Qori Hartiningtyas
Rakha Purwanto Putra
Riski Al Fatur
Shifa Isyalini Sukino
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik
dari studi yang sesungguh nya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
II
II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Kutipan :
5
masyarakat dengan semboyan : “Kita harus membuat
sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan
keperluan serta kebutuhan kita sebagai kaum wanita dan harus
mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya kaum laki - laki.”
6
kedua ayahnya yang berstatus garwo padmi adalah putrid
bangsawan yang dikawini pada tahun 1875 keturunan langsung
bangsawan tinggi madura yaitu raden ajeng Woeryan anak dari RAA
Tjitrowikromo yang memegang jabatan Bupati Jepara sebelum
RMAA Sosroningrat. Perkawinan dari kedua istrinya itu telah
membuahkan putera sebanyak 11 ( sebelas ) orang.
Pada tahun yang sama lahir pula adiknya yang diberi nama
RA Kardinah sehingga si trinil senang dan genbira dengan kedua
adiknya sebagai teman bermain. Lingkungan Pendopo Kabupaten
yang luas lagi megah itu semakin memberikan kesempatan bagi
kebebasan dan kegesitan setiap langkah RA Kartini.
7
Ini semua hanya merupakan pendekatan secara terarah agar
puterinya kelak akan mencintai rakyat dan bangsanya, sehingga apa
yang dilihatnya dapat tertanam dalam ingatan RA Kartini danadik -
adiknya serta dapat mempengaruhi pandangan hidupnya setelah
dewasa.
8
Dengan semangat dan keinginannya yang tak kenal putus asa
RA Kartini berupaya menambah pengetahuannya tanpa sekolah
karena menyadari dengan merenung dan menangis tidaklah akan ada
hasilnya, maka satu - satun ya jalan untuk menghabiskan waktu
adalah dengan tekun membaca apa saja yang di dapat dari kakak dan
juga dari ayahnya.
9
Indonesia sekarang ini adalah berkat goresan penanya
semasa hidup yang kita kenal dengan buku “HABIS GELAP
TERBITLAH TERANG”
10
halaman, yang mana karya tulis tersebut mengandung
kepadatan kata - kata dengan arti yang sangat dalam, keras, dan
mengesankan. Kemampuan berwirausaha bisa kita ukur dengan skala
minat dan keinginan dalam berwirausaha, meskipun skala tersebut
tidak mutlak kebenarannya, akan tetapi setidaknya bias menjadi toak
ukur sejauh mana minat usaha kita, atau minat kita dalam
berwirausaha.
Nilai baik yang dapat kita ambil adalah, bahwa “belajar” bisa
dari mana saja. Dari kisah Kartini memperlihatkan bahwa belajar
tidak harus dari sekolah. Banyak membaca dan mencoba hal baru juga
dapat menambah wawasan. Apalagi di zaman sekarang, kita lebih
mudah untuk mengakses ilmu ilmu pengetahuan dan info info
terupdate melalui internet. Dengan ini kita dapat menggunakan
internet untuk mengetahui lebih banyak hal agar pikiran kita semakin
kritis, terbuka dan maju.
11
Saat bersekolah, Kartini kerap dicemooh dari guru-guru
orang Belanda karena Kartini perempuan yang mempunyai kulit
berwarna. Walaupun begitu, ia tetap rajin dan semangat belajar untuk
berusaha maju dan menyamakan diri dengan kepintaran anak-anak
Belanda lain.
12
Melalui karya tulisan dan surat-suratnya, Kartini juga
menyuarakan apa yang dirasa serta dipikirkan, bahwa perempuan
harus keluar rumah, belajar, dan mengejar cita-cita, bukan hanya
sekadar mengurus rumah tangga.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA