Anda di halaman 1dari 21

Strategi Pengembangan Industri UMKM Batik Lasem Berbasis Lokal Wisdom

Kabupaten Rembang Di Era Digital Marketing


Muhammad Anton A. P
Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muria Kudus
Jl. Gondang Manis Bae Kudus, Jawa Tengah, Indonesia

Info Artikel Abstraksi


Kata Kunci: Industri Batik merupakan salah satu usaha mikro kecil menengah
Batik Lasem, Digital menjadi daya tarik dan potensi suatu daerah. Suatu wilayah atau
Marketing; dan daerah dapat dikenali diantaranya dari jenis batik yang diproduksi.
Starategi Di Kabupaten Rembang juga memiliki suatu Batik yang merupakan
Pengembangan bentuk kretivitas masyarakat yang dikenal dengan “Batik Lasem”.
UMKM Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perindakop dan
UMKM Kabupaten Rembang, pada tahun 2014 ada sekitar 80an
UMKM yang bergerak di bidang industri Batik Tulis Lasem. Serta
Pada Sekitar tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Rembang
mendukung UMKM tersebut dengan menganggarkan dana APBD
dalam pengadaan Batik Lasem untuk seluruh ASN yang dipakai
setiap hari selasa. Strategi Pengembangan yang dilakukan dahulu
dilakukan secara langsung oleh UMKM yang dimiliki pengusaha
muslim dan tionghoa. Namun karena ada Pandemi Covid dan
berkembangnya teknologi pengusaha yang mempunyai UMKM
lebih banyak memanfaatkan transaksi secara Digital Marketing.
Abstract
Keywords: Batik Industry is one of the micro, small and medium enterprises that
Batik Lasem, Digital are the attraction and potential of an area. An area or area can be
Marketing; and MSME recognized among others by the type of batik produced. Rembang
Development Strategy Regency also has a Batik which is a form of community creativity
known as "Batik Lasem". Based on data obtained from the
Perindakop Office and MSMEs of Rembang Regency, in 2014 there
were around 80 MSMEs engaged in the Batik Tulis Lasem industry.
And around 2017 the Rembang Regency Government supported the
1
UMKMs by budgeting APBD funds in the procurement of Batik
Lasem for all ASNs which are used every Tuesday. The development
strategy carried out in the past was carried out directly by MSMEs
owned by Muslim and Chinese entrepreneurs. However, due to the
Covid Pandemic and the development of technology, entrepreneurs
who have MSMEs use more transactions through Digital Marketing.

2
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

1. Pendahuluan Purnamadewi, 2019). Strategi pengembangan


UMKM menjadi penting ditengah persaingan
Perkembangan sektor fesyen di Indo- bisnis yang begitu ketat.
nesia merupakan salah satu sector terbanyak Menurut informasi dari beritasatu.com
dalam menyumbangkan APBD. Selain itu, dijelaskan bahwa beberapa pengrajin batik
kontribusi ekonomi kreatif dari tahun ke Palembang sedang maraknya mengembang-
tahun selalu mengalami peningkatan. Fesyen kan batik Palembang sendiri di pasar lokal dan
batik merupakan bisnis fesyen yang cukup internasional. Hal ini dikarenakan banyaknya
menja- njikan karena banyak peminatnya. antusias warga negara asing yang menyukai
Selain warga lokal, warga asing pun banyak batik Palembang dengan corak dan warnanya
yang menyukai batik Indonesia. Menurut yang khas dari Bumi Sriwijaya. Batik Pa-
Kemen- trian Perindustrian, nilai ekspor dari lembang bisa lebih berkembang lagi dalam
industri batik nasional pada semester I tahun menguasai pasar dikarenakan begitu besar
2019, mencapai USD17,99 juta. Sementara itu, peluang yang ada untuk bisnis fashion batik
sepanjang tahun 2018, tembus hingga USD 52 itu sendiri. Menurut Liana (2017), industri
juta. Batik Palembang berpotensi untuk dikem-
Batik Palembang merupakan salah satu bangkan dan saat ini Palembang masih
jenis batik yang termasuk baru di dalam berusa- ha untuk mengembangkan Batik
industri fesyen. Batik Palembang agar dapat Palembang walaupun belum optimal. Dengan
berkembang dan bersaing dengan jenis batik dilakukan- nya penelitian ini kedepannya
lainnya, tentunya batik Palembang harus me- diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai
miliki strategi yang baik. Kenyataannya, saat masukan bagi para pebisnis batik di
ini Batik Palembang masih belum banyak Palembang agar dapat menemukan strategi
diketahui oleh masyarakat Indonesia. Kepo- bisnis apa yang nantinya cocok diterapkan
puleran batik Jawa masih menduduki pering- dalam bisnis batik- nya agar bisnis mereka
kat teratas. Batik Palembang belum dapat berkembang sesuai harapan.
menguasai pasar lokal dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Me-
Seharusnya, Batik Palembang bisa lebih nganalisis strategi intensif yang dilakukan
berkembang lagi dalam menguasai pasar, batik Palembang untuk pengembangan bisnis
karena begitu besar peluang yang ada untuk batik pada industri fashion batik di Indonesia,
bisnis fesyen batik itu sendiri. Batik 2) mengetahui seberapa besar peluang yang
palembang dan soket palembang merupakan dimiliki Batik Palembang dalam menguasai
produk fesyen Palembang yang sedang pasar di industri fashion batik Indonesia
berkembang (Salim, 2016), (Berlian & Rini,
2018). Saat ini, kain songket Palembang lebih 2. Metode Penelitian
populer dibandingkan dengan Batik Palem-
bang (Meriyati, Salim, & Sahroni, 2019). Selain Penelitian ini dilakukan di Palembang
terlihat dari banyaknya jumlah peng- rajin dengan objek Batik Palembang. Adapun pe-
songket yang lebih banyak dibandingkan nelitian ini dilakukan mulai dari tahun 2019-
pengrajin batik, kain songket Palembang 2020. Data yang digunakan merupakan data
tingkat ekspor ke luar negeri pun lebih banyak primer dan data sekunder. Teknik pengambi-
dibandingkan Batik Palembang. lan data dilakukan dengan survey lapangan
Dalam dunia bisnis, manajemen atau dengan kuesioner dan wawancara kepada
pemilik usaha dituntut untuk dapat para pengrajin batik di Palembang dan juga
menentukan strategi bisnisnya. Strategi bisnis Dinas Pariwisata Kota Palembang.
diperlukan untuk menghadapi persaingan Teknik analisis data yang digunakan
yang ketat dan perubahan lingkungan bisnis adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuan-
(Triyaningsih, 2012; Rusli, Asdar, & Munir, titatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan
2019; Hakim & Purwoko, 2019; Puryani, Baga, untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
& Saptono, 2019; Hidayah, Mulatsih, & yang berkaitan dengan permasalahan yang

3
Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fashion Batik
di Indonesia
Dwi Riana, dan Royda

diteliti. Sedangkan analisis kuantitatif diguna- langsung dari politik pada dunia fashion.
kan untuk menganalisis informasi kuantitatif
(data yang dapat diukur, diuji, dan diin-
formasikan dalam bentuk persamaan, tabel,
dan sebagainya). Adapun alat yang digunakan
untuk menganalisis permasalahan dalam
penelitian ini adalah PEST, Five Force’s Porter,
Competitor analysis, dan Business Canvas. PEST,
Five Force’s Porter, Competitor analysis, dan
Business Canvass akan digabungkan menjadi
SWOT Analysis. SWOT analysis yang kita
gunakan perhitungannya melalui aplikasi Qu-
antitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
yang akan membandingkan antara AHP eks-
ternal dan AHP internal dari sebuah objek.
Adapun hasil akhirnya akan menghasilkan 2
jenis strategi yaitu strategi intensif dan
integrative. Untuk menghitung seberapa besar
peluang bisnis Batik Palembang di industri
fashion batik yaitu dengan cara membanding-
kan populasi penduduk dengan pendapatan
daerah yang diterima dari sektor fashion yang
bisa kita peroleh datanya dari kementrian
per- industrian.
Ada dua jenis analisis yang digunakan
yaitu analisis eksternal dana analisis internal.
Analisis Eksternal meliputi: Political, Economic,
Sociocultural and Technological (PEST) analysis
dengan mengumpulkan data dengan mela-
kukan wawancara internal para pengrajin
Batik Palembang. Porter’s Five Forces Analysis
dengan mengumpulkan data dengan mela-
kukan wawancara internal para pengrajin
Batik Palembang. Competitor Analysis dengan
mengumpulkan data dengan melakukan wa-
wancara internal para pengrajin Batik Palem-
bang serta Business Canvass analysis. Analisis
internal terkait dengan Data of Segmenting, Tar-
geting, Positioning (STP) dikumpulkan data
dari para pengrajin Batik Palembang dan
Business Canvass.

3. Hasil dan

Pembahasan PEST

Analysis
Aspek Politik dan Hukum
Pada dasarnya, Tidak terdapat dampak

4
Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa menciptakan peluang usaha. Di bidang
kebijakan politik memiliki peran penting bisnis, perkembangan industri fesyen
dalam dunia fashion khususnya fashion
batik di Indonesia.. Hal Pada bisnis Batik
Palembang, Pemerintah Sumatera Selatan
dan Kota Palembang turut mendukung
pengembangan Batik Palembang. Salah
satu peran Pemerintah Sumatera Selatan
dalam pengembangan Batik Palembang
yaitu menyelenggarakan Acara Fashion
Terbesar di Palembang yaitu Palembang
Fashion Week yang diadakan secara
tahunan sejak tahun 2014. Adapun tahun
2020 ini, salah satu tema yang diusung
pada Acara Palembang Fashion
Week ini adalah batik.
Pemerintah Sumatera Selatan dan
Kota Palembang juga dapat turut serta
dalam pe- ngembangan dan pelestarian
Batik Palembang dengan cara ikut
mempromosikan Batik Pa- lembang.
Selain itu, kebijakan-kebijakan yang
diambil oleh pemerintah setempat dapat
ber- pengaruh terhadap pengembangan
bisnis Ba- tik Palembang.
Dalam aspek legal, HAKI menjadi hal
yang seharusnya difokuskan untuk
design dari Batik Palembang. Apabila
design dari Batik Palembang sudah
didaftarkan pada HAKI sehingga
mengurangi pencurian atau penjiplakan
dari design itu sendiri.
Aspek Ekonomi
Batik Palembang merupakan salah
satu produk dari ekonomi kreatif.
Pertumbuhan ekonomi kreatif dapat
meningkatkan PDB. Adapun PDB Ekonomi
Kreatif dalam 10 tahun terakhir ini di
Indonesia mengalami pertum- buhan yang
cukup signifikan. Berdasarkan da- ta dari
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia,
Ekonomi Kreatif menyumbangkan
Rp1.200 triliun pada PDB tahun 2019.
Menurut laporan yang dirilis oleh
Bos- ton Consulting Group (BCG), kelas
menengah Indonesia diperkirakan
menjadi 141 juta orang
pada tahun 2020 ini. Perekonomian di
Indo- nesia semakin membaik dengan
meningkatnya kelas menengah dan daya
beli masyarakat Indonesia. Konsumsi
masyarakat yang me- ningkat dapat
mempengaruhi permintaan pa- sar dan
5
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

menunjukkan potensi yang besar bagi bisnis Sumber : (www.bcg.com)


fashion di Indonesia. Gambar 2. Jumlah Populasi Indonesia
Berdasarkan Monthly Household
Expenditure
Perkembangan dari Batik Palembang da-
pat membuka lapangan pekerjaan baru untuk
masyarakat Kota Palembang. Hal ini tentunya
mengurangi pengangguran. Apabila Batik Pa-
lembang terus dilestarikan, hal ini akan ber-
dampak positif bagi perekonomian Kota Pa-
lembang.
Sumber: Badan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam Jika dilihat dari data demografi, Indo-
lokadata.com nesia merupakan salah satu Negara yang
Gambar 1. PDB Ekonomi Kreatif 2010-2019 atas memiliki penduduk berusia produktif. Ada-
dasar harga berlaku (Triliun Rupiah) pun salah satu kota terbesar di Indonesia
yaitu Kota Palembang. Bisnis fashion di
Palembang bertumbuh pesat dan didukung
penuh oleh pemerintah setempat. Salah satu
acara fashion terbesar di Palembang yang
mendukung per- kembangan duni fashion
yaitu Palembang Fashion Week. Beberapa
pengrajin Batik Palem- bang dengan beberapa
produknya diberi dengan sentuhan inovasi
juga turut bergabung meramaikan acara
tersebut.

Tabel 1
Konten Sosial pada PEST Analysis
Population 262,787,403 (Juli 2018)
Age Structure 0-14 tahun: 24,63% (pria 32.967.727 / perempuan 31.757.882)
15-24 tahun: 16,94% (pria 22.661.264 / perempuan 21.852.006)
25-54 tahun: 42,44% (pria 57.097.131 / perempuan 54.433.239)
55-64 tahun: 8,73% (pria 10.447,365 /perempuan 12.494.036)
65 <: 7,26% (pria 8.326.858 /perempuan 10.749.895) (2018)
Dependency Ratio
Median Total: 30,5 tahun (2018 est.)
Pria: 29,9 tahun
Wanita: 31,1 tahun
Tingkat Pertumbuhan 0,83% (2018)
Populasi
Populasi kota besar 10,639 juta Jakarta, 3,277 juta Bekasi, 2,922 juta Surabaya, 2,558 juta Ban-
dung, 2,311 juta Medan, 2,28 juta Tangerang, 1,5 juta Palembang (2019)
Sex Ration at birth: 1,05 pria/wanita
0-14 tahun: 1,04 pria / wanita
15-24 tahun: 1,04 pria / wanita
25-54 tahun: 1,05 pria / wanita
55-64 tahun: 0,84 pria / wanita
65 tahun<: 0,77 pria / wanita
Aspek Teknologi
6
Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fashion Batik
di Indonesia
Dwi Riana, dan Royda

Berdasarkan Teori Ekonomi Makro, Pe-


Pertanyaan : Apakah pelanggan setia pada me-
ran Teknologi berkaitan erat dengan Teori Pro-
rek Anda?
duksi. Teknologi informasi menjadi bagian
Jawaban : Tidak. Karena banyak orang yang
penting dalam pemasaran suatu produk
melakukan bisnis ini sehingga
(Smith, 2011; Tiago & Veríssimo, 2014; Baltes,
pe- langgan memiliki banyak
2015; Husin, Wijaya, Dewi, & Hilmi, 2019).
pilihan untuk berbelanja di
Apabila penggunaan teknologi secara optimal,
merek lain untuk beberapa
hal ini akan meningkatkan suatu penjualan di
produk yang berbeda.
dalam bisnis. Menurut Swari & Darma, (2019)
Nilai 3
dan Nisa, (2019) social media merupakan ba-
Jawaban : Apakah ada biaya awal yang ting-
gian penting dalam pengambilan keputusan
gi untuk bisnis Anda?
konsumen. Menurut Raniati dan Wahyu
Jawaban : Tidak. Untuk memulai bisnis di
(2017) adanya hubungan antara word of
bidang fesyen tidak perlu modal
mouth terha- dap keputusan pembelian pada yang besar, hanya dengan sepu-
Batik Bangkal- an. Sedangkan temuan Utami & luh-lima belas juta rupiah saja
Tamami (2020) preferensi konsumen dalam sudah bisa memulai bisnis di
pembelian batik berdasarkan tempat membeli, bidang fesyen.
hrga dan kemasan, dan motif. Nilai 3
Dari hasil wawancara dengan beberapa Pertanyaan : Apakah aset yang dibutuhkan
pengrajin Batik Palembang, 70% belum melek untuk menjalankan bisnis Anda
teknologi. Mereka hanya memasarkan produk unik?
secara langsung. Hal ini disebabkan kurang- Jawaban : Tidak. Tidak ada aset unik dalam
nya kemampuan mereka untuk mengguna- industri fesyen.
kan produk teknologi dan bergabung dengan Nilai 2
e-commerce. Padahal, jika pemanfaatan tekono- Pertanyaan : Apakah ada proses atau prosedur
logi dilakukan secara optimal, tentunya akan yang penting untuk bisnis Anda?
memperoleh hasil yang maksimal. Jawaban :Tidak. Tidak ada proses atau prose-
Five Porters Analysis dur penting dalam industri
fesyen. Tidak ada regulasi yang
Potential Entrants
ketat ketika memulai bisnis di
Pada bisnis fesyen, potential entrants industri ini dan juga setiap orang
bisa dikatakan cukup tinggi. Hal ini terlihat boleh masuk ke dalam industri
dari banyaknya kalangan yang dapat tersebut.
menjalani bisnis ini. Tetapi, untuk bertahan di Nilai 3
dunia fashion batik dan bertumbuh dengan Pertanyaan : Apakah kompetitor baru akan ke-
cepat, pengrajin hendaknya menciptakan sulitan men-dapatkan/ menda-
produk yang bisa memberikan nilai tambah patkan input yang dibutuh-kan?
dan inovasi pada masyarakat. Jawaban : Tidak. Banyak sekali bahan baku
Pertanyaan dan jawaban untuk melihat dan tempat produksi yang mu-
Potential Entrants: dah ditemukan.
Pertanyaan : Apakah bisnis fashion memiliki Nilai 3
proses unik? Pertanyaan : Apakah pesaing baru akan me-
Jawaban : Tidak. Proses bisnis fashion tidak ngalami kesulitan untuk menda-
memiliki proses yang unik patkan/ mendapatkan pelang-
seperti bisnis lain yang berbasis gan?
tekno- logi atau dengan Jawaban : Tidak. Jalur distribusinya sangat
perlindungan paten. sederhana, kami dapat menjual
Nilai 3 produk melalui reseller, grosir,
de- partment store, dan toko

7
konsep.

8
Nilai 3 Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

Nilai 2
Pertanyaan : Apakah sulit bagi pendatang baru dustri fesyen.
untuk memiliki sumber daya
yang cukup untuk bersaing seca-
ra efisien?
Jawaban : Tidak, Sumber daya dalam indus-
tri fesyen mudah didapat. Banyak
pemasok yang menawarkan sum-
ber daya seperti bahan baku.
Nilai 2
Perhitungan dari tanya jawab menun-
jukkan nilai hasil skor 2,75 untuk ancaman
pasukan pendatang baru, dapat dikategorikan
dalam Tingkat Tinggi.
Bargaining Power of Supplier
Barang baku berupa kain yang digu-
nakan untuk membuat batik Palembang cukup
tersedia banyak sesuai dengan jenis kain yang
diinginkan. Pengrajin Batik Palembang bisa
memilih supplier yang diinginkan. Tetapi da-
lam penentuan harga dipengaruhi oleh harga
material yang ada di pasaran.
Pertanyaan dan jawaban untuk ber-
gaining power of supplier:
Pertanyaan : Apakah ada banyak pemasok in-
put potensial?
Jawaban : Iya. Banyak supplier yang mena-
warkan kebutuhan material se-
perti kain, benang, resleting, ren-
da, kancing, dan lain-lain untuk
memulai bisnis di bidang fashion,
sehingga sangat mudah untuk
memenuhi kebutuhan material.
Nilai :1
Pertanyaan : Apakah produk yang Anda bu-
tuhkan untuk bisnis Anda biasa
saja?
Jawaban : Iya. Ada banyak supplier yang
menyediakannya, seperti kain,
benang, renda, resleting dan ak-
sesoris yang sangat umum.
Nilai :1
Pertanyaan : Apakah pembelian Anda dari
pemasok mewakili sebagian be-
sar bisnis mereka?
Jawaban : Tidak. Batik Palembang merupa-
kan salah satu batik baru di in-
9
Pertanyaan : Apakah sulit bagi pemasok cukup pe- langgan sehingga
Anda untuk memasuki kehilangan satu pelanggan tidak
bisnis Anda, menjual penting bagi kesuksesan Anda?
langsung ke pelanggan
Anda, dan menjadi pesaing
lang- sung Anda?
Jawaban : Tidak. Semua orang dari latar
be- lakang apa pun dapat
memasuki bisnis ini
dengan mudah. Selain itu
sangat mudah bagi para
sup- plier (seperti supplier
kain) untuk memasuki
bisnis di industri fe- syen.
Nilai 2
Pertanyaan : Apakah Anda dapat
dengan mu- dah beralih ke
produk pengganti dari
pemasok lain?
Jawaban : Iya. Sangat mudah untuk
beralih ke produk
pengganti di industri
fesyen.
Nilai 2
Pertanyaan : Apakah Anda mendapat
infor- masi lengkap
tentang produk dan pasar
pemasok Anda?
Jawaban : Iya. Produk dan pasarnya
mudah dimengerti. Dalam
industri fe- syen setiap
pemasok akan mem-
berikan informasi tentang
produk kepada
pelanggannya sehingga
mereka dapat memahami
dengan mudah.
Nilai 1
Perhitungan dari tanya jawab
menun- jukkan nilai hasil skor 1,5,
dapat dikategorikan daya tawar
pemasok berada pada level se- dang.
Power of Buyers
Tingkat dari pembeli Batik
Palembang bisa dikatakan cukup tinggi,
hal ini dika- renakan antusias dan minat
yang tinggi pada produk Batik
Palembang. Adapun pembeli dari Batik
Palembang berasal dari masyarakat
dalam negeri dan luar negeri.
Pertanyaan dan jawaban:
Pertanyaan : Apakah Anda memiliki
10
Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fashion Batik
di Indonesia
Dwi Riana, dan Royda

Jawaban : Tidak. Ada banyak pemain di in-


memilih produk batik lainnya sebagai produk
dustri fesyen sehingga setiap pe-
pengganti.
main akan bersaing satu sama la-
Pertanyaan dan jawaban:
in untuk mendapatkan pelang-
Pertanyaan : Apakah produk Anda lebih baik
gan; sulit untuk mendapatkan lo-
dibandingkan dengan kemung-
yalitas pelanggan. Sangat pen-
kinan pengganti?
ting untuk sukses ketika Batik
Jawaban : Iya. Dalam industri fesyen ba-
Palembang kehilangan salah satu
nyak sekali pesaing yang mena-
pelanggannya.
warkan produk yang sama.
Nilai 3
Nilai 3
Pertanyaan : Apakah produk Anda merupakan
Pertanyaan : Apakah mahal bagi pelanggan
pengeluaran kecil bagi pelanggan
Anda untuk beralih ke produk
Anda?
lain?
Jawaban : Iya. Produk fesyen seperti pakai-
Jawaban : Tidak. Setiap pelanggan akan de-
an wanita merupakan pengeluar-
ngan mudah beralih ke produk
an kecil bagi pelanggan.
lain tanpa biaya tambahan.
Nilai 3
Nilai 2
Pertanyaan : Apakah pelanggan tidak menge-
Pertanyaan : Apakah pelanggan loyal terhadap
tahui tentang produk dan pasar
produk yang ada?
Anda?
Jawaban : Tidak. Ada banyak merek fesyen
Jawaban : Tidak. Pelanggan mengetahui de-
untuk saat ini khususnya fesyen
ngan baik tentang produk karena
batik. Setiap pelanggan memiliki
sangat mudah untuk memahami
pilihan bebas untuk memilih me-
produk dan pasar di industri fe-
rek yang mereka inginkan. Bebe-
syen.
rapa merek ternama yang sudah
Nilai 3
lama menggeluti bisnis fesyen
Pertanyaan : Apakah produk Anda unik?
dengan produk premium memi-
Jawaban : Iya. Batik Palembang memiliki co-
liki loyalitas pelanggan.
rak khusus didominasi gambar
Nilai 3
bunga dan warna yang terang.
Nilai 2 Perhitungan dari tanya jawab menun-
Pertanyaan : Apakah sulit bagi pembeli untuk jukkan nilai hasil skor 2,67, dapat dikatego-
mengintegrasikan ke belakang rikan Daya tawar pembeli berada pada ting-
dalam rantai pasokan? kat tinggi.
Jawaban :Tidak. Mereka bisa memproduksi Rivalry among existing firms
produk fashion sendiri, jadi tidak
sulit untuk memadukannya ke Dalam bisnis Batik Palembang, tingkat
belakang. rivalry among existing firms cukup tinggi. Yang
Nilai 2 menjadi pembeda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain yaitu tingkat
Perhitungan dari tanya jawab menun-
kreatifitas dalam menciptakan suatu produk.
jukkan nilai hasil skor 2,60, dapat dikate-
Pertanyaan dan jawaban:
gorikan Bargaining power pembeli berada
Pertanyaan : Apakah jumlah kompetitornya se-
pada Tingkat Tinggi.
dikit?
Threat of Substitute Jawaban : Tidak. Banyak sekali pesaing bis-
nis fesyen yang menawarkan
Pada dunia fesyen, khususnya fashion
pro- duk homogen yang
batik bisa dikatakan bahwa produk substitusi
berkembang pesat.
cukup tinggi. Jika konsumen tidak membeli
Nilai 3
produk Batik Palembang, konsumen dapat

11
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

Pertanyaan : Apakah ada pemimpin yang Nilai 3


jelas di pasar Anda? Perhitungan dari tanya jawab menun-
Jawaban : Tidak. Ada banyak pemain di in- jukkan nilai hasil skor 2,44. Persaingan antar
dustri fesyen. pesaing yang ada dapat dikategorikan dalam
Nilai 2 Tingkat Tinggi. Ringkasan dari analisis Five
Pertanyaan : Apakah pasar Anda berkembang? Porters dirangkum seperti tabel 2. Hasil ana-
Jawaban : Ya, pasar industri fesyen ber- lisis pesaing disajikan pada tabel 3.
kembang sangat pesat khususnya
Tabel 2
fesyen batik. Five Porters analysis
Nilai 3 Deskripsi Tinggi Menengah Rendah
Pertanyaan : Apakah Anda memiliki biaya te- Potensial Entrants X
tap yang rendah? Bargaining Power
X
Jawaban : Tidak. Batik Palembang cukup of Supplier
mengeluarkan biaya yang tidak Power of Buyer X
sedikit untuk pengrajin mende- Threat of Substitut X
sign sebuah produk. Rivalry among
X
Nilai 2 existing firms
Pertanyaan : Bisakah Anda menyimpan pro- SWOT Analysis Batik Palembang
duk Anda untuk dijual pada
waktu terbaik? Strength (Kekuatan)
Jawaban : Iya. Kami hanya perlu mengejar a. Produk dari Batik Palembang mengikuti
tren yang berubah dengan cepat, trend fesyen
sehingga kami bisa menjual di Setelah diproduksi, Batik Palembang bi-
waktu terbaik. asanya akan diproses kembali menmenjadi
Nilai 2 pakaian dengan berbagai model yang
Pertanyaan : Apakah pesaing Anda mengejar mengikuti trend fesyen yang disukai
strategi pertumbuhan yang ren- masyarakat.
dah? b. Harga dari Batik Palembang cukup ter-
Jawaban : Tidak. Setiap pesaing di industri jangkau bagi banyak kalangan
fesyen memiliki strateginya sen- c. Design dari Batik Palembang cukup variatif
diri untuk berkembang pesat. corak dan modelnya
Nilai 3 d. Produk dari Batik Palembang berkualitas.
Pertanyaan : Apakah produk Anda unik?
Jawaban : Iya. Lumayan dikarenakan motif Weakness (Kelemahan)
yang tidak biasa. a. Kurangnya promosi dari pengrajin Batik
Nilai 2 Palembang
Pertanyaan : Apakah mudah bagi pesaing un- b. Rendahnya Brand Awareness
tuk meninggalkan produknya? c. Banyak pengrajin Batik Palembang yang
Jawaban : Iya. Sangat mudah bagi peru- be- lum melek teknologi
sahaan untuk meninggalkan bis- d. Loyalitas dari pelanggan Batik Palembang
nis di bidang fesyen. masih rendah
Nilai 2
Opportunity (Peluang)
Pertanyaan : Apakah sulit bagi pelanggan un-
tuk beralih antara produk Anda a. Pengguna Internet di Indonesia yang tinggi
dan pesaing Anda? b. Potensi pasar yang tinggi
Jawaban : Tidak. Setiap pelanggan dapat de- c. Pengembangan Teknologi yang tinggi
ngan mudah beralih dari produk d. Dukungan dari Pemerintah
saya ke pesaing lain.

12
Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fashion Batik
di Indonesia
Dwi Riana, dan Royda

Tabel 3
Competitor Analysis
Apparel
Value Brand Aware-
No Usaha Product Price Channels
Proposition ness
Range
Social media,bazar
Comfortable to Rp55.000–
1 Batik Palembang fashion, own store, and Rendah
wear Rp250.000
reseller.
Rp 60.000– Bazar fashion, social
2. Batik Muara Enim Stylish
Rp400.000 media, and store Rendah
Pionir for Batik 150.000-Rp Webstore, store,
3. Batik Solo
in Indonesia 2.000.000 consigment
Tinggi
Comfortable to Rp80.000– Webstore, store,
4 Batik Pekalongan Tinggi
wear Rp1.000.000 consigment
Rp50.000–
5 Batik Yogya Comfortable to Store, bazar, consigment Sedang
Rp1.000.000
wear

Threat (Ancaman)
nimal 0,0 (tidak penting) dengan bobot total
a. Pesaing yang tinggi harus berjumlah 1,0. Setelah itu, perlu diten-
b. Regulasi Upah yang minimum tukan rangking (rating) masing-masing faktor
c. Tingginya Produk Substitusi berdasarkan tingkat tanggapan manajemen
d. Tingginya Plagiarism design terhadap masing-masing faktor strategis ek-
Setelah menghitung nilai dari SWOT da- sternal. Peringkat tersebut berkisar pada 5,0
ri Batik Palembang dan selanjutnya menga- (Sangat kuat); 4,0 (Kuat); 3,0 (Netral); 2,0 (Le-
nalisis dengan EFAS dan IFAS. Perhitungan mah); 1,0 (Sangat lemah) yang menggambar-
diperoleh dari aplikasi khusus yaitu AHP un- kan seberapa baik perusahaan menangani se-
tuk keakuratannya. tiap faktor tertentu. Nilai bobot dan peringkat
diberikan berdasarkan hasil wawancara dari
EFAS (External Factor Analysis Summary)
beberapa pengrajin Batik Palembang yang me-
Setelah melihat kondisi eksternal, miliki pengetahuan tentang kondisi internal
faktor- faktor strategis yang diidentifikasi dan eksternal Batik Palembang saat ini.
untuk Batik Palembang dirangkum dalam Untuk mendapatkan nilai bobot faktor
matriks EFAS (External Factor Analysis tujuan harus dicapai dengan cara mengalikan
Summary). Hal ini da- pat membantu untuk bobot tiap faktor dengan ranking masing-
mengatur faktor-faktor strategis eksternal. masing. Untuk mendapatkan skor total tertim-
Adapun faktor eskternal dibagi menjadi bang untuk perusahaan, hitung skor tertim-
peluang dan ancaman. bang. Setelah itu kita harus menulis ko-mentar
Wheelen dan Hunger (2012: 126) menya- atau catatan mengapa faktor-faktor ter-tentu
takan bahwa External Factors Analysis Summary dipilih dan bagaimana pembobotan skor dihi-
merupakan analisis pengelolaan faktor-faktor tung. EFAS juga menjadi alat dalam analisis
strategis eksternal organisasi berdasarkan bo- untuk mengukur seberapa baik manajemen
bot prima. Dalam mengoperasikan matriks (rating) dalam menanggapi suatu faktor
EFAS ini terlebih dahulu kami mengidentifi- terten- tu dalam hal tingkat kepentingan
kasi kondisi eksternal dan lingkungan kerja (bobot) faktor tersebut bagi perusahaan.
menjadi faktor-faktor strategis suatu organi- Berdasarkan tabel 4 menunjukkan perhi-
sasi atau perusahaan. Kemudian faktor-faktor tungan dari external factor pada Batik Palem-
tersebut dibobotkan berdasarkan dampaknya bang terdapat 2 faktor eksternal dari elemen
terhadap posisi strategis organisasi, dimana Opportunity dan Threat yang memiliki nilai ter-
bobot maksimal 1,0 (paling penting) dan mi-
13
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

tinggi dibandingkan faktor lainnya. Nilai dari weighted score untuk EFAS sebesar 3,223.
Tabel 4
Analisis EFAS
External Fac- Weighted
No Weight Rating Comments
tors score
Opportunity
Pengguna
O1 Internet yang 0,101 4 0,404 Banyaknya pengguna internet yang berbelanja
tinggi
Potensi Pasar Kesempatan untuk masuk ke segmen kelas
O2 0,117 4 0,468
yang tinggi menengah
Pengem-
bangan Pengembangan teknologi yang tinggi pada
O3 0,094 3 0,282
Teknologi sector fesyen
yang tinggi
Dukungan
O4 dari 0,059 3 0,177 Dukungan positif untuk UMKM
Pemerintah
Threat
Pesaing yang
T1 0,106 5 0,530 Banyaknya pesaing dalam dunia fesyen
tinggi
Regulasi
Tidak ada regulasi khusus untuk upah pengraj-
T2 Upah yang 0,185 2 0,370
in
minimum
Tingginya
Mudahnya pelanggan mencari produk lain
T3 Produk Sub- 0,158 4 0,632
yang sejenis
stitusi
Tingginya
Adanya plagiarism dari design Batik Palem-
T4 Plagiarism 0,180 2 0,360
bang
design
1,000 3,223

IFAS (Internal Factor Analysis Summary)


ruh faktor-faktor tersebut terhadap kondisi
Setelah mengamati lingkungan internal perusahaan. Tahap selanjutnya dilakukan pe-
organisasi dan mengidentifikasi faktor-fak- meringkatan dengan cara mengalikan bobot
tornya, kita dapat meringkas analisis tersebut masing-masing faktor untuk mencari atau
menjadi IFAS (Internal Factor Analysis Sum- memperoleh bobot faktor yang selanjutnya
mary). IFAS membantu kami untuk menetap- skor bobot tersebut dijumlahkan untuk me-
kan faktor strategis ke dalam kategori keku- nentukan bobot skor. Kemudian tinggalkan
atan dan kelemahan. Setelah faktor-faktor komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
stra- tegis internal teridentifikasi, tabel yang tertentu dipilih, dan bagaimana pembobotan
disusun untuk IFAS yang merumuskan faktor- skor tersebut dihitung.
faktor strategis kemudian diberi bobot 1,0 (pal- Setelah melakukan analisis EFAS, selan-
ing penting) sampai 0,0 (tidak penting), ber- jutnya dianalisis Internal Factor yang ber-
dasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut ter- pengaruh terhadap pengembangan Batik Pa-
hadap perusahaan yang di dalamnya jumlah lembang. Adapun 2 faktor yang berasal dari
total tertimbang tidak boleh lebih dari 1,0 elemen Strength dan Weakness memperoleh
(<1,0). skor tertinggi dibandingkan faktor lainnya.
Memberikan peringkat lebih lanjut un- Berdasarkan tabel diatas, total weighted score
tuk masing-masing faktor berdasarkan penga- untuk IFAS adalah 3,374 (Tabel 5).

14
Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fashion Batik
di Indonesia
Dwi Riana, dan Royda

Tabel 5
Analisis IFAS

Weighted
No Internal Factors Weight Rating Comments
Score
Strength
Produk mengikuti
S1 0,120 3 0,360 Kebutuhan dari pelanggan
trend fesyen
S2 Harga terjangkau 0,140 4 0,560 Dapat memuaskan pelanggan
S3 Design variatif 0,115 4 0,460 Beragamnya jenis design Batik Palembang
S4 Produk Berkualitas 0,135 3 0,425 Kepuasan pelanggan
Weakness
W1 Kurangnya Promosi 0,064 2 0,128 Promosi belum optimal
Rendahnya Brand
W2 0,225 4 0,900 Masih rendah brand awareness
Awareness
Banyak pengrajin
Batik Palembang
W3 0,143 3 0,429 Belum melek terhadap digital marketing
yang belum melek
tekonologi
Tidak adanya loyal-
W4 0,056 2 0,112 Pelanggan banyak pilihan produk
itas dari pelanggan
1,000 3,374

SFAS (Strategic Factor Analysis Summary) rang dari faktor 10 dengan memberikan bobot
Setelah menyelesaikan analisis faktor in- untuk masing-masing faktor dengan jumlah
ternal dan eksternal, untuk menyimpulkan total 1,0. Matriks SFAS menentukan durasi
faktor strategis dari pengembangan Batik Pa- untuk masing-masing faktor strategis dalam
lembang adalah menggabungkan faktor strat- jangka pendek (<1 tahun), jangka menengah
egis eksternal (EFAS) dengan faktor strategis (1-3 tahun), dan jangka panjang (> 3 tahun).
internal (IFAs) dalam ringkasan analisis faktor SFAS yang dihasilkan merangkum fak-
strategi (SFAS). Jumlah faktor dalam tabel tor-faktor strategis eksternal dan internal pe-
EFAS dan IFAS terlalu banyak untuk digu- rusahaan dalam satu bentuk. SFAS hanya me-
nakan manajemen dalam merumuskan muat faktor-faktor terpenting dan juga mem-
strategi secara efektif. berikan dasar bagi perumusan strategi. Ketika
SFAS mengharuskan untuk memadatkan menganalisis setiap perusahaan manajemen
faktor-faktor tersebut sehingga menjadi ku yang menggunakan EFAS dan IFAS diga-
bungkan untuk membentuk SFAS (Tabel 6).
Tabel 6
Analisis SFAS
Weighted Short Mid Long
Strategic Factors Weight Rating
Scores Term Term Term
S2: Harga Terjangkau 0,140 4 0,560 X
S3: Design Variatif 0,115 3 0,460 X
W2: Rendah Brand awareneness 0,225 4 0,900 X
W3: Banyak Pengrajin Belum Melek Teknologi 0,143 3 0,429 X
O1: Pengguna Internet Tinggi 0,101 4 0,404 X
O2: Potensi Pasar Tinggi 0,117 4 0,468 X
T1: Pesaing yang Tinggi 0,106 5 0,530 X
T3: Tingginya Produk Substitusi 0,158 4 0,632 X
1,000 4,300

15
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

tuk strategi integratif adalah 2,768 dan strategi


Internal External (IE) Matrix
intensif 3,091. Maka strategi yang paling
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi menarik untuk kondisi Batik Palembang ada-
utama, skor bobot total IFAS pada sumbu x lah Intensive Strategy mencakup tiga jenis
dan skor bobot total EFAS pada sumbu y. IE- strategi yang dapat dilakukan yaitu penetrasi
Matrix dapat dibagi menjadi tiga wilayah pasar, pengembangan pasar, dan pengem-
utama yang memiliki implikasi strategi ber- bangan produk.
beda (David, 2011: 188). Strategi intensif membutuhkan upaya in-
tensif untuk meningkatkan posisi kompetitif
perusahaan dengan produk yang ada. Peng-
gunaan strategi intensif untuk memperluas
pangsa pasar dan meningkatkan keuntungan
dengan membuat produk yang ada menjadi
lebih efektif dan dengan memperkenalkan
produk baru dan beragam untuk meningkat-
kan pangsa pasar juga.
Business Canvass
(Sumber: David, 2011: 189)
Gambar 3. Matriks IE Customer Segments, Batik Palembang di-
tujukan untuk pria dan wanita berjilbab de-
Berdasarkan EFAS & IFAS yang diru- ngan rentang usia remaja hingga tua sekitar
muskan sebelumnya skor bobot total EFAS umur 15-40 tahun yang berdomisili di Palem-
adalah 3,223 (sumbu y) dan skor tertimbang bang. Batik Palembang mengejar segment
IFAS 3,274 (sumbu x), skor tersebut menun- menengah keatas.
jukkan bahwa posisi Batik Palembang masuk Value Propositions, nilai yang ingin di-
ke dalam sel I. Itu dapat digambarkan sebagai transfer oleh Batik Palembang kepada kon-
tumbuh dan membangun, strategi intensif (pe- sumen yaitu kenyamanan dan keindahan dari
netrasi pasar, pengembangan pasar, dan corak Batik Palembang.
pengembangan produk) atau integratif (inte- Channels, Batik Palembang bisa me-
grasi ke belakang, ke depan, dan integrasi hor- ngembangkan bisnisnya dengan mengguna-
izontal) dapat menjadi yang paling tepat. kan e-commerce dengan sarana promosi
Matriks IE menunjukkan posisi Batik Pa-
melalui media social seperti instagram, line
lembang masuk ke dalam sel I, untuk menen-
official, dan bbm. Penggunaan teknologi harus
tukan strategi mana yang paling menarik anta-
dioptimal- kan.
ra intensif atau integratif untuk Batik Palem-
Revenue Streams, pendapatan yang di-
bang digunakan Quantitative Strategic Plan-
peroleh dalam suatu bisnis sangat mempe-
ning Matrix (QSPM).
ngaruhi keberlangsungan suatu bisnis khu-
Quantitative Strategic Planning Matrix susnya di Batik Palemban. Batik Palembang
(QSPM). bisa men-dapatkan penjualan dari offline store
QSPM adalah alat yang memungkinkan dan online store.
ahli strategi untuk mengevaluasi strategi al- Customer Relationships, Batik Palem-
ternatif secara objektif, berdasarkan faktor bang terus menjaga hubungannya dengan
keberhasilan kritis eksternal dan internal kon-sumen baik di dalam maupun luar negeri.
yang telah diidentifikasi sebelumnya (David, Hubungan baik dengan customer dapat me-
2011: 193). Pada tabel 7 menunjukkan ningkatkan loyalitas dari customer.
analisis QSPM untuk pengembangan Batik Key Activities, Batik Palembang seba-
Palembang. iknya mengoptimalkan peran teknologi. Pro-
duksi dari Batik Palembang dimulai dengan
Tabel 7 tentang analisis QSPM menun-
merencanakan design yang akan dibuat, dan
jukkan bahwa jumlah total skor daya tarik un-

16
Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fashion Batik
di Indonesia
Dwi Riana, dan Royda

dilanjutkan dengan mendesign produknya. Se-


dan pengrajin Batik itu sendiri. Pengoptimalan
telah produk didesign, Bahan dari Batik Pa- peran teknologi membutuhkan partner seperti
lembang diolah menjadi beberapa produk Bloggers, Trend setters dan Fashion Instagram
yang bisa dijual. Sisa dari bahan tetap diopti-
Celebrity.
malkan untuk memproduksi produk yang
Cost Structure, Pengotimalan peran tek-
masih bisa dijual kembali.
nologi dapat menurunkan biaya sewa untuk
Key Resources, Batik Palembang mem-
promosi. Adapun beberapa biaya yang di-
iliki key resources yaitu tim khusus untuk de-
miliki oleh Batik Palembang berupa biaya ma-
sain, promosi & penjualan, dan maintenance
terial berupa bahan, biaya upah pengrajin, bi-
hubungan baik dengan customer.
aya design, biaya produksi, biaya gaji karya-
Key Partnership, Selain konsumen, part-
wan, biaya pengiriman, dan biaya lainnya.
ner yang mendukung proses bisnis berjalan
baik adalah supplier bahan untuk produksi
Tabel 7
Analisis QSPM
Strategic Alternatif
Integrative Intensive
No External Factors Weight AS TAS AS TAS
Opportunity
O1 Pengguna Internet yang tinggi 0,047 2 0,094 3 0,141
O2 Potensi Pasar yang tinggi 0,0300 2 0,059 2 0,030
O3 Pengembangan Teknologi yang tinggi 0,051 3 0,152 4 0,202
O4 Dukungan dari Pemerintah 0,059 3 0,176 4 0,234
Threat
T1 Pesaing yang tinggi 0,053 3 0,159 4 0,212
T2 Regulasi Upah yang minimum 0,079 3 0,237 4 0,040
T3 Tingginya Produk Substitusi 0,093 3 0,278 3 0,316
T4 Tingginya Plagiarism design 0,090 2 0,180 3 0,270
Strength
S1 Produk mengikuti trend fashion 0,070 3 0,021 4 0,280
S2 Harga terjangkau 0,058 4 0,230 4 0,058
S3 Design variatif 0,068 3 0,203 3 0,068
S4 Produk Berkualitas 0,060 2 0,120 3 0,180
Weakness
W1 Kurangnya Promosi 0,072 3 0,215 4 0,286
W2 Rendahnya Brand Awareness 0,032 2 0,064 3 0,096
Banyak pengrajin Batik Palembang yang belum
W3 0,113 3 0,338 4 0,450
melek tekonologi
W4 Tidak adanya loyalitas dari pelanggan 0,028 2 0,056 3 0,084
1,000 2,768 3,091

Business Canvass
men yaitu kenyamanan dan keindahan dari
Customer Segments, Batik Palembang di- corak Batik Palembang.
tu-jukan untuk pria dan wanita berjilbab de- Channels, Batik Palembang bisa me-
ngan rentang usia remaja hingga tua sekitar ngem-bangkan bisnisnya dengan mengguna-
umur 15-40 tahun yang berdomisili di Palem- kan e-commerce dengan sarana promosi
bang. Batik Palembang mengejar segment me- melalui media social seperti instagram, line
nengah keatas. official, dan bbm. Penggunaan teknologi harus
Value Propositions, nilai yang ingin di- diop- timalkan.
transfer oleh Batik Palembang kepada konsu-

17
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

Revenue Streams, pendapatan yang di- yangkan, jika bisnis Batik Palembang ini diop-
peroleh dalam suatu bisnis sangat mempe- timalkan, tidak menutup kemungkinan, nilai
ngaruhi keberlangsungan suatu bisnis khu- dari tahun 2019 bisa meningkat berkali-kali
susnya di Batik Palemban. Batik Palembang lipat.
bisa mendapatkan penjualan dari offline store Adapun proyeksi dari bisnis Batik Pa-
dan online store. lembang bisa kita perkirakan berdasarkan
Customer Relationships, Batik Palem- per- hitungan dari penghasilan yang diperoleh
bang terus menjaga hubungannya dengan dikurangkan dengan pengeluaran untuk bisnis
kon-sumen baik di dalam maupun luar negeri. Batik Palembang.
Hubungan baik dengan customer dapat me- Diasumsikan seluruh biaya yang dike-
ningkatkan loyalitas dari customer. luarkan untuk investasi pengembangan Batik
Key Activities, Batik Palembang seba- Palembang dalam 1 tahun sebesar 10juta dollar
iknya mengoptimalkan peran teknologi. Pro- AS. Adapun penghasilan yang diperoleh da-
duksi dari Batik Palembang dimulai dengan lam 1 tahun dari bisnis Batik Palembang yaitu
merencanakan design yang akan dibuat, dan sebesar 18 juta dollar AS. Maka peluang untuk
dilanjutkan dengan mendesign produknya. Se- investasi pengembangan Batik Palembang se-
telah produk didesign, Bahan dari Batik Pa- besar 18 juta dollar AS-10 jt dollar AS dibagi
lembang diolah menjadi beberapa produk dengan 10 juta dollar AS. Maka berdasarkan
yang bisa dijual. Sisa dari bahan tetap diopti- kalukasi proyeksi tersebut, kita dapat me-
malkan untuk memproduksi produk yang nyimpulkan bahwa peluang untuk mengem-
masih bisa dijual kembali. bangan bisnis Batik Palembang bisa mencapai
Key Resources, Batik Palembang mem- kurang lebih 80 %.
iliki key resources yaitu tim khusus untuk de-
sain, promosi & penjualan, dan maintenance 5. Simpulan dan Saran
hubungan baik dengan customer.
Key Partnership, Selain konsumen, Simpulan
part- ner yang mendukung proses bisnis Masalah utama yang dihadapi oleh Batik
berjalan baik adalah supplier bahan untuk Palembang adalah rendahnya brand awareness
produksi dan pengrajin Batik itu sendiri.
dan banyaknya pengrajin Batik Palembang
Pengoptimalan peran teknologi membutuhkan
yang belum melek teknologi. Untuk mengatasi
partner seperti
masalah tersebut, penulis merumuskan strate-
Bloggers, Trend setters dan Fashion Instagram
gi intensif yang terdiri dari penetrasi pasar,
Celebrity.
pengembangan pasar dan pengembangan pr-
Cost Structure, Pengotimalan peran tek-
oduk yang akan dilakukan pada periode selan-
nologi dapat me-nurunkan biaya sewa untuk
jutnya untuk membantu Batik Palembang
promosi. Adapun beberapa biaya yang di-
lebih dikenal oleh masyarakat luas. Adapun
miliki oleh Batik Palembang berupa biaya ma-
diharapkan peran teknologi bisa digunakan
terial berupa bahan, biaya upah pengrajin, bi-
secara maksimal agar penjualan dari Batik Pa-
aya design, biaya produksi, biaya gaji karya-
lembang bisa mencapai titik maksimum.
wan, biaya pengiriman, dan biaya lainnya.
Strategi yang diusulkan untuk Batik Pa-
Peluang Bisnis Batik Palembang lembang adalah strategi intensif yang terdiri
Berdasarkan data dari Bekraf 2019, 18% dari strategi penetrasi pasar, pengembangan
pendapatan Negara berasal dari sektor fash- pasar dan pengembangan produk. Di tahun
ion. Selain itu, data dari Kementerian Perin- pertama, Batik Palembang harus fokus pada
dustrian menyebutkan bahwa pendapatan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan
ekspor batik untuk tahun 2019 mencapai 17,99 pangsa pasar, volume penjualan, dan margin
juta dollar AS. Berdasarkan data dari BPS Kota keuntungan. Pada awalnya, untuk mencapai
Palembang, populasi masyrakat Kota Palem- tujuan tersebut, Batik Palembang harus mem-
bang tahun 2019 1.662.893 jiwa manusia. Ba- benahi kinerja sumber daya manusia yaitu

18
Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fashion Batik
di Indonesia
Dwi Riana, dan Royda

kompetensi dari pengrajin Batik Palembang, Media Sosial Online Pada Para Pedagang
mencari tenaga ahli baru yang dapat memban-
tu Batik Palembang melakukan kegiatan pro-
mosi dibidang teknologi. Kegiatan tersebut
juga dapat mengatasi salah satu masalah yaitu
brand awareness yang rendah. Meningkatkan
brand awareness dapat mempengaruhi
pengam- bilan keputusan pelanggan dan
merek terke- nal kemungkinan akan
berkinerja lebih baik di pasar daripada merek
yang kurang dikenal.
Semakin banyak konsumen mengetahui pro-
duk tersebut, maka keinginan mereka untuk
membeli semakin tinggi dari sebelumnya,
yang dapat mempengaruhi kinerja penjualan
Batik Palembang.
Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
mengeksplorasi jenis batik lainnya yang ada di
Sumatera Selatan selain Palembang.

Daftar Pustaka

Baltes, P. L. (2015). Content marketing - the


fundamental tool of digital marketing.
Bulletin of the Transilvania University of
Brasov. Economic Sciences, 2(8), 111–118.
Retrieved from
http://webbut.unitbv.ro/BU2015/Series
V/BILETIN I/15_Patrutiu.pdf
Berlian, Z., & Rini, A. W. (2018). Strategi
Promosi Songket Palembang (Studi Kasus
Kerajian Songket Cek Ipah). An Nisa’a:
Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 13(1), 98–
109.
David, F. (2011). Strategic Management. Buku
1.
Edisi Jakarta
Hakim, B. N., & Purwoko, B. (2019). Strategi
Pengembangan Produk Terhadap
Loyalitas Pelanggan Melalui Ekuitas
Merek dan Citra Merek. Jurnal Ekobisman,
3(3).
Hidayah, U., Mulatsih, S., & Purnamadewi, Y.
L. (2019). Analisis kinerja dan Strategi
Pengembangan UMKM Alas Kaki di Desa
Pagelaran. Jurnal Benefita, 4(3), 435–448.
Husin, D., Wijaya, I., Dewi, N., & Hilmi.
(2019). Promosi Produk Menggunakan
19
Kecil Di Kota Lhokseumawe. Jurnal (2014). Digital marketing and social
Vokasi, 3(1), 45–50. media: Why bother? Business Horizons,
Meriyati, Salim, A., & Sahroni, A. (2019). 57(6), 703–708. https://doi.org/10.1016/
Minat Pembelian Kain Jumputan
Terhadap Kain Songket Khas
Palembang (Studi Kasus: Masyarakat
Kota Palembang). A Research Journal
on Islamic Economics, 5(1), 77–89.
Nisa, R. R. (2019). Pengaruh Sosial Media
Influencer Dan Trustworthiness
Terhadap Keputusan Pembelian
Kosmetik Make Over (Di Royal Plaza).
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN),
07(02), 479–482.
Puryani, P., Baga, L. M., & Saptono, I. T.
(2019). Formulasi Strategi Bisnis
Perusahaan Original
Equipment
Manufacturer (OEM) Studi Kasus di
PT XYZ. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan
Manajemen, 5(1), 13–23.
https://doi.org/
10.17358/jabm.5.1.13
Raniati, R. dan Wahyu, T. (2017). Komunikasi
Word of Mouth dan Keputusan
Pembelian Ba- tik Bangkalan. Jurnal
Aspikom. Vol. 3(2)
Rusli, R., Asdar, M., & Munir, A. R. (2019).
Strategi Pengelolaan Dan
Pengembangan Industri Perumahan
Kelas Menengah (Study Kasus Pt.
Baruga Asrinusa Development).
Hasanuddin Journal of Applied
Business and Entrepreneurship, 2(3),
124–136.
Salim, N. S. (2016). Kain Songket
Palembang dengan Penerapan
Teknik Batik sebagai Produk Fesyen.
Journal of Visual Art and Design, 7(2),
92. https://doi.org/10.5614/
j.vad.2016.7.2.2
Smith, K. T. (2011). Digital marketing
strategies that Millennials find
appealing, motivating, or just
annoying. Journal of Strategic
Marketing, 19(6), 489–499.
https://doi.org/10.1080/0965254X.20
11.5 81383
Swari, D. A. K. B. A., & Darma, G. S. (2019).
Kepercayaan Lintas Generasi Dalam
Penggunaan Social Media dan
Electronic Word of Mouth. Bisnis,
Jurnal Manajemen, 16(4), 145–161.
Tiago, M. T. P. M. B., & Veríssimo, J. M. C.
20
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 90-105

j.bushor.2014.07.002
Triyaningsih, S. L. (2012). Strategi Pemasaran
Usaha Kecil Dan Menengah. Jurnal
Ekonomi Dan Kewirausahaan, 12(1), 37–46.
Retrieved from https://media.neliti.com/
media/publications/23390-ID-strategi-
pemasaran-usaha-kecil-dan-
menengah.pdf
Utami, N. A., & Tamami, N. D. (2020).
Preperensi Konsumen Terhadap
Pembelian Batik Tulis Di Pamekasan.
Agriscience, 1(1), 260–271.
Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2012). Strategic
Management and Business Policy toward
Global Sustainability (13th ed.). New Jersey:
Prentice Hall

21

Anda mungkin juga menyukai