OUTLINE
• Pendahuluan
• Pulau Seribu
• Bahama
• Florida
• Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Sedimen karbonat diendapkan di banyak kawasan. Dengan
pembelajaran mengenai karbonat modern kita mendapatkan
gambaran mengenai system karbonat masa lampau. Sebagai
contoh di Pulau Seribu, Bahama, serta Florida. Ketiga platform
karbonat merupakan contoh platform dari isolated carbonate
platform, rimmed shelf dan ramp
Pulau Seribu
Pulau Seribu
Sistem Pulau Seribu terletak di sebelah tenggara Laut
Jawa, yang terdiri dari sebuah pulau terumbu karang yang
panjangnya dari sekitar beberapa puluh meter hingga lebih
dari satu kilometer. Pulau ini menyediakan lapangan yang
menarik untuk membandingkan system terumbu Holosen
dengan system terumbu Tersier yang dapat dijadikan
sebagai cadangan hidrokarbon.
Iklim
Informasi mengenai iklim dihitung dari faktor suhu udara dan
data curah hujan selama 57 tahun (dilakukan pada 1866- 1923).
Temperatur udara berkisar suhu 26,110 dengan musim hujan
berkisar pada bulan Desember- Februari, sedangkan musim
kemarau pada bulan Maret- November. Hal tersebut dipengaruhi
oleh angin monsoon barat dan timur
• Monson barat bertiup dari barat laut- tenggara yang bergerak
dari Asia Tengah (tekanan tinggi) menuju Australia (tekanan
rendah) yang membawa udara lembab
• Monson timur bertiup dari barat- timur yang bergerak dari
Autralia menuju Asia Tengah membawa udara kering.
Selama periode tersebut, didapat data curah hujan rata- rata
183,2 cm/tahun
Kondisi Laut
Salah satu terumbu paling besar di Pulau Seribu berada di
Pulau Pari. Pada daerah tersebut suhu air berkisar antara -
250 -290 , salinitas yang berkembang berkisar 32‰
sehingga terumbu karang dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu jika terjadi pasang, tingginya berkisar 15 cm- 82
cm dengan rata- rata 52 cm mencapai mikrotidal. Keadaan
pasang tersebut disebabkan karena angina monsoon baik
barat maupun timur.
Tatanan Geologi
Kepulauan Seribu berada pada lautan yang luas, dangkal,
serta terletak pada back- arc basin. Selama Pleistosen
terjadi penurunan muka air laut, sungai- sungai mengalir
menuju Laut Jawa. Namun untuk daerah barat laut Jakarta
akan mengalir kearah Samudera Hindia melalui Selat
Sunda. Sebagian besar platform Pulau Seribu terletak di
sisi utara, kecuali platform Pulau Pari. Ditinjau dari segi
bathimetri, Pulau Seribu terletak diatas dasar laut berupa
tonjolan (bulge). Pertumbuhan terumbu terjadi pada
Holosen di tepi blok sesar Sunda Shelf.
Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapan di Kepulauan Seribu
diantaranya:
• Pulau atau kumpulan pulau- pulau kecil sering disebut
“gosong”
• Reef flats
• Reef flat lagoons
• Reef
• Interreef lagoons
• Middle shelf area
• Reef sediment slopes and 'sand falls'
A. Island
Terdapat 122 platform yang sebagian besar diantaranya
adalah pulau- pulau besar dengan luasan kurang lebih
setengah hektar (110 platform). Ketinggian maksimal 3
mdpl. Pulau tersebut terdapat berbagai macam vegetasi.
Secara umum pantainya memiliki pasir putih. Gosong
merupakan dataran yang tidak terdapat vegetasi karena
daerah ini setengah terendam airlaut.
B. Reef flats
Merupakan hamparan sedimen serta karang yang berada
diantara pantai dan terumbu karang membentuk platform.
Depresi yang terbentuk di reef flats disebut juga reef flats
lagoons. Kedalaman air berkisar antara 1-4 fathoms (2-7
meter). Pertumbuhan karang lebih cepat pada bagian tepi
platorm hal ini disebabkan karena adanya jarak yang luas
antar platform sehingga menyulitkan material sedimen
mengisi lagoons dan transportasi material sedimen
tersebut akan lama.
