Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

“Makna Hari Kesaktian pancasila “

Disusun oleh:
Wulan Fitriah
XII MIPA 4

Jl. Pendidikan NO. 5 Mauk Kab. Tangerang


2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah -Nya,
agar dapat menyelesaikan tugas karya tulia ilmiah yang berjudul “Makna
Hari Kesaktian pancasila “ dengan tepat waktu
disusun untuk memenuhi tugas Karya Tulis Ilmiah, Selain itu, bertujuan untu
menambah wawasan tentang hari kesaktian pancasila bagi para pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Latar belakang terjadinya peristiwa tersebut yaitu ingin mengganti Pancasila


menjadi paham komunisme
Hari Kesaktian Pancasila ini ditetapkan tidak lepas dari peristiwa G30SPKI
peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI)
ini berupaya mengganti pancasila dengan ideologi yang berbeda.
Makna Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahunnya pada 1 Oktober
agar masyarakat dapat memahami sejarah bangsa Indonesia.
sejarah ini dimulai pada malam 30 September 1965, dimana terjadi penculikan
dan pembunuhan pada sejumlah anggota militer, mereka kemudian dibawa ke
sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. setibanya di markas
keempat anggota TNI AD itu dibunuh dan mayatnya dimasukkan dalam sumur
tua berdiameter 75 cm dengan kedalaman 12 m, mayat-mayat tersebut
ditemukan pada 4 Oktober 1965. Setelah ditemukan, mayat ketujuh anggota
TNI tersebut dimakamkan secara kenegaraan.
mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta pada 5
Oktober dan diangkat menjadi Pahlawan Revolusi
Selang setahun dari kejadian 30 September, Soeharto menetapkan 1 Oktober
sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila digunakan untuk mengenang tujuh anggota TNI AD
yang tewas dalam Lubang Buaya pada 30 September 1965. anggota TNI
tersebut terdiri dari 6 jenderal dan 1 kapten di antaranya:

 Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani


 Letnan Jenderal TNI (Anumerta) R. Soeprapto
 Letnan Jenderal TNI (Anumerta) S. Parman
 Mayor Jenderal TNI (Anumerta) M.T. Haryono
 Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan
 Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo
 Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andreas Tendean
1.2 Alasan Pemilihan Judul

Sebagai sarana edukasi kepada masyaarakat khususnya kalangan remaja


agar mengetahui adanya makna hari kesaktian pancasila

1.3 Tujuan Penulisan

- Mencari tahu tentang makna hari kesaktian pancasila


- Melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah dengan baik dan
benar
- Untuk memperluas wawasan keilmuan bagi penulis dan pembaca
- Untuk memenuhi tugas akhir kelas 12

1.4 rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, berikut beberapa rumusan masalah yang akan


dibahas pada makalah ini:

 Apakah pancasila itu?


 Bagaimanakah latar belakang adanya hari kesaktian pancasila
secara singkat?
 Apakah Gerakan 30 September itu?
 Apakah PKI itu?
BAB II
KAJIAN TEORI

Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah Negara. Pancasila
merupakan dasar Negara Indonesia, dan dasar negara itu sendiri merupakan
sumber kaidah hukum konstitusional yang mengatur negara beserta seluruh
unsurnya, yaitu rakyat, wilayah dan pemerintahan.Dasar suatu negara sering
disebut dasar falsafah negara atau fhilosofishe grundslag

Dasar negara merupakan nilai suatu norma untuk mengatur


pemerintahan negara atau merupakan sumber untuk menyelenggarakan negara.
Dasar negara juga merupakan suatu asaz kerohanian yang meliputi suasana
ketertiban atau cita-cita hukum, sehingga dasar negaramerupakan nilai, norma
suatu kaidah baik moral maupun hukum negara.

