Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 5:

M.Anugrah Fashhan - 111180043


Gentur Basunondo - 111180138
Proses sedimentasi pada karbonat ditentukan oleh dua faktor utama
yaitu geotektonik dan iklim. Kedua faktor tersebut akan mengontrol
faktor penting lainnya yaitu muka air laut.
Geotektonik mengontrol salah satu syarat utama terjadinya sedimentasi
karbonat yaitu dengan tidak adanya pengendapan material
silisiklastik, karena karbonat sulit tumbuh pada air yang keruh.
Geotektonik juga mampu menentukan setting pengendapan karbonat
dengan terbentuknya tiga jenis platform karbonat, yaitu ramp, rimmed
shelf, dan isolated platform.
Iklim sangat berpengaruh pada temperatur, pola sirkulasi air, salinitas,
sumber makanan, gelombang, dan arus badai pasang dan surut yang
nantinya mempengaruhi perkembangan sedimentasi karbonat.
FASIES KARBONAT

Jenis dan tekstur batuan karbonat dapat merepresentasikan


lokasi pengendapan dan fasies karbonat. Pengetahuan mengenai
fasies karbonat ini nantinya akan membantu dalam mengetahui
porositas dan permeabilitas yang ada dalam batuan. Lalu,
dengan mengetahui lingkungan pengendapan dan morfologi
platform, akan memudahkan dalam penentuan distribusi reservoir
dan penentuan letak sumur berikutnya.
Diagenesis pada batuan karbonat memungkinkan terjadinya
perubahan kestabilan mineral, neomorfisme, dolomitisasi,
sementasi, silisifikasi, kompaksi, pelarutan, dan
perekahan.Terdapat 4 zona diagenesis karbonat.

Zona pertama yaitu zona vadose atau zona leaching aragonit,


zona ini terdapat di atas permukaan laut, pada zona ini aragonit
larut. Semen yang berkembang pada zona ini umumnya bertipe
meniscus dan pendant dengan porositas yang berkembang pada
zona ini berksiar sekitar 75% dengan tipe porositasnya vuggy,
biomoldic dan intercrystalline.
Zona kedua adalah Freshwater Phreatic, zona ini terletak
dibawah zona vadose. Pada zona ini terjadi proses sementasi
yang intensif, zona ini biasa disebut “Void filling by cement”. Tipe
semen yang berkembang pada daerah ini adalah blocky spar,
mozaic, dan syntaxial overgrowth. Porositas yang berkembang ini
berkisar antara 20-30%.Zona ketiga adalah mixing zone, pada
zona ini biasanya terjadi dolomitisasi, awalnya kristal kalsit yang
berbentuk bulat mozaik berubah menjadi kotak kotak lebih kecil
dan menyisakan banyak rongga. Porositasnya bertipe
intercrystalline dengan besar sekitar 35%.Zona keempat adalah
zona terbawah yaitu marine phreatic, biasanya semen menjadi
bertipe, fibrous, pada daerah ini tidak ada porositas yang
berkembang.
Kunci utk menentukan geometri & properti reservoir karbonat
adalah mengkombinasikan deskripsi sedimentologi &
diagenesis,model geologi,analisis fabrik batuan,Properti
petrofisika batuan.

Terdapat 4 model reservoir karbonat :


1. Model Reservoir Upward-Shoaling Cementation
and Compaction
2. Model Dolomitisasi Subtidal-Supratidal dan
Pengendapan Sulfat
3. Model Reservoir Karst-Collapse
4. Model Reef
Suatu sikuen vertikal yg terdiri dari batuan mud supported dengan
porositas dan permeabilitas yang buruk terdapat pada bagian bawah
sedangkan batuan grain supported dg porositas dan permeabilitas
yang baik terdapat padabagian atas.

Pada saat grainstone tersingkap sehingga mengalami diagenesa


meteorik, akan berkembang porositas tipe vug yg bisa mengurangi
permeabilitas tetapi meningkatkan porositas.

Pada kondisi hipersaline, grainstone tersementasi oleh anhidrit dan


porositas interkristalin pada sedimen mud-supported membentuk fasies
permeabel.
Model ini didasarkan pada transport sedimen karbonat menuju
pantai oleh badai atau arus pasang surut(tidal) yg menghasilkan
progradasi dari lingkungan tidal flat ke subtidal.Interval subtidal
terdiri dari mudstone, wackestone, packstone dan grainstone.

Sedimen intertidal dan supratidal bersifat muddy.Sikuen vertikal


yang terbentuk yaitu perselingan antara sedimen mud supported
dengan sedimen grain supported pada lingkungan subtidal yang
ditutupi oleh alga mats dari lingkungan intertidal & wackestone
serta mudstone dengan struktur mudcrack atau desiccation-crack
pd interval supratidal.
Sering terjadi dolomitisasi serta penyemenan oleh gipsum dan
anhidrit pada sikuen subtidal-supratidal.

Dolomitisasi grainstone pada interval subtidal akan


mempertahankan pori intergranular, pada saat terjadi sementasi
oleh anhidrit akan terbentuk unit yg permeabel. Dolomitisasi
pada sedimen mud-supported akan mengubah batugamping
mud-supported yg kedap menjadi unit yg permeabel krn
pembentukan kristal dolomit berukuran besar dan porositas
interkristalin.

Yang menghasilkan dua unit aliran pada interval subtidal, yaitu


unit aliran dolomud-supported dan dolograin-supported.
Model ini menggambarkan sistem pori vug yang terbentuk akibat
proses dissolusi yg masif pada batuan karbonat yg terjadi
karena adanya aliran air tanah meteorik yg diikuti oleh
terjadinya proses runtuhan dan pengisian goa. Proses ini tidak
dipengaruhi oleh fasies pengendapan, dan sebagian besar
terjadi pd zona vadose & phreatik bagian atas serta membentuk
goa yg horisontal. Geometri goa juga dikontrol oleh orientasi
kekar.
Terdapat 3 fasies karst berdasarkan geometri pori vug:
(1)Fasies Atap Goa yang dicirikan oleh proses dissolusi intensif
akibat adanya rekahan yang terbentuk akibat runtuhnya goa.
(2)Fasies Goa yg dicirikan oleh pengisian sedimen.
(3)Fasies Lantai Goa yg dicirikan oleh breksi hasil runtuhan atap
goa. Reservoir karst biasanya terkompartmentalisasi dan sangat
kompleks.
Model ini merupakan gabungan antara model upward shoaling
subtidal-supratidal dengan karst collapse. Perbedaannya adalah
pada fasiesnya yg terdiri dari fasies paparan karbonat yg
keberadaannya membentuk relief tinggi di atas lantai samudra
dan dengan topografi berlereng curam. Fasies laguna yg terletak
di belakang shelf-edge biasanya tersusun oleh sedimen
lempungan. Grainstone, packstone dan boundstone berasosiasi dg
fasies terumbu dan dijumpai di sepanjang shelf-edge.
Kompaksi dan sementasi merusak permeabilitas sedimen berbutir
halus lagunal dan menyisakan sedimen berbutir kasar serta
boundstone shelf-edge sebagai reservoir. Namun selective
leaching, dolomitisasi dan karstifikasi dapat mengubah pola
permeabilitas.

Unit aliran reservoir sangat kompleks krn adanya berbagai


kemungkinan kombinasi antara event pengendapan dan
diagenesa.

Anda mungkin juga menyukai