Anda di halaman 1dari 6

1.

Keunggulan,letak,luas,dan geostrategis indonesia

1Sebagai jalur lalu lintas perdagangan sehingga mempermudah proses ekspor dan impor

2.Indonesia kaya akan sumber daya laut

3.Daerah yang sangat strategis untuk perdagangan internasional karena terletak diantara
negara berkembang sehingga mudah untuk memasarkan hasil produksi

4.Berkembangnya sistem transportasi Indonesia karena mendapat pengaruh transportasi


modern dari negara maju.

5.Karena Indonesia terletak pada jalur perdagangan internasional maka bahasa Indonesia
diperkaya oleh berbagai bahasa asing dari para pedagang.

6.Indonesia mudah berkomunikasi dan menjalin relasi dengan negara lain sehingga terjalin
hubungan internasional yang baik dengan negara lain.

2keadaan iklim dan cuaca Indonesia

Cuaca dan Iklim Dalam ilmu geografi yang termasuk unsur-unsur cuaca dan iklim, yaitu curah
hujan, arah angin, tekanan udara, suhu udara, dan kelembaban udara. Unsur-unsur cuaca dan
iklim merupakan bagian dari kondisi geografis.

1) Kondisi iklim Indonesia dipengaruhi angin muson, yaitu angin yang bertiup setiap enam bulan
sekali dan selalu berganti-ganti arah. Adanya perubahan arah angin muson ini mengakibatkan
kondisi iklim di Indonesia terbagi menjadi dua musim setiap tahunnya, yaitu musim kemarau
dan
musim penghujan. Antara periode bulan April – September berhembus angin muson tenggara
yang membawa pengaruh musim kemarau. Sebaliknya antara periode bulan September – April
berhembus angin muson barat yang mengakibatkan musim penghujan.

2) Indonesia dilalui garis khatulistiwa, maka wilayahnya mendapat pemanasan sinar matahari
yang cukup sepanjang tahun. Akibatnya tingkat penguapan tinggi, udara cukup banyak
mengandung uap air, dan hujan sering turun. Walaupun musim kemarau, tetapi dengan kondisi
tingkat penguapan yang cukup tinggi, maka di beberapa tempat wilayah Indonesia sering terjadi
hujan.

3) Wilayah Indonesia terletak di antara dua samudra yang luas, sehingga kondisi iklim di
Indonesia mendapat pengaruh iklim laut yang lembab. Kandungan uap air di udara sebagian
besar berasal dari hasil penguapan perairan laut. Jadi semakin luas wilayah laut yang dilalui
sinar matahari, semakin tinggi tingkat penguapan maka kondisi udara semakin lembab.
4.keragaman bentuk muka bumi dan aktivitas penduduk

1. Dataran Rendah 

Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang terletak pada ketinggian 0
sampai 200 meter di atas permukaan laut. 

Aktivitas penduduk yang dominan di daerah ini adalah pertanian, terutama untuk
menanam padi. 

Alasan berkembangnya aktivitas pertanian dan permukiman di wilayah dataran rendah


adalah sebagai berikut. 

Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau perpindahan


dari satu tempat ke tempat lain. 

Lahan tanah yang berada di wilayah dataran rendah juga memiliki kesuburan yang
cocok digunakan untuk pertanian. 

Daerah dataran rendah yang dekat dengan pantai membuat penduduk memiliki
beragam mata pencaharian selain petani, yaitu nelayan. 

Suhu lingkungan di wilayah dataran rendah yaitu normal, tidak terlalu panas seperti di
wilayah pantai, dan tidak terlalu dingin seperti wilayah dataran tinggi.

2. Bukit dan Perbukitan

Bukit adalah wilayah yang lebih tinggi dari dataran rendah yaitu sekitar 600 meter di
atas permukaan laut. 

Namun, bukit tidak curam seperti daerah pegunungan.

Aktivitas penduduk di wilayah perbukitan tidak seperti di wilayah dataran rendah.


Biasanya permukiman di perbukitan membentuk kelompok-kelompok kecil. 

Persebaran permukiman juga tidak merata dan padat. 

Aktivitas ekonomi di wilayah perbukitan adalah pertanian yang memanfaatkan lahan


miring, disebut lahan sengkedan. 

Karena wilayahnya kering, pertanian di perbukitan mengandalkan pasokan air dari


datangnya hujan. 

Namun, aktivitas ekonomi dapat berkembang dengan memanfaatkan keindahannya


sebagai tempat wisata alam. 
3. Dataran Tinggi

Dataran tinggi adalah daerah datar yang memiliki ketinggian hingga mencapai 400
meter di atas permukaan laut. 

Aktivitas penduduk yang berjalan dengan aktif di wilayah ini adalah pertanian. 

Karena wilayahnya yang sejuk, dataran tinggi juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata
alam. 

Contoh dataran tinggi di Indonesia, yaitu Dataran Tinggi Dieng dan Bandung. 

4. Gunung dan Pegunungan

Gunung merupakan salah satu keragaman alam di Indonesia yang memiliki ketinggian
lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. 

Di Indonesia, terdapat banyak gunung berapi yang materialnya dapat menyuburkan


tanah. 

Oleh karena itu, penduduknya memanfaatkan hal ini untuk melakukan aktivitas
pertanian. 

Namun, di wilayah pegunungan khususnya gunung berapi, bencana alam lebih berisiko
terjadi. 

Penduduk wilayah pegunungan memiliki sosialisasi khusus untuk menanggulangi jika


sewaktu-waktu terjadi bencana alam. 

5.potensi danpersebaran sumber daya tanah

Potesi sumber daya tanah dapat dilihat dari tekstur, kedalaman, struktur, warna, dan
juga usia tanah.

Manusia dapat mengembangkan potensi sumber daya tanah dengan berbagai jenis


tanah yang dimiliki Indonesia untuk diolah, salah satunya sebagai lahan pertanian.

Baca Juga: Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia

Tanah sendiri terbentuk dari bahan induk yang dapat berupa batuan sedimen ataupun
batuan beku.

Tanah yang terbentuk dari batuan beku berasal dari lava yang keluar dari gunung
berapi dan kemudian membeku.

Usia tanah dapat dilihat dari warna tanah dan juga kedalaman tanah.
Nah, sekarang kita simak tentang jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia

“Usia tanah dapat di lihat dari kedalaman tanah, semakin dalam tanah
maka usianya semakin tua.”

Jenis-Jenis Tanah

Tanah di Indonesia berdasarkan batuan induknya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik

Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi saat
meletus, material tersebut berupa lahar dan lava.

O iya, tanah vulkanik sendiri terbentuk dari material vulkanik dengan proses pelapukan
yang sangat lama, lo.

Nah, tanah vulkanik ini lebih subur, jika dibandingkan dengan tanah biasa.

Oleh karena itu derah di sekitar gunung berapi adalah daerah pertanian yang subur.

Sebaran tanah vulkanik sama dengan sebaran gunung berapi di Indonesia, yaitu
berada di Jawa, Bali, Sumatera, dan Nusa Tenggara.

Tanah vulkanik di pulau Sumatera terdapat di sepanjang Bukit Barisan, di pulau Jawa
hampir di setiap daerah kecuali di pergunungan kendeng.

“Tanah vulkanik memiliki tingkat kesuburan yang lebih baik dibanding tanah
biasa.”

2. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik

Tanah jenis ini memiliki bahan induk yang bukan dari hasil aktivitas letusan gunung
berapi.

Persebaran tanah bahan induk bukan vulkanik ini tersebar di beberapa daerah, yaitu:

- Pada rangkaian pegunungan di Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka, dan Belitung.

- Bagian utara Jawa Timur (sebelah utara pegunungan Kendeng) dan Madura
Baca Juga: Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia untuk Beragam Aktivitas
Manusia

- Sebagian kecil dari Bali dan NTT (Sumba dan Timor).

- Wilayah Sulawesi sebagain besar.

- Kalimantan dan Papua

- Maluku

“Tanah dengan bahan induk bukan vulkanik memiliki bahan yang bukan dari
aktivitas gunung berapi.”

3. Tanah Organik

Tanah organik merupakan tanah yang terdiri atas tanah humus dan
gambut serta terbentuk dari pembusukan bahan organik.

Tanah humus sendiri memiliki warna kehitaman, mengandung bahan organik, memiliki
tanah yang sangat subur, dan tanahnya mudah basah.

Nah, tanah humus ini dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan pertanian.

O iya, tanah ini tersebar di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, Lampung, Sulawesi
Tenggara, dan Kalimantan Selatan.

Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari hasil pembusukan tumbuhan atau
bahan organik di daerah yang tergenang air.

Tanah gambut memiliki ciri, yaitu sifatnya sangat asam dan kurang subur karena unsur
haranya rendh serta dimanfaatkan untuk pertanian pasang surut.

Nah, Adjarian itu tadi tentang potensi sumber daya tanah dan jenis-jenis tanah yang
ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai