Anda di halaman 1dari 10

BENTUK PERMUKAAN BUMI

Daratan
Dalam geografi, daratan adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap (permanen) tidak
tertutupi oleh air laut. Istilah darat digunakan secara lebih umum, sedangkan "daratan"
digunakan dengan batasan geografis. Permukaan bumi yang tertutupi oleh air lainnya, seperti
sungai, rawa, atau danau, merupakan bagian dari daratan, tetapi secara umum tidak disebut
sebagai darat.
Daratan merupakan tempat hidup (habitat) bagi kebanyakan tumbuhan dan bagi banyak
hewan yang bergantung secara langsung maupun tidak langsung darinya.

Bentuk Bentuk Muka Bumi Daratan:


1. Dataran Tinggi

Bentuk permukaan daratan yang pertama adalah dataran tinggi. Sesuai dengan namanya,
yang dimaksud datanran tinggi adalah bagian daratan yang mempunyai ketinggian lebih
daripada daerah di sekitarnya. Ketinggian yang dimiliki oleh dataran tinggi sekitar
ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan air laut (baca: ekosistem air laut). Dataran
tinggi di dunia ini banyak sekali, bahkan di Indonesia pun juga banyak. Beberapa contoh
dataran tinggi di dunia adalah Dataran Tinggi Dieng di Indonesia, Dataran Tinggi Deken
di India, Dataran Tinggi Patagonia, Dataran Tinggi Guyana, dan lain sebagainya.
2. Plato
Selain dataran tinggi, ada juga bentuk permukaan Bumi yang disebut dengan Plato. Plato
merupakan daerah yang menjorok ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang
dipuncaknya bersifat datar disebut. Plato ini bisa berada di dataran tinggi maupun berada
di dataran rendah. Sehingga plato yang tinggi dan mempunyai puncak berbentuk datar ini
akan sangat baik apabila digunakan sebagai altar atau panggung apabila ada sebuah
pertunjukkan. Plato yang mempunyai puncak datar ini terlihat unik apabila dibandingkan
dengan kenampakan alam lainnya yang ada di permukaan Bumi.
3. Dataran rendah

Apabila kita mengenal dataran tinggi maka ada pula yang disebut dengan dataran rendah.
Dataran rendah merupakan bagian permukaan Bumi yang mempunyai ketinggian yang
lebih rendah daripada aderah yang ada di sekitarnya. Ketinggian dataran rendah ini
antara 0 hingga 200 meter di atas permukaan air laut. Dataran rendah seringkali dipih
untuk digunakan sebagai tempat pemukiman manusia, karena dataran rendah ini sangat
cocok. Selain karena kontur tanahnya yang datar, dataran rendah sebagian besar
wilayahnya memiliki tanah yang subur, sehingga cocok digunakan untuk bercocok
tanam. Dataran rendah yang berada di Indonesia diantaranya adalah Dataran Rendah
Solo dan Dataran Rendah Pantai Utara Jawa.
4. Depresi Kontinental

Mirip seperti dataran rendah, selanjutnya kita menemui sebuah depresi kontinental.
Apabila dataran rendah mempunyai ketinggian minimum 0 meter diatas permukaan air
laut, justru depresi kontinental ini ketinggiannya dibawah permukaan air laut. Sehingga
dapat dikatakan bahwa depresi kontinental merupakan bagian dari daratan yang
ketinggiannya dibawah permukaan air laut. Contoh depresi kontinental yang ada di dunia
adalah di Amsterdam, Belanda yang dibangun di bawah permukaan air laut untuk
membendung teluk. Terkadang depresi kontinental ini tidak terlihat dari daratan karena
tertutup oleh air laut.
5. Gunung

Bentuk permukaan Bumi di daratan yang selanjutnya adalah gunung. Mengenai gunung,
pasti kita sudah pernah mengenalnya lebih dulu. Gunung juga banyak kita temui di
sekitar kita, yakni di Indonesia. Indonesia mempunyai banyak sekali gunung, sehingga
tidak sulit untuk menemukannya. Gunung merupakan tonjolan yang ada di permukaan
Bumi. Karena gunung merupakan tonjolan, maka gunung mempunyai ketinggian yang
lebih tinggi daripada wilayah daratan yang ada di sekitarnya. Ketinggian gunung ini
antara ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan air laut. Gunung memiliki tiga
bagian pokok, yakni :
Puncak gunung, yakni bagian atas dari gunung
Lereng gunung, yakni bagian tengah dari gunung yang berupa sisi miring
Kaki gunung, yakni bagian bawah gunung yang biasanya sudah dijadikan tempat
pemukiman masyarakat.
Menurut aktivitasnya, gunung dibagi menjadi dua macam, yakni gunung yang bisa
mengalami erupsi atau gunung aktif dan juga gunung yang tidak mengalami erupsi atau
gunung pasif. Adapun penjelasan dari masing- masing gunung tersebut adalah sebagai
berikut:
Gunung aktif
Gunung aktif kita kenal sebagai gunung berapi, yakni gunung yang masih bisa
mengalami erupsi. Erupsi (baca: erupsi linear) sendiri merupakan proses pengeluaran
material- material yang terkandung di dalam perut bumi melalui sebuah saluran yang
menyerupai pipa yang ada di perut gunung. Erupsi (baca: erupsi sentral) pada gunung
berapi ini bisa terjadi dalam suatu periode, misalnya gunung berapi yang mengalami
erupsi empat tahun sekali. Dalam periode erupsi ini, setian gunung berapi mempunyai
periode yang berbeda- beda.
Dalam peristiwa erupsi ini akan banyak dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif
maupun negatif. Namun kebanyakan dampak yang terjadi adalah dampak negatif.
Beberapa erupsi (baca: erupsi eksplosif dan efusif) menjadi sebuah bencana alam yang
dasyat dan bahkan menghilangkan nyawa banyak orang, namun beberapa erupsi tidak
terlalu berbahaya. Hal ini tergantung pada besar kecilnya erupsi yang terjadi. Indonesia
sendiri sudah terlalu sering mengalami erupsi gunung berapi, sehingga bukan merupakan
hal yang baru lagi. Beberapa gunung aktif dan sering mengalami erupsi di Indonesia
antara lain Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Sinabung, Gunung Bromo dan lain
sebagainya.
Gunung Tidak Aktif
Gunung tidak aktif adalah oposisi dari gunung aktif. Gunung tidak aktif ini juga sering
disebut sebagai gunung mati. Gunung tidak aktif adalah gunung yang sudah tidak
mengalami erupsi lagi, sehingga tidak mengeluarkan material- material vulkanik yang
ada di dalamnya. Gunung menjadi tidak aktif karena disebabkan oleh beberapa faktor.
Gunung yang tidak aktif pada awalnya ada yang merupakan gunung aktif dan kemudian
mati, maupun memang merupakan gunung mati pada awal kemunculannya. Contoh
gunung yang tidak aktif yang ada di Indonesia adalah Gunung Merbabu, dan Gunung
Tangkuban Perahu.

6. Pegunungan

Bentuk permukaan Bumi di daratan yang selanjutnya adalah pegunungan. Pegunungan


mempunyai nama yang mirip dengan gunung bukan? Hal ini memang pegunungan
merupakan kumpulan dari beberapa gunung yang menyambung menjadi satu. Sehingga
di pegunungan ini kita akan menjumpai banyak gunung. Namun di pegunungan, kita
tidak akan menjumpai gunung aktif, karena pegunungan tidak mengalami erupsi.
Pegunungan bisa terbentang panjang hingga ke wilayah lain. Pegunungan dibagi menjadi
dua jenis, yakni pegunungan tinggi dan juga pegunungan rendah. Untuk penjelasan
masing- maisng pegunungan adalah sebagai berikut:
Pegunungan tinggi
Jenis pegunungan yang pertama adalah pegunungan tinggi. pegunungan tinggi
merupakan pegunungan yang memiliki ketinggian hingga mencapai lebih dari 1.500
meter di atas permukaan air laut. Ada contoh pegunungan tinggi di Benua Asia yang
sangat terkenal, yakni Pegunungan Alpen.
Pegunungan rendah
Selain pegunungan tinggi, ada jenis pegunungan yang lainnya yakni pegunungan
rendah. Sesuai dengan namanya, pegunungan rendah dan pegungan tinggi yang
membedakan keduanya adalah ketinggian yang dimilikinya. Pegunungan rendah
mempunyai ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter di atas permukaan air
laut.
7. Bukit dan Perbukitan

Relief dari permukaan Bumi atau daratan yang selanjutnya adalah bukit atau perbukitan.
Sama seperti gunung dan pegunungan, bukit juga merupakan tonjolan yang ada di
permukaan daratan, sehingga bukit mempunyai ketinggian yang lebih tinggi daripada
daerah yang ada di sekitarnya. Perbedaan bukit/ perbukitan dengan gunung/ pegunungan
adalah ketinggiannya dan juga statusnya. Perbukitan atau bukit tidak setinggi gunung,
dan biasanya tidak terlalu besar juga. Kemudian, bukit juga tidak bisa mengalami erupsi
seperti gunung. Bukit- bukit yang berjumlah lebih dari satu dan berjajar disebut dengan
perbukitan. Biasanya bukit mempunyai ketinggian antara 200 hingga 500 meter di atas
permukaan air laut. Bukit biasanya mempunyai udara yang sejuk dan juga pemandangan
yang indah, sehingga wilayah perbukitan banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata.
8. Lembah

Selain berupa tonjolan, selanjutnya bentuk relief permukaan daratan berupa cekungan
atau dataran yang rendah, salah satunya adalah lembah. Lembah merupakan dataran
rendah yang berada di sekitar perbukitan atau pegunungan. Sela- sela yang ada di kaki
perbukitan atau pegunungan ini disebut dengan lembah. Dengan kata lain lembah
merupakan dataran rendah yang dikelilingi oleh perbukitan/ pegunungan atau kaki
perbukitan/ pegunungan. Lembah banyak digunakan sebagai tempat pemukiman
masyarakat, oleh karena mempunyai ketinggian yang rendah, maka udara (baca: polusi
udara) yang ada di lembah ini bersifat lebih hangat daripada di perbukitan yang
wilayahnya lebih tinggi.
9. Jurang

Selain lembah, bentuk permukaan daratan berupa cekungan adalah jurang. Tidak seperti
lembah yang biasanya landai dan luas, jurang bersifat lebih cekung, sempit, dan diapit
oleh tebing- tebing yang sangat terjal. Jurang mempunyai kedalam yang sangat dalam.
Dasar jurang biasanya berupa sungai (baca: manfaat sungai) atau hutan (baca: jenis hutan
berdasar tinggi tempatnya). Jurang merupakan salah satu relief Bumi yang berbahaya,
karena apabila ada kecelakaan dam masuk jurang maka kebanyakan akan meninggal.
Itulah beberapa bentuk permukaan Bumi yang berupa daratan. Daratan yang menjadi
tempat hidup manusia dan sebagian besar binatang juga tumbuh- tumbuhan mempunyai
banyak bentuk yang berbeda. Hal ini akan membuat keadaanya berbeda- beda pula. Oleh
karena karekatristik (misalnya suhu udara dan kecukupan sinar matahari) juga berbeda,
maka binatang dan tumbuh- tumbuhan yang cocok juga berbeda. Misalnya tumbuhan
yang bisa tumbuh di dataran tinggi akan berbeda dengan tumbuhan yang bisa tumbuh di
dataran rendah.
Bentuk Permukaan Bumi Perairan
Perairan meliputi sebagian besar dari permukaan Bumi. Maka dari itulah Bumi menjadi
planet (baca: planet di tata surya) yang ideal sebagai tempat atau hunian makhluk hidup. Hal
ini karena sifat air yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Perairan meliputi 2/3
dari permukaan Bumi. Meski manusia hidup di daratan, namun kenyataan mengatakan bahwa
Bumi lebih banyak berupa perairan daripada daratan. Adapun bentuk- bentuk permukaan
Bumi yang berupa perairan terbagi- bagi atas beberapa macam rupa, antara lain adalah:
1. Dangkalan atau Paparan Benua

Bentuk permukaan Bumi yang berupa perairan, yang pertama adalah dangkalan atau
paparan benua. Yang dimaksud dengan dangkalan atau paparan Benua adalah permukaan
laut yang luas dan juga memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Bentuk permukaan
Bumi berupa perairan yang satu ini merupakan kepanjangan dari daratan pulau maupun
benua. Oleh karena kedalamannya yang hanya sedikit, maka wilayah dangkalan ini
sangat pas untuk sekedar berenang atau snorkeling. Di wilayah Indonesia sendiri kita
dapat menemui jenis permukaan yang seperti ini, yakni dangkalan Sunda (paparan
Sunda) dan dangkalan Sahul.
2. Punggung Laut

Bentuk perairan yang selanjutnya adalah punggung laut. Punggung laut juga merupakan
bagian dari perairan. Punggung laut merupakan bentuk permukaan laut yang menyerupai
sebuah bukit. Bukit sendiri merupakan bagian yang menonjol lebih tinggi daripada
bagian yang lainnya. Sehingga punggung laut merupakan bukit yang berada di dalam
laut. Meski demikian punggung laut ini tidak sampai muncul di permukaan laut, dan kita
tidak bisa melihatnya dari daratan.
3. Ambang Laut

Selain dangkalan dan juga punggung laut, selanjutnya ada ambang laut. Ambang laut
merupakan bagian dari bentuk permukaan Bumi berupa perairan. Yang dimaksud dengan
ambang laut adalah permukaan daratan laut dangkal dan juga sebagai pemisah dua buah
lautan yang dalam. Ada ambang laut yang terkenal di dunia ini, yakni ambang laut Sulu
dan juga ambang laut Gibraltar.
4. Gunung Laut

Setelah kita membicarakan mengenai punggung laut dan juga ambang laut, masih ada
bentukan lain dari permukaan Bumi berupa perairan, yakni gunung laut. Sama seperti
punggung laut, bahwa gunung laut ini mirip gunung yang ada di daratan, namun letaknya
ada di bawah laut. Sama seperti gunung yang ada di daratan, gunung laut ini ada yang
aktif dan ada juga yang tidak aktif. Gunung laut (baca: bahaya gunung api bawah laut)
yang aktif, artinya gunung laut ini dapat mengalami erupsi sewaktu- waktu. Gunung laut
yang masih aktif ada juga di wilayah Indonesia. Gunung laut yang masih aktif di
Indonesia adalah Anak Gunung Krakatau yang ada di selat Sunda, yang memisahkan
antara Pulau Jawa dan Juga Pulau Sumatera. Dahulu Gunung Karakatau yang juga ada di
Selat Sunda mengalami erupsi atau letusan dan telah mengakibatkan banyak kerusakan
yang terjadi. Gunung Krakatau ketika mengalami erupsi telah menyebabkan tsunami
yang terjadi di wilayah lautan tersebut.
5. Palung Laut

Selanjutnya ada palung laut. Palung laut juga merupakan relief yang ada di daratan,
namun letaknya ada di dalam lautan. Apabila kita di dataran mengenal yang namanya
jurang, maka dilautan pun kita mengenal palung laut. Palung laut menyerupai sebuah
jurang (baca: jurang terdalam di dunia) yang ada di dalam laut. Seperti halnya jurang
yang ada di daratan, palung laut adalah lubang yang sangat dalam dan diapit oleh dinding
yang sempit dan curam. Palung laut memanjang ke bawah dan menyerupai huruf V.
Selain itu palung laut juga merupakan titik yang paling dalam yang ada di Bumi. Titik-
titik paling rendah yang ada di Bumi ini berada di palung- palung Samudera. Ada banyak
sekali palung yang ada di dunia ini, dan palung terdalam sekaligus menjadi titik terendah
di Bumi ini terletak di Palung Mariana yang ada di wilayah samudera Pasifik.
6. Lubuk Laut atau Beken

Lubuk laut juga dikenal dengan nama beken. Lubuk laut juga merupakan bentuk
permukaan Bumi yang berupa perairan.Yang dimaksud dengan lubuk laut adalah
permukaan laut yang memiliki bentuk sebagai cekungan besar dan juga lebar. Lubuk laut
atau beken ini juga mempunyai kedalaman yang sangat dalam. Lubuk laut atau beken ini
juga menyerupai salah satu bentuk relief permukaan Bumi di daratan, yakni yang kita
kenal sebagai lembah. Sehingga yang dimaksud dengan lubuk laut adalah lembah yang
terdapat di dalam laut.
7. Pulau Karang

Bentuk permukaan Bumi berupa perairan yang selanjutnya adalah pulau karang. Pulau
karang adalah bentuk permukaan laut yang berbentuk seperti halnya pulau yang terdiri
atas batuan dan juga karang yang berjumlah sangat banyak. Batuan- batuan karang ini
terbentuk atas binatang- binatang yang sudah mati dan bertumpuk menjadi satu. Karena
jasad binatang- binatang ini sangat banyak, akibat peran waktu yang sangat lama, pada
akhirnya jasad binatang ini mengeras dan berubah menjadi karang.

Anda mungkin juga menyukai