Anda di halaman 1dari 6

Istilah 

darat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian permukaan bumi yang padat; ta
nah yang tidak digenangi air (sebagai lawan dari laut atau air). Sementara daratan dalam KBBI adalah tan
ah yang luas (sebagai lawan laut atau pulau). Halnya dalam geografi, daratan adalah bagian permukaan 
bumi yang secara tetap (permanen) tidak tertutupi oleh air laut.  

Daratan adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap “permanen” tidak tertutupi oleh air laut.
Daratan merupakan tempat hidup “habitat” bagi sebagian besar makhluk hidup istilah darat lebih sering
dipakai dalam kalangan awam, sedangkan istilah daratan biasanya digunakan dengan batasan geografis.

Istilah darat dalam hal ini digunakan secara lebih umum, sedangkan "daratan" digunakan dengan batasa
n geografis. Permukaan bumi yang tertutupi oleh air lainnya, seperti sungai, rawa, atau danau, merupak
an bagian dari daratan, tetapi secara umum tidak disebut sebagai darat. Daratan merupakan tempat hid
up (habitat) bagi kebanyakan tumbuhan dan bagi banyak hewan yang bergantung secara langsung maup
un tidak langsung darinya.  

Wilayah tempat daratan bertemu dengan perairan disebut pesisir. Pembagian wilayah daratan dan perai
ran merupakan suatu hal yang fundamental bagi manusia dan dapat menjadi suatu kepentingan budaya 
yang kuat. Demarkasi antara daratan dan perairan berbeda‐beda didasarkan pada yurisdiksi setempat. B
atas maritim adalah suatu demarkasi yang bersifat politis. Berbagai batas alam ada untuk membantu me
nentukan titik temu daratan dan perairan.  

Bumi mempunyai bentuk lingkaran dengan permukaan yang tidak rata. Perbedaan ketinggian dari
permukaan bumi terjadi karena adanya pengaruh tenaga endogen “tenaga yang berasal dari dalam
bumi” dan tenaga eksogen “tenaga yang berasal dari luar bumi”.

Proses Terjadinya Daratan

Proses terbentuknya daratan tidak lepas dari proses terbentuknya planet bumi yang merupakan salah
satu benda langit yang terbentuk dari awan/gas/asap langit kemudian bumi itu berupa bintang yang
sangat kecil karena proses tekanan antar material pembentuk yang mempunyai tekanan (gravitasi)
kearah memusat (Inti bumi) sehingga menimbulkan pijaran panas memancar dilangit.

Kemudian saat melewati beberapa proses benda langit yang akhirnya diketahui bernama bumi (yang
saat itu masih berupa bola pijar) mulai mendingin (karena suhu ruang langit sangat dingin, karena
jaraknya jauh dari sumber panas (matahari), maka bumi yang termasuk jauh dari matahari dan
menerima kualitas panas Matahari lebih rendah daripada planet yg lebih dekat, sehingga lebih dulu
mendingin dan membeku menjadi es, bagian luar (kulit) bumi membentuk dasar tanah, air & atmosfer
(terjadi karena siklus alam). Selanjutnya mengalami (siklus) gejolak dari inti bumi yang mengarah keluar
ke permukaan bumi (gunung berapi) atau membentuk aktivitas vulkanik & tektonik dari gunung berapi
pada dasar tanah yang baru terbentuk itu.

Aktivitas inti bumi menimbulkan banyak terbentuk gunung berapi yang memancarkan meterial dari inti
bumi membentuk tanah daratan, sehingga dasar tanah dan tanah daratan yang terbentuk selama proses
aktivitas planet bumi (siklus tanah bumi) akan menimbulkan lempeng benua. Relief tanah lempeng
benua terbentuk karena siklus alam, tanah mempunyai jenis, berat, masa jenis & kandungan material
yang berbeda dan menekan ke inti bumi (gravitasi bumi) menimbulkan tekanan besar menghasilkan
panas inti bumi.

Bentuk relief daratan lempeng benua sebagian besar terbentuk karena proses siklus hidrologi global
dalam jumlah besar (pada masa itu terjadi banjir gadang berupa air bah yang menutupi permukaan
planet bumi karena es mencair dalam jumlah besar) sehingga 2/3 lebih permukaan bumi hampir ditutupi
oleh air yang seperti pada samudera altantik utara ke selatan telah mengikis memotong tanah antara
benua Amerika, Eropa & Afrika dalam jumlah sangat besar yang bentuknya seperti bentuk pola aliran
sungai raksasa.

Karakteristik wilayah daratan

Wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat.
Wilayah daratan memiliki ciri-ciri kenampakan dimana bisa terlihat kenampakan daratan yang berupa
pegunungan, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, sungai, dan danau, dsb

1. Dataran Tinggi

Dataran tinggi ialah jenis daratan pada permukaan bumi yang tingginya lebih dari 500 m diatas
permukaan laut. Dataran tinggi terbentuk akibat adanya proses erosi dan sedimentasi. Erosi ialah
peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air, es, hujan, pengaruh gravitasi atau akibat
makhluk hidup. Sedangkan sedimentasi ialah proses pengendapan material yang ditransportasikan oleh
media angin, air, es atau gletser di suatu cekungan. Dataran tinggi biasanya memiliki suhu yang sejuk
dan tanahnya subur.

