Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1 | Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan

Ekologi Dataran Rendah

A. Pengertian Dataran Rendah


Kata ‘dataran rendah’ terdiri dari kata ‘dataran’ yang diartikan sebagai
bagian permukaan bumi berupa tanah lapang yang datar atau landai
mendekati rata. Sedangkan pengertian dataran rendah adalah suatu hamparan
tanah lapang dengan ketinggian yang relatif rendah yaitu tidak lebih dari 200
meter di atas permukaan laut. Sebagai salah satu keseragaman bentuk muka
bumi, dataran rendah juga dikenal dengan istilah dataran aluvial.
Dataran rendah muncul akibat adanya sedimentasi sungai. Proses
sedimentasi sungai ini membuat tanah di dataran rendah menjadi tanah yang
subur (baca : Cara Melestarikan Tanah). Dataran rendah biasanya berdekatan
dengan daerah pantai dan hilir sungai. Posisi tersebut membuat dataran
rendah sering mengalami banjir. Dari segi cuaca, dataran rendah memiliki
curah hujan yang cukup tinggi. Suhu di daerah dataran rendah berkisar antara
23 derajat sampai 28 derajat celcius. Karena tanahnya yang subur dan juga
suhu udara yang tidak terlalu dingin, dataran rendah banyak digunakan
sebagai tempat tinggal dan biasanya termasuk kawasan padat penduduk.
Masyarakat yang tinggal di dataran rendah juga mempunyai kualitas hidup
yang baik karena perekonomian di daerah tersebut cukup berkembang. [1]
Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian
yang diukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m)
istilah ini diterapkan pada kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan
relatif datar yang berlawanan dengan dataran tinggi. Suhu udara didataran
rendah, khususnya untuk wilayah Indonesia berkisar antara 23o C sampai
dengan sepanjang tahun. Hutan dataran rendah merupakan hutan yang
tumbuh di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 -120 m. [2]

B. Karakteristik Dataran Rendah


Segala sesuatu tentang dataran rendah sangat berlawanan dengan
dataran tinggi. Dataran ini memiliki karakteristik sendiri berkaiatan dengan

Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi


Tugas 1 | Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan

letak geografis, aktivitas warga yang berkaitan dengan profesi, jenis pakaian,
bentuk rumah, jenis minuman yang disukai, dan bahkan jenis tanaman yang
bisa tumbuh dan biasa dibudidayakan. [3]
Berdasarkan letak geografisnya, dataran rendah adalah dataran yang
berada diantara 0-200m atau 500m di atas permukaan laut. Hal ini membuat
suhu di dataran ini berbeda dengan dataran tinggi. Suhu di dataran ini
berkisar antara 23oC-28oC, sehingga hawa yang dirasakan juga hawa panas.
Secara geografis, keadaan tanah di daerah ini cukup mendukung untuk
pertanian karena tanahnya sangat subur. Mengapa bisa begitu? Hal ini
dikarenakan tanah di daerah ini merupakan hasil sedimentasi tanah alluvial.
Tanah alluvial merupakan tanah hasil erosi dari gunung berapi atau dataran
tinggi yang hanyut bersama air sungai. Tanah ini dipercaya dapat
menyuburkan tanaman. [3]
Di daerah tropis secara umum dicirikan oleh keadaan iklim yang
hampir seragam. Namun dengan adanya perbedaan geografis seperti
perbedaan ketinggian tempat di atas permukaan laut (dpl) akan menimbulkan
perbedaan cuaca dan iklim secara keseluruhan pada tempat tersebut, terutama
suhu, kelembaban dan curah hujan. Unsur-unsur cuaca dan iklim tersebut
banyak dikendalikan oleh letak lintang, ketinggian, jarak dari laut, topografi,
jenis tanah dan vegetasi. Pada dataran rendah ditandai oleh suhu lingkungan,
tekanan udara dan oksigen yang tinggi. Sedangkan dataran tinggi banyak
mempengaruhi penurunan tekanan udara dan suhu udara serta peningkatan
curah hujan. Laju penurunan suhu akibat ketinggian memiliki variasi yang
berbeda-beda untuk setiap tempat. Kemiringan lereng merupakan faktor yang
perlu diperhatikan, sejak dari penyiapan lahan pertanian, usaha
penanamannya, pengambilan produk-produk serta pengawetan lahan. Lahan
yang mempunyai kemiringan dapat lebih mudah terganggu atau rusak, lebih-
lebih bila derajat kemiringannya besar. Tanah yang mempunyai kemiringan
>15% dengan curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan longsor tanah.
[4].

Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi


Tugas 1 | Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan

C. Ekologi Dataran Rendah


Vegetasi hutan dataran rendah memiliki keunikan tersendiri. Dua
karakteristik utama yang membedakan hutan dataran rendah dengan bioma
terestrial lainnya adalah tingginya kerapatan jenis pohon dan statuskonservasi
tumbuhannya yang hampir sebagian besar dikategorikan jarang secara lokal
(Clark,1999). Komposisi jenis dan keanekaragaman tumbuhan di hutan
tergantung pada beberapa faktor lingkungan seperti kelembaban, nutrisi,
cahaya matahari,topografi, batuan induk, karateristik tanah, struktur kanopi
dan sejarahtatagunalahan. [5]
Asosiasi terbagi menjadi asosiasi positif dan asosiasi negatif. Asosiasi
positif terjadi apabila suatu jenis tumbuhan hadir secara bersamaan dengan
jenis tumbuhan lainnya dan tidak akan terbentuk tanpa adanya jenis
tumbuhan lainnya tersebut. Asosiasi negatif terjadi apabila suatu jenis
tumbuhan tidak hadir secara bersamaan. Karakteristik hutan dataran rendah
yaitu sesaknya pepohonan dalam satu area. Kita dengan mudah menjumpai
bagian-bagian pohon banyak bertebaran di dalam hutan. Dari bagian-bagian
tumbuhan ini memberikan kontribusi yang besar untuk bahan anorganik di
dalam hutan siklus hara. Hal ini menciptakan variasi tipe-tipe hutan
berdasarkan bahan anorganiknya. Karakteristik hutan dataran rendah yang
sering basah membuat mudah di jumpai tumbuhan pohon penahan. Akar-akar
pepohonan harus bersaing dengan organisme lain seperti pancang, tiang,
batang, mendapatkan senyawa karbon organic dan nutrisi hara. [5]
Jika dilihat dari jumlah penduduknya, penduduk di dataran yang
rendah jauh lebih padat daripada dataran tinggi. Hal ini dikarenakan beberapa
alasan yang mendukung. Pertama, tanah di daerah ini cukup datar, sehingga
memungkinkan pembangunan daerah seluas mungkin. Di daerah ini, banyak
dibangun gedung bertingkat, jalan, jembatan, dan rumah- rumah tingkat.
Selain itu, alat tranportasi dan pembangunan jalannya juga lebih nyaman,
tidak naik turun seperti halnya di daerah dataran tinggi. Kedua, dataran
rendah lebih diminati sebagai tempat tinggal karena aktivitas yang bisa
dilakukan warga jauh lebih beragam dan lebih dinamis daripada dataran

Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi


Tugas 1 | Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan

tinggi. Aktivitas warga jauh lebih beragam, sehingga mata pencaharian yang
digeluti tidak hanya bertani, berkebun, atau beternak, tetapi juga membuka
home industri. Aktivitas lain di dataran ini adalah sebagai sentra bisnis,
sehingga banyak juga yang menjadi pekerja pabrik atau pegawai negeri.
Ketiga, hampir semua kegiatan penduduk berpusat di dataran rendah. Hal ini
dikarenakan letak ibu kota negara Indonesia ada di dataran ini. Pusat
pendidikan, hukum, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
administrasi negara berada di dataran yang rendah, yaitu Kota Jakarta.
Dataran rendah memang masih menjadi idola untuk tempat tinggal. Namun
sayang, sepertinya bencana banjir pun senang melintasi daerah ini. Ya, daerah
dataran rendah yang padat sering kali didatangi bencana banjir. Kemungkinan
besar hal ini terjadi karena ulah manusia sehingga keadaan alam tidak lagi
seimbang. Banyak lahan yang harusnya digunakan sebagai daerah hijau,
justru dibangun gedung-gedung bertingkat sebagai pemukiman. Bahkan,
daerah pinggiran sungai pun menjadi incaran. [3]

Sumber :

[1] Citra. 2016. Pengertian Dataran Rendah dan Manfaatnya.


https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/pengertian-dataran-
rendah diakses pada 11.15 WITA tanggal 13 September 2018.

[2] Redesmi, Wiska. 2014. Ekosistem Hutan Dataran Rendah Tahura 6E.
http://ekosistemtahura.blogspot.com/2014/07/makalah-ekosistem-hutan-
dataran-rendah.html diakses pada 11.00 WITA tanggal 13 September
2018.

[3] Maulz. 2015. Pertanian Dataran Rendah.


https://maulzxxx.wordpress.com/2015/01/03/pertanian-dataran-rendah/
diakses pada 11.30 WITA tanggal 13 September 2018.

Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi


Tugas 1 | Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan

[4] Mujtaba aang. 2016. Laporan Besar Ekologi Pertanian.


http://aangmujtaba.blogspot.com/2016/08/laporan-besar-ekologi-
pertanian.html diakses pada 11.20 WITA tanggal 13 September 2018.

[5] Setiyo, Reno. 2014. Makalah Ekosistem Dataran Rendah Rumbi.


http://renosetiyo.blogspot.com/2014/05/makalah-ekosistem-dataran-
rendah-rumbi.html diakses pada 11.45 WITA tanggal 13 September 2018.

Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi

Anda mungkin juga menyukai