Anda di halaman 1dari 3

Judul Buku : Kisah Kehidupan Wali Songo

Nama Penulis : Ust. Labib Mz

Tahun Terbit :

Tebal Halaman : 112

ISBN :

Penerbit : CV.BINTANG TIMUR, Surabaya

(Sinopsis)
Buku ini mengisahkan tentang Sembilan wali Allah dari bagaimana mereka
diangkat sebagai wali, tentang mereka di perolok-olok, tentang keluarga mereka,
tentang asal usul nama mereka dibuat, dan masih banyak lagi. Mereka mempunyai
cerita dan kelebihan yang berbeda-beda.

Sunan yang pertama yaitu Sunan Malik Ibrahim, beliau berasal dari Turki
beliau juga bapak dari Sunan Ampel. Makam Sunan Malik Ibrahim berada di Gresik.
Sunan yang kedua yaitu Sunan Ampel yang merupakan bapak dari Sunan Bonang
dan Sunan Drajat. Sunan yang ketiga yaitu Sunan Giri, makam Sunan Giri berada di
Desa Giri. Sunan yang keempat yaitu Sunan Bonang, beliau dimakamkan di Tuban.
Sunan yang kelima yaitu Sunan Drajat, yang dimakamkan di Lamongan.

Sunan yang keenam yaitu Sunan Kalijaga, yang dimakamkan di Demak. Sunan
yang ketujuh yaitu Sunan Kudus, beliau dimakamkan di Kudus. Sunan selanjutnya
yaitu Sunan kalijaga, yang dimakamkan di Cirebon. Sunan yang terakhir yaitu Sunan
Muria, yang dimakamkan di Kudus. Alasan memilih buku ini adalah karena kita
harus tau bahwa sejarah-sejarah yang telah pahlawan perjuangkan merupakan
perjuangan yang harus kita hargai dan ketahui.

1
(Kelebihan Buku)
Kelebihan dari buku ini yaitu buku ini benar-benar menceritakan kisah yang
detail dan juga kata-kata nya mudah dimengerti. Sehingga pembaca mudah
mengerti apa yang ditulis penulis.

(Kekurangan Buku)
Kekurangan dari buku ini adalah kertas yang digunakan di buku tersebut
mudah robek dan buram sehingga tulisannya kurang terlihat jelas. Dan juga dibuku
ini kurang adanya gambar.

(Saran)
Saran dari saya bhuku ini harus diperbaharui kertas dan juga sampulnya agar
terlihat menarik dan enak dibaca para pembaca. Buku ini sangat layak dibaca oleh
kalangan semua umur. Karena, buku ini merupakan ilmu dan juga sejarah yang
sangat bermanfaat di kehidupan kita sekarang.

(Kesimpulan)
Kisah ini merupakan kisah Sembilan wali dalam mnyebarkan agama Islam.
Sembilan wali tersebut muncul dari berbagai daerah, ada juga yang satu keluarga.
Sunan yang pertama yaitu Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, dalam
penyebaran dakwahnya Sunan Maulana Malik Ibrahim menggunakan cara yang
moderat. Artinya dalam berdakwah berkompromi dengan adat istiadat setempat.
Sunan yang kedua yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel yang merupakan bapak
dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Sunan Ampel menikah dua kali yaitu dengan
Dewi Candrawati dan Nyai Karimah.

Sunan yang ketiga yaitu Raden Paku atau Sunan Giri adalah menantu Sunan
Ampel yang mempunyai ayah yang merupakan ulama besar yaitu Syekh Maulana
Ishak. Sunan Giri saat kecil pernah dibuang ke laut oleh kakeknya yang seorang
nonmuslim karena kakeknya takut jika Sunan Giri akan menyebarkan agama Islam

2
seperti yang dilakukan ayahnya. Dan beliau diselamatkan oleh janda kaya raya
bernama Nyai Ageng Pinatih.

Sunan yang keempat yaitu Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Sunan
Bonang adalah anak pertama dari Sunan Ampel dan sahabat karib nya Sunan Giri.
Beliau berdakwah dengan menciptakan dan bermain Gending atau Bonang maka
beliau disebut sebagai Sunan Bonang. Sunan yang kelima yaitu Raden Syarifudin
atau Sunan Drajat adalah anak ketiga dari Sunan Ampel dan Ibu Candrawulan yang
merupakan anak raja majapahit. Raden Syarifudin di tugaskan berdakwah di
Lamongan.

Sunan yang keenam yaitu Raden Syahid atau Sunan Kalijaga merupakan anak
dari Tumenggung Wila Tikta. Sunan Kalijaga mencuri atau merampok harta orang-
orang kaya untuk dibagikan pada orang-orang miskin, sampai akhirnya beliau diusir
dari wilayah orang tuanya. Bertahun-tahun beliau mengembara dan sampai di Hutan
Jatiwangi dan masih melakukan tindakannya yaitu merampok untuk orang-orang
fakir miskin. Dia disebut sebagai Berandal Lokojoyo. Pada suatu hari Berandal
Lokojoyo bertemu dengan Suan Bonang dan bermaksud untuk merampas
tongkatnya, tapi tidak berhasil bahkan Sunan Bonang membuat Raden Syahid abar
bahwa yang selama ini yang dilakukannya salah untuk menguju kesetiaan Raden
Syahid untuk berguru dengannya maka Sunan Bonang meminta Raden Syahid
untuk menunggu dirinya datang dengan menjaga tongkat di Tepi Kali Hutan
Jatiwangi. Cara berdakwah Sunan Kalijaga dengan cara pendekatan dengan
kebudayaan dan kesenian masyarakat sekitar.

Sunan yang ketujuh yaitu Raden Jafar Shodiq atau Sunan Kudus. Sunan Kudus
adalah Senopati para wali beliau yang melaksanakan hukuman mati terhadap Syekh
Siti Jenar yang mempunyai ajaran sesat. Sunan Kudus bergelar Pati Unus setela
ayah nya wafat. Sunan yang kedelapan yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan
Gunung Jati. Syarif Hidayatullah anak dari Sultan Abdullah dari Mesir dan Ibu
bernama Dewi Roro Santang putri dari Prabu Siliwangi. Dan yang terakhir yaitu
Raden Umar Said atau Sunan Muria yqang merupakan anak dari Sunan Kalijaga.
Beliau menjalani dakhwahnya dengan cara mengikuti kebudayaan dan kesenian
masyarakat sekitar yang dilakukan diatas bukit Muria.

Anda mungkin juga menyukai