ADMINISTRASI PAUD
TK PERTIWI 2 DLIMAS
Dukuh Dlimas, Desa Dlimas,
Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten
KATA PENGANTAR
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat, karena kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan usia dini dan didukung dengan bertambahnya jumlah lembaga pendidikan
dini di Indonesia.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak semula dicanangkan Program Pendidikan Anak Usia Dini telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Secara kuantitas, hal ini dapat dilihat dari pertambahan
jumlah peserta didik di TK Pertiwi 2 Dlimas baik secara formal maupun non formal.
Sedangkan secara kualitas, sudah banyak pelatihan yang diadakan guna menunjang
penyempurnaan kegiatan belajar mengajar yang ada.
B. PENGERTIAN
1. Program TK Pertiwi 2 Dlimas adalah salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini di
jalur pendidikan non formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 2-6
tahun untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap
memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. Pedoman Administrasi TK Pertiwi 2 Dlimas merupakan acuan minimal khususnya bagi
para pengelola, penyelenggara dan pendidik serta pembinaan program TK Pertiwi 2
Dlimas dalam melakukan pembinaan tehnis penyelenggaraan administrasi Lembaga
TK Pertiwi 2 Dlimas.
C. DASAR
1. UUD Tahun 1945
2. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 1971 tentang Inventarisasi Barang-barang Milik
Negara/Kekayaan Negara.
4
BAB II
PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI
DAN KOMPONEN ADMINISTRASI
A. PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI
1. Administrasi bersifat praktis, agar dapat dikerjakan sesuai situasi dan kondisi
Program TK Pertiwi 2 Dlimas.
2. Administrasi bersifat sebagai sumber informasi bagi pengembangan pengelolaan
pendidikan dan peningkatan proses kegiatan Program TK Pertiwi 2 Dlimas.
3. Administrasi dilaksanakan melalui system dan mekanisme kerja berdasar pada
peraturan/ketentuan dan prosedur kerja
5
perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian,
dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
G. ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan, bahkan sumber
pendidikan lain yang memadai sering kali kurang berarti apabila tidak didukung oleh
keberadaan guru yang berkualitas.
Kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam transformasi
orientasi peserta didik dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi
mandiri, dari tidak terampil menjadi terampil, dengan metode-metode pembelajaran
bukan lagi mempersiapkan peserta didik yang pasif, melainkan peserta didik
berpengetahuan yang senantiasa mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan
informasi baru dengan berpikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan
cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupannya.
Dengan kata lain, guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas
layanan dan hasil pendidikan. Singkatnya, guru merupakan kunci utama dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan.
Dalam TK Pertiwi 2 Dlimas, Kepala Sekolah adalah guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai Kepala Sekolah.
2. MANAGERIAL, artinya :
a. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b. Mengembangkan sekolah sesuai dengan kebutuhan.
6
c. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal.
d. Mengelola perubahan dan penge-mbangan sekolah menuju organi sasi
pembelajaran yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim se kolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pemberdayaan sumber da ya manusia
secara optimal.
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendaya gunaan secara
optimal.
h. Mengelola hubungan antara seko lah dan masyarakat dalam rangka mencari
dukungan ide, sumber belajar dan pembeayaan.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan
penempatan pengemba ngan kapasitas peserta didik.
j. Mengelola pengembangan kuriku lum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah dan tujuan pendidikan nasional.
k. Mengelola keuangan sekolah se suai dengan prinsip pengelolaan yang akuntable,
transparan dan e fisien.
l. Mengelola ketatausahaan seko-lah dalam mendukung pencapai-an tujuan
sekolah.
m. Mengelola unit layanan khusus
n. dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peser ta didik disekolah.
o. Mengelola sistim informasi seko-lah dalam rangka penyusunan pro gram dan
pengambilan keputus-an.
p. Memanfaatkan kemajuan teknolo gi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah.
q. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pro gram kegiatan
sekolah dengan prosedur yang tepat, serta meren canakan tindak lanjutnya.
3. KEWIRAUSAHAAN, artinya:
a. Menciptakan inovasi yang bergu na bagi sekolah.
b. Bekerja keras untuk mencapai ke berhasilan sekolah sebagai orga nisasi
pembelajaran yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tu gas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi yang terbaik da-lam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan pro-duksi/jasa sekolah
sebagai sum-ber belajar peserta didik.
