Anda di halaman 1dari 96

PENGARUH INOVASI, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK


PADA GARMENT ANGGA SARI GIANYAR

SKRIPSI

OLEH :

NAMA : A.A AYU SELLY DEVI


NPM : 202032121206
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMDEWA
DENPASAR
2023

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, pertumbuhan bisnis yang pesat mencerminkan

peningkatan jumlah perusahaan di sektor perdagangan.. Hal ini memicu

persaingan ketat di antara perusahaan untuk menarik konsumen. Meskipun

persaingan cukup sengit, pengusaha diharapkan aktif dan bijak dalam

mengambil keputusan untuk memenangkan pasar, bukan tentang mencari

pelanggan yang tepat, tetapi mendapatkan produk yang tepat untuk pelanggan

(Kotler dan Keller, 2019:20).

Industri garmen sebagai salah satu industri utama sebagai kebutuhan

masyarakat akan sandang terus berkembang. Bergesernya alasan kebutuhan dan

perhatian masyarakat baik kaum perempuan maupun laki-laki pada pakaian

sekarang ini tidak hanya sebagai alat penutup tubuh, tetapi juga sebagai pemberi

rasa seni. Hal ini menuntut industri garmen untuk bisa menghasilkan produk

berkualitas dan sesuai dengan perkembangan dunia mode yang terus

berkembang. Industri garmen menjadi salah satu sektor manufaktur yang

memberi kontribusi besar bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Hal

tersebut dapat dilihat dari data Menteri Perindustrian yang telah mencatat nilai

ekspor garmen yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan mencapai USD

8,30 miliar pada tahun 2019 (Kemenperin, 2020).

Perusahaan Garment Angga Sari di Gianyar, Bali, didirikan pada tahun

2015 sebagai perusahaan garmen yang berkomitmen untuk menghasilkan

1
2

pakaian berkualitas tinggi dengan sentuhan lokal Bali. Perusahaan ini tumbuh

pesat dalam industri garmen pembuatan pakaian oleh oleh khas bali. Dengan

visi untuk memadukan keahlian kerajinan lokal dan inovasi desain modern,

telah menciptakan identitasnya sendiri di pasar garmen.

Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi yang dilengkapi,

memungkinkan mereka untuk memenuhi standar kualitas. memegang peran

penting dalam industri tekstil dan pakaian di daerah ini. Dengan keahlian dalam

merancang dan memproduksi pakaian berkualitas, perusahaan ini menjadi pilar

ekonomi lokal. Sejak berdiri, fokus utama perusahaan adalah menggabungkan

budaya lokal dengan desain yang modern, menciptakan produk yang

mencerminkan kekayaan warisan seni dan kerajinan Bali.

Dengan kehadiran perusahaan garmen yang terus berkembang, industri

ini tidak hanya menjadi motor pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga menjadi

duta bagi kekayaan budaya Bali. Keberhasilan perusahaan garmen ini

menciptakan dampak positif yang terasa di seluruh komunitas, menyediakan

lapangan kerja, memajukan keterampilan lokal, dan memberikan kontribusi

pada citra Bali sebagai destinasi mode yang berdaya.

Pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi organisasi dan pemangku kepentingannya. Apabila

perusahaan tidak mempunyai kualitas yang baik maka hal


3

tersebut akan mempengaruhi keputusan pembelian yang akan sangat

berdampak pada perusahaan. Di perlukan mengelola secara efektif tentang

bagaimana keputusan pembelian karena hal tersebut menjadi faktor penentu

keberhasilan baik atau buruknya hasil suatu perusahaan (Kotler dan Keller,

2019:5).

Menurut Tjiptono (2019:21) keputusan pembelian adalah sebuah proses

dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk

atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif

tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada

keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan salah satu

penentu keberhasilan suatu perusahaan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian yaitu inovasi, kualitas produk dan promosi dari ketiga

faktor ini dapat menentukan keputusan pembelian dalam meningkatkan

penjualan yang telah diberikan. Secara teoritis, keputusan pembelian tercermin

dari hasil atau suatu pencapaian seperti hasil penjualan. Berikut Tabel 1.1

menyajikan data hasil penjualan Perusahaan Garment Angga Sari Gianyar pada

bulan Januari – Desember tahun 2023 :


4

Tabel 1.1
Target dan Realisasi Penjualan Perusahaan Garment
Angga Sari Gianyar Tahun 2023

No Bulan Target (Rp) Hasil (Rp)


1 Januari 100.000.000 78.900.000
2 Februari 100.000.000 70.000.000
3 Maret 100.000.000 49.960.000
4 April 100.000.000 74.060.000
5 Mei 100.000.000 69.680.000
6 Juni 100.000.000 67.200.000
7 Juli 100.000.000 48.400.000
8 Agustus 100.000.000 70.600.000
9 September 100.000.000 68.600.000
10 Oktober 100.000.000 55.400.000
11 November 100.000.000 67.400.000
12 Desember 100.000.000 70.560.000
Jumlah 1.200.000.000 791.960.000

Rata-Rata 100.000.000 66.000.000


Sumber : Garment Angga Sari Gianyar

Berdasarkan data pada tabel 1.1 dapat di jelaskan bahwa jumlah

pendapatan atau omset Garment Angga Sari belum mencapai target perusahaan.

Penjualan terus mengalami kenaikan dan penurunan penjualan setiap bulannya.

Penjualan terendah terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar Rp48.400.000

sedangkan penjualan tertinggi pada bulan Januari dengan total penjualan

sebesar Rp78.900.000. Hal ini di sebabkan oleh adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian di Garment Angga Sari. Hal tersebut dapat

berdampak buruk terhadap perkembangan perusahaan sehingga sulit untuk

bersaing dengan perusahaan lain. Hal ini diakibatkan adanya inovasi, kualitas
5

produk dan promosi yang kurang baik sehingga mempengaruhi keputusan

pembelian.

Hasil penjualan di tuntut agar mengalami kenaikan setiap bulannya agar

mampu dalam bersaing dan meningkatkan keputusan pembelian konsumen

terhadap produk. Berdasarkan pra survei masih ada beberapa permasalahan

mengenai keputusan pembelian yang timbul ketika konsumen merasa produk

yang dibeli tidak memenuhi ekspektasi atau memiliki cacat seperti jaritan yang

kurang rapi, kualitas bahan yang tipis dan ada beberapa pakaian yang tidak

sesuai dengan ukuran. Selain itu model produk yang ditawarkan tidak update

dalam hal tren pakaian terbaru membuat konsumen cenderung beralih ke produk

yang lebih inovatif dari pesaing. Ketidaksesuaian antara harapan yang dibangun

oleh strategi pemasaran dan realitas produk. Promosi produk yang dilakukan

masih kurang efektif. Penurunan keputusan pembelian ini umumnya berkaitan

dengan inovasi produk yang di produksi oleh Garment Angga sari.

Inovasi merupakan suatu penemuan baru yang berbeda dari yang

sebelumnya berupa hasil pemikiran dan ide yang dapat dikembangkan juga

diimplementasikan agar dirasakan manfaatnya ( Hutagalung & Hermawan,

2018: 26). Semakin tinggi inovasi produk yang dikembangkan maka semakin

tinggi untuk memasarkannya. Menurut Wulandari (2021) juga menjelaskan

bahwa inovasi produk adalah dengan atribut dasar yang diperbaharui dari

sebuah produk, dan akan mampu mengambil daya beli dari konsumen.
6

Berdasarkan Sumber dari Garment Angga Sari menyatakan bahwa

inovasi produk masih kurang ditungkatkan oleh perusahaa hal ini di buktikan

adanya:

1. Ketertinggalan design baju terkini. Ini dapat menyebabkan produk yang

kurang menarik atau tidak memenuhi harapan konsumen yang semakin

menginginkan inovasi dalam desain.

2. Masalah dalam efisiensi produksi, seperti lambatnya adopsi mesin

otomatisasi atau teknologi produksi yang lebih canggih.

3. kendala dalam menciptakan produk dengan bahan yang ramah lingkungan,

serta mengimplementasikan praktik produksi yang lebih berkelanjutan,

seperti daur ulang bahan atau pengurangan limbah.

Adanya hal tersebut pimpinan harus lebih memperhatikan bagaimana

pengembangan inovasi produk, agar tetap bisa mengikuti trend pakaian masa

kini agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan pra survey masih ada beberapa permasalahan saat ini

menghadapi tantangan serius terkait inovasi produk. Dengan permintaan

konsumen yang terus berkembang, namun kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan produk yang sesuai dengan tren masa kini masih terbatas.

Keterbatasan dalam penelitian pasar dan kurangnya pengetahuan tren masa kini

dapat menghambat proses inovasi. Masalah dalam efisiensi produksi, seperti

lambatnya adopsi mesin otomatisasi atau teknologi produksi yang lebih canggih,

dapat menghambat kemampuan industri garmen untuk menghasilkan produk


7

dengan cepat dan dengan biaya yang efisien. menciptakan produk dengan bahan

yang ramah lingkungan, serta mengimplementasikan praktik produksi yang

lebih berkelanjutan, seperti daur ulang bahan atau pengurangan limbah. Selain

itu, perusahaan juga menghadapi kesulitan dalam menggabungkan desain

produk yang menarik, untuk menciptakan daya tarik pasar.

Penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2020) tentang “Pengaruh

Promosi, Harga dan Inovasi Poduk Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik

Tulis Karangmlati Demak”, hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi,

harga dan inovasi produk berpengaruh secara positif terhadap keputusan

pembelian batik tulis Karangmlati Demak. Hasil penelitian lain yang dilakukan

oleh Fadhilah dkk (2022) tentang “Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Lokasi

dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian” menunjukkan bahwa

inovasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk oleh

konsumen. Namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masda

(2021) mengenai “Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Galamai di Kota Payakumbuh” menunjukkan bahwa inovasi produk

tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian galamai di Kota Payakumbuh.

Selain inovasi produk, keputusan pembelian di pengaruhi juga oleh

faktor kualitas produk. Kualitas produk adalah karakteristik dari suatu produk

atau layanan yang bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat, Kotler dan Armstrong

(2015:253). Menurut Diah Ernawati (2019) bahwa kualitas produk adalah suatu
8

faktor penting yang memepengaruhi keputusan setiap pelanggan dalam

memebeli sebuah produk. Kualitas produk dapat diartikan suatu kondisi

dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang menemui atau melebihi harapan. Berikut adalah beberapa

produk yang dihasilkan oleh Garment Angga Sari dapat di lihat pada tabel 1.2

Tabel 1.2
Hasil Produk Pada Garment Angga Sari
Tahun 2023

No Nama Bahan Desain Kekuatan Warna Tahan


Produk Jahitan Lama
1 Kain pantai Rayon Motif Kurang Tidak
2 Baju Rayon Barong Cukup Tidak
3 Celana Rayon Polos Kurang Tidak
4 Dress Rayon Motif Kurang Tidak
Sumber : Garment Angga Sari Gianyar

Berdasarkan tabel 1.2 dapat di jelaskan bahwa pada tahun 2023 produk

kualitas produk yang hasilkan masih kurang baik. Warna dari kain rayon tidak

awet atau mudah pudar. Kain rayon memiliki kekurangan terkait

kecenderungan warna yang cepat pudar. Hal ini disebabkan oleh sifat serat

rayon yang cenderung lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari, panas, dan

deterjen. Paparan berulang terhadap sinar UV dapat menyebabkan warna pada

kain rayon memudar lebih cepat daripada beberapa serat lainnya. Selain itu

kurangnya kekuatan jahitan pada kain pantai, celana dan dress jahitan yang

menjadi tidak rapi, terlalu longgar, atau terlalu rapat. Salah satu penyebab

umumnya adalah kurangnya keterampilan atau pelatihan operator mesin jahit

yang mengakibatkan jahitan yang tidak konsisten dalam panjang dan


9

ketegangan. Hal ini dapat menciptakan tampilan yang kurang estetis dan

mempengaruhi kenyamanan pengguna.

Hasil survei yang ditemukan dalam kualitas produk yaitu permintaan

konsumen yang semakin meningkat namun beberapa konsumen merasa kurang

dengan kualitas produk yang di berikan, seringkali produk yang dihasilkan

masih mengalami cacat produksi, seperti jahitan kain yang kurang rapi atau

ukuran yang tidak sesuai, pemotongan kain yang tidak akurat, pemasangan

kancing atau resleting yang kurang rapi, Mesin jahit yang tidak diatur dengan

benar juga dapat menciptakan jahitan yang terlalu longgar atau terlalu rapat,

memberikan tampilan yang tidak teratur pada dress. Ketegangan benang yang

tidak merata dapat menghasilkan ketidakseimbangan jahitan, Hal ini

menyebabkan tingginya tingkat retur dari pelanggan. Kesalahan dalam

pemotongan kain juga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan pakaian yang

di produksi. Adanya noda kecil pada kain yang dapat mengurangi nilai estetika

produk dan menciptakan kesan kurang bersih. Masih cukup banyak produk

yang cacat tetapi masih di jual kepada konsumen.

Hasil penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Sulis Martopo

(2020), yang berjudul “Pengaruh kualitas produk, citra merek dan daya tarik

iklan terhadap keputusan pembelian pada produk jamu tolak angin PT. Sido

Muncul”. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kualitas produk sangat

berpengaruh terhadap terhadap keputusan pembelian. Berbeda dengan hasil


10

penelitian Doni Marlius dan Putra (2022) kualitas produk tidak memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Selain inovasi dan kualitas produk, Promosi juga sebagai alat penting

dalam keputusan pembelian. Kotler dan Armstrong (2014:76) mendefinisikan

pengertian promosi mengacu pada kegiatan berkomunikasi dua unit produk dan

membujuk pelanggan sasaran untuk pembeli. Menurut Khomilah (2020) dengan

adanya promosi perusahaan bertujuan untuk dapat membujuk konsumen untuk

melakukan pembelian atas produk yang di pasarkan. Berikut adalah beberapa

promosi yang sudah di lakukan oleh Garment Angga Sari dapat di lihat pada

tabel 1.3

Tabel 1.3
Jenis Promosi Pada Garment Angga Sari
Tahun 2023

No Jenis Promosi Tanggal Metode Promosi

1 Liburan Spesial 25 Juni – 15 Juli Promo spesial bulan liburan

belanja diskon 15%

2 Year end sale 11 - 31Desember Diskon produk pilihan

Sumber : Garment Angga Sari Gianyar

Berdasarkan Tabel 1.3 diatas dapat di jelaskan promosi yang di lakukan

Garment Angga Sari masih kurang maksimal. Pada promosi liburan spesial

hanya berlangsung 10 hari saja dari tanggal 25 juli hingga 15 juli. Dengan

penawaran diskon belanja 15% waktu yang terbatas untuk merespon dan

memanfaatkan penawaran, mengurangi potensi partisipasi pelanggan yang

tidak dapat berbelanja selama periode liburan tersebut. Selain itu, pelanggan
11

yang tidak menyadari promosi selama 10 hari mungkin kehilangan kesempatan

untuk menikmati diskon atau keuntungan lainnya. Selanjutnya Year End Sale

dengan periode 20 hari dengan diskon produk pilihan pelanggan mungkin

mengalami kekecewaan jika mereka tidak menyadari batas waktu yang singkat,

dan hanya produk pilihan saja yang mendapatkan harga promo sedangkan

produk baru tidak mendapatkan promo di akhir tahun. Setiap akhir tahun

memberikan promosi untuk menghabiskan produk stok stok lama.

Berdasarkan hasil survey penelitian perusahaan belum sepenuhnya

memanfaatkan potensi media sosial dan e-commerce untuk mencapai target

pasar yang lebih luas. Kurangnya pemasaran digital dan promosi online yang

terbatas dapat menjadi hambatan dalam menjangkau konsumen yang saat ini

semakin cenderung berbelanja secara online. Kurang pemanfaatan media sosial

atau saluran pemasaran digital dapat membatasi jangkauan promosi, terutama

ketika banyak pelanggan lebih aktif secara online. Promosi yang dilakukan

perlu ditingkatkan dalam hal variasi dan daya tarik. Peningkatan durasi promosi

dapat memberikan lebih banyak waktu bagi pelanggan untuk merespons.

Dengan mengubah strategi promosi menjadi lebih beragam dan

mempertimbangkan jangka waktu yang lebih panjang, perusahaan dapat

menciptakan penawaran yang lebih menarik bagi pelanggan, meningkatkan

efektivitas pemasaran, dan memperluas dampak positifnya terhadap penjualan.

Hasil penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Yudiana dan Indiani

(2022), yang berjudul “Peran Harga, Promosi, dan Kualitas Produk Dalam

Mendorong Keputusan Pembelian Kembali di Bale Ayu Denpasar”. Dari hasil


12

penilitian diketahui bahwa promosi sangat berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian. Berbeda dengan hasil penelitian Gusrita dan

Rahmidani (2018) promosi berpengaruh negatif yang signifikan terhadap

keputusan masyarakat Kota Padang dalam melakukan pembelian pakaian

wanita secara online.

Berdasarkan permasalahan serta perbedaan hasil penelitian yang terjadi,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Inovasi, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap keputusan pembelian pada

Garment Angga Sari”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh inovasi, kualitas produk dan promosi terhadap

keputusan pembelian pada Garment Angga Sari?

2. Bagaimanakah pengaruh inovasi produk terdahap keputusan pembelian pada

Garment Angga Sari?

3. Bagaimanakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

pada Garment Angga Sari?

4. Bagaimanakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada

Garment Angga Sari ?

1.3 Tujuan Penelitian


13

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh inovasi, kualitas produk dan

promosi terhadap peningkatan penjualan pada Garment Angga Sari.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh inovasi terhadap peningkatan

penjualan pada Garment Angga Sari.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap

peningkatan penjualan pada Garment Angga Sari.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi terhadap

peningkatan penjualan pada Garment Angga Sari ?

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalahsebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan

berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi Pendidikan dan dapat

menjadi bahan referensi untuk penelitian yang sejenis.

2. Untuk menambah wawasan mengenai pengaruh inovasi, kualitas produk

dan promosi terhadap peningkatan penjualan melalui penerapan ilmu

dan teori yang penulis peroleh selama di perkuliahan dan

mengaplikasikannya ke dalam penelitian ini.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Mahasiswa

Sebagai obyek dalam penyususnan penelitian guna pesyaratan

memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Universitas Warmadewa


14

Denpasar. Dengan adanya penelitian ini, merupakan kesempatan bagi

mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang telah diterima di bangku

kuliah ke dalam hal paktis yang ada dalam perusahaan.

2. Bagi Garment Angga Sari

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan maupun

dasar pertimbangan bagi pemimpin dalam menentukan kebijakan yang

berhubungan dengan kegiatan inovasi, kualitas produk dan promosi

dalam meningkatkan penjualan.

3. Bagi Fakultas.

Hasil penelitian ini dapat di pergunakan sebagai referensi bagi

penelitian yang akan mengambil masalah sumber daya manusia

1.5 Sistematika Penulisan

Memperoleh gambaran sementara, yang pembahasannya disusun

berdasarkan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab mempunyai

keterkaitan. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat tentang landasan teori yang ada hubungannya dengan

objek penelitian yaitu pengertian keputusan pembelian, pengertian

inovasi produk, pengertian kualitas produk, pengertian inovasi

produk, dan kerangka pemikiran serta hipotesis.


15

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memuat tentang tempat dan objek penelitian, metode

penentuan sampel, identifikasi variabel, definisi operasional variabel,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis

data.

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya perusahaan, data

dan perusahaan yang terdiri dari deskripsi data, analisis data dan

pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini mencakup simpulan diperoleh dari hasil pembahasan pada

bab-bab sebelumnya dan sasaran-sasaran yang bermanfaat bagi

perusahaan, dengan kebijakan inovasi, kualitas produk dan promosi

dalam pengaruhnya dalam keputusan pembelian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keputusan Pembelian

2.1.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian itu sendiri merupakan suatu prilaku konsumen

dimana mereka merespon positif terhadap apa yang diberikan perusahaan

serta berniat untuk berkunjung kembali atau menggunakan produk dari

suatu perusahaan (Maramis dan Loindong, 2022). Tidak hanya berakhir

dengan pembelian, namun berlanjut hingga pembelian tersebut menjadi

pengalaman bagi konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk

atau jasa yang telah dibeli. Pengalaman tersebut akan menjadi bahan

pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian dimasa yang akan

datang (Sardi, 2021).

Keputusan pembelian yang dijelaskan oleh (Kotler dan Amstrong,

2016) yang merupakan bagian dari prilaku konsumen yaitu studi tentang

bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa keputusan

pembelian merupakan salah satu konsep dari perilaku konsumen baik

individu, kelompok ataupun organisasi dalam melakukan penilaian dan

16
17

pemilihan dari berbagai alternatif yang ada dan menetapkan suatu pilihan

yang dianggap paling menguntungkan.

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2019), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian terdiri dari 4, yaitu:

1. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif atau

emosi positif yang ditimbulkan dari mengonsumsi produk. Jika

konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat

membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut

memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional

berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan

dialami konsumen pada saat membeli produk.

2. Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial merupakan

nilai yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap

baik dan apa yang dianggap buruk oleh konsumen.

3. Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya

jangka pendek dan biaya jangka panjang.

4. Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang

memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada konsumen nilai ini

berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau

layanan kepada konsumen

2.1.1.3 Indikator Keputusan Pembelian


18

Menurut Kotler dan Keller (2016), indikator keputusan pembelian

yaitu:

1. Kemantapan pada sebuah produk

Konsumen dalam melakukan pembelian akan memperkirakan beberapa

alternatif pilihan dari produk yang sejenis dengan mempertimbangkan

kualitas, mutu dan harga yang kompetitif dan faktor lainnya yang

menjadi pertimbangan konsumen. Semua pertimbangan tersebut untuk

memantapkan konsumen pada produk yang akan belinya.

2. Kebiasaan dalam membeli sebuah produk

Kebiasaan membeli produk yang sama secara berulang oleh konsumen

dikarenakan konsumen telah merasakan manfaat dari produk tersebut

dan membuat konsumen tetap setia membeli produk yang sama meski

banyak produk sejenis yang lebih murah.

3. Memberikan rekomendasi pada orang lain

Jika konsumen dalam melakukan pembelian merasakan kepuasan dan

manfaat pada produk tersebut maka mereka tidakakan segan

memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk menggunakan

produk yang sama karena ingin membagikan manfaat produk yang sama

kepada orang lain yang membutuhkannya.

4. Melakukan pembelian ulang

Kepuasan konsumen pada suatu produk akan membuat mereka terus

membeli produk yang sama karena telah merasacocok dan tidak ingin

mencoba produk lainnya.


19

2.1.2 Inovasi

2.1.2.1 Pengertian Inovasi

Sutirna, H. (2018: 23) menyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide,

hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang

diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau

kelompok orang (masyarakat). Inovasi merupakan suatu penemuan baru

yang berbeda dari yang sebelumnya berupa hasil pemikiran dan ide yang

dapat dikembangkan juga diimplementasikan agar dirasakan manfaatnya

Hutagalung & Hermawan, D. (2018: 26). Jika di sebuah perusahaan sudah

memiliki inovasi yang bagus maka semakin meningkat sebuah penjualan

yang ada diperusahaan tersebut.

Dengan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa inovasi adalah

suatu proses dimana seseorang dapat mengubah suatu kesempatan menjadi

peluang ide yang dapat dikembangkan dan diterima lingkungan. Sebuah

inovasi lebih dari sekedar ide biasa, melainkan sebuah pemikiran kreatif

yang dikembangkan menjadi gagasan yang berharga. Inovasi merupakan

pencarian yang dilakukan dengan sepenuh hati melalui hasil pemikiran, riset,

pengalaman, dan kerja yang disempurnakan. Inovasi dapat meningkatkan

penjualan pada suatu perusahaan harus memiliki sebuah pembaharuan

terhadap produk yang akan di produksi.

2.1.2.2 Dimensi Inovasi

Menurut Syahputra (2020) dimensi inovasi yang dikembangkan

dalam sektor publik terdiri dari:


20

1. Inovasi yang melibatkan perubahan karakteristik dan rancangan (desain)

produk-produk jasa dan proses-proses produksi termasuk pembangunan,

penggunaan dan adaptasi teknologi yang relevan.

2. Inovasi delivery termasuk cara-cara baru atau cara yang diubah dalam

menyelesaikan masalah, memberikan layanan atau berinteraksi dengan

klien untuk tujuan pemberian layanan khusus.

3. Inovasi administrative dan organisasional- termasuk cara-cara baru atau

cara yang diubah dalam mengorganisasi kegiatan dalam organisasi

supplier.

4. Inovasi konseptual dalam pengertian memperkenalkan misi baru,

pandangan, tujuan strategi dan rationale baru.

5. Inovasi interaksi sistem cara-cara baru atau yang diubah dalam

berinteraksi dengan organisasi lain.

2.1.2.3 Indikator Inovasi

Menurut Nusanti Putri (2018) ada tiga indikator inovasi produk

yaitu :

1. Perusahaan membuat packaging desain produk yang berbeda.

2. Perusaahaan selalu menambahkan varian produk baru.

3. Perusahaan selalu berusaha mengembangkan kualitas produk

2.1.3 Kualitas Produk

2.1.3.1 Pengertian Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam

memperagakan fungsinya, hal ini tersebut termasuk keseluruhan durabilitas,


21

reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga

atribut produk lainnya Maramis (2018:18). Kualitas produk adalah suatu

faktor penting yang mempengaruhi keputusan setiap pelanggan dalam

membeli sebuah produk. Semakin baik kualitas produk tersebut, maka akan

semakin meningkat minat konsumen yang ingin membeli produk tersebut

Ernawati (2019).

Kotler & Armstrong (2017:2) mengatakan bahwa kualitas produk

merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing.

Semakin baik kualitas produk yang terdapatdalam suatu produk maka akan

semakin menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Jika dalam sebuah

produk terdapat kualitas yang sudah terjamin mutunya, maka konsumen

tidak akan melirik produk lain dan akan tetap membeli barang yang sudah

terjamin kualitasnya.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa untuk

memuaskan konsumen serta untuk meningkatkan penjualan maka

perusahaan harus memperhatikan kualitas produk, karena sebelum membeli

sebuah produk, tentunya konsumen akan memilih produk untuk menentukan

apakah produk tersebut layak dibeli atau tidak. Kualitas produk menjadi

penting karena mempunyai dampak langsung pada kepuasan konsumen.

Selain itu, produk juga merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan

yang nantinya akan dipergunakan perusahaan sebagai alat pertukaran

dengan konsumen yang bias dimiliki dan dikonsumsi baik itu produk
22

berwujud maupun produk tidak berwujud agar kebutuhan dan keinginan

konsumen dapat terpeuhi.

2.1.3.2 Dimensi Kualitas Produk

Menurut Gavin dalam (Laksana, 2019) menemukan 8 dimensi

kualitas produk yang terdiri dari :

1. Performance (performasi) Berkaitan dengan aspek fungsional dari

produk itu dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbagkan

pelanggan ketika ingin membeli suatu produk, yaitu meliputi faster

(lebih cepat) berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarkan

kecepatan dan kemudahan atau bagaimana untuk memperoleh produk ini,

dan aspek cheaper (lebih murah) berkaitan dengan dimensi biaya yang

menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang harus

dibayarkan oleh pelanggan.

2. Feature (Keistimewaan tambahan) merupakan aspek kedua dari

performasi yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-

pilihan dan pengembangannya.

3. Reliability (kehandalan) berkaitan dengn tingkat probabilitas atau peride

waktu tertetu, dengan demikian kehandalan merupakan karakteristik

yang mereflesikan kemungkinan probabilitas tingkat keberhasilan dalam

penggunaan produk ini.

4. Conformance (konformasi) berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk

terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan

keinginan pelanggan, konformasi merefleksikan drajat dimana


23

karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar

yang telah ditetapkan, serta sering didefinisikan sebagai konformasi

terhadap kebutuhan (Comformance to Requirements)

5. Durability (daya tahan) merupakan ukuran masa pakai suatu produk

karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan produk itu.

6. Service Ability (kemampuan pelayanan) merupakan karakteristik yang

berkaitan dengan secepatan, keramahan/kesopanan, kompetensi,

kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.

7. Aesthetics (estetika) merupakan karakteristik yang bersifat subyektif

sehingga berkaitan denga pertimbangan pribadi dan referensi atau

pilihan individual. Dengan demikian estetika dari suatu produk lebih

banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik

tertentu.

8. Perceived Quality (kualitas yang dirasakan) bersifat subyektif berkaitan

dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk.

2.1.3.3 Indikator Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2015 : 134) Menyatakan bahwa terdapat faktor

yang dapat di ukur kualitas produk, antara lain :

1. Kinerja

Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini

manfaat atau khasiat nama produk yang kitabeli. Biasanya ini menjadi

pertimbangan pertama kita dalam membeli suatu produk.

2. Fitur Produk Dimensi


24

Fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi

manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi

konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur sering kali

ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau

pesaing tidak memiliki.

3. Keandalan Dimensi

Keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat

menjalankan fungsinya.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi

Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang

dinyatakan suatu produk. Ini semacam "janji" yang harus dipenuhi oleh

produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai

dengan standarnya.

5. Daya Tahan Daya

Tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu produk

sebelum produk itu digantikan at. rusak. Semakin lama daya tahannya

tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih

berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti.

2.1.4 Promosi

2.1.4.1 Pengertian Promosi

Fandy Tjiptono (2019) menyebutkan bahwa promosi merupakan

bentuk persuasive secara langsung melalui penggunaan berbagai intensif


25

yang diatur untuk dapat merangsang pembelian suatu produk dengan segera

guna meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan..

Menurut (Kotler & Amstrong, 2012) promosi adalah aktivitas yang

mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk serta membujuk,

mengingatkan dan mendorong pelanggan untuk membeli produk yang

ditawarkan. Dengan adanya promosi menyebabkan orang yang sebelumnya

belum mengetahui ataupun tertarik untuk membeli suatu produk akan

menjadi tertarik dan mencoba produk tersebut sehingga konsumen

melakukan pembelian.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa cara konsumen

mempresentasikan produknya pada konsumen,dengan tujuan untuk

menyampaikan informasi mengenai produk agar mereka mau membeli

produk yang ditawarkan.

2.1.4.2 2. Faktor – Faktor Promosi

Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi menurut Stanton

(2015:154) yaitu:

1. Sifat Pasar

Faktor yang mempengaruhi bauran promosi bersifat pasaran meliputi

tiga variabel, yaitu luasnya geografi pasar, tipe pelanggan, dan

konsentrasi pasar.

2. Sifat Produk
26

Adapun faktor yang mempengaruhi promosi bersifat produk ada tiga

variabel penting yaitu, nilai unit, nilai barang, tingkat kebutuhan barang

bagi konsumen dan presale and postsale service.

3. Dana Hidup Produk

Strategi suatu produk akan dipengaruhi oleh tahap dasar hidup produk.

Pada tahap perkenalan produsen harus menstimulasi permintaan primer.

Di samping itu perantara harus diyakinkan dengan berbagai cara,

sehingga ia benar-benar bertanggung jawab dalam membantu

pemasarannya. Karena dengan pemasaran diyakinkan konsumen,

selanjutnya dengan personal selling. Promosi harus dilaksanakan secara

intensif mulai bentuk promotional mix lainnya.

4. Dana Yang Tersedia

Dana yang tersedia merupakan faktor yang menentukan, karena

program periklanan tidak akan berhasil baik jika dana sangat terbatas.

Perusahaan-perusahaan kecil yang mempunyai dana terbatas biasanya

lebih menyukai cara personal selling, pameran dalam ruangan tokonya

atau bekerja dengan sesama perusahaan. Dalam mengkampanyekan

bauran promosi, temanya harus diperhatikan, dimana tema adalah

himbauan promosi yang diberi bentuk khusus dan menarik perhatian.

2.1.4.3 Indikator Promosi

Indikator-indikator promosi Menurut Kotler dan Keller (2016), indikator

promosi yaitu sebagal berikut

1. Jangkauan Promosi
27

Jumlah promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam waktu tertentu

melalui media promosi yang tersedia

2. Kualitas promosi

Tolak ukur yang menjadi acuan penilaian dari promosi yang telah

dilakukan Kuantitas promosi, yaitu penilaian yang diherikan konsumen

dari promosi yang telah dilakukan

3. Waktu promosi

Jangka waktu promosi yang dilakukan oleh perusahaan

4. Ketepatan sasaran promosi

Kesesuaian target yang diperlukan ketika melakukan promosi untuk

mencapai sasaran yang menjadi tujuan perusahaan.

2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya

1. "Pengaruh Kualitas Produk, Inovasi, Produk dan Promosi Terhadap

Keputusan Pembelian ProdukHi Jack Sandal Bandung" Dian Ernawati

2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

kualitas produk, inovasi produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian

produk “Hi Jack Sandals Bandung. Masalah yang ditemui yaitu terjadi

fluktuasi pada penjualan produk Hi Jack Sandals. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel kualitas produk dan variabel promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian,namun di

sisi lain variabel inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.
28

2. "Pengaruh Lokasi, Inovasi Produk, Dan Cita Rasa Terhadap Keputusan

Pembelian Pada Eleven Cafe Di Kota Bengkulu" masalah yang terjadi yaitu

konsumen tidak hanya datang ke cafe untuk makan dan minum tetapi ingin

mendapatkan pelayanan yang baik dan fasilitas yang mewadai yang di

dapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi,

inovasi produk, citra rasa serta terhadap keputusan pembelian pelanggan di

Eleven Cafe Kota Bengkulu, dan mengetahui faktor yang paling dominan

mempengaruhi keputusan pembelian dari ketiga variabel diatas. Hasil

penelitian diperoleh semua variabel tersebut secara parsial berpengaruh

terhadap keputusan pembelian.

3. " Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk terhadap Keputusan

Pembelian pada Batik Tulis Karangmlati Demak" Agus Susanto

(2021) Permasalahan yang dijumpai berkaitan dengan keputusan

pembelian konsumen pada batik tulis Karangmlati adalah terjadinya

fluktuasi penjualan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi, harga, inovasi terhadap

keputusan pembelian Batik Tulis Karangmlati Demak.Berdasarkan hasil uji

parsial dapat dilihat bahwa promosi, harga dan inovasi produk berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis

Karangmlati Demak.

4. "Pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, lokasi dan inovasi produk

terhadap keputusan pembelian konsumen dengan word of mouth sebagai

variabel moderasi” Fadhilah dkk (2022) Penelitian ini bertujuan untuk


29

mengetahui perngaruh dari kualitas produk, kualitas pelayanan, lokasi, dan

inovasi produk terhadap keputusan pembelian dengan word of mouth

sebagai variabel moderasi dengan menggunakan studi kasus di Rumah

Makan Pawon Nyinyir. Hasil penelitian inovasi produk terhadap keputusan

pembelian berpengaruh positif signifikan, word of mouth sebagai variabel

moderasi melemahkan pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian,

5. "Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Galamai Di Kota Payakumbuh" Masda (2021). Masalah yang di temui yaitu

UKM ini juga mengalami beberapa kendala seperti kurangnya modal yang

mereka miliki untuk mengembangkan usaha. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengukur besar pengaruh inovasi produk dan harga terhadap

keputusan pembelian galamai di kota Payakumbuh. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa inovasi produk memiliki pengaruh tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian.

6. "Pengaruh kualitas produk, citra merek dan daya tarik iklan terhadap

keputusan pembelian pada produk jamu tolak angin PT. Sido Muncul"

Aditya Sulis Martopo (2020) Masalah yang ditemui yaitu konsumen harus

mendapatkan informasi terbaru terkait produk sido muncul. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh kualitas produk, citra merek dan

daya tarik iklan terhadap keputusan pembelian pada produk jamu tolak

angin PT. Sido Muncul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
30

pengaruh secara simultan pada variabel kualitas produk, Citra merek

terhadap keputusan pembelian.

7. "Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan

Pembelian Peoduk Semen Padang Pada PT. Sumber Niga Interido" Doni

Marlius dan Putra (2022) Masalah yang ditemui yaitu kenaikan dan

penurunan penjualan yang signifikan berubah dalam satu tahun. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk, harga, dan promosi yang

berkualitas terhadap keputusan pembelian produk semen Padang di PT

Sumber Niaga Interindo (Distributor). Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kualitas produk tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian.

8. "Pengaruh Promosi, Atribut Toko (Store Attributes), dan Inovasi Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Ulang pada Nick Coffe di Kota Bengkulu"

Khomilah (2020). Masalah yang ditemui yaitu menunjukan kurang

optimalnya Promosi, Atribut Toko (Store Attribut), dan inovasi produk yang

berdampak kepada keputusan pembelian ulang. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh Promosi, Atribut Toko (Store Attributes), dan

Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang pada Nick Coffe di

Kota bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukkan promosi dan inovasi

produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

9. "Peran Harga, Promosi, dan Kualitas Produk Dalam Mendorong Keputusan

Pembelian Kembali di Bale Ayu Denpasar" Yudiana & Indiani (2022).


31

Masalah yang ditemui yaitu mengalami penurunan pencapaian target secara

konsisten setiap tahun. Hal ini mencerminkan adanya permasalahan pada

minat konsumen untuk membeli atau membeli kembali. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk

terhadap keputusan pembelian kembali di Bale Ayu. Hasil penelitian

menemukan bahwa harga, promosi, dan kualitas produk berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian kembali.

10. Pengaruh Promosi Dan Lingkungan Sosial Terhadap Keputusan Pembelian

Online Pakaian Wanita Di Kota Padang" Gusrita dan Rahmidani (2018)

Masalah yang ditemui yaitu tingkat promosi yang kurang baik secara online

ataupun offline. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh bauran

pemasaran dan lingkungan sosial terhadap keputusan pembelian pakaian

wanita online di kota Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,

promosi dan lingkungan sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian pakaian wanita online di Kota Padang.


32

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Pengaruh Inovasi, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Garment Angga Sari
Landasan teori :
1. Keputusan Fenomena : Kajian empiris :
Pembelian, Kotler 1. Permintaan konsumen yang berkembang, namun 1. Diah Ernawati (2019)
dan Amstrong kemampuan perusahaan menghasilkan produk yang 2. Wulandari (2021)
3. Susanto (2022)
(2016) sesuai dengan tren masa kini masih terbatas.
4. Fadhilah dkk (2022)
2. Inovasi , 2. Produk yang dihasilkan masih mengalami cacat 5. Martopo (2020)
Hutagulung & produksi, seperti jahitan kain yang kurang rapi atau 6. Marlius (2022)
Hermawan (2018) ukuran yang tidak sesuai, pemotongan kain yang 7. Yudiana & Indiani
3. Kualitas Produk, tidak akurat (2022)
Maramis (2018) 3. Kurang pemanfaatan media sosial atau saluran 8. Gusrita & Rahmidani
4. Promosi, Tjiptono pemasaran digital dapat membatasi jangkauan (2018)
(2019) promosi, terutama ketika banyak pelanggan lebih 9. Rekarti (2019)
10. Masda (2021)
aktif secara online.

Rumusan Masalah :
1. Bagaimanakah pengaruh inovasi, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian pada Garment Angga Sari?
2. Bagaimanakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada
Garment Angga Sari?
3. Bagaimanakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada Garment
Angga Sari ?
4. Bagaimanakah pengaruh inovasi, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian pada Garment Angga Sari?

Hipotesis :
H1 : Inovasi, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian
H2 : Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terdahap keputusan pembelian
H3 : Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terdahap keputusan pembelian
H4 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Teknik Analisis Data :


1. Uji Validitas dan Reabilitas
2. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
3. Uji Asumsi Klasik
4. Analisis Regresi Linier Berganda
5. Uji t
6. Uji F

Hasil

Kesimpulan
33

2.4 Kerangka Konsep

Dari uraian tersebut dapat dibangun kerangka konseptual yang

merupakan hubungan variable-variabel yang diteliti meliputi : Inovasi (X1),

Kualitas Produk (X2), Promosi (X3), dan Keputusan Pembelian (Y) yang di

gambarkan sajian konseptualnya pada gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2
Kerangka Konsep Penelitian

X1.1
Inovasi
X1.2 (X1)
X1.3

H2

X2.1

X2.2 Y1.1
H3
Kualitas Produk Keputusan
Y1.2
X2.3 (X2) Pembelian (Y)
Y1.3
X2.4 H1
Y1.4
X2.5

H4
X3.1
X3.2
Promosi
X3.3 (X3)

X3.4
34

Keterangan :

= Pengaruh secara parsial

= Pengaruh secara simultan

Berdasarkan kerangka konsep pada gambar diatas dapat dijelaskan

bahwa variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari :

Sumber :

X1 : ( Nusanti, 2018)

X2 : ( Tjiptono, 2015 : 134)

X3 : (Kotler dan Keller, 2016)

Y1 : ( Kotler dan Armstrong, 2016 )

1. X1 ( Inovasi )

X1.1 = Packaging produk yang beda

X2.2 = Varian produk

X2.3 = Pengembangan kualitas

2. X2 ( Kualitas Produk )

X2.1 = Kinerja

X2.2 = Fitur produk

X2.3 = Keandalan

X2.4 = Kesesuaian

X2.5 = Daya Tahan

3. X3 ( Promosi )

X1.1 = Jangkauan

X2.2 = Kualitas
35

X3.3 = Waktu

X4.4 = Tepat Sasaran

4. Y = ( Keputusan Pembelian )

Y1.1 = Kemantapan produk

Y1.2 = Kebiasaan membeli

Y1.3 = Merekomendasi

Y1.4 = Pembelian ulang

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara (dugaan) terhadap masalah yang

diteliti yang akan dituliskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang dibangun

berdasarkan dari kebenaran teori yang didukung oleh hasil penelitiaan.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Inovasi, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian .

H2 :Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terdahap keputusan

pembelian

H3 :Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terdahap keputusan

pembelian

H4 :Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Objek Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Garment Angga Sari yang berlokasi di

Jalan Gelatik No. 4, Gianyar, Bali.

3.1.2 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mengukur

keputusan pembelian pakaian pada Garment Angga Sari di Kabupaten

Gianyar melalui Inovasi, Kualitas Produk, dan Promosi.

3.2 Populasi dan Metode Penentuan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2019:117) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini yaitu pelanggan

atau konsumen Garment Angga Sari.

3.2.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh

peneliti. Sampel Menurut Sugiyono (2019:118) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut (Sugiyono

2016) Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

36
37

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi yang dipilih menjadi sample. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan

tertentu yang dipilih peneliti untuk dijadikan sample yaitu meliputi:

1. Membeli minimal 25 produk pakaian di Garment Angga Sari

2. Pernah mengunjungi Garment Angga Sari minimal 2 kali

Pentuan jumlah sampel pada penelitian ini merujuk pada pernyataan

Hair, dkk (2020) dikarenakan jumlah ukuran populasi tidak diketahui

secara pasti, Sehingga disarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah

5-10 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi. Penelitian ini

menggunakan skala 5, maka jumlah pertanyaan pada penelitian ini (16)

dikalikan 5 sehingga menghasilkan sampel 80 responden. Jadi berdasarkan

hasil rumus diatas maka dapat didapat jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 80 orang minimum konsumen Garment Angga Sari.

3.3 Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas yaitu Inovasi, Kualitas

ProdukPromosi dan Keputusan Pembelian an sebagai variabel terikat, yaitu :

1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian

(Y).

2. Variabel Bebas (Independen Variabel)


38

Variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau

berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini Inovasi (X1), Kualitas Produk (X2) dan Promosi (X3).

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi Oprasional variable adalah suatu variable dengan cara

memberikan penjelasan tentang aktivitas yang telah dilakukan,kegiatan tersebut

berkaitan dengan objek penelitian,di batasi oleh faktor penentu (indikator) dan

lokasi variabel sebagai berikut :

3.4.1 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah proses di mana seseorang atau organisasi

memilih untuk membeli produk atau layanan pada Garment Angga Sari

setelah melakukan evaluasi berbagai faktor seperti kebutuhan, preferensi,

harga, kualitas, merek, dan faktor lainnya. Ini merupakan tahap penting

dalam siklus pembelian konsumen atau proses pengambilan keputusan

pembelian dalam konteks bisnis. Menurut Kotler dan Keller (2016),

indikator keputusan pembelian yaitu:

1. Kemantapan sebuah produk

Tingkat konsistensi, keandalan, dan kualitas yang diukur melalui

aspek-aspek seperti performa, daya tahan, dan kepuasan pelanggan,

yang mampu meyakinkan konsumen untuk mempertahankan

keputusan pembelian mereka terhadap produk tersebut.

2. Kebiasaan Membeli
39

Serangkaian tindakan berulang yang tercermin dalam pola perilaku

konsumen, melibatkan langkah-langkah seperti penelusuran informasi

produk, evaluasi alternatif, dan akhirnya keputusan pembelian yang

konsisten.

3. Memberikan Rekomendasi pada orang lain

Proses memberikan saran atau pandangan terkait produk

berdasarkan penilaian pribadi terhadap kualitas, kegunaan, dan

kecocokan dengan kebutuhan

4. Pembelian ulang

Tindakan konsumen untuk kembali membeli produk atau layanan

yang sama dari suatu merek atau perusahaan, berdasarkan pengalaman

positif sebelumnya, kualitas produk, atau kepuasan pelayanan.

3.4.2 Inovasi produk

Inovasi produk adalah proses di mana produk baru atau yang sudah ada

ditingkatkan dengan cara yang baru atau unik untuk memenuhi kebutuhan

atau keinginan pelanggan, meningkatkan efisiensi, atau memberikan nilai

tambah yang lebih baik daripada produk sebelumnya. Ini melibatkan

pengembangan ide, desain, pengujian, dan implementasi untuk menciptakan

produk Garment Angga Sari yang lebih baik atau lebih inovatif daripada

yang sudah ada di pasar. Menurut Nusanti Putri (2018) ada tiga indikator

inovasi produk yaitu :

1. Packaging design yang beda


40

Tingkat perubahan dalam bentuk, materi, atau fungsi kemasan yang

mencerminkan upaya untuk meningkatkan daya tarik atau efektivitas

produk.

2. Varian produk baru

Jumlah varian yang diperkenalkan, tingkat perubahan dalam fitur

produk, atau frekuensi peluncuran varian baru dalam suatu periode

waktu tertentu.

3. Mengembangkan kualitas produk

Mengembangkan kualitas produk berarti melakukan upaya terus-

menerus untuk meningkatkan karakteristik, kinerja, dan keunggulan

produk agar memenuhi atau melampaui harapan pelanggan serta standar

industri yang berlaku.

3.4.3 Kualitas Produk

Kualitas produk mengacu pada seberapa baik produk tersebut memenuhi

atau melebihi harapan pelanggan. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk

keandalan, daya tahan, kinerja, desain, fitur, dan kepuasan pengguna.

Kualitas produk juga mencakup aspek-aspek seperti bahan baku Garment

aangga Sari yang digunakan, proses produksi, serta layanan purna jual yang

disediakan oleh perusahaan. Kualitas produk yang tinggi adalah kunci untuk

mempertahankan loyalitas pelanggan dan memenangkan persaingan di

pasar. Menurut Tjiptono (2019) Menyatakan bahwa terdapat faktor yang

dapat di ukur kualitas produk, antara lain :

1. Kinerja
41

Produk Garment Angga Sari dapat memenuhi atau melebihi

harapan dan kebutuhan pelanggan. kemampuan produk untuk

memberikan nilai yang diinginkan kepada konsumen.

2. Fitur produk dimensi

Fitur berperan penting karena memengaruhi performa, kehandalan,

dan nilai produk. Pengembangan fitur produk bertujuan untuk

memberikan keunggulan kompetitif, meningkatkan kepuasan

pelanggan, dan memenuhi kebutuhan pasar dengan lebih baik.

3. Keandalan dimensi

Mengacu pada sejauh mana produk tersebut dapat dipercaya untuk

berfungsi sesuai dengan spesifikasinya dan mempertahankan performa

yang diharapkan dalam jangka waktu yang wajar

4. Kesesuaian dengan spesifikasi

Produk memenuhi parameter dan standar yang telah ditetapkan

dalam spesifikasi desain atau produksi. Produk yang sesuai dengan

spesifikasi memiliki karakteristik yang sesuai dengan yang diinginkan

atau diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini

penting untuk memastikan konsistensi dan keandalan produk.

5. Daya tahan

Kemampuan suatu produk untuk tetap berfungsi atau

mempertahankan kinerjanya dalam jangka waktu tertentu atau dalam

kondisi penggunaan yang berat. Produk yang memiliki daya tahan yang
42

baik akan mampu bertahan dan memberikan hasil yang konsisten dalam

situasi yang mungkin menimbulkan tekanan atau pemakaian intensif.

3.4.4 Promosi

Promosi adalah komunikasi pemasaran yang dikerjakan untuk

mempengaruhi, menyampaikan sesuatu, membujuk, serta meningkatkan

pasar sasaran dari suatu perusahaan. dilakukan supaya produk yang dijual

dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, sehingga mereka dapat ikut

membeli dan menggunakan produk Garment Angga Sari. Indikator-

indikator promosi Menurut Kotler dan Keller (2016), indikator promosi

yaitu sebagai berikut :

1. Jangkauan promosi

Penentuan seberapa luas atau spesifiknya cakupan promosi, baik

dalam hal geografis, demografis, atau saluran media yang digunakan

untuk menyampaikan pesan.

2. Kualitas promosi

Kecocokan pesan dengan target pasar, kreativitas dalam

penyampaian, dan dampaknya terhadap perilaku konsumen.

3. Waktu promosi

Penentuan waktu yang tepat untuk promosi, memanfaatkan momen,

serta memperhitungkan peristiwa tertentu yang dapat memengaruhi

respons konsumen.

4. Ketepatan sasaran
43

Identifikasi dengan akurat dan efektif terhadap target pasar, sehingga

pesan promosi dapat mempengaruhi dan memotivasi kelompok yang

tepat dari calon konsumen.

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data Menurut Sifatnya.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, (sebagai lawannyaadalah eskperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, teknikpengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi (Sugiyono, 2019). Data kualitatif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sejarah singkat perusahaan dan stuktur organisasi

pada Garment Angga Sari

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif menurut Sugiyono (2019) dapat diartikan

sebagai data yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif

statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah
44

karyawan, data absensi karyawan, data penjualan kamar dan jawaban

angket yang diterima karyawan di Garment Angga sari

Data yang telah terkumpul kemudian di proses dan di analisa.

Analisa data dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Analisis data secara kuantitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan

jawaban responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel,

sedangkan analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan

menggunakan statistik.

3.5.2 Jenis Data Menurut Sumbernya.

Sumber data penelitian dibedakan menjadi 2, yaitu sumber data

primer dan sumber data sekunder.Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019:456),. Sumber data

primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan subjek

penelitian dan dengan observasi atau pengamatan langsung di

lapangan. Dalam penelitian ini data primer berupa catatan hasil

wawancara dan hasil pengamatan langsung di lapangan yang diperoleh

melalui wawancara. Data Primer yang diperoleh dari peneliti yaitu

hasil angket yang disebarkan kepada responden, yaitu karyawan pada

Garment Angga Sari.

2. Data Sekunder
45

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen (Sugiyono, 2019:456). Sumber data sekunder

digunakan untuk mendukung informasi yang didapatkan dari sumber

data primer yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu,

buku, laporan-laporan kegiatan yang diadakan dan lain sebagainya.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi

Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung di lokasi

penelitian tentang obyek yang diteliti serta melakukan pencatatan secara

sistematis.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

secara langsung baik kepada pemimpin perusahaan maupun dilakaukan

dengan karyawan di perusahaan tersebut.

3. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan melihat catatan-catatan, brosur atau

dokumen-dokumen perusahaan yang erat kaitannya dengan masalah yang

teliti, seperti jumlah pegawai dan tingkat absensi pegawai.

4. Kuisioner
46

Metode pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan yang

disampaikan kepada pegawai pada Garment Angga Sari yang akan dijadikan

sebagai responden.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Sebelum data dianalisis terlebih dahulu ditentukan validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:193) instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan utnuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Teknik korelasi untuk menentukan validitas

item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak

digunakan. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor

total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut

mempunyai validitas yang tinggi pula. (Sugiyono, 2018 : 209) Ketentuan

suatu instrumen dikatakan valid atau sah apabila memiliki koefisien

korelasi pearson product moment ( r ) > 0,3 dengan alpha ( α) sebesar

0,05 Uji

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:193) instrumen yang reliable adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. Digunakannya instrumen yang


47

reliable dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan

menjadi reliable juga. Menurut Sugiyono (2018:210) instrumen yang

reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian

reliable. Suatu instrumen bdikatakan reliable atau handal, apabila

memiliki koefisien alpha (α) lebih besar dari 0,60.

Menurut Sugiyono (2018:19) dengan menggunakan instrumen

yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil

penelitian akan menjadi valid dan reliable. Jadi instrumen yang valid dan

reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian

yang valid dan reliable. Setelah diketahui validitas dan reliabilitas

instrumen penelitian, maka selanjutnya baru dilakukan analisis data.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari

uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan moderated regression

analysis dalam pengujian hipotesis pada program software SPSS.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik.

Uji asumsi klasik berfungsi untuk menilai persyaratan-persyaratan

yang harus dipenuhi didalam teknik regresi linier berganda agar

mendapatkan hasil yang valid. Jenis asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi


48

normal. Uji normalitas ini dilakukan secara statistik dengan

menggunakan alat analisis One Sample Kolomogorov- Smirnov (K- S).

Jika nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima artinya data residual

berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0.05 maka

H0 ditolak artinya data residual berdistribusi tidak normal (Ghozali,

2018:167).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji terjadinya perbedaan varian

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.

Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model

dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi

heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar di atas dan di bawah

atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas

atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk

pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali dan penyebaran titik-titik data tidak berpola. Pengujian ini

dilakukan dengan regresi nilai residu terhadap variabel independen.

Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas atau

sebaliknya. Kriteria pengujian ini yaitu, jika nilai signifikan dan

variabel independen > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan

jika nilai signifikan variabel independent 0,05 maka ada indikasi

terjadi heterokedastisitas.
49

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan antar variabel independent dalam

suatu model. Kemiripan antar variabel independent akan

mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga

untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan

mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing variabel

independent terhadap variabel dependen. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam

suatu model yaitu menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF)

yang dihasilkan dari program Statistical Product and Service Solutions

(SPSS). VIF merupakan suatu cara mendeteksi multikolinearitas

dengan melihat sejauh mana sebuah variabel penjelas atau variabel

lainnya di dalam persamaan regresi. Multikolinearitas terjadi jika nilai

VIF lebih dari 10. Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak

terjadi multikolinearitas.

3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini

dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Model analisis regresi linear berganda digunakan

untuk menjelaskan hubungan dan seberap besar pengaruh variable-variabel

bebas (independent) terhadap variable terikat (dependen) (


50

Ghozali,2018:95 ) Perhitungan statistic dalam analisis regresi linear

berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bantuan program computer SPSS. Dengan rumus sebagai

berikut :

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 e

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

b1,2,3 = Koefisien regresi variabel X1, X2, X3

X1 = Kepemimpinan

X2 = Motivasi Instrinsik

X3 = Disiplin Kerja

e = Error (variabel penganggu)

3.7.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji ini digunakan untuk menguji signifikan nilai koefisien korelasi

berganda sehingga diketahui apakah hubungan secara simultan antara

kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan adalah hubungan yang positif dan signifikan atau hànya

drperoleh secara kebetulan.

Rumus (Sugiyono, 2018 :192) :


51

Dimana :

F= F-hitung

R= Koefisien korelasi berganda

N = Jumlah data

Langkah-langkah uji statistiknya adalah :

1. Menentukan formulasi hipotesis.

a. Ho : b1,b2,b3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara

simultan antara inovasi, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan

pembelian.

b. Ha : b1,b2,b3 >0, berarti ada pengaruh signifikan secara simultan antara

inovasi, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

2. Ketentuan pengujian

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (0,05) ,

derajat bebas pembilang : k dan derajat penyebut : n-k-1 maka diperoleh nila

F tabel 0,05 (k;n- k-1).

3. Kriteria pengujian

a. Jika F-Hitung > F-Tabel maka Ho ditolak, berarti terdapat hubungan

signifikan antara inovasi, kualitas produk, dan promosi terhadap

keputusan pembelian.

b. F-Hitung <F-tabel maka Ho diterima, berarti terdapat hubungan tidak

signifikan anatara antara inovasi, kualitas produk, dan promosi terhadap


52

keputusan pembelian.

4. Gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho.

Gambar 3.1

Daerah Pengujian dan Hipotesis Ho (F-Test)

3.7.5 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2019 : 97) pengujian ini bertujuan untuk

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual dalam menerapkan variansi variabel dependen. Dengan tingkat

signifikansi 0,05, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok

H0 : b1, b2, b3 = 0 Berarti secara parsial tidak ada pengaruh yang

signifikan antara inovasi, kualitas produk, dan promosi terhadap

keputusan pembelian.

H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 Berarti secara parsial ada pengaruh positif dan

signifikan antara inovasi, kualitas produk, dan promosi terhadap

keputusan pembelian.

2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5%


53

3. Membandingkan tingkat signifikan dengan tingkat signifikan t yang

diketahui secara langsung dengan menggunakan program SPSS dengan

kriteria :

Nilai signifikan t > 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak

Nilai signifikan t < 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima

Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho (t-test)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum

4.1.1.1 Sejarah

Perusahaan Garment Angga Sari didirikan pada tahun 2002 oleh Ni

Wayan Sriani. Awalnya, perusahaan ini fokus pada pengiriman barang ke

toko-toko lokal di sekitar Krisna Oleh - Oleh khas Bali Namun, seiring

berjalannya waktu, mulai memperluas jangkauan bisnisnya dengan

mengambil pesanan dari luar wilayah toko konvensional. Hal ini termasuk

menerima pesanan dari pemilik toko online (online shop) .

Dalam beberapa tahun pertama, Garment Angga Sari berkembang

pesat di industri garmen lokal di Gianyar. Meskipun demikian, keterbatasan

dalam pemasaran digital menghambat potensi perusahaan untuk mencapai

pasar yang lebih luas. Popularitas perusahaan terus tumbuh melalui mulut ke

mulut dan kemitraan dengan toko-toko lokal.

Dengan dedikasi yang kuat terhadap desain lokal dan komitmen

terhadap pelayanan pelanggan yang baik, perusahaan garment ini telah

tumbuh menjadi salah satu pelopor dalam industri fashion Bali. Dengan

perjalanan yang telah dilaluinya, diharapkan Garment Angga Sari dapat terus

berinovasi dan memanfaatkan teknologi, termasuk media sosial, untuk

mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnisnya di masa depan.

54
55

4.1.1.2 Struktur dan Deskripsi Jabatan

Organisaasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan

dan diinginkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan

antara setiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi. Struktur

organisasi memegang peran yang sangat penting bagi kelanjaran aktivitas

sebuah perusahaan baik yang berskala kecil maupun besar

Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada Garment Angga Sari

adalah struktur organisasi yang paling sederhana yaitu struktur organisasi

garis. Dalam struktur organisasi ini hubungan antara atasan dengan

bawahan terjadi secara langsung dan vertikal yang masing-masing

dihubungkan dengan garis wewenang. Untuk lebih jelasnya bagan struktur

organisasi pada Garment Angga Sari dapat dilihat pada gambar 4.1
56

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Garment Angga Sari

Pemilik Usaha

Manager

Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Pemasaran Kepala Bagian Operasional

Karyawan Karyawan Karyawan

Sumber : Garment Angga Sari

Deskripsi Jabatan menguraikan tugas dan tanggung jawab masing-masing

jabatan pada Garment Angga Sari sebagai berikut:

4.1.1.1 Pemilik Usaha

a. Tugas Pemilik Usaha

Pemilik usaha memiliki tugas untuk memimpin dalam menjalankan

perusahaan, Serta mengontrol dan mengawasi kegiatan yang ada

diperusahaan.

b. Tanggung Jawab Pemilik Usaha

Pemilik usaha mempunyai tanggung jawab dalam mengangkat dan

memberhentikan karyawan serta menentukan dan memutuskan sebuah

kebijakan dalam perusahaan.

4.1.1.2 Manager

a. Tugas Manager
57

Merencanakan pengembangan perusahaan dan mengawasi semua

departemen pada perusahaan

b. Tanggung Jawab Manager

Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan operasional

perusahaan

4.1.1.3 Kepala Bagian Keuangan

a. Tugas Kepala Bagian Keuangan

Tugas kepala keuangan yaitu manajemen keuangan perusahaan,

perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi, analisis

keuangan, pelaporan keuangan, serta kepatuhan terhadap regulasi

keuangan yang berlaku.

b. Tanggung Jawab Bagian Keuangan

Tanggung jawab kepala keuangan menyusun strategi keuangan yang

mendukung pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.

4.1.1.4 Kepala Bagian Pemasaran

a. Tugas Kepala Bagian Pemasaran

Tugas seorang kepala pemasaran biasanya meliputi pengembangan

strategi pemasaran, manajemen tim pemasaran, analisis pasar dan

persaingan, pemilihan dan pelaksanaan kampanye pemasaran, serta

pemantauan dan evaluasi kinerja pemasaran.

b. Tanggung Jawab Kepala Bagian Pemasaran

Tanggung Jawab seorang kepala pemasaran bertanggung jawab untuk

memastikan pencapaian target penjualan dan branding perusahaan.


58

4.1.1.5 Kepala Bagian Operasional

a. Tugas Kepala Bagian Operasional

Tugas kepala operasional yaitu perencanaan, pengawasan, dan

koordinasi berbagai aspek operasional perusahaan, seperti produksi,

distribusi, dan manajemen rantai pasokan.

b. Tanggung Jawab Kepala Bagian Operasional

Tanggung jawab kepala operasional meningkatkan efisiensi

operasional, memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur

perusahaan, serta mengelola sumber daya manusia di departemen

operasional.

4.1.1.6 Karyawan

a. Tugas Karyawan

Tugas karyawan tergantung pada posisi dan departemen. Beberapa

tugas umum termasuk pemotongan, jahit, penjahitan, pengawasan

kualitas, desain produk, manajemen produksi, pengelolaan rantai pasok,

pemasaran, dan administrasi.

b. Tanggung Jawab Karyawan

Mematuhi standar keselamatan kerja, menjaga kualitas produk,

memenuhi tenggat waktu produksi, berkomunikasi dengan tim, dan

mengikuti prosedur perusahaan terkait produksi dan manajemen

inventaris. Selain itu, diharapkan untuk mematuhi peraturan industri dan

etika kerja yang berlaku.


59

4.1.2 Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai pengaruh inovasi, kualitas

produk dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Garment Angga

Sari Gianyar. Data untuk inovasi (X1), kualitas produk (X2), promosi (X3)

dan keputusan pembelian (Y) diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pada Garment Angga Sari

Gianyar yang belum diketahui jumlah pastinya maka penelitian ini

menggunakan rumus Hair, dkk untuk menghitung jumlah sampel. Dari hasil

rumus Hair, dkk tersebut, sampel pada penelitian ini berjumlah 80 orang.

Adapun karakteristik responden pada penelitian ini adalah ditinjau dari jenis

kelamin, usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

1. Karakteristik Responden

Data karakteristik responden adalah data responden yang

dikumpulkan untuk mengetahui profil responden penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Garment Angga Sari

Gianyar dapat diketahui karakteristik respondennya dijelaskan pada

Tabel 4.1.
60

Tabel 4. 1
Karakteristik Responden

Jumlah Persentase
NO Variabel Klasifikasi
(Orang) (%)
Laki Laki 36 45,0
Jenis Kelamin
1 Perempuan 44 55,0
Jumlah 80 100,0
17-20 Tahun - -
21-25 Tahun 11 13,8
Usia
2 26-30 Tahun 31 38,7
>30 Tahun 38 47,5
Jumlah 80 100,0
S2 - -
Pendidikan S1 22 27,5
3 Terakhir Diploma 7 8,8
SMA/K 51 63,7
Jumlah 80 100,0
Pelajar/ Mahasiswa 17 21,3
PNS 10 12,5
Pekerjaan
4 Pegawai Swasta 26 32,5
Wiraswasta 27 33,7
Jumlah 80 100,0
Sumber: Data diolah Tahun 2024

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat di lihat jumlah responden yang di

jadikan sampel sebanyak 80 orang. Jika di lihat dari jenis kelamin,

dimana jenis kelamin perempuan mendominasi dengan persentase

sebesar 55,0%. Jika di lihat dari usia, yang memiliki usia >30 tahun

mendominasi dengan presentase sebesar 47,5%. Jika di lihat dari

pendidikan terakhir, yang memiliki pendidikan terakhir terakhir

SMA/K yang mendominasi dengan persentase sebesar 63,7%. Jika

dilihat dari pekerjaan, yang bekerja sebagai wiraswasta mendominasi

dengan persentase sebesar 33,7%.


61

2. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir

instrument valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3. Tinggi

rendahnya validitas menunjuk kan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud. Hasil uji validitas penelitian ini ditunjukkan dalam

Tabel 4.2.

Tabel 4. 2
Hasil Uji Validitas

No Variabel Instrumen Pearson Keterangan


Correlation
X1.1 0,943 Valid
Inovasi (X1) X1.2 0,879 Valid
1 X1.3 0,928 Valid
X2.1 0,902 Valid
X2.2 0,935 Valid
Kualitas produk
X2.3 0,910 Valid
2 (X2)
X2.4 0,926 Valid
X2.5 0,889 Valid
X3.1 0,864 Valid
3 Promosi (X3) X3.2 0,947 Valid
X3.3 0,914 Valid
X3.4 0,927 Valid
Y1 0,900 Valid
4 Keputusan Y2 0,908 Valid
pembelian (Y) Y3 0,958 Valid
Y4 0,942 Valid
Sumber: Lampiran 3

Dapat disimpulkan pada Tabel 4.2, seluruh instrumen

variabel penelitian telah memenuhi syarat uji validitas yang dimana


62

nilai skor total Pearson Correlation masing-masing instrumen

berada diatas 0,30 dan mimiliki nilai signifikansi yang lebih kecil

dari 5% (0,05), maka instrumen layak digunakan menjadi alat ukur

variabel variabel tersebut.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas adalah suatu pengujian pada

instrumen penelitian demi mendapatkan hasil bahwa instrumen

yang digunakan dapat dipercaya dan diandalkan. Suatu istrumen

dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien

keandalan atau alpha > 0,60. Hasil penelitian uji reliabilitas

ditunjukan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4. 3
Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1 Inovasi (X1) 0,906 Reliabel

2 Kualitas produk (X2) 0,949 Reliabel

3 Promosi (X3) 0,933 Reliabel

4 Keputusan pembelian (Y) 0,945 Reliabel


Sumber: Lampiran 4

Pada tabel 4.3, uji reliabilitas pada masing-masing variabel

berada pada titik diatas 0,60 yang ditunjukkan pada hasil

Cronbach’s Alpha, maka dapat dikatakan seluruh instrumen telah

memenuhi syarat reliabilitas.


63

3. Deskripsi Variabel Penelitian

Pendeskripsian tanggapan responden mengenai variabel dalam

penelitian dilakukan dengan penggolongan rata-rata skor jawaban

responden pada skala pengukuran yang telah ditetapkan lima kategori.

Kategori diformulasikan ke dalam suatu interval range yang diperoleh

dari nilai batas tertinggi dikurangi nilai batas terendah lalu dibagi

dengan total nilai yang digunakan (5-1) = 4:5 = 0,80) yaitu:

Rata-rata skor 1,00 - 1,80 = Sangat Kurang Baik

Rata-rata skor 1,81 – 2,60 = Kurang Baik

Rata-rata skor 2,61 - 3,40 = Cukup Baik

Rata-rata skor 3,41 - 4,20 = Baik

Rata-rata skor 4,21 - 5,00 = Sangat Baik

a. Variabel Inovasi

Variabel inovasi pada penelitian ini merupakan variabel

bebas. Variabel inovasi disimbolkan dengan X1 serta diukur

dengan menggunakan 3 pernyataan yang ditanggapi menggunakan

5 poin Skala Likert.


64

Tabel 4.4
Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Inovasi
Proporsi Jawaban
Rata-
Responden Jumlah Kriteria
No Pernyataan Rata
(orang) Skor Penilaian
Skor
1 2 3 4 5
Packaging produk pada Garment Angga
Cukup
1 Sari Gianyar unik dan berbeda dengan 7 15 6 43 9 272 3.40
Baik
garment lainnya.
Garment Angga Sari Gianyar setiap
Kurang
2 bulannya memperkenalkan produk baru 18 20 24 15 3 205 2.56
Baik
kepada konsumen.
Garment Angga Sari Gianyar selalu
3 meningkatkan bahan baku untuk produk 2 18 14 25 21 285 3.56 Baik
yang dijual.
Rata – rata Cukup
3,18
Baik
Sumber: Lampiran 5, data diolah Tahun 2024

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui persepsi responden

mengenai variabel inovasi yang memiliki rata-rata tertinggi dan

terendah adalah sebagai berikut.

1) Variabel inovasi yang perlu dicermati adalah pernyataan nomor

2 dengan nilai rata rata terendah sebesar 2,56 yang masuk dalam

kriteria kurang baik, Jadi secara umum responden merasa

Garment Angga Sari Gianyar setiap bulannya kurang

memperkenalkan produk baru kepada konsumen.

2) Variabel inovasi yang memiliki rata-rata tertinggi adalah

pernyataan nomor 3 dengan nilai rata-rata sebesar 3,56 yang

masuk dalam kriteria baik dimana berarti responden merasa

Garment Angga Sari Gianyar selalu meningkatkan bahan baku

untuk produk yang dijual.


65

3) Nilai rata rata dari keseluruhan variabel inovasi adalah sebesar

3,18 yang masuk dalam kriteria cukup baik yang berarti bahwa

secara umum inovasi pada Garment Angga Sari Gianyar

tergolong cukup baik.

b. Variabel Kualitas Produk

Variabel kualitas produk pada penelitian ini merupakan

variabel bebas. Variabel kualitas produk disimbolkan dengan X2

serta diukur dengan menggunakan 5 pernyataan yang ditanggapi

menggunakan 5 poin Skala Likert.

Tabel 4.5
Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas
produk
Proporsi Jawaban
Rata-
Responden Jumlah Kriteria
No Pernyataan Rata
(orang) Skor Penilaian
Skor
1 2 3 4 5
Konsumen merasa produk pakian yang dijual
1 Garment Angga Sari Gianyar memberikan 7 14 11 31 17 277 3.46 Baik
kenyamanan untuk penggunanya.
Konsumen merasa desain dan warna produk
2 Garment Angga Sari Gianyar menarik 3 24 6 31 16 273 3.41 Baik
perhatian.
Konsumen merasa kain yang digunakan
3 Garment Angga Sari Gianyar lembut dan 5 17 10 34 14 275 3.44 Baik
tidak panas.
Konsumen merasa kualitas produk yang
Cukup
4 ditawarkan Garment Angga Sari Gianyar 3 24 10 31 12 265 3.31
Baik
selalu konsisten.
Konsumen merasa produk pakaian yang
Kurang
5 ditawarkan Garment Angga Sari Gianyar 26 7 30 13 4 202 2.53
Baik
memiliki ketahanan yang baik.
Cukup
Rata-rata 3,23
Baik
Sumber: Lampiran 5, data diolah Tahun 2024

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui persepsi responden

mengenai variabel kualitas produk yang memiliki rata-rata

tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut.


66

1) Variabel kualitas produk yang perlu dicermati adalah

pernyataan nomor 5 dengan nilai rata rata terendah sebesar 2,53

yang masuk dalam kriteria kurang baik. Jadi secara umum

responden merasa konsumen merasa produk pakaian yang

ditawarkan Garment Angga Sari Gianyar kurang memiliki

ketahanan yang baik.

2) Variabel kualitas produk yang memiliki rata-rata tertinggi

adalah pernyataan nomor 1 dengan nilai rata-rata sebesar 3,46

yang masuk dalam kriteria baik dimana berarti responden

merasa konsumen merasa produk pakian yang dijual Garment

Angga Sari Gianyar memberikan kenyamanan untuk

penggunanya.

3) Nilai rata rata dari keseluruhan variabel kualitas produk adalah

sebesar 3,23 yang masuk dalam kriteria cukup baik yang berarti

bahwa secara umum kualitas produk pada Garment Angga Sari

Gianyar tergolong cukup baik.

c. Variabel Promosi

Variabel promosi pada penelitian ini merupakan variabel

bebas. Variabel promosi disimbolkan dengan X2 serta diukur

dengan menggunakan 4 pernyataan yang ditanggapi menggunakan

5 poin Skala Likert.


67

Tabel 4.6
Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Lokasi
Proporsi Jawaban
Rata-
Responden Jumlah Kriteria
No Pernyataan Rata
(orang) Skor Penilaian
Skor
1 2 3 4 5
Promosi yang dilakukan
Garment Angga Sari
Kurang
1 Gianyar tersebar dengan 23 16 19 17 5 205 2.56
Baik
luas dan tersampaikan
dengan maksimal.
Promosi yang dilakukan
Garment Angga Sari
Cukup
2 Gianyar memiliki kualitas 7 17 17 22 17 265 3.31
Baik
yang baik sehingga mudah
diterima Masyarakat.
Garment Angga Sari
Gianyar mampu
3 memanfaatkan momen- 9 11 13 30 17 275 3.44 Baik
momen tertentu untuk
melakukan promosi.
Promosi yang dilakukan
Garment Angga Sari
4 Gianyar sampai kepada 4 19 15 23 19 274 3.43 Baik
calon konsumen yang
dituju.
Cukup
Rata-rata 3,19
Baik
Sumber: Lampiran 5, data diolah Tahun 2024

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui persepsi responden

mengenai variabel promosi yang memiliki rata-rata tertinggi dan

terendah adalah sebagai berikut.

1) Variabel promosi yang perlu dicermati adalah pernyataan

nomor 1 dengan nilai rata rata terendah sebesar 2,56 yang

masuk dalam kriteria kurang baik. Jadi secara umum responden

merasa promosi yang dilakukan Garment Angga Sari Gianyar


68

kurang tersebar dengan luas dan kurang tersampaikan dengan

maksimal.

2) Variabel promosi yang memiliki rata-rata tertinggi adalah

pernyataan nomor 3 dengan nilai rata-rata sebesar 3,44 yang

masuk dalam kriteria baik dimana berarti responden merasa

Garment Angga Sari Gianyar mampu memanfaatkan momen-

momen tertentu untuk melakukan promosi.

3) Nilai rata rata dari keseluruhan variabel promosi adalah sebesar

3,19 yang masuk dalam kriteria cukup baik yang berarti bahwa

secara umum promosi pada Garment Angga Sari Gianyar

tergolong cukup baik.

d. Variabel Keputusan Pembelian

Variabel keputusan pembelian pada penelitian ini

merupakan variabel terikat. Variabel keputusan pembelian

disimbolkan dengan Y serta diukur dengan menggunakan 4

pernyataan yang ditanggapi menggunakan 5 poin Skala Likert.


69

Tabel 4.7
Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan
pembelian
Proporsi Jawaban
Rata-
Responden Jumlah Kriteria
No Pernyataan Rata
(orang) Skor Penilaian
Skor
1 2 3 4 5
Konsumen merasa puas
dengan produk yang Kurang
1 23 5 40 10 2 203 2.54
ditawarkan Garment Baik
Angga Sari Gianyar.
Konsumen terbiasa
melakukan pembelian
produk pada Garment Cukup
2 5 16 15 30 14 272 3.40
Angga Sari Gianyar Baik
dibandingkan Garment
lainnya.
Konsumen bersedia
merekomendasikan
3 Garment Angga Sari 8 14 10 28 20 278 3.48 Baik
Gianyar kepada orang
lain.
Konsumen akan datang
kembali untuk membeli
4 6 16 12 30 16 274 3.43 Baik
produk pada Garment
Angga Sari Gianyar.
Cukup
Rata-rata 3,21
Baik
Sumber: Lampiran 5, data diolah Tahun 2024

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui persepsi responden mengenai

variabel keputusan pembelian yang memiliki rata-rata tertinggi dan

terendah adalah sebagai berikut.

1) Variabel keputusan pembelian yang memiliki rata-rata terendah

adalah pernyataan nomor 1 dengan nilai rata rata terendah

sebesar 2,54 yang termasuk dalam kriteria kurang baik. Jadi

secara umum responden merasa konsumen kurang merasa puas

dengan produk yang ditawarkan Garment Angga Sari Gianyar.

2) Variabel keputusan pembelian yang memiliki rata-rata tertinggi

adalah pernyataan 3 nilai rata-rata sebesar 3,48 yang masuk


70

dalam kriteria baik, dimana berarti responden merasa konsumen

bersedia merekomendasikan Garment Angga Sari Gianyar

kepada orang lain.

3) Nilai rata rata dari keseluruhan variabel keputusan pembelian

adalah sebesar 3,21 yang masuk dalam kriteria cukup baik, yang

berarti bahwa secara umum keputusan pembelian pada Garment

Angga Sari Gianyar tergolong cukup baik.

4.1.3 Hasil Analisis

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dikatakan model yang baik apabila dalam model

tersebut bebas dari asumsi klasik statistik. Suatu model regresi linear

berganda secara teoritis akan menghasilkan nilai parameter penduga

yang tepat bila memenuhi persyaratan asumsi klasik regresi, yaitu: uji

normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Pada penelitian ini pengujian normalitas dilakukan

menggunakan analisis grafik histogram, normal probability plot dan

analisis statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan

membandingkan Kolmogorov-Smirnov hitung dengan Kolmogorov-

Smirnov tabel. Adapun hasil analisis menggunakan grafik histogram

dan normal probability plot ditampilkan pada Gambar 4.2 dan

Gambar 4.3 berikut:


71

Gambar 4. 1
Uji Normalitas (Grafik Histogram)

Sumber: Data primer, diolah Tahun 2024

Grafik histogram yang ditunjukkan pada Gambar 6

menunjukkan bahwa adanya pola distribusi normal sebab

memperlihatkan grafik yang mengikuti sebaran kurva normal yang

ditunjukkan dengan kurva yang berbentuk lonceng menghadap ke

atas.

Gambar 4. 2
Uji Normalitas (Normal Probability Plot)

Sumber: Data primer, diolah Tahun 2024

Grafik normal probability plot yang ditunjukkan pada

Gambar 4.2 diatas, menunjukkan bahwa adanya pola distribusi

normal dimana data berupa plot menyebar disekitar garis diagonal


72

dan mengikuti arah garis diagonal.

Selain menggunakan analisis grafik tersebut, uji normalitas

juga dilakukan melalui analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov

pada uji non parametrik. Adapun hasil uji One-Sample Kolmogorov-

Smirnov dapat ditampilkan dalam Tabel 4.9.

Tabel 4. 4
Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .55929890
Most Extreme Differences Absolute .091
Positive .091
Negative -.070
Test Statistic .091
Asymp. Sig. (2-tailed) .099c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang ditampilkan pada Tabel

4.9 tersebut menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-

Smirnov adalah sebesar 0,099. Nilai Kolmogorov-Smirnov

tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai Kolmogorov-

Smirnov tabel sebesar 0,05 maka Ho diterima yang

mengindikasikan bahwa data yang digunakan pada penelitian ini

terdistribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

memenuhi asumsi normalitas.


73

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat

korelasi yang sempurna antar variabel bebas yang digunakan

pada penelitian ini. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan

menganalisis nilai tolerance dan nilai VIF. Nilai tolerance dan

nilai VIF digunakan untuk mengukur variabilitas variabel

independen atau hubungan antar variabel independen, jika nilai

tolerance kurang dari 0,10 atau nilai VIF lebih dari 10 maka

menunjukkan adanya multikolinearitas. Adapun nilai tolerance

dan nilai VIF ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4. 5
Uji Multikolinearitas (Tolerance dan Variance Inflation Factor)

Variabel Bebas Tolerance Nilai VIF


Inovasi 0.487 2.054
Kualitas produk 0.463 2.158
Promosi 0.511 1.956
Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut ditunjukkan bahwa tidak

terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari

0,10 dan juga tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF

lebih dari 10. Maka dari pada itu model regresi bebas dari gejala

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas diakukan melalui metode

glejser dan dengan melihat grafik scatterplot. Metode glejser


74

meregresikan model regresi untuk mendapatkan nilai residualnya,

kemudian nilai residual tersebut diabsolutkan dan dilakukan

regresi dengan semua variabel independen. Bila terdapat variabel

independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap residual

absolut maka terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.

Tabel 4.11 menunjukkan hasil perhitungan statistik dengan

metode glejser.

Tabel 4. 6
Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Variabel Bebas Sig. Keterangan


Inovasi 0.339 Bebas Heteroskedastisitas
Kualitas produk 0.747 Bebas Heteroskedastisitas
Promosi 0.967 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.11 tersebut, ditunjukkan bahwa

masing-masing model memiliki nilai signifikansi lebih besar dari

0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang

digunakan pada penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikatnya yaitu absolute error, maka dari itu,

penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.

Adapun pengujian melalui grafik scatterplot ditunjukkan

pada Gambar 4.4. Berdasarkan Gambar 4.4 dibawah ini

ditunjukkan bahwa titik-titik pada gambar menyebar secara acak

baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas pada model regresi ini.


75

Gambar 4. 3
Uji Heteroskedastisitas (Grafik Scatterplot)

Sumber: Data diolah Tahun 2024

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh inovasi (X1), kualitas produk (X2) dan promosi

(X3) terhadap keputusan pembelian (Y) yang akan menentukan apakah

hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Hasil analisis ini

mengacu pada hasil pengaruh variabel inovasi (X1), kualitas produk (X2)

dan promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Adapun hasil

analisis regresi dengan program Statitical Pacage of Social Science

(SPSS) versi 26.0 dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut.


76

Tabel 4. 7
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Koefisien Regresi
Variabel t Sig
B Std. Error
Inovasi (X1) 0.420 0.086 4.887 0.000
Kualitas produk (X2) 0.221 0.085 2.591 0.011
Promosi (X3) 0.358 0.078 4.611 0.000
(Constant) : 0,022
F Statistik : 76,467
Sig F : 0.000
R² : 0,741
R : 0,867
Sumber: Lampiran 6, data diolah Tahun 2024

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat ditulis persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut.

Y = 0,022+ 0,420X1 + 0,221X2 + 0,358X3

Dimana :

Y = Keputusan pembelian

X1 = Inovasi

X2 = Kualitas produk

X3 = Promosi

Persamaan regresi linear berganda tersebut menunjukkan arah

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Persamaan

regresi linear berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

α = Nilai konstanta sebesar 0,022, artinya apabila inovasi (X1)

Kualitas produk (X2) dan promosi (X3) sama dengan nol

maka keputusan pembelian sebesar 0,022.

X1 = + 0,420 menunjukkan bahwa inovasi berpengaruh positif


77

terhadap keputusan pembelian, apabila inovasi meningkat

maka keputusan pembelian akan meningkat.

X2 = + 0,221 menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian, apabila kualitas

produk meningkat maka keputusan pembelian akan

meningkat.

X3 = + 0,358 menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian, apabila promosi meningkat

maka keputusan pembelian akan meningkat.

3. Hasil Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara serempak

(simultan) seluruh variabel bebas (inovasi, kualitas produk dan promosi)

memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

Tabel 4.13 menunjukkan hasil perhitungan uji F dengan menggunakan

SPSS 26.

Tabel 4. 8
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 74.593 3 24.864 76.467 .000b
Residual 24.712 76 .325
Total 99.305 79
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Promosi, Inovasi Produk, Kualitas Produk
Sumber: Lampiran 6

Adapun langkah-langkah pengujian pengaruh variabel bebas

yaitu inovasi (X1) kualitas produk (X2) dan promosi (X3) terhadap

keputusan pembelian (Y) secara serempak (uji F) adalah sebagai


78

berikut.

1) Menentukan Formulasi Hipotesis

H0 : b1,b2, b3 = 0, variabel inovasi (X1) kualitas produk (X2) dan

promosi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y) pada Garment Angga Sari Gianyar.

H1 : b1,b2, b3 > 0, variabel inovasi (X1) Kualitas produk (X2) dan

promosi (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y) pada Garment Angga Sari Gianyar.

2) Menentukan level of significance

Nilai Ftabel sebesar F (0,05 ; 3 ; 77) = 2,72

3) Penentuan nilai Fhitung

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program Statistical

Package for Social Science (SPSS) version 26,0 pada tabel ANOVA

diketahui Fhitung sebesar 76,467 (lampiran 6).

4) Gambar Penerimaan dan Penolakan H0

Gambar 4. 4
Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Dengan Uji F

f(F)
Daerah penolakan
Ho

Daerah penerimaan
Ho

0 2,72 76,467

Ftabel Fhitung
79

5) Kriteria Pengambilan Keputusan

Jika F-hitung> F-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika F-hitung ≤ F-tabel, maka H0 diterima dan H1ditolak

6) Pengambilan Keputusan

Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, diketahui Fhitung (76,467) > Ftabel

(2,72) dengan nilai signifikansi F adalah 0,000<0,05, maka H0 ditolak.

Hal ini berarti bahwa variabel inovasi (X1) kualitas produk (X2) dan

promosi (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y) pada Garment Angga Sari Gianyar.

4. Hasil Uji t

Uji parsial (uji t) digunakan untuk menguji pengaruh masing-

masing variabel bebas (variabel kualitas produk, kualitas produk dan

promosi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Tabel 4.14

menunjukkan hasil perhitungan uji t dengan menggunakan SPSS 26.

Tabel 4. 9
Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) .022 .221 .099 .921
Inovasi Produk .420 .086 .401 4.887 .000 .487 2.054
Kualitas .221 .085 .218 2.591 .011 .463 2.158
Produk
Promosi .358 .078 .369 4.611 .000 .511 1.956
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Lampiran 6
1) Pengaruh Inovasi (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Untuk menguji H0 diterima atau ditolak digunakan langkah-


80

langkah sebagai berikut.

a. Menentukan Formulasi Hipotesis

H0 : b1 = 0, artinya variabel inovasi secara parsial tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

H2 : b1 > 0, artinya variabel inovasi secara parsial berpengaruh

positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada

Garment Angga Sari Gianyar.

b. Menentukan level of significance

Menentukan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan dF = (n-k) =

76, sehingga diperoleh nilai ttabel = (0,05 ; 76) = 1,665

c. Menentukan Besarnya t hitung

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS

diketahui nilai thitung sebesar 4,887 (lampiran 6)

d. Gambar Penerimaan dan Penolakan H0

Dengan pengujian satu sisi, hal ini dapat digambarkan

dengan kurva distribusi t sebagai berikut.


81

Gambar 4. 5
Daerah pengujian Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t
pada Variabel Inovasi

Daerah
penolahkan
Daerah H0
Penerimaan H0

Sumber : Data diolah 2023 0 1,665 4,887


ttabel thitung
e. Kriteria Pengambilan Keputusan

Jika t-hitung> t-tabel, maka H0 ditolak

Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima

f. Pengambilan Keputusan

Berdasarkan Gambar 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa

thitung (4,665)>ttabel (1,665) dengan tingkat signifikansi 0,000 <

0,05, sehingga H0 ditolak dan H2 diterima yang berarti bahwa

variabel inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar,

Badung. Koefisien regresi b1 (variable inovasi) sebesar 0,420,

menunjukkan bahwa semakin meningkat inovasi maka semakin

meningkat keputusan pembelian pada Garment Angga Sari

Gianyar.
82

2) Pengaruh Kualitas Produk (X2) Terhadap Keputusan

Pembelian (Y)

Untuk menguji H0 diterima atau ditolak digunakan langkah-

langkah sebagai berikut.

a. Menentukan Formulasi Hipotesis

H0 : b2 = 0, artinya variabel kualitas produk secara parsial tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

H3 : b2 > 0, artinya variabel kualitas produk secara parsial

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

b. Menentukan level of significance

Menentukan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan dF = (n-k) =

76, sehingga diperoleh nilai ttabel = (0,05 ; 76) = 1,665

c. Menentukan Besarnya t hitung

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS

diketahui nilai thitung sebesar 2,591 (lampiran 6)

d. Gambar Penerimaan dan Penolakan H0

Dengan pengujian satu sisi, hal ini dapat digambarkan

dengan kurva distribusi t sebagai berikut.


83

Gambar 4. 6
Daerah pengujian Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t
pada Variabel Kualitas produk

Daerah
penolahkan
Daerah H0

Penerimaan H0

0 1,665 2,591

ttabel thitung
e. Kriteria Pengambilan Keputusan

Jika t-hitung> t-tabel, maka H0 ditolak

Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima

f. Pengambilan Keputusan

Berdasarkan Gambar 4.7 di atas dapat dijelaskan bahwa

thitung (2,591) > ttabel (1,665) dengan tingkat signifikansi

0,011<0,05, sehingga H0 ditolak dan H3 diterima yang berarti

bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan pembelian pada Garment Angga Sari

Gianyar. Koefisien regresi b2 (variable kualitas produk) sebesar

0,221 menunjukkan bahwa semakin meningkat kualitas produk

maka semakin meningkat keputusan pembelian pada Garment

Angga Sari Gianyar.


84

3) Pengaruh Promosi (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Untuk menguji H0 diterima atau ditolak digunakan langkah-

langkah sebagai berikut.

a. Menentukan Formulasi Hipotesis

H0 : b3 = 0, artinya variabel promosi secara parsial tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

H4 : b3 > 0, artinya variabel promosi secara parsial berpengaruh

positif signifikan keputusan pembelian pada

Garment Angga Sari Gianyar.

b. Menentukan level of significance

Menentukan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan dF = (n-k) =

76, sehingga diperoleh nilai ttabel = (0,05 ; 76) = 1,665

c. Menentukan Besarnya t hitung

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS

diketahui nilai thitung sebesar 4,611 (lampiran 6)

d. Gambar Penerimaan dan Penolakan H0

Dengan pengujian satu sisi, hal ini dapat digambarkan

dengan kurva distribusi t sebagai berikut


85

Gambar 4. 7
Daerah pengujian Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t
pada Variabel Promosi

Daerah
penolahkan
H0
Daerah

Penerimaan H0

1,665 4,611
0
ttabel thitung
e. Kriteria Pengambilan Keputusan

Jika t-hitung> t-tabel, maka H0 ditolak

Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima

f. Pengambilan Keputusan

Berdasarkan Gambar 4.8 di atas dapat dijelaskan

bahwa thitung (4,611) > ttabel (1,655) dengan tingkat

signifikansi 0,000<0,05, sehingga H0 ditolak dan H4 diterima

yang berarti bahwa variabel promosi berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pembelian pada Garment

Angga Sari Gianyar. Koefisien regresi b3 (variabel promosi)

sebesar 0,358 menunjukkan bahwa semakin meningkat

promosi maka semakin meningkat keputusan pembelian

pada Garment Angga Sari Gianyar.


86

4.2 Pembahasan

1. Berdasarkan uji F (secara simultan) diperoleh Fhitung (76,467) > Ftabel

(2,72) dengan nilai signifikansi F adalah 0,000<0,05, maka H 0

ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel inovasi (X1) kualitas produk

(X2) dan promosi (X3) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y) pada Garment Angga Sari

Gianyar, dengan nilai R2= 74,1%, yang berarti bahwa sebesar 74,1%

keputusan pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar dipengaruhi

oleh variabel inovasi (X1) variabel Kualitas produk (X2) dan variabel

promosi (X3) sedangkan sisanya sebesar 25,9% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

2. Pengaruh Inovasi Terhadap Keputusan pembelian diperoleh thitung

(4,665)>ttabel (1,665) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05,

sehingga H0 ditolak dan H2 diterima yang berarti bahwa variabel

inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian

pada Garment Angga Sari Gianyar, Badung. Koefisien regresi b1

(variable inovasi) sebesar 0,420, menunjukkan bahwa semakin

meningkat inovasi maka semakin meningkat keputusan pembelian

pada Garment Angga Sari Gianyar.

Inovasi merupakan suatu penemuan baru yang berbeda dari

yang sebelumnya berupa hasil pemikiran dan ide yang dapat

dikembangkan juga diimplementasikan agar dirasakan manfaatnya (


87

Hutagalung & Hermawan, 2018: 26). Semakin tinggi inovasi produk

yang dikembangkan maka semakin tinggi untuk memasarkannya.

Menurut Wulandari (2021) juga menjelaskan bahwa inovasi produk

adalah dengan atribut dasar yang diperbaharui dari sebuah produk,

dan akan mampu mengambil daya beli dari konsumen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Agus Susanto (2021), Fadhilah dkk (2022), yang

menyatakan bahwa inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian.

3. Pengaruh Kualitas produk Terhadap Keputusan pembelian diperoleh

thitung (2,591) > ttabel (1,665) dengan tingkat signifikansi 0,011<0,05,

sehingga H0 ditolak dan H3 diterima yang berarti bahwa variabel

kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar. Koefisien regresi b2

(variable kualitas produk) sebesar 0,221 menunjukkan bahwa

semakin meningkat kualitas produk maka semakin meningkat

keputusan pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

Kualitas produk adalah karakteristik dari suatu produk atau

layanan yang bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat, Kotler dan

Armstrong (2015:253). Menurut Diah Ernawati (2019) bahwa

kualitas produk adalah suatu faktor penting yang memepengaruhi

keputusan setiap pelanggan dalam memebeli sebuah produk.


88

Kualitas produk dapat diartikan suatu kondisi dinamis yang

berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan

yang menemui atau melebihi harapan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Dian Ernawati (2019), Fadhilah dkk (2022), Aditya Sulis

Martopo (2020), Doni Marlius dan Putra (2022), Yudiana &

Indiani (2022) yang menyatakan bahwa Kualitas produk

berpenaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan pembelian diperoleh thitung

(4,611) > ttabel (1,655) dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05,

sehingga H0 ditolak dan H4 diterima yang berarti bahwa variabel

promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar. Koefisien regresi b3

(variabel promosi) sebesar 0,358 menunjukkan bahwa semakin

meningkat promosi maka semakin meningkat keputusan pembelian

pada Garment Angga Sari Gianyar.

Kotler dan Armstrong (2014:76) mendefinisikan pengertian

promosi mengacu pada kegiatan berkomunikasi dua unit produk dan

membujuk pelanggan sasaran untuk pembeli. Menurut Khomilah

(2020) dengan adanya promosi perusahaan bertujuan untuk dapat

membujuk konsumen untuk melakukan pembelian atas produk yang

di pasarkan.
89

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Agus Susanto (2021), Gusrita dan Rahmidani

(2018) yang menyataan bahwa promosi berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pembelian.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka didapat

simpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Inovasi, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian pada Garment Angga Sari

Gianyar.

2. Inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar. Hal ini berarti bahwa

semakin meningkat inovasi maka semakin meningkat keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

3. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar. Hal ini

berarti bahwa semakin meningkat kualitas produk maka semakin

meningkat keputusan pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

4. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar. Hal ini berarti bahwa

semakin meningkat promosi maka semakin meningkat keputusan

pembelian pada Garment Angga Sari Gianyar.

5.2 Saran

Dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian pada Garment

90
91

Angga Sari Gianyar, disarankan bagi Garment Angga Sari Gianyar sebagai

berikut:

1. Inovasi pada Garment Angga Sari Gianyar secara keseluruhan

sudah cukup baik. Namun terdapat pernyataan pada variabel inovasi

dengan skor rata-rata terendah yaitu “Garment Angga Sari Gianyar

setiap bulannya memperkenalkan produk baru kepada konsumen”

Maka dari itu, hendaknya Garment Angga Sari Gianyar rutin

memperkenalkan dan memproduksi produk terbaru agar konsumen

tidak merasa bosan dengan produk yang monoton.

2. Kualitas produk pada Garment Angga Sari Gianyar secara

keseluruhan sudah cukup baik. Namun terdapat pernyataan pada

variabel Kualitas produk dengan skor rata-rata terendah yaitu

“Konsumen merasa produk pakaian yang ditawarkan Garment

Angga Sari Gianyar memiliki ketahanan yang baik” Maka dari itu

hendaknya Garment Angga Sari Gianyar memilih produk dengan

kualitas yang lebih baik agar memiliki ketahan yang lebih lama saat

digunakan.

3. Promosi pada Garment Angga Sari Gianyar secara keseluruhan

sudah cukup baik. Namun terdapat pernyataan pada variabel

promosi dengan skor rata-rata terendah yaitu “Promosi yang

dilakukan Garment Angga Sari Gianyar tersebar dengan luas dan

tersampaikan dengan maksimal”. Maka dari itu hendaknya

Garment Angga Sari Gianyar memaksimalkan promosi dengan cara


92

aktif menyebarluaskan promo-promo produk yang dijual agar lebih

dikenal oleh masyarakat.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu menambah

variabel- variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian

serta mampu untuk memperluas ruang lingkup penelitian atau dapat

juga mengganti tempat penelitian yang tidak hanya terfokus pada

suatu lokasi penelitian, sehingga memberikan suatu pandangan

yang lebih dan mampu diimplementasikan secara umum.


93

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Kotler 2015, “Marketing introducing prentice Hall twelfth edition”.


England: Person education.

Basu Swastha dan Handoko, T. Hani. 2019. Manajemen Pemasaran Analisis


Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Ernawati, D. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk dan Promosi


Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung. Jurnal
Wawasan Manajemen, 7 (1).

Everret M. Rogers. 2003. Diffusion of Innovation. 5th edition. New York: Free
Press

Fadhilah, Muinah, Sakti Riana Fatmaningrum & Susanto (2020). Pengaruh Kualitas
Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Frestea.
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi, Vol. 4, No.1

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis multivariate Dengan Program IBM Spss 26


edisi 10. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusrita, Desy, dan Rahmidani, Rose. (2018). Pengaruh Marketing Mix dan
Lingkungan Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita
di Kota Padang. Jurnal EcoGen 1.

Hutagulung., & Hermawan, D. (2018). Membangun Inovasi Pemerintah Daerah


(1st ed.). Yogyakarta: Deepublish. Keputusan Pembelian pada Eleven Café
di Kota Bengkulu. 2 no. 1, 74–86.

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. (2020, Oktober 15). Retrieved 10


15, 2020, from Struktur Hulu-Hilir Kian Terintegrasi, Kemenperin Kerek
Ekspor Industri TPT: https://www.kemenperin.go.id/artikel/22064/Struktur-
Hulu-Hilir-Kian- Terintegrasi,-Kemenperin-Kerek-Ekspor-Industri-TPT

Khomilah, Munifah. 2020. Pengaruh Promosi, Atribut Toko (Store Attributes), Dan
Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Nick Coffe Di Kota
Bengkulu. Jurnal Etrepreneur dan Manajemen Sains (JEMS) e- ISSN 2721-
5415. 1 (2)

Kotler, dan Keller. (2019). Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Jakarta: Erlangga

Kotler, P dan Amstrong. 2017. Prinsip-prinsip Marketing Edisi Ke Tujuh. Penerbit


Salemba Empat. Jakarta
Kotler, P., & Gary Armstrong, 2014. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12.Jilid 1.
Terjemahan Bob Sebran. Jakarta: Erlangga
94

Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edii13. Jilid
1. Jakarta:Erlangga

Kotler & Keller. 2016. Manajemen Pemasaran. Indeks : Jakarta

Laksana, M. F. (2019). Praktis Memahami Manajemen Pemasaran. Sukabumi: CV


Al Fath Zumar.

Maramis, I. S. M., Mananeke, L., & Loindong, S. S. R. (2022). Analisis Pengaruh


Citra Merek, Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Mediasi
Oleh Kepercayaan Pelanggan Apotek Mercke’Lkolongan. Jurnal EMBA,
10(1), 39–48.Masda, G. P. (2021). Pengaruh Inovasi Produk dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Galamai di Kota Payakumbuh. Jurnal
Manajemen, Vol. 2, No. 1, 1-12.

Martopo, Aditya Sulis (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Daya
Tarik Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Jamu Tolak Angin
PT. Sido Muncul. Lumbung Pustaka Universitas Negeri Yogyakarta.

Putri Ni Kadek Nusanti dan Ni Nyoman Kerti Yasa. 2018. Peran Inovasi Produk
Memediasi Orientasi Pasar terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah Pie Susu di Kota Denpasar). Bali: Unibersitas
Udayana Bali

Riyanti, B.P.D. (2019). Kreativitas dan Inovasi di Tempat Kerja. Jakarta: AtmaJaya.

Sugiyono. (2019). Metodeologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.


Bandung : ALFABETA

Sutirna, H. (2018). Inovasi dan Teknologi Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Susanto, Agus. (2020). Pengaruh Promosi, Harga, Dan Inovasi Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Batik Tulis Karang Mlati Demak. Semarang:
Skripsi Sarjana Universitas Negeri Semarang.

Syahputra, E. (2020). snowball Throwing tingkatkan minat dan hasil belajar.


Sukabumi: Haura Publishing.

Tjiptono, F. (2019). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi

Wulandari. (2021). Pengaruh Lokasi, Inovasi Produk, dan Cita Rasa Terhadap
Yudiana, I. M., & Indiani, N. L. P. (2022). Peran Harga, Promosi, dan Kualitas
Produk Dalam Mendorong Keputusan Pembelian Kembali di Bale
Ayu Denpasar. WACANA EKONOMI (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan
95

Akuntansi),21(1),55–63. https://doi.org/10.22225/we.21.1.2022.55-
63

Anda mungkin juga menyukai