Anda di halaman 1dari 5

Cerita Ramayana adalah cerita yang penuh dengan keunikan dan nilai sejarah

yang tinggi dalam budaya. Cerita ini berasal dari kebudayaan Hindu di Pulau
Dewata Bali.

Hingga sekarang, cerita ini tetap dikenal dan disukai oleh anak-anak maupun
orang dewasa. Bukan hanya itu saja loh, cerita ini juga sampai membuatnya
menjadi sebuah hiburan audio visual, seperti serial film maupun tarian kecak
tentang Rama dan Shinta.

Rama adalah sebuah cerita legenda yang memiliki catatan sejarah dan budaya di
nusantara. Pertarungan para ikon tokoh dahsyat ini menjadi sebuah nilai budaya
yang sangat tinggi dan diakui keberadaannya oleh budaya hindu di Bali.

Raden Rawa Wijaya adalah putra mahkota Prabu Dasarata dari permaisuri
Kosalya. Rama kemudian menemani Resi Wiswamitra untuk melakukan
pertapaan di hutan bersama sang adiknya Lesmana.

Selain memperoleh ilmu kerohanian dari Resi, disini Rama juga berhasil
memperistri Dewi Shinta seorang putri raja yang sangat cantik dari sebuah
sayembara yang diselenggarakan oleh Prabu Janaka yang tak lain ayah dari
Shinta.
Akan tetapi, perjalanannya tidak sampai disitu saja, pertarungannya dengan
Rahwana penguasa raja raksasa juga terjadi disini. Rahwana hendak menculik
Shinta dengan merubah dan mengelabui Rama .

Tipu daya yang dilakukan ternyata berhasil, sehingga Rama memburu kijang
jadi-jadian yang dibuat oleh Rahwana sehingga meninggalkan Shinta sendiri
bersama Lesmana.

Karena resah Rama tak kunjung kembali ia menyuruh Lesmana untuk menemui
Rama . Akhirnya Shinta dilindungi oleh lingkaran magis yang akan menjaganya
selama Lesmana pergi.

Namun Rahwana mencari jalan lain supaya Shinta bisa keluar dari lingkaran
kuat itu, pada akhirnya tipu daya juga dilakukan dengan merubah dirinya
menjadi brahmana sehingga membuat Shinta mau mengeluarkan tangannya
keluar lingkaran. Akhirnya ia diculik oleh Rahwana atas tipu daya itu.

Setelah ini pertarungan besar antara Rama, Rahwana, Lesmana dan Raja
Hanoman terjadi sangat sengit dan menimbulkan kerusakan cukup besar

Besarnya kekuatan diantara mereka membuat seluruh jagat raya mengingat


peristiwa pertarungan ini. Hanoman si raja kera melakukan penyusupan
kerajaan Rahwana. Dan berhasil menemui Shinta.

Kerajaan Rahwana keadaannya porak-poranda akibat ulah Hanoman sehingga


membuatnya dibakar hidup-hidup. Akan tetapi, dengan bantuan kekuatan
Lesmana dan Rama seluruh pasukan berjatuhan hingga akhirnya Rahwana mati
terbunuh melawan Lesmana. Akhirnya mereka kembali membawa kemenangan.

Setelah kembali Bharata menyerahkan tahta yang 14 tahun digantikan olehnya


kepada Rama. Akhirnya dengan rasa senang dan bahagia Shinta dan Rama
memimpin kerajaan Ayodya.
 tentang cinta Rama dan Shinta merupakan cerita roman yang sangat menarik
untuk diperbincangkan. Cerita Ramayana selain bercerita tentang peristiwa
pertarungan dahsyat namun kisah cintanya menjadi kisah abadi dalam budaya
hindu.

Cerita dimulai dengan cerita cinta segitiga antara Rama, Shinta dan Rahwana.
Dalam cerita ini pertarungan mendapatkan cinta Shinta penuh liku dan
pertempuran. Bahkan banyak pertarungan yang harus mengorbankan para
nyawa pasukan dan brahmana yang bertikai di dalamnya.

Perjalanan cinta antara tokoh Ramayana yakni Rama dan Shinta merupakan
perjalanan cinta suci yang sangat unik di masa itu, meski terpisah oleh waktu
dan ruang. Cinta Shinta dan rama tetap terjaga kesuciannya. Hingga akhirnya
mereka dipertemukan kembali.

Dalam pencarian Sinta dari penculikan Rahwana yang kejam dan jahat, Rama
dibantu oleh Lesmana sang adiknya serta Hanoman raja kera yang sangat sakti
dan sangat terkenal hingga saat ini.

Tokoh besar diantara mereka menjadikan kisah cinta ini dikenal dan menjadi
budaya dan tradisi oleh kepercayaan hindu. Rahwana berhasil mencuri Sinta
dan hendak memperistrinya namun Shinta tetap setia menanti sang Rama untuk
menjemputnya kembali.

Hanoman yang memiliki kesaktian dapat menyusup tempat dimana Shinta


disembunyikan oleh Rahwana. Berhasil menemui Shinta hingga akhirnya
diketahui olehnya dan membuatnya marah dan menyerang Hanoman serta
membakarnya hidup-hidup.

Pertarungan pun semakin sengit namun akhirnya kemenangan dapat diraih oleh
mereka ketika Rahwana berhasil ditaklukkan oleh Lesmana sang adik Rama.  Ia
mati karena di panah oleh Lesmana dan dihimpit gunung yang dibawa oleh
Hanoman.

Prabu Dasarata dari Ayodhya[sunting | sunting sumber]


Wiracarita Ramayana menceritakan kisah Sang Rama yang memerintah
di Kerajaan Kosala, di sebelah utara Sungai Gangga, ibu kotanya Ayodhya.
Sebelumnya diawali dengan kisah Prabu Dasarata yang memiliki tiga
permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra.
Dari Dewi Kosalya lahirlah Rama. Dari Dewi Kekayi, lahirlah Bharata. Dari
Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama Lakshmana dan Satrugna.
Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata.
Pada suatu hari, Resi Wiswamitra meminta bantuan Rama untuk melindungi
pertapaan di tengah hutan dari gangguan para rakshasa. Setelah berunding
dengan Prabu Dasarata, Resi Wiswamitra dan Rama berangkat ke tengah hutan
diiringi Lakshmana.
Selama perjalanannya, Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Resi
Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para raksasa yang
mengganggu upacara para Resi. Ketika mereka
melewati Mithila, Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia
berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sinta, puteri
Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sinta, Rama dan Lakshmana kembali
pulang ke Ayodhya.
Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas
permohonan Dewi Kekayi, Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta
kepada Bharata sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun.
Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, tetapi Rama menolak dan
menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya
Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Rama.
Rama hidup di Hutan[sunting | sunting sumber]
Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan
berbagai raksasa, termasuk Surpanaka. Karena Surpanaka bernafsu dengan
Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana.
Surpanaka mengadu kepada Rawana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi
marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan
Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculik Sinta, istri Sang Rama.
Dalam usaha penculikannya, Jatayu berusaha menolong namun tidak berhasil
sehingga ia gugur.
Rama yang mengetahui istrinya diculik mencari Rawana ke Kerajaan
Alengka atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Sugriwa,
Raja Kiskindha. Atas bantuan Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari
kekuasaan kakaknya, Subali. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan
Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan
ribuan wanara, mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka.
Rama menggempur Rawana[sunting | sunting sumber]
Rawana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk
puteranya – Indrajit – untuk menggempur Rama. Nasihat Wibisana (adiknya)
diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihak Rama. Indrajit
melepas senjata nagapasa dan memperoleh kemenangan, tetapi tidak lama. Ia
gugur di tangan Lakshmana. Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu
persatu, Rawana tampil ke muka dan pertarungan berlangsung sengit. Dengan
senjata panah Brahmāstra yang sakti, Rawana gugur sebagai ksatria.
Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan
kepada Wibisana. Sinta kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji.
Rama, Sinta, dan Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan
selamat. Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada
Rama. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata menyambut mereka dengan takzim
dan menyerahkan tahta kepada Rama.
Tak lama menjadi Raja dan Ratu di Kerajaan Ayodhya, Rama mendengar desas
desus rakyatnya tentang kesucian Sita. Rama pun mengusir Sita dalam keadaan
hamil dan Sita pergi ke tempat Resi Walmiki. Disana Sita menceritakan
perjalanannya dengan Rama. Sita melahirkan anak kembar, yaitu Kusa dan
Lawa. Beberapa tahun kemudian Rama mengadakan Upacara Aswamedha di
Kerajaan Ayodhya. Sita, Resi Walmiki, Kusa dan Lawa datang ke upacara
tersebut.
Lalu Kusa dan Lawa menyanyikan syair Ramayana. Rama kaget ada yang
menceritakan perjalanannya. Setelah itu Sita bersumpah di depan semua orang "
Jika aku suci maka Bumi akan menelanku." Tidak lama Ibu Dewi Pertiwi
menjemput Sita dan ia pun ditelan Bumi. Rama yang sakit hati menanggalkan
tubuhnya dan tidak lagi menjadi Perwujudan Wishnu. Rama pun meninggal di
pantai Uttara.

Anda mungkin juga menyukai