4. SUPERVISI, artinya :
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka pening katan
profesionalisme guru.
7
b. Melaksanakan supervisi akade-mik terhadap guru dengan meng gunakan
pendekatan dan super visi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesional isme guru.
5. SOSIAL, artinya :
a. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orangtua/ wali peserta didik serta masyarakat.
b. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
d. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
8
pengertian administrasi secara umum dan administrasi pendidikan pada khususnya,
dalam kajian ini yang dimaksud dengan peranan kepala sekolah sebagai
administrator adalah kedudukan yang dimiliki kepala sekolah untuk merangkai
kegiatan dan sejumlah orang dalam lembaga pendidikan formal untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis.
Manajemen sekolah tidak lain berarti pendayagunaan dan penggunaan sumber daya
yang ada dan yang dapat diadakan secara efisien dan efektif untuk mencapa visi dan
misi sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab atas jalannya lembaga sekolah dan
kegiatannya. Kepala sekolah berada di garda terdepan dan dapat diukur
keberhasilannya. Sebagai administrator, seorang Kepala Sekolah memiliki dua tugas
utama. Pertama, sebagai pengendali struktur organisasi. Kedua melaksanakan
administrasi substantif yang mencakup administrasi kurikulum, kesiswaan, personalia,
keuangan, sarana, hubungan dengan masyarakat, dan administrasi umum (Nurkolis,
2003:119-121).
Tujuh kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah yakni merencanakan,
mengorganisasi, mengadakan staf mengarahkan/orientasi sasaran, mengkoordinasi,
memantau serta menilai/evaluasi. Melalui kegiatan perencanaan terjawablah
beberapa pertanyaan: Apa yang akan, apa yang seharusnya dan apa yang
sebaiknya? Hal ini tentu berkaitan dengan perencanaan reguler, teknis-opersional
dan perencanaan strategis (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang).
Kepala sekolah mulai menggarap bidang sasaran yang mungkin sebelumnya sudah
dikaji secara bersama-sama.
9
tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada
sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
Edmonds (dalam Sagala, 2005) tentang sekolah efektif menunjukkan bahwa peran
kepala sekolah sedemikian penting untuk menjadikan sebuah sekolah pada tingkatan
yang efektif. Asumsinya adalah bahwa sekolah yang baik akan selalu memiliki kepala
sekolah yang baik, artinya kemampuan profesional kepala sekolah dan kemauannya
untuk bekerja keras dalam memberdayakan seluruh potensi sumber daya sekolah
menjadi jaminan keberhasilan sebuah sekolah. Untuk lebih mengefektifkan
pelaksanaan pekerjaannya dan dapat mendayagunakan seluruh potensi sumber daya
yang ada di sekolah maka kepala sekolah harus memahami perannya. Tiga hal
penting yang menjiwai supervisi pendidikan, yaitu:
10
Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang harmonis, minat terhadap
perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan dan perkembangan
mutu profesional di antara para guru, banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan
kepala sekolah. Dengan demikian kepala sekolah adalah salah satu kunci
keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya. Sebagai leader, seorang Kepala
Sekolah harus mampu mengerakkan orang lain agar secara sadar dan sukarela
melaksanakan kewajibannya secara baik sesuai dengan yang diharapkan pimpinan
dalam rangka mencapai tujuan (Nurkolis, 2003:119-121).
6. Kepala Sekolah Sebagai Inovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah
harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah, dan mengembangkan model
model pembelajaran yang inofatif. Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin
dari cara cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,
integratif, rasional, objektif, pragmatis, keteladanan
11
perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-
hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi
gurunya.
