Anda di halaman 1dari 2

A.

Monumen Pancasila Sakti

I. Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Dibangun di
atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan
para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik
Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

Ketujuh pahlawan revolusi tersebut adalah:

 Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,


 Mayjen TNI R. Suprapto
 Mayjen TNI M.T. Haryono
 Mayjen TNI Siswondo Parman
 Brigjen TNI DI Panjaitan
 Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
 Perwira TNI Lettu Pierre Tendean Ajudan AH.Nasution

Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya
pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution,
Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.

Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan bermacam-
macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan Revolusi.
II. Kompleks Lubang Buaya

Lokasi Lubang Buaya tepatnya berada di Jakarta Timur. Di sana Anda akan melihat penampakan
Monumen Pancasila Sakti yang sengaja dibangun untuk mengabadikan tragedi G30S/PKI. Di sana
pun dijadikan area tempat wisata sebagai tempat berkunjung bagi orang-orang yang ingin
mengetahui sejarah, khususnya sejarah lubang buaya. Area itu dinamakan Komplek Lubang Buaya
yang memiliki luas sekitar 14,6 hektar.

Ketika Anda berada di sana, biasanya Anda akan menjumpai satu rombongan keluarga yang duduk
melingkar di pendopo dan menaungi sumur yang mana sumur merupakan tempat para jenderal
sebagai korban G30S dikubur. Rombongan tersebut berdoa dengan hening dan renung. Sehingga,
dapat dikatakan bahwa Monumen Pancasila Sakti yang letaknya di Komplek Lubang Buaya ini
bukan hanya sebagai monument sejarah, melainkan juga sebagai tempat wisata ziarah. Karena
banyak orang yang mengunjungi dan berdoa untuk para pahlawan yang gugur dan dikubur di sumur
Lubang Buaya.

Jangan hanya berdiam diri di depan pendopo saja, sebaiknya Anda masuk lebih dalam lagi, Anda
akan diantar oleh pembimbing museum yang bernama M. Yutharyani yan gmerupakan Perwira seksi
Pembimbingan Informasi Monumen Pancasila Sakti. Anda akan diantar menuju ‘sumur maut’. Sumur
Maut merupakan sumur yang digunakan sebagai penguburan para jenderal. Tak hanya sebagai
penguburan, sumur tersebut dijadikan sebagai tempat pembantaian bahkan ada yang dijatuhkan ke
dalam sumur hidup-hidup.

Anda belum dikatakan berkunjung ke Monumen Pancasila sakti, jika belum menuju Sumur Maut.
Karena tempat tersebut merupakan zona yang paling utama dalam Kompleks Memorial Lubang
Buaya. Areanya pun cukup luas yang berkisar 9 hektar. Lubang sumur dapat Anda lihat
berdampingan dengan tiga bangunan yang merupakan saksi bisu kekejaman Gerakan 30 September
1965.

Anda mungkin juga menyukai