatif khususnya
membentuk nilai-nilai yang konstruktif bagi berbasis UMKM kerajinan batik Giriloyo,
pengembangan industri kreatif dalam pemerintah berpedoman dengan regulator
masyarakat. Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 9 Tahun 2017 Tentang
Dari pemaparan teori peran aktor
Pemberdayaan Dan Perlindungan Industri
pengembangan ekonomi kreatif di atas
Kreatif, Koperasi Dan Usaha Kecil dan
maka peran aktor dalam pengembangan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
ekonomi kreatif di kerajinan batik Giriloyo
tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Kabupaten Bantul dapat dilihat dalam peran
Regulator sebagai pedoman dalam
masing-masing, sebagai berikut:
melaksanakan program yang telah di
1. Peran Pemerintah (Dinas Koperasi,
hasilkan oleh pemerintah, serta menjadi
UMKM, dan Perindustrian/ Dinas
solusi dan strategi permasalahan terkait
KUMKMP)
dengan bidang perekonomian. Hal ini
Dalam konsep peran aktor dalam
sejalan dengan penelitian Rosmawaty
pengembangan ekonomi kreatif di kerajinan
(2013) tentang Peningkatan Peran
batik Giriloyo Kabupaten Bantul dari peran
Pemerintah Daerah Dalam Rangka
pemerintah Dinas KUMKMP dalam
Pengembangan Ekonomi Kreatif Di
melakukan perubahan dalam bidang
Provinsi Jawa Barat bahwa dalam
perekonomian dengan konsep ekonomi
pelaksanaannya pemerintah Jawa Barat
kreatif yang mengedepankan informasi,
memutuskan regulator Keputusan Gubernur
serta kreativitas yang mengandalkan ide-ide
Jawa Barat No. 500/Kep.146-Bapp/2012
berbagi ilmu pengetahuan dari sumber daya
tentang Komite Pengembangan Ekonomi
manusia sebagai faktor produksi dalam
Kreatif Jawa Barat.
perekonomian.
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

Peran pemerintah menurut Suryana Kampung Batik Giriloyo, Desa Wukirsari.


(2013: 58) pemerintah sebagai pemegang Dinas KUMKMP mendatangkan berbagai
kepentingan melakukan regulasi, layanan praktisi sesuai dengan bidang keahlian
dan koordinasi terkait menghindari meliputi ahli pewarnaan alam, ahli
kebijakan yang bertentangan dengan pemasaran melalui e-commerce dan terkait
pengembangan ekonomi kreatif, sehingga dengan pentingnya mempunyai hak cipta
diperlukannya koordinasi antar peran aktor dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
untuk mendukung pengembangan ekonomi Selain itu, peran Dinas KUKMP Bantul
kreatif. dalam hal memberikan informasi pasar
Kedua, Dalam pengembangan dengan menyelenggarakan workshop di
ekonomi kreatif pemerintah berperan peruntukan untuk UMKM yang ada di
sebagai katalisator, fasilitator dan advokat Bantul, sehingga menjadi media pemasaran
yang memberikan rangsangan, tantangan dengan penggunaan teknologi yang pernah
dan dorongan agar, ide-ide bisnis bergerak diselenggarakan di Paguyuban kerajinan
ke kompetisi yang lebih tinggi (Moelyono, batik Giriloyo Hal ini sejalan dengan
2010: 248-258). Pemerintah melakukan penelitian Rosmawaty (2013) menyatakan
perubahan dengan terobosan baru dalam bahwa dalam mendukung perkembangan
bidang ekonomi sebagai wujud solusi ekonomi kreatif peran pemerintah
permasalahan kelangkaan sumber daya menyediakan workshop untuk
alam yang tidak seimbang dengan mengingatkan kemampuan sumber daya
pertumbuhan. Dengan melakukan manusia.
pengembangan ekonomi kreatif yang Selain itu, Peran pemerintah
memanfaatkan sumber daya manusia menurut Suryana (2013: 58) berfungsi
sebagai faktor produksi dalam dalam membina industri-industri kreatif
perekonomian. Sumber daya manusia melalui pelatihan untuk meningkatkan nilai
memiliki kreativitas yang mampu tambah. Dalam hal ini Dinas KUMKMP
diberdayakan. memberikan pelatihan-pelatihan bagi
Selanjutnya, pemerintah masyarakat untuk meningkatkan
memberikan fasilitas baik anggaran perkembangan UMKM. Dalam hal ini
maupun fasilitas gedung. Dinas KUMKMP sebagai pendukung perkembangan ekonomi
memberikan fasilitas anggaran dalam kreatif, di mana sumber daya manusia yang
penyelenggaraan workshop. Workshop memiliki kreativitas dan produktivitas.
yang pernah diselenggarakan terkait dengan Dinas KUKMP Bantul memberikan
pewarnaan alam dalam proses membatik di pelatihan UMKM baru, sehingga
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

meningkatkan perkembangan UMKM yang Ketiga, Menurut Moelyono (2010:


ada di Bantul sekitar 200-500 UMKM baru 248-258), pemerintah memiliki peran
setiap tahunnya. investor, konsumen, dan entrepreneur.
Dinas KUKMP Bantul memberikan Pemerintah sebagai investor harus dapat
fasilitas sarana dan prasaran serta menjadi memberdayakan aset negara agar menjadi
investasi pemerintah dalam lebih produktif dalam lingkungan industri
memberdayakan aset negara. Salah satunya kreatif dan bertanggung jawab terhadap
dengan memberikan sarana showroom yang infrastruktur industri. Sebagai konsumen,
ada di paguyuban kerajinan batik Giriloyo pemerintah perlu merevitalisasi kebijakan
dan berada di Pandak Bantul sebagai tempat procurement yang dimiliki, dengan
pengepulan hasil kerajinan batik. Hal ini prioritas penggunaan produk-produk
sejalan dengan penelitian Rosmawaty kreatif. Sebagai entrepreneur, pemerintah
(2013) menyatakan bahwa saran dan secara tidak memiliki otoritas terhadap
prasarana dalam mendukung badan usaha milik pemerintah (BUMN).
pengembangan ekonomi kreatif sangat Pemerintah memiliki peran sebagai
diperlukan sebagai rencana aksi dalam konsumen dalam pengembangan ekonomi
program ini. kreatif di kerajinan batik Giriloyo salah
Perlindungan atau advokasi yang satunya dengan cara mendukung
diberikan oleh Dinas KUKMP, penggunaan batik. Pemerintah Dinas
memberikan bantuan bagi UMKM untuk KUKMP Bantul mewajibkan setiap
mendapatkan perlindungan sepeti hak cipta, pegawainya menggunakan seragam batik
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan ketika hari-hari tertentu. Di samping itu,
sertifikat halal. Pemberian hak paten Kabupaten Bantul mewajibkan sekola-
sebagai apresiasi dan penghargaan atas sekolah di hari-hari untuk memaki baju
keseriusan pemerintah dalam mendukung batik. Selanjutnya, peran pemerintah dari
pengembangan ekonomi kreatif. Akan entrepreneur, di mana pemerintah
tetapi, tidak banyak dari UMKM yang memberikan mediasi antara pelaku industri
mendaftarkan produksi yang di hasilkan. kreatif dengan perusahaan BUMN untuk
Padahal pemerintah memberikan anggaran melakukan kerja sama. Perusahaan BUMN
setiap satu merek dengan biaya sekitar Rp. seperti pertamina melakukan program CSR
1.100.000,- terkait dengan proses pelayanan untuk pelaku-pelaku usaha kreatif,
hak cipta, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), sedangkan untuk perbankan memberikan
dan sertifikat halal. program hibah dana atau peralatan.
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