Hari Kesaktian Pancasila


Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan
Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di
tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif
dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok religi terbesar saat itu
menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah
unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai
Komunis Indonesia danmembenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia
1965-1966
Pada hari itu, enam Jendral dan 1 Kapten serta berberapa orang lainnya
dibunuh olehoknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya
kudeta. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil
diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian
menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September
G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

G30S PKI
Peristiwa G30S/PKI adalah peristiwa yang selalu dikaitkan dengan
kesaktian pancasila karena pada peristiwa tersebut terbukti ampuhnya
kesaktian pancasila. Tidak hanya itu, kesaktian pancasila juga terdapat dalam
setiap butir-butir pancasila itu sendiri yang telah di sah kan dalam pembukaan
UUD 1945.
Gerakan 30 September (dahulu juga disingkat G30SPKI, G-30S/PKI),
Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober)
adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September
sampai di awal 1 Oktober 1965 di mana enam perwira tinggi militer Indonesia
beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta
yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.Keenam
perwira tinggi militer Indonesia yang dibunuh tersebut adalah:
 Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan
Darat/Kepala Staf KomandoOperasi Tertinggi);
 Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD
bidang Administrasi);
 Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III
Menteri/Panglima AD bidangPerencanaan dan Pembinaan);
 Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD
bidang Intelijen);
 Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV
Menteri/Panglima AD bidang Logistik);
 Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur
Jenderal AngkatanDarat).
 Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran
utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya,
putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu
CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan
tersebut.
 Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
 Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil
Perdana Menteri II dr.J.Leimena);
 Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem
072/Pamungkas, Yogyakarta);
 Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem
072/Pamungkas, Yogyakarta);
 Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di
Pondok Gede, Jakarta yangdikenal sebagai Lubang Buaya.
Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.

PKI
Partai Komunis Indonesia (PKI) sendiri merupakan partai komunis yang
terbesar diseluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Sampai pada tahun
1965 anggotanya berjumlahsekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan
pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakanserikat buruh yang mempunyai
3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesiayang mempunyai
9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis
danartis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota
dan pendukung.Pada bulan Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Sukarno
menetapkan konstitusi di bawahdekrit presiden, sekali lagi dengan dukungan
penuh dari PKI. Ia memperkuat tangan angkatan bersenjata dengan mengangkat
para jendral militer ke posisi-posisi yang penting. Sukarnomenjalankan sistem
"Demokrasi Terpimpin". PKI menyambut "Demokrasi Terpimpin"
Sukarnodengan hangat dan anggapan bahwa dia mempunyai mandat untuk
persekutuan Konsepsi yaituantara Nasionalis, Agama dan Komunis yang
dinamakan NASAKOM.Pada era "Demokrasi Terpimpin", kolaborasi antara
kepemimpinan PKI dan kaum burjuisnasional dalam menekan pergerakan-
pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagalmemecahkan masalah-
masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspormenurun,
foreign reserves menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan
militermenjadi wabah.

PASCA G30S PKI


Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI AD, PKI mampu menguasai
dua sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan
Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI,
PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan30 September yang ditujukan
kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan
kudeta terhadap pemerintah. Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi”
yang diketuai oleh Letkol Untung Sutopo.Di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta,
PKI melakukan pembunuhan terhadap KolonelKatamso (Komandan Korem
072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf Korem
072/Yogyakarta). Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965. Kedua
perwira ini dibunuh karena secara tegas menolak berhubungan dengan Dewan
Revolusi. Pada tanggal 1Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit
menanggapi pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak"
dengan berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim diJakarta untuk
mencari perlindungan.
Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan
"persatuannasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para
korbannya, dan penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI
segera menganjurkan semua anggota danorganisasi-organisasi massa untuk
mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan
bersenjata. Pernyataan ini dicetak ulang di koran CPA bernama "Tribune".
Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Soviet
Brezhnev, Mikoyan danKosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno: "Kita
dan rekan-rekan kita bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah
membaik...Kita mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio
kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari
kekacauan...Imbauan ini akan dimengerti secara mendalam."
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Suharto
menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan
amanat presiden Sukarno kepada Suharto pada saat Suharto disumpah :

“Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan


Darat
pimpinannya saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu
Angkatan dari pada Republik Indonesia, Angkatan Bersenjata daripada
Republik Indonesia yang sama sekali menjalankan Panca Azimat Revolusi,
yang sama sekali berdiri di atas Trisakti, yang sama sekaliberdiri di atas
prinsip Berdikari, yang sama sekaliberdiri atas prinsip Manipol-USDEK.

Manipol-USDEK telah ditentukan oleh lembaga kita yang tertinggi sebagai


haluan negara Republik Indonesia. Dan oleh karena Manipol-USDEK ini
adalah haluan daripada negara Republik Indonesia, maka dia harus dijunjung
tinggi, dijalankan, dipupuk oleh semua kita. Oleh Angkatan Darat, Angkatan
Laut, Angkatan Udara, Angkatan Kepolisian Negara . Hanya jikalaukita
berdiri benar-benar di atas Panca Azimat ini, kita semuanya, maka barulah
revousi kitabisa jaya.
Soeharto, sebagai panglima Angkatan Darat, dan sebagai Menteri dalam
kabinetku, saya perintahkan engkau, kerjakan apa yang kuperintahkan
kepadamu dengan sebaik-baiknya. Saya doakan Tuhan selalu beserta kita dan
beserta engkau!”

Dalam sebuah Konferensi Tiga Benua di Havana di bulan Februari


1966, perwakilanUni-Sovyet berusaha dengan segala kemampuan mereka untuk
menghindari pengutukan atas penangkapan dan pembunuhan orang-orang yang
dituduh sebagai PKI, yang sedang terjadi terhadap rakyat Indonesia. Pendirian
mereka mendapatkan pujian dari rejim Suharto. Parlemen Indonesia
mengesahkan resolusi pada tanggal 11 Februari, menyatakan "penghargaan
penuh"atas usaha-usaha perwakilan-perwakilan dari Nepal, Mongolia, Uni-
Sovyet dan negara-negara lain di Konperensi Solidaritas Negara-Negara Afrika,
Asia dan Amerika Latin, yang berhasil menetralisir usaha-usaha para kontra-
revolusioner apa yang dinamakan pergerakan 30September, dan para pemimpin
dan pelindung mereka, untuk bercampur-tangan di dalam urusan dalam negeri
Indonesia."Peringatan sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati
sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September (G-30-S/PKI). Hari berikutnya,
1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada masa
pemerintahan Soeharto, biasanya sebuah film mengenai kejadian tersebut juga
ditayangkan di seluruh stasiun televisi di Indonesia setiap tahun pada tanggal
30September. Selain itu pada masa Soeharto biasanya dilakukan upacara
bendera di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya dan dilanjutkan dengan
tabur bunga di makam para pahlawan revolusi di TMP Kalibata. Namun sejak
era Reformasi bergulir, film itu sudah tidak ditayangkanlagi dan hanya tradisi
tabur bunga yang dilanjutkan.Lubang buaya saat ini.

revolusi di TMP Kalibata. Namun sejak era Reformasi bergulir, film itu sudah
tidak ditayangkanlagi dan hanya tradisi tabur bunga yang dilanjutkan

Lubang buaya saat ini


Momen Pancasila Sakti

Pada 29 September - 4 Oktober 2006, para eks pendukung PKI


mengadakan rangkaianacara peringatan untuk mengenang peristiwa
pembunuhan terhadap ratusan ribu hingga jutaan jiwa di berbagai pelosok
Indonesia. Acara yang bertajuk "Pekan Seni Budaya dalam rangka
memperingati 40 tahun tragedi kemanusiaan 1965" ini berlangsung di Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok. Selain civitas academica
Universitas Indonesia, acara itu juga dihadiri para korban tragedi kemanusiaan
1965, antara lain Setiadi, Murad Aidit, HaryoSasongko, dan Putmainah.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hari esaktian Pancasila

Anda mungkin juga menyukai