Anda di halaman 1dari 15

Strategi Pemasaran Digital Menggunakan

Metode SOSTAC
Pada UMKM Kerajinan Batik
Kabupaten Purbalingga
Oleh:
Diah Arum Probowati
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Jenderal Soedirman
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 menyebar di seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia. Dampak dari pandemi covid telah
berpengaruh pada sektor ekonomi dan menyebabkan krisis di berbagai sektor, baik sektor kesehatan,
pendidikan, dan sektor ekonomi. Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi yang sangat berdampak
pada bagi sektor UMKM/UKM di Indonesia. UMKM merupakan penyumbang PDB terbesar bagi ekonomi
Indonesia dan menjadi andalan penyerapan tenaga kerja dan distribusi barang jadi dan setengah jadi (Awali
and Rohmah, 2020).

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Purbalingga, tahun 2017 jumlah pelaku UMKM di
Purbalingga sebanyak 86.885 unit usaha. Unit usaha dengan tingkat penyerapan kerja sebesar 346.126
tenaga kerja, semakin banyaknya unit usaha, menjadikan tidak sepenuhnya semua UMKM mendapatkan
pendampingan dari pemerintah daerah.

Salah satu pendekatan strategi yang dikenal adalah pendekatan SOSTAC. SOSTAC merupakan sebuah
konsep model perencanaan pemasaran yang bisa diimplementasikan khususnya dalam hal digital
marketing. Metode SOSTAC dibagi ke dalam 6 tahapan yakni situation analysis, objectives, strategy, tactic,
action dan control. Metode SOSTAC dapat membantu manajemen UMKM dalam menganalisis dan
mengevaluasi perkembangan pekerjaan pemasaran produk atau jasa
STRATEGI PEMASARAN
Strategi memiliki peran yang krusial dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan
sambil mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Perusahaan harus memiliki kemampuan
untuk menghadapi dan mengatasi berbagai hambatan, baik yang berasal dari internal
maupun eksternal. Beberapa definisi strategi menurut para pakar dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep ini.

dapat disimpulkan bahwa strategi adalah sarana bersama yang membantu perusahaan
mencapai tujuan jangka panjangnya. Dengan adanya strategi yang terdefinisi dengan baik,
perusahaan dapat mengatasi tantangan dan masalah yang muncul, baik itu berasal dari
internal perusahaan maupun dari lingkungan eksternal.
PEMASARAN DIGITAL
Pemasaran digital merupakan bentuk pemasaran yang berfokus pada penggunaan internet
untuk mempermudah para pengusaha dalam mempromosikan produk atau layanan mereka.
Jika seorang produsen ingin memperkenalkan produk atau layanan mereka secara online,
mereka sebaiknya memperhatikan pendekatan pemasaran yang dikenal sebagai AIDA
(Awareness, Interest, Desire, Action) seperti yang dijelaskan oleh Johar et al. (2015: 5).

- Kesadaran (Awareness): Dalam ranah digital, para pelaku pasar menciptakan kesadaran
di kalangan konsumen dengan menampilkan iklan di berbagai platform media online.
- Ketertarikan (Interest): Ketertarikan muncul setelah kesadaran berhasil dibangun di
kalangan konsumen. Dalam konteks offline, konsumen biasanya mencari informasi tentang
produk atau layanan secara langsung.
- Keinginan (Desire): Pada tahap ini, keyakinan konsumen terhadap produk atau layanan
bertumbuh, sehingga mereka mulai berkeinginan untuk mencoba produk atau layanan
tersebut.
- Tindakan (Action): Tahap terakhir adalah ketika konsumen mengambil tindakan konkret
terhadap produk atau layanan tersebut. Pasar digital adalah tempat di mana terjadi
komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, yang memungkinkan terjalinnya interaksi
yang saling menguntungkan.
Model SOSTAC
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan mengadopsi
metode SOSTAC. Metode SOSTAC terdiri dari enam langkah utama,
yakni analisis situasi, penetapan tujuan, strategi, taktik, tindakan, dan
pengendalian (Chaffey, 2015). Pendekatan ini dapat digunakan efektif
dalam ranah e-marketing dan juga bermanfaat untuk mengembangkan
upaya pemasaran perusahaan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif mengacu pada
aspek-aspek kualitas, nilai, atau makna yang terkandung
dalam fakta-fakta. Hal ini menekankan bahwa kualitas, nilai,
atau makna hanya dapat dipahami dan dijelaskan melalui
linguistik, bahasa, atau kata-kata

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk


menggambarkan situasi yang sebenarnya terjadi di lapangan
dengan fokus pada proses perolehan data yang akurat dan
relevan untuk keperluan penelitian. Penelitian ini berusaha
mengungkap pengalaman tiga pengrajin batik di Kabupaten
Purbalingga dalam menerapkan digital marketing sebagai
strategi pemasaran, terutama dalam konteks pemulihan
pasca pandemi COVID-19.
STRATEGI / DESAIN PENELITIAN
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus jamak, yang
merujuk pada penelitian studi kasus yang melibatkan lebih dari satu kasus atau isu
dalam satu penelitian.

Dalam proses analisis penelitian studi kasus jamak, Yin (2003a, 2009, seperti yang
dijelaskan dalam Arifin, 2010) mengusulkan pendekatan logika replikasi. Dalam
pendekatan ini, setiap kasus mengikuti prosedur penelitian yang sama, menghasilkan
temuan individu.

Penelitian studi kasus jamak ini memberikan peneliti peluang yang luas untuk melakukan
analisis yang mendalam, detail, intensif, dan komprehensif terhadap unit penelitian.
Dalam penelitian ini, fokus analisis adalah strategi pemasaran digital yang digunakan
oleh tiga pengrajin batik di Kabupaten Purbalingga sebagai upaya pemulihan ekonomi
setelah pandemi COVID-19
GAMBAR RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN
PEMBAHASAN
Profil UMKM Kerajinan batik di Purbalingga
Profil Batik Dwi Putro
Lokasinya terletak di Desa Gambarsari, yang berada di Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga,
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini dikenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan dan juga
merupakan salah satu pusat produksi batik yang terkenal di wilayah Purbalingga. Batik Dwi Putro didirikan
oleh Kukuh Wardoyo dan Eka Mulyono pada tanggal 04/02 di Desa Gambarsari, Kemangkon, Purbalingga.
Sejak awal berdirinya pada tahun 2017 hingga sekarang, Batik Dwi Putro telah menjadi bagian penting dari
warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi di Desa Gambarsari. Batik ini terkenal karena
motif-motif tradisionalnya yang unik, menggambarkan kearifan lokal, dan menceritakan cerita dari sekitar
daerah tersebut.

Untuk memperkenalkan Batik Dwi Putro kepada khalayak yang lebih luas, upaya pemasaran dan promosi
dapat ditingkatkan. Melalui pameran, acara budaya, atau bahkan pemanfaatan platform digital, batik ini
dapat diperkenalkan kepada lebih banyak orang, baik di dalam maupun di luar negeri.
Dengan motif-motif yang indah dan nilai-nilai budayanya, Batik Dwi Putro dari Desa Gambarsari memiliki
potensi untuk terus berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.
PROFIL BATIK TIRTAMAS
Lokasi batik Tirta Mas terletak di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa
Tengah, Indonesia, Desa Selabaya dikenal sebagai pusat produksi batik yang memiliki motif-motif
unik dan kekayaan budaya lokal yang khas.

Pada tahun 2007, Batik Tirta Mas didirikan oleh Yoga. Nama "Tirta Mas" diberikan karena para
pembatik yang menciptakan batik ini berasal dari wilayah Banyumasan. Batik Tirtamas adalah hasil
dari upaya masyarakat Desa Selabaya untuk menjaga dan mewarisi warisan budaya dan tradisi
keterampilan mereka. Motif dan teknik batik ini telah diwariskan secara turun temurun dan menjadi
bagian integral dari kehidupan dan identitas budaya mereka.
Lokasi batik Tirta Mas terletak di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa
Tengah, Indonesia, Desa Selabaya dikenal sebagai pusat produksi batik yang memiliki motif-motif
unik dan kekayaan budaya lokal yang khas.

Pada tahun 2007, Batik Tirta Mas didirikan oleh Yoga. Nama "Tirta Mas" diberikan karena para
pembatik yang menciptakan batik ini berasal dari wilayah Banyumasan. Batik Tirtamas adalah hasil
dari upaya masyarakat Desa Selabaya untuk menjaga dan mewarisi warisan budaya dan tradisi
keterampilan mereka. Motif dan teknik batik ini telah diwariskan secara turun temurun dan menjadi
bagian integral dari kehidupan dan identitas budaya mereka.
PROFIL BATIK MBABAR GODHONG
Lokasi Batik Mbabar Godhong berada di desa Bajong terletak di Kecamatan Kemangkon,
Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini dikenal sebagai salah
satu tempat yang memiliki tradisi dan keahlian dalam menciptakan Batik Mbabar
Godhong yang unik.

Sejarah dari Batik Mbabar Godhong berakar dari warisan budaya dan keterampilan yang
telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya di Desa Bajong. Motif dan
teknik dalam proses pembuatan batik ini menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan
elemen kreativitas kontemporer.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan
utama:
1. Penerapan Metode SOSTAC Efektif dalam Mengembangkan Strategi Digital
Marketing: Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode SOSTAC
(Situation, Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control) sangat efektif dalam
mengembangkan strategi digital marketing untuk UMKM kerajinan batik.
Pendekatan ini memberikan kerangka yang komprehensif dan terstruktur untuk
menghadapi tantangan pemasaran digital.
2. Keanekaragaman Strategi Digital Marketing: Setiap industri batik yang diteliti
mengadopsi strategi digital marketing yang beragam sesuai dengan karakteristik
dan tujuan bisnis mereka. Ini menegaskan bahwa tidak ada pendekatan tunggal
yang cocok untuk semua UMKM, tetapi fleksibilitas diperlukan dalam merancang
strategi yang sesuai.
3. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Alat Utama: Seluruh UMKM batik dalam
penelitian ini mengakui pentingnya media sosial dalam strategi digital marketing
mereka. Platform seperti Instagram, Facebook, dan Pinterest digunakan secara
luas untuk mempromosikan produk, berinteraksi dengan pelanggan, dan
membangun merek.
● 4. Tantangan Teknis dan Konten: Meskipun strategi digital marketing
memberikan potensi besar, UMKM menghadapi tantangan terkait
keterbatasan teknis dalam mengelola platform dan menciptakan konten yang
menarik. Diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini.
● 5. Kolaborasi dan Keterlibatan Pelanggan: Kolaborasi antara UMKM batik dan
influencer lokal, serta upaya untuk melibatkan pelanggan dalam proses
kreatif, telah terbukti efektif dalam meningkatkan visibilitas dan minat
terhadap produk batik.
● Dari hasil analisis dari tiga industri batik tersebut menunjukkan bahwa
kesuksesan strategi digital marketing sangat dipengaruhi oleh pemahaman
mendalam tentang pelanggan, kreativitas dalam merancang konten menarik,
konsistensi dalam berinteraksi dengan audiens, dan kemampuan untuk
mengukur kinerja melalui analisis data. Selain itu, strategi yang berfokus pada
cerita di balik produk, proses pembuatan batik, dan nilai budaya lokal
memberikan dampak positif.
KESIMPULAN
● Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian mengenai strategi digital marketing menggunakan
metode SOSTAC pada UMKM kerajinan batik di Kabupaten Purbalingga, dengan fokus pada tiga industri
batik, yaitu Batik Dwi Putro, Batik Tirta Mas, dan Batik Mbabar Godong. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: digital marketing dapat meningkatkan hasil
penjualan kain batik melalui media Instagram dengan nama akun @batikdwiputro. Konten kreator
merupakan salah satu cara untuk mempromosikan produk melalui internet. Kain batik dwi putro
mengelola akun Instagram dengan mengunggah konten untuk mendapatkan keterlibatan.
● UMKM kerajinan batik Tirta Mas di Kabupaten Purbalingga menjadi UMKM yang unik dengan produk batik
khas Purbalingga yang dibuat langsung oleh pengrajin. Keindahan dari produk ini belum banyak diketahui
oleh masyarakat di daerah lain, sehingga penulis melakukan pengabdian masyarakat ke UMKM ini untuk
mengenalkan dunia digital marketing sebagai salah satu cara mengenalkan produk ini ke khalayak luas.
Dalam melalukan pengabdian yang terarah penulis menggunakan metode SOSTAC (Situation analysis,
Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control) yang dikemukakan oleh Chaffey dan Smith untuk
membuat sistem digital marketing yang akan meningkatkan penjualan UMKM ini dan dapat mengenalkan
budaya Barongan khas Purbalingga ke khalayak luas. Dalam proses pengabdian ini, penulis berhasil
membuat sistem digital marketing dengan menyediakan berbagai plaftrom online seperti Shopee,
TikTok, Instagram, dan Youtube sebagai media promosi, membuatkan konten yang menarik pelanggan,
serta mendampingi dan memberikan pelatihan kepada pelaku atau pekerja UMKM Tirta Mas untuk
mengembangkan sistem digital marketing yang sudah dibangun.
REFERENSI
● ABDSI (Asosiasi Business Development Services Indonesia). 2020. Survey Asosiasi Business Development
Services Indonesia (ABDSI), Dampak Covid-19 terhadap UMKM . Diambil dari
http://www.abdsi.id/bappenassarankan-umkm-terdampak-covid-19-perlu-pendampingan/ .
● Alfin, Achmad. 2020. “Analisis Strategi UMKM dalam Menghadapi Krisis di
Era Pandemi Covid-19.” Jurnal Inovasi Penelitian.
● Anon. 2016. “Cowley, M. (2016). Jellies & Jaffas‟: Applying PR Smith ‟s SOSTAC Model to an Online Confectionary
Start-Up. Innovation & Management Science EJournal , September 2016.” (September).
● Awali, Husni and Farida Rohmah. 2020. “Urgensi Pemanfaatan E-Marketing pada Keberlangsungan UMKM di
Kota Pekalongan di Tengah Dampak COVID-19.” Balanca: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 2:1–14.
● Chaffey, Dave. 2015. “SOSTAC Marketing Planning Model Guide.” [Online]
Smart Insights.
● Cowley, Michelle B. 2016. “Jellies & Jaffas‟: Applying PR Smith ‟s SOSTAC Marketing Model to an Online
Confectionary Start-Up.” SSRN Electronic Journal (January 2016).
● Gunawan, Syam and Fikri Wahyudi. 2019 “Metode Sostac untuk Analisa Sosmed dalam Rangka Merancang
Strategi EMarketing.” Jurnal Informatika dan Komputasi 13(2).
● Mikro, Menyelamatkan Usaha Kecil Menengah, Dampak Pandemi Covid-19, Dani Sugiri, Menyelamatkan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. 2020. “Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dari Dampak Pandemi
Covid-19.” 19 (1):76–86.
● Prokubovskaya. 2016. “Marketing Mix for E-Commerce.” International Journal of Environmental and Science
Education 11(14):6744–59.
● Safanta, A., M. R. Shihab, N. F. A. Budi, F. F. Hastiadi, and I. Budi. 2019. “Digital
Marketing Strategy for Laboratories Marketplace.” in Journal of Physics:
Conference Series.

Anda mungkin juga menyukai