Anda di halaman 1dari 5

“RANCANGAN USAHA GELAS BAMBU SEBAGAI PEMANFAATAN

BAMBU BEKAS DI DAERAH PANGKALAN KERINCI”

Oleh:

Nama : Natasya Rosadini

Nim : 20045057

Prodi : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu dan Sosial

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui, kerajinan dari bambu akan semakin terkikis jika tidak ada usaha
yang tepat untuk mengembangkan kerajinan tersebut. Maka dari itu dibutuhkan bantuan
dari berbagai pihak agar kerajinan dari bambu dapat terus bertahan dan berkembang.
Selain merupakan hasil kerajinan tradisional masyarakat Indonesia, dibanding benda-
benda plastik, kerajinan dari bambu sangatlah ramah lingkungan.
Pada zaman milenial seperti saat ini, kebutuhan akan sandang sangat meningkat, salah
satu contohnya adalah alat makan seperti gelas. Masyarakat cenderung memilih gelas-
gelas yang unik dan berbeda dari yang lain. Sehingga karena alasan itulah makalah ini
dibuat untuk memberikan informasi mengenai produk gelas dari bambu yang unik dan
menarik serta nantinya diharapkan dapat melestarikan produk gelas bambu di Indonesia.
B. Visi
Melestarikan kebudayaan gelas bambu nusantara
C. Misi
1. Melakukan inovasi terhadap produk gelas bambu tradisional
2. Melakukan peningkatan kualitas dan pengawetan gelas bambu
3. Memperkenalkan berbagai design masa kini
D. Perumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah yang
timbul adalah kurangnya ketertarikan masyarakat terhadap kerajinan bambu.
E. Tujuan Pendirian Usaha
Tujuan utama dari program ini yaitu untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat
terhadap kesenian bambu.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil
Gelas bambu atau kerajinan dari bambu merupakan salah satu jenis dari berbagai macam
karya di Indonesia. Selain digunakan sebagai kerajinan, bambu juga bisa digunakan
sebagai bahan pembuatan alat-alat rumah tangga. Pada zaman milenial seperti saat ini,
kebutuhan akan sandang sangat meningkat, salah satu contohnya adalah alat makan
seperti gelas. Masyarakat cenderung memilih gelas-gelas yang unik dan berbeda dari
yang lain.
Maka dari itu penulis akan menciptakan sebuah gelas yang berasal dari bambu dengan
model dan design kekinian. Gelas akan dipadukan dengan bahan atau media lain
sehingga menghasilkan desain atau model yang unik. Selain itu kesannya yang cukup
mewah juga bisa digunakan dalam berbagai acara.Tentunya dengan ini masyarakat akan
jauh lebih tertarik menggunakan produk gelas bambu dalam negeri.
B. Strategi Pasar
Agar bisnis diatas berhasil, maka penulis akan melakukan strategi pemasaran sebagai
berikut ini.
 Segmenting
Yang pertama yaitu segmenting atau segmentasi pasar, merupakan suatu kegiatan
membagi suatu pasar menjadi beberapa kelompok pembeli. Ada dua kriteria
dalam segmentasi pasar, yaitu geografis dan demografis. Untuk kali ini penulis
menetapkan kalangan perempuan remaja hingga dewasa, karena pada tahap inilah
sifat konsumtif mulai muncul.
 Targetting
Yang kedua yaitu targetting atau penetapan pasar sasaran. Berdasarkan
segmentasi pasar yang telah dipilih, maka targetting yang dituju adalah
lingkungan kampus, sekolah menengah atas, dan yang sederajat.
 Posotioning
Positioning merupakan terbentuknya gambaran yang cocok bagi konsumen untuk
tertarik membeli produk ini. agar lebih menarik masyarakat, penulis memberikan
berbagai macam model terbaru yang fashionable, serta tambahan bahan yang
membuat gelas menjadi lebih estetik.
C. Analisis SWOT Untuk Kelayakan Usaha
 Kekuatan (Strength)
Analisis SWOT yang pertama yaitu strength atau biasa disebut kekuatan. Di sini
kamu harus bisa memahami kekuatan terbesar apa yang bisnis kamu miliki, hal
ini sangat berpengaruh positif terhadap kesuksesan perusahaan kamu.
Cara memahami kekuatan tersebut bisa dengan mengidentifikasi kelemahan dan
kelebihan perusahaan, apa yang membuat bisnis kamu lebih baik dari lainnya,
keunikan, dan masih banyak lagi.
Model kekinian dengan desain yang elegant ditambah dengan sedikit sentuhan
bahan-bahan lainnya yang membuat gelas terkesan estetik. Selain itu harganya
yang cenderung lebih murah.
 Kelemahan (Weakness)
Yang kedua yaitu weakness atau biasa disebut sebagai kelemahan. Kamu sudah
pasti paham bahwa setiap bisnis tentu memiliki kelemahan. Setiap perusahaan
pasti memiliki celah-celah yang bisa berpotensi menimbulkan kesalahan.
Nah dari sini kamu harus lebih detail dalam mengawasi segala kelemahan bisnis
tersebut. Kamu harus bisa mengidentifikasi apa saja yang wajib ditingkatkan
dalam perusahaan, yang harus dihindari, dan faktor penyebab kerugiannya
Banyak pesaing dari luar negeri, belum dikenal masyarakat, dan keterbatasan
sumber daya manusia.
 Peluang (Opportunities)
Adanya pasar yang sangat mendukung serta tempat usaha yang strategis.
 Ancaman (Threats)
Inovasi produk pecah belah yang terus-menerus mengikuti perkembangan zaman.

BAB III
RENCANA ANGGARAN
A. Modal/ Pemasukan
Modal yang dibutuhkan oleh penulis dalam sekali produksi gelas bambu adalah
Rp.1.500.000, dengan rincian:
Total Biaya = perlengkapan + bahan baku + biaya lainnya
= Rp. 40.000 + Rp. 20.000 + Rp. 15.000
Produksi 20 pcs = Rp. 75.000 x 20
= Rp. 1.500.000
B. Penentuan Harga Jual
Harga pokok produksi adalah hasil dari total biaya dibagi dengan total produk.
= Rp. 75.000 per pcs
Harga Jual = Harga pokok + laba yang diinginkan
= Rp. 75.000 + Rp. 25.000
= Rp. 100.000
C. Perhitungan Laba/Rugi
Laba = (Harga Jual x Hasil Produksi) – Modal
= (100.000 x 20)-Rp. 1.500.000
=Rp. 2000.000 – Rp. 1.500.000
= Rp. 500.000
Presentase Laba = Laba/ Modal x 100%
= 500.000/1500.000 x 100%
= 33%

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membuat karya dari bambu dibutuhkan ketelatenan dan keuletan yang luar biasa. Karena
jika salah dalam pemotongan dan pemolesannya, maka hasilnya tidak akan bagus. Oleh
karena itu kita harus menghargai pengrajin yang sudah bersusah payah membuat dan
melestarikan kerajinan gelas bambu ini. Dengan adanya karya gelas bambu ini
diharapkan para generasi muda lebih bisa mencintai dan melestarikan kebudayaannya
sendiri.
B. Saran
Kerajinan bambu yang merupakan warisan kita seharusnya dilestarikan dan dijaga
keasliannya sepanjang masa. Sebagai generasi muda, tugas kitalah untuk melakukan hal
tersebut, maka dari itu marilah kita lestarikan kerajinan bambu nusantara asli Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai