letak geografis, aktivitas warga yang berkaitan dengan profesi, jenis pakaian,
bentuk rumah, jenis minuman yang disukai, dan bahkan jenis tanaman yang
bisa tumbuh dan biasa dibudidayakan. [3]
Berdasarkan letak geografisnya, dataran rendah adalah dataran yang
berada diantara 0-200m atau 500m di atas permukaan laut. Hal ini membuat
suhu di dataran ini berbeda dengan dataran tinggi. Suhu di dataran ini
berkisar antara 23oC-28oC, sehingga hawa yang dirasakan juga hawa panas.
Secara geografis, keadaan tanah di daerah ini cukup mendukung untuk
pertanian karena tanahnya sangat subur. Mengapa bisa begitu? Hal ini
dikarenakan tanah di daerah ini merupakan hasil sedimentasi tanah alluvial.
Tanah alluvial merupakan tanah hasil erosi dari gunung berapi atau dataran
tinggi yang hanyut bersama air sungai. Tanah ini dipercaya dapat
menyuburkan tanaman. [3]
Di daerah tropis secara umum dicirikan oleh keadaan iklim yang
hampir seragam. Namun dengan adanya perbedaan geografis seperti
perbedaan ketinggian tempat di atas permukaan laut (dpl) akan menimbulkan
perbedaan cuaca dan iklim secara keseluruhan pada tempat tersebut, terutama
suhu, kelembaban dan curah hujan. Unsur-unsur cuaca dan iklim tersebut
banyak dikendalikan oleh letak lintang, ketinggian, jarak dari laut, topografi,
jenis tanah dan vegetasi. Pada dataran rendah ditandai oleh suhu lingkungan,
tekanan udara dan oksigen yang tinggi. Sedangkan dataran tinggi banyak
mempengaruhi penurunan tekanan udara dan suhu udara serta peningkatan
curah hujan. Laju penurunan suhu akibat ketinggian memiliki variasi yang
berbeda-beda untuk setiap tempat. Kemiringan lereng merupakan faktor yang
perlu diperhatikan, sejak dari penyiapan lahan pertanian, usaha
penanamannya, pengambilan produk-produk serta pengawetan lahan. Lahan
yang mempunyai kemiringan dapat lebih mudah terganggu atau rusak, lebih-
lebih bila derajat kemiringannya besar. Tanah yang mempunyai kemiringan
>15% dengan curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan longsor tanah.
[4].
tinggi. Aktivitas warga jauh lebih beragam, sehingga mata pencaharian yang
digeluti tidak hanya bertani, berkebun, atau beternak, tetapi juga membuka
home industri. Aktivitas lain di dataran ini adalah sebagai sentra bisnis,
sehingga banyak juga yang menjadi pekerja pabrik atau pegawai negeri.
Ketiga, hampir semua kegiatan penduduk berpusat di dataran rendah. Hal ini
dikarenakan letak ibu kota negara Indonesia ada di dataran ini. Pusat
pendidikan, hukum, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
administrasi negara berada di dataran yang rendah, yaitu Kota Jakarta.
Dataran rendah memang masih menjadi idola untuk tempat tinggal. Namun
sayang, sepertinya bencana banjir pun senang melintasi daerah ini. Ya, daerah
dataran rendah yang padat sering kali didatangi bencana banjir. Kemungkinan
besar hal ini terjadi karena ulah manusia sehingga keadaan alam tidak lagi
seimbang. Banyak lahan yang harusnya digunakan sebagai daerah hijau,
justru dibangun gedung-gedung bertingkat sebagai pemukiman. Bahkan,
daerah pinggiran sungai pun menjadi incaran. [3]
Sumber :
[2] Redesmi, Wiska. 2014. Ekosistem Hutan Dataran Rendah Tahura 6E.
http://ekosistemtahura.blogspot.com/2014/07/makalah-ekosistem-hutan-
dataran-rendah.html diakses pada 11.00 WITA tanggal 13 September
2018.