Daerah dataran tinggi dengan luas area yang cukup luas pada daerah puncak dataran tinggi disebut
dengan plato “plateau”, plato dapat terbentuk karena erosi, sedimentasi, naiknya gunung berapi atau
karena ekstrusi lava. Contoh dataran tinggi di Indonesia antara lain ialah Dataran Tinggi Dekkan, Dataran
Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang.

Proses Terjadinya Dataran Tinggi

Dataran luas yg letaknya di daerah tinggi atau pegunungan disebut dataran tinggi.Dataran tinggi
terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya
dataran tinggi Dekkan, dataran tinggi Gayo, dataran tinggi Dieng, dataran tinggi Malang, atau dataran
tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas, yg tertimbun material dari lereng
gunung sekitarnya. Misalnya dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah) yg diduga oleh proses seperti itu.

2. Dataran Rendah

Dataran rendah ialah jenis daratan pada permukaan bumi yang berupa hamparan luas tanah dengan
tinggi kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Istilah ini diterapkan pada kawasan manapun yang
tidak termasuk kedalam dataran tinggi.
Suhu udara pada dataran rendah biasanya berkisar antara 23 derajat celcius sampai dengan 28 derajat
celcius, suhu pada daerah dataran rendah tidak terlalu dingin seperti pada dataran tinggi, tetapi juga
tidak terlalu panas.

Kondisi ekonomi masyarakat yang tinggi di dataran rendah umumnya lebih makmur dibandingkan yang
hidup didataran tinggi. Dari segi cuaca, dataran rendah memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Contoh
dataran rendah di Indonesia ialah dataran rendah Surakarta, dataran rendah Semarang, dataran rendah
Madiun dan dataran rendah Palembang.

Proses Terjadinya Dararan Rendah

Dataran rendah adalah tanah yg keadaannya relatif datar dan luas sampai ketinggian sekitar 200m dari
permukaan laut.Tanah ini biasanya ditemukan di sekitar pantai, tetapi ada juga yg terletak di
pedalaman. Di Indonesia banyak dijumpai dataran rendah, misalnya pantai timur Sumatera, pantai utara
Jawa Barat, pantai selatan Kalimantan, Irian Jaya bagian barat, dan lain-lain.

Dataran rendah terjadi akibat proses sedimentasi. Di Indonesia dataran rendah umumnya hasil
sedimentasi sungai.Dataran rendah ini disebut dataran alluvial. Dataran alluvial biasanya berhadapan
dengan pantai landai laut dangkal.Dataran ini biasanya tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih
padat bila dibandingkan dengan daerah pegunungan.

3. Gunung

Gunung ialah jenis daratan yang berupa bentuk tanah menojol diatas wilayah sekitarnya. Suatu daerah
menjulang tinggi baru dapat dikatakan gunung apabila ketinggiannya melebihi 610 meter. Ketika
mencapai ketinggian tertentu, gunung dapat memiliki lebih dari satu jenis iklim.

Sebenarnya tidak ada definisi umum untuk gunung, ketinggian, volume, kecuraman, jarak dan
kontinuitas merupakan kriteria utama yang biasanya dijadikan acuan dalam mendefinisikan gunung.
Menurut kurikulum lama sekolah dasar, istilah gunung sering merujuk pada gunung berapai, oleh karena
itu hanya terdapat 2 jenis gunung secara umum yakni gunung aktif dan gunung pasif.

Proses Terjadinya Gunung

Gunung terbentuk karena ada sumber panas di bawah tanah.Sumber panas tersebut adalah magma.
Magma ini panas dan bertekanan tinggi. Oleh karenanya, ia akan mencari jalan ke permukaan melalui
retakan-retakan pada batuan.Pada saat magma muncul ke permukaan, magma disebut sebagai lava dan
peristiwanya disebut erupsi atau letusan gunung berapi.

Ada letusan yang dahsyat karena magmanya kental dan bertekanan sangat tinggi (seperti yang terjadi
dengan G. Krakatau, lihat videonya di sini), ada pula letusan yang lemah karena magmanya encer dan
bertekanan rendah (seperti yang terjadi dengan gunung di Hawaii).Bila erupsi (atau letusan gunung
berapi) ini berlangsung berulang kali, maka lambat laun titik letusannya akan bertambah tinggi, karena
bertumpuknya hasil letusan sebelumnya. Tumpukan berbagai macam hasil letusan inilah yang
menyebabkan bentuk gunung perlahan tapi pasti akan terlihat mirip dengan bentuk ‘segitiga’ (bila
dilihat dari jauh).

4. Pegunungan

Pegunungan adalah barisan yang terbentuk dari gunung-gunung yang terkait secara geologis.
Pegunungan biasanya terbentuk karena gerakan lempeng tektonik melalui proses yang kompleks, selain
di bumi ternyata gunung juga telah ditemukan pada banyak planet lain dalam sistem tata surya kita.

Proses Terjadinya Pegunungan

Pegunungan terbentuk pada waktu terjadinya gerak kerak bumi yg dalam dan luas.Karena itu daerah
pegunungan biasanya relatif luas.Secara sederhana dapat kita bedakan pegunungan tua dan
pegunungan muda. Pegunungan tua merupakan pegunungan yg relatif rendah dengan puncaknya yg
relatif tumpul dan lerengnya landai.

Misalnya pegunungan Skandinavia dan Pegunungan Australia Timur yg terbentuk pada zaman Primer
(Paleozoikum). Sedangkan pegunungan muda pada umumnya tinggi dengan puncaknya yg runcing dan
lerengnya relatif curam. Pegunungan lipatan yg paling muda adalah hasil pengangkatan zaman tertier,
misalnya Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.

5. Bukit dan Perbukitan

Bukit adalah jenis daratan yang mempunyai permukaan tanah lebih tinggi dari permukaan tanah di
sekitarnya. Namun ketinggian bukit lebih rendah dari pada gunung “kurang dari 600 meter”. Namun
karena tidak ada definisi umum untuk bukit dan gunung, beberapa bukit ada yang dianggap sebagai
gunung dan demikian pula sebaliknya. Sedangkan perbukitan ialah rangkaian bukit yang berjajar pada
suatu daerah yang bukit-bukit tersebut terhubung secara geologis.

6. Lembah

Lembah merupakan jenis daratan yang lebih rendah dari pada permukaan di sekitarnya, biasanya
lembah merupakan daerah di sekitar pegunungan dengan struktur memanjang dan dialiri oleh sebuah
sungai. Lembah dapat memiliki luas sampai ribuan kilometer persegi. Dalam perkembangannya yang
dipengaruhi oleh berbagai fenomena geografi, lembah dapat berkembang menjadi ngarai dengan tebing
yang curam.

Proses Terbentuknya

Lembah dapat terbentuk dari beberapa proses geologis. Berdasarkan proses terbentuknya, lembah
dapat dibedakan menjadi :

Lembah berbentuk U yang umumnya berupa lembah gletser, terbentuk puluhan ribu tahun yang lalu
akibat erosi gletser.
• Lembah berbentuk V.

• Lembah berbentuk campuran

Depresi yang diperluas di permukaan Bumi yang biasanya dikelilingi bukit atau pegunungan dan
biasanya dikepung dengan sebuah sungai, bukit-bukit tersebut bisa berupa kemiringan yang curam
menuju outlet yang dapat berupa sungai lain, danau atau lautan.

7. Jurang “Tebing”

Jurang ialah formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal, tebing biasanya terbentuk akibat erosi.
Erosi ialah peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air, es, hujan, pengaruh gravitasi atau
akibat makhluk hidup. Tebing dapat ditemukan pada daerah pantai, pegunungan dan sepanjang sungai,
seringkali tebing terbentuk oleh bebatuan yang tahan terhadap perubahan cuaca.

8. Ngarai

Ngarai ialah jenis daratan berupa bentang alam menyerupai lembah tetapi memiliki sisi yang hampir
tegak lurus dengan permukaan tanah, keadaan tebing ngarai sangatlah curam. Ngarai terbentuk dari
lembah yang terus menerus terkikis akibat berbagai fenomena geografi.

9. Sungai, Rawa dan Danau

Sungai, rawa dan danau merupakan bagian daratan yang bisa ditutupi oleh air. Biasanya ketika kita
menyinggung tentang “darat” dalam artian umum, maka sungai, rawa dan danau tidak termasuk ke
dalamnya.

10. Paneplain

Peneplain adalah dataran yang luas dan hampir rata terbentuk dari proses tenaga eksogen yang
berlangsung terus menerus. Umumnya peneplain terbentuk karena pengikisan oleh angin dan air.
Peneplain merupakan dataran luas yang merupakan hasil akhir dari proses geografis atau proseserosi.

11. Delta

Menurut Coleman, 1968; Scott & Fischer, 1969, delta adalah dataran hasil pengendapan yang terbentuk
oleh aktivitas sungai dan muara sungai, dimana terjadi pengendapan sedimen yang menghasilkan
progradasi tidak teratur pada garis pantai.

Proses Terjadinya Delta

Delta terbentuk karena adanya suplai material sedimentasi dari sistem fluvial.Ketika sungai-sungai pada
sistem fluvial tersebut bertemu dengan laut, perubahan arah arus yang menyebabkan penyebaran air
sungai dan akumulasi pengendapan yang cepat terhadap material sedimen dari sungai mengakibatkan
terbentuknya delta.
Refrensi :

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Modul Geografi SMA Terbuka Semester 1. 2019. Bandung: Dinas
Pendidikan Propinsi Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai