Sri Rama
Tokoh Sinta
Sering juga disebut sebagai Sintadewi, Rakyan Sinta, Janaki, atau Maithali. Putri dari
Mantili ini berayahkan Prabu Janaka. Merupakan titisan dari bidadari kayangan Dewi Sri
Widowati. Menjadi permasuri Sri Rama, raja Ayodya. Memiliki sifat setia dan berbakti kepada
suami. Hal ini dibuktikan ketika Dewi Shinta diculik oleh Rahwana, dia dapat mempertahankan
kesuciannya. Pada saat kesuciannya diuji oleh Sri Rama dengan cara dibakar, Shinta dapat
selamat dari kobaran api
Merupakan tokoh utama dalam tarian epos Ramayana dan berperan sebagai tokoh
protagonis.
Memiliki karakter atau watak yang cantik, setia, baik hati, welas asih.
Dasa nama : Dewi Janaki
Kasatriyane : Manthili
Kadigdayan : Boten saged kobar ing dahana
Sifat : Setya dhateng garwa, temen, prasaja, sabar, narima
3. Laksmana
Laksmana atau Lesmana merupakan putera ketiga Raja Dasarata yang bertahta di
kerajaan Kosala, dengan ibukota Ayodhya. Kakak sulungnya bernama Rama, kakak keduanya
bernama Bharata, dan adiknya sekaligus kembarannya bernama Satrugna. Di antara saudara-
saudaranya, Laksmana memiliki hubungan yang sangat dekat terhadap Rama. Mereka bagaikan
duet yang tak terpisahkan. Ketika Rama menikah dengan Sita, Laksmana juga menikahi adik
Dewi Sita yang bernama Urmila.
Merupakan tokoh tambahan dan berpseran sebagai tokoh protagonis
Memiliki karakter atau watak yang tampan, gagah, baik hati, berjiwa satria, arif dan
bijaksana.
Dasa nama : Widagda, Sumitratmaja
Kasatriyane : Girikastuba
Gaman / Aji-aji : Jemparing Naracabala, Panah Banuwastra / Rajah Kalacakra,
mantra Kalacakra.
Sifat : Jujur, bekti dhateng sadherek sepuh, santosa ing tekad, tansah
bela ingkang leres, jejegaken prakawis kanthi adil, remen ngayomi saha paring
pitulungan dhateng tiyang sanes ingkang sangsaya saha kaaniaya.
Garwa : Wadat
4. Rahwana
Tokoh Sugriwa
Sugriwa adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah seorang
raja kera dan merupakan seekor wanara. Ia tinggal di Kerajaan Kiskenda bersama kakaknya yang
bernama Subali. Ia adalah teman Sri Rama dan membantunya memerangi Rahwana untuk
menyelamatkan Sita. Nama Sugriwa dalam bahasa Sanskerta (Sugrīva) artinya adalah "leher
yang tampan".
Merupakan tokoh tambahan dan berperan sebagai tokoh protagonis
Memiliki karakter atau watak yang balas budi dan baik hati
Dasa nama : Guwarsa
Kasatriyane : Guwa Kiskendha
Gaman / Aji-aji : -
Sifat : Sentosa ing tekad, taberi ing teteki
Patih : Jaya Anila
Rama : Resi Gotama
Ibu : Dewi Indradi
Garwa : Dewi Tara nurunaken Raden Jaya Anggada tetilaranipun
Resi Subali
6. Subali
Tokoh Subali
Subali adalah seorang raja Wanara dalam wiracarita Ramayana. Ia merupakan kakak dari
Sugriwa, sekutu Sri Rama. Ketika terjadi perselisihan antara kedua Wanara bersaudara itu, Rama
berada di pihak Sugriwa. Subali akhirnya tewas di tangan pangeran dari Ayodhya tersebut.
Subali juga dikenal dalam dunia pewayangan Jawa sebagai seorang pendeta Wanara berdarah
putih yang tinggal di puncak Gunung Sunyapringga. Ia memiliki Aji Pancasunya (di daerah
Sunda disebut Pancasona) yang membuatnya tidak bisa mati. Ilmu kesaktian tersebut
diwariskannya kepada Rahwana, musuh besar Rama.
Merupakan tokoh tambahan dan berperan sebagai tokoh antagonis
Memiliki karakter atau watak yang sakti dan tidak bisa mengendalikan diri.
Dasa nama : Guwarsi
Kasatriyane : Sonyapringga
Aji-aji : Aji Pancasina, nyawanipun rangkep gangsal
Sifat : Santosa ing tekad, taberi teteki
Rama : Resi Gohtama
Ibu : Dewi Indradi
Garwa : Dewi Tara nurunaken Jaya Anggada
7. Anggada
Tokoh Anggada
Anggada adalah wanara muda yang sangat tangkas dan gesit. Kekuatannya sangat
dahsyat, sama seperti ayahnya, yakni Subali. Dalam kitab Ramayana disebutkan bahwa ia dapat
melompat sejauh sembilan ratus mil. Anggada dilindungi oleh Rama dan akhirnya membantu
Rama, berperang melawan Rahwana merebut kembali Dewi Sita.
Merupakan tokoh tambahan dan berperan sebagai tokoh protagonis.
Memiliki karakter atau watak yang setia
Kasatriyane : Kunthara
Gaman / Aji-aji : -
Sifat : Sentosa ing tekad
Rama : Resi Subali
Ibu : Dewi Tara
8. Hanoman
Tokoh Hanoman
Hanoman juga disebut sebagai Anoman, adalah salah satu dewa dalam
kepercayaan agama Hindu, sekaligus tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling
terkenal. Ia adalah seekor kera putih dan merupakan putera Batara Bayu dan Anjani, saudara dari
Subali dan Sugriwa. Menurut kitab Serat Pedhalangan, tokoh Hanoman sebenarnya memang asli
dari wiracarita Ramayana, namun dalam pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul
dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antar zaman. Di India, hanoman dipuja
sebagai dewa pelindung dan beberapa kuil didedikasikan untuk memuja dirinya.
Merupakan tokoh tambahan dan berperan sebagai tokoh protagonis
Memiliki karakter atau watak yang pemberani, sopan santun,tahu harga diri,
prajurit ulung, waspada, rendah hati, teguh dalam pendirian, lincah, cerdik, setia.
Dasa nama : Anjani putra, Bayudara, Kapiwara, Palwaga Seta, Maruti,
Ramanda, Dayapati, Bayusiwi, Guruputra, Yudawisma, Maruta, prabancana, Resi
Mayangkara
Kasatriyane : Kendhalisada
Gaman : Aji sepiangin, aji pameling, aju Mundri
Sifat : Santosa ing tekad, jujur, kendel, bekti lan setya dhateng
Gusti
Kadigdayan : Manawi mlampah kadi angin, gampil ngertos manawi dipun
betahaken tiang, kekiyatanan astanipun ngedap-edapi.
9. Jatayu
Tokoh Jatayu
Jatayu adalah putra Aruna dan keponakan Garuda. Ia merupakan saudara Sempati. Ia
adalah seekor burung yang melihat bagaimana Dewi Sita diculik oleh Rawana. Ia berusaha
melawan tetapi kalah bertarung dan akhirnya mati. Tetapi ketika belum mati dan masih sekarat
masih bisa melaporkan kepada Sri Rama bahwa Dewi Sita istrinya, diculik. Tempat dimana Sri
Rama menemukan Jatayu yang sedang sekarat dinamakan "Jatayumangalam", sekarang dikenal
sebagai "Chadayamangalam", terletak di Distrik Kollam, Kerala. Batu besar di tempat tersebut
dinamai "JatayuPara", diambil dari nama Jatayu. Tempat itu dimanfaatkan sebagai obyek wisata.
Merupakan tokoh tambahan dan berperan sebagai tokoh protagonis
Memiliki karakter atau watak yang baik hati
10. Wibisana
Tokoh Wibisana
Ia adalah adik kandung Rahwana yang menyeberang ke pihak Sri Rama. Dalam perang
besar antara bangsa Rakshasa melawan Wanara, Wibisana banyak berjasa membocorkan
kelemahan kaumnya, sehingga pihak Wanara yang dipimpin Rama memperoleh kemenangan.
Sepeninggal Rahwana, Wibisana menjadi raja Alengka. Ia dianggap sebagai salah satu
Chiranjiwin, yaitu makhluk abadi selamanya. Dalam pewayangan Jawa, Wibisana sering disebut
dengan nama lengkap Gunawan Kuntawibisana. Tempat tinggalnya bernama Kasatrian
Parangkuntara.
Merupakan tokoh tambahan dan berperan sebagai tokoh protagonist
Memiliki karakter atau watak yang arif, bijaksana, berani menentang kakaknya (Rahwana)
bersifat satria dll
11. Kumbakarna
Tokoh Kumbakarna
Kumbakarna adalah saudara kandung Rahwana, raja rakshasa dari Alengka. Kumbakarna
merupakan seorang rakshasa yang sangat tinggi dan berwajah mengerikan, tetapi bersifat perwira
dan sering menyadarkan perbuatan kakaknya yang salah. Ia memiliki suatu kelemahan, yaitu
tidur selama enam bulan, dan selama ia menjalani masa tidur, ia tidak mampu mengerahkan
seluruh kekuatannya.
Merupakan tokoh tambahan dan berperan sebagai tokoh antagonis
Memiliki karakter atau watak yang berani karena benar, jujur, dan bersifat satria meskipun
saat perang Alengka pecah Ia maju sebagai senopati. Namun Ia tidak membela Rahwana,
melainkan membela negara Alengka, tanah leluhurnya yang telah memberinya hidup.
Dasa nama : Arya Lemburgangsa
Kasatriyane : Panglebur gangsa
Gaman : Gedhong menga, Pethakgelak Sakethi
Sifat : Gadhah jiwa satriya, jujur, bela tumindak leres, tansah ngrungkepi
pertiwi
Kadigdayan : Saged numpes bala wanara
12. Cakil
Tokoh raksasa dalam dunia pewayangan, khususnya pada Wayang Purwa. Meskipun Cakil
bukan
termasuk raksasa yang berukuran tubuh besar, bentuk penampilannya mudah dikenali. Rahang
bawahnya menonjol panjang ke depan dengan satu gigi bawah mencuat panjang ke atas. Matanya
selalu mengeriyip, agak memicing.
Ia adalah putra sulung Rahwana sekaligus putra mahkota Kerajaan Alengka. Indrajit merupakan
ksatria yang sakti mandraguna. Dalam perang melawan pasukan Wanara, ia pernah melepaskan senjata
Nagapasa yang keampuhannya mampu melumpuhkan Sri Rama. Setelah melalui pertempuran seru, ia
akhirnya tewas di tangan Laksmana adik Rama.
Dasa nama : Megananda.
Nagari : Bikukungpura.
Rama : Prabu Dasamuka.
Ibu : Dewi Sumbagawati.
Garwa : DewiSumbagawati, dewi Indraningrum.
Sipat/watak : Sumonggah sesongaran, kendel, santosa ing
tekad.
Kadigdayan : Kekiyatanipun saged nelukaken ratu-ratu
jajahan, saged mabur, saha nyipta kembranipun kathah sanget
maewu-ewu
Aji-aji : Aji sirep.
Gegaman : Panah Wijalita saged ngedalaken latu, panah
rante Wimahanasha saged ngedalaken wisa, panah Nagapasa
saged dadi sawer maewu-ewu.
14. Semar
Semar adalah pengasuh dari Pendawa. Alkisah, ia juga bernama Hyang Ismaya. Mekipun ia
berwujud manusia jelek, ia memiliki kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa.
15. Gareng
Gareng adalah anak Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng
adalah seorang yang tak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang- kadang serba salah. Tetapi ia
sangat lucu dan menggelikan. Ia pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan bernama Pandubergola.
Ia diangkat sebagi raja atas nama Dewi Sumbadra. Ia sangat sakti dan hanya bisa dikalahkan oleh
Petruk
16. Petruk
Petruk anak Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, panda
berbicara, dan juga sangat lucu. Ia suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya.
Petruk pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan ia
melarikan ajimat Kalimasada. Tak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng.
17. Bagong
Bagong berarti bayangan Semar. Alkisah ketika diturunkan ke dunia, Dewa bersabda pada
Semar bahwa bayangannyalah yang akan menjadi temannya. Seketika itu juga bayangannya berubah
wujud menjadi Bagong. Bagong itu memiliki sifat lancang dan suka berlagak bodoh. Ia juga sangat
lucu.
18. Sarpakenaka
Ia adalah adik kandung Rahwana, dan merupakan seorang rakshasi atau rakshasa wanita. Ia tinggal di
Yanasthana, pos perbatasan para rakshasa di Chitrakuta. Nama Surpanaka dalam bahasa Sanskerta
berarti "(Dia) Yang memiliki kuku jari yang tajam".
Saat Surpanaka melewati hutan, ia senang melihat Rama dan ingin dinikahinya. Dengan mengubah
wujudnya yang jelek menjadi seorang wanita cantik, ia mulai mendekati Rama dan meminta untuk
dinikahi. Rama menolak karena ia melaksanakan Eka patnivrataa atau menikah hanya sekali. Kemudian
Rama menyuruh Surpanaka agar merayu Laksmana yang lebih tampan. Setelah meninggalkan Rama, ia
berusaha menggoda Laksmana. Tetapi cintanya ditolak karena Laksmana berkata bahwa ia adalah
pelayan kakaknya, dan lebih baik apabila Surpanaka menjadi istri kedua Rama dibandingkan menjadi istri
pertama Laksmana. Surpanaka yang mulai kesal, berusaha mencakar Sita yang memandangnya dengan
sinis. Lalu Rama melindungi Sita sementara Laksmana mengambil pedangnya. Saat Surpanaka
menyerang Laksmana, pedang Laksmana melukai hidung rakshasi tersebut. Akhirnya Surpanaka lari dan
mengadu kepada Kara. Setelah Kara tewas di tangan Rama, ia memprovokasi Rahwana.
24. Anila
Tokoh Nila
Nila adalah seekor kera berwarna gelap yang berada di kubu Sri Rama dalam perang melawan
Rahwana.Selama masa petualangan mencari Sita, Nila berperan penting, terutama dalam pembangunan
jembatan Situbanda karena struktur jembatan tersebut dirancang oleh Nila. Dalam pertempuran besar di
Alengka, Nila bersama para wanara yang lain bertarung mengalahkan para rakshasa. Saat Nila
berhadapan dengan Prahasta yang menggunakan senjata gada besi, pertarungan berlangsung dengan
sengit karena keduanya sama-sama sakti. Akhirnya Nila mengangkat sebuah batu yang besar sekali.
Batu tersebut kemudian dijatuhkan di atas kepala Prahasta sehingga rakshasa tersebut tewas seketika.
Dasa nama : -
Kasatriyane : Kiskendha
Rama : Resi Narada
Sifat : Santosa ing tekad
Aji-aji : Sepiangin, mlampahipun cepet kados angin
25. Dewi Trijatha
Dasa nama : -
Kasatriyane : Alengka
Rama : Raden wibisana
Ibu : Dewi Triwati
Garwa : Kapi Jembawan nurunaken Jembawati
Sifat : Setya bekti dhateng guru laki lan gusti, tanggel jawab, bela dhateng tindak
leres lan kautamen