ABSTRAK
1
PENDAHULUAN
Pemanfaatan sumber daya manusia begitu penting guna mencapai tujuan
ini. Karena sumber daya manusia sangat penting bagi bisnis, setiap karyawan
perlu memiliki akses terhadap manajemen sumber daya manusia yang efektif.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas, dunia usaha harus mahir
dalam mengelola sumber daya manusianya. Perusahaan perlu meningkatkan
kinerja karyawan yang baik agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang
baik. Tingkat keberhasilan yang dicapai ketika menyelesaikan aktivitas tertentu
disebut kinerja. Kinerja seseorang juga merupakan hasil usaha yang dilakukannya
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya; faktor-faktor ini termasuk
waktu, bakat, pengalaman, dan kesungguhan mereka. Menurut Saputra & Pertiwi
(2020). Menurut Novi dkk. (2021), kinerja mengacu pada pencapaian individu
atau yang dikenal dengan kinerja aktual atau prestasi kerja.
Tabel 1
Target Penjualan dan Realisasi Pada Tahun 2022
4 Kopi Soe,
Rp. 125.000.000 Rp. 115.000.000 -Rp.10.000.000
Mahendradatta
5 Kopi Soe, Muding Rp. 150.000.000 Rp. 165.000.000 +Rp.15.000.000
6 Kopi Soe, Gunung
Rp. 125.000.000 Rp. 125.000.00 -
Agung
7 Kopi Soe, Nakula Rp. 150.000.000 Rp. 180.000.000 +Rp.30.000.000
8 Kopi Soe, Gianyar Rp. 100.000.000 Rp. 85.000.000 -Rp. 15.000.000
Sumber : Kopi Soe
2
Sesuai dengan data yang ditampilkan pada Tabel 1.2 Sasaran Penjualan
PT. Mulai EOS 2022 dan seterusnya, terlihat bahwa toko Soe Kopi Gianyar
memiliki selisih penjualan tertinggi yaitu -Rp. 15.000.000, sedangkan Kopi Soe,
Mahendradatta paling rendah di -Rp. 10.000.000. Penyebabnya adalah
menurunnya kinerja staf di setiap toko sehingga menimbulkan disparitas target
penjualan antar toko. Kurangnya penawaran dan buruknya layanan pelanggan dari
beberapa pekerja menjadi akar permasalahannya.
Kualitas yang dimiliki karyawan atau sumber daya manusia perusahaan
harus dibandingkan dengan pentingnya peran sumber daya tersebut dalam
mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus memiliki keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk bidang pekerjaannya agar berkualitas
tinggi dan berlimpah. Meningkatkan kemampuan kerja pekerja—yaitu, kecakapan
mereka untuk melakukan berbagai aktivitas di tempat kerja—merupakan salah
satu strategi untuk meningkatkan produktivitas.
Pelanggan akan membentuk opini positif tentang suatu toko dengan
suasana yang menyenangkan. Pelanggan akan mendapatkan pengalaman
berbelanja yang menyenangkan di toko yang menarik dan luar biasa, yang dapat
memengaruhi keputusan mereka untuk membeli dan cara mereka membuatnya.
Lingkungan ritel yang menyenangkan dapat diciptakan dengan menggunakan
tampilan visual, pencahayaan, warna, musik, dan aroma. Elemen-elemen ini dapat
menimbulkan perasaan dan kesan yang kuat pada pelanggan, yang dapat
memengaruhi keputusan mereka untuk membeli (Kotler & Armstrong, 2020).
TINJAUAN PUSTAKA
Goal Setting Theory
Teori penetapan tujuan Locke, yang telah ada sejak tahun 1968, telah
menarik perhatian dalam sejumlah tantangan organisasi. Sesuai dengan teori
penetapan tujuan, orang memiliki banyak tujuan, memilih tujuan tertentu, dan
mengalami motivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Prinsip dasar teori
penetapan tujuan adalah bahwa niat dan tujuan berfungsi sebagai jendela menuju
perilaku manusia. Dalam kajian penetapan tujuan, penyesuaian tujuan, dan
3
pemenuhan standar secara khusus berasal dari suatu keterampilan tertentu
mengenai tugas dalam jangka waktu tertentu.
Kinerja Karyawan
Senada dengan Syawal (2018). Kapasitas seorang karyawan untuk
melaksanakan tugas tertentu menunjukkan kinerja mereka. Kinerja karyawan
sangatlah penting karena akan menunjukkan seberapa cocok individu tersebut
dalam menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kemampuan Kerja
Prestasi kerja mengacu pada keadaan saat ini yang dialami oleh seorang
pegawai yang memulai pekerjaannya dengan efisiensi dan kehati-hatian yang
maksimal sehingga dapat memperoleh manfaat dan manfaat dari penelitian
Abadiyah (2019).
Disiplin Kerja
Seseorang dengan disiplin yang kuat merasa sangat bertanggung jawab atas
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. [Sinambela, 2019:33] “Jadi peraturan
sangat diperlukan untuk menciptakan ketertiban yang baik di kantor tempat anda
bekerja, karena kedisiplinan dalam suatu kantor atau tempat kerja dikatakan baik
apabila sebagian pegawainya mentaati peraturan yang ada.”
Motivasi Kerja
(Pertiwi & Saputra, 2020). Menurut definisi, manajer harus bekerja dengan dan
melalui orang lain, oleh karena itu topik yang memotivasi ini sangat penting bagi
mereka. Meneger harus memiliki pemahaman khusus tentang perilaku
masyarakat untuk membujuk mereka melaksanakan tujuan organisasi.
METODE PENELITIAN
Riset ini dicoba di “PT. EOS Maju Bersama Cabang Bali” yang berlokasi
di Jalan Gatot Subroto I/I No. 1 Tonja Kec. Denpasar Utara. Objek riset
merupakan fenomena ataupun permasalahan riset yang sudah di abstraksi jadi
sesuatu konsep ataupun variabel. Objek riset dalam riset ini merupakan pengaruh
kemampuan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. EOS Maju Bersama Cabang Bali. Populasi adalah sekelompok hal atau
4
orang yang memiliki beberapa atribut yang sama yang dianggap penting oleh
peneliti. Ada pula metode pengambilan ilustrasi dalam riset ini penulis memakai
sampel jenuh, dimana seluruh populasi digunakan selaku ilustrasi ialah sebanyak
35 orang.
Tabel 1
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Standard Beta t Signifikansi
Error
Konstanta 8,133 1,380 5,894 0,000
Kemampuan Kerja (X1) 0,376 0,047 0,426 7,953 0,000
Disiplin Kerja (X2) 0,414 0,060 0,350 6,857 0,000
Motivasi Kerja (X3) 0,428 0,076 0,254 5,592 0,000
R Square = 0,506 F Hitung = 16,401
Adjusted R Square = 0,488 Signifikansi F = 0,000
Sumber: Lampiran 6, data diolah Tahun 2024
Tabel 2
Hasil Uji F
Tabel 3
Hasil Uji t
5
PEMBAHASAN
1. Nilai F determinasi sebesar 16,401 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang
dari 0,05 (0,000 < 0,05) ditampilkan ketika pengaruh kemampuan kerja (X1),
disiplin kerja (X2), dan motivasi kerja (X3) diuji terhadap kinerja pegawai
(Y). Temuan ini menunjukkan bahwa PT. Kinerja karyawan Eos Maju
Bersama dipengaruhi oleh kemampuan kerja, disiplin kerja, dan motivasi
kerja secara bersamaan, sehingga menunjukkan bahwa H1 dapat diterima.
Berdasarkan hasil pengujian, kinerja karyawan pada PT. Eos Maju Bersama
kemungkinan besar akan meningkat seiring dengan bakat kerja, disiplin kerja,
dan motivasi karyawan. Begitu pula sebaliknya: kinerja karyawan PT. Eos
Maju Bersama akan mengalami penurunan kemampuan kerja, disiplin kerja,
dan motivasi kerja.
2. Pengujian pengaruh kemampuan kerja (X1), disiplin kerja (X2), dan motivasi
kerja (X3) terhadap prestasi kerja (Y) menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,000, kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan F hitung nilai 16,401. Meneliti
hubungan antara kapasitas kerja (X1) dengan kinerja karyawan (Y)
menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05),
dan nilai koefisien beta positif sebesar 0,376. Berdasarkan temuan tersebut
maka H2 dapat diterima karena kemampuan kerja meningkatkan kinerja
karyawan pada PT. Eos Maju Bersama. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
kinerja karyawan pada PT. Eos Maju Bersama akan meningkat sebanding
dengan tingkat kemampuan kerjanya. Ini juga benar.
3. Meneliti pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pekerja (Y)
menghasilkan hasil signifikan sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05),
dan nilai koefisien beta positif sebesar 0,414. Temuan ini mendukung
penerimaan H3 yang menunjukkan bahwa disiplin kerja di PT. Eos Maju
Bersama meningkatkan kinerja karyawan. Temuan pengujian tersebut dapat
menunjukkan bahwa kinerja pekerja di PT. Eos Maju Bersama akan
meningkat berbanding lurus dengan tingkat disiplin kerja mereka.
6
4. Melihat hubungan antara motivasi kerja (X3) dengan kinerja karyawan (Y),
diperoleh hasil nilai koefisien beta positif sebesar 0,428 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT.
Eos Maju Bersama, maka H3 diterima. Temuan pengujian ini menunjukkan
bahwa semakin termotivasi seorang karyawan dalam bekerja, maka semakin
produktif pula mereka di PT. Eos Maju Bersama.
PENUTUP
SIMPULAN
SARAN
1. Karyawan yang memiliki kemampuan kerja yang tinggi cenderung lebih
efektif dalam menyelesaikan tugas-tugasnya karena memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
dengan baik. Hal ini dapat mengurangi tingkat absensi dan keterlambatan,
sehingga memastikan karyawan hadir dan bekerja sesuai jadwal, yang pada
akhirnya meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Motivasi kerja yang
tinggi dapat mendorong karyawan untuk bekerja dengan upaya terbaiknya
karena memiliki tujuan yang jelas, merasa terinspirasi, dan merasa puas
dengan pekerjaan.
7
2. Berdasarkan rata-rata tanggapan responden, variabel motivasi kerja
memperoleh nilai yang paling rendah dibanding variabel-variabel lainnya
yaitu sebesar 3,32 yang berada dalam kriteria cukup. Dengan demikian,
manajemen PT EOS Maju Bersama sebaiknya meninjau kembali tentang
motivasi yang diterapkan seperti evaluasi dan peningkatan kualitas kinerja
yang sekiranya mampu memenuhi harapan perusahaan, hingga pada akhirnya
dapat memberikan kepuasan yang lebih tinggi.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah variabel bebas
dari 3 (Kemampuan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi kerja) menjadi 5
(Kemampuan Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, kompensasi, dan Bonus
Penjualan) untuk menambah variasi penelitian mengenai hubungan Kinerja
karyawan..
8
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, I komang, dkk. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu;
Yogyakarta.
Budiasa. (2021). Beban Kerja dan Kinerja Sumber Daya Manusia. Penerbit CV.
Pena Persada : Bnyumas Jawa Tengah.
9
Dewi, Suhaeli, Hidayati Borobudur Management Review, Vol. 3, No. 1 (2023) 30
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 23(1).
Febrianti, N. R., Ani, H. M., Hartanto, W. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pengrajin Kuningan Di
Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, Dan Ilmu Sosial, 13(1), 42-49. Doi:
10.19184/Jpe.V13i1.10419.
Fikri, S. L., & Begawati, N. (2020). Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Tri Sapta Jaya Cabang Padang. Matua
Jurnal, 2(4), 279-294.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
10