Anda di halaman 1dari 18

Gerakan 30 September

Gerakan 30 September1965
(G-30-S/PKI)
1965 KELOMPOK 8 (absen 28-31)
1. Rahma alia
2. Rahmi nazilah
3. Sahira gunawan
4. Septya rahmadani

Guru Pemimbing : Hilya Baity S.Pd M.Si

UPT SMA NEGERI 4 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
Kompetensi
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

inti
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, ttanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleransi, damai), santun, responsive daan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahann dalam berintteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan kebangsaan
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerpkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajajrinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi
3. 1 menganalisis upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
Dasar
disintergrasi bangsa G30SPKI

3.2 mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan


daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia
pada masa 1945-1965

4.1 merekonstruksi upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi


ancaman disintegrasi G30SPKI dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.

4.2 menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan


daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa
Indonesia pada masa 1945-1965.
Kilas Sejarah
semangat nasionalisme idonesia dalam wujud rasa persatuan
Indonesia sudah berlangsung sejak adanya kerajaan sriwijaya dan
majapahit. Tapi kemudian, memudar seiring dengan pejalanan waktu.
Usia Indonesia yang semakin bertambah membuat kondisi Indonesia
semakin mengkhawatirkan. Banyak pihak yang ingin mendapatkan
keuntungan dirinya sendiri, sehingga disintegrasi mengancam bangsa
Indonesia. Beberapa peristiwa yang mengancam disintegrasi bangsa
contohnya G30SPKI. Apakah penyebab terjadinya pemberontakan
tersebut? Bagaimana pula proses terjadinya serta akibatnya terhdap
bangsa Indonesia?, bagimana pula peran para tokoh nasional dan daerah
dalam mempertahankan keutuhan negara? Agar anda dapat mengetahui
jawabannya, pelajarilah materi berikut ini dengan seksama.
1. Pre-test

 Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk mengukur pemahaman awal anda


mengenai materi dalam bab ini
1. apa yang anda ketahui tentang Gerakan 30 september PKI?
2. Siapakah yang memelopori pemberontakan G30SPKI
3. sebutkan latar belakang adanya peristiwa G30SPKI
4. Sebutkan para pahlawan yang berjasa dalam mempertahankan keutuhan bangsa pada masa 1945-
1965!
1. Pre-test
 Jawab :
1. G30S PKI atau gerakan 30 September yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi salah
satu sejarah pahit bagi pemerintah Indonesia pada waktu itu. Peristiwa G30S PKI terjadi pada tahun 1965 dan
dimotori oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit, pemimpin terakhir PKI. Di bawah kendali DN Aidit,
perkembangan PKI semakin nyata walaupun diperoleh melalui sistem parlementer.

• G30S PKI terjadi pada malam hingga dini hari, tepat pada akhir tanggal 30 September dan masuk 1 Oktober
1965. Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga
dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan
dibawa menuju Lubang Buaya. Keenam perwira tinggi yang menjadi korban G30S PKI antara lain Letnan
Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono,
Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo
Siswomiharjo. Tujuan utama G30S PKI adalah menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti
negara Indonesia menjadi negara komunis. Seperti diketahui, PKI disebut memiliki lebih dari 3 juta anggota
dan membuatnya menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia, setelah RRC dan Uni Soviet.
1. Pre-test
 Jawab :
2. G30S/PKI dipimpin langsung oleh ketuanya pada saat itu yang bernama Dipa Aidit. D. N. Aidit sebagai tokoh
sentral dari gerakan PKI, menurut pakar sejarah yang ada di masa rezim Presiden Soeharto, adalah dalang utama
dari adanya gerakan 30 September 1995/PKI. Dalam melakukan makarnya, gerakan ini dilaksanakan atas satu
komando yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, yaitu Letnan Kolonel Untung
Syamsuri.

3. Secara umum, G30S PKI dilatarbelakangi oleh dominasi ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme
(NASAKOM) yang berlangsung sejak era Demokrasi Terpimpin diterapkan, yakni tahun 1959-1965 di bawah
kekuasaan Presiden Soekarno. Beberapa hal lain yang menyebabkan mencuatkan gerakan yang menewaskan para
Jenderal ini adalah ketidakharmonisan hubungan anggota TNI dan juga PKI. Pertentangan pun muncul di antara
keduanya. Selain itu, desas desus kesehatan Presiden Soekarno juga turut melatarbelakangi pemberontakan G30S
PKI. Dengan demikian latar belakang sekaligus alasan kenapa gerakan 30 September dapat terjadi ai antaranya
adalah:
1. Pre-test
 Jawab :
- Meningkatnya popularitas PKI di Indonesia, yang tergabung dalam 3 blok paham yang diakomodasi oleh
Soekarno, Nasakom (Nasional, Agama dan Komunis)
- Kekhawatiran AS terhadap jatuhnya Indonesia ketangan komunis
- Rumor kurang sehatnya Soekarno
- Ketidakpuasan sejumlah tokoh militer terhadap dewan jendral yang berkuasa di jajaran militer tertinggi yang
mengakibatkan terhambatnya naik jabatan.

4. 1)Sultan Hamengkubuwono IX
2)Frans Kaisiepo
3)K. H. Hasyim Asy'ari
4)Jenderal TNI Gatot Soebroto
5) Laksamana Madya TNI Yos Sudarso
Materi

 Gerakan 30 September 1965


1. Latar Belakang Munculnya G30SPKI
sejak terpilih menjadi ketua PKI tahun 1951. Dipa Nusantara Aidit dengan cepat membangun
Kembali PKI yang porak-poranda akibat kegagalan pemberontakan tahun 1948. berikut latar belakang
adanya peristiwa G30SPKI 1965.
a. PKI pernah melakukan pemberontakan di Madiun tahun 1948, namun gagal. Sejak tahun 1950, PKI
muncul lagi dan ikut dalam kehidupan partai politik.
b. D. N. Aidit dengan cepat membangun PKI sehingga pada pemilu tahun 1955 PKI menjadi salah satu
partai terbesar di Indonesia.
c. Kondisi social politik RI pada masa demokrasi terpimpin memberi peluang kepada PKI untuk
memperkuat pegaruhnya. Adanya pembelakuan doktrin nasakom turut mempertinggi percaturan
politik yang hanya diimbangi oleh Angkatan darat.
d. Pengaruh PKI ternyata berkembang juga di kalangan seniman, wartawan, guru, mahasiswa, dosen,
dan kaum intelektual lainnya.
Materi

 Gerakan 30 September 1965


2. Pemberontakan Gerakan 30 S/PKI 1965
Dalam usaha meyusun kekuatan dan merebut kekuasaan, PKI melakukan serangkaian kegiatan
sebagi beirkut.
a. Membentuk biro khusus di bawah pimpinan Syam Kamaruzaman. Tugas biro khusus adalah
merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasaan. Di sampig itu juga melakukan infiltrasi ke
dalam tubuh ABRI, organisasi politik, dan organisasi massa.
b. Menuntut dibentuknya Angkatan ke-5, yang terdiri atas buruh dan tani yang dipersenjata.
c. melakukan sabotase, aksi sepihak, dan aksi terror.
d. Melakukan aksi fitnah terhadap ABRI, khususnya TNI-AD, yang dianggap dan dinilai sebagai
pemnghambat pelaksanaan programnya, yakni dengan melancarkan isu dewan jendral.
e. Melakukan Latihan kemiliteran di lubang buaya, pondok gede, Jakarta.
Materi

 Gerakan 30 September 1965


2. Pemberontakan Gerakan 30 S/PKI 1965
secara fisik-militer Gerakan 30 September 1965 dipimpin oleh Letnal Kolonel Untung, Komandan
Batalion 1 Resimen. Gerakan ini dimulai pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965. Adapiun beberapa
Tindakan yang dilakukan Gerakan ini adalah sebagai berikut.
a. Menculik para jendral pimpinan TNI-AD untuk melumpuhkan kekuatan ABRI.
b. Menduduki Gedung RRI
c. Memperkuat basis pertahanan PKI di lubang buaya yang terletakdi dekat markas besar TNI-AU.
d. Membentuk dewan revolusi yang akan menggantikan pemerintahan sipil.
e. Mendemisionerkan cabinet Dwikora dan membentuk pemerintahan berdasarkan nasakom.
Materi

 Gerakan 30 September 1965


2. Pemberontakan Gerakan 30 S/PKI 1965
G-30-S/PKI 1965 didahului dengan penculikan 6 orang perwira tinggi dan seorang perwira pertama
Angkatan darat, antara lain : Letjen Ahmad Yani, Mayjen S. Parman, Mayjen R. Suprapto, Mayjen M. T.
Haryono, Brigjend D. I. Pandjaitan, Brigjend Sutoyo Siswomiharjo. Pada saat itu, ajudan jendral A. H.
Nasution yang Bernama Kapten Pierre Tendean juga terbunuh oleh G-30-S/PKI 1965. Geraka 30
September 965 juga berhasil menguasai 2 sarana penting komunikasi, yaitu RRI pusat dan Gedung
Telekomunikasi.
Penculikan dan pembunuhan serupa juga terjadi di Yogyakarta yang menimbulkan korban
Komandan Komando Resimen 072 Pamungkas Kolonel Katamso dan Kepala Staf Korem 072 Pamungkas
Letkol Sugyono. Keduanya dibunuh dengan kejam di Kentungan, daerah markas suatu Batalion yang
dikuasai oleh perwira, komunis.
Materi

 Gerakan 30 September 1965


3. Penumpasan G-30-S/PKI 1965
Setelah memperoleh gambaran jelas dan keyakinan bahwa Gerakan 30 September 1965 merupakan
Gerakan PKI, Mayjen Suharto selaku pangkustrad Menyusun rencana untuk menumpas Gerakan
pengkhianatan tersebut. Langkah-Langkah penumpasan G30S/PKI 1965 meliputi berikut :
a. Merebut RRI dan kantor Telkom dipimpin Sarwo Edhi Wibowo.
b. Mengadakan operasi penumpasan di basis Gerakan 30S/PKI di Lanut Halim Perdana Kusuma.
c. Menemukan jenazah para Jendral korban Gerakan 30 S/PKI.
Materi

 Gerakan 30 September 1965


3. Penumpasan G-30-S/PKI 1965
dalam waktu singkat pemberontakan G30S/PKI dapat diredam oleh kekuatan rakyat dan TNI. Reaksi atas
Gerakan PKI tersebut, pada tanggal 25 Oktober 1965 para mahasiswa mendirikan kesatuan berikut.
a. KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia)
b. KAPPI (Kesatuan Kasi Pemuda Pelajar Indonesia
c. KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia
Pada tanggal 20 Januari 1966 kesatuan aksi tersebut megajukan tuntutan kepada pemerintah yang dikenal
sebagai Tritura. Yang berisi :
d. Bubarkan PKI
e. Bersihkan cabinet dari unsur-unsur G-30-S/PKI.
f. Turunkan harga

Dalam pelaksanaan aksi tersebut mahasiswa Bernama


Arief Rahman Hakim gugur dan diangkat sebagai
Pahlawan Ampera.
TOKOH INTEGRASI

1. Sarwo Edhie
Sarwo Edhie merupakan Komandan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), Sarwo Edhie ditunjuk
untuk memimpin penumpasan PKI.

2. Soeharto
Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) menjadi tokoh penting
dalam penumpasan PKI.

3. A. H. Nasution
Kolonel AH Nasution memegang kendali atas penumpasan PKI. Saat itu dia menjabat sebagai Kepala Staf
Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI.

4. M. Jasin
M Jasin salah satu orang penting dalam penumpasan PKI. Pada tahun 1965, M Jasin sebagai Panglima Kodam
Brawijaya menggelar operasi militer untuk menumpas PKI.
TOKOH DISINTEGRASI
PEMBERONTAKAN G30SPK

1. Sjam Kamaruzaman
Sjam adalah Kepala Biro Chusus, lembaga rahasia di tubuh Partai Komunis Indonesia (PKI). Sjambertugas

merekrut tentara yang mendukung PKI. Aidit banyak berkoordinasi dengan Sjam saat persiapan G30S. Sjam
pula yang memanas-manasi Aidit agar cepat bergerak.
2. Dipa Nusantara (DN) Aidit
D. N. Aidit sebagai tokoh sentral atau dalam utama dari gerakan PKI dan sebagai Ketua Comite Central
PKI dia adalah orang nomor satu dan sangat berkuasa. Aidit dianggap berjasa besar bagi PKI.
3. Letkol Untung Sjamsuri
Letkol Untung Sjamsuri adalah komandan militer gerakan 30 September. Atas koordinasi Sjam, Untung
memerintahkan pasukannya menculik tujuh jenderal dan membawanya ke Lubang Buaya, Jakarta Timur.
5.
TOKOH DISINTEGRASI
PEMBERONTAKAN G30SPKI

4. Brigjen Soepardjo
Brigjen Soepardjo saat itu punya jabatan strategis, Komandan Komando Tempur di Kalimantan. Diduga
memang perwira ini telah dibina oleh Sjam Kamaruzaman dari Biro Chusus PKI. Soepardjo juga punya peran
penting sebagai juru bicara G30S untuk menemui Soekarno dan menjelaskan aksi ini.

5. Kolonel Abdul Latief


Bersama Letkol Untung dan Brigjen Soepardjo, Kolonel Abdul Latief merupakan salah satu perwira utama
pelaku G30S. Saat itu Latief menjabat Komandan Brigade Infanteri I/Djaja Sakti. Jabatannya strategis karena
dia membawahi pasukan pengaman ibu kota.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai