Anda di halaman 1dari 11

Benda-Benda Seni

Nama : Nia Eka Septiawan


Kelas : I
1. SEMAR
Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik, seolah-olah ia merupakan
simbol penggambaran jagad raya. Tubuhnya yang bulat merupakan simbol dari
bumi, tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya.

Semar selalu tersenyum, tapi bermata sembab. Penggambaran ini sebagai


simbol suka dan duka. Wajahnya tua tapi potongan rambutnya bergaya kuncung
seperti anak kecil, sebagai simbol tua dan muda. Ia berkelamin laki-laki, tapi
memiliki payudara seperti perempuan, sebagai simbol pria dan wanita. Ia
penjelmaan dewa tetapi hidup sebagai rakyat jelata, sebagai simbol atasan dan
bawahan.
2. GARENG
Gareng adalah punakawan yang berkaki pincang. Hal ini merupakan
sebuah sanepa dari sifat Gareng sebagai kawula yang selalu hati-hati dalam
bertindak. Selain itu, cacat fisik Gareng yang lain adalah tangan yang ciker atau
patah. Ini adalah sanepa bahwa Gareng memiliki sifat tidak suka mengambil hak
milik orang lain. Diceritakan bahwa tumit kanannya terkena semacam penyakit
bubul.
3. PETRUK
Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak
keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab Mahabarata.
Jadi jelas bahwa kehadirannya dalam dunia pewayangan merupakan gubahan
asli Jawa. Di ranah Pasundan, Petruk lebih dikenal dengan nama Dawala atau
Udel.
4. BAGONG
Sebagai seorang panakawan yang sifatnya menghibur penonton wayang,
tokoh Bagong pun dilukiskan dengan ciri-ciri fisik yang mengundang kelucuan.
Tubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal dan terkesan memble. Dalam
figur wayang kulit, Bagong membawa senjata kudi.

Gaya bicara Bagong terkesan semaunya sendiri. Dibandingkan dengan


ketiga panakawan lainnya, yaitu Semar, Gareng, dan Petruk, maka Bagong
adalah sosok yang paling lugu dan kurang mengerti tata krama. Meskipun
demikian majikannya tetap bisa memaklumi.
5. YUDHISTIRA
Yudistira alias Dharmawangsa, adalah salah satu tokoh protagonis dalam
wiracarita Mahabharata. Ia merupakan seorang raja yang memerintah kerajaan
Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Ia merupakan yang tertua di
antara lima Pandawa, atau para putra Pandu. Dalam tradisi pewayangan,
Yudistira diberi gelar prabu dan memiliki julukan Puntadewa, sedangkan
kerajaannya disebut dengan nama Kerajaan Amarta.
6. GATOTKACA
Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra
Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama
Hidimbi (Harimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki
kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak
sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna.

Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer.


Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa
tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang
besi".
7. ARJUNA
Arjuna adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracarita
Mahabharata. Ia dikenal sebagai anggota Pandawa yang berparas menawan dan
berhati lemah lembut. Dalam Mahabharata diriwayatkan bahwa ia merupakan
putra Prabu Pandu, raja di Hastinapura dengan Kunti atau Perta, putri Prabu
Surasena, raja Wangsa Yadawa di Mathura.
8. BALADEWA
Dalam pewayangan Jawa, Baladewa adalah saudara Prabu Kresna. Prabu
Baladewa yang waktu mudanya bernama Kakrasana, adalah putra Prabu
Basudewa, raja negara Mandura dengan permaisuri Dewi Mahendra atau
Maekah. Ia lahir kembar bersama adiknya, dan mempunyai adik lain ibu
bernama Dewi Subadra atau Dewi Lara Ireng, puteri Prabu Basudewa dengan
permaisuri Dewi Badrahini. Baladewa juga mempunyai saudara lain ibu
bernama Arya Udawa, putra Prabu Basudewa dengan Nyai Sagopi, seorang
swarawati keraton Mandura.
9. BIMA
Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta
menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak
pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan
lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan bahasa krama
inggil dan duduk) hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci, dan
ketika dia bertemu dengan Dewaruci. Ia mahir bermain gada, serta memiliki
berbagai macam senjata, antara lain: Kuku Pancakenaka, Gada Rujakpala,
Alugara, Bargawa (kapak besar), dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang
dimilikinya antara lain: Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuglindhu, Aji Bayubraja
dan Aji Blabak Pangantol-antol.
10. CAKIL
Buta Cakil merupakan seorang raksasa dengan rahang bawah yang lebih
panjang daripada rahang atas. Tokoh ini merupakan inovasi Jawa dan tidak
dapat ditemui di India.

Dalam sebuah pertunjukan wayang, Cakil selalu berhadapan dengan


Arjuna ataupun tokoh satria yang baru turun gunung dalam adegan Perang
Kembang. Tokoh ini hanya merupakan tokoh humoristis saja yang tidak serius
namun sebenarnya Cakil adalah perlambang tokoh yang pantang menyerah dan
selalu berjuang hingga titik darah penghabisan karena dalam perang kembang
tersebut Cakil selalu tewas karena kerisnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai