Anda di halaman 1dari 29

Ramayana

Epos Hindu

Rāmāyana (/rɑːˈmɑːjənə/;[1] Sanskerta:


रामायणम्, Rāmāyaṇam [ɽaːˈmaːjɐɳɐm],
Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma
dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan
Rama") adalah sebuah cerita/kisah
kepahlawanan dari India yang digubah
oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki dari
cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya
adalah Mahabharata.
Ramayana

Lukisan bergaya Thailand yang


menggambarkan suasana pertempuran
antara Rama dengan Rawana

Ramayana
terdapat pula
dalam khazanah
Rama dan istrinya
sastra Jawa dalam
Sita bersama
bentuk kakawin
saudaranya
Ramayana, dan Lakshmana ketika
gubahan- pembuangan ke
gubahannya dalam hutan, manuskrip,
bahasa Jawa Baru diperkirakan tahun
yang tidak semua 1780.

berdasarkan Informasi
kakawin ini. Agama Hinduism
Dalam bahasa Penulis Valmiki
Melayu didapati Bahasa Sanskrit
pula Hikayat Seri
Ayat 24,000
Rama yang isinya
berbeda dengan
kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa
dan Bali kuno, yaitu wayang dan sendra
tari.

Di India dalam bahasa Sanskerta,


Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab
atau kanda sebagai berikut:

1. Balakanda
2. Ayodhyakanda
3. Aranyakanda
4. Kiskindhakanda
5. Sundarakanda
6. Yuddhakanda
7. Uttarakanda

Banyak yang berpendapat bahwa kanda


pertama dan ketujuh merupakan sisipan
baru. Dalam bahasa Jawa Kuno,
Uttarakanda didapati pula.

Pengaruh dalam budaya


Beberapa babak maupun adegan dalam
Ramayana dituangkan ke dalam bentuk
lukisan maupun pahatan dalam
arsitektur bernuansa Hindu. Wiracarita
Ramayana juga diangkat ke dalam
budaya pewayangan di Nusantara,
seperti misalnya di Jawa dan Bali. Selain
itu di beberapa negara (seperti misalnya
Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos,
Philipina, dan lain-lain), Wiracarita
Ramayana diangkat sebagai pertunjukan
kesenian.

Daftar kitab
Wiracarita Ramayana terdiri dari tujuh
kitab yang disebut Saptakanda. Urutan
kitab menunjukkan kronologi peristiwa
yang terjadi dalam Wiracarita Ramayana.
Lihat di bawah ini:
Nama kitab Keterangan

Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana. Kitab Balakanda


menceritakan Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya,
Kekayi, dan Sumitra. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu: Rama,
Balakanda
Bharata, Lakshmana dan Satrughna. Kitab Balakanda juga menceritakan
kisah Sang Rama yang berhasil memenangkan sayembara dan
memperistri Sita, puteri Prabu Janaka.

Kitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnya Rama ke hutan bersama Dewi


Sita dan Lakshmana karena permohonan Dewi Kekayi. Setelah itu, Prabu
Ayodhyakanda Dasarata yang sudah tua wafat. Bharata tidak ingin dinobatkan menjadi
Raja, kemudian ia menyusul Rama. Rama menolak untuk kembali ke
kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan atas nama Sang Rama.

Kitab Aranyakakanda menceritakan kisah Rama, Sita, dan Lakshmana di


tengah hutan selama masa pengasingan. Di tengah hutan, Rama sering
Aranyakanda membantu para pertapa yang diganggu oleh para rakshasa. Kitab
Aranyakakanda juga menceritakan kisah Sita diculik Rawana dan
pertarungan antara Jatayu dengan Rawana.

Kitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan Sang Rama dengan


Raja kera Sugriwa. Sang Rama membantu Sugriwa merebut kerajaannya
Kiskindhakanda dari Subali, kakaknya. Dalam pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa
menjadi Raja di Kiskindha. Kemudian Sang Rama dan Sugriwa bersekutu
untuk menggempur Kerajaan Alengka.

Kitab Sundarakanda menceritakan kisah tentara Kiskindha yang


membangun jembatan Situbanda yang menghubungkan India dengan
Sundarakanda Alengka. Hanuman yang menjadi duta Sang Rama pergi ke Alengka dan
menghadap Dewi Sita. Di sana ia ditangkap namun dapat meloloskan diri
dan membakar ibu kota Alengka.

Kitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara laskar kera


Sang Rama dengan pasukan rakshasa Sang Rawana. Cerita diawali
dengan usaha pasukan Sang Rama yang berhasil menyeberangi lautan dan
Yuddhakanda mencapai Alengka. Sementara itu Wibisana diusir oleh Rawana karena
terlalu banyak memberi nasihat. Dalam pertempuran, Rawana gugur di
tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama pulang dengan selamat
ke Ayodhya bersama Dewi Sita.

Uttarakanda Kitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan Dewi Sita karena Sang
Rama mendengar desas-desus dari rakyat yang sangsi dengan kesucian
Dewi Sita. Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan Rsi Walmiki dan
melahirkan Kusa dan Lawa. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama
pada saat upacara Aswamedha. Pada saat itulah mereka menyanyikan
Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki.

Ringkasan Cerita

Rama mematahkan busur Dewa Siwa


saat sayembara memperebutkan Dewi
Sita

Prabu Dasarata dari Ayodhya

Wiracarita Ramayana menceritakan kisah


Sang Rama yang memerintah di Kerajaan
Kosala, di sebelah utara Sungai Gangga,
ibu kotanya Ayodhya. Sebelumnya
diawali dengan kisah Prabu Dasarata
yang memiliki tiga permaisuri, yaitu:
Kosalya, Kekayi, dan Sumitra.

Dari Dewi Kosalya lahirlah Rama. Dari


Dewi Kekayi, lahirlah Bharata. Dari Dewi
Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama
Lakshmana dan Satrugna. Keempat
pangeran tersebut sangat gagah dan
mahir bersenjata.

Pada suatu hari, Resi Wiswamitra


meminta bantuan Rama untuk
melindungi pertapaan di tengah hutan
dari gangguan para rakshasa. Setelah
berunding dengan Prabu Dasarata, Resi
Wiswamitra dan Rama berangkat ke
tengah hutan diiringi Lakshmana.

Selama perjalanannya, Rama dan


Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari
Resi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-
hentinya membunuh para raksasa yang
mengganggu upacara para Resi. Ketika
mereka melewati Mithila, Rama
mengikuti sayembara yang diadakan
Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan
sayembara dan berhak meminang Dewi
Sinta, puteri Prabu Janaka. Dengan
membawa Dewi Sinta, Rama dan
Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya.

Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin


menyerahkan tahta kepada Rama. Atas
permohonan Dewi Kekayi, Prabu dengan
berat hati menyerahkan tahta kepada
Bharata sedangkan Rama harus
meninggalkan kerajaan selama 14 tahun.

Bharata menginginkan Rama sebagai


penerus tahta, tetapi Rama menolak dan
menginginkan hidup di hutan bersama
istrinya dan Lakshmana. Akhirnya
Bharata memerintah Kerajaan Kosala
atas nama Rama.

Rama hidup di Hutan

Dalam masa pengasingannya di hutan,


Rama dan Lakshmana bertemu dengan
berbagai raksasa, termasuk Surpanaka.
Karena Surpanaka bernafsu dengan
Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka
oleh pedang Lakshmana.

Surpanaka mengadu kepada Rawana


bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi
marah dan berniat membalas dendam. Ia
menuju ke tempat Rama dan Lakshmana
kemudian dengan tipu muslihat, ia
menculik Sinta, istri Sang Rama. Dalam
usaha penculikannya, Jatayu berusaha
menolong namun tidak berhasil sehingga
ia gugur.

Rama yang mengetahui istrinya diculik


mencari Rawana ke Kerajaan Alengka
atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan,
ia bertemu dengan Sugriwa, Raja
Kiskindha. Atas bantuan Rama, Sugriwa
berhasil merebut kerajaan dari
kekuasaan kakaknya, Subali. Untuk
membalas jasa, Sugriwa bersekutu
dengan Rama untuk menggempur
Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan
ribuan wanara, mereka menyeberangi
lautan dan menggempur Alengka.

Rama menggempur Rawana

Rawana yang tahu kerajaannya diserbu,


mengutus para sekutunya termasuk
puteranya – Indrajit – untuk
menggempur Rama. Nasihat Wibisana
(adiknya) diabaikan dan ia malah diusir.
Akhirnya Wibisana memihak Rama.
Indrajit melepas senjata nagapasa dan
memperoleh kemenangan, tetapi tidak
lama. Ia gugur di tangan Lakshmana.
Setelah sekutu dan para patihnya gugur
satu persatu, Rawana tampil ke muka
dan pertarungan berlangsung sengit.
Dengan senjata panah Brahmāstra yang
sakti, Rawana gugur sebagai ksatria.

Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan


Alengka diserahkan kepada Wibisana.
Sinta kembali ke pangkuan Rama setelah
kesuciannya diuji. Rama, Sinta, dan
Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan
selamat. Hanuman menyerahkan dirinya
bulat-bulat untuk mengabdi kepada
Rama. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata
menyambut mereka dengan takzim dan
menyerahkan tahta kepada Rama.

Tak lama menjadi Raja dan Ratu di


Kerajaan Ayodhya, Rama mendengar
desas desus rakyatnya tentang kesucian
Sita. Rama pun mengusir Sita dalam
keadaan hamil dan Sita pergi ke tempat
Resi Walmiki. Disana Sita menceritakan
perjalanannya dengan Rama. Sita
melahirkan anak kembar, yaitu Kusa dan
Lawa. Beberapa tahun kemudian Rama
mengadakan Upacara Aswamedha di
Kerajaan Ayodhya. Sita, Resi Walmiki,
Kusa dan Lawa datang ke upacara
tersebut.
Lalu Kusa dan Lawa menyanyikan syair
Ramayana. Rama kaget ada yang
menceritakan perjalanannya. Setelah itu
Sita bersumpah di depan semua orang "
Jika aku suci maka Bumi akan
menelanku." Tidak lama Ibu Dewi Pertiwi
menjemput Sita dan ia pun ditelan Bumi.
Rama yang sakit hati menanggalkan
tubuhnya dan tidak lagi menjadi
Perwujudan Wishnu. Rama pun
meninggal di pantai Uttara.
Kutipan dari Kakawin
Ramayana
Kutipan Terjemahan

Hana sira Ratu dibya rēngőn, praçāsta Ada seorang Raja besar, dengarkanlah. Terkenal di
ring rāt, musuhnira praṇata, jaya dunia, musuh baginda semua tunduk. Cukup mahir
paṇdhita, ringaji kabèh, Sang Daçaratha, akan segala filsafat agama, Prabu Dasarata gelar Sri
nāma tā moli Baginda, tiada bandingannya

Sira ta Triwikrama pita, pinaka bapa, Dia ayah Sang Triwikrama, maksudnya ayah Bhatara
Bhaṭāra Wiṣḥnu mangjanma inakaning Wisnu yang sedang menjelma akan menyelamatkan
bhuwana kabèh, yatra dōnira dunia seluruhnya. Demikian tujuan Sang Hyang
nimittaning janma Wisnu menjelma menjadi manusia.

Hana rājya tulya kèndran, kakwèhan Ada sebuah istana bagaikan surga, dipenuhi oleh
sang mahārddhika suçila, ringayodhyā orang-orang bijak serta luhur perbuatan, di Ayodhya-
subbhagêng rāt, yeka kadhatwannirang lah yang cukup terkenal di dunia, itulah istana Sri
nṛpati Baginda Prabu Dasarata

Sudah lama Sri Baginda menikah, saling mencintai


Malawas sirār papangguh, masneha
dengan para permaisurinya, kenikmatan rasa
lawan mahādewī, suraseng sanggama
pertemuan itu telah dapat dirasakan, bercumbu rayu
rinasan, alinggana cumabanā dinya
dan sejenisnya

Mahyun ta sira maputra, mānaka Timbullah niat Sri Baginda agar berputra, agar
wetnyar waṛēg rikang wiçaya, malawas berputra karena sudah puas bercinta, tetapi lama
tan pānakatah, mahyun ta sirā gawe nian dia tidak berputra, lalu dia berniat mengadakan
yajña ritual

Sakalī kāraṇa ginawe, āwāhana len Semua perlengkapan upacara sudah dikerjakan, alat
pratiṣṭa ānnidhya, Parameçwara upacara pengundang serta tempat para Dewa
hinangēnangēn, umungu ring kuṇḍa sudah tersedia, Bhatara Çiwa yang dipuja-Pūja, agar
bahni maya berstana pd api suci itu

Sisa sesaji yang dihaturkan oleh Sang Maha


Çeṣa mahārsī mamūjā, pūrnāhuti dibya
Pendeta, sesajen yang sempurna, santapan yang
pathya gandharasa, yata pinangan
nikmat rasa serta baunya, itulah yang disantap oleh
kinabehan, denira Dewi maharāja
dia, permaisuri Sri Baginda Raja
Demikianlah tidak diceritakan lagi selang waktu itu,
Ndata tīta kāla lunghā, mānak tā Sang
para permaisuri kesayangan Prabu Dasarata
Daçarathā sih, Sang Rāma nak matuha,
melahirkan putera, Sang Rama putera yang sulung,
i sira mahādewī Kauçalya
dari permaisuri Dewi Kosalya

Adapun putera Dewi Kekayi, Sang Bharata yang


Sang Kekayi makānak, Sang Bharatya
terkenal sakti mandraguna, sedangkan Dewi
kyāti çakti dibya guṇa, Dewi sirang
Sumitra, berputra Sang Lakshmana dan Sang
Sumitrā, Laksmaṇa Çatrughna putranira
Satrugna

Sang Rāma sira winarahan, ringastra de Sang Rama diberi pelajaran tentang panah
Sang Wasiṣṭa tar malawas, kalawan memanah oleh Bagawan Wasista dalam waktu tidak
nantēnira tiga, prajñeng widya kabeh lama, beserta ketiga adik-adiknya, semuanya pintar
wihikan cekatan tentang ilmu memanah

Referensi
Milner Rabb, Kate, National Epics, 1896
- See eText (http://www.gutenberg.org/
dirs/etext05/8ntle10.txt) Diarsipkan (h
ttps://web.archive.org/web/20110914
003423/http://www.gutenberg.org/dir
s/etext05/8ntle10.txt) 2011-09-14 di
Wayback Machine. Project Gutenburg
Raghunathan, N. (Trans), Srimad
Valmiki Ramayanam, Vighneswara
Publishing House, Madras (1981)
A different Song - Article from "The
Hindu" August 12, 2005 - [1] (http://ww
w.hinduonnet.com/thehindu/fr/2005/0
8/12/stories/2005081201210200.ht
m) Diarsipkan (https://web.archive.or
g/web/20101027001647/http://www.h
induonnet.com/thehindu/fr/2005/08/1
2/stories/2005081201210200.htm)
2010-10-27 di Wayback Machine.
Dr. Gauri Mahulikar Effect Of Ramayana
On Various Cultures And Civilisations,
Ramayan Institute
Goldman, Robert P., The Ramayana of
Valmiki: An Epic of Ancient India
Princeton University Press, 1999 ISBN
0-691-01485-X
S. S. N. Murthy, A note on the
Ramayana, Jawaharlal Nehru
University, New Delhi [2] (http://www1.
shore.net/~india/ejvs/ejvs1006/ejvs10
06article.pdf) Diarsipkan (https://web.
archive.org/web/20061003170332/htt
p://www1.shore.net/~india/ejvs/ejvs1
006/ejvs1006article.pdf) 2006-10-03
di Wayback Machine.
Arya, Ravi Prakash (ed.). Ramayana of
Valmiki: Sanskrit Text and English
Translation. (English translation
according to M. N. Dutt, introduction by
Dr. Ramashraya Sharma, 4-volume set)
Parimal Publications: Delhi, 1998 ISBN
81-7110-156-9

Pranala luar
Ramayana disusun menggunakan
bahasa Sanskerta

रामायण (Devanagari versi di Wikisource)


Terjemahan bahasa Inggris

Valmiki Ramayana translated by Ralph


T. H. Griffith (1870-1874) (http://www.s
acred-texts.com/hin/rama/index.htm)
(Inggris) Site with Valmiki Ramayana
Text with Meaning (http://www.valmikir
amayan.net/)
(Inggris) Ramayana by Tulsidas (http://
www.astrojyoti.com/ramacharitamana
sindex.htm)
Sundar Kanda Translated by Swami
Satyananda, Devi Mandir (ISBN 1-
877795-25-9) (http://www.shreemaa.or
g/drupal/taxonomy_menu/55/96)
Diarsipkan (https://web.archive.org/we
b/20070330025826/http://www.shree
maa.org/drupal/taxonomy_menu/55/9
6) 2007-03-30 di Wayback Machine.
The Ramayana as told by Lynne
Jessup, illustrated by Ruth Glen Little
(ISBN 1-928875-02-5) (http://www.artp
athpress.com) Diarsipkan (https://we
b.archive.org/web/20190705134209/h
ttp://www.artpathpress.com/) 2019-
07-05 di Wayback Machine.
Informasi dalam jaringan

Templat:Gu (Inggris) Tulsi Ramayana


text, its Gujarati translation alongwith
glossary of Ramayana characters and
its places (http://www.swargarohan.or
g/Ramayana/Ramcharitmanas.htm)
Diarsipkan (https://web.archive.org/we
b/20060221105454/http://www.swarg
arohan.org/Ramayana/Ramcharitman
as.htm) 2006-02-21 di Wayback
Machine.
Fast Facts on the Ramayana (http://w
ww.religionfacts.com/hinduism/texts/r
amayana.htm) Diarsipkan (https://we
b.archive.org/web/20061230082755/h
ttp://www.religionfacts.com/hinduism/
texts/ramayana.htm) 2006-12-30 di
Wayback Machine.
Abridged Ramayana and Mahabharata
by R.C. Dutt (1899) (http://www.sacred
-texts.com/hin/dutt/index.htm)
Online Ramayana (http://www.onlineda
rshan.com/ramayana/index.htm)
(Registration Required)
NASA Shuttle image of Palk Strait (htt
p://eol.jsc.nasa.gov/scripts/sseop/pho
to.pl?mission=STS033&roll=74&frame
=74) Satellite Photo of the Ancient
Bridge known presently as Rama's
Bridge
Clay Sanskrit Library (http://www.clays
anskritlibrary.org) Diarsipkan (https://
web.archive.org/web/2019070704084
3/http://www.claysanskritlibrary.org/)
2019-07-07 di Wayback Machine.
publishes classical Indian literature,
including the Mahabharata and
Ramayana, with facing-page text and
translation. Also offers searchable
corpus and downloadable materials.
Karya yang terinspirasi dari Ramayana

Illustrated Ramayana (http://www.kam


at.com/kalranga/mythology/ramayan/i
ndex.htm) contains paintings,
sculptures, and other Indian art
inspired by Ramayana.
Google Ramayana (http://www.ramay
a.na) Diarsipkan (https://web.archive.
org/web/20181230013630/http://ww
w.ramaya.na/) 2018-12-30 di Wayback
Machine. the story of rama and shinta
which reappointed by Google.
The Ramayana reliefs at Prambanan (h
ttp://www.borobudur.tv/temple_index.h
tm) Diarsipkan (https://web.archive.or
g/web/20070203034717/http://www.b
orobudur.tv/temple_index.htm) 2007-
02-03 di Wayback Machine.
Marathi lyrical representation of
Ramayana by G D Madgulkar and
Sudhir Phadke (http://www.geetramay
an.com/geetramayan/) Diarsipkan (ht
tps://web.archive.org/web/200512300
80248/http://www.geetramayan.com/
geetramayan/) 2005-12-30 di
Wayback Machine.
Sita Sings the Blues (http://www.ninapa
ley.com/Sitayana/) - clips of a 21st
century animated portrayal of the
Ramayana from Sita's perspective
Antiquus (http://www.antiquus.net)
Diarsipkan (https://web.archive.org/we
b/20160810180914/http://antiquus.ne
t/) 2016-08-10 di Wayback Machine.
An Epic Power Metal band from
Canada, uses Ramayana themed Lyrics
in their Debut album called
"Ramayana".
Artikel Riset
Effect of Ramayana on Various
Cultures and Civilisations (http://www.
umassd.edu/indic/effectoframayanao
nvariousculturesandcivilisations.pdf)
Diarsipkan (https://web.archive.org/we
b/20060327190747/http://www.umas
sd.edu/indic/effectoframayanaonvario
usculturesandcivilisations.pdf) 2006-
03-27 di Wayback Machine. - (pdf
format)
The storyboard of the RAMAYANA (htt
p://www.azibaza.com/lecture/ramayan
a.htm) Diarsipkan (https://web.archiv
e.org/web/20070310182720/http://w
ww.azibaza.com/lecture/ramayana.ht
m) 2007-03-10 di Wayback Machine. -
discusses adaptations in other nations
Ramayana Indonesia (https://m.facebo
ok.com/profile.php?id=144377837590
3628&refid=5/)

Lihat pula
Ramakien Wikimedia
Commons
Sastra Hindu memiliki
media
Sastra Dunia
mengenai
Sastra Jawa Ramayana.

Sastra Melayu
1. "Ramayana" (http://dictionary.referen
ce.com/browse/ramayana) .
Random House Webster's
Unabridged Dictionary.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Ramayana&oldid=24434870"

Halaman ini terakhir diubah pada 5 Oktober


2023, pukul 01.01. •
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai