0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober untuk mengenang peristiwa G30S/PKI dimana 6 jenderal dan 1 perwira tewas. Peristiwa ini memperkuat kembali ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang tidak boleh diganggu gugat. Peringatan ini bertujuan mendidik masyarakat akan sejarah bangsa dan pentingnya melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober untuk mengenang peristiwa G30S/PKI dimana 6 jenderal dan 1 perwira tewas. Peristiwa ini memperkuat kembali ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang tidak boleh diganggu gugat. Peringatan ini bertujuan mendidik masyarakat akan sejarah bangsa dan pentingnya melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober untuk mengenang peristiwa G30S/PKI dimana 6 jenderal dan 1 perwira tewas. Peristiwa ini memperkuat kembali ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang tidak boleh diganggu gugat. Peringatan ini bertujuan mendidik masyarakat akan sejarah bangsa dan pentingnya melestarikan nilai-nilai Pancasila.
(Judul tulisan maksimal 20 kata, jenis huruf Times New Roman 12, Bold, spasi 1)
Davin Bagas Kurniawan, Mierza Azizoel Haq, Muhammad Gunawan,
Muhammad Zahid Maulana XII MIPA 4
Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati
setiap 1 Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967. Ini terjadi setelah Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S atau G30S/PKI. Di mana ada enam orang jendral dan seorang perwira menjadi korban pembatantain. Awalnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini hanya dilakukan oleh Angkatan Darat. Tetapi saat ini Kesaktian Pancasila menjadi salah satu Hari Nasional yang diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dilansir dari laman Tribatanews Polri, Hari kesaktian pancasila diperingati 1 Oktober bermula dari Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada tanggal 17 September 1966. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus dilakukan oleh seluruh pasukan Angkatan Darat dan mengikutsertakan angkatan lainnya serta masyarakat. Peringatan ini bertujuan agar bangsa Indonesia mengingat kembali peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) dan juga untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa tersebut. Pada tanggal 1 Oktober 1966, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pertama kali dilakukan di Lubang Buaya, Jakarta. Mengenang latar belakang penetapan Hari Kesaktian Pancasila, G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, 6 orang jenderal dan 1 orang perwira TNI menjadi korban. Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean. Mereka ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. PKI sebagai otak dari gerakan tersebut berdalih, bahwa para jenderal tersebut akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno melalui Dewan Jenderal. Sehingga menurut mereka para jenderal tersebut harus dibantai karena para jendral tidak setuju dengan pembentukan angkatan kelima yang terdiri dari parah buruh dan petani yang dipersenjatai yang menyebabkan para jendral tersebut dianggap musuh oleh PKI Ketujuh korban dibunuh oleh PKI lalu dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur. Jenazah enam jenderal dan seorang perwira pertama tersebut diangkat dari sumur Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965. Saat diangkat kondisi para korban juga sangat mengenaskan banyak sekali luka tembak dan luka tidak teratur Ditemukannya korban peristiwa G30S tidak lepas dari peran seorang anggota kepolisian bernama Sukitman pada masa itu. Pasalnya pada 1 Oktober 1965, ia sempat dibawa paksa ke Lubang Buaya oleh kelompok G30S tetapi berhasil meloloskan diri. Peristiwa pemberontakan G30S/PKI hingga penemukan jenazah para jendral inilah yang kemudian menjadi rujukan peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Sebagai bentuk memorial dari peristiwa G30S/PKI dan pengingat perjuangan pahlawan revolusi yang mempertahankan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Pancasila maka Presiden Soeharto mendirikan Monumen Pancasila Sakti. Monumen ini berada di tanah seluas 14 hektare yang berada di Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur. Pada monumen ini terdapat tempat-tempat bersejarah, yaitu sumur tua yang dulu dijadikan sebagai tempat pembuangan jenazah 7 Pahlawan Revolusi, rumah penyiksaan, pos komando, dapur, dan mobil-mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi. Selain itu, terdapat Museum Paseban, dan Museum Pengkhianatan PKI (Komunis). Pembangunan monumen ini juga digunakan sebagai sumber pembelajaran mengenai peristiwa kelam yang pernah terjadi di Indonesia agar tidak pernah terulang lagi. gambar Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahunnya agar masyarakat dapat memahami sejarah bangsa Indonesia. Begitu pula pentingnya peran pancasila sebagai ideologi utama negara. Melansir dari Radio Republik Indonesia, Pancasila pada hakekatnya adalah jalan pikiran dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila telah menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu hingga kini. Maka alasan di balik kesaktian tersebut memiliki makna penting bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tidak boleh diubah oleh siapapun. Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 oktober diperingati karena ideologi Pancasila kembali dikuatkan oleh pemerintah pasca peristiwa G30S/PKI. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dapat dijadikan momentum untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme. Nilai-nilai utama dalam butir-butir pancasila bisa dimaknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa.