Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PEMASARAN DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN HASIL

PERTANIAN PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DESA

SUKADAMAI, KECAMATAN SUKAMAKMUR, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

Oleh:

ANANDA RANDY RAHMAWAN

530076967

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara agraris yang memberi pertumbuhan kehidupan hampir

keseluruhan masyarakat Indonesia. Dengan fakta tersebut, maka salah satu sektor yang

mendukung pertumbuhan ekonomi negara ini adalah sektor pertanian. Hal ini berarti

petani memegang peranan yang amat penting dari keseluruhan perekonomian nasional

Indonesia. Hal ini, ditunjukan dari banyak rakyat atau tenaga kerja pada sektor pertanian.

Petani dan pertanian merupakan basis besar perekonomian Indonesia. Bila saja sistem

agribisnis ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah, maka kita sebagai sebuah

bangsa secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional. Perhatian pemeritah

termasuk dalam menunjang sektor pertanian dibidang riset dan teknologi sangat

diperlukan agar sektor ini terus berkembang.

Desa Sukadamai adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Sukamakmur,

kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kecamatan Sukamakmur sendiri adalah pemekaran wilayah

dari kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor, Jawa Barat. Wilayah yang berbukit-bukit

menjadikan sebagian besar masyarakat di desa ini menggantungkan kehidupannya pada

sektor pertanian. Cabai, lengkuas, singkong dan jamur adalah beberapa hasil pertanian

yang diproduksi oleh pertani desa ini. Lokasi yang terbilang cukup dekat dengan kota

Jakarta memberikan kemudahan pasar bagi petani di desa ini. Namun, penumpukkan dan

penurunan harga dari hasil produksi pertanian masih sering dialami oleh petani-petani di
desa ini.

Dalam rancangan penelitian yang peneliti ajukan ini, peneliti ingin merancang

sebuah solusi untuk mengurangi penumpukkan hasil produksi yang berdampak pada

penurunan kualitas hasil pertanian serta berupaya membuat harga hasil produksi pertanian

tetap stabil agar tidak merugikan petani di desa ini. Peneliti mencoba menawarkan solusi

berupa pemasaran digital untuk hasil produksi pertanian tersebut. Realisasi dari solusi

yang coba peneliti ajukan ini perlu adanya dukungan dari Gabungan Kelompok Tani

(GAPOKTAN) desa bekerja sama dengan pengelola sistem informasi kantor desa

Sukadamai. Harapannya adalah mobilitas barang yang cepat sehingga tidak terjadi

penumpukkan dan penurunan kualitas dari hasil produksi petanian serta dapat mengurangi

kerugian yang dialami oleh petani.

1.2 RUMUSAN MASALAH

o Bagaimana strategi digital marketing untuk meningkatkan penjualan hasil

pertanian pada Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Sukadamai,

Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi digital

marketing yang tepat untuk meningkatkan penjualan hasil pertanian pada

Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Sukadamai, Kecamatan


Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

o Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmu manajemen

khususnya yang berkaitan dengan manajemen pemasaran dengan

memanfaatkan digital marketing.

o Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi, motivasi, dan wacana

bagi seseorang yang ingin mencoba mempromosikan produk, khususnya

dalam sector pertanian, dengan menggunakan perangkat digital dalam

memasarkannya
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

A. PEMASARAN

Menurut Assuari (2013) pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan

usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke

konsumen. Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan

layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target

market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang (objective) dalam

situasi persaingan tertentu.

Bonne et al (2002) menambahkan pemasaran (marketing) adalah proses

menemukan keinginan dan kebutuhan pelanggan dan kemudian menyediakan barang dan

jasa yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan tersebut. Pemasaran merupakan

proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penentuan harga, promosi dan pendistribusian

gagasan, barang, jasa, organisasi, dan peristiwa untuk menciptakan dan memelihara

hubungan yang memuaskan tujuan perorangan dan organisasi.

B. BAURAN PEMASARAN

Menurut Assuari (2013) dalam strategi pemasaran terdapat acuan atau bauran

pemasaran yang fungsinya bisa menetapkan komposisi terbaik dari kombinasi empat
komponen dalam rangka mencapai sasaran pasar yang dituju dan sekaligus untuk mencapai

tujuan dan sasaran dari perusahaan. Pemahaman tersebut mengartikan bahwa dalam strategi

pemasaran terdapat pedoman yang dapat digunakan oleh perusahaan dan tidak dapat

dipisahkan, hal ini dikarenakan untuk meraih hasil maksimal maka perusahaan perlu

mengkolaborasikan antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi dalam waktu yang

sama.

Kotler (2009) menjelaskan bahwa mix marketing atau bauran pemasaran merupakan

perangkat yang memiliki variabel pemasaran yang terkontrol dengan tujuan untuk

menghasilkan tanggapan yang diinginkan dari sasaran pasar, dan masing-masing variabel 4

P saling berhubungan sehingga bisa saling mempengaruhi. Kotler (2009) menambahkan

bahwa, didalam sebuah bisnis, adanya 4 P adalah hal nyata yang menjadi polemik sehingga

layak mendapatkan perhatian, namun 4 P ini bisa untuk dikendalikan sebagai alat untuk

memikat pasar baik melalui produknya, tempatnya, harganya, maupun cara dia melakukan

promosi. Makna 4 P menurut Kotler (2009) adalah sebagai berikut:

 Produk

 Harga

 Promosi

 Saluran Distribusi

C. E-Commerce
Menurut Asnawi (2004) e-commerce adalah penggunaan alat-alat elektronik dan

teknologi yang manfaatkan untuk perdagangan, yang meliputi interaksi BTB (Business to

Business), BTC (Business to Consumer). Penjelasan Asnawi (2004) tersebut menjelaskan

bahwa e-commerce berwujud elektronik (non-fisik) sehingga dapat diakses dengan luas dan

mudah tanpa menyediakan secara fisik dan berbasin online yang membuat semua orang

dari berbagai belahan bumi bisa melihatnya melalui internet.

Kotler (2004) menambahkan bahwa e-commerce merupakan bagian dari E-

Marketing dimana E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce yang terdiri dari

upaya perusahaan untuk melakukan komunikasi mengenai promosi dan menjualkan produk

dengan memanfaatkan jaringan internet. Oleh karena itu, E-Marketing berbicara menganai

internet sebagai penghubung konsumen dan penjualan baik dari sisi pembayaran,

penawaran dan lain sebagainya dan tidak bisa lepas dari internet. Pasang surut pengguna

internet akan mempengaruhi E-Commerce, hal ini menunjukkan E-Commerce memiliki

ketergantungan dengan adanya internet, sehingga penjual harus memiliki pengetahuan

mengenai mengelolah bisnis di internet baik secara penawaran maupun kesulitan yang

sudah seharusnya diketahui cara mengatasinya.

2.2 HIPOTESIS AWAL

 Pengaruh Pemasaran Digital Terhadap Peningkatan Penjualan

Menurut Sanjaya et al (2009) pemasaran digital (digital marketing) adalah kegiatan

pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis online. Kotler
(2016) menambahkan bagian terpenting dari pemasaran digital adalah media social yang

menjadi sarana konsumen untuk berbagi atau menyampaikan teks, gambar, audio, dan

informasi video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan, atau sebaliknya. Media

social ini memungkinkan produsen untuk mendengarkan masukan dari konsumen dan

kehadiran konsumen secara online.

Dapat diketahui penelitian ini bahwa pemasaran digital memiliki pengaruh terhadap

keputusan pembelian. Dengan melakukan pemasaran digital maka konsumen akan semakin

mudah untuk membel suatu produk yang dipasarkan. Dengan kata lain, semakin gencarnya

pemasaran digital maka semakin tinggi jumlah konsumen yang memutuskan untuk

melakukan pembelian. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dinyatakan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

H1: Pemasaran digital berpengaruh terhadap peningkatan hasil penjualan

 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2014) kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam

memragakan fungsinya yang menjadi alat utama bagi produsen. Kualitas produk

memengaruhi dungsi produk dan layanan. Hal ini terkait erat dengan nilai pelanggan dan

kepuasan. Sunarto (2015) menambahkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap

keputusan pembelian dan akan meningkatkan jumlah konsumen untuk mengambil

keputusan pembelian pada produk yang diinginkan dan diharapkan.


Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa kualitas produk memiliki pengaruh

terhadap keputusan pembelian. Dengan memerhatikan kualitas produk maka produsen

dapat meyakinakn konsumen untuk melakukan pembelian. Maka, semakin baik kualitas

produk yang dimiliki maka semakin tinggi jumlah konsumen yang memutuskan untuk

melakukan pembelian. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

H2: Kualutas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

 Pengaruh pemasaran digital dan kualitas produk terhadap peningkatan hasil

penjualan

Putri (2017) menjelaskan bahwa pemesaran digital dan kualitas produk berpengaruh

secara bersama-sama terhadap peningkatan penjualan. Dengan kata lain, semakin

gencarnya pemasaran digital maka semakin tinggi pula jumlah konsumen yang

memutuskan untuk melakukan pembekian dengan memerhatikan kualitas produk yang

dipasarakn. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dinyatakan hipotesis

penelitiannya sebagai berikut:

H3: Pemasaran digital berpengaruh dalam meningkatkan hasil penjualan


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian ini akan mengukur dan menganalis pengaruh pemasaran digital dalam

meningkatkan hasil penjualan hasil produksi pertanian. Jenis penelitian ini beripa penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postivisme dan digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 VARIABEL PENELITIAN

 Variabel Terikat (Dependen)

Peningkatan Penjualan (Y)


Winardi (1998) menjelaskan bahwa penjualan adalah proses yang kebutuhan

pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi melalui pertukaran serta kepentingan

yang saling disepakati satu sama lain. Bisa dikatakan bahwa penjualan sebagai

proses transaksi antara penjual dan pembeli. Kesuma (2009) menambahkan

pertumbuhan penjualan (growth of sales) merupakan kenaikan jumlah penjualan

dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Dalam penjelasan tersebut, maka

menilai sebuah perusahaan tumbuh dengan melihat penjualan dari waktu ke waktu,

dengan melihat selisih penjualan sekarang dengan penjualan di waktu sebelumnya.

 Variabel Bebas (Independen)

Pemasaran Digital (X1)

Pemasaran digital adalah suatu metode pemasaran era modern dimana transaksi

antara konsumen dengan produsen dilakukan secara online menggunakan jaringan

internet. Ryan et al (2009) pemasaran digital dapat diukur dengan menggunakan

indicator-indikator antara lain:

o Website

o Search Engine Optimasition (SEO)

o Periklanan berbasis klik pencarian berbayar (PPC advertising)

o Pemasaran afiliasi dan kemitraan strategis (affiliate marketing and strategic

partnership)

o Hubungan masyarakat online (online HR)

o Jejaring social (social networking)


o E-Mail pemasaran

o Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management)

Kualitas Produk (X2)

Kualitas produk adalah barang atau jasa untuk memuaskan dan memenuhi

kebutuhan konsumen. Menurut Tjiptono (2016) kualitas produk dapat diukur

dengan menggunakan indikator-indikator antara lain:

o Kinerja (performance)

o Fitur atau ciri tambahan (features)

o Reliabilitas (reliability)

o Kesesuaian dengan spesifikasi (confermance to spesifications)

o Daya tahan (durability)

o Kemudahan reparasi (serviceability)

o Estetika atau desain produk (product design)

o Persepsi terhadap kualitas (perceived quality)

3.3 TEKHNIK PENGUJIAN INSTRUMEN

1. Uji Validitas

Menurut Suharso (2009) uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi

antara butir skor pernyataan dengan total skor variable dengan cara membandingkan r
hitung dengan r table. Dalam pengujian validitas instrument digunakan rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

n ∑ XY −∑ X ∑ Y
r=
√ n ∑ X −( ∑ X ) ¿ ¿
2 2

Keterangan:

N = Jumlah Responden

X = Skor Variabel

Y – Skor Total dari Variabel

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. Kriteria

pengujian adalah sebagai berikut:

 Jika r hitung ≥ r table (uji dua sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item

pernyataan dinyatakan valid

 Jika r hitung < r table (uji dua sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item

pernyataan dinyatakan tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006) uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap

ketepatan (konsistensi) dari suatu instrument. Uji ini merujuk pada suatu pengertian bahwa

sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena insturmen tersebut sudah baik. Menurut Sekaran (2003) jika nilai Cronbach’s Alpha

> 0,60 maka kuisioner atau angket dinyatakan reliable atau konsisten. Sementara jika nilai
Cronbanch’s Alpha < 0,60 maka kuesioner atau angket dinyakatakan tidak reliable atau

tidak konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus berikut:

r = k (1− ∑ 2 )
2
11 ab
(k −1) at

Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas

k = Jumlah item pernyataan

∑ab2 = Jumlah varian skor tiap item pernyataan

at2 =
Jumlah varian total

3. Uji Hipotesis

 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sanusi (2011) analisis regresi linear berganda adalah suatu metode statistic

yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara suatu variable dependen dengan

beberapa variable independent. Model regresi linear berganda diformulasikan sebagai

berikut:

y = a + b1 + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

y = Keputusan pembelian
a = Konstanta

b (1,2) = Koefisien regresi

X1 = pemasaran digital

X2 = Kualitas produk

e = Error

 Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2016) uji statistic F dilakukan bertujuan untuk menguji apakah hasil

penelitian regresi berganda modelnya telah sesuai atau tidak. Nilai uji F dapat dihitung

dengan rumus:

2
R
f= (k−1)
(1−R 2)(n−3)

Keterangan:

f = Nilai F hitung

r = Nilai Koefisien korelasi

k = Jumlah variable bebas

n = Jumlah sampel
DAFTAR PUSTAKA

Ali Kesuma. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Yang Go

Public di BEI’. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Asnawi Haris Faulidi, 2004. Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam

(Yogyakarta: Magistra Insania Press). Hlm 14

Assauri, Sofyan, 2013. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali Pers.

Bonne & Kurtz. 2002. Pengantar Bisnis Jilid 2. Jakarta: Erlangga,


Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23

(Edisi 8) Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro

Kotler, Phillip and Gary Amstrong, Principles Of Marketing, 10th edition (New Jersey:

Prentice Hall, 2004). Hlm 18

Kotler, Philip & Keller, L. K. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Terjemahan.

Jakarta: Penerbit Erlangga

Kotler, Philip & Armstrong. 2014. Principles of Marketing 15th Global Edition. Pearson

Education: England

Kotler, Philip & Armstrong. 2016. Principles of Marketing 16th Global Edition. E-book

Putri, I.W. 2017. Pengaruh Pemasaran Digital dan Atribut Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Distro Papersmooth Bandung. Bandung:

Universitas Widyatama

Ryan, D & Calvin Jone. 2009. Digital Marketing: Marketing Strategies for Engaging

Digital Generation. Kogan Page Limited: London

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset

Sanjaya, Ridwan & Tarigan, Josua. 2009. Creative Digital Marketing Teknologi

Berbiaya Murah, Inovatif dan Berdaya Hasil Yang Gemilang. Jakarta:

PT. Elex media Komputindo

Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat


Sekaran, Uma. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba 4

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharso, Puguh. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Cetakan Ke-

23. Bandung: Alfabeta

Sunarto. 2015. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko

Kerajinan Kulit Kartika Magetan. Equilibrium, Vol. 3, No. 2, Juli 2015.

IKIP PGRI MADIUN

Winardi, 1998. Ilmu Dan Seni Menjual. Bandung: Nova, hlm 30

Anda mungkin juga menyukai