Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Data Hasil Pengukuran Digital


Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran Digital Theodolit
VA HA
Titik BA BT/TT BB VA.DD HA.DD JO JD JPK JPA
D M S D M S
0-1 153 133 112 81 37 35 239 31 5 81,6 239,5 4100 4087,6 4,1 4,1
1-2 144 133 130 82 27 45 229 45 55 82,5 229,8 1400 706 1,4 0,7
2-3 156 137 119 78 16 25 154 22 5 78,3 154,4 3700 3443,9 3,7 3,4
3-4 154 145 136 83 43 30 192 22 200 83,7 192,4 1850 383,6 1,9 0,4
4-5 158 140 122 88 32 30 184 21 15 88,5 184,4 3600 2528,5 3,6 2,5
5-6 147 142 137 92 20 0 147 50 30 92,3 147,8 1000 113,5 1 0,1
6-7 160 143 104 92 15 30 219 45 35 92,3 219,8 5600 925,5 5,6 0,9
7-8 152 135 118 96 20 30 182 49 40 96,3 182,8 3400 848,5 3,4 0,8
8-9 163 145 127 96 0 5 171 27 55 96,0 171,5 3600 119 3,6 0,1
9-10 143 130 117 97 37 0 190 14 10 97,6 190,2 2600 2468 2,6 2,5
10-11 157 140 122 100 0 25 181 11 35 100,0 181,2 3500 2623,7 3,5 2,6
11-12 160 138 115 95 56 35 182 1 0 95,9 182,0 4500 69,4 4,5 0,1

4.1.2 Data Hasil Pengukuran Manual


Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Manual
Titik JS Arah K JP 13-14 28,5 140 6 1,4
0-1 5,4 210 4 0,3 14-15 23,8 180 9 1,2
1-2 20,1 250 4 1 15-16 22,9 190 12 1,1
2-3 33,5 160 8 1,7 16-17 14 200 -4 0,7
3-4 17,5 210 10 0,9 17-18 17,6 240 -10 0,9
4-5 13,1 205 4 0,6 18-19 44 255 15 2,2
5-6 20,4 275 11 1 19-20 33 265 15 1,6
6-7 36,6 230 7 1,8 20-21 26,9 260 7 1,3
7-8 40,5 245 1 2 21-22 41,9 235 14 2
8-9 28,2 245 3 1,4 22-23 28,5 275 8 1,4
9-10 39,1 290 5 1,9 23-24 33,1 245 20 1,6
10-11 60 260 7 3 24-25 21,5 265 11 1
11-12 52,9 225 7 2,6 25-26 26 270 1 1,3
12-13 13,5 180 3 0,7 26-27 25 220 0 1,2

Laporan Praktikum Lapang Handasah | 17


4.2 Pembahasan
4.2.1 Data Digital
Data digital diperoleh dari hasil pengukuran langsung di lapangan
menggunakan satu set alat Theodolit, diantaranya Theodolit itu sendiri,
Trifoot/Statif, dan Mistar Bak. Pengambilan datanya dilakukan dengan cara
mengatur tinggi statif hingga memenuhi pengukuran si pengukur, biasanya
hingga dagu si pengukur. Kemudian lebarkan kaki statif hingga membentuk
segituka sama sisi, injak pedal kaki statif disetiap kakinya, hal ini bertujuan
agar menguatkan berdirinya statif. Setelah itu, atur ulang tinggi statif hingga
tribar platnya mendatar, agar memudahkan menyentringkan alat nantinya.
Lalu letakkan Theodolit diatas tribar plat statif, kemudian kencangkan
sekrup pengunci yang terdapat pada statif. Temukan titik ikat yang telah
ditentukan sebelumnya yang terdapat pada tengah-tengah ketiga kaki statif.
Langkah selanjutnya yaitu mengatur gelembung pada nivo mata sapi hingga
gelembung tersebut masuk pada lingakaran nivo dengan cara mengatur
ulang ketinggian statif ataupun dengan cara mengatur sekrup pendatar di
ketiga sisi Theodolit. Atur pula gelembung pada nivo tabung hingga
gelembung tersebut berada di tengah-tengah nivo tabung dengan cara
mengatursekrup pendatar di ketiga sisi Theodolit. Lakukan hal tersebut pada
ketiga sisi Theodolit (sisi antara sekrup pendatar). Setelah itu, nyalakan
Theodolit dengan menekan tombol ON/OFF. Kemudian utarakan
Theodolit dengan menggunakan bantuan kompas, kemudian tekan O SET.
Lalu kur tinggi Theodolit menggunakan mistar bak. selanjutnya, letakkan
mistar bak pada titik pengukuran, syarat titik pengukuran tersebut ialah
memiliki perbedaan arah ataupun perbedaan kemiringan lereng. Arahkan
Theodolit menuju titik pengukuran menggunakan visir, setelah yakin, kunci
menggunakan mengunci horizontal. Shoot mistar bak menggunakan
Theodolit, kemudian cari angka yang telah ditentukan sebelumnya (tinggi
Theodolit), lakukan dengan cara menggerakkan teropong secara vertikal,
jika belum terlihat atur fokusnya. Setelah menemukan angka yang dimaksud
kunci menggunakan pengunci vertikal dan lakukan pembacaan Batas Atas,

Laporan Praktikum Lapang Handasah | 18


Tengah dan Bawah (BA, BT, BB). Setalah melakukan pembacaan BA, BT
dan BB tekan HOLD dan lakukan pembacaan Vertikal Angle (VA) dan
Horizontal Angle (HA). Catat hasil pengukuran tersebut pada lembar kerja
praktikum lapang.
Setelah mengambil data di Lapangan, hal selanjutnya yang harus
dilakukan adalah mengolah data. Pertama-tama Desimal Degree-kan
Vertikal Angle dan Horizontal Anglenya dengan menngunakan rumus =
Derajat + (menit/60) + (detik/3600), maka diperoleh hasil VA.DD dari titik
0-12 yakni 81,6; 82,5; 78,3; 83,7; 88,5; 92,3; 92,3; 96,0; 97,6; 100; 95,9.
Sedangkan HA.DD dari titik 0-12 adalah 239,5; 229,8; 154,4; 192,4; 184,4;
147,8; 219,8; 182,8; 171,5; 190,2; 181,2; 182. Data selanjutnya yang dapat
diolah adalah data jarak optik, data ini diperoleh dengan menggunakan
rumus JO = (BA BB) x 100, dengan menggunakan rumus tersebut maka
diperoleh data dari titik 0-12 yaitu 4100, 1400, 3700, 1850, 3600, 1000,
5600, 3400, 3600, 2600, 3500, 4500. Setelah memperoleh ketiga data
tersebut, maka jarak datardan jarak pada peta dapat diketahui. Adapun
rumus yang digunakan dalam mencari jarak datar adalah JD = JO x Cos2
VA.DD, dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh hasil dari
titik 0-12 yaitu 4087,6; 706; 3443,9; 383,6; 2528,5; 113,5; 925,5; 848,5;
119; 2468; 2623,7; 69,4. Data selanjutnya yang dapat diolah adalah data
Jarak pada Peta untuk penggambaran peta kemiringan dengan skala 1 :
JO
1000, menggunakan rumus JPK = maka diperoleh data dari titik 0-12
SKala

yakni 4,1; 1,4; 3,7; 1,9; 3,6; 1; 5,6; 3,4; 3,6; 2,6; 3,5; 4;5. Adapun data jarak
JD
pada peta untuk penggambaran arah diperoleh dari rumus JPK = SKala maka

diperoleh data dari titik 0-12 adalah 4,1; 0,7; 3,4; 0,4; 2,5; 0,1; 0,9; 0,8; 0,1;
2,5; 2,6; 0,1.
Setelah pengolahan data, hal selanjutnya yang dilakukan adalah
penggambaran peta, terdapat 2 peta yakni peta arah dan peta kemiringan,
hasil penggambaran petanya dapat dilihat pada Lampiran.

Laporan Praktikum Lapang Handasah | 19


4.2.2 Data Manual

Data Manual diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan kompas,


clinometer dan roll meter. Kompas untuk mengukur arah, clinometer untuk
mengukur kemiringan sedangkan roll meter digunakan untuk mengukur
jarak. Pengambilan datanya dilakukan dengan cara pertama-tama yakni
menentukan titik pengukuran awal dan titik pengukuran selanjutanya,
dengan cara melihat perbedaan arah dan atau kemiringan lereng. Kemudian
melakukan pengukuran panjang jalur antar titik pengukuran dengan
menggunakan roll meter, lakukan pembacaan panjang dan catat di lembar
praktikum lapang. Seteah itu, mengkur arah antara titik pengkuran awal dan
titik pengukran selanjutnya menggunakan kompas, lakukan pembacaan arah
dan catat di lembar kerja praktikum lapang. Lalu mengukur kemiringan
lereng antara titik pengkuran awal dan titik pengukran selanjutnya
menggunakan clinometer, dilakukan oleh 2 orang dengan tinggi yang sama,
orang pertama berdiri di titik selanjutanya, kemudian orang kedua
melakukan pengukuran dengan membidik mata orang pertama, lakukan
pembacaan kemiringan dan catat di lembar kerja praktikum.
Setelah pengambilan data di lapangan hal selanjutnya yang
dilakukan adalah mengolah data, data yang diolah pada pengukuran manual
hanyalah data jarak, dengan menggunakan skala 1 : 2000 maka rumus yang
Jarak Sebenarnya
digunakan adalah JP = maka diperoleh hasil dari titik 0 27
Skala

adalah 0,3; 1; 1,7; 0,9; 0,6; 1; 1,8; 2; 1,4; 1,9; 3; 2,6; 0,7; 0,9; 2,2; 1,6; 1,3;
2; 1,4; 1,6; 1; 1,3; 1,2.
Tahap selanjutnya adalah penggambaran peta, dari hasil pengolahan
data, dapat dilakukan 2 penggambaran peta yakni peta arah dan peta
kemiringan, hasil penggambaran petanya dapat dilihat pada lampiran.

Laporan Praktikum Lapang Handasah | 20

Anda mungkin juga menyukai