Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA INSTAGRAM PADA COFFEE SHOP RAGA BEKASI SELAMA MASA

PANDEMI

Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi

Djalal Fuadi,Dr.M.M

Disusun oleh :

Rohmaniatul Fadhilah

A210170091

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi Ekonomi merupakan suatu proses aktivitas ekonomi dan perdagangan,


dimana berbagai negara di seluruh dunia menjadi kekuatan pasar yang satu dan semakin
terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial negara. Globalisasi ini erat kaitannya dengan
yang namanya perdagangan bebas. Semenjak adanya era globalisasi ini segalanya sudah menjadi
berkembang dan luas, seperti cara produsen untuk memasarkan suatu produknya kepada
konsumen.
Pada era sekarang ini bisnis coffee shop sedang naik daun. Tentu setiap pembisnis coffee
shop tidak lepas dari yang namanya strategi pemasaran yang bertujuan untuk memasarkan dan
mempromosikan bisnis kulinernya.Berbagai macam coffee shop bisa kita temukan di berbagai
mall atau beberapa tempat di Bekasi. Meningkatnya permintaan akan minuman kopi dan tren
minum kopi yang semakin meningkat membuat semakin banyak pengusaha yang mencoba
memasuki industri coffee shop (Ompusunggu and Djawahir 2014). Banyaknya jumlah coffee
shop yang ada dikota Bekasi terus berkembang mengikuti pola kehidupan masyarakat yang ada di
Kota Bekasi. Mayoritas coffee shop di Kota Bekasi menyajikan olahan kopi pada menu
minumannya, hal ini dipengaruhi oleh minat dan pola hidup masyarakat yang menjadikan kopi
salah satu kebutuhan untuk dikonsumsi sehari – hari. Hal inilah yang dijadikan peluang salah satu
coffee shop yang ada di Kota Bekasi yaitu Kopi Raga
Coffee shop Raga didirikan pada tanggal 13 Juli 2019 yang beralamat di Jl. Mayor
Madmuin Hasibuan No.72,Margahayu,Bekasi.Coffee shop Raga menjadi coffee shop pilihan
untuk selalu dikunjungi, ditambah dengan varian harga menu kopi yang murah dan ditambah
tempatnya yang luas dan membuat para konsumen nyaman. Namun sejak adanya pandemi covid-
19 coffee shop Raga mengalami penurunan dalam segi permintaan yang berakibat menurunnya
tingkat pendapatan, bukan hanya coffee shop Raga saja tapi semua coffee shop yang berada di
Indonesia khususnya di Bekasi banyak yang mengalami kerugian dan juga tidak sedikit coffeshop
yang gulung tikar akibat adanya pandemi ini.
Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung pasti memengaruhi semua sektor. Pandemi
Covid-19 ini sangat berdampak terhadap perekonomian dan kelangsungan hidup di berbagai
negara. (Pakpahan, 2020). Oleh karena itu coffee shop Raga berupaya untuk meningkatkan segi
pemasarannya dengan cara menggunakan media sosial instagram dan layanan pesan antar online
melalui GoFood. Gojek adalah aplikasi transportasi online, pembayaran elektronik, pesan antar
makanan, logistik, sembako dan tiket hiburan. Gojek memiliki lebih dari 1 juta pengemudi di 50
kota di Indonesia. Salah satu dari banyak layanan di aplikasi GoJek disebut GoFood. GoFood
menyediakan layanan pengiriman makanan online untuk tiga pengguna utama; berikut adalah
pedagang, pengemudi GoJek, dan pelanggan. GoFood memiliki lebih dari 125.000 pedagang di
Indonesia. (Izzati, 2020)
Instagram merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan saat ini, dikarenakan
Instagram merupakan aplikasi yang berfokus pada penggunaan gambar dan video. Instagram juga
memiliki fitur baru yang saat ini sangatlah diminati yaitu bernama insta story.Insta Story itu
sendiri merupakan fitur dimana kita memposting apapun yang ingin diposting ke instagram, jadi
secara tidak langsung pengguna insta story itu mempromosikan apa yang mereka rekam
menggunakan insta story itu. Seiring berjalannya waktu beberapa orang sudah menyadari bahwa
instagram itu bisa dimanfaatkan sebagai media untuk memasarkan suatu produknya, maka dari itu
untuk lebih menyempurnakan Instagram itu sebagai media pemasaran harus didukung dengan
teori marketing mix, digital dan internet marketing, teori ini sangat diperlukan dan wajib agar
pemilik usaha tau bagaimana untuk memulai menggunakan intagram sebagai media marketing.
Pemasaran melalui Instagram memang sedang naik daun di kalangan pebisnis di
Indonesia. Berbagai macam akun yang digunakan untuk pemasaran dari barang atau jasa hingga
produk memasak di Instagram terbukti dapat menarik konsumen. Instagram menyediakan
berbagai macam fungsi yang mana pemasar dapat dengan mudah untuk mengelola akunnya
masing- masing. (Kusuma & Sugandi, 2019). Pemasaran adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
produk yang memenuhi kebutuhan pencapaian tujuan perusahaan. Singkatnya, pengertian
pemasaran lebih ditentukan oleh proses memperkenalkan produk atau jasa kepada konsumen
potensial. Aspek-aspek pemasaran ini meliputi periklanan, hubungan masyarakat, promosi dan
penjualan. (Venia Afrilia Sari 2017). Pemasaran tidak bisa sama dengan penjualan, karena itu
dimulai sebelum perusahaan memproduksi produknya. Pemasaran adalah suatu operasi yang
digunakan oleh manajer untuk mengevaluasi permintaan, mengukur tingkat dan intensitas
permintaan, dan menentukan apakah terdapat peluang keuntungan. Jual hanya setelah produk
diproduksi. (Kotler 2012).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang judul di atas,maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian
ini adalah bagaimana strategi pemasaran melalui media Instagram pada coffee shop Raga Bekasi
selama masa pandemic?

C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas
tentang strategi pemasaran melalui media Instagram pada coffee shop Raga Bekasi selama masa
pandemi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi
Ada beberapa definisi strategi dari beberapa para ahli diantaranya:
a. John A. Byrne mendefinisikan strategi adalah sebagai sebuah pola yang mendasar dari
sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi
organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.
b. Dua pakar strategi yaiu Hamel dan Prahalad (1995), mendefinisikan strategi merupakan
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
c. Ukuran keberhasilan dalam menerapkan strategi adalah mampu memberikan kepuasan
kepada para pelanggan.Jadi, semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa
yang ditawarkan, maka semakin puas dan strategi pun dianggap berhasil.

2. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah suatu rencana yang menyeluruh serta terpadu
dan menyatu dibidang pemasaran barang dan jasa.Dengan perkataan lainnya strategi
pemasaran itu adalah serangkaian tujuan dan sasaran kebijakan, serta aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran barang dan jasa.Strategi Pemasaran adalah wujud
rencana yang terarah dibidang pemasaran, untuk memproleh suatu hasil yang optimal.
Strategi pemasaran menurut Kotler (2000:93) mengatakan bahwa.“Strategi pemasaran
adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-
sasaran pemasaran, strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya
pemasaran dari perusahaan”.
Menurut Winardi (2001:93) menyatakan bahwa.“Strategi pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan merupakan hasil dipadukannya berbagai elemen pemasaran”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
merupakan rangkaian suatu kegiatan yang terarah untuk mencapai sasaran dan dengan pola
berpikir yang inovatif dan kreatif, untuk menghadapi kecenderungan yang terjadi di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan, yang akan berpengaruh terhadap kepentingan
maupun masa depan perusahaan sendiri.

3. Perumusan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah
pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis.Dengan adanya strategi pemasaran
maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif,
sadar dan rasional. Strategi pemasaran yang efektif memerlukan basis pengetahuan tentang
konsumen, untuk itu pemasaran perlu melakukan beberapa hal berikut :
a. Mengoptimalkan riset pemasaran untuk mengetahui keinginan yang paling diinginkan
oleh konsumen.
b. Mengoptimalkan riset mengenai manfaat dan harga produk yang diinginkan, gaya dan
model yang menunjukan kemampuan ketika produk diposisikan, respon pelanggan
terhadap bauran pemasaran dan analisis persepsi dan kepuasan pelanggan ketika
pelanggan telah menggunakan produk.
c. Melakukan bauran pemasaran terhadap keinginan customer.
Pembuatan rencana pemasaran harus diatur lewat keputusan yang dapat
meyakinkan setiap mitra internal untuk saling bekerja sama agar dapat mencapai target
tersebut. Rencana strategi pemasaran yang baik dapat mencegah dari reaksi yang tidak
tanggap tehadap suatu masalah dan bahkan membantu mengantisipasi masalah. Untuk
mendukung strategi yang telah dipilih untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang
dibangun berdasarkan konsep:
A. Untuk siapakah tim manajemen mendesain produk bank (segmentasi Pasar).
B. Apakah produk jasa itu telah tepat untuk pasar sasaran (penempatan pasar).
C. Bagaimana upaya agar produk diterima oleh pasar (memasuki pasar).
D. Bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu (bauran
pemasaran).
E. Bagaimana upaya agar perusahaan tetap bisa bertahan di pasar yang semakin
kompetitif (keunggulan bersaing).

B. Media Sosial Instagram

1. Media Sosial
Kaplan dan Haenlin (2010) mendefinisikan Media Sosial adalah suatu grup
aplikasi berbasis internet yang menggunkan ideologi dan tehnologi Web 2.0, dimana
pengguna dapat membuat atau bertukar informasi pada aplikasi tersebut.Beberapa
media sosial yang sangat digemari dan memiliki jutaan pengguna di Indonesia adalah
Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Blog, dan lainnya. Sosial media
memungkinkan pengguna untuk melakukan komunikasi dengan jutaan pengguna
lainnya (Williams dkk. 2012). Bagi para pemasar hal ini merupakan suatu potensi
dan kesempatan yang sangat besar untuk digunakan sebagai salah satu alat
komunikasi pemasaran.Sosial media memungkinkan berbagi informasi antara
pengguna menjadi lebih mudah (Akrimi dan Khemakem. 2012). Dengan potensi
yang besar dan telah banyak digunakan oleh perusahaan besar akan terdapat
pertanyaan yang menjadi topik pada kajian ini, yaitu apa saja antecedants dan
consequences para pemasar menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi
pemasaran.Media sosial memeliki beberapa perbadaan dengan media komunikasi
pemasaran lainya, yaitu Always on dan Everywhere (Powers dkk. 2012). Pengguna
media sosial dapat menggakses kapan saja dan dimana saja, karena selain dikases
melalui komputer dapat diakses melalui mobile/smart phone.Hal tersebut yang
memberikan peluang bagi para pemasar untuk dapat melakukan komunikasi
pemasaran kapan saja dan dimana saja.

2. Pengertian Instagram
Pengertian Instagram: Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta”, seperti
kamera polaroid yang dulu lebih dikenal dengan “foto instan” (Pengertian instagram,
2012, dalam http://.id.wikipedia.org./wiki/instagram, diakses pada tanggal 04
Januari 2016). Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan dalam
tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara
kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat.
Begitu pula dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan
jaringan internet, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan
cepat.Oleh karena itulah Instagram berasal dari kata “instan- telegram” (Putri,
2013:14).
Menurut Bambang, Instagram adalah sebuah aplikasi dari Smartphone yang
khusus untuk media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang
mempunyai fungsi hampir sama dengan twitter, namun perbedaannya terletak pada
pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap
penggunanya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi penggunanya dan juga
dapat meningkatkan kreatifitas, karena Instagram mempunyai fitur yang dapat
membuat foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus

3. Pemanfaatan Instagram
Pemanfaatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 711) yang
menyebutkan bahwa “pemanfaatan mengandung arti yaitu proses, cara, dan
perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri”. Sedangkan media
sosial menurut Philip Kotler dan Kevin Keller (2012:568), adalah sarana bagi
konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu sama
lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Adapun salah satu contoh media sosial
ini adalah instagram.Dan jika dikaitkan dengan masalah penelitian, maka
pemanfaatan disini berarti menggunakan atau memakai suatu hal yang berguna,
dalam hal ini adalah menggunakan atau memanfaatkan instagram sebagai media
sosial pemasaran dalam menyampaikan informasi kepada publiknya yakni pelanggan
yang merupakan salah satu dari publik eksternalnya.
Dari pemanfaatan instagram sebagai media sosial pemasaran dalam
menyampaikan informasi kepada publik, diharapkan dapat memberikan hasil berupa
pengetahuan yang berguna bagi publik yang membaca bahkan melihatnya.

Adapun menurut Puntoadi (2011: 5) penggunaan atau pemanfaatan social


media sebagai berikut :
a. Keunggulan membangun personal branding melalui social media adalah
tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena audienslah yang akan menentukan.
Berbagai social media dapat menjadi media untuk orang berkomunikasi, berdiskusi,
bahkan mendapatkan popularitas di sosial media. (Puntoadi, 2011: 6).
b. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat
dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang lebih
individual. Melalui media sosial para pemasar dapat mengetahui kebiasaan konsumen
mereka dan melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan yang
lebih dalam (Puntoadi, 2011: 21).
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan menggunakan
desain penelitian Kualitatif. Populasi yang akan digunakan oleh peneliti adalah Owner coffee
shop Raga,pengunjung,dan admin Instagram coffee shop Raga yang sesuai dengan tujuan dan
manfaat penelitian. Pertimbangan yang dimaksud berupa pemahaman terhadap masalah yang
diteliti serta dianggap paling tahu mengenai hal yang peneliti harapkan.
Jumlah informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang (2 Owner,2 Pengunjung dan 1
Admin Instagram). Sampel yang akan didapatkan dengan menggunakan Teknik purposive
sampling dimana pengambilan sampel/informan yang didasarkan pada pertimbangan tertentu
sesuai dengan tujuan dan manfaat penelitian. Pertimbangan yang dimaksud berupa pemahaman
terhadap masalah yang diteliti serta dianggap paling tahu mengenai hal yang peneliti harapkan.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara interview (wawancara), kuesioner
(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan dari ketiganya, Secara langsung dari responden
yang terpilih sebagai sampel, dimana meliputi data identitas responden.
Agar memperoleh kredibelitas penelitian kualitatif, maka perlu mengunakan metode
triangulasi yang dapat memperkuat study dengan mengabungkan dengan berbagai metode. Dalam
penelitian ini, untuk mendapatkan validitas dan kredibelitas data, maka perlu dilakukan
pemeriksaan data melalui teknik triangulasi sumber dilakukan dengan cara menguji kredibilitas
data dengan cara memeriksa data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2016;
Darma, 2004).
DAFTAR PUSTAKA

Darma, G.S. (2004). Qualitative and Quantitative Data in Management Research: A


Study of the Banking Industry, Jurnal Ekonomi & Bisnis, 16 (2): 107-118.
Kusuma, D. F., & Sugandi, M. S. (2019). Strategi Pemanfaatan Instagram Sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Digital Yang Dilakukan Oleh Dino Donuts. Jurnal Manajemen
Komunikasi, 3(1), 18. https://doi.org/10.24198/jmk.v3i1.12963
Nadda, V. K., Dadwal, S. S., & Firdous, A. (2015). Social media marketing. In
Handbook of Research on Integrating Social Media into Strategic Marketing.
https://doi.org/10.4018/978-1-4666-8353-2.ch021
Puspasari, R. (2020). Pemerintah Waspada Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Ekonomi Indonesia. (April), 17–21.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuanitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.

Anda mungkin juga menyukai