12
m) Arsip buku rapor
n) Arsip ijazah anak didik
o) Asip sertifikat/ piagam anak didik
p) Buku kegiatan ekstrakurikuler
13
i) Portofolio
j) Buku Observasi Anak Didik
k) Buku Catatan Kesehatan Tumbuh Kembang Anak Didik
l) Buku Komunikasi / Buku Penghubung PAUD Format Baru
m) Buku Catatan Kesehatan Tumbih Kembang Anak Didik
n) Jadwal KBM
o) Kalender Kegiatan
7. Administrasi Keuangan
a) Buku Kas Harian
b) Buku Kas Besar dan laporan keuangan
c) Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (RAPBS)
d) Kartu SPP / Pembayaran Iuran Anak Didik
e) Buku Tabungan Anak
14
f) Buku keuangan sisa hasil usaha (buku, majalah, kegiatan ekstrakurikuler, dll)
8. Administrasi Keuangan
a) Buku Puskesmas (holistic Integratif)
b) MOU/ surat permohonan-balasan
c) Komite (daftar pengurus, buku daftar hadir, program kerja, notulen rapat,
organisasi profesi)
15
BAB III
EVALUASI, PELAPORAN DAN PEMBINAAN
A. EVALUASI
Evaluasi berguna untuk mengetahui apakah penyelengaraan Program TK Pertiwi
2 Dlimas dapat dilaksanakan secara efektif, dan sebagai langkah berikutnya dalam
menentukan kebijakan demi kemajuan lembaga.
1. TUJUAN :
Tujuan evaluasi, pelaporan dan pembinaan adalah sebagai berikut :
a. Memetakan permasalahan yang ada di lembaga.
b. Memperoleh gambaran tentang penyelenggaraan lembaga dari aspek anak didik,
pendidik, tenaga kependidikan, kurikulum, metode, sarana & prasarana,
pembiayaan.
c. Memantau kesesuaian program lembaga dengan kebutuhan tumbuh kembang
anak.
2. METODE :
Metode yang dapat dipergunakan antara lain :
a. Metode observasi, cek list, dan sebagainya.
b. Metode dokumentasi/observasi, angket/tanya jawab, analisa dokumen, dan
sebagainya
Waktu :
Secara berkala dan berkesinambungan, minimal 6 bulan sekali.
B. PELAPORAN
Pelaporan adalah proses penyampaian data dan atau informasi mengenai kemajuan
pelaksanaan/ penyelenggaraan lembaga PROGRAM PAUD tahap demi tahap secara
berkala dan berkesinambungan.
1. TUJUAN :
Tujuan pelaporan adalah untuk mengetahui dan memantau keberadaan (kelebihan
dan kekurangan) yang telah dicapai oleh lembaga.
16
2. PRINSIP :
Prinsip-prinsip pelaporan adalah :
a. Sederhana & ringkas
b. Akurat dan sesuai dengan kondisi yang ada.
c. Informatif dan mudah dimengerti.
d. Tepat waktu.
e. Data terbaru (terkini) sesuai dengan periode laporan.
3. JENIS PELAPORAN :
a. Pelaporan kepada orang tua
Meliputi semua aspek perkembangan anak.
b. Pelaporan kepada lembaga/instansi pembina, misal : Dinas Pendidikan.
Meliputi semua unsur program : tenaga, sarana, prasarana, keuangan, dll.
Diserahkan setiap bulan, semester, atau akhir tahun.
C. PEMBINAAN
Pembinaan adalah keseluruhan proses kerjasama untuk pembinaan terhadap peserta
didik, pendidik, dan pengelola Program PAUD, dalam rangka meningkatkan keseluruhan
kinerja lembaga.
TUJUAN :
Tujuan Pembinaan adalah untuk mengetahui faktor penyebab dari setiap permasalahan
yang ada guna mencari solusi yang efektif, antara lain :
a. Dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan pengelola guna
menciptakan iklim kerja yang kondusif.
b. Memberikan masukan pada pengelola/penyelenggara untuk melaksanakan
pembaharuan di lembaga.
c. Meningkatkan kemampuan pengelola dalam mengelola lingkungan fisik lembaga,
suasana kerja, dll.
D. TINDAK LANJUT
Sebagai tujuan akhir dari keseluruhan rangkaian evaluasi adalah menghasilkan sebuah
tindakan/action, yang diharapkan dapat memberikan perubahan atau pembaharuan
demi peningkatan mutu layanan lembaga secara keseluruhan.
Tindakan/action yang dilaksanakan tentunya melibatkan seluruh personil yang ada, dan
berdampak luas bagi lembaga.
17
BAB IV
PENUTUP
18
DAFTAR PUSTAKA
Widiani, E.2014.Panduan Administrasi Pendidikan Anak Usia Dini (PNFI). Bogor: CV.
Bukit Mas Mulia
19