0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan tentang makam Bung Karno di Blitar, mulai dari lokasi, fasilitas seperti museum dan perpustakaan, sampai manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang makam Bung Karno di Blitar, mulai dari lokasi, fasilitas seperti museum dan perpustakaan, sampai manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang makam Bung Karno di Blitar, mulai dari lokasi, fasilitas seperti museum dan perpustakaan, sampai manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Oleh : Dina Agustina (10) Dinda Utari (11) Objek Sasaran
Makam Bung Karno adalah sasaran atau lokasi
MAKAM BUNG observasi yang tepat karena merupakan salah satu tempat bersejarah, sekaligus merupakan salah satu KARNO objek wisata yang membuat Kota Blitar dikenal lebih luas oleh masyarakat luar. TUJUAN OBSERVASI
Mengenal lebih jauh makam Bung Karno, baik
seluk-beluk lokasi makam maupun manfaat keberadaan makam Bung Karno bagi penduduk sekitar kompleks makam. MARI MENGENAL SOEKARNO!!! Dr. Ir. H. Soekarno, lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Ir. Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1966. Beliau adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) pada tanggal 17 Agustus 1945 . Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Beliau meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun dan dimakamkan berdampingan dengan makam kedua orangtuanya di Blitar yang mana merupakan daerah asalnya dulu. Kini kompleks pemakaman Ir. Soekarno menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Blitar. LOKASI MAKAM BUNG KARNO Makam Ir. Soekarno terletak di Kel. Bendogerit, Kec. Sanan Wetan, Kota Blitar. Makam presiden pertama RI ini merupakan komplek pemakaman yang berada pada areal tanah seluas 1,8 m2. Komplek makam Bung Karno berada persis disisi jalan raya. Ada beberapa akses masuk, yaitu bisa melewati Jl.Kalasan atau Jl. Ir.Soekarno. Jikamelalui Jl. Ir.Soekarno, setelah pintu gerbang pengunjung akan melewati pos penjaga atau pos tamu. Disini setiap pengunjung diminta mengisi buku tamu dan keperluan kunjungan. Dari pos penjaga disisi kanan merupakan gedung perpustakaan dan museum Bung Karno, sedangkan disisi kiri tempat makam Bung Karno. MARI MENGENAL MUSEUM DAN PERPUSTAKAAN BUNG KARNO! Museum ini juga diikenal sebagai gedung Persada Soekarno, disini pengunjung bisa menyaksikan beragam koleksi lukisan dan peninggalan Sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Gedung persada Soekarno sendiri di resmikan oleh mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, pada tanggal 3 Juli 2004. Perpustakaan ini terletak tepat sebelah selatan Makam Bung Karno, di jalan Kalasan kelurahan Bendogerit. Perpustakaan bertaraf internasional ini termasuk di Kompleks Makam Bung Karno sebelah selatan berdampingan dengan Museum. Di samping bangunan perpustakaan, diisi juga dengan 2 karya seni yang berupa Patung Bung Karno serta dinding relief berisi perjalanan hidup Bung Karno dari masa muda, masa perjuangan diplomatis serta masa tuanya yang membentang di tepi kolam dari perpustakaan ke arah makam. Disini terdapat foto – foto dokumen perjuangan Bung Karno dan ada satu lukisan Bung Karno yang cukup berkesan, yaitu tepat di jantung lukisan Bung Karno tersebut dapat berdetak seperti hidup. MARI MENGENAL CUNGKUP MAKAM BUNG KARNO! Makam atau cungkup Bung Karno berada disebelah utara gedung perpustakaan dan museum. Ditandai dengan gapura besar sebagai pintu masuk. Memasuki pelataran makam, akan nampak sebuah bangunan berbentuk joglo, yaitu Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup ini diberi nama Astono Mulyo. Dahulu bangunan makam yang berbentuk joglo berukuran besar tersebut tertutup rapat oleh dinding kaca. Peziarah hanya bisa melihat batu nisan dari luar kaca penyekat. Perubahan tata ruang bangunan di makam itu terjadi pada 2001. Saat negeri ini dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati sebagai wapresnya, dinding kaca yang membalut bangunan makam itu dibongkar total. Kini pusara Bung Karno yang diapit oleh makam kedua orang tuanya, R.Sukemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, benar-benar terbuka untuk umum. Artinya, setiap peziarah yang datang ke joglo makam tersebut bisa langsung menyentuh batu nisan. Sebagai kawasan wisata ziarah andalan di kota blitar. Saat ini di sekitar areal cungkup makam Bung Karno, sudah disediakan fasilitas musholla, gazebo, dan taman untuk menambah keasrian makam. Makam Bung Karno sendiri, diresmikan oleh mantan Presiden Soeharto pada tanggal 21 Juni 1979. MARI MENGENAL PASAR SOUVENIR DI SEKITAR KOMPLEKS MAKAM! Di sekitar Makam Bung Karno, atau di seberang pintu keluar makam, berderet pusat oleh-oleh Blitar yang bisa dikunjungi wisatawan. Tepatnya, pusat oleh-oleh ini berada di sebelah barat makam atau di bagian belakang makam. Dari deretan kios yang ada, yang menjadi ciri khas oleh-oleh di Makam Bung Karno adalah kaos bergambar Sang Proklamator tersebut. Kaos tersebut didesain dengan sangat menarik, menampilkan sosok Bung Karno dalam berbagai pose dan pakaian kenegaraannya. Beberapa di antaranya juga disertai dengan kalimat dalam pidato-pidato Bung Karno yang nasionalis dan monumental selama menjadi Presiden RI pertama. Tidak hanya kaos, souvenir lain berupa foto-foto Bung Karno atau bersama keluarga juga tersedia di kios-kios tersebut. Ada pula souvenir lain dengan tema Bung Karno, seperti seperti baju tradisional Jawa, aksesoris bernuansa Jawa, souvenir dari bahan kayu dalam berbagai bentuk seperti jam meja, miniatur kendaraan dan lain-lain. MANFAAT KEBERADAAN MAKAM BUNG KARNO Sebagai destinasi wisata di kota Blitar, keberadaan makam Bung Karno dimanfaatkan penduduk sekitar untuk meraup keuntungan, seperti : membuka lapak-lapak dagang, seperti kios souvenir dan makanan khas Blitar membuka lahan parkir di sekitar makam Membuka jasa transportasi, seperti tukang becak maupun kereta kuda(delman) Membuka kios bunga untuk menyekar di makam.
Tidak hanya penduduk sekitar, namun juga
penduduk luar daerah banyak yang datang untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar makam.