Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANANDA RANDY RAHMAWAN

NIM : 530076967

STUDI LINTAS BUDAYA KEPEMIMPINAN GAYA KOREA DI INDONESIA


(Pada PT. Semarang Garment)

Oleh: Ndaru Risdanti

I. Latar Belakang

Pada jurnal penelitian yang pertama ini, penulis menemukan penelitian yang
dimaksudkan untuk menganalisis mengenai kepemimpinan gaya Korea di Indonesia pada
salah satu perusahan multi nasional di Indonesia. Penelitian ini didasarkan pada pengaruh
globalisasi yang terjadi diseluruh dunia saat ini yang membawa keterbukaan sebuah negara
terhadap budaya negara lain. Keterbukaan ini memunculakn berbagai konsekuensi dalam
setiap aspek kehidupan manusia termasuk dalam bidang bisnis beserta dengan komponen-
komponen yang mendukung bidang tersebut.

Dengan adanya pengaruh budaya globalisasi dalam bidang bisnis, seorang pimpinan
perusahaan/organisasi memerlukan visi dan perspektif internasional jika mereka
berkeinginan mencapai sukses dan menanukan perusahaan, tidak terkecuali bagi para
pelaku bisnis di Korea Selatan. Beberapa perusahaan dari negara tersebut telah memerluas
ekspansi bisnisnya ke beberapa negara, temasuk di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Hofstede (dalam Risdanti, 2013) ciri budaya Korea Selatan antara lain 1)
menganggap beberapa orang lebih superior dibandingkan dengan yang lain karena status,
social, gender, ras, umur, Pendidikan, kelahiran, pencapaian, latar belakang dan lainnya; 2)
cenderung menjunjung tinggi konformitas dan keamanan; 3) lebih k menghindari resiko; 4)
selalu mengikuti peraturan formal dan juga ritual yang berlaku di Korea Selatan; 5)
Kepercayaan hanya diberikan kepada keluarga dan teman yang terdekat; 6) Menerima
hubungan kekuasaan yang lebih autokratik dan patrenalistik. Hofstede (dalam Risdanti,
2013) menambahkan kriteria budaya tersebut akan berbeda dengan budaya nasional
Indonesia meskipun beberapa dimensi budaya antar dua negara tersebut memiliki
persamaankarena berada pada payung budaya yang sama yaitu budaya Asia.

Perusahaan multinasional di Indonesia yang terpengaruh oleh budaya Korea Selatan


salah satunya adalah PT. Semarang Garment, dimana perusahaan ini merupakan perluasan
dari perusahaan asal Korea Selatan yaitu Kukdong Corporation. Di dalam perusahaan
tersebut pasti terjadi interaksi kepemimpinan lintas budaya yang nyata antara manajer asing
(expatriates manager) dengan pekerja/karyawan local. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penelitian yang dilakukan oleh Risdanti (2013) ini berfokus pada bagaimana penerimaan
local berbudaya Indonesia terhadap gaya kepemimpinan gaya Korea yang diterapkan pada
PT. Semarang Garment. Kemudian, mengacu pada identifikasi diatas, maka focus
penelitian ini dapat dibatasi pada kepemimpinan gaya korea jajaran manajer di PT.
Semarang Garment yang merpakan manajer ekspatriat dari Korea Selatan terhadap
karyawan local berkebudayaan Indonesia di dalam perusahaan tersebut.

II. Metode Penelitian

Dalam penelitian Risdanti (2013) ini, populasi yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah para pegawai dan jajaran manajemen yang bekerja di PT. Semarang Garment.
Sugiyono (dalam Risdanti, 2013) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam menentukan sampel, Sugiyono (dalam Risdanti, 2013) menjelaskan


karakteristik dari setiap populasi menjadi kunci dalam menentukan hal tersebut. Dalam
penelitian kualitatif yang dilakukan dalam peneltiian ini, diperlukan waktu yang cukup
lama dan menggali informasi secara detil sehingga sampel yang digunakan biasanyadalam
jumlah yang terbatas. Untuk mendapat informan kunciyang tepat maka informan diambil
berdasarkan purposive sampling. Dengan jajaran manajer ekspatriat berkebudayaan Korea
dan karyawan local pada PT. Semarang Garment yang padah kepemimpinan, sering
berinteraksi dengannya atau merasakan kepemimpinannya langsung, peneliti melakukan
deteksi dini terhadap pemilihan sampel yang akurat dengan penelusuran personal.

III. Kesimpulan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Risdanti (2013) ini ditemukan bahwa
perbedaan budaya terjadi pada perusahaan ini, dimana kepemimpinan di perusahaan
tersebut memiliki latar belakang budaya Korea sementara pengikut mereka adalah
karyawan yang merupakan penduduk lokal dengan latar belakang kebudayaan Indonesia,
khususnya Jawa Tengah. Proses kepemimpinan lintas budaya dari karakter kepemimpinan
gaya Korea yang disesuaikan dengan pengikut yang berkebudayaan lokal merupakan suatu
fenomena unik dimana mereka dapat melakukan kerja sama dengan baik ditengah
perbedaan yang ada. Hasil temuan diatas bermanfaat bagi perusahaan jika mereka dapat
mengelola perbedaan budaya tersebut.

Keterbatasan yang penulis temukan dalam penelitian adalah Penelitian hanya


mengambil objek penelitian pada satu perusahaan multi nasional dari Korea di Indonesia.
Dari keterbatasan ini, penulis menyarankan agar agenda penelitian mendatang diharapkan
dapat meneliti mengenai kepemimpinan gaya Korea atau dari negara lainnya sebagai
perbandingan pada beberapa perusahaan multi nasional yang ada di Indonesia untuk
melengkapi justifikasi mengenai karakteristik budaya dan gaya kepemimpinan dari Korea
yang diterapkan di Indonesia.
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA DAN ANTAR NEGARA DI
ASIA DAN BARAT

Oleh: Regy Citra Perdana, Ana Yuliana & Dedi Hartawan

I. Latar Belakang

Dalam jurnal penelitian ini, penulis menemukan bahwa peneliti bertujuan untuk
mengetahui kepemimpinan lintas budaya antar negara di Asia dan di negara-negara barat.
Hal ini disebabkan karena pemimpin mempunyai bawahan yang terdiri dari budaya, etnis,
status sosial, dan kewarganegaraan yang berbeda. Budaya, nilai, norma, dan etika
mempunyai pengaruh terhadap sikap seseorang pemimpin dalam berperilaku. Menurut
Hofstede (dalam Perdana et al, 2020) menjelaskan bahwa karakteristik budaya yang unik
seperti bahasa, keyakinan, nilai-nilai, agama, dan organisasi sosial pada umumnya
membutuhkan pendekatan kepemimpinan yang berbeda diberbagai negara dan cara setiap
individu berkomunikasi juga akan mempengaruhi kepemimpinan mereka.

Menurut Countrynavigator (dalam Perdana et al, 2020) pemimpin harus sedikit


banyak mengerti tentang budaya tempat dia berada, karena beda tempat maka akan berbeda
pula budaya komunikasi yang berlaku. Maka dari itu penting untuk diperhatikan bagi
seorang pemimpin yang menjalankan bisnis internasional untuk memperhatikan budaya
yang berkaitan dengan budaya tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka adaptasi budaya
merupakan tantangan terbesar bagi seorang pemimpin yang berada pada lingkungan bisnis
internasional, karena gaya kepemimpinan berubah tergantung lokasi/negara tempat bisnis
tersebut dijalankan.

II. Metode Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Perdana et al (2020) ini, metode yang
digunakan adalah metode riset studi pustaka dengan pengembangan literatur dari berbagai
sumber baik dari artikel jurnal ilmiah maupun dari buku-buku literatur. Kemudian tekhnik
pengumpulan data menggunakan Teknik dokumentasi dari mengumpulkan sumber data
sekunder seperti media maupun sumber-sumber lainnya.

III. Kesimpulan

Hasil dari penelitian yang didapatkan dalam jurnal Perdana et al (2020) ini
mengidentifikasikan banyak nilai dan budaya yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
seorang pemimpin khususnya pemimpin lintas budaya harus mempunyai kompetensi untuk
memahami dan memotivasi bawahan yang terdiri dari budaya, etnis, jenis kelamin, status
sosial dan kewarganegaraan yang berbeda. Pemimpin lintas budaya mempunyai tantangan
yang lebih dibandingkan dengan pemimpin yang berada dalam kelompok lokal.

Namun, menurut penulis populasi dari penelitian ini sangat luas dan belum
terstruktur pada salah satu budaya yang bisa dijadikan objek penelitian. Penelitian ini
menyama ratakan budaya dengan konsep teritori (Asia) bukan dengan salah satu negara
saja. Pada akhirnya menurut penulis, hasil dari penelitian ini merumuskan kesimpulan yang
tidak kuat sebab masing-masing negara tentu memiliki budaya yang berbeda-beda dalam
memengaruhi individu/masyarakatnya. Hal tersebut yang menurut penulis menjadi
kelemahan dalam penelitian ini.

Referensi

Risdanti, N. (2013). Studi Lintas Budaya Kepemimpinan Gaya Korea Di Indonesia (Pada
PT. Semarang Garment). Jurnal Bisnis STRATEGI, 22(2), 28-44.

Perdana, R. C., Yuliana, A., & Hartawan, D. (2020). PENDEKATAN KEPEMIMPINAN


LINTAS BUDAYA DAN ANTAR NEGARA DI ASIA DAN BARAT.
Niagawan, 9(3), 248-255.

Anda mungkin juga menyukai