Anda di halaman 1dari 6

Tokoh Wayang Mahabarata

Puntadewa

Raden Puntadewa adalah putra sulung dari Prabu Pandudewanata dan Dewi Kuntinalibrata.
Sesungguhnya Puntadewa merupakan putra kedua dari Dewi Kuntinalibrata. Akibat Ajian
Adityaredhaya ajaran Resi Druwasa, Kunti sempat hamil, sesaat sebelum terjadinya sayembara
pilih. Lalu putranya yang di keluarkan dari telingga yang dinamai Karna dibuang dan kemudian
diasuh oleh seorang sais kereta bernama Adirata.

Bima 

Raden Werkudara atau Bima merupakan putra kedua dari Dewi Kunti dan Prabu
Pandudewanata. Tetapi ia sesungguhnya adalah putra Batara Bayu dan Dewi Kunti sebab Prabu
Pandu tidak dapat menghasilkan keturunan. Ini merupakan kutukan dari Begawan Kimindama.
Namun akibat Aji Adityaredhaya yang dimiliki oleh Dewi Kunti, pasangan tersebut dapat
memiliki keturunan.
Arjuna

Raden Arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering
disebut dengan ksatria Panengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya
bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra. Dalam kehidupan
orang jawa, Arjuna adalah perlambang manusia yang berilmu tingga namun ragu dalam
bertindak. Hal ini nampak jelas sekali saat ia kehilangan semangat saat akan menghadapi
saudara sepupu, dan guru-gurunya di medan Kurusetra. Keburukan dari Arjuna adalah sifat
sombongnya. Karena merasa tangguh dan juga tampan, pada saat mudannya ia menjadi sedikit
sombong.

Nakula

Resminya, Nakula atau Pinten adalah putra dari Prabu Pandu dan Dewi Madrim. Namun
karena Prabu Pandu tak dapat behubungan tubuh dengan istrinya, maka Dewi Madri yang telah
diajari ilmu Adityaredhaya oleh Dewi Kunti memanggil dewa tabib kayangan yang juga dikenal
sebagai dewa kembar. Batara Aswan-Aswin. Nakula adalah putra dar Batara Aswan sedang
Sadewa adalah putra dari Batara Aswin.

Raden Nakula memiliki perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi
serta dapat menjaga rahasia.
Sadewa

Raden Sadewa atau Tangsen yang merupakan saudara kembar dari Raden Nakula adalah
bungsu dari Pandawa. Ia adalah putra dari Dewi Madrim dan Batara Aswin, dewa kembar
bersama Batara Aswan, ayah Nakula.

Raden Sadewa memiliki perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi
serta dapat menjaga rahasia. Dalam hal olah senjata, sadewa ahli dalam penggunaan pedang.
Nama-nama lain dari Sadewa adalah Sudamala, dan Madraputra.
Tokoh Wayang Ramayana
Sri Rama

tokoh Sri Rama


 Disebut juga Ramawijaya, Raghawa, Ramabhadra atau Bathara Rama. Berasal dari Kerajaan
Ayodya, putra dari Prabu (Raja) Dasarata dan Dewi Raghu, cucu dari Prabu Banaputra. Pada
masa kecil dan remaja dididik tentang keutamaan dan kesaktian oleh Bagawan Wasistha.
Karena kepandaian, kesaktian dan kehalusan budinya, Sri Rama mendapat anugrah sebagai
titisan Sang Hyang Wisnu yang bertugas memusnahkan angkara murka di muka bumi. Sri
Rama beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara menarik Busur Pusaka
Kerajaan Mantili (Mithiladiraja). Sri Rama memiliki anak yaitu Kusiya, dan Rama Batlawa.

Dewi Shinta

Tokoh Sinta

Sering juga disebut sebagai Sintadewi, Rakyan Sinta, Janaki, atau Maithali. Putri dari Mantili
ini berayahkan Prabu Janaka. Merupakan titisan dari bidadari kayangan Dewi Sri Widowati.
Menjadi permasuri Sri Rama, raja Ayodya. Memiliki sifat setia dan berbakti kepada suami. Hal
ini dibuktikan ketika Dewi Shinta diculik oleh Rahwana, dia dapat mempertahankan
kesuciannya. Pada saat kesuciannya diuji oleh Sri Rama dengan cara dibakar, Shinta dapat
selamat dari kobaran api.
Laksmana

Laksmana atau Lesmana merupakan putera ketiga Raja Dasarata yang bertahta di kerajaan
Kosala, dengan ibukota Ayodhya. Kakak sulungnya bernama Rama, kakak keduanya bernama
Bharata, dan adiknya sekaligus kembarannya bernama Satrugna. Di antara saudara-
saudaranya, Laksmana memiliki hubungan yang sangat dekat terhadap Rama. Mereka bagaikan
duet yang tak terpisahkan. Ketika Rama menikah dengan Sita, Laksmana juga menikahi adik
Dewi Sita yang bernama Urmila.

Rahwana

 Disebut juga Dasamuka, Rawana, Dasawadana, Dasanana, Dasawaktra, Dasasirsa,


Wingsatibahu, Dasasya. Bermukim di Alengka (Ngalengkadiraja). Merupakan putra dari
Bagawan Wiswara dan Dewi Sukesi. Dasamuka menjadi Raja di Alengka menggantikan sang
kakek bernama Prabu Sumali. Memiliki Patih (Perdana Menteri) bernama Prahastha.
Berpermaisurikan Dewi Tari, dan memiliki putra mahkota bernama Indrajit (Megananda).
Anak-anaknya yang lain diantaranya : Trisirah, Trikaya, Trinetra, Dewantaka, Dewatumut,
Pratalamaryam. Dasamuka memiliki ajian Pancasona yang membuatnya dapat hidup kembali
bila menyentuh tanah setiap kali musuh mengalahkannya. Dasamuka memilik sifat angkara,
senang menganiaya, tidak mau kalah, dan semua keinginannya harus terlaksana. Dalam
hidupnya Dasamuka memiliki obsesi untuk mempersunting Titisan dari Dewi Sri Widowati,
yang antara lain menitis pada Dewi Shinta.
Sugriwa

Tokoh Sugriwa
 Sugriwa adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah seorang raja
kera dan merupakan seekor wanara. Ia tinggal di Kerajaan Kiskenda bersama kakaknya yang
bernama Subali. Ia adalah teman Sri Rama dan membantunya memerangi Rahwana untuk
menyelamatkan Sita.
Nama Sugriwa dalam bahasa Sanskerta (Sugrīva) artinya adalah "leher yang tampan".

Anda mungkin juga menyukai