ILMU LINGKUNGAN
“Ekologi Dan Lingkungan Air Laut, Serta Faktor Energi Yang
Dapat Diperoleh Dari Gelombang Laut”
OLEH :
RAMSY MADYAN MUNDE
F 111 18 004
Dari uraian di atas, kita dapat menyebutkan bahwa ekosistem pantai merupakan suatu komponen
biotik (hidup) dan komponen abiotik (tak hidup) yang berada di wilayah pantai. Di ekosistem pantai ini
kita dapat menemukan berbagai macam karakteristik khas pantai.
Ekosistem pantai sendiri secara umum dapat dikatakan sebagai satu ekosistem yang selaras.
Ekosistem pantai yang baik dan juga sehat mempunyai beberapa ciri sebagai berikut:
Memiliki garis pantai yang permanen dan juga terjaga dengan baik. Garis pantai yang dimaksud
adalah wilayah atau batasan antara daratan dengan lautan. Ekosistem pantai yang baik adalah pantai
yang mempunyai ciri garis pantai yang terjaga dan juga permanen.
Terdapat ekosistem mangrove di sekitar pantai. Ekosistem pantai yang baik adalah yang mempunyai
ekosistem hutan magrove di kawasan pantai tersebut. Ekosistem mangrove ini setidaknya berjumlah
30% dari jumlah total luas pesisir. Prosentase yang demikian tersebut merupakan jumlah yang ideal.
Ekosistem hutan mangrove yag berada di wilayah pantai ini mempunyai fungsi sebagai penahan
ombak laut yang bisa mengikis pesisir dari pantai tersebut (baca: abrasi pantai)
Terdapat pola usaha budidaya air payau. Salah satu ciri atau karakteristik dari ekosistem pantai yang
baik dan juga sehat ini adalah terdapat pola usaha budidaya jenis air payau yang dilakukan dengan
berpegang pada wawasan atas lingkungan yang baik. Mengapa harus berwawasan pada lingkungan
yang baik? Hal ini karena pemafaatan lingkungan pantai tidak boleh sembarangan karena
berhubungan dengan beragam makhluk hidup yang berada di sekitar pantai tersebut.
Pencemaran atas pantai bisa dikendalikan. Ekosistem pantai memang sulit lepas dari yang namanya
pencemaran. Namun pencemaran di lingkungan ekosistem pantai yang baik dan juga sehat dapat
diatasi atau dikendalikan dengan mudah, baik secara ilmiah maupun dengan campur tangan
manusia.
Berperan sebagai rumah bagi aneka jenis makhluk hidup dan bisa menjadi sumber kehidupan bagi
manusia yang tinggal di sekitaran pantai tersebut. Ekosistem pantai yang sehat adalah ekosistem
pantai yang mempunyai berbagai macam fungsi atau manfaat pantai. Beberapa manfaat yang
dipunyai oleh ekosistem pantai yang baik dan juga sehat adalah bisa digunakan sebagai rumah bagi
berbagai macam makhluk hidup dan juga merupakan sumber penghidupan bagi manusia yang
berada di sekitar pantai tersebut.
Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem pantai yangbaik dan juga sehat.
Ekosistem pantai yang sudah tercemar tidak mempunyai ciri- ciri yang demikian karena bagian-
bagiannya sudah berubah. Berubahnya bagian dari pantai ini adalah perubahan yang bersifat negatif.
Seperti halnya dengan ekosistem lainnya, ekosistem pantai ini juga mempunyai berbagai komponen
biotik dan juga komponen abiotik. Berbagai macam komponen biotik dan komponen abiotik yang
dimiliki oleh ekosistem pantai ini antara lain:
1. Komponen Biotik. Komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhuk hidup, dimana
makhluk hidup ini yang berada di lingkungan pantai baik binatang maupun tumbuhan. Beberapa
komponen biotik yang berada di lingkungan pantai antara lain: ganggang, bakau, anemone laut,
udang, kepiting, ikan, dan tumbuhan serta binatang lainnya yang hidup di wilayah pantai. (baca : ciri
ciri hutan bakau)
2. Komponen abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang ada di dalam suatu ekosistem yang
berupa benda tak hidup. Meskipun berupa benda tak hidup, namun keberadaan komponen-
komponen ini dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di sekitar ekosistem
pantai tersebut. Oleh karena itulah beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem pantai ini
antara lain adalah pasir, daratan, suhu, udara (baca: ciri-ciri udara yang bersih), kelembaban, batu
dan juga cahaya matahari (baca: bagian-bagian matahari). Komponen- komponen abiotik tersebut
berada di mayoritas ekosistem pantai yang ada dunia ini. Hal itu karena benda- benda yang menjadi
komponen tersebut dapat kita temui dengan mudah di wilayah sekitar pantai.
