Anda di halaman 1dari 19

BUKU PEDOMAN

ADMINISTRASI PAUD

YAYASAN DIAN DHARMA

TK PERTIWI 2 DLIMAS
Dukuh Dlimas, Desa Dlimas,
Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten
KATA PENGANTAR

Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat, karena kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan usia dini dan didukung dengan bertambahnya jumlah lembaga pendidikan
dini di Indonesia.

Salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan program PAUD adalah


pengelolaan administrasi. Oleh sebab itu, lembaga TK Pertiwi 2 Dlimas membuat
panduan administrasi untuk menyelenggarakan administrasi di TK Pertiwi 2 Dlimas agar
penyelenggaraan administrasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Dlimas, Oktober 2019

Kepala TK Pertiwi 2 Dlimas

Dwi Saraswati, S.Pd.AUD

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................. 1


Kata Pengantar ............................................................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4
B. PENGERTIAN ............................................................................................... 4
C. DASAR HUKUM ............................................................................................ 4
D. TUJUAN ........................................................................................................ 4
BAB II PRINSIP-PRINSIP DAN KOMPONEN ADMINISTRASI .................................... 5
A. PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI .............................................................. 5
B. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN ......................... 5
C. KONSEP DASAR ADMINISTRASI ................................................................ 5
D. UNSUR DALAM ADMINISTRASI .................................................................. 5
E. KONSEP DASAR MANAJEMEN ................................................................... 6
F. FUNGSI MANAJEMEN ADALAH POAC ....................................................... 6
G. ADMINISTRASI PENDIDIKAN ...................................................................... 6
H. PERMENDIKNAS NO. 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH .............................................................. 6
I. TUGAS POKOK DAN PERAN KEPALA SEKOLAH ...................................... 8
J. PP NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG KOMPETENSI GURU .................. 12
K. MACAM-MACAM KOMPONEN ADMINISTRASI PENDIDIK ........................ 12
BAB III EVALUASI, PELAPORAN DAN PEMBINAAN ................................................. 16
A. EVALUASI ..................................................................................................... 16
B. PELAPORAN ................................................................................................. 16
C. PEMBINAAN .................................................................................................. 17
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejak semula dicanangkan Program Pendidikan Anak Usia Dini telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Secara kuantitas, hal ini dapat dilihat dari pertambahan
jumlah peserta didik di TK Pertiwi 2 Dlimas baik secara formal maupun non formal.
Sedangkan secara kualitas, sudah banyak pelatihan yang diadakan guna menunjang
penyempurnaan kegiatan belajar mengajar yang ada.

Sebagai satu rangkaian dari penyelenggaraan program PAUD Non Formal,


adalah dari segi mengelola administrasi lembaga PAUD NF. Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa kemampuan penyelenggara/pengelola dalam menyusun administrasi
lembaganya masih sangat lemah. Penyelenggara / pengelola tidak dapat menyediakan
administrasi yang efektif dan efisien untuk menunjang lembaganya sehingga kemajuan
lembaga tidak dapat dipantau dengan baik.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dipandang perlu menyusun Pedoman


Administrasi Program TK Pertiwi 2 Dlimas sehingga para Penyelenggara/Pengelola
dan Tenaga Pendidik maupun masyarakat dapat melaksanakan kegiatan dengan benar
sesuai ketentuan yang ada.

B. PENGERTIAN
1. Program TK Pertiwi 2 Dlimas adalah salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini di
jalur pendidikan non formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 2-6
tahun untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap
memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. Pedoman Administrasi TK Pertiwi 2 Dlimas merupakan acuan minimal khususnya bagi
para pengelola, penyelenggara dan pendidik serta pembinaan program TK Pertiwi 2
Dlimas dalam melakukan pembinaan tehnis penyelenggaraan administrasi Lembaga
TK Pertiwi 2 Dlimas.

C. DASAR
1. UUD Tahun 1945
2. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 1971 tentang Inventarisasi Barang-barang Milik
Negara/Kekayaan Negara.

D. TUJUAN PEDOMAN PENYUSUNAN ADMINISTRASI


1. Sebagai pedoman bagi petugas di TK Pertiwi 2 Dlimas.
2. Sebagai acuan bagi pengelola, penyelenggara, dan tenaga kependidikan dalam
melaksanakan penyelenggaraan di TK Pertiwi 2 Dlimas.

4
BAB II
PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI
DAN KOMPONEN ADMINISTRASI

A. PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI

1. Administrasi bersifat praktis, agar dapat dikerjakan sesuai situasi dan kondisi
Program TK Pertiwi 2 Dlimas.
2. Administrasi bersifat sebagai sumber informasi bagi pengembangan pengelolaan
pendidikan dan peningkatan proses kegiatan Program TK Pertiwi 2 Dlimas.
3. Administrasi dilaksanakan melalui system dan mekanisme kerja berdasar pada
peraturan/ketentuan dan prosedur kerja

B. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN


Pengertian Administrasi secara etimologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata
"ad" artinya ke, untuk atau menuju, dan "ministrare" artinya melayani, membantu,
mengarahkan. Jadi dapat dikatakan administrasi secara etimologi adalah kegiatan
melayani, membantu dan mengarahkan.

C. KONSEP DASAR ADMINISTRASI


1. Pengertian administrasi secara sempit dapat diartikan sebagai bentuk aktivitas yang
meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan sederhana, ketik-mengetik,
dan kegiatan lain yang sifatnya teknis ketatausahaan.
2. Menurut Prof. Dr. S Prajudi Atmosudirjo, S.H., administrasi adalah proses dan tata
kerja yang terdapat pada setiap usaha, apakah usaha kenegaraan atau swasta,
usaha sipil atau militer, usaha besar atau kecil.

D. UNSUR DALAM ADMINISTRASI


Unsur-unsur administrasi menurut Sondang P Siagian adalah:
1. Terdiri dari dua orang manusia atau lebih
2. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama-sama
3. Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan
4. Adanya peralatan/ perlengkapan untuk melaksanakan kegiatan

E. KONSEP DASAR MANAJEMEN


Berdasarkan asal katanya, manajemen berasal dari kata management yang merupakan
bentuk nouns dari kata kerja to manage yang bermakna mengurus, mengatur,
melaksanakan, dan mengelola.
Menurut George Terry, Manajemen adalah Kemampuan menyuruh orang lain bekerja
guna mencapai tujuan.
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan
secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses

5
perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian,
dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.

F. FUNGSI MANAJEMEN ADALAH : POAC


1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengendalian)

G. ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan, bahkan sumber
pendidikan lain yang memadai sering kali kurang berarti apabila tidak didukung oleh
keberadaan guru yang berkualitas.
Kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam transformasi
orientasi peserta didik dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi
mandiri, dari tidak terampil menjadi terampil, dengan metode-metode pembelajaran
bukan lagi mempersiapkan peserta didik yang pasif, melainkan peserta didik
berpengetahuan yang senantiasa mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan
informasi baru dengan berpikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan
cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupannya.
Dengan kata lain, guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas
layanan dan hasil pendidikan. Singkatnya, guru merupakan kunci utama dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan.
Dalam TK Pertiwi 2 Dlimas, Kepala Sekolah adalah guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai Kepala Sekolah.

H. PERMENDIKNAS NO. 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KOMPETENSI


KEPALA SEKOLAH
1. KEPRIBADIAN, artinya :
a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mu lia dan menjadi
teladan akhlak mulia bagi komunitas disekolah.
b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c. Memiliki keinginan yang kuat di dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah/madrasah.
d. Bersifat terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah.
f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2. MANAGERIAL, artinya :
a. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b. Mengembangkan sekolah sesuai dengan kebutuhan.