Keempat, Urban planner, kebijakan dengan menciptakan iklim yang


kreativitas akan tumbuh dengan subur di mendorong kreativitas dengan
kota-kota yang memiliki iklim kreatif. Agar memudahkan perijinan industri kreatif,
pengembangan industri kreatif ini berjalan perlindungan hasil karya kreatif dan
dengan baik, maka perlu diciptakan kota- menjadikan salah satu kota kreatif di
kota kreatif di Indonesia. Pemerintah Indonesia.
memiliki peran sentra dalam penciptaan Dari paparan di atas maka dapat
kota kreatif yang mampu disimpulkan bahwa peran pemerintah Dinas
mengonsentrasikan dan mengakumulasi KUKMP Bantul dalam mendorong
energi dari individu-individu kreatif sebagai pengembangan ekonomi kreatif di mulai
magnet yang menarik minat dengan katalisator sebagai pemecahan
individu/perusahan yang membuka bisnis di permasalahan perekonomian dengan
Indonesia (Moelyono, 2010: 248-258). melakukan pembaruan melalui
Kabupaten Bantul merupakan salah pengembangan ekonomi kreatif yang
satu dari 15 besar kota kreatif atau Urban memanfaatkan sumber kreatif, serta
planner yang ada di Indonesia dengan memberikan berbagai fasilitas mulai dari
keberagaman industri kreatif, salah satunya anggaran dalam pelaksanaan acara, fasilitas
subsektor kriya. Sektor kerajinan di sarana prasaran yaitu showroom batik.
Kabupaten Bantul tumbuh seiring waktu Kemudian memberikan perlindungan, serta
dengan produk-produk yang telah menjadi pemberdayaan di mulai dari pemberian hak
komoditas lokal, salah satunya kerajianan cipta dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
batik tulis Giriloyo merupakan salah satu dan pengikutsertaan dalam pameran.
UMKM yang berada di kawasan sentra Selanjutnya, pemerintah miliki peran dalam
industri batik yang unggul di Kabupaten merumuskan kebijakan yang sesuai dengan
Bantul. Di samping itu pemerintah berusaha kebutuhan dan sebagai pemecah
menciptakan iklim kondusif untuk permasalahan baik politik, ekonomi, dan
mendukung perkembangan ekonomi kreatif sosial. Pemerintah sebagai konsumen yaitu
dengan mendorong pelaku kreatif mengikut dengan memakai seragam batik, serta
tren dan memudah para pelaku industri menjadi mediator antara perusahaan
kreatif dalam pembuatan hak cipta dan Hak BUMN dan para pelaku industri kreatif.
Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu, pemerintah menumbuhkan kota-
Hal ini sejalan dengan penelitian kota kreatif dengan memanfaatkan
yang dilakukan oleh Rosmawaty (2013) di kreativitas, sehingga para pelaku industri
mana pemerintah Jawa Barat memberikan
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

kreatif menjadi daya tarik investor atau canting untuk membatik dari yang
perusahaan untuk mendirikan usaha. berukuran besar dan berukuran kecil
2. Peran Pelaku Bisnis UMKM Kerajinan diperoleh dari wilayah Pekalongan dan
Batik Giriloyo wilayah Wonosari (Panggang). Sejalan
Peran bisnis Menurut Moelyono dengan penelitian Rosmawaty (2013)
(2010: 248-258), dalam pengembangan menyatakan dengan bahan baku yang
ekonomi kreatif sebagai pencipta dari diperoleh secara mudah memungkinkan
produk, jasa kreatif, dan menciptakan potensi ekonomi kreatif lebih berkembang
lapangan pekerjaan bagi individu-individu karena efisiensi dari biaya produksi.
kreatif serta dapat menyerap produk dan Pada awalnya masyarakat di Desa
jasa yang dihasilkan. Selain itu, membentuk Wukirsari mendapat pendampingan dari
komunitas dan entrepreneur kreatif sebagai LSM yang memberikan pelatihan
ruang publik untuk sharing pemikiran, pewarnaan, sehingga memberikan nilai
mentoring, motivasi, dan business coaching tambah untuk masyarakat mampu
atau pelatihan manajemen mengelola kerajinan batik Giriloyo. Pada
Kerajinan batik Giriloyo Kabupaten tahun 2010 Desa Wukirsari ditetapkan
Bantul merupakan salah satu UMKM yang sebagai desa wisata sebagai besar
memproduksi batik yang sudah sejak dulu. masyarakat desa memilih pindah profesi
Dalam proses memproduksi batik di sebagai perajin batik, penyedia makan,
kelompok sekar di mulai dari pembuatan minuman dan perajin bambu, di mana setiap
pola, proses membatik di mana dalam pedukuhan yang ada Desa Wukirsari
proses ini ada beberapa macam, yaitu: isen- memiliki potensi-potensi masing-masing
isen, nyecekki, ngelowongi, nembok, dan dan di kelola serta memberikan lapangan
proses selanjutnya pewarnaan. Kerajinan perkerjaan untuk masyarakatnya.
batik Giriloyo merupakan salah satu Peningkatan pendapat para perajin
UMKM yang berada di kawasan sentra di kerajinan batik Giriloyo diperoleh dari
industri batik yang unggul di Kabupaten usah penjualan batik secara konvensional di
Bantul. Dalam hal ini kerajinan batik tulis mana beli datang langsung ke paguyuban
Giriloyo merupakan sektor kriya yang batik tulis Giriloyo. Di samping itu
menjadi komoditas lokal. Kerajinan batik penjualan online batik yang di hasil oleh
Giriloyo dalam memperoleh bahan baku para perajin di kerajinan batik Giriloyo
seperti lilin atau malam biasnya diperoleh melalui media sosial seperti whatshapp,
dari distributor ataupun dari pedagang yang instagram, dan Facebook. Rata-rata
menjadi langganan. Alat-alat seperti penjualan batik setiap bulan di kelompok
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

sekar arum berkisar Rp. 1.000.000- Rp. pengembangan ekonomi kreatif


2.500.00,-. Akan tetapi pemasaran batik memberikan investasi terhadap pelaku
masih berorientasi dengan lokal, belum industri kreatif agar berkelanjutan untuk
mempunyai strategi pemasaran yang luas. menghasilkan pasang pasar. Dalam hal ini
Selain itu, pendorong pengembangan para pelaku industri kreatif dapat
ekonomi kreatif adalah aktivitas memperoleh fasilitas pengembangan
kepariwisataan, di mana para wisatawan ekonomi kreatif seperti fasilitas gedung
datang ke Desa Wukirsari untuk rekreasi di showroom Dinas KUMKMP Bantul,
berbagai potensi wisata salah satunya fasilitas dana dari perusahaan BUMN
potensi alam air terjun seribu batu, potensi seperti pertamina (CSR), dan dari
religi makam sunan cirebon dan potensi perbankan hibah peralatan membatik untuk
wisata edukasi kerajinan batik tulis kelompok sekar arum dari BDP Bantul,
Giriloyo. serta pengikut sertaan pameran kelompok
Paguyuban batik tulis Giriloyo berkah lestari dalam acara Grebeg UMKM
merupakan imbas dari gempa bumi di Desa Yogyakarta 2018 yang di selenggarakan
Wukirsari yang mencakup 3 pedukuhan oleh Bank Indonesia.
meliputi Karang Kulon, Giriloyo, dan Dari paparan di atas dapat
Cengkehan yang diprakarsai oleh LSM disimpulkan peran bisnis dalam konsep
Jogja Heritage Sociaty (JHS) berkerjasama pengembangan ekonomi kreatif yaitu mulai
dengan Australian Indonesian Partnership dengan pengembangan produksi dalam hal
yang akhirnya terbentuklah 4 kelompok ini membuat batik yang hasil produksinya
batik yaitu Sungging Tumpuk, Sekar akan dijual untuk mendapat nilai tambah,
Arum, Sido Mukti, dan Sekar Kedaton dan distribusi proses ini para perajin membuat
kemudian terus bertambah menjadi 12 batik dan dikumpulkan di pengepul, dan
kelompok. Perkembangan semakin maju pemasaran proses penjual dalam kerajinan
pelaku-pelaku industri kreatif salah satunya batik Giriloyo khususnya di kelompok
kelompok sekar arum yang menjadi sekar arum menggunakan cara
anggota paguyuban batik tulis Giriloyo konvensional dan online. Di samping itu
memperoleh bantuan dari berbagai pihak dengan semakin berkembang kerajinan
dan melakukan kerja sama baik dari batik Giriloyo yang awalnya hanya buruh
pemerintah maupun dari perusahaan batih dengan seiring waktu menjadi perajin
BUMN. yang mampu membuat sendiri serta
Peran perusahaan menurut Suryana mewarnai sendiri. Selain itu, dengan
(2013: 58) untuk mendukung semakin banyak perajin maka diperlukan
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

wadah untuk mengkoordinasi semua semakin maju dengan teknologi-teknologi


perajin, sehingga berdirilah Paguyuban yang terbarukan seperti adanya kompor
Batik Tulis Giriloyo yang membawahi 12 listrik. Selain itu untuk mendukung
kelompok yang setiap kelompok memiliki perkembangan akademisi (universitas)
35 perajin batik. berupaya dengan mewujudkan suatu
3. Peran cendekiawan (intellectuals) programa pendampingan yang meliputi
(Akademisi Dosen UNY) pelatihan pemasaran berbasis IT, pelatihan
Dalam pengembangan ekonomi pengelolaan data Base pelanggan, pelatihan
kreatif diperlukan peran cendekiawan pengembangan pengemasan produk yang
sebagai agen yang menyebarkan dan pernah dilakukan di paguyuban batik tulis
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, Giriloyo diselenggarakan oleh salah satu
seni dan teknologi, serta sebagai agen yang akademisi (universitas) yaitu Universitas
membentuk nilai-nilai yang konstruktif bagi Mercubuana sebagai wujud peningkatan
pengembangan industri kreatif dalam kualitas kemampuan perajin dalam hal
masyarakat (Moelyono, 2010: 248-258), promosi.
Pengembangan ekonomi kreatif di Peran akademisi (universitas)
kerajinan batik Giriloyo Kabupaten Bantul mendorong generasi muda untuk memiliki
dilihat dari peran cendekiawan jiwa kreatif serta memberikan nilai-nilai
(intellectuals) khususnya akademisi konstruktif. Dalam hal ini akademisi
(universitas) dalam proses penyebaran dan (universitas) mendorong generasi muda
mengimplantasikan ilmu pengetahuan, seni untuk mencintai seni budaya salah satu
dan teknologi. Dalam proses menyebarkan budaya membatik, sehingga harus memiliki
ilmu pengetahuan akademisi (universitas) pengetahuan dan mengerti tentang apa itu
yaitu UNY dengan cara melestarikan dan batik, sehingga mereka akan menghargai
mentransfer ilmu pengetahuan terkait batik itu sendiri sebagai warisan turun-
dengan proses membatik yang sudah ada menurun. Di samping itu akademisi
sejak dulu di wariskan secara turun (universitas) salah satu UNY mendorong
menurun. Di samping itu generasi muda untuk menciptakan nilai-
pengimplementasian dengan memberikan nilai konstruktif dengan cara mengenalkan
peluang bagi mahasiswa untuk magang di kebudayaan membatik sebagai warisan
sekolah-sekolah seperti SD, SMP, dan dunia serta UNY memberikan fasilitas
SMK sebagai target utama. untuk mendukungnya salah satunya
Pengembangan ekonomi kreatif di mengadakan lomba dan pameran yang
kerajinan batik Giriloyo Kabupaten Bantul bekerja sama dengan pemerintah.
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

Dari paparan di atas dapat konstruktif untuk mendukung


disimpulkan peran dalam konsep pengembangan ekonomi kreatif dengan
pengembangan ekonomi kreatif yaitu mulai meningkat kemampuan pelaku industri
dengan cendekiawan (intellectuals) kreatif dalam penggunaan teknologi dalam
khususnya akademisi (universitas) promosi produk. Pelaksanaan peran aktor
menyebarkan dan mengimplantasikan ilmu dalam pengembangan ekonomi kreatif di
pengetahuan, seni, dan teknologi. kerajinan batik Giriloyo Kabupaten Bantul
Menyebarkan ke generasi muda akan apabila disesuaikan dengan teori peran
pentingnya melestarikan kebudayaan aktor maka dapat di katakan sudah baik
membatik. Selain itu akademisi namun belu optimal.
(universitas) mendorong generasi muda 4. Hambatan Peran Aktor dalam
memiliki jiwa kreatif salah satunya yang di Pengembangan Ekonomi Kreatif di
lakukan UNY dengan mengadakan lomba Kerajinan Batik Giriloyo Kabupaten
dan pameran. Bantul
Kesimpulan dari pemaparan peran Peran aktor dalam pengembangan
aktor dalam pengembangan ekonomi kreatif ekonomi kreatif di kerajinan batik Giriloyo
dilihat teori menurut Moelyono (2010: 248- memiliki beberapa hambatan sebagai
258), di mana setiap aktor memiliki peran berikut:
yang berbeda-beda. Peran pemerintah 1) Pemasaran yang masih berorientasi
dalam pengembangan ekonomi kreatif di pada pasar lokal
kerajinan batik Giriloyo memberikan Menurut Suryana (2013: 204)
fasilitas baik anggaran maupun kelemahan dalam pengembangan ekonomi
infrastruktur, memberikan perlindungan kreatif lemah dalam pengomersialisasian
dan pembedayaan industri kreatif berbasis produk. Kerajinan batik Giriloyo, di mana
UMKM, dan mendirikan kota-kota kreatif. para pelaku masih memiliki pemikiran
Adapun peran dari pelaku bisnis kerajinan paternalistik yang menyatakan bawa
batik Giriloyo adalah memproduksi barang dengan ini sudah terjual, sehingga terkait
dan jasa berupa batik yang di butuhkan, pemasaran masih berorientasi pasar lokal.
menciptakan lapangan pekerjaan, dan Dalam pemasaran para perajin batik
melestarikan batik sebagai warisan budaya. Giriloyo menggunakan media konvensional
Di samping itu, peran cendekiawan di mana penjual bisa datang langsung ke
(intellectuals) sebagai penyebar dan rumah perajin ataupun pembeli bisa datang
pengimplementasi ilmu pengetahuan, seni, ke showroom. Perajin juga memasarkan
dan teknologi, serta menciptakan nilai-nilai produk secara online menggunakan media
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

sosial seperti whatshapp, instagram, dan dengan ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
Facebook. Akan tetapi jika menggunakan untuk hak cipta dan Hak Kekayaan
media sosial memiliki kelemahan terkait Intelektual (HKI) meliputi paten, merek,
dengan respons penjual, pembayaran, dan desain industri, indikasi geografis, arsitek,
stok penjualan yang kurang diperbarui. Di rahasia dagang dan perlindungan vieratas
samping itu kemampuan perajin yang masih tanaman. Hak cipta dan Hak Kekayaan
kurang dalam memanfaatkan teknologi Intelektual (HKI) merupakan apresiasi dan
salah satunya komputer serta kurang keseriusan pemerintah dalam melindungi
terbukanya perajin terhadap inovasi. produk-produk yang sudah di produksi
2) Ekspor kerajinan yang masih dipengaruhi dengan adanya kekuatan hukum. Akan
oleh perekonomian global tetapi masih banyak orang yang belum
Permasalahan yang dihadapi oleh memiliki hak cipta, contohnya di kerajinan
aktor dalam pengembangan ekonomi kreatif batik Giriloyo hanya sebagian yang
terkait dengan perekonomian global yang memiliki di bawah paguyuban batik tulis
masih mempengaruhi dengan ekspor Giriloyo. Sebenarnya tujuan dari adanya
kerajinan gerabah, mebel, dan yang lainnya. perlindungan hak cipta maupun Hak
Bantul merupakan salah satu kabupaten Kekayaan Intelektual untuk memperoleh
yang paling besar terkait dengan sentra keuntungan ekonomi dari sumber daya
kerajinan. Kerajinan Bantul biasnya dengan berbayar.
diekspor ke negara-negara maju seperti SIMPULAN DAN SARAN
Eropa, Amerika. Akan tetapi jika negara Simpulan
maju tersebut mengalami permasalahan Dari pembahasan mengenai peran
dengan perekonomian maka ekspor yang aktor dalam pengembangan ekonomi kreatif
ada Bantul mengalami penurunan. Di di kerajinan batik Giriloyo Kabupaten
samping itu tentang ekspor batik ke negara Bantul dapat ditarik kesimpulan sebagai
mengalami hambatan pewarnaan yang berikut:
sering diragukan. Orang luar negeri lebih Peran pemerintah Dinas
menyukai batik dengan pewarnaan alam KUMKMP untuk mendukung
daripada pewarnaan kimia. pengembangan ekonomi kreatif
3) Kurangnya pemahaman akan pentingnya memberikan fasilitas anggaran maupun
mempunyai hak cipta dan Hak Kekayaan infrastruktur. Fasilitas yang dapat dirasakan
Intelektual (HKI) salah satunya dengan adanya pelatihan
Dalam perkembangan ekonomi pewarnaan alam di kerajinan batik Giriloyo.
kreatif diperlukan perlindungan terkait Adapun fasilitas lain dalam bentuk gedung
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

atau showroom di kerajinan batik Giriloyo mentahan batik dengan seiring


sebagai pusat penjualan batik yang berkembangan waktu mampu menjadi
dihasilkan oleh para perajin. Di samping itu, perajin. Selain itu, Desa Wukirsari
peran pemerintah Kabupaten Bantul salah merupakan salah satu desa wisata yang
satunya merumuskan kebijakan atau mampu meningkatkan pendapatan
regulator sesuai dengan pengembangan masyarakatnya dengan bertambahnya mata
ekonomi kreatif. Salah kebijakan yang pencarian penduduk dengan masyarakat
dikeluar dalam bentuk peraturan terkait terlibat dalam pengelolaan potensi wisata.
dengan pemberdayaan dan perlindungan Peran cendekiawan (intellectuals)/
industri kreatif, koperasi dan usaha kecil akademisi dosen Universitas Negeri
bagi para pelaku industri kreatif. Selain itu Yogyakarta sebagai tenaga pendidik
Dinas KUMKMP berperan memberikan mampu menyebarkan dan
perlindungan dan advokasi salah satunya mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
dengan pemberian Hak Kekayaan seni dan teknologi. Di samping itu peran
Intelektual (HKI), selanjutnya peran akademisi mendorong generasi muda untuk
pemerintah Kabupaten Bantul sebagai memiliki jiwa kreatif, dengan tetap
konsumen. Dalam hal ini pemerintah melestarikan tradisi dan mengembangkan
sebagai para pemakai barang yang sudah di agar lebih dikenal. Selain itu, peran
produksi oleh para pelaku industri kreatif akademisi (universitas) misalnya
salah satunya produk seragam batik yang Universitas Mercubuana berupaya dengan
dikenakan di hari-hari tertentu. meningkatkan kualitas para pelaku industri
Peran pelaku bisnis UMKM kreatif dengan cara mewujudkan suatu
kerajinan batik Giriloyo dalam hal programa pendampingan yang meliputi
mendukung pengembangan ekonomi pelatihan pemasaran berbasis IT, pelatihan
kreatif dengan memproduksi barang dan pengelolaan data Base pelanggan, pelatihan
jasa yang dapat dimanfaatkan. Kerajinan pengembangan pengemasan produk yang
batik Giriloyo memproduksi batik tulis pernah dilakukan di paguyuban batik tulis
dengan pewarnaan alam dan kimia dalam Giriloyo. Di samping itu membangun nilai-
bentuk jarik dan baju dan distribusikan nilai konstruktif dengan mendorong
kepada konsumen baik dalam negeri generasi muda untuk memiliki jiwa karsa
maupun luar negeri. Di samping itu mampu dan karya, kreativitas dan mampu
menciptakan lapangan pekerjaan yang melestarikan kebudayaan yang menjadi
awalnya di kerajinan batik Giriloyo hanya warisan.
sebagai buruh batik yang memproduksi
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

Hambatan peran aktor dalam d) Bagi generasi muda tetap melestarikan


pengembangan ekonomi kreatif di kerajinan kebudayaan agar tidak tergerus dengan
batik Giriloyo Kabupaten Bantul meliputi kebudayaan yang semakin berkembangan,
kurangnya pemahaman akan penting dengan cara mencintai dan memahami
memiliki hak cipta dan Hak Kekayaan kebudayaan yang dimiliki.
Intelektual (HKI) untuk produk yang DAFTAR PUSTAKA
BPS DIY. (2016). Sensus Ekonomi 2016
dihasilkan. UMKM yang ada di Bantul Analisis Hasil Listing Potensi
masih berorientasi pada pasar lokal, serta Ekonomi Daerah Istimewa
Yogyakarta. DIY: CV. Magna
masih di pengaruhi dengan perekonomian Raharja Tama (MAHATA)
global dalam bidang ekspor kerajinan Yogyakarta
Creswell, J. W. (2015). Penelitian
gerabah. Kualititaf dan Desain Riset: Memilih
Saran Diatara Lima Pendekatan.
Terjemahan oleh Ahmad Lintang
Berdasarkan hasil penelitian Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka
didapat, untuk mengatasi permasalahan Pelajar.
Creswell.(2016). Research Design
yang dihadapi, maka peneliti memberikan Pendektan Metode Kualitatif,
beberapa saran sebagai berikut: Kuantitatif Dan Campuran Edisi
Keempat. Terjemahan oleh Ahmad
a) Bagi pemerintah sebagai masukan lebih Fawaid dan Rianayati Kusmini
meningkatkan sosialisasi terkait pentingnya Pancasari. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
memiliki Hak paten dan HKI dan LKJ.(2017).Laporan Kinerja Dinas
Peningkatan sumber daya manusia dengan Koperasi Dan UMKM, Perindustrian
Kabupaten Bantul.
adanya pelatihan dalam penggunaan Moelyono, M. (2010). Menggerakkan
teknologi, serta melakukan pemberdayaan. Ekonomi Kreatif Antara Tuntunan
dan Kebutuhan. Jakarta: Rajawali
b) Bagi aktor yang terlibat diperlukan kerja Pres.
sama dan koordinasi yang melibatkan Moleong, L. J. (2008). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
pemerintah, bisnis, dan cendekiawan untuk Remaja Rosdakarya.
mendukung ekonomi kreatif berbasis Pemerintah Kabupaten Bantul. (2017).
Laporan Ringkas Rekam Kiprah CSR
UMKM dengan memanfaatkan komoditas Membangun Bantul. Bantul.
lokal. Reni E. S. & Nova D. (2015). Peran
Pemerintah Dan Akademisi Dalam
c) Bagi masyarakat lebih terbuka dengan Memajukan Industri Kreatif Kasus
inovasi yang diberikan baik pemerintah Pada UKM Kerajinan Sulaman Di
Kota Pariaman. Politeknik Negeri
maupun cendekiawan sebagai upaya Padang Kampus Unand Limau Manis
peningkatan kemampuan melalui Padang.
Rosmawaty S. (2013).Peningkatan Peran
pemberdayaan ataupun pelatihan yang Pemerintah Daerah Dalam Rangka
diselenggarakan. Pengembangan Ekonomi Kreatif Di
Peran Aktor Dalam (Yayuk Setyaningsih dan Argo Pambudi, M.Si.)

Provinsi Jawa Barat (Enhancing The


Role Of Local Government Creative
Economy Development In Order In
West Java Province). Jurnal Bina
Praja Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Dalam
Negeri. Vol 5 (3) p141-158.17p.
Taufan B. M. (2016). Sosiologi Hukum
Islam. Yogyakarta: Deepublish.

Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta


Nomor 9 Tahun 2017 Tentang
Pemberdayaan Dan Perlindungan Industri
Kreatif, Koperasi Dan Usaha Kecil.
https://diskukmp.bantulkab.go.id/ diakses
20 Februari 2019 Pukul 21.45 WIB.
https://batikgiriloyo.com/ diakses 20
Februari 2019 Pukul 21.49 WIB.
http://mercubuana-yogya.ac.id/berita-
6270-umby-dampingi-pemasaran-batik-
tulis-giriloyo-- diakses 01 Maret 2019
Pukul 11.48 WIB.

Anda mungkin juga menyukai