Anda di halaman 1dari 2

NAMA: NEZA PUSPITA TARIGAN

KELAS: XI IIS 1
RANGKUMAN

RESPON INTERNASIONAL TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN


INDONESIA
1. MESIR
Dukungan Mesir terhadap Indonesia berlanjut ketika Muhammad Abdul Mu’im
selaku Konsul Jenderal Mesir, datang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947. Tujuan dari
kedatangannya adalah untuk menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung
kemerdekaan Indonesia. Peran Mesir sangat besar dalam pengakuan kemerdekaan
Indonesia, karena Mesir merupakan negara yang sering mengeluarkan anjuran agar
negara-negara anggota Liga Arab mengakui kemerdekaan Indonesia.
Kemudian, pada tanggal 10 Juni 1947, terjadi penandatanganan perjanjian
persahabatan antara Indonesia dengan Mesir. Pihak Indonesia diwakilkan oleh Haji Agus
Salim, A.R. Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi. Sedangkan pihak Mesir
diwakilkan oleh Mahmud Fahmi Nokrashi. Nah, untuk pertama kalinya nih Squad,
Republik Indonesia mendirikan Kedutaan Besar RI di luar negeri.

2. INDIA
Pada tahun 1946, Indonesia melakukan diplomasi beras dengan India. Indonesia
mengirim bantuan sebesar 500.000 ton beras kepada India yang saat itu sedang
mengalami krisis pangan akibat penjajahan Inggris. Nah kamu tahu nggak? Sebenarnya,
diplomasi yang dilakukan oleh Sutan Syahrir ini lebih bersifat politis. Kenapa? Karena
dengan peran Indonesia kepada India, India menjadi salah satu negara di Asia yang terus
gencar menyuarakan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Waah pinter banget ya.
Kemudian, India memprakarsai diadakannya Konferensi Inter-Asia atau
Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949, dan yang memprakarsai adalah Pandit
Jawaharlal Nehru. Bahkan nih ya Squad, India sampai mengirimkan pesawat untuk
menjemput delegasi Indonesia, yaitu H. Agus Salim. Konferensinya sendiri, dihadiri oleh
beberapa negara seperti Arab Saudi, Ethiopia, Burma, Iran, Irak, Australia, Afganistan,
Selandia Baru, Yaman, Sri Lanka, Nepal, Republik Rakyat Tiongkok, dan Muangthai.
Lalu, apa sih hasil dari Konferensi Inter-Asia ini? Nah hasilnya ini disampaikan
kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) oleh Nehru. Kemudian DK PBB
mengeluarkan resolusi pada 28 Januari 1949 sebagai tindaklanjut dari hasil Konferensi
New Delhi.
3. AUSTRALIA
Secara geografis, Indonesia sangat berdekatan dengan Australia, hal itulah yang
membuat Australia ikut terlibat dalam menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu bentuk dukungannya adalah peristiwa “Black Armada” yang terjadi pada 24
September 1945. Pada saat itu terjadi boikot besar-besaran terhadap kapal-kapal milik
Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sidney, Melbourne, dan Fremantle yang membawa
persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.
Kejadian tersebut didukung oleh Partai Buruh Australia yang pada saat itu
menguasai pemerintahan Australia. Lalu apa akibat dari peristiwa Black Armada?
Akibatnya sebanyak 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak
bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Selain itu para pekerja di pelabuhan Sydney
juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda dan memasang
spanduk bertuliskan “hands off Indonesia”.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Australia dalam mengakui kemerdekaan
Indonesia mendapat pujian dari Sutan Sjahrir dalam pidatonya pada tahun 1945. Sjahrir
menyatakan bahwa Austalia adalah “teman”. Kenapa? Karena melihat dari pengalaman
kedua negara pada saat perang Pasifik melawan Jepang. Sutan Sjahrir juga berjanji jika
Indonesia merdeka, maka Indonesia akan membantu kedaulatan Australia.
Selain ketiga negara itu, ada juga nih dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). PBB adalah organisasi internasional yang besifat global dan dibentuk setelah
berakhirnya Perang Dunia II, yaitu pada tanggal 24 Oktober 1945. Pelopor dari
berdirinya PBB adalah Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, dan Republik Rakyat
Tiongkok.
Sejak PBB didirikan, lembaga ini konsisten mendukung Indonesia sebagai negara
yang merdeka. Beberapa bukti dukungan PBB terhadap Indonesia adalah:

Anda mungkin juga menyukai