Anda di halaman 1dari 3

Mentimun yang Bahagia

Disusun oleh :

Teguh Rahayu, S.Pd.AUD

TK PERTIWI 2 SREBEGAN
TAHUN 2019
Mentimun yang Bahagia

Suatu hari di sebuah perkampungan yang terkenal dengan buah-buahan terdapat ladang yang subur
hiduplah sekelompok buah-buahan.
Dalam kelompok buah-buah tersebut dinamakan persahabatan mentimun. Mentimun mempunyai
sahabat 3 saudara, yaitu semangka, melon, dan pisang.
Si Semangka mempunyai sifat iri pada saudaranya, malas bekerja dan tidak mau membantu orangtuanya.
Si Melon mempunyai sifat rajin, pintar memasak dan perhatian pada saudaranya.
Si Pisang mempunyai sifat lemah lembut, suka menolong dan sayang pada saudaranya.
Setiap harinya, sekelompok buah-buahan (keluarga mentimun) bekerja di ladangnya. Si Melon bersama-
sama saudaranya mengambil air di sungai. Namun Si Semangka tidak mau membantu mengambil air di
sungai.
“Hai Semangka, ayo kita bersama-sama mengambil air di sungai.”
“Aku malas ah. Gak mau. Capai panas-panas.” Jawab Semangka dengan menggerutu.
“Nanti kalau kita tidak mengambil air, kita tidak bisa memasak dan minum. Suruh saja Si Pisang untuk
ambil air di sungai”
Hari berikutnya mereka bekerja mengambil buah-buahan di pekarangan atau ladangnya.
Mereka melakukan kegiatan ini dengan senang hati.
Pada suatu hari tiba-tiba datang seorang nenek ingin menemui saudara mentimun, disebutnya Nenek
Sayur. Nenek ini memakai topi sayur di kepalanya. Saat itu mentimun tidak berada di tempat. Setiap
harinya mereka pergi keluar bekerja dan pulang sampai siang hari.
Si nenek datang ke tempat Mentimun, “Permisi, ada orang disini?”
Waktu itu Si Semangka, Si Melon serta Si Pisang sedang berada di dalam ruangan dan bermain.
Si Pisang mendengar kalau ada yang datang
“Ya sebentar” kata Si Pisang.
Si Pisang menemui Nenek dan bertanya : “Nenek siapa?”
“Saya mau mencari mentimun.” Nenek menjawab dengan ketus.
“Saudara Mentimun tidak ada di rumah. Kalau nenek ada perlu sampaikan saja pesan pada saya.” jawab
Si Pisang dengan perasaan takut.
“Tidak. Saya akan menunggu sampai mentimun datang” kata Nenek.
“Ya sudah. Terserah deh kalau begitu. “Kalau mau menunggu silahkan Nek” jawab Si Pisang.
Waktu sudah siang, datanglah Mentimun.
Mentimun terkejut ada seorang nenek sedang menunggunya.
“Nenek siapa? Mengapa datang ke tempat saya?” Si Mentimun bertanya.
“Oooohhhhh, jadi kamu yang bernama Mentimun. Saya sudah mencari kamu ke mana-mana”
“Ada perlu apa Nenek mencari saya? jawab Mentimun.
“Saya ingin menuntut kamu”
“Apa salah saya Nek?” Mentimun bertambah heran.
“Mengapa nama kamu Mentimun?” tanya Nenek.
“Ya karena bapak saya menamai saya Mentimun”
“Seharusnya kamu tahu sedang berada di mana” kata Nenek.
“Saya ada di kelompok buah-buahan.” jawab Mentimun.
“Apakah Mentimun itu termasuk buah?” Si Nenek bertanya.
Mentimun bingung dalam menjawab pertanyaan Nenek.
Si Nenek bertanya terus.
“Mentimun itu buah atau sayur?”
Mentimun tetap diam saja. Ia juga mulai ingat kata-kata sebelum bapaknya meninggal.
“Kau harus tau Nak, kau adalah sayur bukan buah. Mentimun adalah jenis sayuran, dia hanya ada di
sekelompok sayuran.” jelas Si Nenek.
“Kenapa Nenek tahu kalau saya sayur bukan buah?” tanya Mentimun.
“Karena saya ……………………” suara nenek mulai terdengar menurun. Wajahnya menghadap ke tanah
sambil menangis.
“Karena saya adalah ibu kandungmu, nak.” jawab Nenek dengan sedih.
“Dulu saya meninggalkan kau dan bapakmu pergi merantau agar kampung ini tetap subur dan banyak
sayuran. Sampai akhirnya saya sadar sudah meninggalkan kamu. Maafkan Ibu, Nak.”
Mentimun menangis dan memeluk Nenek Sayur.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai