DAFTAR ISI
Halaman
1. Iringan Pembuka 5
2. Potret Pak Bupati R. Moh. Nur Atmadibrata 7
3. Peta Kabupaten Madjalengka
4. Peta Kota Madjalengka
5. Daftar para Bupati Madjalengka 9
6. Andjeun Djantung pikeun kuring 12
7. Kenang-kenangan Semendjak kenal dengan Rd. Moch. Nur 14
Atmadibrata
8. Selajang pandang Gerakan Hidup Baru 17
9. Sewindu mengajuh dari D.P.R.D. (Darurat) Ke D.P.R.D. pilihan 30
rakjat
10. Djalinan batin antara Bupati, Kepala Daerah Kabupaten 35
Madjalengka dengan Inspeksi Pendidikan Masjarakat
11. Djasa2 Bupati R. Moh. Nur Atmadibrata kepada P.P.K. 41
12. Lintasan R. Moh. Nur Atmadibrata selaku Bupati, Kepala Daerah 42
Kabupaten Madjalengka dalam Sewindu
13. Sepatah kata dari Pengurus Besar Persatuan Umat Islam 45
14. Gedung Nasional Madjalengka 47
15. Kenang2an dari M. Djunaedi Mansur 49
16. Dari Djawatan Perikanan Darat Kabupaten Madjalengka 51
17. Kesan Dari Djawatan Pertanian Rakjat Kabupaten Madjalengka 52
18. Utjapan terima kasih dari Djawatan Pembangunan Usaha Tani 53
19. Riwajat singkat dari Saudara Bupati Madjalengka Rd. Moch. Nur 54
Atmadibrata
20. Pidato Ketua P.K.P.N. Propinsi Djawa-Barat, Rd. Hasan Nata 55
Permana
21. Pernjataan dari Djawatan Sosial Kabupaten Madjalengka 58
22. Perangkaan Kooperasi Sewindu Dalam Kab. Madjaiengka 58
-2-
23. Sekitar Urusan Agraria 59
24. Nama2 Kepala Djawatan/Kantor Dalam Daerah Kab. Madjalengka 62
25. Laporan2 a. laporan tahunan Pemerintahan Umum 64
b. keadaan desa2 dalam daerah Kab. Madjalengka
c. laporan Jajasan Kas Pembangunan (Perumahan
Rakjat)
26. Daftar2 a. susunan Pegawai Kantor Kabupaten Madjalengka 90
b. daftar susunan Pegawai Pamong Pradja dalam 92
daerah Kabupaten Madjalengka
c. nama2 Kuwu dalam daerah Kabupaten 94
Madjalengka
d. anggota D.P.R.D.S. Kabupaten Madjalengka 100
e anggota D.P.R.D. Peralihan Kabupaten 101
Madjalengka
f anggota D.P.R.D. Swatantra Tingkat II Madjalengka 102
g daftar susunan Pegawai dan Pekerdja Pemerintah 103
daerah Swatantra Tingkat II Madjalengka
27. Grafiek Pembelian Padi Pemerintah 112
28. Pertelaan Riwajat Singkat sebagian kuburan2 Keramat dalam 113
Kabupaten Madjalengka
29. Sedajarah Talaga 125
30. Pidato pembukaan Panti Asuhan anak2 Jatim Piatu (T.P.A) di 128
Madjalengka
31. Orang Mengatakan . 131
32. Kenangan-kenangan dari Anggota D.P.D. Swatantra Tk. II 133
Madjalengka
33. Pidato Patih/Pd. Bupati Madjalengka dalam Perpisahan dengan 135
Bupati Rd. Moh. Nur Atmadibrata
34. Kesan Patih/Pd. Bupati Madjalengka waktu Penjerahan buku 136
kenang-kenangan kepada Bupati Rd. Moh. Nur Atmadibrata
-3-
IRINGAN PEMBUKA
1. Raden Mohamad Nur Atmadibrata jang sewindu lamanja, jaitu dari tahun
1950 s/d tahun 1958, mendjadi Bupati Madjalengka;
2. Windu pertama dari masa sesudah Madjalengka kembali ke pangkuan
Republik Indonesia (Kesatuan) sedjak hapusnja Republik Indonesia Serikat.
Kepada sekalian jang telah memberikan bantuan dengan ichlas, sehingga buku
ini dapat diterbitkan dalam waktu singkat, kami mengutjap banjak terima kasih.
(Idro Sukardi)
(Abdul Azis Halim) (Soemioto)
-4-
Foto bupati
-6-
DAFTAR PARA BUPATI MADJALENGKA
No. Nama TAHUN Keterangan
1. R.T. Denda Awal abad ke XIX Sebetulnja beliau itu Bupati Madja
Negara (Terdapat tjatatan jang meliputi Kabupaten2
bahwa beliau pada Kesultanan (Sultnaats-regentschap)
tgl. 8 April 1852 Talaga, Radjagaluh dan Palimanan.
sudah mendjadi Beliau adalah Putra R.A. Djaja
Bupati Tjirebon Miruda Bupati Tjirebon jang
pertama jang biasa disebut Dipati
inggris. Setelah R.T. Denda Negara
dipindahkan ke Tjirebon, maka
namanja diubah mendjadi R.A.
Suradiningrat. Sebagai kandjeng
Kiai atau Kandjeng Gede.
Meninggal dunia pada tanggal 22-
11-1856 dan dikebumikan di
Gunung Wangi, Ketjamatan Madja.
2. R.A.A. ...... - ...... Mantu No Urut 1
Kartadiningrat Dimakamkan di Pesarean
Girilawungan di Madjalengka
3. R.A.A ...... -1863 Putra No Urut 1
Bahudenda
4. R.A.A .....1863-1883 Putra No Urut 1
Suraadiningrat Pindahan dari Kuningan; setelah
mendjadi Bupati Madjalengka
Beliau dipindahkan ke Tjirebon.
Dimakaman dipesarean Kiori di
Palimanan, sehingga sekarang
beliau disebutnja Kandjeng Kiori
5. R.A.A. 1883 - ...... Putra R.A Suriadiredja I, Bupati
Suriadiredja Tjirebon jang diasingkan oleh
-7-
No. Nama TAHUN Keterangan
Belanda ke Tjinere (Bogor).
6. R.M.A.A. Salmon ..... - 1902 Adik No Urut 5
Suriadiningrat Dipindahkan ke Tjirebon.
Dimakamkan di Gunungsembung
dekat makan Sunan Gunung Djati.
7. R.A.A. Sasrabahu 1902 Dipindahkan ke Tjirebon dan
3 Agustus 1922 namanja kemudian diganti
mendjadi R.A.A. Sasraningrat.
Dimakamkan di Gunungdjati
(Tjirebon).
8. R.M.A.A. 3 Agustus 1922 Tjutju No Urut 4
Suariatanudibrata 1 Desember 1944 Pindahan dari Kuningan.
Bestuursontvoogding.
Pembentukan Dewan Perwakilan
Rakjat Daerah (Regentschapsraad)
dan Dewan Pemerintah Daerah
(College van Gecommitteerden).
Pembikinan kantor Kabupaten dan
Daerah
Pemindahan Pasar Madjalengka
Wetan
Pembikinan Pemandian SangRadja-
Tjigasong
Pembikinan Rumah Bola
Panglipur Manah
Pembukaan djalan Madjalengka
Talaga Bantarudjeg.
Pemindahan rakjat (Transmigrasi)
dari desa2 minus ke desa2 baru
Madjasari, Madjasuka djuga
-8-
No. Nama TAHUN Keterangan
Kodasari dan Kedungkentjana.
Pengeboran pertjobaan sumber
minjak Bongas.
Pendaratan Djepang.
Pembikinan lapang udara Beusi.
1-12-1994 diangkat mendjadi Huku
Syuutyoo Kan di Tjirebon dan
kemudian sebagai Residen R.I. jang
pertama di Tjirebon
Dimasa pendudukan Djepang
beliau membuat rumah di
Madjalengka jang diberi nama
Aobasho sehingga setelah pensiun
beliau lebih terkenal sebagai
Kandjeng Aoba.
Dimakamkan di Girilawungan.
9. R.A. Umar Said 1 Desember 1944 Pindahan dari Kuningan.
31 Djuli 1945
10. R. Enoeh 1 Agustus 1945 Diangkat dari Huku Kentyo
30 April 1947 Kuningan
Proklamasi Kemerdekaan RI
Pertempuran dengan Djepang
Peristiwa Talaga (Republik
Talaga)
Diangkat jadi Walikota Bandung
11. R. Sulaeman 1 Mei 1947 Diangkat dari Patih Indramaju 22
Nataamidjaja. 29 Desember 1949 Djuli 1947. Clash I Tentara Belanda.
Bupati R.I. untuk sementara (O.S.)
adalah Mr. R. Mamun
Sumadipradja.
-9-
No. Nama TAHUN Keterangan
Pembentukan Negara Pasundan.
12. R. Mohamad 30 Desember 1949 Pembentukan Negara R.I.S.
Hamid 28 Pebruari 1950 Bupati R.I. untuk sementara (O.S.)
M. Chafil jang kemudian diganti
oleh R. Mohamad Nur Atmadibrata
jang tadinja Bupati (O.S.) Kuningan.
Pemasrahan Pemerintahan
(Pasundan) kepada R. Moehamad
Nur Atmadibrata (R.I).
13. R. Mohamad Nur 1 Maret 1950 Penjerangan2 ke kota Madjalengka
Atmadibrata oleh gerombolan D.I.
Pembikinan Taman kanak-kanak.
Pembikinan Stasiun Bis Kadipaten
Pembikinan pasar desa Kabupaten
setelah diambil alih oleh Swatantra
tingkat II Madjalengka.
pembangunan Perumahan Rakjat di
complex Tjiasih, dimuka pasar
Madjalengka wetan dan
Babakandjawa.
Pembangunan bale-desa2 dan
djalan2 djembatan2 atas dasar
gotong rojong.
Pembikinan Rumah-sakit2
pembantu di Djatiwangi dan Talaga
dan beberapa poliklinik.
Pembangunan Balai Pertemuan
Muslimin (Bapermin).
Pemilihan Umum D.P.R.,
Konstituante.
-10-
No. Nama TAHUN Keterangan
Pembangunan Gedung Nasional di
Madjalengka.
Pembikinan Rumah Gadai Negeri di
Leuwimunding.
Pembangunan S.M.P. Djatiwangi
dan S.M.P. filiaal di Talaga dan
Leuwimunding dan pembuatan
gedung S.M.P. tambahan di
complex Perumahan Rakjat dimuka
pasar Madjalengka wetan.
-11-
ANDJEUN DJANTUNG PIKEUN KURING
Djungdjungan...
Sawindu waktu kalarung..
Samporet tjeuk hate
Tapi,mutjung ku hurip tjeuk hirup.
Baheula....
Basa tjeuli kuring mepeg ku sora bedil,
Basa panon kuring rumeuk ku haseup kanon,
Basa hate kuring didjedjewet ku berebetna bren,
Basa tuur Kuring rampohpoj balas njaksrak tempat aman,
Basa budjur buligir ngahodhod soropot,
Andejun tetep tatag kemeteg
Anjdeun teu pisah djeung kuring.
Djungdjunan...
Andjeun djantung pikeun kuring,
Nu ngojagkeun, humeujeuk deudeuh,
Anjdeun getih pikeun kuring,
Nu ngahuripkeun hirup,
Kuring, tulang reudjeung daging,
Sepi tina kagaringan getih.
Ajeuna...
Tjeuli kuring mulus ku lagu banglus,
Panon kuring seubeuh neuteup panjangreund tineung,
Hate kuring seah kabungah djeung rasa aman,
Tuur kuring mudjur nuturkeun panutan djudjur,
Atuh kudjur lulus-mulus, suda tugenah.
-12-
Djungdjunan....
Andjeun rek ninggalkeun kuring,
Ngariung dulur pahatu,
Suka papatjangan duka,
Tapi, keukeuh hate teu mikeun,
Embung, embung pandjauh,
Ulah panutan, ulah pisah
-13-
Halaman 13 sd 18 hilang
***
-14-
Selain ketudjuh buah post tersebut ada sebuah lagi jaitu post piket dengan mengambil
tempat dikantor Kabupaten Madjalengka. Adapun diluar djalan tersebut P.K.K
dibebankan pada Pamong Desanja masing2 jang segala sesuatunja diatur oleh
ketjamatan.
3. Pembagian Tugas :
Tugas ini dibebankan pada :
1. Pegawai Negeri jang bekerdja dikota Madjalengka.
2. Peladjar sekolah landjutan dan kemudian ditambah dengan
3. Para pengusaha jang ada diibu kota Madjalengka
Anggota staf piket tiap hari 3 orang dan bertugas dari djam 7 : 30 hingga 18:00.
Jang dibebani piket ialah Kepada Wakil Kepala Djawatan setjara bergiliran
Anggauta P.K.K tiap hari rata2 12 orang untuk pembagian pagi dari djam 7:30
14:00 Ketjuali hari Djumat dari djam 7:30 11:30 terdiri dari Pegawai Negeri,
Peladjar sekolah landjutan jang kebetulan waktu sekolahja sore hari.
Untuk plug ke II sebanyak rata2 12 orang terdiri dari peladjar2 sekolah landjutan
dan para pengusaha bertugas dari djam 14:00 18:00
Tiap Hari ditambah 2 orang dari tentara dan 8 orang dari polisi
-15-
4. Tjara Kerdja
Pada tiap post pengawal ditempatkan 2 atau 3 orang petugas P.K.K untuk
memperhatikan; menasehati dan menjuruhnja membuang sampah kepada tempatnja,
terhadap siapa jang membuang sembarangan .
Bila ada sesuatu kejadian didaerah pengawas post maka petugas Post jjajng
bersangkutan emngisi blanko laporan seperti tjontoh terlampir (lampiran 2) untuk
dilaporkan kepada petugas piket .
Petugas P.K.K dari Tentara dan polisi berkewajiban keliling ke post2 atau keluar
lingkungan djalan raja.
Adapun piket disamping memberi tugas pada jam 7:30 untuk plug pagi dan pada
djam 14:00 untuk plug pagi dan pada djam 14:00 untuk plug siang kepada para
petugas P.K.K menerima laporan2 kedjadian pun mengontrol djuga ke post2
Dan bila kebetulan salah seorang dari anggota piket mempunjai kendaraan bermotor
kadang2 dilakukan djuga pengontrolan keluar daerah kota sutera (ke-ketjamatan2)
Pendek kata piket bertanggung jawab terselenggaranja P.K.K dengan se-baik-baiknja
Sedangkan pengangkutan sampah dari tempat2 sampah ketempat pembuangannja
tampak seperti biasa diangkut oleh P.U.K dan dibantu oleh P.U Propinsi
5. Hasil Kerdja
Didjalan raja Madjalengka tidak terdapat lagi sampah2 berserakan kotoran binatang
Terutama binatang penarik dokar/gerobak pun tidak terdapat lagi.
Di-pinggir djalan dalam kota madjalengka tampak teratur tempat2 smpah jang
disediakan pleh P.U.K ada jang diperbuat dari kas tong aspal dan ada pula jang
diperbuat dari tembokan
Kesadaran dalam masjarakat belum begitu mendalam, ternjata kadang2 masih ada
sampah/kotoran binatang jang djatuh ketika waktu tidak ada P.K.K jaitu sore hari
(setelah djam 18:00 hingga pagi hari)
Sehingga karenannja pada bulan Pebruari 1958 anngauta Badan Pelaksana dan
Pengawas Pengawal Kebersihan Kota tsb. diatas mengadakan razia pengawasan pada
malam dan hari pasaran jaitu ;
1. Malam Kamis, Tanggal 19 Ke 20-2-1958 Setelah Pukul 19:30
-16-
2. Hari Kamis Tanggal 19 Ke 20-2-1958 Setelah Pukul 5:00
3. Malam Senin Tanggal 23 Ke 24-2-1958 Setelah Pukul 19;30
4. Malam Kamis Tanggal 23 Ke 24-2-1958 Setelah Pukul 5:00
5. Malam Kamis Tanggal 26 Ke 27-2-1958 Setelah Pukul 19:30
6. Hari Kamis Tanggal 26 Ke 27-2-1958 Setelah Pukul 5:00
Adapun objek jang diawasi ialah pedagang dan pasar .
Hasilnya lebih baik bila dibandingkan dengan sebelumnja diadakan razzia tersebut.
6.Pemblajaan
Pemblajaan dipikul bersama setjara gotong-rojong oleh instansi jang ada di kota
Madjalengka
Setelah P.K.K dengan sistim kerdja tersebut diatas berdjalan 4 bulan lamanja, sedjak
tanggal 1 Maret 1958 oleh Badan Pelaksana dan Pengawas Pegawai Kebersihan Kota
jang diperkuat oleh P.U.P.K.P. Daerah Kab.Madjalengka,dengan instruksinja tanggal
26-2-1958 No. 4 Inst./PKP/58 diadakan perluasan objek dan keseragaman bentuk
organisasi P.K.K. sehingga tidak sadja meliputi ibu kota ibu kota ketjamatan sadja
namun djuga merata keseluruh desa dalam daerah Kabupaten Madjalengka.
***
-17-
SALINAN
PERATURAN DAERAH TINGKAT II MADJALENGKA
No. 12 TAHUN 1957
Pasal 1
Pasal 2
Anggauta Badan Musjawarah Madjalengka Gaja Baru terdiri dari tenaga
Pemerintah dan rakjat.
Pasal 3
Untuk melaksanakan keputusan Badan Musjawarah Madjalengka
mengangkat dan memperhatikan Badan-Badan Pelaksana menurut
kebutuhan.
Pasal 4
(1) Peraturan Daerah ini disebut peraturan Madjalengka Gaja Baru
(2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada hari ditetapkannja dan apabila
pengundangannja djatuh [ada hari dan tanggal sesudahnya maka
-18-
peraturan Daerah ini mulai berlaku surut sampai dengan hari
ditetapkannja.
Ditetapkan di Madjalengka
Pada tanggal 22 oktober 1957
A.n Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Peralihan
Swatantra Tingkat ke-II Madjalengka
Ketua
(Idro Sukardi)
(.....................................................................)
-19-
P E N D J E L A S A N UMUM
Maksud Pembentukan Badan Musjawarah
Dalam Melaksanakan pembangunan di Daerah baik jang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun oleh Rakjat ternjata masih terdapat banjak kekosongan-
kekosongan (gapa) sehingga kesedjahteraan Kabupaten Madjalengka belum djuga
sampai pada tingkatan jang diharap-harapkan oleh masayarakat pada umumnja .
Untuk Mengisi kekosongan-kekosongan ini maka dibentuklah suatu Badan
Musjawarah
Tugan Badan Musjawarah.
Badan Musjawarah diberi tugas untuk mempeladjari merumuskan,
menentukan, dan sebagainja suatu urgensi program dan tjara pelaksanaan
pembangunan dengan menggunakan perpaduan tenaga pemerintah dan Rakjat atas
dasar gotong-rojong jang rasionil dan bersumberkan djiwa swadaja
Penjelasan pasal demi pasal
Pasal 1 : tjukup djelas
Pasal 2 : tjukup didjelaskan dalam pedoman Umum
Pasal 3 : tjukup didjelaskan dalam pedoman Umum
Pasal 4 : tjukup djelas
***
-20-
PEDOMAN UMUM
BADAN MUSJAWARAH MADJALENGKA GAJA BARU
-21-
Lapangan kerdja Badan Musjawarah adalah :
Dalam pembangunan :
a. Bangunan.
1. Gedung-gedung
2. Djalan-djalan
3. Djembatan-djembatan
4. Dan sebagainja
b. Perekonoman
1. Pertanian
2. Perikanan
3. Perindusterian / Pertambangan
4. Kechewanan
5. Perdagangan
6. Koperasi
7. Kehutanan
8. Dan sebagainja.
c.Sosial
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Agama
4. Dan sebagainnja
V. KEWADJIBAN ANGGOTA BADAN MUSJAWARAH
Tiap-tiap anggota Badan Musjawarah wadjib berusaha :
1. Supaja sifat Badan Musjawarah terpelihara
2. Supaya funksi Badan Musjawarah direalisakan sebaik-baiknya
-22-
3. Supaja setiap anggota menjumbangkan tenaga dan pikiranja sehingga
tugas Badan Musjawarah dapat terlaksana sebaik-baiknja
***
-23-
Lampiran 2
LAPORAN PEGAWAI KEBERSIHAN KOTA
Keadaan : ...........................................................
Kesukaran : ...........................................................
Usul-usul : ...........................................................
Lain-lain : ...........................................................
: Majalengka, 19............
: Petugas
: 1. : Polisi
2. : Tentara
3. : Djawatan
4. : Pelajar
***
-24-
Lampiran 3
SURAT PERINGATAN
(.........................................................................)
(U. DJATICUSUMA)
Kapten Inf.
***
-25-
Lampiran 4
-27-
E. Tempat2 jang harus bersih
1. Djalan antara Desa ke Desa/
Kampung.
2. Djalan antara ketjamatan / Kawedanan
ke Ketjamatan / Kawed. Jang lain
(Djalan P.U. dan Djalan P.U.K.)
3. Pekarangan dan luar sekitar
pekarangan (trotoir depan/samping
rumah/pekarangan).
4. Dalam rumah.
5. Kebun2 kosong, gorong2.
6. Tepi djalan P.U. / P.U.K. jang
bertanggung djawab menurut
kepunjaan tanah pekarangan-sawah
jang membatasi kanan/kiri djalan dan
diawasi oleh Mandor2 Djalan.
F. Jang berhak mengawasi, menegor dan
menjuruh membersihkannja.
1. Badan kontrole.
2. Pimpinan-pimpinan Alat Pemerintah
Djawatan-djawatan Pimpinan
Organisasi Masjarakat/Partay dimana
bepergian Dinas/bukan Dinas bila
melihat sesuatu tempat ada kotor.
3. Umum.
Dikeluarkan di : Madjalengka.
Pada tanggal : 19 Pebruari 1958
Pada djam : 08.00
-28-
PEMBANTU UTAMA PELAKSANA
KUASA PERANG DAERAH
KABUPATEN
MADJALENGKA
KETUA.
Kepada : Ub
Jang berkepentingan. KEPALA STAF HARIAN
Tembusan :
1. P.U.P.K.P.R.I. 9 ttd
2. S.P.P. Swating I.
3. Alas. -
(U.DJATICUSIMA).-
Kapten Inf. Nrp. 11859
***
-29-
Lintas kenangan
SEWINDU MENGAJUH
DARI D.P.R.D. (Darurat) KE D.P.R.D. PILIHAN RAKJAT
Oleh I.S.
1. D.P.R.D. (Darurat)
MARET 1950.
Djiwa republikein dan darah tederaal se-olah2 merupakan dua udjung
djarum diam jang satu sama lain berlainan arah berputar.
Gelombang dan gema menuntut buabrnja Negara Pasundan berdebar terus
berikut denjut djantung setiap republiken jang berada di Djawa-barat.
Negara pasundan harus bubar, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
hasil Proklamasi 17 Agustus 1945 harus berdiri, abadi !
Madjalengka dengan Bupatinja jang berbadan ramping dan bernama Rd.
Moch. Nuur Atmadibrata jang baru beberapa hari turun dari gunung tempat
bergerilja serta menggantikan Bupati Republiken Moch. Chafil, turut bergolak.
Beberapa orang dari berbagai golongan jang terdapat ketika itu
dikumpulkan dipendopo Kabupaten. Atas pimpina Sdr. Bupati Rd. Moch. Nur
Atmadibrata. Terbentuklah D.P.R. Darurat.
Sidang dimulai pembitjaraan lantjar dan tjepat. Keputusan diambil.
Delegasi dibentuk terdiri dari :
1. Bapak Kiai H. Abdul Halim (Santri Asromo)
2. Sdr. Mas Kelan (almarhum)
3. Sdr. Asikin hidajat.
4. Sdr. Idro sukardi.
5. Ukarsa.
Tugas menghadiri pertemuan wakil2 rakjat Djawa Barat di Bandung.
Atjara Negara Pasundan harus berdiri atau harus bubar. Madjalengka harus
menjatakan Negara pasundan harus bubar dan berani menanggung segala akibanja.
12 MARET 1950
-30-
Djam 4 sore, Gedung Parlemen Negara Pasundan (Sekarng Gedung D.P.R.D.
Tingkat 1 Djawa Barat) sudah penuh sesak dengan wakil2 rakjat dari seluruh
kabupaten di Djawa Barat.
Perdebatan sengit segera dimulai. Pertahankan Negara Pasundan atau
bubarkan Negara Pasundan. Rentjana tata tertib tidak dibahas, atjara di rombak.
Pemandangan umum mendobrak. Tidak diduga semua wakil rakjat serentak berdiri
dan bersuara. Negara Pasundan harus bubar ini waktu djuga. Inilah putusan
Deputasi segera dibentuk untuk menjapaikan keputusan konperensi.
Madjalengka mendapat kehormatan besar. Bapak Kiai H. Abdul Halim
terpilih djadi Ketua Deputasi. Saat itu djuga semua bergerak menudju.
-31-
Halaman 31-38 Hilang
-32-
5. Perpustakaan.
T.P.H./A. T.P.T./B.
No. Ketjamatan Keterangan
Buku Pemb. Buku Pemb.
1 Madjalengka 103 410 1.778 6.287
2 Madja 104 495 - 26.849
Pengundjung
3 Kadipaten 101 562 - -
medja Batja
4 Djatiwangi 105 493 - -
5 Ligung 103 511 - -
6 Dawuan 103 522 - -
7 Djatitudjuh 103 496 - -
8 Leuwimunding 110 513 - -
9 Radjagaluh 109 554 - -
10 Sukahadji 109 509 - -
11 Talaga 62 530 - -
12 Tjikidjing 62 494 - -
13 Bantarudjeg 61 554 - -
Djumlah 1235 6643 1.778 33.136
6. K. K. M. /A
(Kursus Kader Masjarakat Bagian A)
Kursus Berapa
No. Ketjamatan Lulus Keterangan
Angkatan
1 Madjalengka 3 73
2 Madja 6 140
-33-
3 Kadipaten 1 14
4 Djatiwangi 6 87
5 Ligung 4 56
6 Dawuan 1 5
7 Djatitudjuh 4 47
8 Leuwimunding 7 131
9 Radjagaluh 7 176
10 Sukahaji 6 87
11 Talaga 7 109
12 Tjikidjing 6 93
13 Bantarudjeg 1 19
Djumlah - 1037
-34-
8. Pertandingan Olah-raga.
POMAS
9. K e p e m u d a a n
Dapat mewujudkan,, PANTI-PEMUDA dengan dukungan pemuda dari
berbagai organisasi pemuda jang ada dikota.
10. K e p a n d u a n
Dapat mendjelmakan IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) dengan dukungan
Pnadu Rakjat Indonesia, O.P.I.I dan S.I.A.P.
***
-35-
DJASA-DJASA Sdr. Bupati, Kepala Daerah Kabupatern Madjalengka
Rd. Moh. Nur Atmadibrata Kepada PPK.
Sdr. Rd. Moh Nur Atmadibrata sendiri mendjadi Ketua Panitia Kewadjiban
Beladjar Kabupaten. Hal-hal jang tersebut diatas tak akan terdjadi djika tak ada
bantuan, dorongan, dukungan sebesar-besarnja dari Buapti/Kepala Daerah.
Dalam Lapangan Kebudajaan Sdr. Moh. Atmadibrata seorang petugas
Negara jang segera diperhatikan kepada perkembangan dan kemadjuanja. Tak segan
merugi dari kantong sendiri untuk membiajai madjunja Kesenian.
-36-
Seni Pentja, seni suara, seni pahat dll. Dalam perkembangan madju atas
dorongan dan dukungan Sdr.Buapti/Kepala Daerah. Seorangpun dalam Kabupaten
madjalengka tak boleh melupakan atras djasanja Sdr. Bupati/Kepala Daerah jang
sebesar terhadap Kemadjuan pendidikan dan pengadjaran jani telah mempunyai 4
SMP Negeri dengan djerih pajah beliau.
Terhadap sekolah partikelpuin beliau selalu beradja upaja turut
menjumbangkan baik tenaga maupun fikiran dan harta demi kepentingan kemadjuan
dan pengadjaran Kabupaten Madjalengka .
***
-37-
LINTASAN RD. MOH. NOER ATMADIBRATA SELAKU BUPATI/KEPALA
DAERAH KABUPATEN MADJALENGKA DALAM SEWINDU
(TH 1950-1958)
-38-
atau angker seperti a.1 kampung Legok desa sangiang,Nunuk,Sedawangi
Kepuh,bahkan Tjipasung dan Lemahputih jang berkali kali telah di bakar habis oleh
gerombolan.kesemuannja desa itu terletak di kaki gunung tjiremai dan tjakrabuana
jang masjhur dengan markas gerombolan,sengadja beliau mengundjunginnja untuk
mengetahui dari dekat apa dan bagaimana hidup rakjatnja disana dilihat dari segi
apapun terutama pada waktu itu soal keamanannja.
Dapat dibajangkan bagaimana desa dan tempat jang begitu angker dan sulit
perdjalannja dapat ditempuh hingga bermalam,sedang disana tidak sadja datang
duduk-termenung atau berbaring,tetapi pidato dalam rapat penerangan,memberikan
sumbangan beras dan bahan pakaian kepada rakjat jang menderita pada siang
hari,memberi hiburan bioskop dan ogel penerangan pada malam harinja kalau tidak
bantuan belliau,hingga terkadang pada suatu waktu alat2 perlengkapan jang harus
selenggarakan oleh djapen oleh usaha beliau ulah dari mulai kendaraanja alat2 suara
dan bioskopnja sama sekali.inilah bentuk bantuan dalam rangka usaha memulihkan
keamanan di daerah kabupaten Madjalengka dilihat oleh katjamatan djaten.
Dalam rangka pembangunan beliau pun tak kurang2 pula djasa-djasa
pembangunan sekolah,baik rendah maupun landjutan medjid dan djalan2
dengan usaha gotong-rojong bahkan djalan2 di daerah sekalipun dapat
terwujud dalam djalan jg bukan sadja hanja dapat orang dan kuda tetapi
oleh kendaraan bermotor jang dahulu samasekali belum pernah di
laluinja,seperti daerah ketjamatan dan Talaga.tidak mungkin Bapak
Gubernur,ketua DPRDS djabar dapat berkundjung ke daerah jang
begitu dan terkenal dengan ketidak amannja apabila tidak ada
Bupati/Kepala Daerah bahwa di situ dapat di lalui kendaraan hasil kerdja
sama Tribuana-sakty.
Di dalam rangka pembangunan Otonoom selain djalan2 baru telah telah di
buka pun poliklinik dan pembantu2 rumah-sakit di dirikan pula seperti di
-39-
Talaga.Djatiwangi, Djatitudjuh dan lain2 sebagai nja belum terhitung berpuluh-puluh
buah bangunan perumahan rakjatjang di dirikan atas usaha jajasan tertentu,jang di
ketahui beliau sendiri.di lapangan perbaikan ekonomi rakjat atas usah beliaulah jang
telah meletakkan batu pertama.selaku stoot kapital kepada pusat koperasi kabupaten
Madjalengka(di singkat P.K.K.M.)sebesar Rp.75.000,-(tjuhpuluh lima ribu rupiah)
Adapula perlu di kemukakan kegiatan beliau dalam lapangan rochani dan
pendidikan tidak dilupakan seperti dalam lapang kesenian, baik seni suara mau pun
tari2an dan dapat dibuktikan sehingga putra-putri beliau sendiri sebagai penari
serimpi, topeng dan penari-tunggal dalam hidangan tarian Gatotkotjo padahal
usia2nja baru antara 7-11 tahun.
Itulah fakta2 bebitjara sebagai tugu peringatan atas djasa beliau jang tak perlu
dilukiskan dengan kata2 tetapi telah tjukup disaksikan dan di rasai oleh seluruh
masjarakat madjalengka.
Kesederhanaan dalam hidup beliau lebih mendekatkan lagi bagi rakjat umum
kepanja dan hal ini pula banjak membantu kepada usaha dan tuas djapen untuk
mendemokratisir masjarakat jang sedjak berabad-abad ada dalam masjarakat feodal
jang diwariskan oleh pendjahjah dahulu.
Kami melihat dengan mata-kepala sendiri dalam satu saat beliau pernah
makan-bersama dengan rakjat buruh ketjil ditengah lapang jang hanja dengan
berpiringkan daun djati beralaskan tikar, makan apa jang dimakan mereka.
Itulah salah satu tjontoh kesederhanaannja dalam kedudukannja sebagai
Bupati/Kepala Daerah jang perlu mendjadi tjontoh teladan. Kami masih ingin lebih
lama lagi bergaul bersama-sama dengan beliau, hanja sajang ..............,sajang situasi
telah berobah dengan tjepatnja, sedjarah telah menentukan lain, Tuhan telah
menetapkan bahwa beliau harus meninggalkan madjalengka dengan tugas baharu.
Dengan setjara kemanusiaan kami merasa sedih atas kepergiannja, tetapi
disamping itu merasa girang atas djasa-djasanja jang ditinggalkan itu jang kami akan
-40-
landjutkan dan kami pelihara sebaik-baiknja kami jakin sejaki-jakinja bahwa beliau
ditempat jang baru dengan tugas baru pun akan mendapatkan sukses pula seperti
halnja beliau ada di madjalengka, dapat mentjurahkan perhatiaannnja guna
kemadjuan masjarakat dan bangsa Indonesia. Kami bergaul dan kerdja sama dengan
beliau ketika kami memegang kepala Djapen RI Kabupaten Madjalengka (1949-1952),
aktief..............Ketua DPRDS (1952-1956) dan kembali kedjabatan
semula..................penkab Madjalengka sedjak th. 1956 sampai sekarang.
Sebagai kata terachir, kami pandjatkan doa ke-Hadirat Illahi.............Tuhan
dengan keridhaan-nja dan mendapat ilham2 baru guna..............djasa dalam segala
lapangan sehingga sedjarah hidupnja..................dengan amal-perbuatannja jang
mendjadi tamsil dan tauladan.................generasi-generasi berikutnja. Amienn!
Madjalengka, 8 A p r i l
Kepala Djawatan Penerangan
Kabupaten Madjalengka
(Asikin Hidajat)
-41-
SEPATAH KATA
DARI
PENGURUS BESAR PERSATUAN UMAT ISLAM.
-42-
ANAK2 (Rumah Perawatan Jatim-Piatu), MADRASAH PERTANIAN dan lain-
lainnja, kesemuanja itu tangan Sdr. Rd. Moh.Nur Atmadibrata sendiri telah ridla
memasangkan batu-pertamanja dengan tidak ketinggalan dibatjanja
BISMILLAAHIRRAHMAANRAHIIM; dan setapak demi setapak pembangunan2
itu sampai pula kearah jang dimaksud, meskipun dalam bentuknja kurang menarik
djiwa beliau, tetapi kekuatannja beliau dapat pula mendjaminnja, berkat BISMILLAH
pada batu pertama itulah kiranja.
Sdr. Raden Mohammad Nur Atmadibrata sekarang oleh Tuhan Jang Maha
Kuasa ditimbang sampai saatnja dalam melakukan bimbingan didaerah Madjalengka
jang lazim menurut sedjarahnja : SINDANGKASIH SUGIH MUKTI itu untuk
diberinja manat didaerah jang lebih luas lagi. Kesemuanja itu pasti akan mendjadi
udjian dan tangga guna menaik lagi harkat deradjatnja.
Dengan rasa terima kasih kami sampaikan kepada Sdr. Rd. Moh. Nur
Atmadibrata sekeluarga jang telah penuh kesabraran dapat mengatasi segala
kesukaran dan kesulitan jang dideritanja selama beliau mendjabat Bupati/Kepala
Daerah Kabupaten Madjalengka. Kesabaran mana semoga mendjadi wasilah akan
lebih mendekati kepada tingkat jang lebih luhur dan mulia. Kamipun jang
ditinggalkan merasa kehilangan seorang Bupati/Kepala Daerah jang benar2 berdjiwa
Bapak terhadap anak-putranja. Meskipun demikian, dimana dan tempat mana sadja
beliau berada, kamipun tidak berdjauhan daripadanja, selalu mendekatinja. Karena
djiwa ketjintaan kami ta dapat dipisahkan oleh Samudra Pasipik. Meskipun beliau
badannja djauh dari kami, namun selalu berhadapan dan sedjarahlah jang
menjatakannja.
Kiranja Raden Moh. Nur Atmadibrata dapat membajangkan kemasa 8
(delapan) tahun jang silam, betapa keadaan kantor P.B., ,P.U.I dan lain-lain.
Bangunan, namun ta berkelebihan djika kami njatakan disini, bahwa selama beliau di
-43-
Madjalengka kesemuanja itu telah dilakukan perubahan sedemikian rupa menurut
kadar kekuatan jang ada pada kami.
Patut mendjadi kebesaran djiwa beliau jang menambah pula harum
semerbak nama Kabupaten Madjalengka jang beliau pimpin dan kemudian itu.
Alangkah berjukur kami ke-Hadirat Ilahi Rabbi, apabila seorang Bupati /
Kepala daerah Rd. Moh. Nur Atmadibrata telah memisahkan pertanggung-
djawabannja kepada kami.
Tuhan mengabulkan djuga penggantinja jang dapat meneruskan tjita-tjita
dan sikap pergaulannja jang tidak memperlihatkan ketinggian pangkat dan deradjat
sebagai Bupati.
Achirulkalam, semoga Rd. Moh. Nur Atmadibrata sekeluarga selamat
sedjahtera fiddunja wal achirah, kamipun demikian djuga hendaknja.
Amin.
16 Ramadlan 1377
MADJALENGKA
5 April 1958
a.n. Pengurus Besar,, PERSATUAN UMAT ISLAM
(P.U.I)
***
-44-
DARI DJAWATAN PERIKANAN DARAT
KABUPATEN MADJALENGKA
-45-
Tugas baharu mendjelan datang.
Perdjoangan pantang berachir.
Selamat djalan, selamat jang tinggal.
Kami pertjaja bahwa Sdr., kami dan Madjalengka tetap satu.
Nah sekian tjukup, sampai bertemu.
N.B.
Djika tidak berduri,
Bukanlah mawar sedjati,
Djika tidak melekat di hati,
Bukanlah tjinta jang sedjati.
-46-
Madjalengka, 8 April 1958
-47-
KEMENTERIAN PENGERAHAN TENAGA RAKJAT UNTUK PEMBANGUNAN
(P E T E R A)
DJAWATAN PEMBANGUNAN USAHA TANI, WILAJAH
KABUPATEN MADJALENGKA
DJALAN RAYA BARAT No. 1006 ---- MADJALENGKA
(TILPUN No.51 ALAMAT KAWAT : PUTAN MADJALENGKA)
No. : 419/O/DPUT/58.
Lampiran : -- .
Perihal : Utjapan terima kasih.
Madjalengka, 8 April 1958
Kepada Jth.
Sdr. Bupati Kabupaten Madjalengka
Di
MADJALENGKA
-48-
KEMENTERIAN,, PETERA
PEMBANGUNAN USAHA TANI WILAJAH
KABUPATEN MADJALENGKA
Kepala,
Hary Soekardi
-49-
RIWAJAT SINGKAT DARI SAUDARA BUPATI MADJALENGKA
Rd. MOCH. NUR ATMADIBRATA
Dalam tahun 1949 ketika sadja bertugas sebagai Kepala Polisi Negara
Republik Indonesia Darurat Kabupaten Madjalengka, datanglah Sdr. Rd. Moch. Nur
bertugas di Madjalengka selaku acting Bupati Madjalengka. Pada waktu itu terkenal
masa pergolakan antara pegawai non dan co-operation, akibat peralihan Pemerintah
Pasundan kepangkuan Pemerintah R.I.
Sebelum Sdr. Moch. Nur Atmadibrata bertugas di Kabupaten Madjalengka
nampaknja Djawatan2 kurang lantjar dan ketegangan atau keretakan antara non
cooperation kelihatan ada bahkan terasa. Satu sama lain tidak mau mengerti atas
menundjukkan goodwill. Masing2 tidak mau dekat mendekati. Achirnja timbul
kesulitan2 dalam mendjalankan tugasnja masing2.
Alhamdulillah setelah Sdr. Rd. Moch. Nur Atmadibrata bertugas di
Kabupaten Madjalengka, berkat kebidjaksanaan dan keuletannja serta disertai
kepribadiannja jang luhur, maka ketegangan antara non dan cooperation dan
kesulitan2 dalam bidang pekerdjaan masing2 dapat diatasi, walaupun kesemuanja
belum sempurna. Terutama dapat dirasakan dalam korps Kepolisian. Sebelum beliau
datang, staf kepolisian Darurat bertempat disesuatu desa luar Kota. Atas usaha beliau
dapatlah Staf tersebut masuk di Kota dan mendapat tempat jang lajak.
Kerdja sama antara Korps Kepolisian dan beliau senantiasa baik, kami selaku
korp. Kepolisian selalu dapat bimbingan kearah kesempurnaan. Pendeknja kami
mendapat tjukup bahan2 buat mengisi kekurangan2 dan banjak pula menerima
bahan2 jang belum ada pada kami.
Kemudian pada pertengahan tahun 1950 atas usaha beliau saja ditarik dalam
lingkungan P.P. bertugas sebagai Tjamat Madjalengka. Dalam ke-Pamong Pradjaan
tidak sedikit sadja mendapat pengalaman2 dan didikan dari beliau. Sampai detik
-50-
sadja meninggalkan Madjalengka pada achir tahun 1951, beliau tak segan2 memberi
nasehat jang berharga. Bahkan setelah saja meninggalkan Madjalengka dimana sadja
beliau bertemu dengan sadja, tetap beliau memberikan nasehat. Perlu sadja jelaskan,
bahwa kepindahan sadja ke Indramaju, djuga atas usaha beliau,
Adapun kepribadian beliau bersifat peramah dan kasih sajang.
Memperhatikan akan nasib bawahannja.
Sekian sepandjang pengetahuan sadja selama sadja ada dalam pengawasan
dan lingkungan beliau.
(M.E. TEDJASUKMANA).
-51-
PIDATO : Ketua P.K.P.N. Propinsi Djawa-Barat, Rd. Hasan Nata Permana pada
upatjara perletakan batu terachir dan pembukaan resmi gedung P.K.P.N.
Kabupaten Madjalengka
-52-
setranig werdjaja, sepi ing pambrih rame ing gawe, ninggang basa anu tjilik putih
tjilak herang.
Kepada Sdr. Rd. Abdullah, Kepala Pekerdjaan Umum Kabupaten
Madjalengka selaku pelaksana pembuatan gedung ini beserta segenap teman
sekerdjanja, kami tidak lupa pula menjampaikan utjapan terima kasih. Dalam waktu
jang singkat Sdr. Telah dapat melaksanakan pekerdjaan jang diberatkan kepada Sdr.
Semoga gedung buatan Sdr. Ini betul2 memenuhi harapan kami, kokoh kuat dan
senantausa, tahan lama dipakainja, sehingga mendatangkan manfaat jang sebesar2-
nja.
Kepada Sdr. Achmad Noeman, candidaat insinjur pada Fakultas Bandung
bagian Arsitektur jang telah membantu kami dalam hal membuat ontwerp dari
meubilair dan membantunja pula dalam pembuatannja, dengan ini kami
mengutjapkan pula terima kasih kami.
Demikian pula kami utjapkan terima kasih kepada segenap pemberi fikiran
dan tenaga jang telah memungkinkan terlaksananja peresmian gedung ini.
Hadirin jang kami hormati.
Pembuatan dan pengisian gedung ini kami lakukan tanpa banjak bitjara. Ia
lahir dan berdiri berkat keinginan jang kuat, kesediaan untuk bekerdja jang keras,
dalam suasana kerdja sama jang harmonis, sama2 mengerti dan menginsjafi bahwa
tanpa amal perbuatan jang njata, tanpa dasar2 kebenaran dan kedjudjuran tanpa
perasaan ridho dan ichlas, tanpa semuanja itu, segala tjita2 kita akan terlaksana.
Dalam perbuatan, gedung ini telah selesai. Sekedar barang2 keperluan
sehari-hari kami telah adakan pula. Kini tiba saatnja untuk menjerahkan gedung ini
kepada segenap warga P.K.P.N. chususnja dan masjarakat Madjalengka umumnja.
Dengan ini kami serahkan gedung ini dengan permintaan dari fihak kami : Isilah
gedung ini dengan berkat kebulatan tekad Sdr2 dalam hidup berko-operasi.
-53-
Ketaatan dan kepatuhan kepada segala apa jang telah kita bersama
putuskan keradjinan dan kegiatan dalam hal menjusun modal bersama, sadar akan
harga diri dan setia kawan, hidup hemat-tjermat pantang berutang, semuanja itu
sjarat mutlak untuk kita dalam menudju kearah berdiri diatas kaki dan kekuatan
sendiri.
P.K.P.N selaku pusat dari ko-operasi pegawai jang para anggautanja terdiri
dari kaum pegawai negeri, artinja kaum jang pernah menduduki bangku sekolah,
hendaknja ketjerdasan didjadikan pelopor untuk membina ko-operasi hingga dapat
didjadikan tjontoh perko-operasian rakjat pada umumnja. Kita harus mengerti dan
menginsjafi bahwa kita membentuk ko-operasi itu bukan hanja sekedar untuk
membentuk sadja, tapi dengan djalan ko-operasi kita harus mentjapai Indonesia jang
makmur dan adil .
Ekonomi Liberal seperti sekarang ini tidak akan membawa masjarakat
Indonesia ketaraf makmur dan adil dikehendaki oleh rakjat banjak. Sistim ekonomi
dan pulitik ekonomi jang dilakukan sampai sekarang ini hanja memungkinkan
beberapa gelintir orang sadja mendjadi miljuner. Indonesia tidak membutuhkan
beberapa miljuner. Indonesia menginginkan kebahagiaan dan kemakmuran serta
keadilan untuk rakjat banjak, dimana pembagian redjeki itu teratur agak merata
hingga setiap warga Indonesia dapat hidup dengan tenang, tenteram, tjukup makan,
tjukup berpakaian, penuh dengan rasa bahagia sebagai rakjat jang merdeka.
Sdr.2 warga ko-operasi.
Sampai sekarang kebanjakan ko-operasi itu masih dalam keadaan jang
statis, ia merupakan ko-operasi sociaal sadja. Sudah tiba kini waktunja, kita beralih
dan mengalihkan gerak ko-operasi itu kepada ko-operasi jang dinamis, ko-opeasi
ekonomis. Sudah tjukup lama orang asing menghisap hasil keringat rakjat kita, sudah
tjukup lama pula hidup dan kehidupan kita pegawai negeri tergantung dan terikat
oleh pedagang penganut sistem liberalisme, hendaknja kita, mulai hari ini, bertekad
-54-
melepaskan belenggu itu dan tampil kemuka untuk bekerdja dan berusaha sendiri.
Tempatnja sudah tersedia. Gedung ini kami atur sedemikian rupa sehingga saudara2
dapat memperkembangkannja. Listeriknja dipasang jang 3 phase. Ini berarti bahwa
sekedar industri ketjil Sdr.2 dapat dipikirkan untuk mendirikannja. Dihalaman
belakang masih tersedia tanah untuk pembuatan gudang atau bangunan lain jang
diperlukan. Fondament gedung ini kami berikan konstruksi jang memungkinkan
pembikinan gedung bertingkat guna keperluan lain2-nja. Terserah, Sdr.2, terserah
kepada kesadaran, kegiatan dan keberanian Sdr.2 sekalian untuk melandjutkan dan
mengisi segala sesuatu jang diharapkan oleh bangsa kita.
Hasil bumi Madjalengka banjak dibutuhkan oleh kita kaum pegawai di-
lain2 tempat. Kedele dan katjang idjo dapat Sdr. Beli langsung dari para petani jang
banjak menghasilkannja itu. P.K.P.N. dapat melandjutkan bahan2 makanan itu ke-
lain2 kabupaten. Ini semua terbuka untuk kita. Semangat selfhelp hendaknja
didjadikan motor pendorong untuk mewudjudkan sistim ekonomi kekeluargaan.
Dari tempat ini saja beseru kepada segenap pentjinta ko-operasi,
Bangunkanlah semangat selfhelp, bangunkanlah semangat kerakjatan,
bangunkanlah semangat musjawarah, bangunkanlah semangat tolong menolong,
semangat gotong -rojong tanpa perkosaan tapi gotong rojong atas semangat
musjawarah tadi.
Tjamkanlah,
Tiada kemakmuran tanpa usaha. Tiada kemenangan zonder perdjuangan.
Karena itu marilah kita memperbaharui tekad untuk bekerdja, bekerdja keras sampai
bertjutjuran keringat hasilnja akan lezat.
Marilah kita hentikan kebiasaan matjam sekarang, menghambur-
hamburkan kata, banjak omong. Pembangunan dan kemakmuran tidak akan datang
dengan pidato2, ia hanja akan lahir karena usaha, karena kerdja dan bekerdja keras,
tidak takut luntur karena bertjutjurannja keringat.
-55-
Sekian Sdr.2 terima kasih.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
-56-
PENJATAAN DARI DJAWATAN SOSIAL KABUPATEN
MADJALENGKA
-57-
DAFTAR PERANGKAAN KOOPERASI SEWINDU DALAM DAERAH
KABUPATEN MADJALENGKA
a. PERTUMBUHAN.
1. Kemadjuan kooperasi kiranja tak usah diterangkan pandjang lebar,
dapat diketahui menurut bertambahnja angka dalam daftar
terlampir.
2. Usaha Kooperasi Desa jang seharusnja multipurpose, namun oleh
karena kurangnja modal, maka baru sadja usahanja sampai kepada
simpan/pindjam uang dan padi (Lumbung) sekedar untuk
hindarkan tekanan idjon systeem.
b. PEKAN TABUNGAN HARI KOOPERASI
Dengan adanja Kongres Kooperasi seluruh Indonesia di Tasikmalaja jang
dikundjungi oleh Pa Hatta pada tanggal 12 Djuli 1947, maka tiap2 tahun
tanggal 12 Djuli, diadakan Peringatan Hari Kooperasi dan diadakan
pekan tabungan jang hasilnja tsb. Pada kolom 17.
Pada tahun 1948 s/d 1951 tidak dapat diadakan Hari Kooperasi karena
waktu itu tidak ada kesempatan berhubung suasana peralihan.
(S. ATMAWINATA)
-58-
SEKITAR URUSAN AGRARIA DALAM SEWINDU.
(Maret 1950 Maret 1958)
-59-
g. Djumlah soal : 12 Telah diselesaikan : 10
2. Mengingat kebutuhan rakjat akan tanah, maka ialah diusulkannja kepada jang
berwadjib agar hak erfpacht Pabrikgula Kadipaten djangan
diperpandjang/diperbaharui lagi. Dengan surat keputusan saudara Gubernur
Djawa-Barat tanggal 3/4 - 1954 no. Gb./51/BA/54. Hak erfpacht diatas dihentikan.
Tanah ini letaknja didesa Kadipaten, Heuleut dan Karangsambung. Jang mana
setelah dihentikan tanah jang merupakan sawah oleh Pemerintah telah disewakan
kepada 3 desa diatas dengan sewaan Rp. 50 / ha, oleh desa disewakan lagi kepada
penduduk desanja masing2, dan hasil dari sewaan ini oleh desa telah dibangun
sekolah2 rakjat.
Luas tanah didesa Karangsembung seluas 112 ha, Kadipaten 64 ha, dan Heuleut
25 ha, tanah ini dikemudian akan diberikan kepada penduduknja masing2
dengan hak milik.
Selain dari halnja desa diatas, otonompun mendapat bagian pula dari tanah bekas
erfpacht ini jaitu jang sekarang didjadikan abottoir, stasion bis dan Pasar
-60-
Kadipaten jang dengan sendirinja Otonompun dapat menarik penghasilan dari
ketiga bangunan ini, terutama los-los pasar jang istimewa.
3. Didesa Pasiripis (Djatitudjuh) ada perkebunan besar jang dinamakan
onderneming, ,Tjikamuning kepunjaan Mr. T. Hornstra seluas 163.5814 ha, jang
terjatat dalam acte tgl. 26 Agustus 1939 nos. 211 dan 329 (surat ukur tgl. 15
Agustus 1928 no. 118 dan 31 Oktober 1938 no. 58).
Perkebunan ini waktu tadi ditanami kapuk dan sisanja 13 ha ditanami karet.
Sedjak Pemerintahan Djepang sudah tidak terurus lagi, maka dari itu diusulkan
kepada jang berwadjib, agar tanah itu dibeli oleh Pemerintah, jang kemudian
tanah tersebut dapat diberikan lagi kepada rakjat desa Pasiripis dengan membajar
ganti-rugi kepada Pemerintah.
Permohonan ini telah diluluskan dengan surat keputusan Gubernur Djawa-Barat
tgl. 23 Desember 1953 no. GB. 192/BA/53 tanah ini telah kembali mendjadi tanah
negeri jang bebas.
Dengan surat keputusan Residen Tjirebon Tgl. 3 Pebruari 1956 no.
12/989/agr./7,tanah dari perkebunan ini 13 ha diberikan kepada desa (titisara) dan
dengan surat keputusan tgl. 3 Pebruari 1956 djoga no. 11/382/Agr./7, seluas
150,7614 ha diberikan kepada rakjat desa pasiripis dengan hak milik dan uang
ganti ruginja telah disetorkan ke Kantor Pos Madjalengka dengan
shortingsbewujs tgl 31 Desember 1956 no. 59.
4. Perkebunan besar di desa Palasah jang bernama onderneming.Alaeta I dan II
kepunjaan M.J. van Winning jang ditetapkan dengan akte tgl. 21 Djuni 1941 no. 79
dan 21 Djuni 1941 no. 80, seluas 197,9924 ha + 145.6202 ha, telah didesaknja pula
agar tanah ini dilepaskan haknja dengan diberi ganti rugi Rp. 5.354,45, jang mana
desakan ini telah diterimanja. Setelah uang ini diterima dan dilakukan dihadapan
Notaris Mr. Tan Eng Kram pada tgl. 15 Agustus 1955 (akte notaris no. 95). Maka
dengan surat keputusan gubernur djawa-barat tgl. 18 Desember 1957 no.
GB./165/BA/2/57 hak erfpacht ini dilepaskan haknja, jang kemudian rakjat desa
Palasah telah mengadjukan permohonan kepada jang berwadjib agar tanah
tersebut dapat didjadikan tanah milik surat keputusannja belum diterima.
-61-
5. Begitu pula mengenai perkebunan besar,, Sigra kepunjaan de te Bandoeng
Gevestigde N.V. Landbouw My telah didjalankan jang tersebut dalam punt 4
diatas. Setelah uang kerugiannja sebesar Rp. 28.948,50 diterimakan jang dilakukan
pula dihadapan notaris Mr. Tan Eng Kiam, maka dengan surat-keputusan
Gubernur Djawa-Barat tgl. 7 Desember 1955 No. GB 174/BA/L/55, tanah hak
erfpacht tersebut dilepaskan dan sekarang mendjadi tanah Negeri jang bebas.
Sekarang telah diadjukan kepada jang berwadjib agar tanah itu dapat diberikan
kepada rakjat desa Bantardjatikidul karena onderneming, , Sigra ini ada didesa
Bantardjatikidul -, akan tetapi surat keputusannja dari saudara Residen Tjirebon
hingga sekarang belum diterimanja. Tanah tersebut tertjatat dalam akte tanggal 20
Oktober 1939 no. 268, 269 dan 270 dan luasnja masing-masing 204,400 ha, 305,2000
ha dan 311,9000 ha jang tertjatat dalam surat ukur tanggal 22 Pebruari 1939 no. 18,
19 dan 20.
6. Pabrikgula, Kadipaten mempunjai sebidang tanah eigendom vrp. No. 1242,
tertjatat dalam akte tgl. 29 September 1950 no. 408 (surat ukur tgl. 19 Oktober
1901 no. 4094) seluas 2778 m2. Tanah ini telah didjujal oleh Pabrik gula, ,
Kadipaten kepada Rd. Moh. Nur Atmadibrata, Bupati, Kepala Daerah
Kabupaten Madjalengka dengan harga Rp. 1, - menurut surat djual-beli dibawah
tangan tgl. 23 Djuni 1956. Kemudian tanah ini telah didjualnja pula kepada
saudara Ketua Jajasan Gedung Nasional Madjalengka dengan harga Rp. 1, - djuga
setelah dilakukan djual beli jang terachir, maka saudara T. Nataprawira jang
bertindak sebagai Kuasa dari saudara Ketua Jajasan tersebut, telah mengadjukan
permohonan kepada Kementrian Kehakiman agar tanah itu diidzinkan untuk
dibalik-nama atas nama Jajasan tersebut; surat-keputusan kementrian Kehakiman
tanggal 4 Djuli 1955 No. J.A.9/165/12 mengidzinkan untuk dibalik nama, maka
dengan acte tanggal 14/2-1955 No. --- 19 ------, sekarang tanah eigendom diatas
telah mendjadi tanah eigendom Jajasan Gedung Nasioanal Madjalengka.
7. Selain dari jang tersebut dalam punt 6 diatas, Pabrikgula,, Kadhipaten
mempunjai lagi sebidang tanah eigendom verp. No. 1340 dan tertjatat dalam acte
tgl. No. Terletak didesa Bandjaran (Madja) . oleh beliau telah didesaknja kepada
administrateur Pabrikgula,, Kadhipaten supaja didjual sadja, kepada Djawatan
-62-
Peikanan Darat di Madjalengka, karena Djawatan ini memerlukan tanah untuh
Kantor dan penanaman benih ikan. Dalam hal ini pabrikgula,, Kadhipaten tidak
bekerberatan, pun dari fihak direksinja di Surabaja, jang kemudian dilakukan
surat Djual beli dengan harga Rp. 10.000,-
Agar tanah ini terus dikuasai oleh Djawatan tersebut maka diadjukannjalah surat
permohonan kepada jang berwadjib dengan surat Kantor Kabupaten
Madjalengka, tanggal 3 September 1957 no. Mdl/77/1/agr/57, hanja penjelasannja
belum terlaksana.
-63-
DAFTAR nama 2 Kepala Djawatan/Kantor sipil Kabupaten Madjalengka pada masa tahun 1950 s/d 1957
-64-
No. Kantor/Djawatan di Kabupaten Madjalengka Pendjabat2nnja :
-65-
II. KETATA NEGARAAN.
-67-
5. Dalam masa S.O.B. ini banjak pula perkelakan2 terhadap pegawai Pamong
Pradja, Bahkan dari sesuatu fihak, masa S.O.B. ini dipergunakan untuk menjerang
beleid kebidjaksanaan beberapa pedjabat Pamong-Pradja, tetapi berkat
kebidjaksanaan dari fihak Pelaksana Kuasa Militer setempat semua perkelakan2
tersebut dapat ditampung semua dan diselesaikan setjara bidjaksana, sehingga
tidak merusak kepada nama baik dari pedjabat2 Pamong Pradja jang kena kelak
tersebut.
6. Pelaksanaan tjatatan tjatjah djiwa untuk menghadapi Pemilihan Umur D.P.R.D.
daerah dan D.P.R.D. Propinsi dalam tahun 1957 ini dapat dikerdjakan dengan
baik, sehingga dapat membantu kepada terlaksananja sjalnnja Pemilihan Umum.
7. Pemilihan Umum untuk para anggauta D.P.R.D. Kabupaten dan D.P.R.D.
Propinsi dapat berdjalan dengan lantjar, dan telah diselenggarakan pada yanggal
10 Agustus 1957. Rentjana pemilihan Umum ini dikoordineer oleh Staf Pemilihan
Umum Pelaksana Kuasa Militer,Kabupaten jang terdiri dari para anggauta
militer, anggauta D.P.D. anggatuta P.P.D. dan Pamong-Pradja dalam pemilihan
Umum tersebut tidak terdjadi hal2 jang menjebabkan diulanginja Pemilihan
Umum lagi.
Untuk sekedar mendapat gambaran tentang hasilnja pemilihan umum kami
persilahkan melihat lampiran I. Pada tanggal 31 Oktober 1957 telah dilantik para
anggauta D.P.R.D. baru dan pada tanggal 1 Nopember 1957 telah dapat
diadakan sidang D.P.R.D. untuk memilih Ketua D.P.R.D. dan hasilnja telah
terpilih saudara IDRO SUKARDI dari P.N.I.
Pada tanggal 2 Desember 1957, sidang D.P.R.D. telah berhatsil pula untuk
memilih Saudara Abdul Asiz Halim dari Masjumi untuk mendjadi kepala daerah,
Swatanra tingkat II Madjalengka.
8. Instituut Rukun Tetangga dan Rukun Kampung dalam tahun 1957 ini, setjara
Organisatorisch masih sadja beku, tetapi djiwa gotong rojong masih tetap
-68-
bernjala-njala pada djiwa rakjat. Hal ini dapat terlihat pada kedjadian bilamana
disesuatu tempat habis mengalami peristiwa penjerangan gerombolan, maka
penduduk desa bergotong-rojong untuk meringankan beban para penderita.
-69-
pengetahuan untuk berdagang, kebanjakan pedagang bedar masih didalam
tangan bangsa Tionghoa atau warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa.
Dengan adanja pimpinan dari Djawatan Kooperasi dan djawatan Perindustrian
setempat, perdagangan ketjil dapat dibimbing kearah kemadjuan. Soal D.P.P.J.K.
Madjalengka boleh dikatakan beku, bahkan dalam bulan Oktober 1957 ini
D.P.P.J.K telah dibubarkan, dan sisa dari para pemindjam jang belum diselesaikan
diurus langsung dari I.K.D. di Bandung.
c. Dalam rangka pemulihan keamanan dalam daerah Kabupaten Madjalengka,
untuk tahun 1957 ini, dari Djawatan Kechewanan Karesidenan Tjirebon telah
dibagi-bagikan beberapa ekor ternak, kepada rakjat. Dengan pembagian ternak
tersebut, maka dengan sendirinja rakjat dapat dididik kearah pemeliharaan
ternak. Pembagian ternak tersebut dititik beratkan kepada daerah jang kurang
aman sifatnja.
d. Perikanan laut, tidak ada, didalam menambah bahan makanan disamping
bahan makanan pokok, dari fihak Djawatan Perikanan Darat Kabupaten
Madjalengka telah berusaha untuk menambah pelebaran kolam2 perikanan.
Kursus2 perikanan jang telah diberikan oleh Djawatan Perikanan didesa-desa
dapat mendidik rakjat kearah memadjukan perikanan. Hal ini dapat dilihat
disekitar Madja dan Tjikidjing, sehingga pemeliharaan ternak didaerah tersebut
sudah merupakan sesuatu penghasilan jang lumajan djuga.
e. Dalam lapangan perindustrian, dengan kerdja sama antara fihak Pamong-
Pradja dengan fihak Djawatan Perindustrian, maka perindustrian jang dipegang
oleh warga-negara Indonesia, sedikit demi sedikit dapat dibimbing kearah
kemadjuan. Pertama tama kesukaran terletak dalam soal penambahan modal,
sehingga dengan adanja kekurangan modal ini, perusahaan Nasional sukar
diperbesar.
-70-
Dengan adanja kesukaran ekonomi di negara kita pada dewasa ini, maka
perusahaan Nasional, berusaha untuk mempertahankan dirinja supaja djangan
sampai gulung tikar.
f. Perkembangan badan kredit kooperasi sampai achir Desember 1957 ada 120
buah, diantaranja 64 buah jang telah mendapat badan hukum dan 44 buah dalam
pengawasan sisanja masih dalam penjelidikan. Pertumbuhan lumbung kooperasi
berdjalan terus disamping lumbung model B.R.I.
g. Pada tanggal 14 Djuli 1957, bekas- Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta telah
berkenan membuka Gedung Pusat Kooperasi Pegawai Negeri Madjalengka.
Pembukaan tersebut disertai dengan sedikit upatjara. Dengan telah adanja
gedung P.K.P.N. ini, maka semangat berkooperasi dari masjarakat mulai nampak.
Djawatan2 telah sedjak beberapa tahun jang lalu dididrikan kooperasi guna
mentjukupi kebutuhan para pegawainja, kebanjakan kooperasi ini bersifat
koopersai simpan pindjam. Djuga dari kalangan beberapa organisasi massa telah
mengadakan kooperasi djuga.
2. Padjak
Kalau dibandingkan dengan tahun 1956, pemasukan padjak pada tahun 1957
meningkat.
3. Pemeliharaan Kesosialan
-71-
Djawatan Pendidikan Masjarakat Kabupaten, djuga pemberantasan Buta-
Huruf.
b. Persoalan pelatjuran, untuk Kabupaten Madjalengka, belum mendjadi
masalah jang berat, karena hanjalah beberapa orang sadja jang mendjalankan
pelatjuran ini, karena terdorong oleh tekanan ekonomi, dan hal ini fihak
Pamong Pradja dengan kerdja sama dengan fihak Polisi dan Djawatan
Sosial, selalu berusaha untuk menekan supaja djumlahnja djangan sampai
bertambah.
c. Perawatan fakir miskin, pengemis, pengembara dan lain2nja tetap mendjadi
perhatian dari fihak instansi setempat. Perawatan anak jatim piatu tidak
mengalami kesulitan2. Dari fihak Pamong-Pradja setempat selalu berusaha
untuk mentjukupi segala kebutuhannja dari Rumah Djatim tersebut.
d. Dengan dibentuknja legiun Veteran, maka para bekas pedjoang sedikit demi
sedikit dapat ditampung dalam Legiun tersebut, sehingga usaha2nja jang
sering memungut derma sudah tidak mulai nampak lagi. Meskipun demikian
satu dua orang masih ada djuga jang menampakan dirinja untuk meminta
sumbangan.
e. Pengurusan sumbangan korban kekatjauan untuk ini dikooedineer oleh
Pelaksana Kuasa Militer setempat jang dibantu oleh fihak Pamong-Pradja,
Jajasan Turmajasa dan djuga oleh fihak Pandu Rakjat Indonesia. Bantuan
tersebut diberikan kepada korban betjana bandjir di Tjiamis.
f. Mengenai pengurusan para pengungsi dan jang diungsikan dalam tahun 1957
ini, selalu diusahakan supaja beban penderitaanja agak ringan. Lebih2 dalam
tahun 1957 ini, situatie keamanan agak meningkat, sehingga bantuan guna
korban kekatjauan sedapat mungkin diusahakan. Gedjala2 kekurangan bahan
makanan untuk tahun 1957 ini tidak ada. meskipun pada achir tahun 1957
harga beras sudah menundjukan kenaikan. Dengan beleid dari T.T. III
penjaluran beras guna dibagikan kepada rakjat diserahkan kepada Pusat
Kooperasi Kabupaten Madjalengka.
g. Pengurusan Djemaah Hadji diselenggarakan oleh fihak Pamong-Pradja,
Jajasan Panitija Hadji dan Kantor Urusan Agama Kabupaten Madjalengka;
-72-
kerdja sama antara ketiga instansi ini sangat eratnja, sehingga urusan hadji
tahun 1956/1957 dapat diselenggarakan dengan beres dengan tidak
mengalami pengaduan2 dlls..
4. Kesehatan Rakjat
a. Kesehatan rakjat pada umumnja dalam tahun 1957 ini, tidak mengalami
sesuatu bahaja jang mengchawatirkan, penjakit2 jang sekiranja akan memulai,
oleh Djawatan Kesehatan diusahakan pemberantasannja dengan segiat-
giatnja, supaja djangan sampai mendjalar. Organisasi dan pimpinan
kesehatan dipegang oleh Djawatan Kesehatan setempat.
b. Usaha kesehatan Curatief didjalankan setiap hari, ketjuali pada hari2 Minggu
dan hari libur. Rumah Sakit Madjalengka, Tjideres, dan Poliklinik2 di
ketjamatan2, meskipun belum sempurna keadaannja, memberikan
pertolongan jang sangat berarti djuga bagi perkembangan kemadjuan
kesehatan dalam wilajah Kabupaten Madjalengka.
c. Usaha kesehatan preventief didjalankan di tiap2 Ketjamatan se-bagai
pengobatan keliling dari Djawatan Kesehatan jang waktunja menurut retjana
jang telah ditetapkan oleh Djawatan tsb.
d. Pendjagaan terhadap penjakit menular dan jang berbahaja selalu diusahakan
seperlunja. Pemberantasan penjakit lepra dan malaria giat diselenggarakan
oleh instansi2 Pemerintah dengan bantuan dari fihak masjarakat.
5. Perumahan Rakjat.
Masih terasa adanja kekurangan2 terutama bila ada seseorang pegawai negeri dari
luar kota Madjalengka jang dipindahkan kota, belum dapat dengan segera mendiami
sesuatu rumah, harus menunggu dulu beberapa bulan, bila nanti ada jang pindah,
baru pegawai negeri jang baru tesebut menggantinja. Peranan dari Jajasan Perumahan
Rakjat Kabupaten Madjalengka, dalam berusaha untuk meringankan beban rakjat
-73-
dalam soal perumahan ini, sangat penting, karena usajanja mendapat perhatian
penuh dari masjarakat.
6. Transmigrasi.
Keadaannja masih sama dengan tahun jang lalu, keinsafan rakjat masih sangat tipis,
meskipun dalam hal pihak Pamong-Pradja bekerdja bersama-sama dengan Djawatan
Penerangan dan Djawatan Transmigrasi berusaha untuk memberikan penerangan2
sedjelas-djelasnja disekitar perlunja Transmigrasi.
IV. KEAMANAN
1. Kedjahatan jang ditundjukan terhadap kekuasaan Pemerintah kebanjakan
dilakukan oleh fihak gerombolan pengatjau jang bersendjata, sewaktu-waktu
mereka mengadakan searangan2 terhadap Pos2 Tentara dan Polisi, kebanjakan
mereka mengadakan pengatjauan pada tempat2 jang jauh dari Pos Tentara atau
jang memang sangat lemah sekali pendjagaannja dari fihak Tentara/Polisi.
2. Kedjahatan2 dan pelanggaran2 pada umumnja bila dibandingkan dengan tahun
jang lalu, tahun ini agak meningkat. Sebab meningkatnja kedjadian ini karena
berhubungan pula dengan meningkatnja gangguan keamanan.
3. Didalam waktu2 jang tertentu Sdr. Ketua Pelaksana Kuasa Militer Kabupaten
Madjalengka mengadakan pertemuan dengan instansi2 jang berkompetent
didalam mengurus soal2 keamanan, termasuk Pamong Pradja, keputusan dari
rapat P.K.M. ini medjadi pegangan untuk menentukan beleid dalam bidang
keamanan bagi Komandan Batalion dan Kepala Polisi. Lebih2 dalam
mengahadapi Pemilihan Umum Anggauta D.P.R.D., soal keamanan mendapat
perhatian chusus.
-74-
4. Tindakan kepolisian berkat kerdja sama dengan fihak Pamong-Pradja dan Tentara
terlihat sangat baik dan tidak mengetjewakan. Polisi Agen jang masuk dalam
lingkungan Kementerian Dalam Negeri tugasnja di tiap-tiap Ketjamatan dibawah
pimpinan Mantri Polisi setempat membantu mendjaga keamanan dengan fihak
tentara dan Polisi.
5. Mengenai Pengadilan, kedjaksaan, djalannja sebagaimana biasa dan dapat
bantuan dari para Asisten Wedana dan Mantri Polisi sebagai hulp magistraat.
Capasiteit Rumah Pendjara masih perlu ditambah dan berhubung dengan
terbatasnja tempat di Rumah Sakit Djiwa Bogor terhadap perawatan2 gila maka
meskipun Capasiteitnja sudah tidak mentjukupi, tetapi Rumah Pendjara dengan
terpaksa masih dapat menjimpan untuk sementara waktu orang2 gila ini. Guna
mendapatkan gambaran keadaan Rumah Pendjara di Madjalengka, maka
bersama ini kami sampaikan beberapa angka :
B I. = - orang.
B IIa. = 48 orang.
B IIb. = 14 orang.
B III. = - orang.
Tahanan S.O.B. = 24 orang.
Kapasiteit R.P. tahanan = 62 orang.
Kekuatan semua = 175 orang.
Reclaseering dikembalikan
Dengan perdjadjian =-
6. Pekerdjaan panitija tahanan S.O.B. pada tahun 1955 hanja mengurus tahanan
S.O.B. jang dikembalikan ketempat asalnja karena tidak terang kesalahannja dan
berdjalan lantjar dalam tugas screening itu. Pada tahun 1957 sudah ada 19 orang
tahanan S.O.B. jang dikembalikan ketempat asalnja dengan masih didalam
pengawasan jang berwadjib untuk mendjaga segala kemungkinan2 jang tidak
diinginkan.
7. Dalam mendjaga soal keamanan ini bantuan dari O.K.D. sangat besar dalam
mempertahankan desanja. Hal ini mendapat perhatian dari Pemerintah
-75-
Lampiran : I
DAFTAR Hatsil Pemungutan Suara Pada Pemilihan Umum Untuk Anggauta D.P.R.D Kabupaten Dan D.P.R.D. Propinsi Pada
Tanggal 10 Agustus 1957 Dalam Kabupaten Madjalengka
-76-
Pendapatan Suara Untuk
No. Nama Partai Keterangan
Propinsi Kabupaten
13 Front Rakjat jg. Tidak Berpartai 233 -
14 Partai Sarikat Islam Ind. 5.688 -
15 P.S.I.I. (Abikusno) 145 7.101
16 Front Pembela Kemerdekaan 3.701 -
Rakjat Prop. Djawa Barat
-77-
Pendapatan Suara Untuk
No. Nama Partai Keterangan
Propinsi Kabupaten
27 IPKI 4.589 6.055
28 Partai Kotolik 69 -
29 Gab. Pendukung Koperasi 444 -
30 Partai Acoma 617 -
31 P.N.I 68.176 90.248
32 Persatuan Rakjat Desa ( PRD) 505 -
33 Rama Anom Kutjung 490 -
34 Partai Permai 1.544 -
35 Persatuan Pegawai Polisi 2.077 1.985
36 Prim 7.840 8.338
37 Perwari 512 916
38 Pagujuban Pasundan 297 -
39 Gerakan Marhaen Indonesia 1.527 -
40 Front Pedjuang Proklamasi 232 -
41 P.K.I. 47.461 65.538
42 P.S.I. 7.305 9.445
-78-
Pendapatan Suara Untuk
No. Nama Partai Keterangan
Propinsi Kabupaten
43 P.R.N. 1.441 2.846
44 Partai Tani Indonesia ( PTI) 943 -
45 N.U. 10.726 12.397
46 Kump. Pemilih Tani Mukti 6.353 -
47 Gerakan Pedjoang Rep. Ind. 158 -
48 Kump Pemilih Front Buruh 405 -
JUMLAH 297.974 309.345
-79-
LAPORAN TENTANG KEADAAN DESA SEMESTER KE II TAHUN 1957
DALAM DAERAH KABUPATEN MADJALENGKA.
-80-
Dalam semester ini adanja
Kepala desa jang :
a. Diberhentikan 8 orang
b. Jang mati ditembak oleh
gerombolan pengatjau 1
orang jang mati, karena sakit
1 orang
c. Sudah memilih baru 9 orang
Adapun pengangkatan dan
pemberhentian Pamong desa
lainnja dilakukan oleh Kuwu
dengan persetudjuan tua2 desa
dan orang2 terkemuka di desa,
dan adakalanja jang harus pula
dengan persetjudjuan segenap
rakjat desa jang berhak memilih
Kepala desa, kemudahan
keputusannja dikuatkan oleh
Wedana.
-81-
merosot. Hendaknja telah dibagikan kepada masing2
disebutkan tanggal jang berhak (750 orang pamong
dan nomor surat desa).
keputusan
Otorisasinja); Untuk mengachiri pemberian
3) Usaha2 apakah jang tundjangan itu bagi beberapa
telah/akan desa sedikit sulit karena keadaan
didjalankan untuk tanah tidak mentjukupi untuk
mengachiri menambah bengkok dan atau
pemberian2 titisara. Dibeberapa desa sedang
tundjangan diusahakan untuk mendapatkan
termaksud. tanah Negara (Landsdomein)
didjadikan tanah desa agar
penghasilan Pamong desa dapat
terdjamin.
-82-
Tegalaren/
Ligung .................. Rp.
5000,-
b. Lasma, Polisi III
Desa Panongan/
Dawuan........Rp. 5000,-
Djumlah......................... Rp.10.000,-
-83-
atau Wedana (H.I.R. pasal 4 (1).
Dengan dibantu oleh O.K.D.
jang telah dipersendjatai oleh
militer mengatur pendjagaan
(desawachtdiensten) mendjaga
djangan sampai ada pendududk
baru tidak diketahui atau
orang2 baru jang datang
didesanja.
Dibeberapa desa jang sering
menderita gangguan
keamanannja, beberapa orang
OKD telah dipersendjatai oleh
fihak ketentaraan, malah di-
desa2 jang termasuk dalam
daerah operasi mereka ada
dibawah pimpinan Ketentaraan.
Mengenai kehakiman terutama
hanja jang bersangkut paut dengan
adat desa seperti perselisihan
dalam urusan warisan tanah
ketjatjahan atau urusan hadjat2an
(selamatan desa) dsb. Ini dapat
didamaikan oleh Kuwu sepamong
desa dengan tua2 desa jang
terkemuka.
III Otonomi .
a. Sampai mana pegawai a. Perhatian pegawai dan
dan penduduk penduduk desa mengenai
memahami peraturan2 Otonomi jang termaksud dalam
-84-
otonomi peraturan2 jang I.G.O. terutama hanja terhadap
tertjantum dalam I.G.O. kekajaan2 desa jang tetap/tidak
(Stbl. 1906 No. 83) I.G.O. tetap jang mereka insjafi
(Stbl. 1938 No. 490) dan bahwasanja desa harus
dalam peraturan2 mengurus memelihara dan
daerah (R.I. d.l.l.). mengatur rumah tangganja
sendiri.
-85-
dan kekajaan dari untuk membiajai rumah-tangga
daerah2 termaksud desa terdiri dari tanah2 titisara,
untuk membiajai rumah pasar desa, balong2 desa; untuk
tangganja (gadji menggadji Kuwu sepamong-
pegawai2, ongkos2, desanja ialah dari tanah2
administrasi, bengkok dan pantjen.
memperbaiki
bangunan2 dll.
-86-
V. a. T.P.P ada 127 tempat
telah mempunjai 156 kitab
pembatja tertjatat ada
38429 orang
b. T.P.R./a. ada 13 tempat,
telah mempunjai 1235
kitab dan pembatja ada
6643 orang.
Dilapangan Perekonomian.
Walaupun dibeberapa daerah
masih agak terganggu
keamanannja, aktifiteit
penduduk kearah kemadjuan
ekonomi nampak ada.
Koperasi di-desa2 sedang
berkembang dan sampai
sekarang :
-87-
Jang ditutup sementara 20 buah.
Dilapangkan kesosialan.
Mengadakan kursus2 sosial,
membentuk BSD. Menolong
korban pengatjau atau korban
betjana alam, mendirikan
rumah2 untuk orang miskin
dengan djalan gotong rojong
tolong menolong dalam
selamatan kematian dan
mendirikan lumbung pantjeklik.
IV Desa Pertjobaan
Desa2 guna Belum dapat dipikirkan, karena
pembentukan daerah rakjat sebahagian besar belum
otonom tingkat ketiga otonomi minded, dan rasa
UU. 22/1948. kemasjarakatan dalam arti jang
-88-
bse-luas2nja belum mendalam.
VI Penghidupan
a. Rupa2 mata a. terutama dari tani, buruh tani,
pentjaharian penduduk. buruh pabrik gula, dagang
perusahaan ketjil, seperti pandai
besi, kaleng, batu, bata, gendeng,
kapur, perusahaan ketjap, tahu
-89-
dan tempe.
-90-
dan dicipline sendiri2 :
diantaranja pagerdesa (OKD)
dengan gezag militernja,
party/organisasi dengan dicipline
partynja ditambah pula ditempat
dimana gerombolan mengatjau
keadaan.
-91-
IX Ichtisar tentang bidang Perkembangan keagamaan pada
keagamaan umumnja tidak fanatiek pada
(berlangsungnja suatu agama.
pendidikan dan Disamping agama Islam ada
penerangan Agama). pula tumbuh agama ataujang
faham2 lainnja, hanja dalam pada
itu sebahagian besar adalah
penagnut2 agama Islam.
Dalam bidang ini untuk
memperkembang dan
memperdalam kearah biasanja
diadakan :
a. Kyai (Guru ngadji) jang
mengasuh keagamaan se-
hari2nja.
b. Pengadjian se-lambat2nja
setiap minggu satu kali
untuk orang dewasa.
c. Madrasah untuk untuk
anak2.
Kesemuanja hendaknja
mendapat perlindungan
dan bantuan (moreel dan
materieel) dari jang
berwadjib
X Angka2 mengenai luas Luas daerah Kabupaten
dan pandjangnja djalan2 Madjalengka.
desa saluran2 air, baik Kawedanan Madjalengka 22800
jang berupa tertiare km.
maupun kuartuare Kawedanan Djatiwangi 457200
leidingen. Km.
-92-
Kawedanan Radjagaluh 212400
Km.
Kawedanan Talaga 330000
Km.
Djumlah 1227600
Km.
-93-
Lampiran 1
LAPORAN tentang keadaan penduduk dsb.nya dalam daerah Kabupaten Madjalengka pada achir Semester ke II Tahun 1957,
Penduduk
daerah jg
Djumlah
bangsa
(HA)
Kabupaten Kawedanan Ketjamatan Ket
Indonesia Asing Bengkok Titisara
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-94-
Lampiran 2
Susunan dan nama2 djabatan Pamong Desa (Nama adat : Pegawai Desa) di Daerah
Kabupaten Madjalengka Karesidenan Tjirebon Propinsi Djawa Barat
Titel (nama
No. Banjaknja Tugasnja Keterangan
djabatan)
1 Kuwu 1 Kepala desa Mengenai segala urusan dalam desanja
2 Djurutulis 1a2 Mengurus Administrasi pada umumnja di-desa2 memakai 2 orang
djuru jaitu Djurutulis I dan Djuru Tulis II,
tetapi desa jang ketjil hanja I orang djuru
sadja
3 Raksabumi 1 Wakil Kuwu kalau kuwu berhalangan, raksabumi
otomatis mendjadi wakilnja, tugas2nja se-
hari2 mengurus urusan umum,
pendidikan dan pertanian
4 Polisi Desa 1a5 Mengurus urusan selain tugasnja jang tertentu sebagai
keamanan kepolisian pengurus keamanan/kepolisian, mereka
biasa ditugaskan memimpin perbaikan
dijalan2 atau bangunan2 desa
-96-
Lampiran 3
-97-
Sekolah Djumlah Tanah Djumlah seluruhnja Tanah Keterangan
Desa ha Sawah Darat Tanah darat di bagian sawah adalah
berasal dari sawah djadi daratan
0.09,5 1.22,0 358.91,9 847.48,0
-98-
4. Susunan Pamong desa (a.l. Pendidikan dan pengalamannja serta penghasilannja.
a. Pendidikan Pamong desa umumnja hanja lulusan S.R. 6 th. Dan 3 th., djuga
jang bukan lulusan sekolah, selaku menempuh kursus P.B.H. sehingga tidak
terdapat ada Pamong desa jang belum dapat membatja dan menulis.
b. Pengalaman dalam pekerdjaan, masih sangat diperlukan bimbingan jang
berwadjib, akan tetapi mengenai kegiatan bekerdja dapat dianggap baik, dan
selalu dilaksanakan tugas2 pekerdjaan, baik dari Pemerintah, maupun atas
inisiatiefnja sebagai Kepala Desa (Kuwu).
c. Penghasilan Kuwu terdapat dari :
1. Sawah bengkok luas 5.05,6 ha. Penghasilan setahun Rp. 6.000,-
2. kolekteloon padjak ...................................................... Rp. 30,-
3. Djual beli (penaksi)...................................................... Rp. 35,-
4. Padi patjen setahun 3500 Kg. Hanja disumbangkan
Seluruhnja kepada Badan Sosial Desa (B.S.D.) Rp.
Djumlah penghasilan Kuwu Rp. 6.065,-
Taksiran
No. Djabatan Luasnja. Penghasilan Keterangan
setahun Rp.
6. Penghidupan Penduduk.
a. Dari djumlah penduduk 18 th. Keatas sebanjak 2372 orang, hanja terdapat
jang mempunjai sawah 910 orang, dan luasnja rata2 0.10,0 ha. = 4%
b. Pengasilan setahun berupa padi rata2 120 kg. Disampingnja menghasilkan
palawidja hanja tjukup untuk menutupi ongkos2 penggarapan.
c. Keadaan masjarakat desa Mundjul :
1. Buruh ketjil 74%
2. Pedagang 10%
-100-
3. Buruh Pemerintah 1%
4. Buruh tani 15%
Pada umumnja mereka selalu hidup sederhana, dan belum terdjadi
penderitaan2 makanan (kelaparan).
d. Perkembangan kooperasi terdapat 2 badan, jaitu :
1. Koperasi UGREM (Usaha Gotong Rojong Mundjul), didirikan pada
tanggal 10-10-1952, dan beranggauta laki2 339 orang
Peremp. 95 orang
Djumlah 434 orang
Serta sampai achir tahun 1957, mempunjai kekajaan sebagai berikut :
a Simpanan pokok ...................................... Rp. 6.098,93
b Simpanan wadjib ...................................... Rp. 7.937,60
c Simpanan manasuka................................. Rp. 6.767,11
d Pindjaman dari Pusat (P.K.K.M.).............. Rp. 2.750,---
e Pindjaman modal dari sosial desa............ Rp. 2.162,58
f Simpanan tjadangan ................................ Rp. 3.654,86
-101-
b Pada umumnja keadaan masjarakat selalu erat dalam djiwa sosialnja, karena
njata dalam pendirian rumah, hadjat2an dll., kepentingan masjarakat, selalu
dengan ichlas membantunja tanpa menerima upah.
c Lain dari pada itu mengenai perlebaran atau pembikinan djalan2 kampung,
selalu dikerdjakan gotong-rojong, dan ternjata setelah dibentuk desa
pertjobaan menghastsilkan : 7,5 Km. Perbaikan/perlebaran djalan ke Kp.
Tjiandeu + dalam desa 2 Km. Pembikinan djalan dari Kp. Tjikamal sampai Kp.
Tjiandeu.
-102-
a Dengan dipelopori oleh Kepala Blok (Lurah) dan Kepala R.T.-nja masing2,
dapat terpelihara djuga mengenai penderitaan ekonomi rakjat, terutama
diwaktu pahila (patjeklik) dengan djalan memungut beras perelek, dan
hasilnja dipergunakan mendjamin anggauta masjarakat jang tidak mampu
(menderita), dan menghatsilkan dalam setahun 1.k. 2300 Kg. Beras.
b Telah berdjalan pula persatuan sumbangan anggauta masjarakat R.T. dalam
mendirikan rumah/hadjat2an, sumbangan mana berupa uang dan beras, serta
banjaknja berdasarkan kepada keputusan perundingan R.T.
c Disamping itu mengenai kemadjuan (auto activiet) masjarakat, masih
diperlukan bimbingan/keterangan2, jang berpokok untuk merobah sikap
hidup dalam masjarakat desa Pertjobaan chususnja, warga negara R.I.
merdeka pada umumnja.
11. Keamanan (a.l. tjara memberikan bantuan Kepada Tentara dan Polisi)
a Sebagaimana biasa dalam memelihara keamanan, dilaksanakan oleh para
anggauta O.K.D., dan dibantu sepenuhnja oleh Para Pamong desa dan
Masjarakat jang bersangkutan.
b Disamping itu, terdiri pula pengawasan berita jang ditentukan dari luar
daerah desa Mundjul, djuga apabila terdjadi ada berita jang menghawatirkan,
dengan segera pada saat itu djuga melaporkannja kepada Tentara atau Polisi.
c Pelaksanaan mengenai keamanan desa, sangat diperlukan penelitian (patroli)
dari jang berwadjib, agar petugas2 keamanan desa selalu giat dan terpelihara.
-103-
c Telah dilaksanakan peananaman di-tanah2 lowong oleh gotong-rojong
masjarakat desa, serta bibitnja sumbangan/membeli dari Djawatan Pertanian
Kabupaten Madjalengka jaitu :
2000 pohon kopi,
400 pohon kelapa, ditanam tahun 1955,
1000 pohon manggan ditanam tgl. 2/12-1957, dan telah pila mengipuk
1 Kg. Bibit albasia, untuk ditanamkan dalam tanah luas 10 ar.
d Pembangunan.
Telah dikerdjakan dengan biaja dari Kas desa dan gotong-rojong masjarakat
desa sebagai berikut:
1. 1000 mt. Solokan di kampung2 dan dalam desa dengan pasangan tembok.
2. Membikin lapang olah raga luas 80 M2.
3. 1 djembatan kali tjidjurej pandjang 22 mt. X 4 mt, dan 5 gorong2 djalan kp.
Tjurug s/d Kp. Tjiandeu pd. 8 x 3 mt.
4. 5 lokal S.R. VI 8 x 8 mt. Didesa dan 3 lokal S.R. 3 8x8 mt. Dikampung
tjurug.
5. Membikin Balai desa ukuran 15x11 mt., dan tambahan kantor desa ukuran
8x4 mt.
-104-
P.N.I beranggautan/simpatisan 700 orang
Masjumi 100 orang
Permai 40 orang
P.S.I. 10 orang
B.T.I 75 orang
-105-
JAJASAN PEMBANGUNAN KABUPATEN MADJALENGKA
Laporan keadaan uang pindjaman pada akhir bulan Februari 1958 tentang pendirian Perumahan Rakjat Dalam tahun-tahun 1952, 1953, 1955, 1956, 1957 dan 1958
Harus Didirikan
Penerimaan
Disewa-Belikan
Belum Selesai
Telah Selesai
Keterangan
Didjual
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
a) 110.000,00 110.000,00 0,00 10 10 0,00 0,00 10 0,00 1.300,00 16.464,83 17.764,83 Th 1952
a) 145.000,00 145.000,00 0,00 10 10 0,00 3 7 15.600,00 -,00 11.067,57 26.667,57 Th 1953
a) 1.288.750,00 1.288.750,00 0,00 15 15 0,00 0,00 15 0,00 100,00 24.290,00 24.390,00 Th 1955
a) 310.500,00 310.500,00 0,00 15 15 0,00 0,00 15 0,00 0,00 19.695,10 16.695,10 Th 1956
b) 62.100,00 62.100,00 0,00 3 3 0,00 0,00 3 0,00 0,00 0,00 0,00 -
b) 41.400,00 41.400,00 0,00 2 2 0,00 1 1 0,00 0,00 0,00 0,00 -
b) 20.700,00 20.700,00 0,00 1 1 0,00 0,00 1 0,00 0,00 0,00 0,00 -
a) 172.000,00 172.000,00 0,00 8 8 0,00 0,00 8 47.900,00 3.380,00 1.530,37 52.810,37 Th 1957
b) 86.000,00 86.000,00 0,00 4 4 0,00 1 3 0,00 0,00 0,00 0,00
c) 60.000,00 60.000,00 0,00 2 2 0,00 0,00 2 0,00 0,00 0,00 0,00 Th 1958
a) 1.026.000,00 0,00
b) 210.200,00
1.296.450,00 0,00 70 70 5 65 63.500,00 4.780,00 73.047,87 141.327,87*)
c) 60.000,00
1.296.450,00
Keterangan :
a). Djumlah uang pindjaman.
b) Uang J.K.P. sendiri pengesjahan Menteri Pekerdjaan Umum dan Tenaga tgl.15 Pebruari 1956 No. P.R.P/29/56, tgl. 22 Pebruari 1957 No. PR/6/I/57,14 1957 Agustus 1957 No PR/11/I/57, dan tgl 18 Djanuari 1958 No Pr/2/I/58.
c). Uang J.K.P. sendiri jang belum disjahkan, mohon segera pengesjahannja
*) Saldo sebenarnja pada ahir bulan Pebruari 1958 sebesar Rp. 53.246,80 (lima puluh tiga ribu dua ratus empat puluh enam rupiah delapan puluh sen).
-106-
-107-
SUSUNAN PEKERDJAAN PEGAWAI KANTOR KABUPATEN MADJALENGKA
DALAM KEADAAN SEKARANG (TAHUN 1958)
I.
Bupati Madjalengka
R. Much. Nur Atmadibrata
II
Patih
R. Soemioto
III
Sekretaris dan Wedana dpb
R. S u j u d dan M. Natasasmita
IV 1. Abdul Hasjim
Bagian Sekretariat 2. Tasliman
1. M. Suwardi 3. E. S u t o m o
2. Mudaim Sastradinata
3. Sugana Pendjagaan
4. M. E m o d 1. Darja
5. Sakiam 2. Nurja
6. Madham al Hardjono 3. Emod
4. Astra
Supir 5. Hasjim
-108-
6. Kuning 9. Intasasmita
Seksi Urusan Pegawai 10. Djarkasih
1. Soekarna
2. Soekaesih Seksi Urusan Desa
3. Kustiadhi 1. Rd. Achmad Rawjani Affandi
4. St Aminah 2. K. Sukarta
5. Arwadi 3. Partaatmadja
6. Abdul Djalil 4. Subanda
5. Nasuha
Seksi Urusan Keuangan 6. Sukarma
1. M. Abdullah al Moch. Abdullah 7. Sarmin
2. M. S a c h r i
3. Salja al Wangsapradja
4. D. I. Partaadiwidjaja VI
5. Sukatma Bagian Politik
6. Atimi 1. Djakaria
2. Olik al Sulaeman
V 3. Emon Lasmana
Bagian Pemerintahan Umum 4. Malkan
1. R. M. Sarwanto
2. A. Winitadisastra VII
3. M. Suprapto Bagian Desentralisasi dan Tata
4. Herman Hukum
5. Nunung Kustinawati 1. M. Pradja
6. Emod al Achmad Djunaedi 2. Rt. Wiriasasmita
7. Adun al Abdul Muis
8. Ramidi
-109-
VIII 2. Hasan Sumawikarta
Bagian Golongan Ketjil 3. M. R. Abdularief
1. Abdul Sjukur
2. M. Suwardjo al Prawirosumarto Ketjamatan
3. R. Guaningsih Widjajasurja R. Kosim
4. Atjep Suhara
-110-
DAFTAR Susunan Pegawai Pamong-Pradja dalam
Daerah Kabupaten Madjalengka
NO
NAMA DJABATAN KETERANGAN
URUT
1 R. Much. Nur Atmadibrata Bupati Madjalengka
Ahli Pradja Tingkat
2 R. Soemioto I Patih Kab.
Madjalengka
Ahli Pradja Tingkat
3 R. S u j u d I Sekretaris Kab
Madjalengka
Ahli Pradja,
4 M. Natasasmita pd. Sekretaris Kab.
Madjalengka
Ahli Pradja
5 R. Achmad Kosasih Wedana
Madjalengka
Ahli Pradja
6 M. T o h I r
Wedana Djatiwangi
Ahli Pradja
7 M. E. Tedjakusuma
Wedana Radjagaluh
Ahli Pradja
8 R. Moch. Wangs apradja
Wedana Talaga
Ass. Wedana pada
M. Abdullah al. Moch.
9 kantor Kab.
Abdullah
Madjalengka
Ass. Wedana pada
Dikerdjakan di
10 M. Berin kantor Kab.
B.P.T/P.D.M
Madjalengka
-111-
NO
NAMA DJABATAN KETERANGAN
URUT
Ass. Wedana pada
11 M. Emur kantor Ketjamatan
Madjalengka
Pengatur Pradja tk. I
R. Sutadji
12 M.P. pd. Assisten
Kusumohamidjojo
Ketj. Kadipaten
Pegawai dpd. M.P.
13 R. Moch. Machsus pd. A.W.
Ketjamatan Madja
Assisten Wedana
14 Salim Djatiatmadja Ketjamatan
Djatiwangi
Assisten Wedana
15 Abdoellah
Ketjamatan Ligung
Assisten Wedana
16 M. Sachlan Nataatmadja Ketjamatan
Djatitujuh
Assisten Wedana
17 M. Dakim Pradjasasmita
Ketjamatan Dawuan
Assisten Wedana
18 Ubana Hadiwidjaja Ketjamatan
Radjagaluh
Assisten Wedana
19 M. Suhenda Ketjamatan
Leuwimunding
Pegawai dpd. M.P.
pd. Assisten
20 R. Sukardi al. Surja
Wedana Ketjamatan
Sukahadji
-112-
NO
NAMA DJABATAN KETERANGAN
URUT
Penata Pradja tk. I
21 R. Hardjasurawinata (A.W.) Ketjamatan
Talaga
Assisten Wedana
22 Ks. Somardja ketjamatan
Tjikidjing
Assisten Wedana Mulai 1-1-1958
23 E. Muchtar ketjamatan mengikuti KAPTP.
Tjikidjing Di Bandung
Assisten Wedana
24 M. Kamin Ketjamatan
Bantarudjeg
Assisten Wedana Mulai 1-1-1958
25 R. Saleh Bustomi Ketjamatan mengikuti KAPTP.
Bantarudjeg Di Bandung
Perakit Pradja
Kepala Mantri Polisi
26 Edje Surawinata
Ketjamatan
Kadipaten
Pegawai dpd.
27 M. Wiramihardja Mantri Polisi
Ketjamatan Madja
Perakit Pradja
Kepala Manrti Polisi
28 Said
Ketjamatan
Djatiwangi
Perakit Pradja
29 M. Djohari Surjasaputra Kepala Mantri Polisi
Ketjamatan Ligung
-113-
NO
NAMA DJABATAN KETERANGAN
URUT
Perakit Pradja
Kepala Mantri Polisi
30 R. Gumadji Wirjakusuma
Ketjamatan
Djatitujuh
Perakit Pradja
31 M. Sumawidjaja Kepala Mantri Polisi
Ketjamatan Dawuan
Perakit Pradja
tingkat I Mantri
32 Ts. Suwardji
Polisi Ketjamatan
Leuwimunding
Perakit Pradja
tingkat I Mantri
33 W. Sundjaja
Polisi Ketjamatan
Radjagaluh
Perakit Pradja
tingkat I Mantri
34 D. Cholid
Polisi Ketjamatan
Sukahadji
Mantri Polisi
35 Duki Ketjamatan
Leuwimunding
Pegawai dpd.
36 Abdullah Wirjaadinata Mantri Polisi
Ketjamatan Talaga
Pegawai dpd.
R. E. Nurachman Mantri Polisi
37
Angkawidjaja Ketjamatan
Tjikidjing
-114-
-115-
DAFTAR nama2 Kuwu dalam Kabupaten Madjalengka pada tahun 1957
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
KAWEDANAN MADJALENGKA
1 1 1 Madjalengka Majalengka Kulon Warsa
2 2 2 Madjalengka Majalengka Wetan Harun
3 3 3 Madjalengka Mundjul Sudirdja
4 4 4 Madjalengka Tarikolot Mohamad Ali
5 5 5 Madjalengka Tjigasong Keje
6 6 6 Madjalengka Baribis Endut
7 7 7 Madjalengka Babakandjawa Amin
8 8 8 Madjalengka Tjitjurug Ardji
9 9 9 Madjalengka Sindangkasih Wirdja
10 10 10 Madjalengka Kawunghilir Suminta
11 11 11 Madjalengka Kawunggirang Sukarja
12 12 12 Madjalengka Tjieurih Subita
13 13 13 Madjalengka Kulur Muhari
14 14 14 Madjalengka Tjitjenang Maduri
15 15 15 Madjalengka Tondjong Karja
16 16 16 Madjalengka Tadjur Padmadipura
17 17 17 Madjalengka Tjikasarung Suti
18 18 1 Kadipaten Kadipaten Rapingi
19 19 2 Kadipaten Heuleut Karnawi
20 20 3 Kadipaten Leuwisaeng Amin
21 21 4 Kadipaten Bonang Kasdjan
22 22 5 Kadipaten Djatiserang Santana
23 23 6 Kadipaten Tjidjureg Kartali
24 24 7 Kadipaten Pasirmuntjang Karwinta
25 25 8 Kadipaten Bantrangsana Djiam
26 26 9 Kadipaten Panjingkiran Sastra
-116-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
27 27 10 Kadipaten Djatipamor Moh. Muchtar
28 28 11 Kadipaten Tjidjati Amus Sudjai
29 29 12 Kadipaten Leuwikidang Sukatma
30 30 13 Kadipaten Djatisawit Adipradja
31 31 1 Madja Madja Moh. Abas
32 32 2 Madja Tjipitjung I. Sasmitawidjaja
33 33 3 Madja Tegalsari Parta
34 34 4 Madja Sedasari Tojib
35 35 5 Madja Paniis Sutardja
36 36 6 Madja Tjitjalung Muchjidin
37 37 7 Madja Pageradji Sumardja
38 38 8 Madja Wanahayu Ahmad
39 39 9 Madja Heubeulisuk Suhaeri
40 40 10 Madja Tjicahur Damini
41 41 11 Madja Sagara Sahno
42 42 12 Madja Sukasari Sumawisastra
43 43 13 Madja Malongpong Durahim
44 44 14 Madja Anggrawati Pakih
45 45 15 Madja Tjengal Sadah
46 46 16 Madja Argamukti Sukarata
47 47 17 Madja Haurseah Komar
Martaatmadja
48 48 18 Madja Gunungwangi Emed
49 49 19 Madja Tedja Djahuri
50 50 20 Madja Sukadana Parta
51 51 21 Madja Kertabasuki E. Abdurachman
52 52 22 Madja Sindangkerta Sastrawiganda
53 53 23 Madja Bandjaran E. Atmawidjaja
-117-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
54 54 24 Madja Pasanggrahan Bakri
KAWEDANAN TALAGA
55 1 1 Talaga Talaga-kulon Djumaedi
56 2 2 Talaga Talaga-Wetan Sulaeman
57 3 3 Talaga Tjijanir Suhaemi
58 4 4 Talaga Salado Sanrodji
59 5 5 Talaga Ganeas Basuni
60 6 6 Talaga Genteng Hadik Djajasasmita
61 7 7 Talaga Sindangpala Odin
62 8 8 Talaga Bandjaran Saleh
63 9 9 Talaga Kareo Nasuhi
64 10 10 Talaga Panjindanan Idris
65 11 11 Talaga Tjimeong Muklas
66 12 12 Talaga Kagok Amintapradja
67 13 13 Talaga Tjinambo Undi
68 14 14 Talaga Sukaperna Hadiprawira
69 15 15 Talaga Tjampaga Sastrasudirdja
70 16 16 Talaga Lampujang Basuni
71 17 17 Talaga Tjibeureum R. Slamet
72 18 18 Talaga Tjikeusal Darodji
73 19 19 Talaga Argasari Argwisastra
74 20 20 Talaga Gunungmanik Sutisna
75 21 21 Talaga Kertahaju Sueb
76 22 22 Talaga Darmalang Emas al. Rapei
77 23 23 Talaga Sunia Anas
78 24 24 Talaga Sangiang Adjid
79 25 25 Talaga Tjibunut Satjawidjaja
80 26 1 Tjikidjing Tjikidjing A. Emed
-118-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
81 27 2 Tjikidjing Tjidjuang Sastraprawira
82 28 3 Tjikidjing kasturi Sukartaatmadja
83 29 4 Tjikidjing Sindang H. Sobandi
84 30 5 Tjikidjing Djatipamor Suhaeri
85 31 6 Tjikidjing Rawa Kartamihardja
86 32 7 Tjikidjing Sedaradja P. Singapradja
87 33 8 Tjikidjing Tjidadap Iskanda
88 34 9 Tjikidjing Maniis Asko
89 35 10 Tjikidjing Negarakembang Abdurachman
90 36 11 Tjikidjing Wangkelang Sudjai
91 37 12 Tjikidjing Tjimanggugirang Naruk
92 38 13 Tjikidjing Tjigambul Andia
93 39 14 Tjikidjing Tjirandjeng Kartaatmadja
94 40 15 Tjikidjing Tjikondang Nadriawidjaja
95 41 16 Tjikidjing Tjisoka Sukarna
96 42 17 Tjikidjing Sindangpandji R.L. Kertamidjaja
97 43 18 Tjikidjing Sedasari Abd. Armat
98 44 19 Tjikidjing Tjipulus Emud
99 45 20 Tjikidjing Sunalari Madroni
100 46 21 Tjikidjing Kantjana Musari
101 47 22 Tjikidjing Bagdjasari Sumintapradja
102 48 23 Tjikidjing Sukasari Abd. Halim
103 49 24 Tjikidjing Bandjaransari R. Hanan
104 50 1 Tjikidjing Bantarudjeg Dardji
105 51 2 Tjikidjing Salawangi Djalim
106 52 3 Tjikidjing Tjimangguhilir Ahmad
107 53 4 Tjikidjing Tjirantja Suwanda
108 54 5 Tjikidjing Tjimuntjang Dajat
-119-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
109 55 6 Tjikidjing Lebakwangi Ganda
110 56 7 Tjikidjing Malausma Sutawidjaja
111 57 8 Tjikidjing Werasari Sulaeman
112 58 9 Tjikidjing Tjipeundeuj Suwanta
113 59 10 Tjikidjing Tjigaleuh Kadata
114 60 11 Tjikidjing Kalapadua Onti
115 61 12 Tjikidjing Sukadana Adria
116 62 13 Tjikidjing Bangbajang -
117 63 14 Tjikidjing Tjipasung Kartasumantri
118 64 15 Tjikidjing Borogodjol Widjaja
119 65 16 Tjikidjing Tjibulan -
120 66 17 Tjikidjing Lemahputih Moh. Sodik
121 67 18 Tjikidjing Padarek Katog
122 68 19 Tjikidjing Sedawangi Karnatapradja
123 69 20 Tjikidjing Kepuh M. Sasmita
124 70 21 Tjikidjing Gununglarang Tedji
125 71 22 Tjikidjing Tjikidang Wahi
126 72 23 Tjikidjing Haurgeulis Suhardja
127 73 24 Tjikidjing Sukamenak Subuh
KAWEDANAN RADJAGALUH
128 1 1 Leuwimunding Leuwimunding Abdul
129 2 2 Leuwimunding Leuwikudjang M. Amdjah
130 3 3 Leuwimunding Heuleut Sondara
131 4 4 Leuwimunding Patuanan Sukakerta
132 5 5 Leuwimunding Sindanghadji Sabdani
133 6 6 Leuwimunding Tarikolot Nasim
134 7 7 Leuwimunding Wegarati Madrawi
135 8 8 Leuwimunding Nanggerang Djaroni
-120-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
136 9 9 Leuwimunding Radjawangi Djaja
137 10 10 Leuwimunding Pandjalin Duldjalil
138 11 11 Leuwimunding Prapatan Murtita
139 12 12 Leuwimunding Panjingkiran Durachim
140 13 13 Leuwimunding Sepat Suparman
141 14 14 Leuwimunding Mirat Ningrum
142 15 15 Leuwimunding Tjiparaj Daromi
143 16 16 Leuwimunding Garawangi Dulhanip
144 17 17 Leuwimunding Karangasem H. Nawawi
145 18 18 Leuwimunding Buniwangi Komar
146 19 19 Leuwimunding Palasah Dartim
147 20 20 Leuwimunding Bandjaran Kangsa
148 21 21 Leuwimunding Rantjaputat Santana
149 22 1 Radjagaluh Radjagaluhlor Kating
150 23 2 Radjagaluh Tjipinang Sastrawadjana
151 24 3 Radjagaluh Tjisetu Djajawikarta
152 25 4 Radjagaluh Padjadjar Natakaria
153 26 5 Radjagaluh Tedja Wiralaksana
154 27 6 Radjagaluh Pajung Sutaatmadja
155 28 7 Radjagaluh Bantaragung Surjaatmadja
156 29 8 Radjagaluh Padaherang Raksamerta
157 30 9 Radjagaluh Sindangpano Suradiredja
158 31 10 Radjagaluh Sadomas Suralaksana
159 32 11 Radjagaluh Babakankareo Ohi
160 33 12 Radjagaluh Singawado Wangsadinata
161 34 13 Radjagaluh Radjagaluhkidul Sutasentana
162 35 14 Radjagaluh Kumbung Djasim
163 36 15 Radjagaluh Buahkapas Nataprana
-121-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
164 37 16 Radjagaluh Lengkong Margono
165 38 17 Radjagaluh Djerukleubeut Kertigama
166 39 18 Radjagaluh Sindangwangi Suadi
167 40 19 Radjagaluh Udjungberung Esar
168 41 20 Radjagaluh Blagedog Wangsakerti
169 42 21 Radjagaluh Leuwiladja Djunaedi
170 43 22 Radjagaluh Mindi Wirta
171 44 23 Radjagaluh Lame H. Sirod
172 45 24 Radjagaluh Parakan Natamihardja
173 46 25 Radjagaluh Tradjaja Surjaatmadja
174 47 1 Sukahadji Sukahadji Djaja
175 48 2 Sukahadji Tjikoneng Wangsakaria
176 49 3 Sukahadji BababakanMandjeti Godjali
177 50 4 Sukahadji Kutamanggu Madhasan
178 51 5 Sukahadji Karajunan Sumita
179 52 6 Sukahadji Palabuan Moh. Tojib
180 53 7 Sukahadji Gintung Moh. Enah
181 54 8 Sukahadji Tendjolajar Padma
182 55 9 Sukahadji Tjiomas Abdulfakih
183 56 10 Sukahadji Padahanten Sajum
184 57 11 Sukahadji Pasiraju Padma
185 58 12 Sukahadji Sindang Martagama
186 59 13 Sukahadji Garawastu Raksamerta
187 60 14 Sukahadji Indrakila Raksagama
188 61 15 Sukahadji Tjikaratjak Emot
189 62 16 Sukahadji Nanggewer Djuwaeni
190 63 17 Sukahadji Slagedang Natapermana
191 64 18 Sukahadji Tjikeusik Arjat
-122-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
192 65 19 Sukahadji Djaji Tirtakaria
193 66 20 Sukahadji Gunungkuning Nataatmadja
KAWEDANAN DJATIWANGI
194 1 1 Djatiwangi Sutawangi Inta
195 2 2 Djatiwangi Djatiwangi Mandrawi
196 3 3 Djatiwangi Djatisura Sukatma
197 4 4 Djatiwangi Tjibolerang Ruslan
198 5 5 Djatiwangi Tjisambeng Rasta
199 6 6 Djatiwangi Pasir Mahmud
200 7 7 Djatiwangi Waringin Sumanta
201 8 8 Djatiwangi Leuweunggede Herman
202 9 9 Djatiwangi Tjibentar Indra
203 10 10 Djatiwangi Pinangradja Talam
204 11 11 Djatiwangi Sukaradja Sajur Radjudin
205 12 12 Djatiwangi Andir Saal
206 13 13 Djatiwangi Brudjulkulon Atma
207 14 14 Djatiwangi Brudjulwetan Abd. Sugandi
208 15 15 Djatiwangi Gunungsari Runtinah
209 16 16 Djatiwangi Tjitjadas Kasdi
210 17 1 Dawuan Dawuan Samsuri
211 18 2 Dawuan Babakananjar Sukatma
212 19 3 Dawuan Karangsambung Djamil
213 20 4 Dawuan Panongan Kusen
214 21 5 Dawuan Karanganjar Amsor
215 22 6 Dawuan Balida Nirman
216 23 7 Dawuan Gandu Asta
217 24 8 Dawuan Genteng Sarbini Otjim
218 25 9 Dawuan Kasokandel Kaspi
-123-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
219 26 10 Dawuan Randji-kulon Godjali
220 27 11 Dawuan Randji-wetan Saltam
221 28 12 Dawuan Mandapa M. Surbano
222 29 13 Dawuan Salawana M. Darmasasmita
223 30 1 Ligung Ligung Tjarian
224 31 2 Ligung Bantarwaru Asmui
225 32 3 Ligung Leuweunghapit Muljani
226 33 4 Ligung Lodjikobong Emed
227 34 5 Ligung Tjidenok Karmadi
228 35 6 Ligung Bongas Kanda
229 36 7 Ligung Buntu Surjadi
230 37 8 Ligung Tegalaren Sastra
231 38 9 Ligung Beusi Sakaja
232 39 10 Ligung Tjibogor Natasasmita
233 40 11 Ligung Beber Simakmangunsastra
234 41 12 Ligung Randegan Dahim
235 42 13 Ligung Wanasalam Wasngad
236 43 14 Ligung Ampel Omo
237 44 15 Ligung Kedungkentjana Samirun
238 45 16 Ligung Madjasari Djatma
239 46 17 Ligung Kodasari Atmadisastra
240 47 1 Djatitudjuh Pangkalansari Kadma
241 48 2 Djatitudjuh Sumber Nursaen
242 49 3 Djatitudjuh Putridalem Rasman
243 50 4 Djatitudjuh Djatiraga Aen
244 51 5 Djatitudjuh Djatitengah Sartam
245 52 6 Djatitudjuh Djatitudjuh Naska
246 53 7 Djatitudjuh Pilangsari Ebed
-124-
Nomer Terus
Ketjamatan Nama Desa Nama Kuwu
Kam Kaw. Ketj
247 54 8 Djatitudjuh Babadjurang Madraup
248 55 9 Djatitudjuh Panjingkiran Waski
249 56 10 Djatitudjuh Bijawak Sartani
250 57 11 Djatitudjuh Bantardjatilor Hadi
251 58 12 Djatitudjuh Bantardjatikidul Abdulhajat
252 59 13 Djatitudjuh Pasiripis Sudjatmadisastra
253 60 14 Djatitudjuh Sukawana Usman
254 61 15 Djatitudjuh Babakan Saleh
255 62 16 Djatitudjuh Kartawinangun Sastraatmadja
256 63 17 Djatitudjuh Pakubeureum Suwita
257 64 18 Djatitudjuh Palasah Warjda
-125-
DAFTAR NAMA - NAMA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT
DAERAH SEMENTARA KABUPATEN MADJALENGKA
-126-
Wakil dari Partai
NO Nama Keterangan
/Organisasi
23 R. S. Kuswari B.T.I. Anggota
24 Jusuf Mustofa MASJUMI Anggota
25 S. Agustinus Parkindo Anggota
26 S. A. G a n i MASJUMI Anggota
27 S. W a n t a MASJUMI Anggota
28 Sjariefudin MASJUMI Anggota
29 Rd. Amanudin P.K.I. Anggota
30 Moh. T o h a MASJUMI Anggota
31 M. Natasasmita S.S.D.K.N. Anggota
32 M. I. Karnamisastra I.P.K.I. Anggota
33 Moh. Rasjar MASJUMI Anggota
34 M. B. Maruf MASJUMI Anggota
-127-
NAMA-NAMA ANGGOTA DEWAN PEMERINTAHAN DAERAH SEMENTARA
KABUPATEN MADJALENGKA
-128-
DAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH
PERALIHAN KABUPATEN MADJALENGKA.
-129-
Wakil Dari Partai
No. Nama Keterangan
/ Organisasi
18 S.S. Effendy MASJUMI Anggota
-130-
NAMA-NAMA ANGGOTA DEWAN PEMERINTAH DAERAH PERALIHAN
KABUPATEN MADJALENGKA
Ketua/Kepala
1. : Rd. Moh. Nur Atmadibrata Bupati Madjalengka
Daerah
2. Wakil Ketua : M. Abudin Gurnitawidjaja dari P.N.I
-131-
DAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH
SWATANTRA KABUPATEN MADJALENGKA
-132-
Wakil Dari Partai/
No. Nama Keterangan
Organisasi
18 Fadhil Wiriodimedjo P.N.I Anggota
-133-
NAMA-NAMA ANGGOTA DEWAN PEMERINTAH DAERAH
TINGKAT II M A D J A L E N G K A
1
Ketua / Kepala : M. Abd. Aziz Halim dari MASJUMI
.
2
Wk. Ketua : M. Abudin Gurnirawidjaja dari P.N.I.
.
3
Anggota : R. Moch. Nur Effendi dari MASJUMI
.
4
Anggota : Sukatma dari MASJUMI
.
5
Anggota : M. Surjadi dari P.N.I.
.
6
Anggota : M. Soemardja dari P.K.I.
.
-134-
DAFTAR
SUSUNAN PEGAWAI DAN PEKERDJA PEMERINTAH DAERAH SWATANTRA
TINGKAT KE-II MADJALENGKA
SEKRETARIS
11 Sutardja Djurutik
14 Turiaman klerk
15 J. Sjadeli Djurutik
17 Jacub Djurutulis
29 Mahpud supir
30 Atma supir
-136-
No. Nama Pangkat
37 D. Sutisna Djurutulis
40 Sukatma Komis
42 Among Pesuruh
43 Madun Pesuruh
44 Hardja klerk
45 Toha Pesuruh
46 Lego supir
49 Tarpan Pesuruh
50 Aminudin Djurutik
52 Sukarna Djurutik
-137-
No. Nama Pangkat
16 Sain Mandor
17 Nurhamad Mandor
18 Tirta Mandor
19 Usup Mandor
21 Karia Mandor
22 Arsita Mandor
-138-
No. Nama Pangkat
23 Saptiah Mandor
24 Saja Mandor
26 Ali Pekerdja
27 Warmah Mandor
28 Badjari Mandor
29 Kamim Mandor
32 Roup Supir
35 Talam Pesuruh
42 Tjarmun Mandor
-139-
No. Nama Pangkat
43 Salim Mandor
44 Rakman Mandor
45 Sutirah Mandor
46 Tajim Mandor
57 Abas Pekerdja
58 Ariksan Pekerdja
59 Suminah Pekerdja
60 Kosim Mandor
61 Musa Pekerdja
62 Nahari Pekerdja
-140-
No. Nama Pangkat
63 Sachlan Pekerdja
64 Satam Pekerdja
65 Sukari Pekerdja
66 Madsari Pekerdja
67 Karminah Pekerdja
68 Achmad Pekerdja
69 Baid Pekerdja
70 Saptari Pekerdja
71 Sarba Pekerdja
72 Mut Pekerdja
73 Saleh Pekerdja
74 Nadi Pekerdja
76 Misdja Pekerdja
77 Sami Mandor
79 Anah Pekerdja
80 Udi Pekerdja
82 B. Suhetty Pekerdja
-141-
No. Nama Pangkat
83 Sapri Pekerdja
84 Sarna Pekerdja
85 Emad Pekerdja
86 Walja Pekerdja
BAG KESEHATAN
D O B A K U.
5 E. Djumantini Bidan
10 Kasdu Pesuruh
-142-
No. Nama Pangkat
R.S.U. MADJALENGKA.
20 Salomi Bidan
28 Sanusi Supir
29 Ijur Supir
31 Salkiah Djururawat
-143-
No. Nama Pangkat
39 Abdurachman idem
40 Tojo idem
41 Satari idem
45 Sandja idem
47 Unah idem
48 Tasma Pesuruh
49 Abdulwahab idem
52 Konim Djururawat
-144-
No. Nama Pangkat
55 Djasman idem
56 Unah idem
60 Hasan idem
61 Djunaedi P.O.S
62 Djumed Pesuruh
64 Enoh Djururawat
R.S.U. TJIDERES.
72 R. Karwita idem
-145-
No. Nama Pangkat
78 Sewianti idem
81 Kiman idem
84 Sriasih idem
87 Satim idem
90 Atmawi idem
91 Upid idem
92 Tumi idem
-146-
No. Nama Pangkat
95 Subana idem
98 Sanesih idem
99 Jokebet idem
-147-
No. Nama Pangkat
B.P. KADIPATEN.
-148-
No. Nama Pangkat
R.S.U. DJATIWANGI.
-149-
No. Nama Pangkat
B.P. LIGUNG.
B.P. DJATITUJUH.
-150-
No. Nama Pangkat
B.P. PARAPATAN.
B.P. RADJAGALUH.
B.P. LEUWIMUNDING.
-151-
No. Nama Pangkat
B.P. SUKAHADJI.
B.P. MADJA.
B.P. BANTARUDJEG.
R.S.P. TALAGA.
-152-
No. Nama Pangkat
B.P. TJIKIDJING.
B.P. LEMAHPUTIH.
R.S. MADJALENGKA.
-153-
218 Salim al. Sukria P.O.S
-154-
Alhamdulillah dengan kerdja keras beliau dan usaha jang tidak ada henti2nja pada
tahun 1957 tjita beliau itu terkabul,jalah dapat berdiri gedung pantu Asuhan Taman Pendidikan
Anak2 Madjalengka didjalan Rahaju.jang boleh dikatakan gedung jang terindah di kota
Madjalengka.
Hanja kami sajang,sekarang hanja kesan jang ada dikarenakan beliau jang mendjadi
tulang punggung itu tiada di Madjalengka.
Madjalengka,
Ketua Sekertaris
-155-
KENANG-KENANGAN
-156-
memberikan baktinja kepada daerah, dan ini perlu dapat kita lihat bukti2nja. Tetapi
terlepas sama sekali dari penilaian sempurna tidaknja ia mendjalankan kewadjibannja
itu, satu hal yang tidak boleh kita lupakan, ialah bahwa ia telah berusaha dengan
segenap kemampuannja untuk memenuhi setinggi mungkin amanat2 rahjat
Kabupaten Madjalengka, ia telah berdajung dalam samudera kesulitan dan
kesukaran, diselingi badai dan taufan jang memukul buritan perahunja jang hendak
diselamatkan. Kami selaku seorang penumpang dalam perahu jang menempuh badai
dan taufan itu, tidak pernah kehilangan kejakinan sedikitpun akan ketjakapan
penggerak-penggerak dajung dari perahu kami tersebut. Dan benarlah kiranja bahwa
jang sedemikian itu suatu sikap jang amat bijaksana, karena dengan kejakinan jang
tidak pernah hilang dari penumpang itulah pemegang pemudi perahu kami, ta
pernah kehilangan akalnja dalam mengerahkan kemudi ke pantai tudjuan. Kami tahu
bahwa tidak semua persoalan dapat diselesaikan dengan memberi kepuasan mutlak
kepada rakjat (masjarakat) jang mengharapkan : tetapi karena ini adalah suatu akibat
dari systeem demokrasi jang kita anuti, dan sebagai bangsa jang telah memilih
demokrasi selaku tempat berpindajak, tentu akan tunduk pada akibat2 tersebut.
Itulah kiranja, agar memperoleh suatu gambaran jang objectief dan berguna sebagai
tjermin dalam masa jang akan datang.
Gambaran hasil kerdja inilah jang wadjar kita kenangkan sebagai bukti djasa Sdr. Nur
Atmadibrata selama mendjadi djuru mudi didaerah kita ini. Semoga batu2 jang telah
diletakannja sebagai dasar didaerah kita ini akan selalu hidup dan bermanfaat untuk
kemadjuan daerah Swantara Madjalengka ini. Kami sebagai seorang jang pernah
mendjadi kelasinja ingin selalu mendoakan terkembanglah terus lajar menudju
kepantai tjita2 dengan pengalaman pedoman jang telah kita sama2 letakkan.
Walaupun kini Sdr. Nur Atmadibrata telah meninggalkan teman sekerdjanja namun
kami pertjaja semua bukti dan kenangan akan selalu memantjar untuk mendjadi
pengalaman dan tauladan kami untuk kemadjuan daerah Madjalengka ini.
-157-
Achirul kata dengan kepindahan Sdr. Nur Atmadibrata walaupun hakekatnja
djauh namun kami pertjaja akan selalu dekat dengan daerah kita ini. Semoga tuhan
Jang Maha Kuasa akan selalu melindungi dan memberikan hidajatnja.
Amin, amin, jaa robal alamin
Ang. D.P.D. Swantantra tk. II Madjalengka Si I
(Rd. MOH. NUR EFFENDIE)
-158-
Maka pada tanggal 31 Mei 1955, berhatsillah akte notaris itu jang ketika itu
diterima oleh Pengurus T:P.A. jang terdiri dari :
1. Sdr. Nj. H. LUTFIJAH.
2. KUSWATI
3. TITI A.NAWAWI
4. ASIKIN HIDDAJAT
5. ADMINI
Pada bulan Pebruari tahun 1958 atas usaha Bp. Bupati, kami telah menerima
sebuah gedung jang tjukup luas dan sangat menarik dari Jajasan Dana Bantuan di
Djakarta. Untuk gedung itu, maka Kantor Pekerdjaan Umum dan Sdr. MOH. AKIM
.memberikan bantuan jang sangat besar sekali. Djuga Sdr, A.AZIZ HALIM beberapa
kali pulang pergi ke Djakarta mengadakan hubungan dengan instansi2 jang
mempunjai wewenang untuk turut mengusahakan agar gedung jang kami harapkan
itu selekas mungkin terwudjud,
Maka kini dengan kemurahan Alloh s.w.t. anak2 kita sudah dapat
mendiami gedung itu dengan sangat merasa lega hati dan bahagia.
Adapun anak2 jang dipelihara sekarang sebanjak 33 anak2: 24 laki2
.dan 9 perempuan.
Pengurus Asrama adalah :
1. Sdr. M. HASAN BASJARI sebagai Kepala.
2. ." Nj. HADAD.
3. " Bapa seorang tukang 'kebun dan 4; seorang koki. Pengurus Jajasan terdiri
dari:
Pe1indung I. Bp, Bupati R. MUH. NUR ATMADIBRATA.
II. I. Bupati Nj. R. MUH. NUR ATMADIBRATA.
Penasihat :
1. Bp. K. H. S. SOLAHUDDIN.
2. SUMARNO.
3. ASIKIN HIDAJAT.
4. DJUNAEDI MANSUR.
-159-
Pen gurus. Harian :
1. .Ketua I I. H. LUFTIJAH.
2. " II I. KOSIJ AH AZIZ HALIM.
3. Penulis I 1. ASrKIN HillAJAT ..
4. " II I. ADMINI.
5. Bendahari T. KUSW ATI.
6. Pembantu2 : I. Rd. SOFIJAH, I. TITI A. NAWAWI, 1. SlDIK dan
I. MARJAM.
7. Bagian Pendidikan : Sdr. A: AZIZ HALIM dan Sdr. M. B. MA'RU
8. Bagian Kesedjahteraan : Sdr. MUH. ARIM.
9. Bagian Kesehatan: Sdr. AT M A. .
10. Bagian 'Pertanian : Sur. R. K. KOSIM
Demikianlah sekedar riwajat singkat dari Jajasan T.P.A.
Mudah2an anak2 kita jang dirawat mendjadi anak2 jang soleh serta selamat bahagia
dengan mendapat perlindungan dari Alloh s.w.t. Amin
Madjalengka, 15 MEI 1958:
-160-
ORANG MENGATAKAN BAHWA ADA SAAT BERTEMU DAN ADA
SAAT BERPISAH
Berkenaan dengan perginja Bapak Rd.Much.Nur Atmadibrata dari kota
Madjalengka,dan meninggalkan kabupaten Madjalengka kami dari jajasan Taman
Pendidikan Anak2 Madjalengka sangat kehilangan Bapak pelindung jang bidjak lagi
Arif itu
Selama satu windu memimpin daerah kabupaten Madjalengka,beliau bergaul
kesana kemari sangat pudjikan selamanja adil dan mempunjai sipat sedikit bitjara
tetapi banjak bekerdja,bahkan selamanja beliau selalu optimis jang ada, itu tidak lain
karena ulet dan baik dalam melajani pada segala pihak dan golongan.
Terutama jang kami rasa dan terkenal akan djasa2 beliau ialah pada jajan
Taman Pendidikan Anak2 (Rumah Perawatan anak2 jatim piatu)Madjalengka.
Atas kepergiannja kami terkenal,akan bantuan beliau terhadap kelantjaran
djalannja Panti Asuhan T.P.A. beliau tidak segan dan tidak sedikit mengorbankan
moreel atapun materieel untuk mendjungdjung dan membantu kelatjaran jajasan
T.P.A jang diselenggarakan oleh wanita persatuan umat islam tjabang Madjalengka
jang mana organisasi sosial P.U.I.itu mempunjai rumah perawatan anak2 jatim
piatu.apabila dinilai kebaikan dan pengorbanan beliau terhadap kami,sungguh
takada bandingan bahkan sukar untuk menilainja tidak dapat disamakan pada
benda jang ada.
Beliau dengan suka rela menerima djabatan sebagai pelindung jajasan Taman
Pendidikan Anak2 bahkan beliau mendjadi tulang punggung talang dada bagi jajasan
tersebut
Beliau tidak segan apabila kami memohon bantuan dan dorongan itu bahkan
beliaulah jang memperdjuangkan selandjutnja tidak mengenal lelah dan tjapai pula
tidak mengenal putus asa di tengah djalan dapat dikata beliau itu pantang mundur
selamanja.Tidak sedikit beban jang dipikul beliau sebagai pelindung besar beban jang
-161-
berat beban jang sulit rumit,sebagai pelindung dapat memetjahkannja baik dalam
mengenai technik ialah mengenai alat isi rumah perwatan ataupun perekonomiannja.
Pada tahun 1953 kami mendapat subsidi dari djawatan sosial ialah uang
tambahan subsidi jang belum kami terima paada tahun itu,beliaulah jnag memberi
saran agar uang itu dibelikan pada sawah,berkat kompak dengan jajasan T.P.A dan
banting tulangnja beliau maka terlaksanakan tjita2 ingin membeli sawah itu di desa
Sukawana seluas 1Ha.
Pada tahun 1954 beliau memberi prasaran dan pula mempunjai tjita2 jang
luhur sekali bahwa untuk mengatasi kesulitan mengenai perumahan beliau
mengandjurkan mengusahakan tanah untuk bangunan panti Asuhan T.P.A. jang
baharu,karena Panti Asuhan Taman Pendidikan Anak2(T.P.A)diwaktu itu belum
mempunjai rumah sendiri.
Ketjuali hanja menjewa sadja pada sebuah jang besar tapi
-162-
Bismillahirahmanirahim.
Assalamualaikum Wr.Wb.
-163-
Untuk pemeliharaan selandjutnja, maka dibentuklah pengurus lengkap jang
terdiri dari Sdr.2 :
1. Sdr. Nji. H. LUFTIJAH. sebagai Ketua.
2. " SOLIHAH sebagai Wk. Ketua
3. SARSILIAH " sebagai penulis
4. " " ASIKIN HIDAJAT sebagai bendahara
5. " Rd. SOFIJAH
6. " RUKAESIH
7. ABDUSSOMAD
8. WASLIM
9. " " DJUARIJAH
10. " " MARJAM
kesemuanja sebagai pembantu.
Adapun Pen gurus Asrama terdiri dari :
Ibu MADJID sebagai ibu Asrama.
"RUKMINI pembantu 1. Asrama.
Bapa EMOD tukang kebon.
Ema EMOD koki.
Setelah ada. pengurus Iengkap, maka diadakan hubungan dengan
Djawatan Sosial Kabupaten dan Djawatan Sosial Karesidenan serta ke
Ketjamatan2 untuk meminta perhatian dan terutama memohon
sumbangan.sumbangan jang pertama dari kantor sosial karesidenan berupa uang
sebanjak Rp.150,- dan dari kantor sosial kabupaten berupa bahan makanan dan
pakaian
Dari ketjamatan2 dengan kebijaksanaan Bapak2 tjamat serta dukungan penuh
dari Bapak Bupati Rd.MUH.NUR ATMADIBRATA,Rumah jatim menerima
sumbangan padi.
Perhatian dari kantor sosial kabupaten,kantor sosial
keresidenan,djawatan2,instansi pemerinatah dan partikulir,perseorangan organisasi2
makin lama makin besar adanja.
-164-
Pada pertengahan bulan tahun 1951,dari kantor sosial kabupaten menerima
sumbangan uang Rp.300,- tiap2 bulan.
Pada tahun 1952 ,sumbangan dari kantor sosial bertambah sehingga tiap2
seorang anak dapat sumbangan Rp.125 setiap hari
Pada tahun 1953 sumbangan itu di tambah lagi sehingga mendjadi Rp.2,-
tiap2 anak sehari.ketika itu anak jang dirawat sudah ada 30 anak.dari pabrik gula
kadipaten dengan usaha Bapak MUH.SAWAL pada tahun 1953 hingga kini menerima
sumbangan Rp.600,-tiap tahun.
Pun pertiwi tjabang Madjalengka jang diketahui oleh I.Bupati Nj.Rd.MUH
NUR ATMADIBRATA memberi sumbangan jang tetap setiap bulan Rp.50,-makin
lama makin banjaklah perhatian dan sumbangan2 jang diterima.kantor kepolisian
kabupaten sampai sekarang belum pernah menghentikan sumbanganja.demikian
pula dari kantor urusan agama kabupaten dan lain2nja pun sungguh memberi
dorongan morieel dan materieel,hal ini terutama adalah berkat keuletan Bp.Bupati
dan Bp. K. H. S.SOLAHUDDIN.
Sumbangan dari kantor sosial kabupaten,pada tahun 1953 sesungguhnja
bukanlah Rp.2,- akan tetap Rp.2,50 seorang anak tiap2 hari.dengan kebidjaksanaan
Bp.SUMARNO kepala kantor sosial kabupaten itu,maka pada achir tahun 1953,kami
menerima rapel sebanjak Rp.10.000,- jang kemudian ditambah lagi Rp.2.500,-.
Djadi jumlah uang jang diterima Rp.12,500,- maka atas andjuran Bp.Bupati
uang itu digunakan untuk membeli sawah 1Ha dengan harga Rp.13,500,-
Alhamdulillah sedjak itu,maka anak2 kita tiada kekuarangan djaminan makan dan
pakaian.
Pada tahun 1954 kami menerima sumbangan daro Bp.Bupati,40 buah
veldbed,1 radio dan 1 zitjte dan bantal2 jang lainja dari kepolisian berupa pakaian.
Mulai tahun 1954 Sdr.M.MUHADJIR Guru S.G.I Madjalengka mendjadi guru
mengadji jang tetap.
Pada tahun 1956,sumbangan dari kantor sosial kabupaten bertambah
mendjadi Rp.3,- seorang anak sehingga pada tiap2 bulan diterima Rp.2,700,-.
-165-
Sumbangan2 dari instansi,organisasi dan perseorangan sebanjak Rp.500,-
tiap2 bulan.kemudian pada tahun 1955,rumah jatim ini didjadikan sebuah Jajasan
dengan nama Jajasan Taman Pendidikan Anak2 dengan singkat T.P.A.
Maka untuk mendapatkan akte notaris dibuatlah oleh Sdr.MUH.AKIM
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
-166-
PERTELAAN RIWAJAT SINGKAT DARI SEBAGIAN PEKUBURAN KRAMAT
DALAM DAERAH KABUPATEN MADJALENGKA
(Hasil penjelidikan suatu Panitia dizaman pendudukan Djepang)
KETJAMATAN MADJALENGKA
1. DALEM PANUNGTUN di Putera Prabu Agung dari keraton Mataram.
Girilawungan, Madjalengka Nama Dalem Panungtung/Panungtun, karena
Wetan, diwaktu itu berachirlah (Snd. panungtungan)
riwajat Agama Budha di Madjalengka, sedang
nama Panungtun disebabkan beliaulah jang
memimpin (Snd, nungtun) Agama Islam,
sebagai muridnja Kandjeng Sunan Djati.
4. NJI RAMBUTKASIH atau Nama sebenarnja ialah Nji Siti Aminah, asal
NJI GEDENG BADORI di dari Mataram, datangnja ke Madjalengka dari
Madjalengka-Kulon Sumedang, teranggap keramat, karena djika
-167-
ada jang melahirkan anak susah, ingin nemu
djodo atau dapat kesusahan lain, kalau ziarah
kesitu suka dapat pertolongan.
5. EMBAH BUJUT MUNDJUL Tida ada jang tahu namanja, djuga asalnja
di desa Mundjul, boleh djadi orang dari lain tempat, beliau
terhitung orang jang luhur budi pekertinja,
teranggap keramat karena tiap2 orang jang
akan membuka tanah mengetam padi
berziarah, suka dapat pertolongan,
6. EMBAH BUJUT LURAH di Tidak ada jang tahu namanja, sebetulnja asal
Tjiandeu desa Mundjul. dari Mundjul, teranggap keramat karena bila
musim menanam padi tidak ada hudjan,
sehingga kekurangan air atau tanamannja
tidak baik, begitu pula kalau ada orang sakit
kesambang (snd) berziarah ketempat itu suka
dapat pertolongan.
-168-
teramat karena kalo ingin pertanian dan usaha
dagang madju,maka orang2 berziarah untuk
mohon pertolongan.
9. EMBAH DARADJAT di Keadaan Embah Daradjat itu tidak beda
Babakandjawa dengan EMBAH PUTERAN
10. EMBAH MARGATAPA atau Nama sebetulnja dari Embah Margatapa
EMPAH RADEN di Tjitjurug (embah raden)adalah pengeran patih
(Pangeran Patih purbanegara, asal dari Mataram datangnja
Purbaabdinegara) kebukit itu untuk bertapa dengan maksud
supaja orang2 disitu suka madju dan madju
kepada agama islam.beliau itu seorang jang
ternama dan suka memberi pertolongan
tentang kebaikan.
11. EMBAH DJAGA LAUTAN di Berasal dari Mataram, beliaulah seorang jg
Babakankoda desa Tjitjurug mashur gagah perwira dan banjak
ilmu,,keluhungannja.Teranggap
keramat,karena djika ada bahaja seperti angin
dll.berziarah minta selamat,suka dapat
pertolongan.
12. NJI RAMBUT KASIH di Sebetulnnja bukan perkuburan Nji Rambut
Desa Sindangkasih Kasih hanja telapakan batu bekas duduk
bertapa.
13. EMBAH TUAN DJATISARI Berasal dari Mataram,teranggap keramat
di Desa Sindangkasih karena djika ada orang2 jang kesusahan hal
apa djuga,lalu berziarah lantas achirnja
mendapat sari kesenangan hati.
14. BUJUT EJANG TIRTA di Disebut djuga Ejang Kiyai,asal dari Talaga
Desa Kulur ,pada waktu itu di Kulur sangat tidak
aman.perelisihan pengetahuan dls.setiap
waktu mudah sekali menimbulkan
kerusuhan.beliau ialah seorang ternama dan
-169-
diminta pindah ke kulur untuk membereskan
keadaan dengan menurut ISLAM sehingga
orang2 mendjadi aman.
15. EMBAH BUJUT KASIAN di Berasal dari situ djuga,ternama karena baik
desa Kawunghilir budi, suka memberikan pertolongan dan
menuntun hal pertanian.
16. EMBAH RADEN DJAJA di Sebetulnja bukan kuburan,hanja telapakan
Desa Kawunghilir batu bekas beliau bertapa.Beliau itu seorang
ternama dan ahli tapa.pekuburan jang
sebetulnja tidak ada jang mengetahui.
17. NJI LINGGARPUTIH di Berasal dari Talaga,isterinja Embah Resna,jang
Desa Kawunghilir mula2 membuka tempat itu untuk didjadikan
desa.pekuburan Nji Linggaputih disebut djuga
pekuburan Nji Resna.
18. BAPA KOLOT LAPIAH di Berasal dari Mataram,nama jang sebetulnja
Desa Tjitjenang tidak ada jang tahu. Adannja di situ untuk
mengamankan dan memberi tuntunan agama
ISLAM dan pertanian.nama Bapa Kolot Lapiah
karena suka mendjadi KOKOLOTuntuk
membereskan segala perselisihan.
19. BUJUT NURHAMAD atau Bujut Nurhamad jang sebetulnja bernama
BUJUT ALI MURTAMAD di Bujut Ali Murtamad,(Asal dari kedongdong
Desa Tondjong Ardjawinangun),adannja disitu karena diminta
oleh orang banjak supaja mengadjar agama
ISLAM, lalu di angkat menjadi Kiai
20. BUJUT ALLAHU di Desa Bersa dari Mataram,adanja disitu karena
Tondjong mengandjurkan pengetahuan ISLAM sangat
mementingka pemeliharaan chewan,seperti
kerbau dan lain2nja.Teranggap keramat,sebab
djika orang mempunyai kerbau atau sapi jang
sakit berziarah suka dapat pertolongan.
-170-
21. EJANG KAWUNGPOWEK Nama jang sebetulnja ialah Embah raden
di Desa Tjigasong (Embah H.Brawinata,asal dari Talaga.Adanja di
Raden H.Brawinata). Tjigasong karena mula2 membuka tanah,
sehingga mendjadi desa membeli peladjaran
Agam ISLAM,djuga mengadjar urusan
pertanian.Teranggap keramat karena djika ada
taneman pada kena hama lalu pemiliknja atau
wakilnja berziarah suka dapat pertolongan.
22. EMBAH IBRAHIM di Desa Asal turunan dari Talaga,adanja disitu karena
Kawunggirang beliau membuka tanah untukdidjadikan
desa.djuga mendjadi Kiai jang
ternama.Teranggap keramat karena orang2
jang ingin mendjadi orang tjerdik pandai, atau
jang sedang menuntut ilmu,berziarah kedapat
itu suka dikabul permintaanja.
23. EMBAH BUJUT TJIKEMBAR Selain dari itu ada djuga perkuburan
di desa Liangdjulang sahabatnja ialah Embah Bujut Dukun dan
puteranja Pangeran Djabang,semua asal sari
Mataram.Membikin desa Liangdjuang dan
mengembangkan agama ISLAM.
Kalau musim menggarap sawah buat ditanami
padi rendengan,penduduk Liangdjulang sama
berziarah mohon berkah agar selamat(subur
tanamanja).Djuga orang2 jang hendak
mempunyai hadjat suka dating berziarah
ketempat itu.
24. EMBAH BUNGSU al Berasal dari Mataram.selain dari itu ada
SAWALI di Sawla Desa pekuburan isterinja nama Nji Undasari,asal
Heuleut Tjirebon,turut pula memadjukan agama
ISLAM.Kalo musim menggarap sawah buat
ditanami padi rendengan orang2 sama
-171-
berziarah,mohon berkah agar selamat(subur
tanamanja).Djuga orang2 jang hendak
mempunjai hadjat suka dating berziarah.
25. EMBAH DALEM Selain dari itu di sampingnja ada 3 buah
LEUWISEENG di desa perkuburan sahabat2nja itu:
Leuwiseeng 1.Embah sadjedjeng
2.Embah Balambangan
3.Embah Bujut Tade
Keempat leluhur ini adalah keturunan radja-
radja dari Mataram dan mendirikan
Leuwiseeng,djuga mengembangkan agama
ISLAM;
26. PANGERAN BONANG di Ialah angauta wali ke Sembilan dari Tjirebon
desa Bonang asal dari Mataram.sebenarnja pekuburan wali
ini bukan di desa Bonang,tetapi di
setupatok(Tjamatan martapada,Tjirebon).di
boning hanja ada sebuah batu bekas tapakur
dan mengadjarkan agama ISLAM.jang
meninggal di tempat itu hanja sahabat2nja,
jaitu:1.Embah senuh jang mula2 membuka
desa Bonang,2.Raden Tjapang dan 3.Raden
Mesir jang membikin pesantren,sekarang
pasantren itu telah pindah ke kedungwuni,
mendjadi satu dengan pesantren2 dari
Leuwiseeng jang pada waktu ini dipimpin oleh
H.Muhamad Satori bila mana hendak
menggarap sawah atau sehabisnja panen orang
petani sama nadir,berdziarah,begitu djuga
orang2 jang sedang dapat kesusahan dari
lupa2 hal banjak jang sama datang berdjiarah.
27. EMBAH SAWIT di desa Berasal dar Mataram,sahabatnja dari pangeran
-172-
Djatisawit Bonang datangnja di Djatiserang
mengembangkan agama ISLAM.bila mana
musim menanam padi dan habis panen bagitu
djuga kalau orang2 hendak mempunjai
selamatan/hadjat suka mengunjunginnja untuk
meminta berkah.
28. EMBAH LEMAH DUWUR al. Ada turunan bangsa Pinangraja jang beragama
PONDOK di Desa ISLAM dari Mataram. Datangnja ketempat itu,
Panjingkiran. disuruh oleh Radja Djawa Mataram, Ki Ageng
Pamanahan buat menjusul sendjata jang
dibawa oleh Panglima Perang . Serenta datang
ditempat itu beliau membuka pesantren dan
mengadjar Agama ISLAM sampai sekarang
berdirilah Pesantren Tjipadung ,jang dipimpin
oleh Kiai H. Hasim.
29. EMBAH HADJI di Pasir Salah seorang sahabat jang mengembangkan
Tamijang Desa Bantrangsana Agama Islam di Bantrangsana. Datingnja
beliau itu bersama-sama dengan Embah
Lemahduwur jang ada di Tjipadung , bilamana
hendak tanam padi sehabisnja panen
penduduk disitu , bikin sekamatan ditempat
itu.
30. 1. EMBAH BUJUT Semua sahabat2nja Embah Lemahduwur , jang
MATARAM mula2 membuka desa panjingkiran dan
2. EMBAH SAMBA mengembangkan agama islam .
3.EMBAH DJAJEM Pekuburan2 ini kurang dikundjungi orang
di Desa Panjingkiran karena sebagian besar orang2 djiarahnja ke
kebujutan Embah Lemahduwur Tjipadung.
31. 1.EMBAH BUJUT BUNTAL Kedua ulama ini ada keturunan dari Ki Kuwu
2.EMBAH BUJUT MAJASIH. Sangkan di Tjirebon jang menggabungkan diri
di Desa Panjingkiran dengan Embah Lemahduwur dan Embah
-173-
Bungsu al.Aswali. kemudian kedua leluhur itu
membuat pesantren besar jang sampai
sekarang Pesantren masih berdiri di kapung
Tjikoneng dan diurus oleh Kiai Hadji Amsor .
bilamana hendak tanam padi disawahnja ,
banjak orang jang mengundjungi dan mohon
berkah.
32. EMBAH DJAUD di Desa Asal Pinangeran dari Mataram jang membuka
Djatipamor desa Djatipamor . selain dari itu ada djuga
pekuburan sahabat dan istrinja , masing2 nama
Pangeran Artakusumah dan Nji Kelang, jang
tida diketahui dari mana asalnja. Ketiga
Pekuburan itu djarag sekali dikundjungi orang
karena tidak ada riwajat jang menegaskan.
33. BUJUT BONGKOK dan Kedua orang inilah jang mernbuat desa 1
EMBAH PANGASIH wlkidang. Bujut Bongkok adalah salah orang
(bininja) di Desa Hulubalang dari Keraton Matar Djuga banjak
Leuwikidang. orang jang mengundjungi, lamana hendak
nanam padi atau sehabis nen, begitu djuga,
orang jang sedang l sahan dan sakit, biasa
datang untuk mer ta berkah.
34. EMBAH BUJUT WELING al. Berasal dari Mataram, dan membuka di
MERUT: di Desa Djatisawit. Djatisawit. Pada waktu mulai menanam di
rendengan, maka sudah mendjadi kebisan
penduduk desa tsb. mengadakan sedekah
(selamatan) .
-174-
di Kagungan Desa Tjidjurej. penduduk disitu sama meminta berkah.
36. EMBAH HADJI SITl Seorang perempuan ternama dan jang pertama
PATIMAH di Desa Tjidjati, pergi ke Mekah untuk memperluas
pengetahuannja tentang Agama Islam. Beliau
berasal dari Demak keturunan dari Sunan
Prawoto, dan datangnja di Tjidjati dengan
suaminja nama Embah Hadji Abdulkodir, jang
meninggal dunia di Tjipantjar, (Ketjamatan
'I'jiawi, Kawadanan dan Kabupaten
Tasikmalaja). Pekuburannja termashur djuga
bagi penduduk Kabupaten 'I'asikmalaja,
karena beliau itu mengembangkan Agama
Islam berbagai tempat. Putera beliau nama
Embah Sulaiman adalah seorang ulama jang
termashur dan membuat pasantren besar di
'I'jidjati, Embah Suiman mempunjai putera
Kiai Nurkoim, dan Kiai Nurkoirn mempunjai
putera Iagi Kiai Iman Sapari, seorang ulai jang
budiman dan turut memadjukan pula
tatanegara.
37. EMBAH IMAM SAPARI di Pernah bujut Embah Hadji Siti Patimah, beliau
Karang Kemuning itu terus menerus memadjukan pasangan tren
Desa Tjijati dalam ketjamatan Madjalengka, djuga beliau
itu seorang Ulama jang pertama mengatur
tentang susunan Kehakiman dikabupaten
Madjalengka dan sampai sekarang
menurunkan para penghulu dan pamong
pradja dikanupaten Madjalengka . djuga telah
meninggalkan pesantren besar didesa Tjidjati,
jang sampai sekarang masih terus menerus
-175-
dilandjutkan oleh Kiai Hadji Mahfoed jang
masih termasukketurunan dari Embah Imam
Sapari. Selain dari itu, hampir dari itu semua
Kiai2 pesantren jang terkemuka dalam
Kabupaten Madjalengka masih ada keturunan
dari Embah Imam Sapari.
KETJAMATAN MADJA
38. BUJUT SUKASARI Tidak ada jang menerangkan asal
(Amengdjiwa)di Desa mulanja.maka biasanja dihormati oleh umum
Sukasari terutatam oleh penduduk sukasari,karena
pertama beliau jang mendirikan desa
sukasari,kedua karena kegagahan dan
keberanianja sehingga banjak desa2
djadjahanja,selain dari desa2 diwilajah Madja
Djuga sampai daerah Kandanghaur
(Indramaju)turut terpegang mendjadi
djadjahannja.
39. NJI RATU PAMERATSARI Putranja Bujut Sukasari ialah mendjadi
di desa Sukasari isterinja Kandjeng Sinuhun Gunung Djati.
40. DALEM LUMADU di Desa Berasal dari Talaga,puteranja Sultan Tjibunruj
Madja Talaga,dapatnja bertinggal di Madja,termasuk
djadjahan Sultan Mataram.
Beliau disamping pekerdjaannja sebagai
Bupati,mengandjurkan pula tentang Agama
Islam dan menjabarkan ke-tempat2 lainja
misalnja bawahan Indramaju.karena waktu itu
rajat Indramaju masih beragama Budha maka
terdjadi perang.
Achirnja banjak penduduk Indramaju jang
turut memeluk Agama Islam.
41. DALEM MANGKUREDJA di Berasal dari Mataram,datangnja di
-176-
Desa Pasanggrahan Pasanggrahan,diperintah oleh Sultan Mataram
untuk menangkap pangeran salingsingan
(putera Sultan Tjiburuj) Talaga,karena
Pangeran Salingsingan sudah menghina Sultan
Mataram menjukur kumisnja(tida dapat
menangkap)dan kalah beraninja,lantas taluk
dan masuk Agama Islam dan tida pulang lagi
ke Mataram.
KETJAMATAN TALAGA
42. PERBU PUTJUK UMUM di Seorang Radja Talaga,jang bermula-mula
desa Sangiang memeluk Agama Islam.Diislamkan oleh Sunan
Gunung Djati Tjirebon.adapun makam beliau
di pinggir situ(danau)sangiang,dan tida ada
jang tau kedjadiannja.
43. PANGERAN ARIA Seorang patih keradjaan Talaga, begitu juga
SARINGSINGAN di Desa tiada jang tau betul waktu
Banjaran (Tjipamantrasa) meningganja,melaikan menurut ceritaan
dongeng sadja.
44. SUNAN WANAPERIH DI Seorang radja, putera Prabu Putjuk umum jang
DESA Kagok (kampong meneruskan mendjadi radja di Talaga dan
umbuluar) saudaranja nama santewan singan dari
pahlawan keradjaan Talaga,tunggal putera
Prabu Putjuk umum,waktu meninggal tida ada
jang tau,tjuma kira2 sewaktu dengan wafatnja
Sunan Gunung Djati Tjirebon, karena
bersamaan waktu hidupnja.
45. PANGERAN DJAKARTA di Seorang Alim Ulama dari Dajakarta,jang
desa Padareh(Kampung senantiasa mengandjurkan Agama
Tjibulakan) Islam.sebabnja meninggalkan Djakarta,tidak
seku ketemu atau berkenalan dengan Kumpeni
,dari saat Kumpeni dating mendarat di
-177-
Djakarta.
Alim Ulama itu di panggil oleh kumpeni,tidak
mau datang lantas,ditangkap tapi tidak ada
seorangpun jang bisa membawa, lalu didatangi
oleh beberapa orang kumpeni sambil
membawa senapan,tetapi Alim Ulama itu
tidak mau turut,dan mereka melepaskan
tembakan mula2 ditunjdukan keatas dan
achirnja ditundjukan pada Alim Ulama itu
sendiri, tapi dengan hati jang tegak tidak
berobah dan tidak mempan.Lantas senapan itu
diisi kotoran orang, terus dipasangkan pada
Alim Ulama itu,sehingga terpaksa pergi
meninggalkan tempat kediamannja sambil
berseru,,bau taijang oleh kumpeni rupanja
terdengarnja sebagai,,BetawiInilah asalnja
kota Djakarta oleh kumpeni diganti nama
mendjadi Betawi.
Alim Ulama itu lantas tinggal di kampung
Tjibulakan mengadjurkan agama Islam di
daerah Bantarudjeg dan disebut
orangPangeran Djakartadjuga banjak orang
berdjiarah dengan maksud supaja lekas bisa
mengadji Al-Quran dan lain2 kitab.
KETJAMATAN RADJAGALUH
46. KIBUJUT BUDAKDUA di Menurut Tjeritera orang2 tua di desa,ketika
desa Pajung(Kampung kandjeng Sinuhun Gunungdjati pulang dari
Budakdua).Namanja tidak di perdjalanan ke Gunung Tjiremai dua orang
kenal pandekawan(hamba)jang turut dalam
perdjalanan itu ketinggalan titik serenta
berdjalan terus hendak menjusul
-178-
tuannja,kandjeng Sinuhun Gunungdjati
tadi,mereka tersasar di hutan2 dan sampai ke
tempat bagian desa Pajung.setelah datang
ditempat itu entah karena apa mereka
meninggal dunia dan oleh orang2 di situ
mereka dimakamkan ditempat itu.kini makam
itu oleh orang disitu dinamaiKibujut
Budakduaoleh karena takdiketahui namanja
dan tempat itu dinamaiBudakdua.makam
tersebut suka dapat kunjungan orang2 jang
dating dari lain tempat(kabupaten
Indramaju)untuk memintakan berkahnja.
KETJAMATAN SUKAHADJI
47. BUJUT TJIKEUSIK BUJUT Diriwajat orang2 tua di desa bahwa pangeran
HADJI sukmadjati dan kakanja (Pangeran
Hadji)adalah putera pangeran sinduwilastra di
Tjiburuj,ketjamatan Talaga.Pangeran
sinduwindulastra adalah keturunan Aria
Salingsingan,Sunan Wanaperi,Aria
Kemuning,Sunan Manggarlajang dari
Kanoman.pada waktu itu dan berhubung
dengan riwajat tersebut terdjadilah desa
Pendetan terletak di Kawedanan Talaga dan
desa Sukahadji di Kawedanan Radjagaluh.
Bujut Tjikeusik dan Bujut Hadji suka
dikunjungi orang2 dari tempat2 lain untuk
meminta berkah.
48. BUJUT RURAH di Maka ada perempuan dari Pangeran
Sukahadji-Girang namanja Sukmadjati dan Pangeran Hadji,jang tidak
tak dikenal dikenal namanja turut Bujut Hadji dan achirnja
dapat djodo dengan salah seorang laki2 dari
-179-
Solo(Mataram)jang didjadikan Rurah dan
makamnja sekarang disebutBujut
RurahBujut Rurah takbanjak dikundjungi
orang.
KETJAMATAN DJATIWANGI,
49. KERAMAT DEPO di Desa Seorang jang mengaku turunan dari Keramat
Pasir; Namanja jang itu, menerangkan tidak paham terang
sebenarnja tidak dikenal riwajatnja, akan tetapi orang lain menjatakan,
bahwa keramat itu jang menurunkan Bagus
Rangin seorang muka rakjat jang memimpin
pemberontakan tatkala tahun 1811/M,
berhubung dengan penindasan jang dilakukan
oleh orang-orang Tiong Hoa, Pemerintah dan
Kuasa2 tanah partikulir terdapat Rakjat
Indonesia di 'I'jirebon-barat, terhitung mulai
Palirnanan sampai 'I'jipunagara.
Dari pihak lain ada tiga kaol (matjam) tjeritera
tentang keramat Depok itu :
I
Nama sebetulnja adalah Pangeran Karawelang,
seorang Bupati dari Mataram, saudara
Pangeran Bonang jang kuburannja berada di
Surabaja. Beliau perginja dari Mataram hendak
mentjoba kesaktian Sarief Hidajattullah (Sunan
Gunung Djati) (sebagai kepala Agama islam).
Didjalan beliau bertemu dengan Kandjeng
Sunan Gunungdjati bernama Kiai Santang jang
makamnja terdapat Sutji (Kabupaten Garut)
jang mengatakan padanja bahwa beliau hanja
dapat berdjumpa dengan Kandjeng Sunan
-180-
Gunungdjati, kalau beliau dapat rnemasukan
dirinja kedalam peruk (batok kepala). Karena
Pangeran Karawelang tidak dapat memasuki
peruk maka beliau lalu dimasukan oleh Kiai
Santang dalam batok kepala. Setelah itu
Pangeran Karawelang taluk pada Kiai Santang,
dan terus memeluk dan turut menjebarkan
Agama Islam.
II
Namanja ialah Hadji Lalana alias Pangeran
Bajan Putih, saudara tua Sunan Gunu Djati.
Datang ke Indonesia mentjari adiknja (Sunan
Gunungdjati) untuk bersama-sama
menjebarkan Agama Islam.
III
Sebetulnja beliau itu adalah tjutju Kandjeng
Sunan Gunungdjati jang mendapat gela
Pangeran wali Tani Sukawelang dan ditundjuk
sebagai pemirnpin rakjat dalam pertanian.
Riwajat mana jang benar ini (boleh dipertjaja)
pada masa ini belum dapat dipastikan,
KETJAMATAN DJATITUDJUH
50. BUJUT KANDJENG di desa Berasal dari Mesir dan waktu hidupnja tinggal
Bantardjati kidul dipasirSUKALILAbeliau itu mempunjai 12
nama,tapi satupun tidak boleh diumumkan
sebab larangan agama nama jang boleh
diketahui oleh umum ialah LANDANG
DJADJABeliau tidak mempunjai isteri,tjuma
-181-
mempundjai anak angkat isteri,jang namanja
harus dirahasiakan pula terhadap orang2 jang
tidak mengetahuinja.
Anak ini di kawinkan,Bujut Rurah,djuga
tinggal di desa Bantardjati Kidul berasal dari
desa Lurah(Plumbon)
Dari perkawinan tadi dilahirkan 4 anak, satu
laki2 tiga perempuan, jang namanja masing2
djuga tidak boleh diumumkan.Bujut Lurah
adalah putera Ki Sech Datubapi jang ada di
Gunung Djati Tjirebon dariselirjang berasal
dari desa Lurah tersebut.
Bujut Randjeng dan Bujut Rurah waktu masih
hidupnja menjebarkan Agama Islam.makam
Bujut Randjeng mula2 berada dipasir Sukalila
dekat kali Tjimanuk tapi karena seringkali
kebandjiran lalu oleh Bujut Lurah di
pindahkan ketempat jang sekarang .
51 KIAI ARSITEM di desa Beliau itu putera Damang Setjajuda jang
Sumber bekerdja di krato Kasepuhan Tjirebon,beliau
meninggal dunia dalam tahun
1874/M.Demang Setjajuda adalah putera Kiai
Sidum jang meninggal di Ligung .sedangkan
Kiai Sidum itu putera Ki Gede Pasir jang
djuga disebut Ki Bujut Waridah jang
makamnja ada di Tjisambeng (Djatiwangi).
Kiai Sidum di Sumber mempunjai isteri lain
(No.2)nama Nji Simpah,jang menurunkan
Demang Wirajuda.beliau adalah Demang jang
diangkat oleh Sultan Kasepuhan Tjirebon dan
bekerdja di Sumber untuk mengawinkan
-182-
orang2 setjara Islam dan memberikan nasehat
dan penerangan pada rakjat tentang Agama
Islam.
Kiai Arsitem waktu hidupnja hanja sebagai
orang tani biasa sadja dan mendjadi penasehat
orang2 dalam soal Agama Islam. Dikarenakan
ilmu gaibnja tinggi ,banjak orang2 dari djauh
datang kepadanja sebab besar
pengaruhnja.Demang Wirajuda di Sumber
adalah Demang jang pertama dan jang
penghabisan jang diangkat oleh sultan
Kasepuhan Tjirebon.sebab setelah itu
beberapa Demang di Djatitudjuh ditangkapi
oleh Tuan Tanah.Djuga di Ligung kekuasaan
Sultan Kasepuhan Tjirebon Gubernemen
Belanda.
52 SUMUR SINDUGUNITA Kebiasaan sumur ini tiap tahun pada tgl.12
(Djasanja ki Gede Pasir)di desa Mulud,dikunjungi orang untuk
Sumber berdjiarah.Asalnja:Ketika Ki Gede Pasir
sedang mendjalakan tapanja,dan datang
kesebuah pasir jang masih merupakan hutan
belukar mendjumpai orang jang sedang
mendjangkul.Ki Gede Pasir berkata pada
orang itu bahwa tempat itu tidak bisa djadi
desa,sebab tidak ada air.maka Ki Gede Pasir
akan menundjukan padanja tempat dimana
ada air.lalu orang itu dibawannja ke tempat
dimana sekarang dapat sumur Sindu disitu Ki
Gede pasir menatjabkan tongkatnja jang
berudjung tombak kedalam tanah.serenta
ditjabut tongkat itu,maka dari lobang bekas
-183-
udjung tongkat itu keluarlah air sehingga
mendjadi sumur.Ki Gede Pasir menjuruh
petani itu mendjanganja baik dan berkata
bahwa bahwa di hari kemudian ditempat
ituakan ada desa dan salah satu keturunannja
akan pegang kekuasaan di itu
tempat.terbuktilah bahwa di tempat itu dapat
di dirikan sebuah desa jaitu desa Sumber jang
sekarang dan Demang Wirajudan pernah
berkuasa di Sumber.
-T.S.-
-184-
SEDJARAH TALAGA
Pada kira-kira djaman abad sebelum ke-15, Kawedanan Talaga adalah bekas
salah satu keradjaan jang bertahta bernama Sunan Talagamanggung asal keturunan
Radja Prabusiliwangi, Keratonnja di Sangiang. Beliau mempunjai anak laki-laki dan
Perempuan jang bernama Raden Panglurah dan Ratu Simbarkantjana.
Raden Panglurah tidak ada di Karaton sedang melakukan tetapa di Gunung
Bitung, sebelah selatan Talaga, anak jang kedua jaitu Ratu Simbarkantjana mempunjai
suami kepada seorang Patih di Keradjaan tersebut, jang bernama Palembanggunung
asal dari Palembang.
Patih Palembang Gunung setelah merasa dirinja dipercaja oleh mertua Sunan
Talagamanggung dan ditaati oleh masjarakatnja, timbul fikiran jang murka ingin
mandjadi radja di Sangiang Talaga dengan maksud akan membunuh mertuanja ialah
Radja.
Setelah mendapat keterangan dari seorang Mantri jang bernama Tjitrasinga,
bahwa sang ratu sangat gagah perkasa tidak ada suatu sendjata jang mampu untuk
patinja melainkan oleh suatu sendjata tumbak bawanja sendiri ketika lahir, dan
Tjitrasinga menerangkan bahwa jang dapat mengambil sendjata itu hanja seorang
gandek kepertjajaannja radja bernama Tjentangbarang.
Setelah mendapat keterangan kemudian Palembang Gunung membudjuk
dengan perkataan jang manis-manis, kepada Tjentangbarang, untuk mengambil
sendjata tersebut, dan untuk melakukan pembunuhannja, dan bila berhasil akan
digandjar kepangkatan.
Kemudian setelah Tjentangbarang mendapat budjukan jang muluk-muluk dari
Palembang Gunung ia bersedia untuk melakukan pembunuhannja.
Kira-kira djam lima pagi Sunan Talagamanggung baru bangun dari tidur
menudju ke djamban beliau diintai oleh Tjentangbarang, kemudian di tempat jang
gelap ditumbak pada pinggang sebelah kiri sehingga mendapat luka parah dan
setelah Tjentangbarang melakukan pembunuhan, kemudian ia lari djauh dan diburu
oleh jang djaga tetapi Sang Prabu bersabda demikian : Biarkanlah sadja si
-185-
Tjentangbarang djangan diburu, nanti djuga durhaka mendapat pembalasan dari
Dewa.
Setelah si Tjentangbarang keluar dari Keraton ia mendjadi gila, ia menggigit-
gigit badannja sehingga mati.
Kemudian Patih Palembang Gunung mendapat chabar tentang peristiwa itu,
lalu ia berangkat akan menengoknja, tetapi keraton tidak ada (hilang) dan seisinja
hilang mendjadi situ jang sekarang dinamakan Situ Sangiang Talaga.
Setelahnja keadaan Keraton menghilang, Patih kembali ke Kepatihan di
Walangsudji sekarang Desa Kagok Talaga.
Sesudahnja Sunan Talagamanggung menghilang, kemudian Patih Palembang
Gunung diangkat mendjadi radja di Talaga.
Lama-lama Peristiwa itu terbongkar dan ada diantaranja jang memberitahukan
kepada Ratu Simbarkantjana atau isterinja Palembanggunung bahwa kematian
ajahnja adalah perbuatan Palembanggunung sendiri (suaminja).
Sesudah Ratu Simbarkantjana mendapat chabar demikian maka beliau
membulatkan hati, untuk membalas dendam pada suaminja atas kematian ajahnja.
Pada suatu saat ketika Palembanggunung sedang tidur njenjak ditikam
(digorok) lehernja oleh Tjutjuk Konde kepunyaanja Ratu Simbarkantjana sehingga
mati seketika itu djuga.
Setelahnja Palembang Gunung mati dan sebelum ada jang memangkunja, maka
Raden Panglurah jang baru pulang dari pertapaan ialah anaknja Sunan
Talagamanggung jang pertama datang ke Sangiang, tetapi beliau merasa kaget karena
keadaan Keraton sudah musna, hanja Nampak situ sadja, dan setelah beliau
mendapat chabar dari orang jang ketemu di tempat itu bahwa Keraton sudah pindah
tempatnja jaitu di Walangsudji dan jang mendjadi radja jalah Ratu Simbarkantjana,
kemudian setelah mendapat keterangan lalu beliau menudju Keradjaan di
Walangsudji.
Ketika Ratu Simbarkantjana sedang kumpulan dengan Ponggawa Keraton
dibawah Raden Panglurah dan terus menudju kepada Ratu Simbarkantjana, dan
kemudian Ratu Simbarkantjana menerangkan atas kematian ajahnja adalah perbuatan
-186-
suaminja Palembang Gunung pun telah dibunuh pula oleh Ratu Simbarkantjana
sendiri.
Kemudian Raden Panglurah meminta agar jang melandjutkan Keradjaan supaja
Ratu Simbarkantjana sendiri, dan beliau atau Raden Panglurah perlu akan menjusul
ajahnja dengan meminta 4 domas (pahlawan) untuk mengiringnja.
Setelah permintaannja dikabulkan, kemudian beliau menudju ke situ Sangiang,
dan setibanja di Situ Sangiang tersebut beliau beserta pengiringnja, turun ke situ dan
turut menghilangnja.
Sesudah Palembang Gunung meninggal dunia, Ratu Simbarkantjana kawin lagi
kepada raden Kusumalaja Adjarkutamanggu keturunan Galuh dengan mempunjai
anak bernama Sunan Parung, dan setelah Ratu Simbarkantjana meninggal dunia,
Keradjaannja pun diturunkan kepada putranja ialah Sunan Parung. Sunan Parung
mempunjai anak isteri bernama Ratu Parung, Ratu Parung-pun melandjutkan djuga
keradjaanja dengan mempunjadi suami kepada Raden Ranggamantri putranya Raden
Muding Sariagung keturunan Prabu Siliwangi Padjadjaran.
Waktu itu djaman Ranggamantri dan Ratu Parung, agamanja mendjadi ganti
dari Agama Budha menjadi Islam, jang dipimpin oleh Sunan Gunung Djati Tjirebon
Sjeh Sjarif Hidajatulloh.
Ranggamantri setelah mendjadi Islam namanja diganti mendjadi Prabu Putjuk
Umum. Prabu Putjuk Umum mempunjai putera bernama Sunan Wanaperih sehingga
mendjadi raja di Talaga jang bertempat di Walangsudji Desa Kagok.
Sunan Wanaperih mempunjai putra jang diberi nama Apun Surawidjaja Sunan
Kidul, sehingga setelah Sunan Wanaperih meninggal Keradjaan diturunkan kepada
Apun Surawidjaja dan Keratonnja dipindahkan dari Walangsudji ke Talaga, dan
menurunkan Putra Pangeran Surawidjaja Sunan Tjiburuj, dan diturunkan kepada
Dipati Suwarga, kemudian turun keputranja Dipati Wiranata dan hingga ke Raden
Satjanata Ejang, ialah pada Abad ke-17 Keradjaan dihilangkan karena mulai
pendjadjahan, sehingga pada waktu itu Talaga mendjadi Kabupaten dan seterusnja
Satjanata Ejang meninggal, kepangkatannja diturunkan oleh Putranja Aria Satjanata.
Setelah itu kabupaten dipindahkan ke Madjalengka bertempat di Sindangkasih,
akan tetapi Bupati Raden Aria Satjanata menolak dipindahkan ke Madjalengka.
-187-
Bupati Raden Aria Satjanata waktu itu pensiun.
Bupati pensiun Raden Aria Satjanata mempunjai putra bernama Pangeran
Sumanagara, Pangeran Sumanagara mempunjai putra isteri jang bernama Nji Raden
Anggrek jang mempunjai suami bernama Pangeran Kertadilaga putranja Pangeran
Kertanegara Kembodja, dari Kertadilaga mempunjai anaka bernama Natakusuma di
Tjikiraj Talaga, sehingga sekarang keturunannja masih ada jang
mendjaga/memelihara barang kuno keturunan Radja Talaga.
Adapun barang-barang kuno tersebut jang sekarang masih ada seperti : Badju
Kere, Artja-artja, Gamelan, dua buah meriam (bedil sundut) dan perkakas lainnja,
adapun rumah keratonnja sudah diubah menjadi rumah tembok, tinggal pintu-pintu
dan dinding-dindingnja sadja, terbikin dari ukiran kuno dimiliki oleh keturunannja.
Perlu diterangkan bahwa sebelum perang bukan sedikit jang berdjiarah ke Situ
Sangiang dan ke Makam, djuga tersohor pula howe-howe Talaga (Rotan) dariluar
daerah Kabupaten menurut kepertjajaannja, hingga sekarang Situ Sangiang ada
pekuntjennja terdiri dari 7 orang.
Demikian sedjarah ringkas dari Keradjaan Talaga jang dapat mengumpulkan
(menanjakan) dari orang2 tua dan Keturunannja.
T a l a g a, 5 April 1958
-188-
-189-
LAPORAN tentang keadaan penduduk dsb.nja dalam daerah kabupaten Madjalengka pada achir semester ke II tahun 1957
Setingka
Pendudu
Dg.Desa
Banjakn
Dijumla
ya Desa
Luasnja
Banjaknya Penduduk Dan
Daerah
(HA)
Desa
Atau
Luasnja Tanah (H.A.)
Jg
abupaten Kawedanan Kedjamatan Bangsa Keteranga
t
Indonesia Asing Bengkok Titisara
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
lengka Madjalengka 1. Madjalengka 17 46540 288 46828 6.040.366 370.555 103.733
2. Kadipaten 13 38353 1016 39369 5.307.587 314.099 50.270
3. Madja 24 40862 16 40878 5.357.934 378.448 47.602
Djatiwangi 4. Djatiwangi 16 52032 917 52949 5.154.201 481.477 45.370
5. Dawuan 13 46583 205 46788 6.518.148 437.180 59.178
6. Ligung 17 48886 - 48886 7.597.127 415.609 113.919
7. Djatitudjuh 18 37056 8 37064 9.189.187 267.108 112.426
Radjagaluh 8. Radjagaluh 25 43382 50 43432 5.179.429 341.917 57.252
9.
Leuwimunding 21 55023 14 55037 4.910.406 357.044 74.428
10. Sukahadji 20 35040 - 35040 5.652.290 417.928 51.380
Talaga 11. Talaga 25 38898 - 38898 6.537.782 352.237 19.388
12. Tjikidjing 24 49144 - 49144 6.418.639 422.152 20.512
13.
Bantarudjeng 24 64309 - 64309 12.964.290 414.785 27.091
-190-
Susunan dan Nama-Nama Djabatan Pamong desa ( Nama adat : Pegawai desa didaerah Kabupaten Madjalengka Karesidenan Tjirebon Djawa Barat
-191-
No. Titel (nama djabatan) Banjaknja Tugasnja Keterangan
7 Ngabihi 1 sehari-harinja membantu
pekerdjaan Djurutulis Mengerdjakan sesuatu pekerdjaan
desa,disitu Ngabihi diwadjibkan membantu.
Pun mengurus pertentangan rakjat jang
ketjil-ketjil sampai keadaan damai kembali
8 Lebe 1 Mengurus urusan Agama Selain mengurus tentang kawin, talak,
Sosial dan Kesehatan rudjuk, zakat-pitrah dan urusan kematian
dan kelahiran, Lebe ini biasa dapat tugas
pekerdjaan langsung dari K.U.A.K
-192-
-193-