Anda di halaman 1dari 11

JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No.

2, Desember 2020: 160 - 170

ISSN : 2580-3220, E-ISSN : 2580-4588


J. Mandiri., Vol. 4, No. 2, Desember 2020 (160 - 170)
©2018 Lembaga Kajian Demokrasi
dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)
DOI : https://doi.org/10.33753/mandiri.v4i2.132

Strategi Pemasaran E-commerce Untuk Meningkatkan Volume Penjualan


(Studi Kasus UMKM di Kota Tangerang Selatan)

Sam Cay
Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang
dosen02207@unpam.ac.id
Jeni Irnawati
Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang
dosen02228@unpam.ac.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku UMKM, khususnya
di Kota Tangerang Selatan. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan adalah melalui E-commerce.
E-commerce merupakan proses pembelian maupun penjualan produk secara elektronik. E-commerce sendiri
semakin berkembang beberapa tahun belakangan ini dan secara perlahan menggantikan toko tradisional.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu deskriptif
tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubah pada variabel-variabel yang diteliti, melainkan
menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian
itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
para UMKM khususnya di Kota Tangerang Selatan menggunakan strategi pemasaran melalui E-commerce.
Dengan begitu penjualan produk dan skill mereka dapat bertambah.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, E-commerce, UMKM

Abstract

The purpose this study to determine the marketing strategies carried out by MSME actors, especially in the
city of South Tangerang. One of the marketing strategies is through E-commerce. E-commerce is the process of
buying and selling products electronically. E-Commerce itself has grown in recent years and is slowly replacing
traditional shops. The data analysis method used in this research is descriptive qualitative, namely descriptive
does not provide treatment, manipulation or modifying the variables studied, but describes a condition as it
is. The only treatment given is the research itself, which is carried out through observation, interviews, and
documentation. The results showed that MSMEs, especially in the city of South Tangerang, use marketing
strategies through E-commerce. So, that their product sales and skills can increase.

Keywords : Marketing Strategy, E-commerce, MSMEs

PENDAHULUAN nesia merupakan salah satu negara dengan ting­


Perkembangan teknologi yang cepat mem­ kat pengguna media sosial terbesar di dunia.
buat para pelaku usaha juga harus cepat untuk Berdasarkan laporan terbaru We Are Social,
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Sa­lah pada 2020 ada 175,4 juta pengguna internet di
satu bentuk teknologi adalah media sosial. Indo­ Indo­nesia. Apabila dibandingkan dengan tahun

160
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

sebelumnya, maka ada kenaikan 17% atau 25 juta yang mereka tuju. Adapun hal lainnya yang mem­
pengguna internet di negeri ini. Dalam laporan buat para pelaku UMKM memasarkan pro­duk
tersebut juga diketahui bahwa saat ini masyarakat dan jasa mereka melalui website dan media sosial
Indonesia yang memiliki ponsel sebanyak 338,2 adalah karena tingkat entry barriers yang rendah
juta. sehingga mereka dapat dengan mudah me­ma­
Begitu juga dengan data yang tak kalah me­ sarkan produk dan jasa mereka pada website dan
nariknya, di mana ada 160 juta pengguna aktif media sosial tersebut (Oztamur dan Kara­kadilar,
media sosial (medsos). Bila dibandingkan pada 2014).
2019, maka pada tahun ini ada peningkatan Penelitian yang dilakukan oleh Knight (2000)
10 juta yang aktif di medsos. Sehingga saat ini menunjukkan bahwa globalisasi memiliki dampak
banyak sekali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan tekanan yang signifikan bagi sektor UMKM.
(UMKM) yang telah memanfaatkan media sosial Dengan demikian para pelaku UMKM tersebut
dalam pemasaran. harus dapat menerapkan penggunaan teknologi
yang tepat guna dan sesuai bagi usaha yang me­
reka jalankan. Tujuannya agar mereka mampu
ber­saing secara efektif atau mengeluarkan produk
baru mereka yang lebih memuaskan kebutuhan
kon­­sumen mereka dibandingkan dengan produk
se­je­nis di pasar.
Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini ada­
lah untuk mengeksplorasi serta menganalisis
Gambar 1. Data Pengguna Internet di Indonesia
stra­­tegi pemasaran dan bauran pemasaran yang
Indonesia juga merupakan salah satu ne­ di­gu­­nakan oleh para pelaku UMKM di Kota
gara dengan jumlah sektor UMKM terbesar. Tange­­rang Selatan dalam era digital. Khususnya,
Ke­menterian Koperasi dan Usaha Kecil dan dengan banyaknya jumlah pengguna media sosial
Menengah Republik Indonesia (Kemenkop/ di Indonesia.
UKM RI) mencatat ada 59,2 juta atau berkisar Selanjutnya, dalam penelitian ini definisi
8% dari pelaku UMKM sudah memanfaatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merujuk pada
platform online dalam memasarkan produknya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Selan­jutnya, berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah usaha
dan UKM Provisinsi Banten pada 2018, di Kota produktif milik orang perorangan dan/atau badan
Tangerang Selatan terdapat 9.582 pelaku UMKM. usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Pemasaran adalah salah satu bagian penting Mikro. Adapun kriteria kelompok usaha mikro
dalam menjalankan suatu usaha. Perlu adanya yaitu (a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak
pe­nge­lolaan yang baik agar usaha tersebut dapat Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
tumbuh dan berkembang lebih baik sehingga termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
mam­pu bersaing dengan para pesaingnya. Salah atau (b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling
satu elemen yang penting dalam pemasaran ada­ banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
lah strategi pemasaran dan bauran pemasaran Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produk­
(marketing mix). Strategi pemasaran diperlukan tif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
agar segmen pasar, penentuan pasar sasaran, dan orang perorangan atau badan usaha yang bu­kan
penentuan posisi pasar dapat dengan tepat dipilih. merupakan anak perusahaan atau bukan ca­bang
Website dan media sosial telah memberikan perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau men­
banyak peluang bagi para pelaku UMKM untuk jadi bagian baik langsung maupun tidak lang­
dapat mengembangkan pasar mereka terutama sung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar
da­lam hal promosi untuk menarik sasaran pasar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil. Kriteria

161
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

kelompok Usaha Kecil yaitu (a) Memiliki ke­ka­ per­mintaan tersebut, jikapun diterima, maka
yaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima pu­ akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk
luh juta rupiah) sampai dengan paling banyak me­­menuhi permintaan tersebut.
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak Karakteristik khas selanjutnya dari UMKM
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau adalah kapasitas dan daftar harga produk yang
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari terbatas, UMKM cenderung mengalami kesulitan
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dalam hal menetapkan kapasitas produksi dan
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua harga bagi produk atau jasa mereka. Bahan baku
miliar lima ratus juta rupiah). kurang terstandar, hal ini dipengaruhi oleh sumber
Kemudian Usaha Menengah adalah usaha bahan baku yang berasal dari berbagai sumber
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang yang berbeda-beda, maka hal ini tentu akan juga
dilakukan oleh orang perorangan atau badan berpengaruh pada hasil produk yang dihasilkan.
usa­ha yang bukan merupakan anak perusahaan Keberlangsungan produk yang tidak terjamin dan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, kurang sempurna, hal ini dikarenakan umumnya
atau menjadi bagian baik langsung maupun ti­ produksi UMKM masih belum teratur sehingga
dak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha akan berpengaruh pada produk yang dihasilkan
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau ha­ juga masih terkesan apa adanya.
sil penjualan tahunan. Kriteria kelompok Usa­ Pemasaran melibatkan banyak pihak da­lam
ha Menengah yaitu (a) Memiliki kekayaan ber­ perusahaan. Oleh karena itu pemasaran meru­
sih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus pa­kan prestasi kerja dalam suatu kegiatan usaha
ju­ta rupiah) sampai dengan paling banyak dengan mengalirnya suatu barang atau jasa dari
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) ti­ produsen sampai ke konsumen. Menurut Hutama
dak termasuk tanah dan bangunan tempat usa­ dan Subagio (2014: 3), pemasaran merupakan se­
ha; atau (b) Memiliki hasil penjualan tahunan rangkaian kegiatan mulai dari proses dalam pem­
le­bih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima buatan, mengkomunikasikan mengenalkan dan
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak menawarkan transaksi yang mempunyai nilai bagi
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah). konsumen, klien, partner, dan masyarakat pada
Sedangkan menurut hasil studi yang dilakukan umumnya. Sedangkan pemasaran jasa menurut
oleh Lembaga Pengembangan Perbankan Indone­ Ali dalam Karnelis (2017: 721), pemasaran jasa
sia dengan Bank Indonesia di tahun 2015, terda­ merupakan proses sosial di mana individu dan
pat beberapa karakteristik yang khas dari UMKM kelompok mendapatkan apa yang mereka butuh­
ini. Karakteristik khas tersebut meliputi kualitas kan dan inginkan dengan mempertukarkan jasa
produk atau jasa belum terstandar, hal ini dise­ yang bernilai.
babkan karena sebagian UMKM memiliki ke­ Menurut Sofjan Assauri (2013: 15), “strategi
mampuan teknologi yang belum memadai serta pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sa­
sebagian besar produk atau jasa yang dihasilkan sar­an, kebijakan dan aturan yang memberi arah
ma­sih handmade. Desain produk yang terbatas, ke­pada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari
hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan
pengalaman UMKM terhadap produk atau jasa dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
mereka. Mayoritas UMKM bekerja sesuai dengan tang­­gapan perusahaan dalam menghadapi ling­
permintaan pelanggannya sehingga belum berani kungan dan keadaan persaingan yang selalu be­
untuk mencoba berkreasi dengan desain baru. Je­ rubah”.
nis produk atau jasa yang dihasilkan masih ter­ Unsur-unsur utama persaingan dapat di­
batas, umumnya UMKM hanya memproduksi kla­sifikasikan menjadi tiga unsur utama, yai­
be­berapa jenis produk atau jasa saja. Apabila ter­ tu Segmentasi (segmentation). Segmentasi pa­
dapat permintaan untuk model baru, mereka cen­ sar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
derung mengalami kesulitan untuk memenuhi ber­sifat heterogen dari suatu produk ke da­lam

162
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang ber­ atau jasa, kualitas, desain, fitur, nama merk dari
sifat heterogen. Jadi, perusahaan membagi pa­ pro­duk atau jasa, kemasan serta layanan. Harga
sarnya ke dalam segmen-segmen pasar ter­ten­ adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh kon­
tu di mana masing-masing segmen terse­ but sumen untuk memperoleh produk atau jasa.
bersifat homogen. Hal ini disebakan kare­ na Beberapa hal yang terkait dengan harga adalah
dalam kenyataannya banyak produk yang ber­ diskon, waktu pembayaran, syarat kredit, dan
sifat heterogen bagi seluruh pasar, atau pro­ daftar harga.
duk tersebut hanya diperlukan oleh kelom­ pok Selanjutnya promosi adalah aktivitas peru­
pasar tertentu saja. Homogenitas masing- ma­ sahaan yang mengkomunikasikan kelebihan dan
sing segmen tersebut disebabkan oleh adanya manfaat produk atau jasa dengan tujuan un­tuk
perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan mem­ mengajak pasar sasaran membeli produk atau
beli, cara penggunaan barang, kebutuhan pema­ jasa tersebut. Beberapa hal yang terkait de­ngan
kai, motif pembelian, tujuan pembelian, dan se­ promosi adalah iklan, promo penjualan, hu­
bagainya. Jadi, segmentasi ini merupakan proses bung­ an masyarakat, dan personal selling. Ter­
yang menyeluruh di mana perusahaan harus akhir, tempat yaitu seluruh aktivitas yang dila­
mem­perhatikan pembeli dari masing-masing seg­ ku­kan oleh perusahaan yang membuat produk
men. atau jasanya tersedia di pasar sesuai dengan pasar
Unsur berikutnya adalah penentuan pa­ sar sasaran perusahaan tersebut. Beberapa hal yang
sasaran (targeting). Tahap ini adalah mengevaluasi terkait dengan tempat adalah jaringan distribusi,
beragam segmen dan memutuskan berapa banyak jangkauan pemasaran, lokasi, persediaan, logistik,
dan mana yang akan dibidik. Dalam membidik dan transportasi.
konsumen, pemasar harus dapat membedakan Dewasa ini dikenal pula strategi pemasaran
pasarnya antara pasar jangka pendek dan pa­ dengan menggunakan media sosial (e-commerce).
sar masa depan serta pasar primer dan pasar se­ Media sosial memang sangat diminati UMKM
kunder. untuk mengembangan bisnisnya. Media sosial
Sedangkan unsur yang terakhir adalah penen­ mem­punyai pengaruh yang sangat besar, di mana
tuan posisi tawaran (positioning). Positioning me­ masyarakat lebih cepat menerima informasi lewat
rupakan konsep psikologis yang terkait dengan internet. Dengan akses yang mudah dan cepat hal
bagaimana pelanggan yang ada atau calon pe­ ini dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk
langgan dapat menerima perusahaan tersebut dan lebih berani mempromosikan produk produknya
produknya dibandingkan dengan perusahaan karena jaringan internet yang sangat luas dan tidak
lain. Penentuan posisi merupakan tindakan untuk ada batasan waktu dan wilayah sehingga menjadi
merancang penawaran dan citra perusahaan agar media pemasaran yang efektif. Oleh karena itu
menempati suatu posisi kompetitif yang berarti media sosial dapat dijadikan sebagai alat untuk
dan berbeda. Dalam memahami bagaimana se­ mengembangkan usaha terutama UMKM dalam
benarnya penentuan posisi pasar ini, perlu di­ mempromosikan usahanya. Saat ini banyak sosial
perhatikan beberapa aspek terkait seperti atri­but media yang dapat digunakan untuk promosi.
diferensiasi utama yang dapat digunakan pe­ Bah­kan, saat ini banyak sekali pegiat media sosial
rusahaan serta konsep penentuan posisi. yang menjadikan media online sebagai ladang un­
Hal yang penting pula diperhatikan dalam tuk memperoleh keuntungan bagi mereka dalam
pemasaran adalah bauran pemasaran. Menurut ber­jualan.
Kotler dan Armstrong (2014), ada empat elemen E-commerce (Elektronik Commerce) atau
dalam bauran pemasaran yaitu produk, harga, dalam bahasa Indonesia perdagangan seca­ ra
promosi, dan tempat. Produk adalah kombinasi elektronik adalah aktivitas penyebaran, pen­jual­
dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh pe­ an, pembelian, dan pemasaran produk (barang
rusahaan ke pasar sasaran. Hal yang terkait de­ dan jasa) dengan memanfaatkan jaringan tele­ko­
ngan produk antara lain adalah variasi produk munikasi seperti internet, televisi, atau jaringan

163
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

komputer lainnya. Secara sederhana e-commerce dengan memasarkan produknya ke konsumen


adalah proses pembelian maupun penjualan tanpa adanya feedback dari konsumen untuk me­
pro­ duk secara elektronik. E-Commerce sendiri lakukan bisnis kembali. Artinya, produsen hanya
semakin berkembang beberapa tahun belakangan memasarkan produk atau jasa, sementara pihak
ini. Bahkan, secara perlahan mulai menggantikan konsumen hanya sebagai pembeli atau pemakai.
toko tradisional (offline).
Beberapa jenis e-commerce yang paling sering METODE
digunakan, antara lain e-commerce consumer to Penelitian ini merupakan jenis penelitian
consumer (C2C). Jenis e-commerce C2C ini dila­ de­skriptif kualitatif yang diuraikan dengan kata-
kukan antara konsumen dengan konsumen. Mi­ kata menurut pendapat subjek penelitian. Metode
sal­nya, konsumen dari suatu produsen akan men­ penentuan lokasi penelitian menggunakan metode
jual kembali produk ke konsumen lainnya. Kalau purposive area, yaitu pemilihan tempat penelitian
Anda sering menggunakan Tokopedia, Buka­ yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Ada­
lapak, OLX, dan sejenisnya, maka inilah yang di­ pun lokasi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
n­a­makan B2C e-commerce. yaitu UMKM di Kota Tangerang Selatan.
Kemudian e-commerce business to business Selanjutnya metode penentuan informan
(B2B). Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh orang pe­ne­litian menggunakan metode purposive sam­
atau pihak yang saling berkepentingan dalam pling. Adapun informan utama dalam penelitian
men­ jalankan bisnis, di mana keduanya saling ini adalah para pelaku usaha UMKM. Jenis dan
me­ nge­nal dan mengetahui proses bisnis yang sumber data berupa data primer dan data se­kun­
me­reka lakukan. Biasanya, jenis B2B dilakukan der. Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu
se­cara berkelanjutan karena kedua belah pihak data yang diperoleh secara langsung dari subjek
sa­ling mendapatkan keuntungan dan adanya ke­ atau para pelaku UMKM di Kota Tangerang
percayaan satu sama lain. Contoh dari bisnis B2B Selatan melalui wawancara dengan subjek/na­
adalah ketika dua perusahaan mengadakan tran­ rasumber yang berkaitan dengan strategi pe­
saksi jual beli secara online, begitu juga dengan masaran yang digunakan dan data sekunder be­
pem­bayaran yang tersedia menggunakan kartu rupa dokumen-dokumen, seperti data jumlah
kredit. karyawan, kegiatan strategi pemasaran yang
Jenis e-commerce lainnya yakni e-commerce di­lakukan UMKM, dan profil UMKM di Kota
consumer to business (C2B). Jenis C2B adalah Tangerang Selatan.
bis­nis antara konsumen dan produsen. Bisnis Metode pengumpulan data menggunakan
ter­sebut dilakukan oleh konsumen kepada para me­ tode wawancara dan dokumentasi. Dalam
pro­dusen yang menjual produk atau jasa. Sebagai me­ tode wawancara dalam penelitian ini dila­
con­toh, konsumen akan memberitahukan detail ku­kan terhadap pemilik UMKM. Selain itu wa­
produk atau jasa yang diinginkan secara online wancara dilakukan terhadap informan tambahan
kepada para produsen. Nantinya, produsen yang yang merupakan karyawan. Adapun metode
mengetahui permintaan tersebut akan me­na­war­ do­kumentasi berupa data-data tertulis atau do­
kan produk atau jasa yang diinginkan kon­sumen. kumen yang berkaitan dengan data jumlah kar­
Sedangkan jenis yang selanjutnya yaitu yawan, kegiatan strategi pemasaran yang dila­
e-commerce business to consumer (B2C). Jenis kukan UMKM, dan profil UMKM di Kota
e-commerce B2C adalah dilakukan oleh pelaku Tangerang Selatan. Analisis data dilakukan de­
bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini ngan cara reduksi data, display data, dan pe­
terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen men­ narikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan
dapatkan penawaran produk dan melakukan pem­ selama enam bulan yaitu dari Maret 2020 hingga
belian secara online. Sebagai contoh, produsen Agustus 2020.
menjual produk ke konsumen secara online. Di
sini, pihak produsen akan menjalankan bisnis

164
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

nya penjualan produk di mana hasil penjualan


HASIL dan PEMBAHASAN bisa menjangkau lebih luas. Kemudian Jeni juga
Penelitian ini menggunakan metode peneli­ memanfaatkan brand community yaitu dengan
tian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. cara bergabung dengan komunitas Tangsel Ber­
Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif di kibar, yaitu suatu komunitas pelaku UMKM. Jeni
mana berusaha meneliti sebuah fenomena yang sudah bergabung dengan komunitas tersebut
terjadi dengan cara memaparkan berupa gam­ ku­rang lebih setahun. Manfaat yang dirasakan
baran tentang suatu kejadian yang diamati oleh se­
telah bergabung adalah adanya info-info
peneliti secara jelas, tanpa menggunakan per­ mengenai bazar, sharing ilmu, pelatihan melalui
hitungan statistik. Dengan teknik tersebut peneliti webinar untuk menanmbah pengetahuan, dan
berusaha mendapatkan informasi terkait dengan skill serta adanya promosi-promosi terhadap
bagaimana pengaruh media sosial terhadap pe­ pro­duk yang dijual. Dengan bergabung di ko­
ngembangan UMKM di Kota Tangerang Selatan. mu­ nitas tentunya peningkatan hasil penjualan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dila­ juga dirasakan karena salah satu program dalam
kukan, dengan melakukan wawancara kepada komunitas adalah adanya gerakan berbelanja ke
enam pelaku UMKM di Kota Tangerang Selatan sesama pelaku UMKM.
maka dapat diketahui bahwa strategi pemasaran
yang diterapkan oleh pelaku UMKM di Kota Minyak Kelapa V-CO
Tangerang Selatan antara lain strategi produk, Sebelum memulai usaha minyak kelapa
strategi harga, strategi tempat, dan strategi pro­ V-CO, Novia sudah menjalankan beberapa usaha
mosi. Produk yang dikembangkan UMKM di lain­nya. Namun saat ini ia bersama suami sedang
Tangerang Selatan bervariatif. fokus untuk mengembangkan usaha minyak kela­
Adapaun hasil wawancara yang telah dila­ pa V-CO. Awal mula usaha ini dijalankan karena
kukan kepada responden sebagai berikut : melihat peluang di mana bahan bakunya banyak
di mana saat pengiriman kelapa ke daerahnya,
Galeri Geulis ternyata banyak kelapa yang sudah tua dan ti­
Galeri Geulis merupakan usaha yang di­ dak bisa dijual sebagai santan. Karena sayang ji­ka
mi­liki oleh Jeni Andriani yang bergerak di bi­ dibuang begitu saja maka akhirnya Novia men­
dang anyaman dan scraft dengan tujuan untuk coba membuat olahan dari kelapa tersebut.
mengangkat budaya lokal yang diambil dari Menurut Novia, usaha yang dijalankan saat
Tasikmalaya. Galeri Geulis sudah berjalan kurang ini susah-susah gampang. Artinya setiap orang
lebih dua tahun. Melihat peluang yang ada, Jeni bisa membuat minyak kelapa, namun tidak se­
mencoba untuk membuat lebih menarik macam- mua orang mau membuatkan karena prosesnya
macam anyaman mulai dari tas, dompet hingga yang panjang dan butuh kesabaran dalam penge­
merambah ke masker yang dibuat lebih menarik. lolaannya. Produk ini bisa dipergunakan untuk
Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan kesehatan maupun perawatan wajah karena pe­
oleh Ibu Jeni melalui offline dan online. Untuk ngelolaannya yang sudah terjamin higienis dan
offline sendiri Galeri Geulis memiliki toko di asli dari kelapa.
Pon­dok Aren dan juga bergabung dengan rumah Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan
makan yang ada di daerah Vila Dago untuk me­ Novia dalam meningkatkan penjualan produknya
ma­jang hasil karya dari produknya. Sedangkan adalah dengan berjualan melalui e-commerce yaitu
untuk online, Jeni memanfaatkan grup WhatsAps, WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Selain itu
Facebook, dan Instagram. Selain itu Jeni juga Novia juga sudah lebih dari satu tahun bergabung
mem­buka kesempatan untuk para reseller yang dengan komunitas IKM (Ikatan Keluarga Mi­
ingin menjual produknya. nang), di mana anggota tersebut berisikan para
Adapun keuntungan yang dirasakan sete­­lah pedagang minang. Manfaat dari komunitas ter­
menjual melalui e-commerce adalah mening­kat­ sebut adalah informasi mengenai berbagai bazar-

165
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

bazar yang akan dilaksanakan sehingga Novia Nara sumber keempat bergerak di bidang jasa
bisa ikut berjualan dalam kegiatan bazar tersebut. dekorasi bunga beserta produk berupa bunga-
bunga dan kuliner masakan daerah yang di­ino­
Keripik Singkong Uni Ambo vasi sehingga cocok dengan selera orang sini. Pe­
Afridayani merupakan pemilik usaha Keri­ miliknya adalah Rissa Hanny, yang memulai usaha
pik Singkong Uni Ambo yang sudah berjalan kulinernya sejak 2013 dengan pembukaan Rumah
le­bih dari lima tahun. Usaha tersebut mulai ber­ Makan Padang di daerah Blok M. Hingga 2018,
jalan dan berkembang dengan lancar. Hal ini Rissa telah memiliki enam cabang. Namun pada
terbukti dari proses pengepakan di mana mula­ 2019 saat memiliki anak bayi, ia memutuskan un­
nya pengepakkan dengan cara manual yaitu de­ tuk menutup semua usahanya karena tidak ada
ngan bantuan lilin sampai dengan proses penge­ waktu untuk mengelola usaha tersebut.
pakan dengan mesin. Dengan demikian proses Rugi? Pastinya iya. Karena semua peralatan
pe­ngepakan lebih bagus dan baik. yang dibeli tidak terpakai dan juga karena faktor
Saat ini produk Keripik Singkong Uni Ambo lainnya. Akhirnya pada 2019, Rissa memutuskan
sudah mendapatkan izin dari dinas kesehatan untuk membuka usaha di rumah yang diberi na­
dan pangan. Dengan latarbelakang orang Suma­ ma Dapur Mama Anjani. Karena waktu dan te­naga
tera Barat yang memiliki darah pedagang dan yang sangat banyak dibutuhkan di bidang ku­liner,
belajar autodidak. Usaha tersebut bertujuan un­ ia memutuskan untuk mengubah sistem dari yang
tuk menambah penghasilan keluarga dan bi­ sa semula menyetok makanan kemudian berubah
membantu para tetangga. Sebab pada saat pro­ men­jadi sesuai pesanan dari pelanggan. Ia juga
duksi meningkat maka Afridayani akan meng­ men­coba hal lain sesuai hobinya yaitu mengelola
gunakan jasa para tetangganya dalam melakukan barang-barang tidak terpakai menjadi hiasan din­
proses pengepakan. Selain itu ia juga merasa ding. Ternyata ada beberapa yang tertarik dan
punya kepuasan tersendiri apabila mendapatkan akhirnya ia pun mencoba menggali lebih dalam
penghasilan dari berdagang karena sesuai yang pangsa pasar yang akhirnya terbentuk.
diajarkan Rasullullah SAW bahwa 99% peng­ha­ Strategi pemasaran yang digunakan Rissa
silan dari berdagang itu halal. ada­lah dengan mengikuti pameran-pameran
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh serta membuka peluang para reseller. Hingga
Afri­­dayani adalah offline dan online. Untu saat ini ia telah mendapatkan reseller antara lain
yang offline, ia bekerjasama dengan salah satu di Kalimantan, Medan, dan Riau. Pemasaran
minimarket yaitu dengan menitipkan produknya me­la­lui e-commerce juga dijalankannya. Melalui
di tempat tersebut. Sedangkan untuk yang online, online, ia telah merasakan kemudahan dalam
ia memanfaatkan grup WhatsApp, Facebook, me-manage semua transaksi penjualan. Selain itu
Instagram, dan membuka peluang bagi para adanya fleksibel waktu yang sangat ia rasakan.
reseller untuk menjual produk Keripik Singkong E-commerce yang digunakan adalah Lazada,
Uni Ambo. Selain itu Afridayani juga bergabung Facebook, WhatsApp, dan Instagram yang di­
ke dalam komunitas pelaku UMKM, yaitu Komu­ mu­lai sejak 2019. Ia merasakan penjualan me­
nitas Tangsel Berkibar yang juga diikuti oleh Jeni ningkat sehingga berpengaruh pada omset yang
Andriani. Ia pun telah merasakan manfaat yang di­
terimanya. Selain itu Rissa juga sudah dua
sama dengana mengikuti komunitas tersebut, tahun bergabung dengan beberapa komunitas se­
se­bagaimana yang telah dirasakan oleh Jeni An­ perti Komunitas Kuliner Indonesia, Komunitas
driani. Dengan penjualan melalui e-commerce IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) dan
dan bergabung dengan komunitas, Afridayani beberapa komunitas lain. Ia menegaskan, jika ti­
sangat merasakan adanya peningkatan penjualan dak bergabung dengan komunitas, maka akan
produknya. sulit mendapatkan informasi-informasi mengenai
UMKM.
Dapur Mami Anjani dan Galeri Mami Anjani

166
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

dan Lazada untuk meningkatkan volume pen­


Minyak Kelapa MCC jualannya. Selain itu Rachma juga membuka pe­
Usaha minyak kelapa MCC berdiri pada luang untuk drophip produk tersebut.
2017. Anggi bergabung dengan komunitas yang Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM
mem­bahas tentang diet yang menggunakan min­ Provisinsi Banten tahun 2018, di Kota Tangerang
yak kelapa. Dari situ ia melihat peluang untuk Selatan terdapat 9.582 pelaku UMKM. Beberapa
mem­ buat sendiri yang kemudian dipasarkan. UMKM yang ada di Kota Tangerang Selatan per
Sejak bergabung dengan komunitas, Anggi sangat kecamatan dapat dilihat pada grafik berikut.
merasakan manfaatnya. Karena dari komunitaslah Di Kota Tangerang Selatan terdapat 23 pelaku
banyak reseller-reseller yang bergabung menjual UMKM yang bergerak di berbagai bidang an­
produk tersebut. Setelah mencoba memasarkan tara lain kuliner, kerajinan, konveksi, dan jasa.
melalui komunitas tersebut ternyata banyak pe­ Namun dari UMKM tersebut baru 11 yang me­
mi­natnya, yang akhirnya ia putuskan untuk fokus ng­gunakan media sosial untuk pemasaran pro­
menjalankannya. duknya. Responden tersebut merupakan pe­ la­
Saat ini produk sudah dijual melalui ku UMKM yang sudah menggunakan dan me­
e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Insta­ manfaatkan media sosial untuk memasarkan pro­
gram, Facebook, dan WhatsApp. Setelah mela­ duk-produknya. Dari hasil wawancara terse­but
kukan penjualan melalui e-commerce, Anggi me­ seluruhnya dapat diolah menjadi data yang ber­
rasakan adanya peningkatan. Karena biasanya guna bagi penelitian selanjutnya.
pro­duk hanya dibeli oleh rekan-rekannya dan di Berikut gambar berupa grafik jumlah UMKM
tempat ia tinggal. Namun dengan adanya pen­ per-kecamatan yang ada di Kota Tangerang Sela­
jualan melalui e-commerce, produknya bisa dijual tan:
ke seluruh Indonesia. Apabila penjualan menurun
maka ia mencoba memasarkan melalui endorse
para selebgram. Kemudian iklan di e-commerce,
dengan menggunakan strategi harga yang ha­rus
bersaing bahkan lebih murah dibanding kom­
petitor.

Marenta Tangsel
Berawal dari ketertarikan untuk menjadi
reseller Marenta, akhirnya Nur Rachma Wahidah
memutuskan untuk menjadi agen Marenta di Ko­ Gambar 2. Jumlah UMKM di Tangerang Selatan
ta Tangerang Selatan. Produk yang ditawarkan Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangerang Selatan (Data diolah, 2020)

dari usaha kuliner ini antara lain Cireng Banjir,


Batagor Banjir, Cuanki Banjir, dan Seblak Banjir. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh para
Rachma dengan berani resign dari pekerjaan dan penggiat UMKM tergolong unik. Hal ini sesuai
memulai usaha tersebut. dengan hasil analisis segmentasi pasar, penentuan
Strategi penjualan yang dilakukan Rachma pasar sasaran, posisi pasar, dan diferensiasi yang
yaitu dengan cara offline seperti mengikuti ba­ diterapkan. Penggiat UMKM sepakat bahwa kon­
zar yang diselenggarakan di Kota Tangerang disi persaingan saat ini semakin ketat sehingga
Sela­tan. Ia juga bergabung dengan Komunitas mereka harus menggunakan strategi pemasaran
UMKM Tangsel Berkibar. Selain itu Rachma yang tepat. Secara umum mereka memanfaatkan
juga berjualan dengan memanfaatkan media media sosial dan komunitas UMKM untuk me­
online seperti Instagram, Facebook, dan Grup ningkatkan volume penjualan. Selain itu pelaku
WhatsApp. Bahkan ia pun memanfaatkan plat­ UMKM di Kota Tangerang Selatan juga mencari
form e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, reseller agar bisa ikut mempromosikan dan men­

167
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

jual produk mereka. (2) meningkatkan reputasi profil media sosial


Dari aspek bauran pemasaran, meskipun perusahaan, (3) menambah sumber informasi
produk yang dijual relatif sama dengan para pe­­ se­lain dari media offline yang dapat digunakan
saing, namun karena mengedepankan nilai tam­ se­bagai studi pasar, (4) dapat mempengaruhi
bah dan diferensiasi, maka mereka dapat mem­ influencers untuk ikut pula mempengaruhi para
berikan produk yang tepat. Selain itu harga yang followers-nya sehingga produk mereka mendapat
layak dan bersaing, pemilihan saluran distribusi citra yang baik dan positif.
yang sesuai, serta pemilihan media promosi yang
efektif bagi para pelanggan. Dengan demikian SIMPULAN
kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat tercapai. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Penggunaan teknologi dalam seperti website dapat disimpulkan bahwa UMKM di Kota Tange­
dan media sosial telah banyak digunakan. Teru­ rang Selatan dalam strategi pemasarannya me­
tama pada industri kuliner, anyaman, dan produk nerapkan atau menggunakan strategi bauran pe­
kesehatan. Bagi para penggiat UMKM, peran masaran atau yang lebih dikenal dengan istilah
dari website dan media sosial merupakan sarana marketing mix. Dalam memasarkan produknya
bagi mereka untuk menjalin hubungan dengan dilakukan melalui strategi produk, strategi harga,
para pelanggan, mengetahui pendapat, dan saran strategi tempat, dan strategi promosi.
pelanggan terhadap produk mereka serta sebagai Strategi produk yang dilakukan oleh UMKM
media promosi yang dianggap efektif. Bahkan da­ di Kota Tangerang Selatan mengutamakan kua­
pat melakukan pengembangan produk sesuai de­ litas produk seperti dari segi bahan baku yang di­
ngan keinginan pasar. gunakan dan proses produksinya. Selain itu, dalam
Hal ini mendukung penelitian sebelumnya proses pengemasan produk lebih mempunyai ci­ri
yang dilakukan Mohd Irwan Dahnil et al (2014). khas seperti pada usaha anyaman, di mana mo­
Mereka melakukan penelitian kepada usaha kecil tif yang disediakan sangat beragam sehingga me­
dan menengah di Malaysia. Berdasarkan studi ter­ narik minat para konsumen. Sedang usaha lain­
sebut para pelaku usaha kecil dan menengah yang nya seperti makanan di mana menu yang dise­
menggunakan media sosial sebagai bagian dari dia­kan beraneka ragam dan sesuai permintaan
aktivitas pemasaran seperti strategi komunikasi kon­ sumen. Dengan demikian konsumen tidak
pemasaran. Mereka menilai media sosial adalah bosan dengan menu yang itu saja dan bisa request
salah satu jaringan yang menjanjikan untuk mem­ sesuai dengan yang diinginkan. Penentuan harga
bangun komunikasi bisnis dengan para pelang­ yang dilakukan pelaku UMKM mengacu pada
gan. ke­sulitan proses produksi dan bahan baku yang
Penelitian lainnya dilakukan oleh Nory Jones digunakan agar tercapai harga yang tepat.
et al (2015) dengan objek penelitian pada UMKM. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh
Mereka menemukan bahwa peran dari media so­ UMKM di KotaTangerang Selatan adalah distri­
sial bagi pelaku UMKM yaitu (1) meningkatkan busi langsung. Misalnya, dengan melakukan ko­
pengenalan dan rasa ingin tahu konsumen, (2) mu­nikasi pesanan secara langsung ke konsu­men
meningkatkan hubungan baik dengan konsumen, dan melayani penjualan langsung dari stok produk
(3) dapat meningkatkan jumlah konsumen ba­ yang ada di galeri maupun di tempat usaha. Pela­
ru, (4) meningkatkan kemampuan untuk men­ ku UMKM di Kota Tangerang Selatan juga se­
jang­kau konsumen dalam skala global, dan (5) ring mengikuti pameran, bazar ataupun event-
menambah jalur promosi bagi bisnis lokal untuk event tertentu. Selain itu, strategi promosi yang
meningkatkan citra UMKM. dilakukan yakni dengan penjualan perorangan
Sementara itu Damian Ryan (2014) juga seperti bertatapan langsung dengan konsumen,
me­ nyebutkan beberapa manfaat menjalin hu­ pengiklanan melalui kartu nama, dan media sosial
bungan dekat dengan pelanggan, yakni: (1) seperti grup WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
men­­dapatkan update informasi dari pelanggan,

168
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

Hal ini dilakukan agar dapat menjaring reseller ma­hami Ilmu Pemasaran. Yogyakarta: Kdt.
untuk menjual produk tersebut serta menerapkan Hutama, Cristanto Leona, Subagio. (2014). Analisa
potongan harga dan promosi dari mulut ke mulut. Pengaruh Dining Experience Terhadap Beha­
vioral Intention dengan Customer Satisfaction
PENGHARGAAN sebagai Variabel Intervening. Jurnal Mana­
Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah jemen Pemasaran Petra, 2.
SWT, yang telah memberikan rahmat dan ke­ Karnelis. (2017). Pengaruh Bauran Pemasaran
hendak-Nya sehingga terselesaikan penelitian terhadap keputusan Konsumen mengguna­
ini. Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kan Jasa Hotel Kartika Langsa. Jurnal Mana­
kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang jemen dan Keuangan Sekolah Tinggi Ilmu
Selatan yang telah memberikan informasi menge­ Manajemen Pase, 6.
nai UMKM yang ada di Kota Tangerang Selatan. Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran.
Selain itu kami mengucapkan terima kasih pula Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
kepada para nara sumber yang telah memberikan Laroche, M. et al. (2013). To be or not to be in
waktu untuk melakukan wawancara sehingga pe­ social media: How brand loyalty is affected
nelitian ini dapat terwujud. by social media ?. International Journal of
Information Management 33 © Elsevier Ltd.
McAlexander, James H., John W. Schouten, and
DAFTAR PUSTAKA Harold F. Koenig, Building Brand Community,
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. (2016). Journal of Marketing Vol. 66 (January 2002),
Manajemen Pemasaran. Depok: PT Raja 38-54.
Grafindo Persada Mursid, M. 2010. Manajemen Pemasaran (Edisi 1
Amin Widjaja Tunggal. (2011). Pengantar Kecu­ Cetakan.6). Jakarta: Bumi Aksara.
rangan Korporasi. Jakarta: Harvarindo. Shendy Swastika Sari, Sri Nuringwahyu, Ratna
Anjasmoro, Diki Putro dan M. Kholid Mawardi. Niken Hardati. (2020). Jurnal JIAGABI ISSN
(2017). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2302 - 7150 Vol. 9, No. 1, Januari 2020, hal.
47 No. 2. “PERAN BRAND COMMUNITY 43-54. “Strategi Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan
DALAM MENCIPTAKAN BRAND IMAGE Menengah Dalam Meningkatkan Penjualan”.
(Studi Kasus Pada Komunitas Vario Owner Siska Maya. (2016). Journal of Applied Business
Club Malang)”. and Economics Volume 2 Nomor 3. “Strategi
Assauri, Sofjan. (2013). Manajemen Pemasaran. Peningkatan Penjualan Usaha Kecil Me­
Jakarta: Rajawali Pers. nengah Melalui E-COMMERCE”.
Dewi Jayanti Mandasari, Joko Widodo, Sutrisno Sriyana, J. (2010). Strategi Pengembangan Usaha
Djaja. (2019). Jurnal Pendidikan Ekonomi: Kecil Dan Menengah (UMKM): Studi Kasus
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Eko­ Di Kabupaten Bantul. Simposium Nasional
nomi, dan Ilmu Sosial Vol. 13 No. 1. “Stra­ 2010: Menuju Purworejo Dinamis Dan Kreatif
tegi Pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Me­ (hal. 79-103). Purworejo.
nengah Batik Magenda Tamanan Kabupaten Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif
Bondowoso”. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Dimas Hendika Wibowo, Zainul Arifin, Sunarti. Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian
(2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. Pendidikan. Bandung: Remaja Rosadakarya.
29 No.1. “Analisis Strategi Pemasaran Untuk T. Prasetyo Hadi Atmoko. (2018). Journal of
Meningkatkan Daya Saing UMKM”. Indonesian Tourism, Hospitality and Recrea­
https://wearesocial.com/blog/2020/01/digital- tion Volume 1, Nomor 2. “Strategi Pemasaran
2020-3-8-billion-people-use-social-media Untuk Meningkatkan Volume Penjualan di
Herlambang, Susatyo. (2014). Basic Marketing Cavinton Hotel Yogyakarta”.
(Dasar-dasar Pemasaran) Cara Mudah Me­ Tjiptono, Chandra. (2012). Penerapan Strategik

169
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 4, No. 2, Desember 2020: 160 - 170

(Edisi 2). Yogyakarta: ANDI. Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan


Wijayanti, Titik. (2012). Marketing Plan! Perlukah? Volume Penjualan Pada Shopie Paris BC.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Yenni Kecamatan Muara Bulian. Jurnal
Zebua, Ade jermawinsyah. (2018). Analisis Ilmiah, 18 (2). 222-229.

170

Anda mungkin juga menyukai