Itulah komponen biotik dan abiotik yang berada di ekosistem pantai. Komponen biotik dan komponen
abiotik ini selalu ada di setiap ekosistem yang ada di Bumi.
2. Wilayah yang paling atas dari ekosistem ini merupakan wilayah yang paling sedikit terkena
air
Ekosistem pantai ini memiliki bagian yang paling sedikit terkena air, yakni bagian yang paling atas.
Bagian paling atas dari ekosistem ini hanya akan akan terkena air apabila air laut sedang pasang.
Oleh karena itulah wilayah ini sangat jarang terkena oleh air. Wilayah pantai yang paling atas ini
didiami oleh beberapa fauna dan flora, diantaranya adalah jenis- jenis moluska, ganggang, kerang,
dan juga beberapa jenis burung pantai.
3. Memiliki titik tengah yang terendam oleh air apabila pasang tinggi maupun pasang rendah
Ekosistem pantai mempunyai sifat tengah yang terendam air ketika terjadi pasang tinggi maupun
pasang rendah. Tempat tengah ini dihuni oleh beberapa organisme. Organisme yang tinggal di
daerah ini anatar lain anemon laut, remis, siput, ganggang, porifera, dan lain sebagainya.
4. Wilayah yang paling dalam dihuni oleh beberapa jenis makhluk hidup
Beberapa makhluk hidup yang tinggal di wilayah ini antara lain binatang- binatang invertebrata, ikan,
dan juga berbagai macam rumput laut.
Itulah beberapa sifat yang dimiliki oleh ekosistem pantai ini. Sifat- sifat tersebut merupakan sebuah
ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem pantai ini. Adapun semua ekosistem pantai yang
ada di Bumi ini pastilah mempunyai sifat- sifat seperti yang telah disebutkan di atas.
Jenis ekosistem pantai yang pertama berdasarkan jenis pantainya adalah ekosistem pantai batu
(baca: jenis batuan). Ekosistem pantai batu ini merupakan ekosistem pantai yang terbentuk karena
adanya bongkahan- bongkahan batu granit. Bongkaha- bongkahan batu granit tersebut adalah
bongkahan batu yang besar yang bisa juga berupa batu padas (baca: tanah padas). Batuan padas
yang membentuk ekosistem ini dapat terbentuk dari konglomerasi atau proses berkumpul dan
menyetunya batu- batu kecil (kerikil) dengan tanah liat atau tanah kapur. Di ekosistem pantai batu ini,
biasanya kita akan menemukan vegetasi dari tanaman- tanaman jenis Sargassum atau Eucheuma.
Ekosistem pantai batu ini mudah untuk dikenali karena ekosistem ini mempunyai beberapa ciri. Ciri-
ciri yang dimiliki oleh ekosistem pantai batu antara lain:
Tanah yang berpasir. Akibat ekosistem pantai batu ini memiliki tanah yang berpasir, maka
menyebabkan tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara yang minim (karena tanag memiliki
pori- pori besar) dan mempunyai permeabilitas tanah yag sangat baik.
Memiliki air tanah yang dangkal. Ekosistem pantai batu ini memiliki air tanah (baca: ciri-ciri air tanah
artesis) yang dangkal apabila dibandingkan dengan ekosistem pantai yang lainnya.
Mempunyai udara yang lembab dan kadar garam yang tinggi. Ekosistem pantai batu memiliki jenis
udara yang lembab dan kandungan garam tinggi karena letaknya bersebelahan dengan ekositem
laut.
Memiliki curah hujan yang rendah. Ekosistem pantai memiliki curah hujan yang rendah daripada
ekosistem yang lainnya.
Dihuni oleh 170 jenis flora yang terbagi ke dalam 42 orda dn juga dalam 61 famili.
Ekosistem ini dapat dijumpai di wilayah pesisir berbukit yang mempunyai dinding- dinding batu.