C. Reef
Di setiap pulau dan platform terdapat terumbu karang
dimana pertumbuhannya sekitar 15 fathoms (27 m) hingga
tumbuh juga di laut. Pertumbuhan terumbu meluas dari
permukaan laut hingga 8 fathoms (15 m) membentuk steep
reef slope pada sisi platform. Lebarnya kira- kira 100 m.
Pertumbuhan karang tersebut paling baik di ujung- ujung
platform karena terdapatnya suplai makanan, kejernihan air
yang baik, salinitas, suhu air baik. Dibagi menjadi dua yaitu
reef crest dan reef front
1. Reef crest
Reef crest merupakan suatu zona pertumbuhan coral yang
rata- rata lebarnya hanya 250 feet (76 m). Berada pada
daerah dengan tingkat populasi yang padat tetapi daerah
tersebut sempit dengan karakteristik berwarna rusty brown
(Fig 16). Umumnya zona runtuhan dan ukuran coral debris
terbentuk secara cepat di belakang pada bagian yang
dangkal dari reef crest (Fig 18). Terdapat channel pada
zona runtuhan tersebut. Hal ini diakibatkan karena pada
daerah air dalam tidak terisi oleh material koral atau terjadi
erosi yang disebabkan oleh aktivitas ombak yang
menerjang puncak- puncak koral sehingga membawa
material ke laut.
2. Reef Front
Reef front dimulai dari platform drop-off meluas hingga
kedalaman rata- rata 8 fathoms (15 m). Fasies terumbu
berkembang baik pada kedalaman 9- 10 fathoms (16-18
m). Kemiringan dari reef front bervariasi dari yang datar
hingga curam
D. Reef Sediment Slope
Dasar reef ini berkembang secara menerus hingga oada
kedalaman 8 fathoms (15 m). Dibawahnya terdapat zona
transisi berupa reef knolls kecil yang dikelilingi oleh
sedimen tak terkonsolidasi menuruni platform. Pada
kedalaman 13 fathoms (24 m) dibawah permukaan laut,
pada bagian bawah materialnya berupa sedimen lepas
kemudian menuruni lereng yang tidak terlalu curam.
Umumnya Burrow mounds dibentuk oleh Calianassa pada
reef sediment slope sebagai material skeletal kasar
contohnya Halimeda.
E. Interref Lagoons
Interreef merupakan kawasan antar reef dengan
kedalaman air yang relative lebih dalam. Kedalaman air
berkisar antara 15- 48 fathoms (26-88 m). Terdapat
pengaruh arus laut. Material sedimen yang tertransport
serta arus sepanjang channel akan memperdalam posisi
batimetri, kebanyakan channel menunjukan bentuk Scuba
dives pada channel ini umumnya hilang, endapan sedimen
menutupi bagian bawah kecuali pada Burrow Mounds
F. Middle Shelf
Pada tatanan middle shelf, terdapat anomali local pada
terumbu karang tersebut akan diisi oleh endapan sedimen
darat berbutir halus
Litofasies
Litofasies yang digunakan berupa material sedimen yang
belum terkonsolidasi. Terdapat 5 fasies yaitu reef facies,
near-reef facies, interreef-lagoons facies, middle shelf
facies, inner shelf facies.
1. Reef facies
• Salinitas 36 - 46‰
1. Coralgal
2. Oolite
5. Periplatform ooze
Coralgal Lithofacies
• Lithofasies coralgal terdiri atas material dari coral
luar mikrit.
atas lumpur dan pasir laut dangkal yang berasal dari platform
yang bercampur dengan karbonat pelagic, umumnya
foraminifera planktonik dan coccolith, dengan sedikit pteropod
• Erosi terjadi pada luar belokan meander dan deposisi terjadi pada point
bar dan tanggul
• Pada zona intertidal dan supratidal, aragonit dan dolomit
terendapkan untuk menyemen surficial sediment dan
membentuk crust pada sisi punggung pantai dan tanggul dan
sekitar kolam (ponds).
• Crust yang terbentuk seringkali rusak untuk membentuk
intraclast dan hal tersebut dapat membentuk konglomerat atau
flakestone.
• Dolomitisasi dari sedimen permukaan kemungkinan
merupakan proses evaporasi, yang disebabkan peningkatan
rasio Mg/Ca
Empat fase pembentukan Sedimen
Karbonat Bahama
FLORIDA
• Florida mempunyai ketinggian maksimal sekitar 105
meter (di Panhandle) , dan hampir sebagian besar Florida
selatan datar, dengan hanya beberapa meter relief dan
membentang hanya beberapa meter di atas muka air laut,
geologi masa lampau sebagian besar tidak terlihat.
Morfologi permukaan dari Florida sebagian besar
didominasi oleh garis pantai lampau yang halus dari
dataran tinggi muka air laut sebelumnya, danau karst
(sinkhole) dan cekungan dari drainase sungai-sungai
kecil.
Foto udara bagian
barat Everglades
mengungkapkan
hamparan luas air
dangkal dan
komunitas tumbuhan
khas lingkungan ini.
Subtidal carbonate sediments of the
Florida Shelf
Sedimen karbonat dari paparan Florida hampir
sepenuhnya berasal dari biogenik. Tidak ada oolit dan
sebagian besar lumpur karbonat mungkin mengandung
codiacea yang berasal dari alga. Litosol batugamping
Plistosen membentuk presentase kecil dari sedimen
karbonat yg ada dan sedikit kuarsa hadir, meningkat ke
utara untuk membentuk bagian substansial sedimen di
wilayag Key Biscayne.
Depalan habibat Endapan Sedimen
Florida (Enos 1977) :
1. Rock and dead reef
2. Lime mud, grass-covered or bare
3. Lime sand, grass-covered or bare,
4. Patch reef
5. Outer reef
6. Fore-reef muddy sand
7. Shoal fringe (mound)
8. Reef rubble
Intertidal and supratidal carbonates of the
inner Florida Shelf
Intertidal-supratidal flat tidak terwakili dengan baik di
sepanjang paparan Florida bagian dalam, sebagian besar
garis pantai ditempati oleh bakau, pasir pantai jarang
dijumpai dan ada beberapa pantai berbatu.
Rodrigez Bank
Sand Shoal
Akumulasi pasir karbonar dari
ukuran reservoir umumnya
terjadi didekat tepi-tepi banks,
platform, dan paparan. Kurang
umum mereka terbentuk di
interior platform dan di atas
topografi tertinggi di setting
perairan dalam regional.
Mudbank
The mud banks are ridge-like, flat-topped depositional
buildups that are nearly exposed at low tides. The
sediments are commonly burrowed and support a covering
of sea grasses and algae.
Sayatan melintang melewati Cross Bank (gambar 67)
menggambarkan banyaknya penumpukan burrowed
wackestone, tetapi pada vertikal dan lateral litologinya
berubah menjadi mudstone dan banyak sekali packstone.
Barrier Island
Barrier Island adalah sebuah fitur geologi muda yang
banyak terbentuk dalam beberapa ribu tahun terakhir,
mungkin akibat berkurangnya tingkat kenaikan permukaan
air laut di kala Holosen Akhir. Pada waktu itu, ketika
terdapat banyak material pasir, Barrier Island berkembang
atau dibangun ke arah laut.
Referensi
• Ball, M.M., 1967b. Carbonate sand bodies of Florida and the
Bahamas. J. Sediment. Petrol., 37: 556591.
• Bathurst, R.C.G., 1975. Carbonate Sediments and Their Diagenesis.
Elsevier, Amsterdam, 658 pp.Beach,
• D.K. and Ginsburg, R.N., 1980. Facies succession of Pliocene-
Pleistocene carbonates, northwestern Great Bahama Bank. Am.
Assoc. Petrol. Geol. Bull., 64: 163k1642.
• Harris, Paul. M., 2009. Depositional Environments of Carbonate
Platforms. Chevron Oil Field Research Company
• Hine, Albert C., 2009. Geology of Florida. Florida. College of Marine
Science University of South Florida
• Jordan Jr. Clifton F. 2006. The Sedimentology of Kepulauan Seribu: A
Modern Patch Reef Complex In The West Java Sea, Indonesia. IPA.
• Leonard Vacher and Terrencce M. Quinn., 1997. Geology and
Hydrogeology of Carbonate Islands. Florida. University Of South
Florida