6
c. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal.
d. Mengelola perubahan dan penge-mbangan sekolah menuju organi sasi
pembelajaran yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim se kolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pemberdayaan sumber da ya manusia
secara optimal.
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendaya gunaan secara
optimal.
h. Mengelola hubungan antara seko lah dan masyarakat dalam rangka mencari
dukungan ide, sumber belajar dan pembeayaan.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan
penempatan pengemba ngan kapasitas peserta didik.
j. Mengelola pengembangan kuriku lum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah dan tujuan pendidikan nasional.
k. Mengelola keuangan sekolah se suai dengan prinsip pengelolaan yang akuntable,
transparan dan e fisien.
l. Mengelola ketatausahaan seko-lah dalam mendukung pencapai-an tujuan
sekolah.
m. Mengelola unit layanan khusus
n. dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peser ta didik disekolah.
o. Mengelola sistim informasi seko-lah dalam rangka penyusunan pro gram dan
pengambilan keputus-an.
p. Memanfaatkan kemajuan teknolo gi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah.
q. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pro gram kegiatan
sekolah dengan prosedur yang tepat, serta meren canakan tindak lanjutnya.

3. KEWIRAUSAHAAN, artinya:
a. Menciptakan inovasi yang bergu na bagi sekolah.
b. Bekerja keras untuk mencapai ke berhasilan sekolah sebagai orga nisasi
pembelajaran yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tu gas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi yang terbaik da-lam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan pro-duksi/jasa sekolah
sebagai sum-ber belajar peserta didik.

4. SUPERVISI, artinya :
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka pening katan
profesionalisme guru.

7
b. Melaksanakan supervisi akade-mik terhadap guru dengan meng gunakan
pendekatan dan super visi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesional isme guru.

5. SOSIAL, artinya :
a. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orangtua/ wali peserta didik serta masyarakat.
b. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
d. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

I. TUGAS POKOK DAN PERAN KEPALA SEKOLAH


1. Kepala Sekolah sebagai Edukator (Pendidik)
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru
merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah
yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum
dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan
tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha
memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus
meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
efektif dan efisien.

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer


Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala
sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi
para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan
memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan
kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan,
baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti : KKKS/KKG tingkat sekolah, in house
training, diskusi profesional dan sebagainya, atau melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan di luar sekolah, seperti: kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti
berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain. Sebagai manajer,
seorang kepala sekolah harus memerankan. Fungsi manajerial kepala sekolah
dengan melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, mengerakkan dan
mengoordinasikan (Nurkolis, 2003:119-121).

3. Kepala Sekolah sebagai Administrator


Nawawi (1983: 11) mengatakan : Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan
atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan
di lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal. Mengacu pada

8
pengertian administrasi secara umum dan administrasi pendidikan pada khususnya,
dalam kajian ini yang dimaksud dengan peranan kepala sekolah sebagai
administrator adalah kedudukan yang dimiliki kepala sekolah untuk merangkai
kegiatan dan sejumlah orang dalam lembaga pendidikan formal untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis.
Manajemen sekolah tidak lain berarti pendayagunaan dan penggunaan sumber daya
yang ada dan yang dapat diadakan secara efisien dan efektif untuk mencapa visi dan
misi sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab atas jalannya lembaga sekolah dan
kegiatannya. Kepala sekolah berada di garda terdepan dan dapat diukur
keberhasilannya. Sebagai administrator, seorang Kepala Sekolah memiliki dua tugas
utama. Pertama, sebagai pengendali struktur organisasi. Kedua melaksanakan
administrasi substantif yang mencakup administrasi kurikulum, kesiswaan, personalia,
keuangan, sarana, hubungan dengan masyarakat, dan administrasi umum (Nurkolis,
2003:119-121).
Tujuh kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah yakni merencanakan,
mengorganisasi, mengadakan staf mengarahkan/orientasi sasaran, mengkoordinasi,
memantau serta menilai/evaluasi. Melalui kegiatan perencanaan terjawablah
beberapa pertanyaan: Apa yang akan, apa yang seharusnya dan apa yang
sebaiknya? Hal ini tentu berkaitan dengan perencanaan reguler, teknis-opersional
dan perencanaan strategis (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang).
Kepala sekolah mulai menggarap bidang sasaran yang mungkin sebelumnya sudah
dikaji secara bersama-sama.

4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor


Kepala sekolah mempunyai tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah sebagai
supervisor dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian
terhadap guru-guru dan personel lain untuk meningkatkan kinerja mereka. Kepala
sekolah sebagai supervisor bertugas mengatur seluruh aspek kurikulum yang berlaku
di sekolah agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan target yang telah
ditentukan. Aspek-aspek kurikulum yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai
supervisor adalah materi pelajaran, proses belajar mengajar, evaluasi kurikulum,
pengelolaan kurikulum, dan pengembangan kurikulum.
Sebagai supervisor, seorang Kepala Sekolah berkewajiban untuk memberikan
pembinaan atau bimbingan kepada para guru dan tenaga kependidikan (Nurkolis,
2003:119-121). Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan
pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi,
yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses
pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode,
media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (E.
Mulyasa, 2004). Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus
keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan
kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan

9
tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada
sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
Edmonds (dalam Sagala, 2005) tentang sekolah efektif menunjukkan bahwa peran
kepala sekolah sedemikian penting untuk menjadikan sebuah sekolah pada tingkatan
yang efektif. Asumsinya adalah bahwa sekolah yang baik akan selalu memiliki kepala
sekolah yang baik, artinya kemampuan profesional kepala sekolah dan kemauannya
untuk bekerja keras dalam memberdayakan seluruh potensi sumber daya sekolah
menjadi jaminan keberhasilan sebuah sekolah. Untuk lebih mengefektifkan
pelaksanaan pekerjaannya dan dapat mendayagunakan seluruh potensi sumber daya
yang ada di sekolah maka kepala sekolah harus memahami perannya. Tiga hal
penting yang menjiwai supervisi pendidikan, yaitu:

1) Supervisi pendidikan merupakan suatu perbuatan yang telah diprogramkan


secara resmi oleh organisasi. Jadi bukan perbuatan yang dilakukan tanpa
perencanaan terlebih dahulu, tetapi direncanakan secara matang sebelumnya.

2) Supervisi pendidikan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh supervisor


(kepala sekolah) dan secara langsung berpengaruh terhadap kemampuan
profesional guru.
3) Supervisi pendidikan mempengaruhi kemampuan guru yang pada gilirannya
meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik, sehingga tujuan sekolah dapat
tercapai secara optimal. Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai
beberapa peran penting, yaitu:
a) melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi
proses belajar mengajar.
b) mengadakan observasi kunjungan kelas untuk peningkatan efektivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar.
c) melaksanakan pertemuan individual secara profesional dengan guru untuk
meningkatkan profesi guru.
d) menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam
pemecahan masalah proses belajar mengajar.
e) menyediakan dukungan dan suasana kondusif kepada guru dalam perbaikan
dan peningkatan Kualitas proses belajar mengajar.
f) melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah.
g) melaksanakan kerja sama dengan guru dan pihak terkait lainnya untuk
mengevaluasi hasil belajar secara komprehensif.
h) menciptakan team work yang dinamis dan profesional.
i) menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif.

5. Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin)


Tugas dan tanggung jawab merupakan sesuatu hal yang harus dilaksanakan oleh
seseorang dalam memangku suatu jabatan. Demikian pula dengan tugas dan
tanggung jawab kepala sekolah. Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang
memiliki peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.

10
Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang harmonis, minat terhadap
perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan dan perkembangan
mutu profesional di antara para guru, banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan
kepala sekolah. Dengan demikian kepala sekolah adalah salah satu kunci
keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya. Sebagai leader, seorang Kepala
Sekolah harus mampu mengerakkan orang lain agar secara sadar dan sukarela
melaksanakan kewajibannya secara baik sesuai dengan yang diharapkan pimpinan
dalam rangka mencapai tujuan (Nurkolis, 2003:119-121).
6. Kepala Sekolah Sebagai Inovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah
harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah, dan mengembangkan model
model pembelajaran yang inofatif. Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin
dari cara cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,
integratif, rasional, objektif, pragmatis, keteladanan

7. Kepala Sekolah Sebagai Motivator


Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberikan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik,
pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan
penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar
(PSB).

8. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja


Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih
termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk
meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya
dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut : (1) para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang
dilakukannya menarik dan menyenangkan, (2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan
dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui
tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut,
(3) para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) pemberian
hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga
diperlukan, (5) usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga
memperoleh kepuasan (E. Mulyasa, 2003).

9. Kepala sekolah sebagai wirausahawan


Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan
kompetensi guru, maka kepala sekolah seyogyanya dapat menciptakan
pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang.
Kepala sekolah dengan sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan

11
perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-
hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi
gurunya.

J. PP NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG KOMPETENSI GURU


1. Kompetensi Paedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta
didik yang meliputi: a) pemahaman wawasan atau landasaran kependidikan; b)
pemahaman terhadap peserta didik; c) pengembngn kurikulum/silabus; d)
perancangan pembelajaran; e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis; f) evaluasi hasil belajar; g) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang; a) mantap;
b) stabil; c) dewasa; d) arif dan bijaksana; e) berwibawa; f) berakhlak mulia; g)
menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; h) mengewaluasi kinerja sendiri;
i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.
3. Kompetensi Sosial yaitu merupakan kompetensi pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk; a) berkomunikaasi lisan dan tulisan; b) menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi secara fungsional; c) bergaul secara efektif dengan peserta
didik; sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik; dan d)
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Profesional yaitu kemmpuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam meliputi; a) konsep, struktur, dan medote keilmuan/teknologi/seni
yang menaungi/koheren dengan materi ajar; b) materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah; c) hubungan konsep antar mata ajar yang terkait; d) penerapan konsep-
konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan e) kompetensi secara profesional
dalam konteks global dengan teap melestarikan nilai dan budaya nasional.

K. MACAM-MACAM KOMPONEN ADMINISTRASI PENDIDIK


1. Administrasi Umum
a) Buku Pedoman Administrasi
b) Buku Agenda Surat Masuk/Keluar
c) Buku Tamu (Buku Tamu Khusus, Buku Tamu Dinas, Buku Tamu Umum, Buku
Tamu Yayasan)
d) Buku Ekspedisi
e) Surat Pengantar Lembaga PAUD
f) Buku Notula Rapat (Yayasan, Wali Murid, Pendidik, Organisasi Profesi, umum)
g) Buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Program TK Pertiwi 2 Dlimas dari
Kemendikbud
h) Buku Catatan Prestasi Anak Didik
i) Buku Catatan Prestasi Sekolah
j) Buku Agenda Kegiatan
k) Buku Piket
l) Brosur Tata Tertib Anak

12
m) Arsip buku rapor
n) Arsip ijazah anak didik
o) Asip sertifikat/ piagam anak didik
p) Buku kegiatan ekstrakurikuler

2. Kelengkapan Dokumen Lembaga, meliputi :


a) Bagan Struktur Organisasi Lembaga PAUD
b) Visi, Misi dan Tujuan Lembaga PAUD
c) Profil Lembaga PAUD
d) Rencana program jangka panjang, menengah dan pendek
e) Surat Keputusan Pendirian Lembaga
f) Akta Notaris
g) AD-ART Yayasan
h) NPWP
i) Surat Bukti Kepemilikan Tanah / Bangunan
j) Ijin Operasional

3. Buku Administrasi Tenaga Pendidik PAUD


a) Buku Induk / Biodata Tenaga Pendidik & Tenaga Kependidikan
b) Buku Tata Tertib Pegawai
c) Buku Daftar Pembagian Tugas Mengajar Tenaga Pendidik
d) Buku Absensi / Daftar Hadir
e) Buku Piket Tenaga Pendidik
f) Buku Catatan Prestasi Tenaga Pendidik
g) Buku Penilaian Kinerja Tenaga Pendidik & Kependidikan
h) Buku Catatan Kegiatan Penunjang Guru
i) Buku Mutasi Kelas
j) Buku Absensi pengambilan rapor
k) SK pengangkatan tenaga pendidik dan kependidikan oleh yayasan

4. Buku Administrasi Pembelajaran


a) Dokumen tujuan (mengacu pada 6 aspek) yaitu bahasa, kognitif, nilai agama,
social emosi, fisik motoric, seni. Rogram yang direncanakan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran, peninjauan kurikulum lama dan baru, kalender
akademik (berita acara dan daftar hadir), jadwal KBM, acuan/ panduan kurikulum
nasional, local dan internasional.
b) PROTA, Buku Rencana Program Pembelajaran Tahunan
c) PROMES, Buku Rencana Program Pembelajaran Bulanan
d) Program bulanan
e) RPPM, Buku Rencana Program Pembelajaran Mingguan
f) RPPH, Buku Rencana Program Pembelajaran Harian
g) Penilaian (Ankedot, ceklist, hasil karya, dan lain-lain); Data Penilaian periodik
(harian, mingguan, bulanan, semester/ buku rapor) dan rekapitulasinya
h) Buku Catatan Anekdot

13
i) Portofolio
j) Buku Observasi Anak Didik
k) Buku Catatan Kesehatan Tumbuh Kembang Anak Didik
l) Buku Komunikasi / Buku Penghubung PAUD Format Baru
m) Buku Catatan Kesehatan Tumbih Kembang Anak Didik
n) Jadwal KBM
o) Kalender Kegiatan

5. Administrasi Anak Didik


Awal Tahun Pelajaran Baru
a) Formulir Pendaftaran
b) Daftar Calon Anak didik
c) Buku Daftar Anak Didik Baru
Tengah Tahun Pelajaran
d) Buku Induk Anak Didik
e) Buku Klaper
f) Buku Daftar Anak Didik berdasarkan Kelompok
g) Buku Jumlah Anak menurut kelompok, usia, asal dan jenis kelamin
h) Papan Absensi Harian Anak Didik
i) Buku Absensi
j) Buku Rekapitulasi Absensi Bulanan Anak
Akhir Tahun Pelajaran
k) Buku Mutasi Siswa
l) Buku Pindah Kelompok
m) Buku Data Anak masuk SD/ MI
n) Buku Catatan Mutasi Anak Didik
o) Surat Permohonan Pindah Sekolah

6. Administrasi Sarana Prasarana


a) Buku Inventaris Buku Perpustakaan Guru
b) Buku Inventaris Buku Perpustakaan Anak
c) Buku Inventaris Buku Perpustakaan Umum
d) Buku Inventaris APE Dalam Ruang
e) Buku Inventaris APE Luar Ruang
f) Buku Inventaris Bangunan Gedung
g) Buku Inventaris Kelas
h) Buku Inventaris Barang/Perlengkapan Sekolah

7. Administrasi Keuangan
a) Buku Kas Harian
b) Buku Kas Besar dan laporan keuangan
c) Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (RAPBS)
d) Kartu SPP / Pembayaran Iuran Anak Didik
e) Buku Tabungan Anak

14
f) Buku keuangan sisa hasil usaha (buku, majalah, kegiatan ekstrakurikuler, dll)

8. Administrasi Keuangan
a) Buku Puskesmas (holistic Integratif)
b) MOU/ surat permohonan-balasan
c) Komite (daftar pengurus, buku daftar hadir, program kerja, notulen rapat,
organisasi profesi)

15
BAB III
EVALUASI, PELAPORAN DAN PEMBINAAN

A. EVALUASI
Evaluasi berguna untuk mengetahui apakah penyelengaraan Program TK Pertiwi
2 Dlimas dapat dilaksanakan secara efektif, dan sebagai langkah berikutnya dalam
menentukan kebijakan demi kemajuan lembaga.

1. TUJUAN :
Tujuan evaluasi, pelaporan dan pembinaan adalah sebagai berikut :
a. Memetakan permasalahan yang ada di lembaga.
b. Memperoleh gambaran tentang penyelenggaraan lembaga dari aspek anak didik,
pendidik, tenaga kependidikan, kurikulum, metode, sarana & prasarana,
pembiayaan.
c. Memantau kesesuaian program lembaga dengan kebutuhan tumbuh kembang
anak.

2. METODE :
Metode yang dapat dipergunakan antara lain :
a. Metode observasi, cek list, dan sebagainya.
b. Metode dokumentasi/observasi, angket/tanya jawab, analisa dokumen, dan
sebagainya

3. ASPEK YANG DIEVALUASI :


Adapun aspek yang dievaluasi meliputi :
a. Kesesuaian program/kegiatan dengan visi, misi, dan tujuan lembaga.
b. Kurikulum, Rencana Kegiatan Tahunan, semester, bulanan, harian.
c. Kinerja pengelola, pendidik, dan tenaga kependidikan.
d. Keamanan, kenyamanan dan kebersihan lingkungan, sarana, alat bermain, dan
bahan bermain yang dimiliki serta digunakan anak.
e. Layanan lain yang diberikan lembaga, misal : gizi, dll.
f. Kelengkapan administrasi.

Waktu :
Secara berkala dan berkesinambungan, minimal 6 bulan sekali.

B. PELAPORAN
Pelaporan adalah proses penyampaian data dan atau informasi mengenai kemajuan
pelaksanaan/ penyelenggaraan lembaga PROGRAM PAUD tahap demi tahap secara
berkala dan berkesinambungan.
1. TUJUAN :
Tujuan pelaporan adalah untuk mengetahui dan memantau keberadaan (kelebihan
dan kekurangan) yang telah dicapai oleh lembaga.

16
2. PRINSIP :
Prinsip-prinsip pelaporan adalah :
a. Sederhana & ringkas
b. Akurat dan sesuai dengan kondisi yang ada.
c. Informatif dan mudah dimengerti.
d. Tepat waktu.
e. Data terbaru (terkini) sesuai dengan periode laporan.

3. JENIS PELAPORAN :
a. Pelaporan kepada orang tua
Meliputi semua aspek perkembangan anak.
b. Pelaporan kepada lembaga/instansi pembina, misal : Dinas Pendidikan.
Meliputi semua unsur program : tenaga, sarana, prasarana, keuangan, dll.
Diserahkan setiap bulan, semester, atau akhir tahun.

C. PEMBINAAN
Pembinaan adalah keseluruhan proses kerjasama untuk pembinaan terhadap peserta
didik, pendidik, dan pengelola Program PAUD, dalam rangka meningkatkan keseluruhan
kinerja lembaga.
TUJUAN :
Tujuan Pembinaan adalah untuk mengetahui faktor penyebab dari setiap permasalahan
yang ada guna mencari solusi yang efektif, antara lain :
a. Dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan pengelola guna
menciptakan iklim kerja yang kondusif.
b. Memberikan masukan pada pengelola/penyelenggara untuk melaksanakan
pembaharuan di lembaga.
c. Meningkatkan kemampuan pengelola dalam mengelola lingkungan fisik lembaga,
suasana kerja, dll.

D. TINDAK LANJUT
Sebagai tujuan akhir dari keseluruhan rangkaian evaluasi adalah menghasilkan sebuah
tindakan/action, yang diharapkan dapat memberikan perubahan atau pembaharuan
demi peningkatan mutu layanan lembaga secara keseluruhan.
Tindakan/action yang dilaksanakan tentunya melibatkan seluruh personil yang ada, dan
berdampak luas bagi lembaga.

17
BAB IV
PENUTUP

Pedoman administrasi TK Pertiwi 2 Dlimas merupakan acuan minimal yang


dibuat oleh pengelola lembaga TK Pertiwi 2 Dlimas, sehingga dapat menyediakan
administrasi yang efektif dan efisien untuk menunjang lembaga agar kemajuan lembaga
dapat dipantau dengan baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Widiani, E.2014.Panduan Administrasi Pendidikan Anak Usia Dini (PNFI). Bogor: CV.
Bukit Mas Mulia

19

Anda mungkin juga menyukai