Anda di halaman 1dari 7

JIPIS

PISSN 0216-2830
EISSN 2686-0147

Studi Kasus Penggunaan Media Sosial Terhadap Strategi


Pemasaran Ukm Di Kota Tanggerang

Angga Putra Pramudya

Universitas Islam Syeikh Yusuf, Kota Tanggerang/Indonesia


Email: 2205010012@student.unis.ac.id

Abstrak

Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual dalam satu alinea dan tidak lebih dari 200 kata.
Abstrak berisikan isu-isu pokok, tujuan penelitian, metode/pendekatan, dan hasil penelitian.
Referensi harus dihindari pada abstrak, tetapi jika penting maka pengutipan harus lengkap.
Singkatan yang tidak standar atau tidak biasa harus dihindari, tetapi jika penting harus
didefinisikan. Di bawah abstrak, tulis kata kunci (maksimal lima kata) yang mencerminkan isi
naskah, hindari istilah umum, jamak, dan banyak konsep (hindari kata seperti 'dan', 'dari'). Kata
kunci ini akan digunakan untuk keperluan pengindeksan. Abstrak dan kata kunci ditulis dengan
huruf Century, ukuran 11, spasi 1.

Kata Kunci: kata kunci, kata kunci, kata kunci

1. Pendahuluan Begitu juga dengan data yang


Perkembangan teknologi yang tak kalah me-nariknya, di mana ada
cepat mem-buat para pelaku usaha 160 juta pengguna aktif media sosial
juga harus cepat untuk (medsos). Bila dibandingkan pada
menyesuaikan dengan perubahan 2019, maka pada tahun ini ada
tersebut. Salah satu bentuk teknologi peningkatan 10 juta yang aktif di
adalah media sosial. Indo-nesia medsos. Sehingga saat ini banyak
merupakan salah satu negara dengan sekali Usaha Mikro, Kecil, dan
ting-kat pengguna media sosial Menengah (UMKM) yang telah
terbesar di dunia. Berdasarkan laporan memanfaatkan media sosial dalam
terbaru We Are Social, pada 2020 pemasaran
ada 175,4 juta pengguna internet di Indonesia juga merupakan salah
Indonesia. Apabila dibandingkan satu ne-gara dengan jumlah sektor
dengan tahun sebelumnya, maka ada UMKM terbesar. Ke menterian
kenaikan 17% atau 25 juta pengguna Koperasi dan Usaha Kecil dan
internet di negeri ini. Dalam laporan Menengah Republik Indonesia
tersebut juga diketahui bahwa saat ini (Kemenkop/UKM RI) mencatat ada
masyarakat Indonesia yang memiliki 59,2 juta atau berkisar 8% dari
ponsel sebanyak 338,2 juta. pelaku UMKM sudah memanfaatkan
Gambar 1 data pengguna internet platform online dalam memasarkan

1
JIPIS Volume 28, No. 2, Juli-Desember 2019

produknya. Selanjutnya, berdasarkan juta rupiah) tidak termasuk tanah dan


data Dinas Koperasi dan UKM bangunan tempat usaha; atau (b)
Provisinsi Banten pada 2018, di Kota Memiliki hasil penjualan tahunan
Tangerang Selatan terdapat 9.582 paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga
pelaku UMKM. ratus juta rupiah).
Penelitian yang dilakukan oleh Usaha Kecil adalah usaha
Knight (2000) menunjukkan bahwa ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
globalisasi memiliki dampak dan yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bu kan
tekanan yang signifikan bagi sektor
merupakan anak perusahaan atau
UMKM. Dengan demikian para pelaku bukan ca bang perusahaan yang
UMKM tersebut harus dapat dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
menerapkan penggunaan teknologi baik langsung maupun tidak langsung
yang tepat guna dan sesuai bagi usaha dari Usaha Menengah atau Usaha Besar
yang mereka jalankan. Tujuannya agar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
mereka mampu ber saing secara efektif Kriteriakelompok Usaha Kecil yaitu (a)
Memiliki ke kayaan bersih lebih dari
atau mengeluarkan produk baru
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
mereka yang lebih memuaskan rupiah) sampai dengan paling banyak
kebutuhan kon sumen mereka Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
dibandingkan dengan produk se je nis rupiah) tidaktermasuk tanah dan
di pasar. bangunan tempat usaha; atau (b)
Berdasarkan uraian tersebut maka Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
rumusan masalah yang diangkat dalam dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak
penelitian ini adalah untuk
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
mengeksplorasi serta menganalisis stra ratus juta rupiah).
tegi pemasaran dan bauran pemasaran Pemasaran adalah salah satu
yang di gu nakan oleh para pelaku bagian penting dalam menjalankan
UMKM khusus nya Bedda Store dalam suatu usaha. Perlu adanya pe
era digital. Khususnya, dengan ngelolaan yang baik agar usaha
banyaknya jumlah pengguna media tersebut dapat tumbuh dan
sosial di Indonesia. berkembang lebih baik sehingga
Selanjutnya, dalam penelitian ini mampu bersaing dengan para
definisi Usaha Mikro, Kecil, dan pesaingnya. Salah satu elemen yang
Menengah merujuk pada Undang- penting dalam pemasaran ada-lah
Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang strategi pemasaran dan bauran
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pemasaran (marketing mix). Strategi
adalah usaha produktif milik orang pemasaran diperlukan agar segmen
perorangan dan/atau badan usaha pasar, penentuan pasar sasaran, dan
perorangan yang memenuhi kriteria penentuan posisi pasar dapat dengan
Usaha Mikro. Adapun kriteria tepat dipilih.
kelompok usaha mikro yaitu (a) Website dan media sosial telah
Memiliki kekayaan bersih paling memberikan banyak peluang bagi
banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh para pelaku UMKM untuk dapat

2
JIPIS Volume 28, No. 2, Juli-Desember 2019

mengembangkan pasar mereka kualiatatif deskriptif, yaitu data yang


terutama dalam hal promosi untuk dikumpulkan berbentuk kata-kata,
menarik sasaran pasar yang mereka gambar, bukan angka-angka (Moleong,
2018:11). Menurut Bogdan danTaylor,
tuju. Adapun hal lainnya yang mem-
sebagaimana yang dikutip oleh
buat para pelaku UMKM Moleong Lexy J (2018:4), penelitian
memasarkan produk dan jasa mereka kualitatif adalah prosedur penelitian
melalui website dan media sosial yang menghasilkan data deskriptif
adalah karena tingkat entry barriers berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
yang rendah sehingga mereka dapat orang-orang dan perilaku yang diamati
dengan mudah me ma-sarkan produk Dengan teknik tersebut peneliti.
Dengan melakukan penelitian tersebut
dan jasa mereka pada website dan
berusaha mendapatkan informasi
media sosial tersebut (Oztamur dan terkait dengan
Karakadilar, 2014). bagaimana pengaruh media sosial
2. Metode Penelitian terhadap pengembangan UMKM
Metodologi pada penelitian ini bedda store di kota tanggerang.
yaitu metode studi kasus. Menurut Dalam penelitian ini peneliti
Rachmat Kriyantono (2006:66), metode menggunakan pendekatan kualitatif
studi kasus yaitu metode riset yang dengan teknik pengumpulan data yaitu
menggunakan berbagai sumber data wawancara dan studi literatur.
yang bisa digunakan untuk meneliti, Wawancara dilakukan terhadap
menguraikan dan menjelaskan secara narasumber yang benama Dimas
komprehensif berbagai aspek individu, Saputra selaku karyawan dari BEDDA
kelompok, suatu program, organisasi STORE. Wawancara ini dilakukan
atau peristiwa secara sistematis. Studi untuk mendapatkan gambaran tentang
kasus adalah metode riset yang penggunaan media sosial sebagai alat
menggunakan berbagai sumber data pemasaran produk BEDDA STORE di
sebanyak mungkin data) yang bisa Kota Tanggerang. Wawancara ini
digunakan untuk meneliti, dilakukan pada tanggal 29 Oktober
menguraikan, dan menjelaskan secara 2023.
komprehensif berbagai aspek individu, Berdasarkan hasil penelitian yang
kelompok, suatu program, organisasi telah dilakukan, dengan melakukan
atau peristiwa secara sistematis. wawancara kepada pelaku UMKM di
Penelaahaan berbagai sumber data ini Kota Tangerang yaitu Bedda Store
membutuhkan berbagai macam maka dapat diketahui bahwa strategi
instrumen pengumpulan data. Karena pemasaran yang diterapkan oleh
itu, periset dapat menggunakan pelaku UMKM Bedda Store antara lain
wawancara mendalam, observasi strategi produk, strategi harga, strategi
partisipan, dokumentasi-dokumentasi, tempat, dan strategi promosi. Produk
kuesioner (hasil survei), rekaman, yang dikembangkan UMKM di
bukti-bukti fisik lainnya (Kriyantono, Tangerang Selatan bervariatif
2006: 65). Selain itu, peneliti juga menggali
Jenis penelitian yang digunakan data melalui studi kepustakaan atau
pada penelitian ini adalah penelitian

3
JIPIS Volume 28, No. 2, Juli-Desember 2019

sumber tertulis (library research). Studi 4. Dalam kasusini, komunitas sosial


kepustakaan dilakukan untuk media memungkinkan pertukaran
mendapatkan data-data sekunder dan informasi yang efektif dan cepat
gambaran konseptual yang 5. Keterhubungan: Mayoritas jenis
mendukung penelitian. Studi sosial media bertumbuh karena
kepustakaan juga dilakukan sebagai saling terhubung melalui link ke
dasar mengawali penelitian dan situs web yang lain Bedda store
penyusunan jurnal. Jadi dengan adanya sosial media itu
mempermudah aksesibilitas seseorang
3. Hasil untuk mencari sesuatu
Berdasarkan hasil wawancara mengungkaapakan apa yang dia mau
dengan narasumber mengatakan dan lain lain, karena Media sosial
bahwa sosial media sangat berperan dapat bersaing dengan berbagai
penting dalam mengembangan usaha korespondensi, bagaimanapun,
kami karena hampir semua orang memberikan keuntungan penting bagi
memiliki media sosial nya sendiri hal Perusahaan. Berikut beberapa manfaat
ini selaras dengan yang dinyatakan media sosial menurut Puntoadi
oleh Nasrullah (2015), dapat dianggap (2011: 5) sebagai berikut:
sebagai kategori baru dari media A. Personal branding is not only
figure, it’s for everyone.
online, dan sebagian besar memiliki
Berbagai mediasosial seperti
karakteristik berikut: facebook, twitter, YouTube
1. Partisipasidan keterlibatan, sosial dapat menjadi media untuk
media mengaburkan batas antara orang berkomunikasi,
penonton dan media dengan berdiskusi, bahkan
memungkinkan setiap orang yang mendapatkan popularitas di
tertarik untuk memberikan sosial media. Keunggulan
membangun personal branding
kontribusi dan umpan balik
melalui sosial media adalah
2. Aksesibilitas: Sebagian besar tidak mengenal trik atau
layanan sosial media popularitas semu, karena
memungkinkan orang untuk audiensnya lah yang akan
membuat konten, memberikan menentukan (Puntoadi, 2011:
komentar, dan memberikan suara 6).
atau suara. B. Fantastic marketing result
throught social media. People
3. Perbincangan, Sosial media
don’t watch TV’s anymore,
menunjukkan komunikasi yang they watch their mobile
lebih baik, yang berarti berbicara phones. Fenomena dimana cara
satu sama lain dalam dua arah. hidup masyarakat saat ini
Sebaliknya, tradisional media cenderung lebih memanfaatkan
berbicara tentang komunikasi telepon genggam mereka yang
sudah terkenal dengan sebutan
broadcast, yang berarti konten
“smartphones”. 22 Dengan
dikirim dan dibagikan kepada
smartphone, kita dapat melihat
penonton

4
JIPIS Volume 28, No. 2, Juli-Desember 2019

berbagai informasi (Puntoadi, tengah (center) seperti contoh berikut.


2011: 19). Font untuk nama tabel dan isi tabel
C. Media sosial memberikan adalah Calibri, ukuran 10, spasi 1.
kesempatan untuk berinteraksi
Apabila tabel yang disajikan memiliki
lebih dekat dengan konsumen.
Media sosial menawarkan konten yang Panjang, tabel dapat
bentuk komunikasi yang lebih disajikan dalam format satu kolom.
individual, personal dan dua Tabel 1. Hasil Belajar Siswa pada Mata
arah. Melalui media sosial para Pelajaran
pemasar dapat mengetahui Nilai Frekuensi Persentasi
kebiasaan konsumen mereka
70 10 25 %
dan melakukan interaksi secara
personal serta membangun 80 20 50 %
keterikatan yang lebih dalam
(Puntoadi, 2011: 21). 90 10 25%
D. Media sosial memilki sifat
Gambar diberi nomor sesuai
viral. Viral menurut Danis
urutan penyajian (Gambar 1, Gambar 2,
(2011) berarti memiliki sifat
dst.). Judul gambar diletakkan di
seperti virus yaitu menyebar
bawah gambar dengan posisi tengah
dengan cepat. Informasi yang
(center) seperti contoh berikut. Font
muncul dari suatu produk
untuk nama gambar dan tulisan pada
dapat tersebar dengan cepat
gambar adalah Calibri, ukuran 10.
karena para penghuni sosial
Gambar 1. ......
media memliki karakter
berbagi.
4. Pembahasan (11 Century, Bold)
Strategi pemasaran yang dilakukan
Bagian pembahasan memaparkan
oleh Bedda Store ini juga berfokus
hasil pengolahan data,
pada mebia online atau memasarkan
menginterpretasikan penemuan secara
melalui live tiktok dan live shopee
logis, dan mengaitkan dengan sumber
Bagian ini menyajikan hasil
rujukan yang relevan mengenai
penelitian. Hasil penelitian dapat
persamaan dan perbedaan antara hasil
dilengkapi dengan tabel, grafik
penelitian yang sudah ada untuk
(gambar), dan/atau bagan. (11 Book
memperjelas dan mengkonfirmasi
Antiqua, 1.15 space, justified, first line
kesimpulan. (11 Book Antiqua, 1.15
indent 0,75 cm)
Apabila mencantumkan rumus
matematika, tulis secara jelas dengan Chart Title
Microsoft Equation atau aplikasi lain 6
yang sejenis dan diberi nomor seperti 4
2
contoh berikut. 0
2 Category 1 Category 2 Category 3
R 2=r x 100 % (1)
Tabel diberi nomor sesuai urutan Series 1 Series 2 Series 3
penyajian (Tabel 1, Tabel 2, dst.), tanpa space, justified, first line indent 0,75
garis vertikal. Judul tabel ditulis di cm)
bagian atas tabel dengan posisi di

5
JIPIS Volume 28, No. 2, Juli-Desember 2019

5. Kesimpulan (11 Century, Bold) pembahasan. (11 Book Antiqua, 1.15


Kesimpulan berisi rangkuman space, justified, first line indent 0,75
singkatan hasil penelitian dan cm)

6. Ucapan Terima Kasih/ Acknowledgement (11 Century, Bold)


Bagian ini ditulis dalam format satu kolom dan merupakan opsional, boleh
ditulis atau tidak. Ucapan terima kasih hanya ditujukan kepada pihak-pihak yang
membantu secara langsung penelitian yang dilakukan, misal: penyandang dana atau
pakar yang dilibatkan. Ucapan terima kasih tidak ditujukan untuk pejabat struktural,
misalkan Ketua Jurusan, Dekan, ataupun Rektor. (11 Book Antiqua, 1.15 space,
justified, first line indent 0,75 cm)

7. Referensi/ References (11 Century, Bold)


Semua kutipan dalam naskah harus muncul dalam daftar referensi, dan ditulis
dalam format satu kolom. Urutan penulisan harus disusun secara alfabetis dan
menggunakan APA (American Psychology Association) style, serta disarankan
menggunakan aplikasi referensi (reference manager) Mendeley. (11 Book Antiqua, single
space, justified, hanging indent 0,75 cm)
Pengutipan dalam teks:
a. Apabila sumber kutipan ditulis satu orang:
Sutrisno, E. (2009)
b. Apabila sumber kutipan ditulis dua atau tiga orang:
Minogue, J. & Jones, G. (2009)
c. Apabila sumber kutipan ditulis lebih dari tiga orang:
Emerson, L., dkk. (2007)

Contoh Penulisan Daftar Referensi


Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : PT. Kencana
Perdana.
Amer, A. (2006). Reflections on Bloom’s revised taxonomy. Electronic Journal of Research
in Educational Psychology, 4/8, 213-230.
Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of educational objectives, the classification of educational goals,
handbook I: Cognitive Domain. New York, NY: David McKay Company.
Emerson, L., dkk. (2007). Writing guidelines for education students. Melbourne: Thomson.
Evans, D., Gruba, P., & Zobel, J. (2014). How to write a better thesis. Dordrecht: Springer.
Forehand, M. (2005). Bloom’s taxonomy: Original and revised. In Emerging Persceptives
on Learning, Teaching, and Technology. Retrieved 29 March, 2010
dari http://eit.tamu.edu/JJ/DE/BloomsTaxonomy.pdf
Ivanitskaya, L., Clark, D., Montgomery, G., & Primeau, R. (2002). Interdisciplinary
learning: Process and outcomes. Innovative Higher Education, 27/2, 95-111.
Rakhman, A. (2008). Teacher and students' code switching in English as a foreign language
(EFL) classroom. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.

6
JIPIS Volume 28, No. 2, Juli-Desember 2019

Sivadas, E. & Johnson, M. S. (2005). Knowledge flows in marketing: An analysis of


journal article references and citations. Marketing theory articles, 5(4), 339-361.
doi: 10.1177/1470593105058817.
Sutrisno, E. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai