Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL TOKOH DALAM EPOS RAMAYANA

1. Sri Rama

tokoh Sri Rama


Disebut juga Ramawijaya, Raghawa, Ramabhadra atau Bathara Rama. Berasal dari Kerajaan Ayodya, putra
dari Prabu (Raja) Dasarata dan Dewi Raghu, cucu dari Prabu Banaputra. Pada masa kecil dan remaja dididik
tentang keutamaan dan kesaktian oleh Bagawan Wasistha. Karena kepandaian, kesaktian dan kehalusan
budinya, Sri Rama mendapat anugrah sebagai titisan Sang Hyang Wisnu yang bertugas memusnahkan
angkara murka di muka bumi. Sri Rama beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara
menarik Busur Pusaka Kerajaan Mantili (Mithiladiraja). Sri Rama memiliki anak yaitu Kusiya, dan Rama
Batlawa.

2. Dewi Shinta

Tokoh Sinta
Sering juga disebut sebagai Sintadewi, Rakyan Sinta, Janaki, atau Maithali. Putri dari Mantili ini berayahkan
Prabu Janaka. Merupakan titisan dari bidadari kayangan Dewi Sri Widowati. Menjadi permasuri Sri Rama,
raja Ayodya. Memiliki sifat setia dan berbakti kepada suami. Hal ini dibuktikan ketika Dewi Shinta diculik
oleh Rahwana, dia dapat mempertahankan kesuciannya. Pada saat kesuciannya diuji oleh Sri Rama dengan
cara dibakar, Shinta dapat selamat dari kobaran api.

3. Laksmana
Laksmana atau Lesmana merupakan putera ketiga Raja Dasarata yang bertahta di kerajaan Kosala, dengan
ibukota Ayodhya. Kakak sulungnya bernama Rama, kakak keduanya bernama Bharata, dan adiknya
sekaligus kembarannya bernama Satrugna. Di antara saudara-saudaranya, Laksmana memiliki hubungan
yang sangat dekat terhadap Rama. Mereka bagaikan duet yang tak terpisahkan. Ketika Rama menikah
dengan Sita, Laksmana juga menikahi adik Dewi Sita yang bernama Urmila.

4. Rahwana

 Disebut juga Dasamuka, Rawana, Dasawadana, Dasanana, Dasawaktra, Dasasirsa, Wingsatibahu, Dasasya.
Bermukim di Alengka (Ngalengkadiraja). Merupakan putra dari Bagawan Wiswara dan Dewi Sukesi.
Dasamuka menjadi Raja di Alengka menggantikan sang kakek bernama Prabu Sumali. Memiliki Patih
(Perdana Menteri) bernama Prahastha. Berpermaisurikan Dewi Tari, dan memiliki putra mahkota bernama
Indrajit (Megananda). Anak-anaknya yang lain diantaranya : Trisirah, Trikaya, Trinetra, Dewantaka,
Dewatumut, Pratalamaryam. Dasamuka memiliki ajian Pancasona yang membuatnya dapat hidup kembali
bila menyentuh tanah setiap kali musuh mengalahkannya. Dasamuka memilik sifat angkara, senang
menganiaya, tidak mau kalah, dan semua keinginannya harus terlaksana. Dalam hidupnya Dasamuka
memiliki obsesi untuk mempersunting Titisan dari Dewi Sri Widowati, yang antara lain menitis pada Dewi
Shinta.

5. Sugriwa

Tokoh Sugriwa
Sugriwa adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah seorang raja kera dan
merupakan seekor wanara. Ia tinggal di Kerajaan Kiskenda bersama kakaknya yang bernama Subali. Ia
adalah teman Sri Rama dan membantunya memerangi Rahwana untuk menyelamatkan Sita.
Nama Sugriwa dalam bahasa Sanskerta (Sugrīva) artinya adalah "leher yang tampan".

6. Subali

Tokoh Subali
 Subali adalah seorang raja Wanara dalam wiracarita Ramayana. Ia merupakan kakak dari Sugriwa, sekutu
Sri Rama. Ketika terjadi perselisihan antara kedua Wanara bersaudara itu, Rama berada di pihak Sugriwa.
Subali akhirnya tewas di tangan pangeran dari Ayodhya tersebut.
Subali juga dikenal dalam dunia pewayangan Jawa sebagai seorang pendeta Wanara berdarah putih yang
tinggal di puncak Gunung Sunyapringga. Ia memiliki Aji Pancasunya (di daerah Sunda disebut Pancasona)
yang membuatnya tidak bisa mati. Ilmu kesaktian tersebut diwariskannya kepada Rahwana, musuh besar
Rama.

7. Anggada

Tokoh Anggada
Anggada adalah wanara muda yang sangat tangkas dan gesit. Kekuatannya sangat dahsyat, sama seperti
ayahnya, yakni Subali. Dalam kitab Ramayana disebutkan bahwa ia dapat melompat sejauh sembilan ratus
mil. Anggada dilindungi oleh Rama dan akhirnya membantu Rama, berperang melawan Rahwana merebut
kembali Dewi Sita.
8. Hanoman

Tokoh Hanoman
Hanoman juga disebut sebagai Anoman, adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu, sekaligus
tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih dan
merupakan putera Batara Bayu dan Anjani, saudara dari Subali dan Sugriwa. Menurut kitab Serat
Pedhalangan, tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari wiracarita Ramayana, namun dalam
pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh
antar zaman. Di India, hanoman dipuja sebagai dewa pelindung dan beberapa kuil didedikasikan untuk
memuja dirinya.

9. Jatayu

Tokoh Jatayu
 Jatayu adalah putra Aruna dan keponakan Garuda. Ia merupakan saudara Sempati. Ia adalah seekor burung
yang melihat bagaimana Dewi Sita diculik oleh Rawana. Ia berusaha melawan tetapi kalah bertarung dan
akhirnya mati. Tetapi ketika belum mati dan masih sekarat masih bisa melaporkan kepada Sri Rama bahwa
Dewi Sita istrinya, diculik. Tempat dimana Sri Rama menemukan Jatayu yang sedang sekarat dinamakan
"Jatayumangalam", sekarang dikenal sebagai "Chadayamangalam", terletak di Distrik Kollam, Kerala. Batu
besar di tempat tersebut dinamai "JatayuPara", diambil dari nama Jatayu. Tempat itu dimanfaatkan sebagai
obyek wisata.

10. Wibisana

Tokoh Wibisana
Ia adalah adik kandung Rahwana yang menyeberang ke pihak Sri Rama. Dalam perang besar antara bangsa
Rakshasa melawan Wanara, Wibisana banyak berjasa membocorkan kelemahan kaumnya, sehingga pihak
Wanara yang dipimpin Rama memperoleh kemenangan. Sepeninggal Rahwana, Wibisana menjadi raja
Alengka. Ia dianggap sebagai salah satu Chiranjiwin, yaitu makhluk abadi selamanya. Dalam pewayangan
Jawa, Wibisana sering disebut dengan nama lengkap Gunawan Kuntawibisana. Tempat tinggalnya bernama
Kasatrian Parangkuntara.

11. Kumbakarna

Tokoh Kumbakarna
Kumbakarna adalah saudara kandung Rahwana, raja rakshasa dari Alengka. Kumbakarna merupakan
seorang rakshasa yang sangat tinggi dan berwajah mengerikan, tetapi bersifat perwira dan sering
menyadarkan perbuatan kakaknya yang salah. Ia memiliki suatu kelemahan, yaitu tidur selama enam bulan,
dan selama ia menjalani masa tidur, ia tidak mampu mengerahkan seluruh kekuatannya.

12. Nila

Tokoh Nila
Nila adalah seekor kera berwarna gelap yang berada di kubu Sri Rama dalam perang melawan
Rahwana.Selama masa petualangan mencari Sita, Nila berperan penting, terutama dalam pembangunan
jembatan Situbanda karena struktur jembatan tersebut dirancang oleh Nila. Dalam pertempuran besar di
Alengka, Nila bersama para wanara yang lain bertarung mengalahkan para rakshasa. Saat Nila berhadapan
dengan Prahasta yang menggunakan senjata gada besi, pertarungan berlangsung dengan sengit karena
keduanya sama-sama sakti. Akhirnya Nila mengangkat sebuah batu yang besar sekali. Batu tersebut
kemudian dijatuhkan di atas kepala Prahasta sehingga rakshasa tersebut tewas seketika.

Anda mungkin juga menyukai